申请保税区

You might also like

Download as docx, pdf, or txt
Download as docx, pdf, or txt
You are on page 1of 12

申请保税区条件:

1、 必须位于工业园区
2、 位于可直接从公共道路进入,可通过集装箱运输车辆和/或其他水上集装箱运输工具
穿越的位置
3、 以划分栅栏、建筑物、地方或其他区域的形式,以自然屏障或人为屏障的形式有明
确的边界
4、 用于进行工业活动,将原材料加工成生产产品。
5、 要获得保税区经营者的执照,将成为保税区经营者的公司必须向区域办事处主任或
主要服务办公室主任提出申请。
6、 必须拥有 NIB
7、 必须拥有行业营业执照(Izin Usaha Industri)
8、 必须拥有根据证明有效的申请确认纳税人身份的结果
9、 拥有根据位置/地点和布局平面图有明确边界的地方或建筑物的所有权或所有权证明
10、 符合保税区公司的标准
11、 已确认为应纳税企业家,并已按照其义务提交上一税务年度所得税申报表。
12、 拥有成熟的信息技术,可以很好地管理货物的进出和监控(CCTV)。
13、 拥有良好的内部控制系统
14、 分析保税区许可证发放带来的经济影响。
15、 申请可以在实体建筑(包括海关人员的办公室)建立前或建立后提交需要提供。
16、 通过 INSW 提交申请,或可以通过海关总署署长以书面形式提交给区域办事处负责人
17、 申请通过 OSS 提交之后,税务评估将回复负责监督业务实体工厂位置或业务活动地
点的海关办事处负责人进行文件检查和现场检查以及出具现场检查报告
18、 负责监督业务实体工厂位置或业务活动地点的海关办事处负责人将进行文件检查和
地点视察以及出具现场检查报告
19、 文件检查和地点视察以及出具现场检查报告会在申请中提交的地点视察准备声明之
日起 3 天后执行
20、 有意成为保税区公司的公司必须向区域办公室主任或主要服务办公室主任进行业务
流程的介绍。由公司董事代表公司做介绍。
21、 关于公司业务流程介绍最迟应在下一个工作日或最迟在地点视察报告之日起 3 个工
作日内进行。
22、 代表部长接受授权的区域办公室主任或主要服务办公室主任批准发布财政部关于保
税区公司许可证的法令或拒绝,发出拒绝信,并附有拒绝的理由。
23、 上述所称的批准或拒绝应在业务流程的介绍完成后的一个小时内给予批准或拒绝。
24、 如果未在第 17 点所述时间内进行业务流程介绍,区域办事处主任或主要服务办公室
主任将发出拒绝信并附有拒绝理由予以拒绝。
25、 为支持业务便利化、服务改进和监督,代表部长接受授权的区域办公室主任或主要
服务办公室主任可在保税区公司许可证中增加一定待遇。
26、 以上所述的待遇应是:
A、 根据公司的业务流程,允许一定程度的折旧容差/蒸发/减少,但是需要提供专业
机构提供的数据证明;
B、 散装货物出入的便利性;
C、 转包的便利性;
D、 在考虑监督和/或服务方面时的其他某些处理方法。
以下情况使得公司及/或公司负责人不能获得保税区公司许可证:
1、 自刑事处罚结束后,已犯下具有永久法律效力的海关和/或消费税罪行:
2、 已由具有永久法律效力的法院宣布破产,自破产判决之日起不少于 10 年;
3、 在海关、消费税和/或税务领域拖欠税款。

