Download as pdf or txt
Download as pdf or txt
You are on page 1of 8

‫‪KHUTBAH JUMAT IKADI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA‬‬

‫‪EDISI 366‬‬
‫‪14 Juli 2023 M‬‬
‫‪25 Zulhijah 1444 H‬‬

‫‪KONSEP RASULULLAH DALAM‬‬


‫‪MEMBANGUN AKHLAK‬‬
‫‪Oleh: K.H. Prof. Dr. Tulus Musthofa, Lc., M.A.‬‬
‫)‪(Dewan Penasihat PW Ikadi DIY‬‬

‫ذ ح َ ح َ َ ََ د ح َ َََ ذ َ َحَ د ح َ َ َ َ َ ُذ ََ َ حَ ُذ ََ َ َ‬ ‫ُ‬ ‫ح‬ ‫َ‬ ‫ح‬


‫لين وأتم علينا ا َِلعمة‪ ،‬وجعل أمتنا خْي أمة‪ ،‬وبعث‬ ‫اَّلي أكمل َلا ا ِ‬ ‫اْلمد هلل ِ‬
‫حَ َ ُ ح ً ذ َحُح َ َحَ َ ََُد حَ ََُ دَُ ح َ َ َ ح ح‬
‫اْلك َمة‪.‬‬‫كتاب و ِ‬ ‫ِفينا رسوال ِمنا يتلو علينا آياتِ ِه ويز ِكينا ويع ِلمنا ال ِ‬
‫َ ح َُ َ َ ح َ َ َ َ ًَ َ ُ ح ُ‬ ‫حَ ذ َ َ ح َ ُ َ ح َ َ َ ذ‬ ‫َ‬ ‫َ حَ ُ ُ ََ‬
‫َشيك َل‪ ،‬شهادة تكون‬ ‫أْحده لَع نِع ِم ِه اْلمة‪ ،‬وأشهد أن ال ِإَل ِإال اهلل وحده ال ِ‬
‫ح َ َ َ َ َ ح َ ح َ َ َ ح َ ُ َ ذ ُ َ ذ ً َ ح ُ ُ َ َ ُ ح ُ َ ح َ َ ُ َ ُّ ُ‬
‫ل ِ َم ِن اعتصم بِها خْي ِعصمة‪ ،‬وأشهد أن ُممدا عبده ورسوَل‪ ،‬أرسله ربه‬
‫َ َ ح َ َ ً َ ُ ح ُ ََ ُح ً ح ُد‬ ‫َ َح َ ََ‬ ‫حَ َ حَ َحَ َ ذ‬
‫ك‬
‫آَل وصح ِب ِه صَلة تكون َلا نورا ِمن ِ‬ ‫لِلعالـ ِمْي رْحة‪ ،‬صَّل اهلل علي ِه ولَع ِ ِ‬
‫ذ َ‬ ‫ُ ح‬
‫ً‬
‫كثْيا‪.‬‬ ‫ظل َمة‪َ ،‬و َسل َم ت حس ِليح ًما‬
‫ذ ََ ح َ َ ُذُ َ َ َ ه‬
‫اّٰللُ‬ ‫َ‬ ‫َح‬ ‫ُ ح َ َح‬ ‫َذ َ ُ ََ َ َ ه ُ‬
‫اّٰلل فقد فاز المتقون‪ ،‬قال‬ ‫وصيكم و نف ِس بِتقوى ِ‬ ‫اّٰلل‪ ،‬أ ِ‬
‫أما بعد‪ :‬فيا ِعباد ِ‬
‫ََ َُ ُ ذ ذ‬ ‫ٰٓ َ ُّ َ ذ َ َ َ ُ ذ ُ ذ َ َ ذ ُ َ‬ ‫ح َ‬ ‫ال ف كتَ‬ ‫ى‬
‫ََ َ‬
‫َّلين ءامنوا ٱتقوا ٱّٰلل حق تقاتِ ِهۦ وال تموتن ِإال‬ ‫ِ‬ ‫ٱ‬ ‫ا‬‫ه‬ ‫ي‬ ‫أ‬ ‫((ي‬ ‫‪:‬‬‫يم‬
‫ِ ِ‬‫ر‬ ‫ك‬ ‫ال‬ ‫ه‬
‫تع ِ ِ ِ ِ‬
‫اب‬
‫َ َ ُ ُّ ح ُ َ‬
‫وأنتم مس ِلمون))‪.‬‬
‫ذ د َ َ حَ َ َ َ‬ ‫ذ ذ َ حُ َ ُ ح َ ََح‬ ‫ول ذ َ ذ ذ ُ َ َ ح َ ذ َ‬ ‫ََ َ َُ ُ‬
‫اّٰلل حيثما كنت وأت ِب ِع الس ِيئة اْلسنة‬ ‫اّٰلل صَّل اّٰلل علي ِه َوسلم‪(( :‬ات ِق ِ‬ ‫ِ‬ ‫وقال رس‬
‫ذ َ ُُ‬ ‫َ‬ ‫َت حم ُ‬
‫اس ِِبل ٍق َح َس ٍن))‬ ‫ح َها َوخا ِل ِق اَل‬

