59 313 1 PB

You might also like

Download as pdf or txt
Download as pdf or txt
You are on page 1of 12

Publisher: AP-Kain Jurnal Mahasiswa

LPPM STAK Diaspora Wamena Papua Volume 1 Nomor 1 Februari 2023


Kode Etik Guru Pendidikan Agama Kristen dalam Kebebasan Media Sosial
Misrini Napa
Sekolah Tinggi Teologia Sangkakala, Salatiga
misrininapa23@gmail.com
Reni Triposa
Sekolah Tinggi Teologi Sangkakala, Salatiga
renitriposa@sttsangkakala.ac.id

Abstract: The code of conduct of teachers of Christian religious education in the freedom of social media.
The code of ethics has a role and becomes very important for education. Because the code of ethics is an
ethic that must be possessed by all teachers, especially for Christian religious education teachers. This
code of ethics has the ability to guide teachers and can understand learners well. Christian religious
education teachers, which currently still lack the application of Christian religious education, are a
challenge for education in the digital era. With this research, it has the aim of providing understanding
for every educator, especially Christian religious education teachers, so that they can be an example and
example for their students in the process of teaching and learning. Christian religious education teachers
are teachers who are role models and are able to bring every student in this digital era, where every
student knows and uses social media. This research uses a qualitative method, namely by studying
literature to collect various sources of scientific data, both articles, journals and books. The sources of
data collected are appropriate and related to observations, namely the facts that occur in the field. The
result of this research is that Christian religious education teachers must be able to be role models and
live Christian values and make the Lord Jesus an example, before sharing or being an example for their
students. Because Christian religious education teachers already have a good and correct code of ethics,
it will be reflected and can produce students with the character of Christ.

Keywords: Code of Ethics, Christian Religious Education Teachers, Social Media Freedom.

Abstrak: Kode etik guru pendidikan agama Kristen dalam kebebasan media sosial. Kode etik
mempunyai peran dan menjadi sangat penting bagi pendidikan. Karena kode etik merupakan suatu etika
yang harus dimiliki oleh semua guru, terutama bagi guru pendidikan agama Kristen . Kode etik ini
memiliki kemampuan untuk membimbing guru dan dapat memahami peserta didik dengan baik. Guru
pendidikan agama Kristen yang saat ini masih adanya kurang penerapan pendidikan agama Kristen
merupakan tantangan tersendiri bagi pendidikan di era digital. Dengan adanya penilitian ini memiliki
tujuan di mana memberikan pemahaman bagi setiap pendidik terutama guru pendidikan agama Kristen
agar bisa menjadi contoh dan teladan bagi peserta didiknya dalam berlangsungnya proses belajar
mengajar. Guru pendidikan agama Kristen merupakan guru yang menjadi teladan dan mampu
membawah setiap peserta didiknya di era digital ini, di mana setiap para peserta didik mengenal dan
menggunakan media sosial. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif yaitu dengan studi Pustaka
mengumpulkan berbagai sumber data ilmiah baik artikel, jurnal dan buku. Sumber-sumber data yang
dikumpulkan sesuai dan berkaitan dengan dari pengamatan yaitu fakta-fakta yang terjadi di lapangan.
Hasil dari penelitian ini adalah guru pendidikan agama Kristen harus mampu menjadi teladan dan
menghidupi nilai-nilai Kristen dan menjadikan Tuhan Yesus sebagai teladan, sebelum membagikan atau
menjadi teladan bagi para peserta didiknya. Karena guru pendidikan agama Kristen a sudah mempunyai
kode etik yang baik dan benar maka itu akan tercermin dan dapat menghasilkan peserta didik yang
berkarakter Kristus.
Kata Kunci: Kode Etik, Guru Pendidikan Agama Kristen , Kebebasan Media Sosial.

25
Publisher: AP-Kain Jurnal Mahasiswa
LPPM STAK Diaspora Wamena Papua Volume 1 Nomor 1 Februari 2023

PENDAHULUAN bagi setiap guru tentunya memiliki kode etik


Pendidikan merupakan suatu hal yang tersendiri. Seorang pengajar atau yang biasa
sangat berpengaruh dan sangat penting bagi sering kali di kenal dengan guru, seorang guru
kehidupan manusia di sepanjang hayat, karena mempunyai fungsi yang penting yaitu untuk
manusia yang berhasil dan bermartabat dan yang mendidik dan mengajar, dengan bertujuan
baik merupakan hasil peran dari pendidikan. memberikan ilmu pengetahuan bagi setiap murid
Pendidikan juga dianggap sebagai penentuan atau peserta didik sehingga dapat mencerdaskan
untuk majunya suatu negara. Oleh sebab itu kehidupan bangsa. Pendidik atau guru yang
pendidikan memiliki peran yang sangat penting profesional tentunya mempunyai kode etik
bagi kehidupan manusia maupun suatu bangsa.: tersendiri dan kode etik tersebut digunakan
Rizky Rinaldy Inkiriwang, Refly Singal, dan sebagai pegangan untuk mengelola setiap
Jefry V. Roeroe, “Kewajiban Negara Dalam pekerjaan setiap pendidik semasa dedikasinya
Penyediaan Fasilitas Pendidikan Kepada sebagai seorang pendidik. Pengertian dari kode
Masyarakat Menurut Undang-Undang Nomor 20 etik sendiri yaitu kode etik adalah suatu dasar
Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidkan norma atau fondasi yang telah di tentukan
Nasional1,” Kewajiban Negara Dalam sebagai pengelola setiap aktivitas guru. Artinya
Penyediaan Fasilitas Pendidikan Kepada kode etik memiliki fungsi penting agar dapat
Masyarakat Menurut Undang-Undang Nomor 20 membantu setiap pendidik sehingga memperoleh
Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidkan Tindakan yang kompeten.(Prihanto1 et al., 2021)
Nasional1 Pengertian Guru secara etimologi, yaitu seorang
8 (2020): 144. Pendidikan merupakan media guru sering kali dapat di sebut juga sebagai
untuk setiap orang agar dapat meningkatkan pendidik. Namun pengertian Guru secara
aspek ketrampilan, pengetahuan, dan kebiasaan etimologis, guru sering kali di katakan sebagai
yang ada. Oleh sebab itu pendidikan tidak akan seseorang yang memiliki suatu tanggung
berjalan dengan baik dan mencapai tujuan yang jawaban yang besar dan peran yang sangat
maksimal jika tidak adanya tenaga pendidik atau penting dalam mendidik dan membentuk
yang di sebut dengan Guru maupun dosen. karakter, dan pembentukan setiap peserta
Setiap pendidikan akan selalu membutuhkan didiknya. Guru tidak hanya sebagai seorang
guru dengan keahlian masing-masing. Baik itu pendidik, akan tetapi guru juga merupakan
guru untuk pendidikan formal maupun untuk seseorang yang telah dewasa dan mempunyai
pendidikan in formal.(Sulistiyowati, 2013) suatu tanggung jawab untuk memberikan
Begitupun sama halnya dengan guru pendidikan bantuan atau pertolongan pada setiap peserta
agama Kristen . Guru Pendidikan Agama Kristen didiknya dalam bertumbuh dan berkembangnya
adalah tenaga pendidik di dalam kependidikan rohani dan jasmaninya.
