Download as docx, pdf, or txt
Download as docx, pdf, or txt
You are on page 1of 10

Al-Hikmah: Jurnal Agama dan Ilmu Pengetahuan P-ISSN 1412-5382

E-ISSN 2598-2168

DAMPAK NEGATIF MEDIA SOSIAL PERSPEKTIF FIQH DAN TANTANGAN


IMPLEMENTASINYA

Ahmad Wadud Ridlo,Muhammad Junaidi.


UIN KHAS Jember
email: wxgd06@gmail.com

ABSTRACT
In today's digital era, social media has become an integral part of everyday life. However, along with the
growth of the use of social media, there are also significant negative impacts, especially from the perspective
of Islamic Fiqh. In this context, some of the negative impacts that need to be considered are the spread of
false information, slander, and hatred that are contrary to the principles of truth and justice in Islam, as well
as the emergence of indecent or vulgar content that violates Islamic moral principles. In addition, the
challenge faced is the difficulty of aligning sharia law with technological developments, so proper
understanding and interpretation is needed in the context of social media and digital technology. To deal
with this negative impact, it is important to involve Islamic digital literacy training that can empower
Muslims with knowledge and proper understanding of the use of social media according to Islamic values.
The role of the clergy and society is also very important in providing relevant guidelines and fatwas,
overseeing the positive use of social media, and educating individuals and families about ethics and
religious values in using social media. In conclusion, self-awareness in using social media wisely ,
upholding the principles of truth, justice, decency, and morality in religious teachings is very important.
Thus, social media can be used as a positive and useful tool in the daily life of Muslims. In facing this digital
era, it is important to continue to fight for religious values and maintain moral integrity in using social
media.
Keywords: Social Media, Fiqh, Implementation Challenges.

ABSTRAK
Dalam era digital saat ini, media sosial telah menjadi bagian tak terpisahkan dari kehidupan sehari-hari.
Namun, seiring dengan pertumbuhan penggunaan media sosial, juga muncul dampak negatif yang signifikan,
terutama dalam perspektif Fiqh Islam. Dalam konteks ini, beberapa dampak negatif yang perlu diperhatikan
adalah penyebaran informasi palsu, fitnah, dan kebencian yang bertentangan dengan prinsip-prinsip
kebenaran dan keadilan dalam Islam, serta munculnya konten tidak senonoh atau vulgar yang melanggar
prinsip-prinsip moral Islam. Selain itu, tantangan yang dihadapi adalah sulitnya menyelaraskan hukum
syariah dengan perkembangan teknologi, sehingga diperlukan pemahaman dan interpretasi yang tepat dalam
konteks media sosial dan teknologi digital.Untuk menghadapi dampak negatif ini, penting untuk melibatkan
pelatihan literasi digital Islam yang dapat memberdayakan umat Muslim dengan pengetahuan dan
pemahaman yang tepat tentang penggunaan media sosial sesuai dengan nilai-nilai Islam. Peran ulama dan
masyarakat juga sangat penting dalam memberikan panduan dan fatwa yang relevan, mengawasi penggunaan
media sosial yang positif, serta mengedukasi individu dan keluarga tentang etika dan nilai-nilai agama dalam
penggunaan media sosial.Dalam kesimpulannya, kesadaran diri dalam menggunakan media sosial dengan
bijak, menjunjung prinsip-prinsip kebenaran, keadilan, kesantunan, dan moralitas dalam ajaran agama sangat
penting. Dengan demikian, media sosial dapat dimanfaatkan sebagai sarana yang positif dan bermanfaat
dalam kehidupan sehari-hari umat Muslim. Dalam menghadapi era digital ini, penting untuk tetap
memperjuangkan nilai-nilai agama dan menjaga integritas moral dalam penggunaan media sosial.

Kata Kunci: Media Sosial,Fiqh,Tantangan Implementasi.

Ahmad Wadud Ridlo, Muhammad Junaidi Dampak Negatif Media Sosial dalam Perspektif Fiqh Islam dan
Tantangannya
Al-Hikmah: Jurnal Agama dan Ilmu Pengetahuan P-ISSN 1412-5382
E-ISSN 2598-2168

