Download as pdf or txt
Download as pdf or txt
You are on page 1of 24

EVALUASI PELAKSANAAN TUGAS BADAN PENGAWAS PEMILIHAN UMUM

PROVINSI RIAU PADA PEMILIHAN UMUM GUBERNUR TAHUN 2013

Oleh
Oka Sari Utami dan Yendri Nazir
Mahasiswa dan Dosen Program Studi Ilmu Pemerintahan Fisipol UIR

Abstract
This study aims to assess the results of the implementation of the tasks Supervisory Board
Election Riau province in the general election the Governor of the Year 2013 in comparison
with the standard of the Law No. 14 of 2011 on the organization of general elections and
Government Regulation No. 6 of 2005 concerning the election of the ratification,
appointment and dismissal Regional Head and Deputy Regional Head. Indicators on evaluai
implementation of the task watchdog elections Riau province that is an oversight on the
determination of the final voters list, the supervision of the nomination relating persyatan and
procedures for the nomination of the governor, the determination of a candidate for
governor, campaign implementation and distribution logistics in the pre-ballot or series of
activities into tasks The regulatory body elections Riau province on a pre ballot. This study is
a qualitative research which refers to the formulation of the problem that the data and
information obtained collected through various surveys which are also made in the base to
describe or depict any research indicators. In addition to the data collection done by survey
also obtained through interviews with the commissioner general election watchdog Riau
Province. By collecting data through observation and direct interaction is expected
assessment tasks related to the implementation of the general election watchdog Riau
provincial governor in the general election in 2013 contains data Rill and has a truth value
to the process of benchmarking between Sain Das and Das sollen can run as writ

Keywords : evaluation , election

Latar Belakang Pemilihan, Pengesahan pengangkatan dan


Penyelenggaraan pemilihan umum Pemberhentian kepala daerah dan wakil
Presiden dan wakil Presiden pada tahun kepala daerah serta adanya undang undang
2004 secara langsung telah mengilhami Nomor 15 tahun 2011 tentang
dilaksanakannya pemilihan kepala daerah penyelenggara pemilihan umum.
dan wakil kepala daerah dan wakil kepala Pemilihan umum Kepala Daerah
daerah (Pilkada), secara langsung pula Hal memiliki urgensi tersendiri sebagaimana
ini didukung oleh semangat otonomi disebutkan dalam Peraturan Pemerintah
Daerah tahun 1999. Adapun Dasar hukum Republik Indonesia Nomor 6 Tahun 2005
pemilihan umum kepala Daerah yakni tentang Pemilihan, pengesahan
Undang undang Nomor 32 tahun 2004 pengangkatan, dan Pemberhentian kepala
tentang pemerintah Daerah sebagaimana daerah dan wakil kepala daerah Yang
diubah dalam undang undang Nomor 12 didalamnya terdapat pula pengawas
tahun 2008 dimana pemilihan kepala pemilihan umum. Sebagaimana dalam
daerah dilakukan, Peraturan Pemerintah pasal 1 Pada Bab 1 ayat 1 dan pasal 105
Nomor 49 tahun 2008 tentang perubahan ayat 14 yang berbunyi:
ketiga atas Peraturan pemerintah Nomor 6 (1). Pemilihan kepala daerah dan wakil
tahun 2005 tentang secara langsung oleh kepala daerah yang selanjutnya