sehingga tidak bisa di abaikan kedudukannya di Pengertian guru secara simpel yaitu guru
dalam sistem pendidikan. Di dalam UU No 20 merupakan orang yang selalu peduli, membantu,
Tahun 2003 mengenai sistem pendidikan menolong dan memberikan berkala pengetahuan
nasional. Pasal 39 Bab XI ayat (2) dapat kepada setiap peserta didiknya, sebab seorang
mengatakan yaitu pengajar adalah sebagai guru atau pendidik adalah figur yang berperan
vasilitator yang dapat memiliki peran penting penting untuk kemajuan, kejayaan dan
untuk dasar perencanaan dan melaksanakan kesuksesan di dalam pendidikan. Dan ini
terjadinya proses belajar mengajar, membuka merupakan salah satu alasan peran guru sangat
pelatihan, dan bimbingan. Sebagai seorang Guru penting dan ada di dalam sebuah lembaga
pendidikan Agama Kristen tentunya harus pendidikan. Setiap Guru memiliki kode etik
mampu menjalankan tugasnya dengan baik. tersendiri, kode etik ini yang membantu setiap
(Gaol, 2019) Pendidikan guru berperan penting guru agar dalam mencapai tujuan pendidikan
agar dapat tercapainya sebuah pendidikan. Dan tersebut. Setiap guru atau pendidik sangat
26
Publisher: AP-Kain Jurnal Mahasiswa
LPPM STAK Diaspora Wamena Papua Volume 1 Nomor 1 Februari 2023
membutuhkan etika dan di dalam profesi guru perubahan tindakan, watak, moral dan kelakuan
memiliki kode etik tersendiri. Etika seorang guru manusia. (Prtama, 2016) Dapat di deskripsikan
atau pendidik bisa mempengaruhi setiap bahwa etika merupakan suatu karakter, tingkah
pekerjaan dan profesinya, karena etik sendiri laku atau kepribadian seseorang yang dituntut
memiliki arti di mana etik merupakan sesuatu agar dapat sesuai pada nilai-nilai atau norma-
yang bisa dapat memberi dampak atau pengaruh norma yang sudah di tetapkan di dalam
yang besar bagi setiap kepribadian manusia, lingkungan masyarakat yang ada. Etika ini
terutama untuk seorang pendidik dapat memiliki tujuan tersendiri yaitu agar mampu
berpengaruh besar bagi peserta memindai atau mengubahkan setiap karakter
didiknya.(Muhammad Jufni,syifa Saputra & atau perilaku manusia untuk mampu berbuat
Azwar, 2020) sesuai dengan secara independen sehingga
masyarakat yang ada bisa memiliki rasa
METODE tanggung jawab, dan dapat memilah setiap diri
baik secara individu maupun dengan bangsa atau
Penelitian ini disusun oleh penulis bahkan orang lain yang ada di sekitarnya.
dengan menggunakan metode kualitatif, Kode Etik artinya dasar dari etik itu
(Zaluchu, 2020) yaitu dengan pendekatan studi sendiri. Maka dari itu kode etik merupakan
pustaka mengumpulkan berbagai sumber data bentuk tata tertib atau aturan, yang menjadi suatu
ilmiah baik artikel, jurnal dan buku. Sumber- panduan atau pedoman dan etis pada saat
sumber data yang dikumpulkan sesuai dan melaksanakan aktivitas atau melaksanakan
berkaitan dengan dari pengamatan yaitu fakta- perkerjaan yang sedang di kerjakan. Panduan di
fakta yang terjadi di lapangan. Hasil dari dalam setiap kelakuan manusia, atau bahkan
penelitian studi pustaka ini merupakan data-data dalam setiap peraturan-peraturan yang etis ini
yang bersifat deskriptif yaitu dengan merupakan pengertian dari kode etik. Akan
menyimpulkan bagaimana kode etik guru tetapi di dalam Kode etik bagi setiap para
pendidikan agama Kristen dalam kebebasan pendidik atau guru di Indonesia sendiri yaitu
media sosial. memiliki arti sebagai dasar dan formalitas yang
telah disetujui bahkan sudah hadir dan terima
HASIL DAN PEMBAHASAN setiap pendidik-pendidik yang ada di Indonesia.
Istilah kode etik di gunakan dan di kenal sebagai
Hakikat dan Definisi Kode Etik suatu ciri yang sudah tandai sebagai karakter,
Etika, ini merupakan kata yang berasal lambang, coretan, dan ini telah disetujui
dari Bahasa Yunani yaitu ethos, dan ethos ini Bersama dalam satu tujuan-tujuan tertentu.
memiliki arti yaitu kelakuan atau karakter dari (Marjuni, 2020)
setiap manusia. Karakter atau yang di sebut Setiap guru memiliki kode etik
sebagai etika yaitu dapat memiliki kaitan erat tersendiri. Kode etik guru adalah salah satu
yang termasuk dalam citra yang dapat di kuasai komponen yang memiliki tujuan agar dapat
oleh setiap kelompok masyarakat maupun membantu dalam membimbing dan mengatur
pribadi agar bisa memberikan penilaian kepada setiap tingkah laku (perilaku) para pendidik.