PENDAHULUAN pemahaman dan kesadaran akan isu ini serta


Dalam era modern yang didominasi mendorong langkah-langkah yang
oleh kemajuan teknologi, media sosial telah bertanggung jawab dalam penggunaan media
menjadi fenomena global yang mempengaruhi sosial dalam konteks agama.
hampir setiap aspek kehidupan
manusia.Media sosial telah mengalami
perkembangan pesat dan menjadi bagian METODE PENELITIAN
integral dari kehidupan manusia di era Penelitian ini menggunakan metode
modern. Namun, seiring dengan kemajuan
studi pustaka atau literature review. Metode
teknologi, penggunaan media sosial juga
memberikan dampak negatif yang tidak bisa ini melibatkan analisis terhadap berbagai
diabaikan, terutama dalam konteks agama dan sumber yang relevan, seperti buku, jurnal,
perlu diperhatikan dengan serius. artikel, dan fatwa yang berkaitan dengan
Dalam jurnal ini, kami akan mengkaji dampak negatif media sosial dalam perspektif
dampak negatif media sosial dalam perspektif Fiqh Islam. Dalam penelitian ini, penulis
Fiqh Islam dan tantangan yang dihadapi serta mengumpulkan data dari berbagai sumber
solusi dalam menghadapinya.Tujuan utama
teoritis dan konseptual untuk memperoleh
penelitian ini adalah untuk menganalisis
secara kritis bagaimana penggunaan media pemahaman yang mendalam tentang masalah
sosial dapat berdampak negatif terhadap umat yang diteliti.
Muslim dari perspektif Fiqh Islam. Dalam Variabel yang diteliti dalam jurnal ini
tinjauan pustaka, akan dianalisis bagaimana adalah dampak negatif media sosial dalam
Fiqh Islam memandang fenomena media perspektif Fiqh Islam. Penelitian ini akan
sosial dan bagaimana dampak negatif dan menganalisis berbagai dampak negatif yang
tantangan implementasi solusi dalam Fiqh
mungkin timbul akibat penggunaan media
Islam. Kami akan melihat berbagai dampak
negatif yang mungkin timbul, termasuk sosial, seperti penyebaran informasi palsu,
penyebaran informasi palsu, fitnah, fitnah, kebencian, dan pengaruh negatif
kebencian, dan pengaruh negatif terhadap terhadap moralitas. Selain itu, penelitian ini
moralitas. Selain itu, tantangan implementasi juga akan mengeksplorasi tantangan
solusi dalam menghadapi dampak negatif implementasi solusi dalam menghadapi
media sosial juga menjadi fokus penelitian dampak negatif media sosial, termasuk
ini, termasuk kesulitan dalam menyesuaikan
kesulitan dalam menyesuaikan hukum syariah
hukum syariah dengan perkembangan
teknologi, kebutuhan akan pelatihan literasi dengan perkembangan teknologi, kebutuhan
digital Islam, serta peran ulama dan akan pelatihan literasi digital Islam, serta
masyarakat dalam mengatasi tantangan ini. peran ulama dan masyarakat dalam mengatasi
Melalui penelitian ini, kami berharap tantangan ini.
dapat memberikan pemahaman yang lebih Dalam penelitian ini, populasi yang
baik tentang bagaimana media sosial dapat
menjadi fokus adalah umat Muslim yang
mempengaruhi umat Muslim dari perspektif
Fiqh Islam. Dengan mengidentifikasi dampak menggunakan media sosial. Namun, karena
negatif yang ada dan mengenali tantangan penelitian ini menggunakan metode studi
yang dihadapi, kami juga berharap dapat pustaka, tidak ada sampel yang spesifik. Data
memberikan rekomendasi solusi yang sesuai dikumpulkan dari berbagai sumber yang
dengan ajaran agama dalam menghadapi relevan untuk membahas dampak negatif
dampak negatif media sosial. Dengan media sosial dalam perspektif Fiqh Islam.
demikian, jurnal ini dapat memberikan
kontribusi penting dalam mengembangkan

Ahmad Wadud Ridlo, Muhammad Junaidi Dampak Negatif Media Sosial dalam Perspektif Fiqh Islam dan
Tantangannya
Al-Hikmah: Jurnal Agama dan Ilmu Pengetahuan P-ISSN 1412-5382
E-ISSN 2598-2168