‫‪Edisi 366 | Jumat, 14 Juli 2023 M / 25 Zulhijah 1444 H‬‬ ‫‪1‬‬


KHUTBAH JUMAT IKADI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

Jama’ah Jumat rahimakumullah.


Sudah menjadi pengetahuan kita semua bahwa bahwa inti misi kerasulan
yang dibawa oleh Rasulullah shallallahu alaihi wasallam adalah menyempurnakan
akhlak yang mulia, sebagaimana firman Allah subhanahu wataala:

‫يم‬ َ ُ ُ ََ َ ‫َ ذ‬
ٍ ‫و ِإنك لعَّل خل ٍق ع ِظ‬
“Sesungguhnya engkau (Muhammad) adalah orang yang berakhlak sangat mulia.”
(QS. Al-Qalam:4).

Pujian Allah ini bersifat individual dan khusus hanya diberikan kepada
Nabi Muhammad karena kemuliaan akhlaknya. Penggunaan kata “khuluqun
‘adhim” menunjukkan keagungan dan keanggunan moralitas seorang utusan,
yang dalam hal ini adalah Muhammad shallallahu alaihi wasallam. Banyak Nabi
dan Rasul yang disebut dalam Al-Qur’an, tetapi hanya Muhammad shallallahu
alaihi wasallam yang mendapatkan pujian sedahsyat itu. Dengan lebih tegas
Allah-pun memberikan penjelasan secara transparan bahwa akhlak Rasulullah
sangat layak untuk dijadikan standar model bagi umatnya, sehingga layak untuk
dijadikan idola yang teladani sebagai uswah hasanah, melalui firman-Nya:

َ‫اآلخ َر َوذ َ َكر‬ َ ‫اّٰلل أُ حس َو ٌة َح َسنَ ٌة ل د َمن ََك َن يَ حر ُجو ذ‬


َ‫اّٰلل َو حاْلَ حوم‬ ‫ذ‬
‫ول‬‫س‬
ُ َ َ َ ‫ََ ح‬
ُ ‫ك حم ف َر‬ ‫لقد َكن ل‬
ِ ِ ِ ِ ِ
ً ‫اّٰلل َكث‬
‫ْيا‬ َ‫ذ‬
ِ
“Sungguh bagi kamu pada diri Rasulullah terdapat suri tauladan yang baik bagi orang
yang mengharapkan hari akhir dan banyak mengingat kepada Allah.”
(QS. al-Ahzab: 21)

Dalam hadisnya, Rasulullah shallallahu alaihi wasallam sendiri dengan


sangat jelas mengatakan bahwa beliau diutus untuk menyempurnakan akhlak
yang mulia. Rasulullah bersabda:
َ ‫ذ َ ُ ح ُ َُد َ َ َ َ َ ح‬
‫إِنما ب ِعثت ألت ِمم مَك ِرم األخَل ِق‬
“Sesungguhnya aku diutuskan hanyalah untuk menyempurnakan akhlak yang mulia.”
(HR. al-Baihaqi dan al-Bazzar)