setiap pribadi maupun kelompok di dalam Untuk mendukung dan mendorong setiap para
perbuatan-perbuatan yang di lakukan atau di guru tidak hanya mendasar pada pendidikan
kerjakannya benar atau tidak benar. Pengertian akan tetapi cara mendukung, mendorong dan
etika secara Bahasa yaitu etika merupakan satu membimbing setiap guru adalah norma atau
pengetahuan atau ilmu sehingga sering kali perilaku yang selalu benar dan baik itu yang
membincangkan setiap Tindakan atau kelakuan menjadi suatu dasar bagi para guru. Artinya kode
sekumpulan manusia baik yang bersifat etik merupakan suatu dasar atau fondasi bagi
berkelompok maupun yang bersifat individu. setiap orang yang berprofesi sebagai seorang
Sehingga etika bisa di artikan juga sebagai suatu guru, karena perilaku, norma dan mempunyai
27
Publisher: AP-Kain Jurnal Mahasiswa
LPPM STAK Diaspora Wamena Papua Volume 1 Nomor 1 Februari 2023
etika yang selalu baik merupakan kode etik guru memiliki etika dan beradab yang baik. Untuk itu
yang selalu di pakai di saat berperan sebagai dari sudut pandan yang dilihat bahwa kode etik
seorang guru atau pendidik sehingga menjadi guru juga berupaya memiliki peraturan
contoh bagi setiap anak didiknya. Tujuan adanya tersendiri dan memiliki keterkaitan dengan tata
kode etik ini yaitu, kode etik merupakan jaminan etika atau kesusilaan dan juga memiliki akhlak
sehingga setiap para pendidik bisa melakukan yang baik. Dari pandangan inilah setiap guru
atau melaksanakan profesi atau tugasnya sama atau pendidik di tuntut harus mampu
seperti yang sudah menjadi aturan yang telah di mengarahkan peserta didiknya kepada hal-hal
tetapkan dalam lembaga pendidikan. Di dalam yang baik dan sesuai dengan kode etik yang telah
aturan kode etik guru di haruskan menaati setiap di terima dan dimiliki. Untuk itu bisa di katakana
guru dan dapat mengerjakan atau menjalankan juga bahwa kode etik guru memiliki peran dan
tugas dan tanggung jawab profesinya sebagai fungsi penting sebagai suatu semangat agar
seorang guru. Dan di dalam kode etik setiap guru mampu meningkatkan pendidikan baik itu
di tuntut untuk bisa menjaga dan menjunjung kemampuan akademik, ataupun keimanan
tinggi setiap sumpah, atau janji yang telah di peserta didik.(Desi Ratnasari, Reni Triposa,
ucapkan Ketika mulai menjalankan tanggung 2022)
jawabnya sebagai seorang pendidik.(Elisabet Kode etik guru pendidikan agama
Juliana Steidy Gerungan, Max Ruindungan, Kristen di wajibkan bagi para pendidik
2021) khususnya pendidik Kristen untuk memiliki
Etika Kristen dalam Bahasa Yunani nilai-nilai kejujuran, jujur dalam setiap
yaitu etika berasal dari kata ethos, yang perkataan dan perbuatan. Guru memiliki dan
merupakan tindakan kebiasaan yang dilakukan melaksanakan kejujuran yang profesional,
sehingga menjadi kebiasaan yang baik dan menampilkan pribadi yang jujur di depan peserta
benar. Etika memiliki arti lain yaitu aktivitas didik dengan profesional dan untuk
rutin atau pengajaran tentang norma dan cara menghindarkan guru dari kecurangan yang dapat
dalam kelakuan sehari-hari. Dalam arti lainnya menjadi penyebab hancurnya profesi maka guru
etika Kristen adalah suatu gagasan dengan cara harus memegang teguh kejujuran. Kejujuran
apa setiap manusia harus hidup dan bertindak adalah salah satu kunci dari kode etik guru
seperti apa. Dalam etika Kristen memiliki aturan pendidikan agama Kristen . Guru pendidikan
di mana harus taat dan tunduk terhadap setiap agama Kristen di haruskan memiliki nilai
peraturan yang telah tertulis di dalam Alkitab. kejujuran, agar nilai kejujuran tersebut dapat
Etika Kristen merupakan suatu etik yaitu dapat menjadi pedoman dan menjadi contoh bagi
mengakui keinginan atau kehendak Allah yang setiap para peserta didiknya. Guru pendidikan
menjadi dasar atau norma yang tertinggi dan agama Kristen yang jujur, dapat menghasilkan
sudah ada di dalam Alkitab. Sehingga dapat di peserta didik yang jujur. Guru pendidikan agama
ketahui bahwa etika Kristen merupakan suatu Kristen harus menciptakan suasana yang
dasar dalam kelakuan setiap manusia sehari-hari. nyaman, menarik dan bersahabat dengan setiap
Dan setiap etika ini memiliki pusat dan selalu para peserta didiknya agar mampu menarik
berpusat kepada Alkitab.(Nainggolan & Janis, minat setiap peserta didik untuk lebih
2020) bersemangat dalam proses belajar mengajar.
Dalam dunia pendidikan para pendidik di Guru pendidikan agama Kristen menciptakan
haruskan memiliki kode etik. Kode etik pendidik suasana yang menarik yaitu bisa melalui game,
atau guru adalah suatu peraturan baik akademik bernyanyi bersama. Tujuan dari guru
maupun moral susila bagi pendidik atau menciptakan suasana yang baik dan menarik
keguruan. Artinya setiap peraturan- peraturan yaitu untuk dapat menunjang berhasilnya proses
yang bersangkutan dengan pendidik dan ini bisa belajar dan mengajar, berhasilnya proses belajar
di observasi lewat kesusilaan. Arti dari dan mengajar adalah dukungan dari suasana
kesusilaan merupakan tingkah laku yang baik, kelas yang kondusif, oleh karena itu salah satu
28
Publisher: AP-Kain Jurnal Mahasiswa
LPPM STAK Diaspora Wamena Papua Volume 1 Nomor 1 Februari 2023
tugas dari guru pendidikan agama Kristen yaitu pendidikan agama Kristen juga membangun
membangun suasana yang baik dan menarik di karakter peserta didik yang sesuai dengan nilai-
dalam kelas. nilai Kristen . Kehadiran guru pendidikan agama
Kode etik guru pendidikan agama Kristen tidak hanya di kenal sebagai tenaga
Kristen tidak hanya memiliki nilai kejujuran dan pendidik yang mengajarkan tentang ilmu
menciptakan suasana yang kondusif akan tetapi pengetahuan Kristen akan tetapi seorang guru
guru pendidikan agama Kristen perlu memiliki pendidikan agama Kristen juga memiliki tugas
hubungan yang baik dengan sesama guru, dan tanggung jawab dalam membangun iman
peserta didik dan orang tua dari peserta didik. dan karakter peserta didik sesuai dengan nilai-
Guru memiliki hubungan yang baik dengan nilai Kristen (Nababan, 2019). Sebagai seorang
sesama guru, peserta didik dan orang tua peserta guru pendidikan agama Kristen yang pastinya di
didik, hal ini akan menjadi suatu akses di mana tuntut atau di haruskan agar memiliki karakter
dapat memudahkan agar menjadi jembatan seperti karakter Kristus, artinya guru pendidikan
antara peserta didik, menjaga hubungan kerja agama Kristen harus memiliki karakter sesuai
sama antara orang tua dan antar seprofesi. dengan nilai-nilai yang telah di teladani dari
Yesus. Karena demikian guru pendidikan agama
Guru Pendidikan Agama Kristen Kristen merupakan contoh bagi setiap peserta
Dalam gereja dan pendidikan Kristen didiknya di dalam berlangsung pendidikan
adalah bagian dari pendidikan Agama yang tersebut.