Data dalam penelitian ini membagikannya. Islam tidak membenarkan


dikumpulkan melalui studi pustaka atau menyebarkan berita tanpa melakukan
literature review. Dengan mengumpulkan penyelidikan yang mendalam terlebih dahulu.
sumber-sumber yang relevan yang berkaitan Selanjutnya, Islam menekankan
dengan dampak negatif media sosial dalam pentingnya menyampaikan informasi dengan
perspektif Fiqh Islam, seperti buku, jurnal, benar berdasarkan bukti dan fakta yang jujur.
artikel, dan fatwa. Tidak diperbolehkan menyebarkan informasi
Data yang dikumpulkan melalui studi yang belum diketahui kebenarannya, yang
pustaka dianalisis secara kualitatif. Dengan disebut sebagai qaul zur atau perkataan buruk
menganalisis isi dari berbagai sumber yang dan kesaksian palsu. Al-Qur'an dalam Surah
relevan dan menyusunnya menjadi Al-Hajj (22:30) mengingatkan agar tidak
pembahasan yang terstruktur dalam jurnal. menyebarkan perkataan dusta.
Analisis data ini melibatkan pemahaman dan
interpretasi terhadap informasi yang Fatwa MUI No 24 Tahun 2017 juga
ditemukan dalam sumber-sumber tersebut. menyatakan larangan dalam menggunakan
media sosial, seperti melakukan ghibah
HASIL DAN PEMBAHASAN (menggunjing), fitnah, namimah (adu-
domba), menyebarkan permusuhan, bullying,
PENGENALAN KONSEP FIQH ISLAM ujaran kebencian, dan menyebarkan konten
DAN MEDIA SOSIAL yang terlarang secara syari. Hal ini bertujuan
Fiqh Islam adalah ilmu yang untuk menjaga keharmonisan dan keadilan
mempelajari hukum-hukum syariat Islam dalam bersosial media.
yang bersumber dari Al-Qur’an dan Hadits. Selain itu, media sosial juga harus
Dalam konteks media sosial, Fiqh Islam digunakan untuk amar ma'ruf nahi munkar,
memberikan panduan tentang bagaimana yaitu mendorong kebaikan dan mencegah
seorang Muslim harus bersikap dan kemungkaran. Setiap individu dianjurkan
berperilaku ketika menggunakan media sosial. untuk membela kebenaran dan menghindari
Fiqh sebagai kerangka hukum dan fitnah serta kebencian. Al-Qur'an dalam Surah
prinsip agama merupakan tameng bagi umat Ali Imran (3:104) mengajak umat manusia
muslim dalam menjalankan hidup ini sesuai untuk menjadi kelompok yang menyuarakan
ajaran al-Qur’an dan Sunnah. Fiqh kebajikan dan mencegah kemungkaran.
bertanggung jawab dalam memberi hukum
Selanjutnya, Islam melarang
dan mengatur etika dan adab dalam suatu hal
mengolok-olok orang lain. Al-Qur'an dalam
tak terkecuali saat bersosial media. Maka dari
Surah Al-Hujurat (49:11) menyatakan agar
itu di dalam islam mengajarkan beberapa
tidak merendahkan atau mencela kelompok
etika atau adab dalam bersosial media yang
lain serta tidak memanggil dengan gelaran
didasarkan pada dalil Al-Qur'an.
yang mengandung ejekan. Islam mengajarkan
Pertama, terdapat prinsip tabayyun untuk saling menghormati dan menjaga
(cek dan ricek) yang ditegaskan dalam Surah persatuan.
Al-Hujurat (49:6). Ayat ini mengajarkan
Terakhir, Islam melarang menebar
pentingnya memeriksa dan menyelidiki
kebencian dan membuat berita palsu. Surah
kebenaran sebuah berita sebelum
An-Nur (24:4) melarang menuduh wanita
Ahmad Wadud Ridlo, Muhammad Junaidi Dampak Negatif Media Sosial dalam Perspektif Fiqh Islam dan
Tantangannya
Al-Hikmah: Jurnal Agama dan Ilmu Pengetahuan P-ISSN 1412-5382
E-ISSN 2598-2168