成为保税区之后的义务和禁止情况:
1、 将公司名称在公众可以清楚地看到的地方标记保税区公司
2、 为保税区公司实施电子数据交换的海关办事处提供实施电子数据交换的设施和基础
设备
3、 利用信息技术管理货物出入(库存模块),这是会计信息系统的子系统,将产生财
务报告信息,由海关总署和税务总局访问以供检查
4、 使用监控(cctv),以便海关总局和税务总局可直接(实时)和在线针对货物的出
入进行监督,并至少保存 7 天数据记录。
5、 在海关的监督下进行货物(主要针对获得免税设施的货物)盘点,至少 1 年 1 次。
6、 储存和保存好与经营活动有关的业务凭证、报表、记录和文件 10 年。
7、 根据印度尼西亚普遍适用的会计准则,对保税区货物的进出口以及货物的转让进行
记账。
8、 提供海关总署和/或税务总局依照法律、法规的规定审核保税区活动时的相关文件。
9、 向海关总署署长提交公司的财务报表和/或公司的年度报告。
10、 向海关总署署长提交关于保税区设施提供的经济影响的报告,其中至少包含有关所
提供财政设施的价值、投资价值、劳动力数量和生产销售价值的信息。
11、 保税区公司需要对从印尼境外进口时应付的关税、进口增值税、进口代扣税负责。
12、 保税区公司需要对从印尼境内采购时应付的增值税负责。
13、 以下货物情况可以使得保税区公司免责 11 和 12 点提到的税:
A、 意外销毁
B、 出口或转口
C、 通过完成海关和税收义务的进口
D、 发给海关仓库
E、 发给其他保税区仓库
F、 发给从自由区商务机构获得营业执照的自由区企业
G、 发给政府指定的特殊经济区域或其他经济领域的企业
H、 在海关的监督下销毁
14、 对于保税区公司同样有不能进口或出口的物品

保税区公司采销:
保税区公司采购可以从:
1、 印尼境外进口
2、 其他保税区
3、 自由贸易区
4、 印尼境内
5、 经济特区
6、 政府指定的其他经济区域
保税区公司从印尼境外进口采购:
1、 免关税
2、 免增值税和进口所得税
3、 采购物资(与生产相关):原材料、辅助材料、包装材料、样品、资本物资、燃料、
办公用品、用于研发目的的物资、加入生产的成品或半成品、其他保税区公司的产品
4、 保税区采购的物品如果不是应税物资则免增值税

保税区公司从其他保税区、自由贸易区、经济特区、政府指定的其他区域采购:
1、 免关税
2、 免增值税和进口所得税

保税区公司在印尼境内采购:
1、 从其他保税区
2、 从自由贸易区
3、 从经济特区
4、 从政府指定的其他经济区域
5、 从以上 4 个以外的区域
6、 从以上 5 个区域采购可以免增值税
7、 如果是从非应税实体采购或非应税商品则免增值税,不用开税票
5、 采购物资(与生产相关):原材料、辅助材料、包装材料、样品、资本物资、燃料、
办公用品、用于研发目的的物资、加入生产的成品或半成品、其他保税区公司的产品
8、 应税人必须开税票和海关通知文件,税票要写上“ PPN TIDAK DIPUNGUT SESUAI PP
TEMPAT PENIMBUNAN BERIKAT(增值税按照保税区规定不用征收)”。

无论是从印尼境内采购还是从印尼境外采购,保税区公司必须经过海关同意,否则无法享
受免税设施。

保税区公司销售:
1、 给印尼境外出口
2、 给其他保税区
3、 给自由贸易区
4、 给印尼境内
5、 给经济特区
6、 给政府指定的其他经济区域
7、 物资:原材料或剩余的原材料、辅料或剩余的辅料、包装材料、产品或副产品、样
品、资本物资、办公用品、用于研发目的的物资、生产过程中剩余的物资、包装残
渣和废料
8、 保税区公司进口物资生产的产品销售到印尼境内,保税区公司有义务缴纳进口关税
增值税、代扣税。此增值税和代扣税如果有海关文件则可以抵扣。
9、 保税区公司销售到印尼境内需要开税票并征收增值税
10、 保税区公司销售给印尼境内的包装残渣和废料可以免除支付关税、增值税、代扣税
的义务。
11、 保税区公司在印尼境内采购所生产的产品,在销售给印尼境内时必须补缴采购时免
除的增值税。这个增值税可以抵扣
12、 保税区公司销售给印尼境内时需要开税票并征收增值税。
13、 除上述所提,其他都免税。
14、 保税区销售原材料和辅料到印尼境内必须得到海关同意。
15、 保税区公司需要经过海关同意而没有经过海关同意的销售则会受到惩罚以及撤销保
税区资质。
16、 保税区公司销售到印尼境外,视同为出口,与出口业务用相同的海关条例
17、 保税区公司销售到印尼境内,视同为进口,与进口业务用相同的海关条例
18、 保税区公司销售到印尼境内最多不能超过 50%(从去年的实际销售计算),如果超过
50%需要得到工业部的推荐信。