mana saat ini populer disebut PAK atau yang di Sebagai seorang pendidik atau guru
sebut dengan Pendidikan Agama Kristen pendidikan agama Kristen , guru tersebut perlu
merupakan salah satu usaha yaitu agar dapat memiliki nilai-nilai dan memiliki etika Kristen
mencapai suatu tujuan yang di lakukan secara yang harus di tanamkan atau di ajarkan kepada
keadaan sadar, teratur, terstruktur dan berlanjut setiap peserta didiknya. Untuk itu seorang guru
sehingga dapat meningkatkan kepercayaan atau pendidikan agama Kristen merupakan sosok
iman di dalam Kristus.(Nuhamara, 2018) atau tokoh sebagai salah satu contoh yang wajib
Pendidikan Agama Kristen dengan kata lain di ikuti atau di teladani oleh para peserta didik
merupakan pembelajaran yang dapat dan guru pendidikan agama Kristen memiliki
menumbuhkan iman Kristen , di dalam tugas dan peran penting agar dapat memaparkan
pendidikan agama Kristen dapat membantu keimanan Kristen atau nilai-nilai Kristus bagi
menubuhkan kerohanian dan pertumbuhan iman para peserta didiknya, dan tak lupa juga guru
pada setiap peserta didik. Di mana Pendidikan pendidikan agama Kristen harus membawah
Agama Kristen ini dapat membawah nilai peserta didiknya mengenal siapa pribadi Yesus
perubahan untuk setiap peserta didik. melalui kehidupannya yang telah dilakukan dan
Di dalam Pendidikan Agama Kristen telah di terapkan di dalam kehidupan pribadinya
terdapat guru yang berperan di dalamnya yaitu sendiri. Guru pendidikan agama Kristen adalah
guru Pendidikan Agama Kristen . Pendidik PAK sosok atau tokoh dan memiliki tanggung jawab
atau sering di kenal sebagai Guru Pendidikan yang sangat penting dalam mengajar setiap
Agama Kristen adalah salah satu tenaga peserta didiknya, tugas guru pendidikan agama
pendidik yang memiliki peran penting dan tidak Kristen tidak hanya mengajarkan ilmu tentang
luput dari pengawasan bahkan tidak dapat di agama atau nilai Kristen akan tetapi guru
abaikan oleh sistem pendidikan yang ada di pendidikan agama Kristen memiliki kewajiban
Indonesia. Tentunya setiap guru pendidikan untuk mengenalkan dan membawah setiap
agama Kristen mempunyai peran yang sangat peserta didiknya untuk makin bertumbuh dan
penting dalam membangun pertumbuhan dan berkembang dalam kerohaniannya. Hal penting
kerohanian setiap peserta didiknya. Bukan hanya yang harus di miliki dan di ketahui oleh guru
membangun pertumbuhan kerohanian dan iman pendidikan agama Kristen sebagai tugasnya
Kristen peserta didik akan tetapi guru selama masa pengajaran kepada setiap para
29
Publisher: AP-Kain Jurnal Mahasiswa
LPPM STAK Diaspora Wamena Papua Volume 1 Nomor 1 Februari 2023
peserta didiknya. Satu, Guru pendidikan agama peserta didik melalui hidupnya sehingga menjadi
Kristen merupakan, guru yang mempunyai sumber penolong dalam perubahan tingkah laku,
peran, fungsi dan tanggung jawab penting yang perubahan, karakter maupun aspek kehidupan
di diberikan untuk mengajarkan dan rohani dan jasmani dari setiap peserta didiknya.
membagikan tentang kehidupan dan harta yang Sehingga setiap para peserta didiknya dapat
kekal dari Tuhan Yesus melalui amanat agung. mengalami perubahan di dalam
Dua, Guru pendidikan agama Kristen adalah kehidupannya.(Astrid Maryam, 2021) Guru
pendidik yang mampu membagikan ajaran yang pendidikan agama Kristen merupakan guru yang
sesuai atau yang dapat berkaitan dan sesuai mengajar, dan melakukan prosesi atau tugasnya
dengan iman dan kepercayaan kepada Tuhan sebagai seorang guru, di mana guru pendidikan
Yesus, tidak hanya percaya akan tetapi harus agama Kristen tersebut harus mampu
menjadi teladan dan membagikan ajaran-ajaran melakukan tugasnya dan mendidik para peserta
yang sesuai dengan yang ada di dalam Alkitab. didiknya sesuai dengan ajaran yang sesuai
Guru pendidikan agama Kristen tidak hanya bidangnya dan mampu memiliki karakter
memberikan ajaran kepada peserta didiknya Kristus.(Sumiati, 2021)
tentang nilai, iman dan kepercayaan kepada Sebagai seorang guru pendidikan agama
Kristus akan tetapi guru pendidikan agama juga Kristen banyak di perlukan untuk bisa
harus hidup sesuai dengan Firman Tuhan yang menjalankan amanat atau tanggung jawabnya
sudah tertulis di dalam alkitab. Tiga, Guru yang benar sungguh-sungguh dan semaksimal
pendidikan agama Kristen juga merupakan mungkin pada rencana dalam proses belajar
seorang pendidik yang dapat mengajarkan dan mengajar atau sering di sebut sebagai
menghantarkan peserta didiknya dalam pendidikan, agar mampu membangun dan
menyejahterakan kehidupannya baik kehidupan menciptakan Angkatan (generasi) yang
yang dilakukan setiap hari maupun kegiatan bermoral, bersosial, dan berakhlak mulia. Tidak
yang akan berlangsung sepanjang hanya menciptakan generasi yang berakhlak
hidupnya.(Purba, 2019) mulia namun juga dapat menciptakan generasi
Homrighausen dan Engklar berpendapat yang mempunyai etika dan karakter seperti
bahwa guru pendidikan agama Kristen Kristus. Sebab sejatinya guru pendidikan Agama
merupakan guru yang memiliki tanggung jawab Kristen sebagai teladan dalam kehidupan di
dan juga menjadi seorang pemberita injil bagi mana pun berada terlebih di dunia maya atau
anak-anak didiknya dan tidak hanya menjadi digital maka hal ini akan berdampak bagi
pemberita injil akan tetapi guru pendidikan perubahan peserta didik yang melihat dan
agama Kristen juga memiliki tugas penting di meneladani sikap guru dalam berkomunitas
mana guru pendidikan agama tersebut harus didunia nyata maupun digital.(Arifianto, 2021)
mengawasi dan memastikan pada setiap murid- Secara sederhana guru pendidikan agama
muridnya bahwa mereka mendapatkan pelajaran Kristen sungguh memiliki peran yang sangat
atau teori mengenai keimanan Kristen , dan juga penting dalam penerapan bagi kemajuan
guru pendidikan agama Kristen harus kemampuan spiritual peserta didik agar peserta
mengawasi agar setiap murid-muridnya yang didik bisa membentuk karakter yang setia, taat,
telah menerima pelajaran atau teori tersebut dan beriman terhadap Yesus Kristus. Guru
tidak hanya sebatas di dengarkan akan tetapi pendidikan agama Kristen mempunyai sebutan
dipraktikan juga di dalam kehidupannya baik di yang berfungsi merespons perubahan pada
sekolah maupun di lingkungan sosial di mana lingkungan sosial. Terlepas dari itu guru
mereka tinggal. Pengertian secara umumnya pendidikan agama Kristen tidak boleh
guru pendidikan agama Kristen mempunyai mengandalkan kekuatan sendiri akan tetapi guru
amanat dan guru pendidikan agama Kristen pendidikan agama Kristen harus mengandalkan
harus menjadi sosok keteladanan dan kekuatan yang dari Tuhan, agar mampu
membagikan ilmu yang menjadi teladan bagi memberikan contoh dan teladan kepada peserta
30
Publisher: AP-Kain Jurnal Mahasiswa
LPPM STAK Diaspora Wamena Papua Volume 1 Nomor 1 Februari 2023
didiknya dan di lingkungan sosialnya. Dan tidak hanya dengan menggunakan kurikulum
peserta didik yang baik merupakan cerminan yang sudah di tetapkan oleh lembaga pendidikan
dari guru pendidikan agama Kristen yang atau pemerintah akan tetapi guru pendidikan
mendidiknya, sehingga Ketika didikanya agama Kristen harus mengambil contoh dari
berhasil maka ada nilai tersendiri bagi guru Alkitab agar bisa menjadi teladan bagi murid-
pendidikan agama Kristen. (Triposa et al., 2021) muridnya dalam proses belajar mengajar dan
Guru pendidikan agama Kristen dituntut agar dalam pertumbuhan karakter dan iman peserta
bisa menjadi jembatan bagi setiap permasalahan didik.(Herawati, 2020)
anak didiknya dengar cara yang Alkitabiah.