baik-baik melakukan perbuatan zina tanpa mengikuti setan dan menyebarkan berita
membawa empat orang saksi yang dapat palsu.
menguatkan tuduhan tersebut. Hal ini Ayat ini mengingatkan kita akan
menunjukkan pentingnya kehati-hatian. pentingnya memeriksa kebenaran informasi
sebelum menyebarkannya. Tindakan
menyebarkan informasi palsu dapat
DAMPAK NEGATIF MEDIA SOSIAL menyebabkan kekacauan, ketidakstabilan, dan
DALAM FIQH ISLAM konflik dalam masyarakat. Oleh karena itu,
dalam menggunakan media sosial, kita perlu
Sangat menyedihkan melihat bertanggung jawab untuk memverifikasi
bagaimana media sosial saat ini sering kebenaran informasi sebelum
digunakan secara menyimpang untuk membagikannya kepada orang lain.
menyebarkan informasi palsu melalui media Selain itu banyaknya fitnah yang tidak
sosial saat ini telah menjadi hal yang umum. memberikan manfaat sangat sering disebar
Banyak individu yang dengan tidak melalui media sosial. Banyak individu yang
bertanggung jawab menyebarkan berita palsu tidak bertanggung jawab memanfaatkan
demi mencapai tujuan pribadi atau kelompok kejelekan orang lain sebagai strategi untuk
mereka, tanpa memedulikan dampak negatif menjatuhkan pesaing mereka dan mencapai
yang ditimbulkannya. Al-Qur'an telah kekuasaan atau keuntungan pribadi maupun
memberikan penjelasan mengenai hal ini: kelompok mereka. Ayat berikut ini
"Apabila datang kepada mereka suatu menjelaskan mengenai hal ini:
berita tentang keamanan atau ketakutan, "Hai orang-orang yang beriman,
mereka menyebarluaskannya. Andai mereka berhati-hatilah terhadap banyaknya
membawanya kepada Rasul dan kepada prasangka, karena sebagian prasangka itu
orang-orang yang memiliki otoritas di antara adalah dosa. Dan janganlah kamu mencari-
mereka, tentulah orang-orang yang mampu cari kesalahan orang lain dan janganlah kamu
menyelidikinya akan mengetahui menggunjingkan satu sama lain. Adakah di
kebenarannya. Sekiranya bukan karena antara kamu yang suka memakan daging
karunia dan rahmat Allah atas kalian, tentulah saudaranya yang telah mati? Tentu kamu
kamu mengikuti setan kecuali segelintir saja." merasa jijik terhadap perbuatan itu. Dan
(Q.S. An-Nisa' [4]: 83) bertakwalah kepada Allah. Sesungguhnya
Ayat ini menyoroti praktik penyebaran Allah Maha Penerima Taubat lagi Maha
informasi palsu atau kabar bohong. Allah Penyayang." (QS. Al-Hujurat [49]: 12)
SWT mengingatkan bahwa ketika seseorang Ayat ini mengingatkan umat Islam
mendengar berita tentang ancaman atau agar berhati-hati terhadap prasangka yang
bahaya, mereka segera menyebarluaskannya berlebihan, karena prasangka yang berlebihan
tanpa memeriksa kebenarannya. Seandainya dapat menyebabkan dosa. Ayat ini juga
mereka membawa berita tersebut kepada melarang mencari kesalahan orang lain dan
Rasul atau kepada mereka yang berwenang, menggunjingkan mereka. Misalnya, apakah
tentu mereka yang memiliki pengetahuan ada di antara kamu yang ingin memakan
akan memeriksa kebenarannya. Namun, daging saudaranya yang telah meninggal?
sayangnya, sebagian besar orang cenderung Tentu saja, kamu akan merasa jijik terhadap
tindakan tersebut. Ayat ini mengajak umat

Ahmad Wadud Ridlo, Muhammad Junaidi Dampak Negatif Media Sosial dalam Perspektif Fiqh Islam dan
Tantangannya
Al-Hikmah: Jurnal Agama dan Ilmu Pengetahuan P-ISSN 1412-5382
E-ISSN 2598-2168

Islam untuk bertakwa kepada Allah, karena Adakah seorang di antara kamu yang suka
Allah adalah Maha Penerima Taubat dan memakan daging saudaranya yang sudah
Maha Penyayang. Dengan demikian, Islam mati? Maka tentulah kamu merasa jijik
menekankan pentingnya menjauhi fitnah dan kepadanya. Dan bertakwalah kepada Allah.
keburukan dalam penggunaan media sosial Sesungguhnya Allah Maha Penerima Taubat
serta mengajak umat Muslim untuk berlaku lagi Maha Penyayang." (Q.S. Al-Hujurat [49]:
adil dan bertanggung jawab dalam bersosial 12)
media. Ayat ini melarang mencari-cari
Media sosial telah memberikan keburukan orang lain, menggunjingkan, dan
platform yang luas untuk berinteraksi dan mencemarkan nama baik mereka. Penyebaran
berbagi informasi, namun dalam beberapa fitnah melalui media sosial melanggar nilai
kasus, hal ini juga dapat mempengaruhi dan moralitas yang diajarkan dalam Al-Qur'an.
merusak moralitas individu. Beberapa contoh 3. Kesombongan dan pamer: Media
pengaruh negatifnya antara lain: sosial seringkali digunakan untuk
1. Menyebarkan konten tidak memamerkan kesombongan, harta, dan
bermoral: Media sosial memberikan prestasi. Hal ini dapat merusak moralitas
kemudahan dalam menyebarkan konten yang individu dengan memperkuat sifat sombong
tidak pantas, seperti pornografi, kekerasan, dan meremehkan orang lain.
atau penghinaan. Hal ini merusak moralitas "Dan janganlah kamu berjalan di
individu yang terpapar dengan konten muka bumi dengan angkuh. Sesungguhnya
tersebut. kamu sekali-kali tidak akan dapat menembus
"Allah tidak menyukai perbuatan keji bumi dan sekali-kali kamu tidak akan sampai
yang dinyatakan secara terang-terangan, setinggi gunung." (Q.S. Al-Isra' [17]: 37)
kecuali jika ada orang yang dianiaya dan Ayat ini mengingatkan kita untuk
Allah Maha Mendengar lagi Maha tidak berjalan dengan angkuh di muka bumi.
Mengetahui." (Q.S. An-Nisa' [4]: 148) Pamer dan kesombongan yang ditunjukkan di
Ayat ini menegaskan bahwa Allah media sosial bertentangan dengan nilai
tidak menyukai perbuatan keji yang kesederhanaan dan rendah hati dalam Islam.
dinyatakan secara terang-terangan. 4.Penggunaan media sosial secara
Menyebarluaskan konten yang tidak bermoral berlebihan dapat berdampak negatif terhadap
melalui media sosial merupakan perbuatan hubungan keluarga, hubungan tetangga, dan
keji yang bertentangan dengan moralitas hubungan antar teman sebaya.Rasulullah
Islam. SAW telah menjelaskan dalam hadis bahwa
2. Fitnah dan pencemaran nama baik: yang benar-benar menjaga silaturrahim adalah
Media sosial seringkali digunakan untuk bukan orang yang membalas kebaikan orang
menyebar fitnah dan mencemarkan nama baik lain seimbang dengan apa yang telah
orang lain. Hal ini merusak moralitas individu diterimanya, melainkan orang yang
yang terlibat dalam tindakan tersebut. menyambung silaturrahim saat ada yang
"Hai orang-orang yang beriman, memutuskannya (Al-Bukhari, M., 2001:
jauhilah kebanyakan prasangka (kecurigaan), 5991). Dalam era yang semakin maju, segala
karena sebagian dari prasangka itu dosa. Dan urusan dapat dilakukan secara online di mana
janganlah mencari-cari keburukan orang dan saja. Bagi orang tua yang bekerja, mereka
janganlah menggunjingkan satu sama lain. sering kali menghabiskan waktu untuk
Ahmad Wadud Ridlo, Muhammad Junaidi Dampak Negatif Media Sosial dalam Perspektif Fiqh Islam dan
Tantangannya
Al-Hikmah: Jurnal Agama dan Ilmu Pengetahuan P-ISSN 1412-5382
E-ISSN 2598-2168