业务 税种 非保税区 保税区
进口采购 增值税 10% 免税
进口采购 关税 0%-25% 免税
进口采购 PPh 22 代扣税 2.50% 免税
印尼境内采购 增值税 10% 免税
出口销售 增值税 0% 免税
印尼境内销售 增值税 10% 10%

保税区许可证冻结和吊销
1、 以下情况会导致保税区公司的许可证被冻结,海关局长根据海关总署的检查结果有权
暂停保税区公司的许可证:
A、 进行偏离许可证范围的活动
B、 进口不适用于生产的原材料
C、 进口与保税区许可证不相关的物资
D、 生产与许可证不符合的产品
E、 没有进行生产
F、 没有经过海关的同意就进行采购
G、 没有经过海关的同意就进行销售
H、 税务总局的建议证明违反了税收领域的税务规定
I、 显示无法组织或运行保税区
J、 没有对业务进行会计记账
K、 6 个月内没有经营活动
L、 未在规定期限内清偿关税债务
M、 没有做到保税区应该做到的义务
N、 进口禁止进口的货物
O、 出口禁止出口的货物
P、 违反保税区印尼境内销售量的规定
Q、 保税区连续 3 个评估期服务风险高
2、 第一点所提到的暂停可以自动或/和手动
3、 保税区许可证冻结时,保税区公司不可使用免税设施(关税、增值税、代扣税)采购
物资
4、 被冻结的保税区许可证在以下情况可以重新解冻:
A、 保税区公司未被证明从事过与许可证不同的经营活动
B、 保税区公司已经能够组织或运行保税区
C、 服务风险高的保税区公司已做出改进,使其不再具有服务高风险状况
5、 如果根据税务审计证实进行偏离许可证范围的经营活动和不再具有经营保税区的能力 ,
以上所述的冻结情况会被改成吊销情况
6、 以下情况会导致保税区公司的许可证被吊销,海关局长根据海关总署的检查结果有权
吊销保税区公司的许可证:
A、 连续 12 个月没有经营活动
B、 使用已过期的行业营业执照
C、 宣布破产
D、 在经营活动中不诚实,尤其包括滥用保税区设施或者在海关领域实施犯法行为
E、 未在规定时限内达到清单要求
F、 申请吊销
7、 如果保税区许可证被吊销,保税区公司从被吊销日起 30 天内必须缴清所有审查时发现
从保税区公司销售到印尼境内的应付关税、增值税、进口所得税
Syarat pengajuan kawasan berikat:
1. Harus berlokasi di kawasan industri
2. Berada pada posisi yang dapat diakses langsung dari jalan umum dan dapat
dilintasi oleh kendaraan pengangkut peti kemas dan/atau kendaraan pengangkut peti
kemas air lainnya
3. Adanya batas yang jelas berupa pagar pembatas, bangunan, tempat atau area
lainnya, baik berupa sekat alam maupun sekat buatan.
4. Digunakan untuk melakukan kegiatan industri dan mengolah bahan mentah
menjadi produk produksi.
5. Untuk mendapatkan izin penyelenggara kawasan berikat, perusahaan yang akan
menjadi penyelenggara kawasan berikat harus mengajukan permohonan kepada
direktur kantor wilayah atau direktur kantor pelayanan utama.
6. Harus memiliki NIB
7. Harus memiliki Izin Usaha Industri (Izin Usaha Industri)
8. Harus memiliki hasil konfirmasi identitas Wajib Pajak berdasarkan permohonan
yang sah
9. Memiliki kepemilikan atau bukti kepemilikan suatu tempat atau bangunan dengan
batas yang jelas berdasarkan letak/lokasi dan denahnya
10. Memenuhi standar perusahaan di kawasan berikat
11. Telah dikukuhkan sebagai Pengusaha Kena Pajak dan telah menyampaikan
Surat Pemberitahuan Tahunan Pajak Penghasilan tahun pajak sebelumnya sesuai
dengan kewajibannya.
12. Memiliki teknologi informasi yang matang, yang dapat mengatur keluar
masuknya barang dan pengawasan barang (CCTV) dengan baik.
13. Memiliki sistem pengendalian internal yang baik
14. Menganalisis dampak ekonomi dari penerbitan izin di kawasan berikat.
15. Permohonan dapat diajukan sebelum atau sesudah pendirian fisik bangunan