Hadis tersebut menunjukkan bahwa karena akhlak menempati posisi


kunci dalam kehidupan umat manusia, maka substansi misi Rasulullah itu

Edisi 366 | Jumat, 14 Juli 2023 M / 25 Zulhijah 1444 H 2


KHUTBAH JUMAT IKADI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

sendiri adalah untuk menyempurnakan akhlak manusia agar dapat mencapai


akhlak yang mulia.
Rasulullah shallallahu alaihi wasallam tidak hanya menjadi contoh sebagai
orang yang berakhlak mulia akan tetapi juga menjadi contoh bagaimana
menanamkan akhlak kepada umatnya. Pembinaan akhlak bagi setiap muslim
merupakan sebuah kewajiban yang harus dilakukan terus-menerus tanpa henti,
baik melalui pembinaan diri sendiri maupun melalui pembinaan orang lain.
Dalam ilmu akhlak, salah satu bentuk pendidikan diri sendiri dikenal dengan
istilah Tazkiyat al-Nafs, pembersihan jiwa dari kotoran-kotoran penyakit hati
seperti sifat hasad, kibr (sombong), ‘ujub, riya’, sum’ ah, rakus, serakah, bohong,
tidak amanah, nifaq, syirik dan lain sebagainya. Misi pembersihan diri tersebut
merupakan salah satu misi utama para utusan Allah sebagaimana terdapat
dalam al-Qur’an:
ُ ُ‫ُ ح َُ ً د ُ ح َحُ َ َح ُ ح َ َ ََُد ُ ح ََُ د‬
ُ‫كم‬ َ ‫َ َ َحَ ح‬
‫كما أرسلنا ِفيكم رسوال ِمنكم يتلو عليكم آياتِنا ويز ِكيكم ويع ِلم‬
َ َ‫َ َ ُ ُ ح َح‬ ُ ‫د‬ َ ‫ح َ َ َ ح ح‬
‫اْلك َمة َو ُي َع ِل ُمكم ذما ل حم تكونوا تعل ُمون‬
ِ ‫كتاب و‬
ِ ‫ال‬
“Sebagaimana (Kami telah menyempurnakan nikmat Kami kepadamu) Kami telah
mengutus kepadamu Rasul diantara kamu yang membacakan ayat-ayat Kami kepada
kamu dan mensucikan kamu dan mengajarkan kepadamu Al Kitab dan Al-Hikmah,
serta mengajarkan kepada kamu apa yang belum kamu ketahui.” (Al-Baqarah: 151)

Pembersihan hati dan jiwa hanya bisa dicapai melalui berbagai ibadah
dan amal perbuatan tertentu, yang apabila dilaksanakan secara sempurna dan
memadai maka akan berdampak pada kejernihan hati, yang pada gilirannya
terpancar pada anggota tubuh seperti lisan, mata, telinga dan lainnya. Hasil yang
paling nyata ialah adab dan mu’amalah yang baik kepada Allah dan manusia.
Dampak lain yang dapat dirasakan adalah terealisasinya tauhid kepada
Allah, ikhlas, sabar, syukur, santun, jujur kepada Allah, mengharap-Nya dan
cinta kepada-Nya. Jika seorang hamba mampu mencapai derajat iman tersebut,
maka ia akan terhindar dari hal-hal yang bertentangan dengannya berupa sifat
dan akhlak tercela seperti riya’, ‘ujub, ghurur, marah karena nafsu atau karena
syetan.
Sesungguhya seluruh ibadah yang kita lakukan, -selain menjadi
kewajiban ritual kita kepada Allah, ia juga sarana pembentukan akhlak,
utamanya pemersihan jiwa. Sebagai contoh:

Edisi 366 | Jumat, 14 Juli 2023 M / 25 Zulhijah 1444 H 3


KHUTBAH JUMAT IKADI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

1. Shalat
Penuaian shalat dapat membebaskan manusia dari sikap sombong
kepada Allah Tuhan alam semesta, dan pada saat yang sama bisa menerangi hati
dan memberikan dorongan untuk meninggalkan pebuatan keji dan mungkar.
“Sesungguhnya shalat dapat mencegah perbuatan keji dan mungkar”.
(QS: Alankabut 45).
Jadi shalat merupakan salah satu sarana tazkiyah.
2. Zakat dan Infaq
Zakat dan infak bisa membersihkan jiwa dari bakhil dan kikir, dan
menyadarkan manusia bahwa pemilik harta yang sebenarnya adalah Allah. Oleh
sebab itu, kedua ibadah ini termasuk dalam bagian dari tazkiyah. Allah SWT
berfirman dalam surat At-Taubah ayat 103 yang artinya:
“Ambillah zakat dari sebagian harta mereka, dengan zakat itu kamu membersihkan dan
mensucikan mereka dan mendo’alah untuk mereka. Sesungguhnya do’a kamu
itu ketenteraman jiwa bagi mereka. Dan Allah Maha Mendengar lagi Maha
Mengetahui.”
3. Puasa
Puasa merupakan pembiasaan jiwa untuk mengendalikan syahwat
anggota tubuh, sehingga dengan demikian ia termasuk sarana tazkiyah, “ Wahai
orang orang yang beriman diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan
orang-orang sebelum kamu agar kamu bertaqwa”.(QS:Albaqarah:183)
Tujuan dari puasa tidak hanya sekedar menahan haus dan lapar dari
mulai terbit fajar hingga matahari tenggelam, namun lebih dari itu, yaitu melatih
kesabaran dan mengekang hawa nafsu dari keinginan-keinginan nafsu duniawi.
Sehingga dengan bepuasa setiap hamba dapat mendekatkan diri pada Allah
subhanahu wataala dengan khusyu’ tanpa terbebani keinginan-keinginan
duniawi.
4. Dzikir dan Pikir
Membaca Al-Qur’an dapat mengingatkan jiwa kepada berbagai
kesempurnaan, karenanya ia merupakan salah satu jenis dzikir dan merupakan
sarana tazkiyah, “Dan apabila dibacakan kepada mereka ayat-ayat Nya, bertambahlah
iman mereka (karenanya).(QS Alanfal :2)
Berbagai dzikir dapat memperdalam iman dan tauhid di dalam hati,
“Ingatlah, hanya dengan mengingat Allah-lah hati menjadi tentram”. (QS Arra’du:28)

Edisi 366 | Jumat, 14 Juli 2023 M / 25 Zulhijah 1444 H 4


KHUTBAH JUMAT IKADI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

Dengan demikian jiwa bisa mencapai derajat tazkiyah yang tertinggi, “Hai
jiwa yang tenang, kembalilah kepada Tuhanmu dengan hati yang puas lagi diridhai-
Nya”. (QS Al Fajr 27)
Dzikir dan pikir adalah dua sejoli yang dapat membukakan hati manusia
untuk menerima ayat-ayat Allah, oleh karena itu tafakkur termasuk sarana
tazkiyah:
“Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi, dan silih bergantinya malam dan
siang terdapat manusia-manusia bagi orang-orang yang berakal. (Yaitu) orang-orang
yang mengingat Allah sambil berdiri atau duduk atau dalam keadaan berbaring dan
mereka memikirkan tentang penciptaan langit dan bumi (seraya berkata): “Ya Tuhan
kami, tiadalah Engkau menciptakan ini dengan sia-sia, Maha Suci Engkau, maka
peliharalah kami dari siksa neraka. Ya Tuhan kami, sesungguhnya barangsiapa yang
Engkau masukkan ke dalam neraka, maka sungguh telah Engkau hinakan ia, dan tidak
ada bagi orang-orang yang zalim seorang penolong pun, Ya Tuhan kami, sesungguhnya
kami mendengar (seruan) yang menyeru kepada iman, (yaitu): “Berimanlah kamu kepada
Tuhanmu”, maka kamipun beriman. Ya Tuhan kami, ampunilah bagi kami dosa-dosa
kami dan hapuskanlah dari kami kesalahan-kesalahan kami, dan wafatkanlah kami beserta
orang-orang yang banyak berbakti.” (QS Ali Imran :190-194)

Munculnya nilai-nilai positif dalam hati tidak lain adalah melalui


perpaduan antara dzikir dan pikir.
5. Mengingat Kematian
Kadang jiwa manusia ingin menjauh dari pintu Allah, bersikap sombong,
sewenang-wenang atau lalai, maka mengingat kematian akan dapat
mengendalikannya lagi kepada ‘ubudiyah-Nya dan menyadarkannya bahwa ia
tidak memiliki daya sama sekali,
“Dan Dialah yang mempunyai kekuasaan tertinggi di atas semua hamba-Nya, dan
diutus-Nya kepadamu malaikat-malaikat penjaga, sehingga apabila datang kematian
kepada salah seorang di antara kamu, ia diwafatkan oleh malaikat-malaikat Kami, dan
malaikat-malaikat Kami itu tidak melalaikan kewajibannya”.
Oleh karena itu, mengingat kematian merupakan salah satu sarana
tazkiyah.
6. Amar Ma’ruf Nahi Munkar
Tidak ada hal yang sedemikian efektif untuk menanamkan kebaikan ke
dalam jiwa sebagaimana perintah untuk melakukan kebaikan, dan tidak ada hal
yang sedemikian efektif untuk menjauhkan jiwa dari keburukan sebagaimana