Yang menjadi tugas guru pendidikan agama Kebebasan Media Sosial
Kristen yaitu menjadi penyambung untuk Dapat di simpulkan bahwa media sosial
pengajar keimanan bagi permasalahan atau adalah salah satu media yang telah menyediakan
persoalan yang terjadi setiap hari. Apabila tidak jaringan bagi setiap manusia dalam menjalin
ada pengaplikasikan nilai-nilai kebenaran yang suatu komunikasi dan tidak perlu mencermati
ada di dalam Alkitab bagi kehidupan yang di ruang dan waktu bagi para pemakai media sosial.
jalani setiap hari yang akan terjadi adalah tidak Dalam media sosial ada beraneka bentuk media
berguna sama sekali. sosial, maka dari itu setiap manusia atau
Guru pendidikan agama Kristen juga masyarakat yang ada bisa bebas menentukan dan
harus menguasai setiap materi, pelajaran yang mengakses jaringan komunikasi mendia sosial
akan di sampaikan kepada murid-muridnya, sesuai dengan kemampuan dan keinginan
karena Ketika materi pelajaran yang telah di mereka dan media sosial dapat di pergunakan
kuasai dapat menghasilkan peserta didik yang dalam melancarkan komunikasi antar sesama.
berkarakter baik sesuai dengan nilai-nilai yang Media sosial mampu memudahkan setiap
ada di Alkitab. Guru pendidikan agama Kristen manusia dalam interaksi sosial, dan melalui
memiliki gambaran diri di mana gambaran diri media sosial manusia di berikan kemudahan
dari guru pendidikan agama tersebut yang dalam berhubungan artinya melalui media sosial
merupakan penentuan di mana penolakan atau adanya hubungan antar sesama yang lebih
penerimaan kepada nilai-nilai keimanan Kristen kepada keterbukaan dan berfokus pada privasi
yang akan di bagikan atau di ajarkan. bagi para pemakai media sosial, namun demikian
Membagikan pelajaran tentang pendidikan sering kali yang terjadi adalah masyarakat
agama Kristen tidak hanya tentang belajar mata melupakan tentang etika penggunaan media
pelajaran yang sudah dituliskan oleh lembaga sosial. Media sosial juga memiliki arti sebagai
pendidikan namun belajar pendidikan agama tempat penyimpanan atau wadah untuk
Kristen merupakan belajar mengenai semua penyajian gagasan bagi masyarakat yang
nilai Alkitab. Untuk itu sebagai pendidik agama menggunakan media sosial, akan tetapi yang
Kristen di tuntut agar mempunyai nilai terjadi adalah sering kali masyarakat kurang
kepribadian yang baik, agar bisa menjadi contoh memperhatikan penggunaan media sosial
dan teladan yang sesuai. Guru pendidikan agama tersebut sehingga dapat menimbulkan suatu
Kristen merupakan guru yang mengambil Tindakan yang kurang menyenangkan(Made
contoh dan teladan dari Yesus Kristus sendiri. Vidi Jayanada, Nyoman Gede Sugiartho, 2021).