pekerjaan di luar rumah, mengabaikan waktu uang kripto atau kecerdasan buatan (artificial
bersama keluarga. Anak-anak juga berisiko intelligence) mungkin memerlukan pemikiran
mengikuti perilaku orang tua mereka. Mereka dan pendekatan yang khusus.
dapat kehilangan arah dalam berbagai aspek 3. Ketidakjelasan regulasi: Pemerintah
kehidupan. Komunikasi dalam keluarga dan lembaga hukum sering kali menghadapi
menjadi kurang dan pemahaman antar kesulitan dalam mengeluarkan regulasi yang
anggota keluarga terganggu sesuai dengan perkembangan teknologi.
Penting bagi kita sebagai pengguna Masalah ini juga terjadi dalam konteks hukum
media sosial untuk menjaga moralitas dan syariah, di mana terdapat kebutuhan untuk
menghindari pengaruh negatif yang dapat merumuskan aturan yang mencakup aspek-
merusak nilai-nilai agama dan etika. Kita aspek teknologi tertentu, tetapi sering kali
harus bertanggung jawab dalam menggunakan tidak cukup kerangka kerja atau pedoman
media sosial, memilih konten yang jelas.
yang bermanfaat, dan menghindari perbuatan 4. Perbedaan pendapat di kalangan
yang melanggar moralitas Islam. ulama: Terkadang terdapat perbedaan
pendapat di kalangan ulama mengenai
bagaimana prinsip-prinsip syariah harus
TANTANGAN IMPLEMENTASI SOLUSI diterapkan dalam konteks teknologi. Hal ini
DALAM FIQH bisa menjadi kendala dalam mencapai
Perkembangan teknologi yang pesat konsensus dan menghasilkan fatwa yang
saat ini telah memberikan tantangan baru konsisten
dalam menyelesaikan masalah hukum syariah. Namun walaupun terdapat kesulitan
Terdapat beberapa kesulitan yang dapat dalam konteks ini,ulama dan masyarakat
ditemui dalam konteks ini: sangat berperan dan sangat dibutuhkan dalam
1. Ketidakcocokan antara hukum menghadapi dampak negatif media sosial
syariah dan teknologi: Beberapa aspek dengan menggunakan media sosial sebagai
teknologi seperti keuangan digital, e- alat dakwah yang baik dan mengontrol
commerce, dan penggunaan media sosial penggunaannya agar tetap bermanfaat.
tidak secara langsung tercakup dalam hukum Mereka bisa menyebarkan nilai-nilai agama
syariah yang telah ada sejak lama. Hal ini dan ide-ide penting melalui media sosial.
menimbulkan tantangan dalam menentukan Dengan teknologi seperti internet, dakwah
bagaimana prinsip-prinsip syariah dapat bisa sampai ke banyak orang dan mudah
diterapkan pada konteks teknologi modern diakses.
ini. Sekarang, kita tidak perlu bertemu
2. Kecepatan perkembangan langsung dengan ulama untuk mendengarkan
teknologi: Teknologi terus berkembang pengajian. Kita bisa mencari materi
dengan cepat, sedangkan proses keagamaan di internet sesuai kebutuhan kita,
pengembangan hukum syariah biasanya kapan pun dan di mana pun. Tapi, penting
memerlukan waktu yang lebih lama. Hal ini juga untuk mengontrol penggunaan media
dapat menyebabkan keterlambatan dalam sosial agar tetap produktif dan tidak
merumuskan panduan hukum yang relevan membahayakan negara.
untuk mengatur penggunaan teknologi baru. Selain itu para ulama dan masyarakat
Sebagai contoh, masalah terkait dengan mata bisa berperan dengan melakukan:

Ahmad Wadud Ridlo, Muhammad Junaidi Dampak Negatif Media Sosial dalam Perspektif Fiqh Islam dan
Tantangannya
Al-Hikmah: Jurnal Agama dan Ilmu Pengetahuan P-ISSN 1412-5382
E-ISSN 2598-2168

1. Pendidikan dan Kesadaran: Ulama mengembangkan solusi yang sesuai dengan


memiliki peran kunci dalam memberikan nilai-nilai Islam. Misalnya, mereka dapat
pendidikan dan kesadaran kepada umat mengadvokasi pengembangan fitur-fitur
Muslim tentang dampak negatif media sosial. keamanan dan privasi yang lebih baik di
Mereka dapat menyampaikan khutbah, platform media sosial, atau berkontribusi
ceramah, atau pengajaran yang menyoroti dalam pengembangan aplikasi Islami yang
etika bermedia sosial, bahaya konten negatif, memberikan panduan dan informasi yang
serta penggunaan yang bijak. Dengan bermanfaat bagi umat Muslim.
demikian, ulama dapat membantu masyarakat 5. Peningkatan Literasi Digital: Ulama
memahami konsekuensi dari perilaku mereka dan masyarakat dapat berperan dalam
di dunia maya. meningkatkan literasi digital umat Muslim.
2. Bimbingan dan Konseling: Ulama Mereka dapat menyelenggarakan pelatihan,
dapat berperan sebagai sumber bimbingan dan lokakarya, atau program pendidikan yang
konseling bagi umat Muslim yang membantu umat Muslim memahami
menghadapi dampak negatif media sosial. penggunaan yang bijak, verifikasi informasi,
Mereka dapat memberikan nasihat dan dan keamanan digital. Dengan meningkatkan
panduan tentang cara mengatasi masalah literasi digital, ulama dan masyarakat
seperti kecanduan media sosial, membantu umat Muslim menjadi pengguna
cyberbullying, atau pengaruh negatif lainnya. yang cerdas dan bertanggung jawab di dunia
Melalui bimbingan ini, ulama membantu maya.
individu dalam menghadapi tantangan yang Melalui peran aktif ulama dan
terkait dengan media sosial dengan partisipasi masyarakat secara keseluruhan,
pendekatan yang berlandaskan nilai-nilai dampak negatif media sosial dapat diatasi
agama. dengan lebih efektif. Pendidikan, bimbingan,
3. Penciptaan Konten Positif: Ulama dan kolaborasi dengan ahli teknologi dapat
dapat memanfaatkan media sosial untuk membantu umat Muslim menghadapi
menyebarkan konten Islami yang bermanfaat tantangan dan memanfaatkan media sosial
dan inspiratif. Dengan menyediakan konten dengan cara yang sesuai dengan ajaran agama
yang mengedukasi, memotivasi, dan Islam.
mempromosikan nilai-nilai Islam, ulama Selain itu,pelatihan literasi digital
dapat membantu mengimbangi dampak Islam juga bisa menjadi solusi dalam
negatif dengan konten yang positif. Mereka menghadapi tantangan dampak negatif media
dapat menggunakan platform media sosial sosial. Pelatihan literasi digital adalah proses
untuk menyampaikan pesan-pesan yang pendidikan dan pembelajaran yang bertujuan
membantu masyarakat memperoleh untuk meningkatkan pemahaman umat
pemahaman yang lebih baik tentang ajaran Muslim tentang penggunaan teknologi digital
agama. sesuai dengan nilai-nilai dan ajaran agama
4. Kolaborasi dengan Ahli Teknologi: Islam. Pelatihan ini mencakup berbagai aspek
Ulama dan masyarakat dapat bekerja sama yang meliputi pemahaman tentang media
dengan ahli teknologi untuk mengatasi sosial, platform online, konten digital,
tantangan dampak negatif media sosial. keamanan digital, dan penyebaran informasi
Mereka dapat berpartisipasi dalam diskusi dan yang benar dalam konteks Islam.Pelatihan
konsultasi dengan para ahli untuk literasi digital Islam dapat membantu umat
Ahmad Wadud Ridlo, Muhammad Junaidi Dampak Negatif Media Sosial dalam Perspektif Fiqh Islam dan
Tantangannya
Al-Hikmah: Jurnal Agama dan Ilmu Pengetahuan P-ISSN 1412-5382
E-ISSN 2598-2168