(termasuk kantor pabean).
16. Mengajukan permohonan melalui INSW, atau dapat diajukan kepada kepala
kantor wilayah secara tertulis melalui Direktur Administrasi Umum Kepabeanan
17. Setelah permohonan diajukan melalui OSS, ketetapan pajak akan menjawab
penanggung jawab kantor pabean yang bertanggung jawab mengawasi lokasi pabrik
badan usaha atau lokasi kegiatan usaha untuk melakukan pemeriksaan dokumen
dan pemeriksaan di tempat, dan menerbitkan laporan inspeksi di tempat
18. Penanggung jawab kantor pabean yang bertanggung jawab mengawasi lokasi
pabrik badan usaha atau lokasi kegiatan usaha melakukan pemeriksaan dokumen
dan pemeriksaan lapangan serta menerbitkan laporan pemeriksaan lapangan
19. Pemeriksaan dokumen, pemeriksaan lokasi, dan penerbitan laporan
pemeriksaan lokasi akan dilaksanakan 3 hari setelah tanggal pernyataan persiapan
pemeriksaan lokasi yang diajukan dalam aplikasi
20. Perusahaan yang akan menjadi perusahaan kawasan perdagangan bebas harus
memperkenalkan proses bisnis kepada direktur kantor wilayah atau direktur kantor
pelayanan utama. Direktur perusahaan akan melakukan perkenalan atas nama
perusahaan.
21. Pengenalan proses bisnis perusahaan harus dilakukan pada hari kerja berikutnya
atau paling lambat 3 hari kerja sejak tanggal laporan inspeksi lokasi.
22. Direktur kantor wilayah atau direktur kantor pelayanan utama yang menerima
kuasa atas nama menteri menyetujui penerbitan peraturan menteri keuangan atau
penolakan izin perusahaan di kawasan berikat, dan menerbitkan surat penolakan
dengan alasan penolakan.
23. Persetujuan atau penolakan tersebut di atas harus diberikan dalam waktu satu
jam setelah pengenalan proses bisnis selesai.
24. Jika proses bisnis tidak dilakukan dalam waktu yang ditentukan dalam angka 17,
direktur kantor wilayah atau direktur kantor layanan utama menerbitkan surat
penolakan dengan alasan penolakan.
25. Dalam rangka mendukung fasilitasi usaha, peningkatan pelayanan, dan
pengawasan, direktur kantor wilayah atau direktur kantor pelayanan utama yang
diberi kuasa atas nama menteri dapat menambahkan manfaat tertentu pada izin
perusahaan di kawasan berikat.
26. Perlakuan tersebut di atas adalah:
A. Menurut proses bisnis perusahaan, tingkat toleransi/penguapan/pengurangan
depresiasi tertentu diperbolehkan, tetapi sertifikasi data yang disediakan oleh
lembaga profesional diperlukan;
B. Kemudahan keluar masuk barang curah;
C. Kenyamanan subkontrak;
D. Beberapa metode pemrosesan lain ketika mempertimbangkan pengawasan
dan/atau layanan