Sehingga Ketika guru pendidikan agama Kristen Definisi media sosial adalah suatu media
mengajarkan peserta didiknya, guru tersebut yang baru dan menganjurkan digitalisasi,
harus belajar dan membangun dirinya terlebih keadaan menuju suatu titik pertemuan sehingga
dahulu sesuai dengan yang di teladani.(Abraham di jadikan sebagai suatu konsep bagi media yang
Tefbana, 2020) Guru pendidikan agama yang baru. Manusia atau masyarakat yang hidup di era
profesional merupakan guru yang bertumbuh modern atau di era digital tidak bisa di uraikan
dalam Kristus. Setiap guru pendidikan agama (di pisahkan) dari penggunaan media sosial yang
Kristen di minta agar proses belajar mengajar sedang berkembang sekarang. Perlu di ketahui
31
Publisher: AP-Kain Jurnal Mahasiswa
LPPM STAK Diaspora Wamena Papua Volume 1 Nomor 1 Februari 2023
oleh masyarakat bahwa media sosial bukanlah berkomunikasi, dan bahkan untuk berinteraksi
sesuatu yang baru di dengar atau di ketahui akan dengan lingkungan sosialnya. Artinya setiap
tetapi media sosial ini adalah salah satu media masyarakat sosial yang menggunakan media
yang sudah maju dan berkembang pesat hingga sosial bisa membangun dan menjalin hubungan
saat ini. Media sosial saat ini telah menjadi lewat dunia digital (media sosial). Masyarakat
jembatan komunikasi antara sesama manusia sekarang telah terlibat dalam dunia globalisasi
yang tersebar luas bahkan sudah sampai ke dan mempunyai suatu kesempatan untuk bebas
seluruh dunia.(Hayati, 2018) Pada zaman mengekspresikan dirinya. Salah satu manfaat
sekarang media sosial telah berkembang pesat dari menggunakan media sosial yaitu mampu
dan media sosial di era ini telah menjadi salah memudahkan masyarakat yang ingin
satu bagian atau anggota dalam kehidupan di era berinteraksi dengan orang lain tanpa harus ada
saat ini. Dengan ada hadirnya media sosial, dapat keterbatasan dengan ruang dan waktu. Ada
memudahkan masyarakat dalam mendapatkan beberapa macam jenis media sosial yang sering
atau mencari informasi tentang apa pun yang kali di gunakan oleh masyarakat bahkan itu
ingin dicari. Kalangan masyarakat bebas sudah menjadi bagian dari hidupnya yaitu:
menggunakan media sosial baik itu anak-anak, facebook, Instagram, whatsapp, dan lain
orang dewasa, maupun orang yang sudah lanjut sebagainya. Jenis-jenis media sosial inilah yang
usia. Kebebasan media sosial bertujuan agar sering digunakan dalam mencari informasi,
dapat memudahkan setiap masyarakat yang ingin berinteraksi, dan berkomunikasi dengan orang
mencari informasi apa pun dan memudahkan lain bahkan di tempat yang tidak bisa
juga untuk berinteraksi dengan sesamanya. jangkau.(Widada, 2018) Dari jenis-jenis media
Artinya pada saat munculnya media sosial dan sosial yang ada yaitu : facebook, isntagram,
telah di gunakan oleh semua orang, sehingga whatsupp, dan lain sebagainya memiliki
munculnya perubahan dalam berkomunikasi kelemahan, kelebihan dan manfaatnya tersendiri
atau berinteraksi di dalam lingkungan bagi penggunanya. Media sosial bisa
masyarakat setempat. Munculnya media sosial dimanfaatkan oleh setiap guru sebagai metode
membawah banyak perubahan bagi masyarakat, belajar dan mengajar. Dari berbagai media sosial
karena yang dulunya jika masyarakat yang ada yang ada terdapat kelemahan, kelebihan, dan
ingin berinteraksi dengan sesama menggunakan manfaatnya tersendiri dalam pengajaran. Media
cara langsung atau bertukar nomor telepon dan sosial yang pertama adalah Facebook. Facebook
bertukar kartu nama. Sedangkan pada saat ini merupakan medial sosial yang menduduki
setiap masyarakat yang ingin berinteraksi atau peringkat pertama di mana lebih laris di gunakan
berkenalan dengan sesamanya tidak perlu daripada media sosial yang lain. Cara
menggunakan cara lama yaitu berkenalan secara penggunaan facebook terbilang sangat mudah
langsung tetapi dengan menggunakan media sehingga dapat memudahkan digunakan dan
sosial saja sudah bisa berinteraksi, berkenalan, dapat di gemari oleh banyak orang termasuk para
dan berkomunikasi. (Nurul Wahyuni, Ana peserta didik.
Yohana, 2022) Di era sekarang atau yang sering Media sosial tidak hanya digunakan
di sebut sebagai era digital merupakan media sebagai interaksi antar sesama, akan tetapi media
sosial yang di mana hampir setiap masyarakat sosial juga memiliki manfaat penting dinama
menggunakan media sosial sebagai alat masyarakat selain menggunakan media sosial
interaksi, sehingga melalui media sosial ini untuk mencari informasi, media sosial bisa di
setiap masyarakat bebas berpendapat, bebas, manfaatkan juga sebagai strategi dalam
memberikan argumen, dan bebas mencari mempromosikan sesuai, contohnya di bidang
informasi. Medsos atau disebut dengan media olahraga, Kesehatan, maupun perekonomian.
sosial adalah perantara di dunia digital atau Artinya setiap masyarakat bisa menggunakan
internet dan mengizinkan para pemakai dan memanfaatkan dengan sebaik-baiknya
menerangkan mengenai dirinya, atau media sosialnya untuk mempromosikan sesuatu
32
Publisher: AP-Kain Jurnal Mahasiswa
LPPM STAK Diaspora Wamena Papua Volume 1 Nomor 1 Februari 2023
yang dapat mengangkat perekonomiannya. papan tulis dan memberikan catatan pada peserta
Media sosial memiliki banyak manfaat dan didik, akan tetapi guru di anjurkan untuk
mampu mempermudah dan menjawab memanfaatkan media sosial yang ada sebagai
keterbatasan dan kekurangan yang ada di dalam media pembelajaran selain papan tulis dan buku
lingkungan masyarakat. Karena media sosial ini catatan. Guru dapat mengupload tugas-tugas
sendiri adalah media yang efisien dan efektif yang ada melalui media sosial, dan peserta didik
pada saat membagikan suatu informasi yang di mengerjakan dan mengumpulkan melalui media
ketahui kepada orang lain. Dan yang tercantum sosial sehingga peserta didik juga memanfaatkan
dalam media sosial yaitu sering kali informasi media sosial untuk hal-hal positif tidak berpacu
memalui tulisan, gambar, maupun lainnya. pada hal-hal negatif. Guru Pendidikan agama
Sehingga dengan demikian dapat memudahkan Kristen bisa menjadi teladan bagi peserta didik
orang yang menjadi lawan komunikasi atau tidak pada saat proses belajar mengajar di kelas,
interaksi melalui digital dapat di ketahui lingkungan sekolah maupun lingkungan sosial.
identitas dan mengenal orangnya secara Guru pendidikan agama Kristen juga dapat
virtual.(Rahadi, 2017) Media sosial memiliki menjadi teladan bagi peserta didiknya melalui
manfaat juga di bidang pendidikan, masa media sosial atau melalui status yang di upload
sekarang yang sekolah yang menggunakan di media sosialnya.
media sosial sebagai salah satu media Media sosial hadir membawah dampak
pembelajaran. Dengan adanya media sosial positif bagi guru pendidikan agama Kristen ,
sebagai media pembelajaran dapat memudahkan dampak positifnya yaitu guru mengupload dan
setiap peserta didik dalam mengerjakan dan membagikan Firman Tuhan atau renungan-
mengirimkan tugas kepada guru tanpa harus di renungan harian kepada peserta didiknya,
antar langsung. Setiap guru bisa membagikan sehingga menjadi teladan bagi peserta didik yang
tugas atau materi yang di sajikan kepada peserta membacanya. Guru menjadikan media sosial
didiknya dengan menggunakan media sosial. sebagai suatu konsep dalam belajar mengajar
Sehingga media sosial ini di kenal bukan hanya merupakan salah satu dukungan terbaik bagi
sebagai sarana berinteraksi dengan sesama baik murid-muridnya dan juga bagi masyarakat yang
orang dalam negeri maupun orang luar negeri, ada. (Legi et al., 2022)Media sosial hadir
namun media sosial hadir dan menjawab setiap membawah dampak dan manfaat yang baik,
keterbatasan yang ada pada masyarakat baik dapat memudahkan sebagian pekerjaan guru di
lingkungan sosial maupun lembaga pendidikan. era yang telah maju dan berkembang saat ini.