Muslim dalam memahami, menganalisis, dan yang dapat membahayakan keamanan pribadi
menggunakan teknologi digital dengan dan keagamaan mereka.
pemahaman yang benar sesuai dengan ajaran 5. Penggunaan teknologi untuk
agama Islam. kebaikan: Salah satu fokus utama pelatihan
Berikut ini beberapa hal yang dapat literasi digital Islam adalah membantu umat
diperhatikan dalam pelatihan literasi digital Muslim dalam memanfaatkan teknologi untuk
Islam: kebaikan. Ini melibatkan pembelajaran
1. Pemahaman dasar tentang teknologi tentang aplikasi Islami, platform
digital: Pelatihan dimulai dengan memberikan pembelajaran online, sumber-sumber
pemahaman dasar tentang teknologi digital pengetahuan Islam yang dapat diakses secara
yang meliputi penggunaan perangkat digital, digital, serta kemampuan untuk berkontribusi
akses internet, media sosial, dan aplikasi- dalam meningkatkan pemahaman agama
aplikasi yang umum digunakan. Hal ini Islam di dunia maya.
melibatkan penjelasan tentang berbagai istilah 6. Melindungi dari informasi yang
dan konsep yang berkaitan dengan teknologi salah: Pelatihan literasi digital Islam
digital. membantu umat Muslim untuk memahami
2. Pemahaman tentang ajaran agama kriteria dan metode dalam memverifikasi
Islam: Pelatihan literasi digital Islam juga kebenaran informasi yang mereka temui di
mencakup pemahaman tentang ajaran agama dunia digital. Hal ini membantu melindungi
Islam yang relevan dengan penggunaan mereka dari penyebaran berita palsu atau
teknologi digital. Hal ini mencakup etika dan informasi yang bertentangan dengan nilai-
moralitas dalam berinteraksi di dunia maya, nilai Islam.
hukum-hukum syariah terkait dengan 7. Menghadapi tantangan konten
penggunaan teknologi, serta pentingnya negatif: Dunia digital juga menyajikan
menjaga kehormatan agama Islam dalam tantangan dalam bentuk konten negatif seperti
bermedia sosial. pornografi, kekerasan, atau penghinaan
3. Verifikasi informasi: Salah satu terhadap agama. Pelatihan literasi digital
aspek penting dalam pelatihan literasi digital Islam membekali umat Muslim dengan
Islam adalah kemampuan untuk pemahaman tentang bagaimana menghadapi
memverifikasi kebenaran informasi yang dan menghindari konten negatif tersebut, serta
ditemui di dunia maya. Pelatihan ini menjaga kehormatan agama Islam dalam
melibatkan pembelajaran tentang metode berinteraksi di dunia maya.
verifikasi, penggunaan sumber-sumber yang 8. Memperkuat identitas keislaman:
dapat dipercaya, dan kehati-hatian dalam Dalam menghadapi berbagai pengaruh digital,
menyebarkan informasi yang belum penting bagi umat Muslim untuk memperkuat
diverifikasi. identitas keislaman mereka. Pelatihan literasi
4. Keamanan digital: Pelatihan juga digital Islam dapat membantu mereka
mencakup aspek keamanan digital, termasuk memahami dan mengaplikasikan prinsip-
pencegahan terhadap kejahatan digital seperti prinsip Islam dalam kehidupan digital
penipuan online, serangan siber, atau mereka, sehingga mereka dapat tetap setia
pencurian identitas. Umat Muslim diajarkan pada nilai-nilai agama dan menjalankan
untuk menjaga privasi, menggunakan kata kewajiban keagamaan secara seimbang.
sandi yang kuat, dan menghindari tindakan

Ahmad Wadud Ridlo, Muhammad Junaidi Dampak Negatif Media Sosial dalam Perspektif Fiqh Islam dan
Tantangannya
Al-Hikmah: Jurnal Agama dan Ilmu Pengetahuan P-ISSN 1412-5382
E-ISSN 2598-2168