Edisi 366 | Jumat, 14 Juli 2023 M / 25 Zulhijah 1444 H 5


KHUTBAH JUMAT IKADI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

larangan darinya. Oleh karena itu, amar ma’ruf dan nahi munkar merupakan salah
satu sarana tazkiyah, bahkan orang-orang yang tidak memerintahkan yang ma’ruf
dan tidak mencegah kemungkaran berhak mendapat laknat .
“Telah dila’nati orang-orang kafir dari Bani Israil dengan lisan Daud dan Isa putera
Maryam. Yang demikian itu, disebabkan mereka durhaka dan selalu melampaui batas.
Mereka satu sama lain selalu tidak melarang tindakan yang mereka perbuat,
sesungguhnya amat buruklah apa yang mereka selalu perbuat itu”.
(QS Almaidah:78-79)

“Dan hendaklah ada di antara kamu segolongan umat yang menyeru kepada kebajikan,
menyuruh kepada yang ma’ruf dan mencegah dari yang munkar; merekalah orang-
orang yang beruntung”. (QS Ali Imran :104)

Itulah berbagai induk sarana tazkiyah secara umum, disamping ada


beberapa macam tazkiyah khusus bagi beberapa penyakit khusus. Semakin
sempurna sarana ini direalisasikan semakin sempurna pula hasil-hasilnya, dan
sebaliknya.
Nilai-nilai bathiniyah dalam hal shalat, zakat, puasa dan tilawah Al-Qur’an
telah dilupakan oleh banyak orang, padahal berbagai ibadah utama dalam Islam
akan dapat menerangi dan mensucikan jiwa tergantung kepada sejauh mana
nilai-nilai tersebut diperhatikan. Ia akan dapat memberikan pengaruh yang
sempurna apabila ditunaikan secara sempurna, yakni amal-amal lahiriyah
disertai dengan amal-amal bathiniyyah, seperti shalat disertai khusu’, zakat
disertai dengan niat yang baik, tilawah Al-Qur’an disertai dengan tadabbur yang
baik dan dzikir yang menghadirkan hati. Bentuk penunaian ini merupakan
penerang dan pensuci bagi kesempurnaan.
Dengan demikian, akan menjadi sia-sia jika ada orang menginginkan
terbentuknya akhlak mulia akan tetapi tidak menjalankan berbagai ibadah
dengan baik.

‫حَ ح ََََ ح َ ذ ُ ح َ ح َ ح َ َ د ح‬ ‫ح‬ ُ‫ح‬ ‫ح‬ ُ ََ ‫َ َ َ ُ ح‬


‫َّلك ِر‬ ِ ‫ات وا‬ ِ ‫ ونفع ِِن و ِإياكم بِما ِفي ِه ِمن اآلي‬،‫آن الع ِظي ِم‬ ِ ‫بارك اهلل ِِل ولكم ِف القر‬
ُ‫ إنذ ُه ُه َو الح َغ ُف حور‬،‫استَ حغف ُر حو ُه‬ ُ َ َ ‫حَ ح َ ُ ح ُ َ ح ح َ َ َ َ ح َ ح ُ َ ح َ ح َ ح‬
‫ك حم فَ ح‬
ِ ِ ‫ أقول قو ِِل هذا وأستغ ِفر اهلل الع ِظيم ِِل ول‬،‫كي ِم‬ِ ‫اْل‬
‫الر ِحيحم‬
‫ذ‬