Semakin berkembangnya zaman, dan Hampir semua peserta didik di Indonesia
bertambahnya pengguna media sosial guru menggunakan media sosial, sehingga guru harus
pendidikan agama Kristen di anjurkan agar berpikir kreatif agar dapat memanfaatkan media
selalu kreatif dalam belajar mengajar di sekolah. sosial sebagai alat dalam belajar mengajar.
Media sosial merupakan salah satu saran yang Konsep media sosial yaitu suatu media
dapat di gunakan oleh guru pendidikan agama yang memiliki jaringan internet dan mampu
Kristen di saat proses belajar mengajar merangkum suatu konsep dan dapat memberi
berlangsung contohnya guru dapat mengupload dukungan bagi setiap masyarakat yang mau
materi pelajaran melalui group- group yang di menciptakan dan menukarkan hasil karya atau
buat melalui media sosial. Media sosial tidak konten para pemakai media sosial. Media sosial
hanya digunakan sebagai saran interaksi antar bisa dikatakan juga sebagai media yang
sesama manusia, akan tetapi media sosial dapat membawah makna, manfaat, bahkan
bermanfaat juga di bidang pendidikan. Guru memberikan keuntungan juga bagi dunia
pendidikan agama Kristen dapat menggunakan pendidikan. Di katakana bahwa media sosial
media sosial antara lain facebook, instagram, memberikan manfaat dan keuntungan bagi dunia
whatsapp dan lain sebagainya sebagai media pendidikan bukan hanya untuk dunia pendidikan
belajar mengajar. Guru tidak terus berfokus pada akan tetapi media sosial juga mampu
33
Publisher: AP-Kain Jurnal Mahasiswa
LPPM STAK Diaspora Wamena Papua Volume 1 Nomor 1 Februari 2023
memberikan pengaruh yang besar di setiap nilai keKristenan yang Alkitabiah. Agar setiap
kesempatan yang ada baik, politik, ekonomi, peserta didik mempunyai tingkalakku yang
Kesehatan dan lain sebagainya. Semakin banyak sesuai maka guru tersebut harus memberikan
masyarakat serta para peserta didik yang contoh terlebih dahulu.
mempunyai dan memakai media sosial, sehingga Guru pendidikan agama Kristen
secara tidak langsung mendorong para pendidik merupakan guru yang memiliki peran dan fungsi
atau para guru untuk bisa melihat dan tidak bisa penting yang di berikan untuk mengajar dan
menutup kemungkinan untuk menggunakan membagikan nilai-nilai dan karakter Kristus.
menjadikan media sosial sebagai salah satu Sehingga guru pendidikan agama Kristen
media pembelajaran.(Pujiono, 2021) Dengan dituntut agar bisa menjadi teladan yang baik
hadirnya teknologi, media sosial adalah satu kepada peserta didiknya. Kode etik guru
fenomena yang di senangi dan di diungkapkan pendidikan agama Kristen tidak hanya berperan
generasi digital. Media sosial banyak di gunakan di dalam dunia pendidikan akan tetapi kode etik
oleh kalangan masyarakat baik itu pemuda, guru pendidikan agama Kristen juga memiliki
remaja dan orang-orang yang lebih dewasa peran penting bagi lingkungan sosial, terutama
sebagai sumber informasi dan komunikasi. dalam penggunaan media sosial. Media sosial
Pencarian informasi dan interaksi di lakukan merupakan media yang hadir dan mampu
dengan mudah di era sekarang yaitu dengan menjawab setiap kesulitan yang di alami
menggunakan media sosial.(Waruwu et al., masyarakat. Media sosial merupakan media
2020) Media sosial merupakan fenomena inovasi yang mampu membantu setiap pserta didik
baru yang banyak digemari oleh generasi maupun masyarakat sosial dalam berkomunikasi
milenium, khususnya kaum remaja hingga maupun berinteraksi antar sesama. Media sosial
dewasa. Melalui media sosial masyarakat hadir dan di jadikan sebagai salah satu media
dengan mudah mengakses berita dan informasi pembelajaran di dalam dunia pendidikan, setiap
yang menyebar dengan begitu cepat, guru memberikan materi kepada siswa lebih
mudah dan tidak perlu cara manual. Guru
KESIMPULAN memberikan kebebasan bagi setiap peserta
Pendidikan merupakan sesuatu hal didiknya agar dapat mengirim tugas melalui
membawah pengaruh besar dan telah menjadi media sosial baik itu facebook, Instagram,
kebutuhan manusia. Pendidikan memiliki whatsapp dan lain sebagainya.
pengaruh yang besar dan penting bagi setiap
manusia karena setiap manusia yang
bermartabat, beretika, bersusila, dan hidup
sesuai dengan norma-norma merupakan hasil
dari pendidikan. Pendidikan juga dianggap
sebagai kemajuan suatu negara. Pendidikan
hadir untuk mengubah kehidupan manusia
sehingga membangun karakter yang baik. Kode
etik guru memiliki peran penting bagi setiap
guru, terutama guru pendidikan agama Kristen .
Di mana kode etik hadir agar setiap para guru
atau setiap pendidik bekerja sesuai dengan kode
etik yang mereka miliki, sehingga bisa menjadi
contoh bagi para peserta didiknya. Kode etik
guru merupakan suatu komponen yang dapat
bertujuan membantu dalam membimbing dan
mengatur setiap tingkalakku para guru atau
pendidik yang sesuai dengan etika, norma dan REFERENSI
34
Publisher: AP-Kain Jurnal Mahasiswa
LPPM STAK Diaspora Wamena Papua Volume 1 Nomor 1 Februari 2023
Abraham Tefbana, A. D. K. (2020). Roeroe, J. V. (2020). KEWAJIBAN
Peningkatan Kinerja Guru Pendidikan NEGARA DALAM PENYEDIAAN
Agama Kristen Di Era Disrupsi Dan FASILITAS PENDIDIKAN KEPADA
Pandemi. Jurnal Sekolah Tinggi Teologia MASYARAKAT MENURUT UNDANG-
Pelita Dunia, 6(2), 263. UNDANG NOMOR 20 TAHUN 2003
Arifianto, Y. A. (2021). Peran Guru Pendidikan TENTANG SISTEM PENDIDKAN
Agama Kristen dalam Pendidikan Etis- NASIONAL1. KEWAJIBAN NEGARA
Teologi Mengatasi Dekadensi Moral di DALAM PENYEDIAAN FASILITAS
Tengah Era Disrupsi. Regulafidei: Jurnal PENDIDIKAN KEPADA MASYARAKAT
Pendidikan Agama Kristen, 6(1), 45–59. MENURUT UNDANG-UNDANG NOMOR
https://doi.org/10.46307/RFIDEI.V6I1.84 20 TAHUN 2003 TENTANG SISTEM
Astrid Maryam, Y. N. (2021). Upaya Guru PENDIDKAN NASIONAL1, 8, 144.