Keadaan berikut menghalangi perusahaan dan/atau penanggung jawab untuk


memperoleh izin perusahaan zona perdagangan bebas:
1. Sejak berakhirnya pidana, telah dilakukan tindak pidana kepabeanan dan/atau
pajak konsumsi yang mempunyai kekuatan hukum tetap:
2. Dinyatakan pailit oleh pengadilan yang mempunyai kekuatan hukum tetap, dan
paling lambat 10 tahun sejak tanggal putusan pailit;
3. Tunggakan pajak di daerah pabean, pajak konsumsi dan/atau perpajakan
Kewajiban dan larangan setelah menjadi kawasan berikat:
1. Tandai perusahaan zona perdagangan bebas dengan nama perusahaan di tempat
di mana publik dapat melihat dengan jelas
2. Menyediakan fasilitas dan perlengkapan dasar penyelenggaraan pertukaran data
elektronik bagi kantor pabean perusahaan di kawasan perdagangan bebas yang
menyelenggarakan pertukaran data elektronik
3. Menggunakan teknologi informasi untuk mengelola keluar masuknya barang
(modul persediaan), yang merupakan subsistem dari sistem informasi akuntansi
yang akan menghasilkan informasi laporan keuangan, yang akan dikunjungi oleh
Administrasi Umum Kepabeanan dan Administrasi Negara Perpajakan untuk
pemeriksaan
4. Menggunakan monitoring (cctv) agar Ditjen Bea dan Cukai dan TUN dapat secara
langsung (real-time) dan online mengawasi keluar masuknya barang, serta
melakukan pencatatan data minimal 7 hari.
5. Inventarisasi barang (terutama untuk barang yang telah memperoleh fasilitas
bebas bea) di bawah pengawasan pabean, minimal setahun sekali.
6. Menyimpan dan menyimpan voucher bisnis, laporan, catatan, dan dokumen yang
terkait dengan kegiatan bisnis selama 10 tahun.
7. Sesuai dengan standar akuntansi yang berlaku umum di Indonesia, pencatatan
impor dan ekspor barang di kawasan berikat dan pemindahan barang.
8. Memberikan dokumen-dokumen yang relevan pada saat dilakukan peninjauan
kegiatan Administrasi Umum Kepabeanan dan/atau Administrasi Negara Perpajakan
di kawasan berikat sesuai dengan peraturan perundang-undangan.
9. Menyampaikan laporan keuangan perusahaan dan/atau laporan tahunan
perusahaan kepada Direktur Administrasi Umum Kepabeanan.
10. Menyampaikan kepada Direktur Administrasi Umum Kepabeanan laporan
dampak ekonomi yang diberikan oleh fasilitas di kawasan berikat, yang paling sedikit
memuat informasi tentang nilai fasilitas keuangan yang diberikan, nilai investasi,
jumlah tenaga kerja kekuatan, dan nilai produksi dan penjualan.
11. Perusahaan di Kawasan Perdagangan Bebas bertanggung jawab atas bea
masuk, pajak pertambahan nilai impor, dan pemotongan pajak impor yang terutang
pada saat mengimpor dari luar Indonesia.
12. Perusahaan zona perdagangan bebas bertanggung jawab atas pajak
pertambahan nilai yang terutang saat membeli dari Indonesia.
13. Barang-barang berikut ini dapat membebaskan perusahaan kawasan berikat dari
pengenaan pajak sebagaimana dimaksud dalam angka 11 dan 12:
A. Penghancuran yang tidak disengaja
B. Ekspor atau ekspor ulang
C. Impor melalui pemenuhan kewajiban kepabeanan dan perpajakan
D. Kirim ke gudang pabean
E. Ke Gudang Berikat lainnya
F. Diterbitkan kepada perusahaan zona bebas yang telah memperoleh izin usaha
dari organisasi bisnis zona bebas
G. Diterbitkan untuk perusahaan di bidang ekonomi khusus atau bidang ekonomi lain
yang ditunjuk oleh pemerintah
H. Dimusnahkan di bawah pengawasan bea cukai
14. Bagi perusahaan di kawasan berikat, ada juga barang yang tidak dapat diimpor
atau diekspor。

Pembelian dan penjualan perusahaan di kawasan berikat:


Perusahaan zona perdagangan bebas dapat membeli dari:
1. Impor dari luar Indonesia
2. Daerah berikat lainnya
3. Zona perdagangan bebas
4. Di Indonesia
5. Kawasan Ekonomi Khusus
6. Wilayah ekonomi lain yang ditetapkan oleh pemerintah。

Perusahaan zona perdagangan bebas yang mengimpor dan membeli dari


luar Indonesia:
1. Bebas bea
2. Pembebasan pajak pertambahan nilai dan pajak penghasilan impor
3. Pengadaan bahan (berkaitan dengan produksi): bahan baku, bahan
penolong, bahan pengemas, contoh, bahan modal, bahan bakar, perlengkapan
kantor, bahan yang digunakan untuk tujuan penelitian dan pengembangan, produk
jadi atau setengah jadi yang ditambahkan ke produksi, produk dari perusahaan
kawasan berikat lainnya
4. Barang-barang yang dibeli di kawasan berikat dibebaskan dari Pajak
Pertambahan Nilai jika bukan merupakan barang kena pajak

Perusahaan kawasan berikat membeli dari kawasan berikat lain, kawasan


perdagangan bebas, kawasan ekonomi khusus, dan kawasan lain yang ditetapkan
oleh pemerintah:
1. Bebas bea
2. Pembebasan pajak pertambahan nilai dan pajak penghasilan impor

Pembelian perusahaan zona perdagangan bebas di Indonesia:


1. Dari daerah berikat lainnya
2. Dari Zona Perdagangan Bebas
3. Dari kawasan ekonomi khusus
4. Dari kawasan ekonomi lain yang ditetapkan oleh pemerintah
5. Dari area selain di atas 4
6. Pembelian dari 5 wilayah di atas dapat dibebaskan dari PPN
7. Jika dibeli dari bukan pajak atau barang tidak kena pajak dibebaskan dari
PPN, tidak diperlukan faktur pajak
5. Pengadaan bahan (berkaitan dengan produksi): bahan baku, bahan
penolong, bahan pengemas, contoh, bahan modal, bahan bakar, perlengkapan
kantor, bahan yang digunakan untuk tujuan penelitian dan pengembangan, produk
jadi atau setengah jadi yang ditambahkan ke produksi, produk dari perusahaan
kawasan berikat lainnya
8. Pengusaha Kena Pajak harus menerbitkan kwitansi pajak dan dokumen
pemberitahuan pabean, dan dalam kwitansi pajak tersebut harus tertulis "PPN
TIDAK DIPUNGUT SESUAI PP TEMPAT PENIMBUNAN BERIKAT (PPN tidak
tunduk pada peraturan kawasan berikat)".

Baik pembelian dari dalam Indonesia maupun dari luar Indonesia,


perusahaan kawasan berikat harus mendapatkan persetujuan bea cukai, jika tidak
maka tidak akan dapat menikmati fasilitas bebas bea.
Penjualan oleh Perusahaan Zona Perdagangan Bebas:
1. Ekspor ke Indonesia
2. Ke kawasan berikat lainnya
3. Untuk zona perdagangan bebas
4. Ke wilayah Indonesia
5. Ke Kawasan Ekonomi Khusus
6. Kawasan ekonomi lainnya yang ditetapkan oleh pemerintah
7. Bahan: bahan baku atau sisa bahan baku, bahan penolong atau sisa bahan
penolong, bahan pengemas, produk atau hasil sampingan, contoh, bahan modal,
perlengkapan kantor, bahan yang digunakan untuk keperluan penelitian dan
pengembangan, bahan sisa dalam proses produksi, residu kemasan dan bahan limbah
8. Produk-produk yang dihasilkan oleh perusahaan-perusahaan di kawasan berikat
bahan impor dijual ke Indonesia, dan perusahaan-perusahaan di kawasan berikat
wajib membayar bea masuk, pajak pertambahan nilai dan pemotongan pajak. Pajak
pertambahan nilai dan pajak pemotongan ini dapat dipotong jika ada dokumen
pabean.
9. Perusahaan di kawasan berikat perlu menerbitkan faktur pajak dan memungut
pajak pertambahan nilai untuk penjualan ke Indonesia
10. Residu kemasan dan bahan limbah yang dijual oleh perusahaan di kawasan
berikat ke Indonesia dapat dibebaskan dari kewajiban membayar bea masuk, pajak
pertambahan nilai, dan pemotongan pajak.
11. Produk yang dibeli oleh perusahaan kawasan berikat di Indonesia wajib
membayar pajak pertambahan nilai yang dibebaskan dari pembelian pada saat
dijual ke Indonesia. Pajak pertambahan nilai ini dapat dipotong
12. Perusahaan di kawasan berikat perlu menerbitkan faktur pajak dan memungut
pajak pertambahan nilai saat menjual ke Indonesia.
13. Kecuali disebutkan di atas, semua yang lain dibebaskan dari pajak.
14. Penjualan bahan baku dan bahan penolong di kawasan berikat ke Indonesia
harus mendapat persetujuan pabean.
15. Perusahaan di Kawasan Berikat yang memerlukan persetujuan Pabean untuk
menjual tanpa persetujuan Pabean akan dikenakan sanksi dan kualifikasi Kawasan
Berikat dicabut.
16. Penjualan perusahaan-perusahaan di kawasan berikat di luar Indonesia
dianggap sebagai ekspor, dan peraturan kepabeanan yang sama berlaku untuk
bisnis ekspor
17. Penjualan perusahaan-perusahaan di kawasan berikat ke Indonesia dianggap
sebagai impor, dan peraturan kepabeanan yang sama berlaku untuk bisnis impor.
18. Penjualan perusahaan di kawasan berikat ke Indonesia tidak boleh melebihi
50% (dihitung dari realisasi penjualan tahun lalu), jika melebihi 50%, harus
ada surat rekomendasi dari Kementerian Perindustrian.
Tidak
Bisnis JenisPajak Berikat
Berikat
Impor PPN 10% Bebas
Impor Bea Masuk 0%-25% Bebas
Impor PPh 22 2.50% Bebas
Pengadaan di
PPN 10% Bebas
Indonesia
Ekspor PPN 0% Bebas
Penjualan di
PPN 10% 10%
Indonesia