Edisi 366 | Jumat, 14 Juli 2023 M / 25 Zulhijah 1444 H 6


‫‪KHUTBAH JUMAT IKADI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA‬‬

‫‪Khutbah Kedua‬‬

‫حَ د ُ ح َ ُ َ َ د ُ د َ َ َ ى ذ‬ ‫َ‬ ‫ى‬ ‫َ‬ ‫ُ‬ ‫َح ُ ه ذ َ ح َ َ َ ُ َُ ح‬


‫اّٰلل‬
‫ك ِه وكف بِ ِ‬ ‫ين ِ‬ ‫ل ِ‬ ‫ين اْل ِق ِْلظ ِهره لَع ا ِ‬ ‫اَّلي أرسل رسوَل بِالهدى و ِد ِ‬ ‫ّٰلل ِ‬ ‫اْلمد ِ ِ‬
‫َشه ً‬
‫يدا‪.‬‬ ‫ِ‬
‫شه ُد أَ ذن ُُمَ ذم ًدا َعبح ُد ُه َو َر ُسو َُل‪ُ.‬‬ ‫َل‪َ ،‬و أَ َ‬ ‫يك َ ُ‬ ‫َ َ ُ َ َ ىَ ذ ه ُ َ ح َ ُ َ َ َ‬
‫َش‬
‫أشهد أن ال ِإَل ِإال اّٰلل وحده ال ِ‬
‫ين‪.‬‬ ‫ل‬ ‫ح َسان إ ىِل يَومِ ا د‬ ‫َ ََ ُ َ ي َ َ َ ُ ُ َ َح َ ََ ى َ َ ح َ َ َ َ ُ ح ح‬
‫صلوات رِّب وسَلمه علي ِه ولَع ا ِ َِل و صح ِب ِه ومن ت ِبعهم بِ ِإ‬
‫ِ‬ ‫ِ‬ ‫ٍ ِ‬
‫ه ََ ى ََ ح َ َ ُذُ َ‬ ‫َ‬ ‫َح‬ ‫ُ ََح‬ ‫َذ َح ُ ََ َ َ ه ُ‬
‫اّٰلل تعال فقد فاز المتقون‪.‬‬ ‫أما بعد‪ :‬فيا ِعباد اّٰلل‪ ،‬أو ِصيكم ونف ِس بِتقوى ِ‬
‫ََ‬ ‫ٰٓ َ ُّ َ ذ َ َ َ ُ ذ ُ ه َ َ ذ ُ َ‬ ‫َ‬ ‫ُ ى‬ ‫ى‬ ‫اّٰلل َت َ‬‫قَ َال ه ُ‬
‫َّلين ءامنوا اتقوا اّٰلل حق تقاتِ ِهۦ وال‬ ‫ِ‬ ‫ٱ‬ ‫ا‬ ‫ه‬ ‫ي‬ ‫أ‬ ‫ي‬ ‫((‬ ‫‪:‬‬ ‫يم‬ ‫ِ ِ‬ ‫ر‬ ‫الك‬ ‫ن‬
‫ِ‬ ‫را‬ ‫ق‬ ‫ال‬ ‫ف‬ ‫ِ‬ ‫اِل‬ ‫ع‬
‫ُ‬ ‫ح‬ ‫ُّ‬ ‫ُ‬ ‫َُ ُ ذ ذ َ َ‬
‫تموتن ِإال و أنتم مس ِلمون))‬
‫ذ ذ َ َ َ ٰٓ َ َ ُ ُ َ ُّ َ َ َ ذ د ٰٓ َ ُّ َ ذ َ َ َ ُ َ ُّ َ َ‬ ‫ً‬ ‫ح‬ ‫ََ َ َ‬
‫َّلين ءامنوا صلوا علي ِه‬ ‫وقال أيضا (( ِإن ٱّٰلل و ملئِكته يصلون لَع ٱَل ِ ِب‪ ،‬يأيها ٱ ِ‬
‫ً‬ ‫ََ دُ َ‬
‫وس ِلموا تس ِليما))‬
‫هُ ذ َ د ََ َُذ َ ََ ى َُذ َ َ َ ذح َ ََ حى َ ََ ى حى َ ذ َ‬
‫اللهم ص ِل لَع ُمم ٍد ولَع ا ِل ُمم ٍد‪ ،‬كما صليت لَع إِبر ِهيم ولَع ا ِل إِبر ِهيم إِنك‬
‫َ ٌ َ ح ٌ ََ ح ََ َُذ َ ََ ى َُذ َ َ َ َح َ ََ حى َ ََ ى‬
‫ولَع ا ِل‬ ‫ارك لَع ُمم ٍد و لَع ا ِل ُمم ٍد‪ ،‬كما باركت لَع ِإبر ِهيم‬ ‫َميد‪ .‬وب ِ‬ ‫ْحيد ِ‬ ‫ِ‬
‫حى حَ ذ َ َ ٌ َ ٌ‬
‫َميد‪.‬‬ ‫ْحيد ِ‬ ‫ِإبر ِهيم‪ِ ،‬إنك ِ‬
‫حيَا ٓ ِء منح ُهمح‬‫َ ح‬ ‫ُ ح َ حُ ح َ‬ ‫حُ ح َ ُ ح َ‬ ‫هُ ذ ح‬
‫ِ‬ ‫ات‪ ،‬األ‬ ‫ات‪َ ،‬والمؤ ِم ِنْي َوالمؤ ِمن ِ‬ ‫اللهم اغ ِفر لِلمس ِل ِمْي َوالمس ِلم ِ‬
‫ات‪.‬‬ ‫ال َع َ‬
‫و‬ ‫يب ذ‬ ‫يب َُم ُ‬ ‫يع قَر ٌ‬ ‫ك َسم ٌ‬ ‫ذ َ‬
‫ن‬ ‫إ‬ ‫‪،‬‬ ‫ات‬ ‫َو حاأل حم َ‬
‫و‬
‫ِ‬ ‫ِ‬ ‫ِ‬ ‫ِ‬ ‫ِ ِ‬
‫َّلينَ‬ ‫ُُ َ ً دذ‬ ‫ََ َ َح‬ ‫َ‬ ‫َذَ ح ح ََ َ ح َ َ ذ َ َ َُ َ ح ح‬
‫ان‪ ،‬وال َتعل ِف قلوبِنا ِغَل ِل ِ‬ ‫اِليم ِ‬ ‫اَّلين سبقونا بِ ِ‬ ‫ِلخوانِنا ِ‬ ‫ربنا اغ ِفر َلا و ِ ِ‬
‫ذ َ ُ ٌ‬
‫آمنُوا َر ذبنَا ِإنك َرؤ حوف ذر ِحيم‪.‬‬ ‫َ‬