Pendidikan Agama Kristen Dalam Legi, H., Giban, Y., & Hermanugerah, P.
Pembentukan Karakter Remaja di Masa (2022). Virtual Reality Education In Era
Pandemi Covid-19. Jurnal Upaya Guru 5.0. Journal Research of Social, Science,
Pendidikan Agama Kristen Dalam Economics, and Management, 2(04), 504–
Pembentukan Karakter Remaja Di Masa 510.
Pandemi Covid-19, 2(2), 176. Made Vidi Jayanada, Nyoman Gede Sugiartho,
Desi Ratnasari, Reni Triposa, Y. A. A. (2022). M. M. W. (2021). Analisis Tentang
Deskripsi Kode Etik Guru Pendidikan Pencemaran Nama Baik dan
Agama Kristen dalam Prespektif Penyalahgunaan Hak dan Kebebasan
Alkitabiah: Sebagai Keteladanan Berpendapat di Media Sosial. Jurnal
Akademik dan Karakter Nara Didik. Analisis Tentang Pencemaran Nama Baik
Jurnal of Christian Education, 2(2), 104– Dan Penyalahgunaan Hak Dan Kebebasan
105. Berpendapat Di Media Sosial, 3(2), 261.
Elisabet Juliana Steidy Gerungan, Max Marjuni, H. A. (2020). Peran dan Fungsi Kode
Ruindungan, O. C. W. (2021). Tanggung Etik Kepribadian Guru Dalam
Jawab Etis Guru Dalam Pembelajaran Pengembangan Pendidikan. Jurnal Peran
Pendidikan Agama Kristen Pada Masa Dan Fungsi Kode Etik Kepribadian Guru
Pandemi Covid-19. Jurnal Tanggung Dalam Pengembangan Pendidikan, 1(1),
Jawab Etis Guru Dalam Pembelajaran 3–4.
Pendidikan Agama Kristen Pada Masa Muhammad Jufni,syifa Saputra, & Azwar.
Pandemi Covid-19, 7(6), 13. (2020). Kode Etik Guru dalam
Gaol, N. T. L. (2019). Kepemimpinan Guru Meningkatkan Mutu Pendidikan. Kode
Pendidikan Agama Kristen. Kepemimpinan Etik Guru Dalam Meningkatkan Mutu
Guru Pendidikan Agama Kristen, 6(1), 86. Pendidikan, 8(4), 575–578.
Hayati, L. (2018). Konsep Diri Anak-anak Nababan, A. (2019). Kepemimpinana Guru
Pengguna Aktif Media Sosial. Society. Pendidikan Agama Kristen. Jurnal
https://doi.org/10.33019/society.v6i2.65 Kepemimpinana Guru Pendidikan Agama
Herawati, J. (2020). Hubungan Kompetensi Kristen, 6(1), 89.
Profesional Guru Pendidikan Agama Nainggolan, A. M., & Janis, Y. (2020). Etika
Kristen Dengan Prestasi Belajar Siswa. Guru Agama Kristen Dan Relevansinya
Jurnal Pionir LPPM Universitas Asahan, Terhadap Pendidikan Iman Naradidik.
6(1), 78. CARAKA: Jurnal Teologi Biblika Dan
Praktika, 1(2), 152–163.
https://doi.org/10.46348/car.v1i2.23
Nuhamara, D. (2018). Penguatan Dimensi
Inkiriwang, : Rizky Rinaldy, Singal, R., & Karakter Dalam Pendidikan Agama
35
Publisher: AP-Kain Jurnal Mahasiswa
LPPM STAK Diaspora Wamena Papua Volume 1 Nomor 1 Februari 2023
Kristen. Jurnal Penguatan Dimensi 59–63.
Karakter Dalam Pendidikan Agama Sulistiyowati, E. (2013). Pendidikan Karakter
Kristen, 16(1), 110. Dalam Pembelajaran Bahasa Indonesia.
Jurnal Pendidikan Karakter Dalam
Pembelajaran Bahasa Indonesia, 8, 312.
Nurul Wahyuni, Ana Yohana, R. M. H. (2022). Sumiati, R. T. (2021). Prinsip Guru Pendidikan
Implikasi Media Sosial (Instagram) Pada Agama Kristen sebagai Motivator dalam
Gaya Hidup di Kota Banjarmasin. Jurnal Perspektif Alkitab. Jurnal Pendidikan
Implikasi Media Sosial (Instagram) Pada Kristen, 1(1), 74.
Gaya Hidup Di Kota Banjarmasin, 6(2), Triposa, R., Arifianto, Y. A., & Hendrilia, Y.
109. (2021). Peran Guru PAK sebagai Teladan
Prihanto1, J., Pakpahan2*, D. F., & Tarigan, D. dalam Meningkatkan Kerohanian dan
P. (2021). Peran Kode Etik Untuk Karakter Peserta Didik. Jurnal Pendidikan
Meningkatkan Profesionalisme Guru Agama Kristen (JUPAK), 1(2), 124–143.
Pendidikan Agama Kristen. Peran Kode Waruwu, M., Arifianto, Y. A., & Suseno, A.
Etik Untuk Meningkatkan Profesionalisme (2020). Peran Pendidikan Etika Kristen
Guru Pendidikan Agama Kristen, 3(3), 2. dalam Media Sosial di Era Disrupsi.
Prtama, I. F. A. (2016). Etika Profesi Keguruan. JUPAK: Jurnal Pendidikan Agama
Pujiono, A. (2021). Media Sosial Sebagai Kristen, 1(1), 38–46.
Media Pembelajaran Bagi Generasi Z. Widada, C. K. (2018). Mengambil Manfaat
Didache: Journal of Christian Education, Media Sosial Dalam Pengembangan
2(1), 1–19. Layanan. 2(1), 24.
Purba, V. (2019). Pendidikan Karakter bagi Zaluchu, S. E. (2020). Strategi Penelitian
Guru Pendidikan Agama Kristen. Jurnal Kualitatif dan Kuantitatif Di Dalam
Pendidikan Karakter Bagi Guru Penelitian Agama. Evangelikal: Jurnal
Pendidikan Agama Kristen, 7(1), 40–42. Teologi Injili Dan Pembinaan Warga
Rahadi, D. R. (2017). Perilaku Penggunaan dan Jemaat, 4(1), 28.
Informasi Hoax di Media Sosial. Jurnal https://doi.org/10.46445/ejti.v4i1.167
Manajemen Dan Kewirausahaan, 5(1),

36

You might also like