Pelatihan literasi digital Islam dapat ajaran agama. Dengan demikian, umat
diselenggarakan melalui berbagai cara, seperti Muslim dapat memanfaatkan media sosial
pelatihan langsung, webinar, kelas online, sebagai sarana yang positif dan bermanfaat
atau kegiatan kelompok. Tujuannya adalah dalam kehidupan sehari-hari.
untuk memberikan pemahaman dan
keterampilan praktis kepada umat Muslim
agar dapat menghadapi tantangan dan
memanfaatkan teknologi digital dengan cara DAFTAR PUSTAKA
yang sesuai dengan ajaran agama Islam.
Abdul-Rahman, A. R., Alkawaleet, A. O., &
SIMPULAN Younis, M. Z. (2018). The challenges
Isi kesimpulan merupakan jawaban of applying Islamic law to financial
dari tujuan penelitian bukan rangkuman hasil technology: A critical analysis of
penelitian. Kesimpulan dan saran dibuat cryptocurrencies under Islamic
secara ringkas, jelas dan padat didasarkan jurisprudence. International Journal of
pada hasil dan pembahasan. Business and Social Science, 9(1), 99-
Media sosial memiliki dampak negatif 107.
dalam perspektif Fiqh Islam, seperti Ahmad, M. H., & Rezai, M. S. (2018)
penyebaran informasi palsu, fitnah, Artificial intelligence and Islamic law:
kebencian, dan pengaruh negatif terhadap A critical analysis. International
moralitas,misalnya banyaknya konten yang Journal of Academic Research in
tidak senonoh, vulgar, atau melanggar Business and Social Sciences, 8(12),
prinsip-prinsip moral Islam banyak tersebar di 517-529.
media sosial, yang dapat merusak tata nilai Azwar Hasan, A. (2018).Pembelajaran Digital
dan moralitas umat Muslim. Namun, dengan Literacy Pada Pendidikan Agama
pendidikan literasi digital Islam dapat Islam. Jurnal Pendidikan Agama Islam
digunakan untuk menghadapi dampak negatif Ta'limuna, 7(1), 97-112.
media sosial, dengan memberdayakan umat DalamIslam.com.(n.d.).Media Sosial Menurut
Muslim dengan pengetahuan dan pemahaman Islam dan Dalilnya. Diakses dari
yang tepat tentang penggunaan media sosial https://dalamislam.com/info-islami/me
sesuai dengan nilai-nilai Islam.Peran ulama dia-sosial-menurut-islam
dan masyarakat juga sangat penting dalam Hassan, R., & Ab Rahman, A. (2020). Fintech
menghadapi dampak negatif media sosial, in Islamic finance: A comprehensive
dengan memberikan panduan dan fatwa yang review. ISRA International Journal of
relevan, mengawasi penggunaan media sosial Islamic Finance, 12(1), 56-80.
yang positif, dan mengedukasi individu dan Kurniawan, I. N. A., & Fathan, M. R. (2019)
keluarga tentang etika dan nilai-nilai agama Literasi Digital Islam di Era Milenial.
dalam penggunaan media sosial.Dalam Jurnal Tarbawi, 2(1), 85-99.
menghadapi dampak negatif media sosial, Mujiburrahman. (2018). Education for Digital
penting untuk menjaga kesadaran diri dalam Islam: A Conceptual Framework.
menggunakan media sosial dengan bijak, Studia Islamika, 25(2), 313-336.
mengedepankan prinsip-prinsip kebenaran, Musthofa, A. (2020). Literasi Digital Agama
keadilan, kesantunan, dan moralitas dalam
Ahmad Wadud Ridlo, Muhammad Junaidi Dampak Negatif Media Sosial dalam Perspektif Fiqh Islam dan
Tantangannya
Al-Hikmah: Jurnal Agama dan Ilmu Pengetahuan P-ISSN 1412-5382
E-ISSN 2598-2168

Tantangan dan Strategi Pembelajaran


dalam Pendidikan Agama Islam.
Jurnal Pendidikan Islam, 7(2), 189-
212.
Razali, N. A., Hera, N., & Jasmi, K. A.
(2019).Media Sosial dan impak
negatif menurut Islam. Prosiding
Seminar Sains Teknologi dan Manusia
2019 (SSTM’19), 33-48. Diakses dari
http://eprints.utm.my/id/eprint/85046/
1/3%20NurulAfizaRazali2019_Media
Sosialdanimpaknegatif.33-48.pdf
Tirto.ID. (n.d.). Adab Bersosial Media dalam
Pandangan Islam. Diakses dari
https://tirto.id/adab-bersosial-media-
dalam-pandangan-islam-gch5

Ahmad Wadud Ridlo, Muhammad Junaidi Dampak Negatif Media Sosial dalam Perspektif Fiqh Islam dan
Tantangannya

You might also like