‫ال َاِسين‪َ.‬‬ ‫َذَ َ َ حَ َحُ َ َ َ ح ذح َ ح ح ََ ََح َحَ ََ ُ حَ ذ َ ح‬


‫ِ ِ‬ ‫ربنا ظلمنا أنفسنا و ِإن لم تغ ِفر َلا وترْحنا َلكونن ِمن‬
‫ْي إ َماما‪ً.‬‬ ‫َ َ َ َُدذ َ ُذَ َ حُ َ ح‬
‫اج َعلحنَا للح ُم ذتق َ‬ ‫َ‬ ‫َذَ َ َ‬
‫ِ ِ ِ‬ ‫و‬ ‫ْي‬
‫ٍ‬ ‫ع‬ ‫أ‬ ‫ة‬ ‫ر‬ ‫ق‬ ‫ا‬‫ن‬ ‫ت‬
‫ِ ِ‬ ‫ا‬‫ي‬‫ر‬ ‫ذ‬‫و‬ ‫ا‬ ‫ن‬ ‫اج‬
‫ِ‬ ‫زو‬ ‫أ‬ ‫ن‬ ‫م‬
‫ربنا هب ِ‬
‫ا‬ ‫َل‬

‫‪Edisi 366 | Jumat, 14 Juli 2023 M / 25 Zulhijah 1444 H‬‬ ‫‪7‬‬


‫‪KHUTBAH JUMAT IKADI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA‬‬

‫ذ‬ ‫َ‬ ‫َ َ َ َ ًَ َ َ َ َ‬ ‫َ‬ ‫ُّ ح َ َ َ َ ً‬ ‫َ‬ ‫َ‬ ‫َََٓ‬


‫ربنا ءاتِنا ِف النيا حسنة و ِف األ ِخر ِة حسنة وقِنا عذاب اَلار‪.‬‬
‫ى‬ ‫ه ُ ذ ذ َ ح َ ُ َ ح ُ ى َ ُّ ى َ ح َ َ َ َ ح‬
‫اللهم ِإنا نسألك الهدى واتلق والعفاف وال ِغن‪.‬‬
‫ْي‪َ ،‬وا حْل َ حم ُد ذّٰلل َربد‬ ‫لَع ا ح ُ‬
‫لم حر َسل َ‬ ‫ُ ح َ َ َد َ َ د ح ذ َ ذ َ ُ َ َ َ َ ٌ ََ‬
‫ِ ِ ِ‬ ‫ِ‬ ‫سبحان ربِك ر ِب ال ِعز ِة عما ي ِصفون‪ ،‬وسَلم‬
‫ذ َ‬ ‫ح ىَ َ َ‬
‫العل ِمْي‪ ،‬أ ِق ِم الصَلة‪.‬‬

‫‪Edisi 366 | Jumat, 14 Juli 2023 M / 25 Zulhijah 1444 H‬‬ ‫‪8‬‬

You might also like