Pembekuan dan Pencabutan Lisensi Zona Perdagangan Bebas


1. Keadaan-keadaan berikut menyebabkan izin perusahaan di kawasan berikat
dibekukan, Komisaris Bea Cukai berhak untuk membekukan izin perusahaan di
kawasan berikat menurut hasil pemeriksaan Administrasi Umum Kepabeanan:
A. Melakukan kegiatan yang menyimpang dari ruang lingkup izin
B. Bahan baku impor yang tidak layak produksi
C. Impor bahan yang tidak terkait dengan izin kawasan berikat
D. Produk yang tidak sesuai dengan lisensi
E. Tidak ada produksi
F. Membeli tanpa persetujuan bea cukai
G. Jual tanpa persetujuan bea cukai
H. Usulan Administrasi Negara Perpajakan membuktikan bahwa hal itu melanggar
peraturan perpajakan di bidang perpajakan
I. Hal ini menunjukkan bahwa kawasan berikat tidak dapat diatur atau
dioperasikan
J. Tidak ada akuntansi untuk bisnis
K. Tidak ada kegiatan usaha dalam waktu 6 bulan
L. Kegagalan untuk melunasi utang tarif dalam batas waktu yang ditentukan
M. Kegagalan memenuhi kewajiban yang harus dipenuhi oleh kawasan berikat
N. Impor barang terlarang
O. Ekspor barang terlarang
P. Pelanggaran ketentuan volume penjualan kawasan berikat di Indonesia
Q. Risiko layanan di kawasan berikat tinggi selama 3 periode penilaian
berturut-turut
2. Jeda yang disebutkan di poin pertama bisa otomatis atau/dan manual
3. Ketika izin zona perdagangan bebas dibekukan, perusahaan zona perdagangan
bebas tidak dapat menggunakan fasilitas bebas bea (tarif, pajak pertambahan
nilai, pemotongan pajak) untuk membeli bahan
4. Izin kawasan berikat yang dibekukan dapat dicairkan kembali dalam keadaan
sebagai berikut:
A. Perusahaan kawasan perdagangan bebas tidak terbukti melakukan kegiatan usaha
yang berbeda dengan izin;
B. Perusahaan di kawasan berikat telah mampu menata atau mengoperasikan kawasan
berikat
C. Perusahaan zona perdagangan bebas dengan risiko layanan tinggi telah
melakukan perbaikan sehingga tidak lagi memiliki risiko layanan tinggi
5. Jika pemeriksaan pajak menegaskan bahwa kegiatan usaha menyimpang dari ruang
lingkup izin dan tidak lagi memiliki kemampuan untuk mengoperasikan kawasan
berikat, situasi pembekuan di atas akan diubah menjadi situasi pembatalan
6. Keadaan-keadaan berikut ini yang menyebabkan dicabutnya izin perusahaan di
kawasan berikat, Komisaris Bea dan Cukai berhak mencabut izin perusahaan di
kawasan berikat menurut hasil pemeriksaan Ditjen Bea dan Cukai:
A. Tidak ada kegiatan usaha selama 12 bulan berturut-turut
B. Menggunakan Izin Usaha Industri yang sudah habis masa berlakunya
C. Menyatakan pailit
D. Ketidakjujuran dalam kegiatan usaha, terutama termasuk penyalahgunaan
fasilitas kawasan berikat atau perbuatan melawan hukum di bidang kepabeanan;
E. Kegagalan untuk memenuhi persyaratan daftar dalam batas waktu yang
ditentukan
F. Permohonan pencabutan
7. Dalam hal izin kawasan perdagangan bebas dicabut, perusahaan kawasan
perdagangan bebas harus membayar semua bea masuk, pajak pertambahan nilai, dan
pajak penghasilan impor yang terutang dari penjualan perusahaan kawasan
perdagangan bebas ke Indonesia dalam waktu 30 hari sejak tanggal pencabutan.

You might also like