124
disebut pemilihan adalah sarana pengawas pemilihan umum merupakan
pelaksanaan kedaulatan rakyat di salah satu lembaga yang bertugas
wilayah provinsi dan/atau menjalankan fungsi pengawasan ketika
kabupaten/kota berdasarkan Pancasila pemilihan umum akan berlangsung tengah
dan Undang-Undang Dasar Negara berlangsung ataupun ketika pemilihan
Republik Indonesia Tahun 1945 umum usai dilaksanakan atau pasca
untuk memilih kepala daerah dan pemilihan umum sesuai dengan Undang
wakil kepala daerah. Undang Nomor 15 Tahun 2011 tentang
(14). Panitia pengawas adalah pengawas penyelenggaraan pemilihan umum
pemilihan yang dibentuk oleh DPRD (Lembaran Negara Republik Indonesia
yang melakukan pengawasan Tahun 2011 Nomor 101, Tambahan
terhadap seluruh tahapan pelaksanaan Lembaran Negara Nomor 5246).
pemilihan. Badan Pengawas Pemilihan umum,
Dalam rangkaian pemilihan Kepala selanjutnya disingkat Bawaslu, adalah
Daerah dan Wakil Kepala Daerah tidak lembaga penyelenggara Pemilihan umum
akan terlepas dari adanya daerah pemilihan, yang bertugas mengawasi penyelenggaraan
Pemilih, penyelenggara Pemilihan Umum Pemilu di seluruh wilayah Negara Kesatuan
Kepala Daerah dan wakil kepala Daerah. Republik Indonesia. Pengawasan yang
Dengan demikian diharapkan dapat dilakukan oleh Badan pengawas pemilihan
menciptakan kehidupan masyarakat yang umum tidak hanya terfokus pada tingkat
berkualitas Begitu juga dalam pengawasan Provinsi semata, Namun bagaimana
proses pemilihan Kepala Daerah harus di pengawasan pada masa Pemilihan umum
monitoring dengan cermat oleh yang kepala Daerah juga dilakukan oleh Panitia
berwewenang karena akan memberikan pengawas kecamatan, Panitia pengawas
sebuah putusan yang akan diterima oleh lapangan dan segenap Organ yang bertugas
Rakyat selama 5 tahun kedepan sebagai melakukan pengawasan pada proses
Kepala daerah dan wakil Pemerintah di pemilihan umum kepala Daerah guna
Daerah serta memimpin segenap sendi menciptakan sebuah pemilihan umum yang
Pemerintahan. Dengan demikian sangat ideal dan berkualitas sebagimana yang
penting adanya pengawasan tidak hanya tertuang pada pasal 77 UU Nomor 15
pada masyarakat luas namun juga pada Tahun 2011. Melakukan segenap
masyarakat yang tengah Sakit dan pengawasan dalam Pemutahiran data
masyarakat yang tengah menempuh pemilih, mengawasi kampanye pada tingkat
hukuman pidana Didalam Rumah Tahanan Kabupaten/kota, mengawasi perhitungan
pun harus diawasi dalam menjalankan suara dari tingkat Tempat Pemungutan
pemilihan umum dikarenakan terdapat suara (TPS), melakukan pemantauan
peluang jual beli suara karena keterbatasan terhadap hasil pungutan suara, mengawasi
pengawasan tidak selayaknya masyarakat Proses perhitungan suara atu rekapitulasi
umum terdapat pengamatan secara hasil pemungutan suara serta segenap tugas
langsung sangat minim jika dibandingkan yang diamahkan oleh Undang undang dan
dengan mereka yang di lembaga tentu saja memberikan segenap laporan
permasyarakatan ataupun di Rumah sakit. kepada tingkat lebih tinggi hingga
Dalam konteks penetuan pengesahan pengangkatan kepala Daerah
Pasangan calon Kepala Daerah dan calon dan wakil Kepala daerah dilakukan
wakil kepala Daerah yang selanjutnya (Peraturan Pemerintah No. 49 tahun 2008
disebut pasangan calon adalah Bakal atas perubahan ketiga dari Paraturan
pasangan calon yang telah memenuhi Pemerintah No.6 Tahun 2005)
persyaratan untuk dipilih sebagai kepala Lemahnya pengawasan pada
daerah dan wakil kepala daerah yang pemilihan Gubernur secara otomatis harus
dipilih melalui pemilihan umum. Badan menjadi sorotan tersendiri. Bagaimana

125
Mereka yang lolos adalah mereka yang bentuk kmpanye yang lain.melakukan arak
benar benar memenuhi kriteria sesuai yang arakan atau pawai baik bagi pejalan
disebutkan dalam perUndang Undangan maupun kendaraan bermotor atau
maupun dalam Peraturan Pemerintah. kendaraan roda empat sebagaimana
Pengawasan terkait kode etik para calon Peraturan No 49 Tahun 2008 pasal 60
Gubernur pun tidak dapat luput oleh Badan tentang larangan kampanye yang akan
pengawas Pemilihan Umum. Karena dikenakan tindak pidana jika menggangu
merekalah yang tidak memiliki cacat ketertiban umum.
administratif maupun cacat kode etik yang Selain dalam bentuk kampaye arak
layak menjadi kepala Daerah pada Provinsi. arakan pasangan calon pun dilarang
Selanjutnya pengawasan pun perlu melakukan janji janji politik baik berbentuk
dilakukan ketika memasuki masa barang atau jasa dan sebagainya hal
kampanye Karena pada masa ini banyak demikian terdapat dalam pasal 60 ayat 1.
indikasi yang bermunculan terkait Money Berdasarkan hal yang demikian badan
politic bagaimana pasangan calon dapat pengawas pemilihan umum memiliki tugas
memberikan janji janji atau bahkan yang besar terkait penertiban, pengawasan
berbentuk barang dan jasa yang ditawarkan serta monitoring terhadap pasangan calon
kepada masyarakat yang akan menodai dan tim yang dapat melakukan pelanggran
pemilihan umum yang sehat dan sebagimana disebutkan dalam perundang
menghasilakn yang berkualitas. undangana ataupun dalam Peraturan
Pada masa kampanye para Pemerintah.
pasangan calon akan memaparkan visi misi Peranan pengawasan yang
mereka atau memperkenalkan diri kepada dilakukan oleh badan pengawas pemilihan
mayarakat yang dapat disalurkan salah umum Provinsi sebagaimana yang tertuang
satunya melalui Alat peraga Kampanye dalam undang undang akan menciptakan
atau yang biasa disingkat dengan APK. pemilihan umum yang Demokratis
Sesuai dengan Undang Undang tentang sebagimana disebutkan dalam Undang
pemilihan umum alat peraga kampanye Undang Nomor 15 Tahun 2011. Serta
harus ditertipkan tiga hari sebelum terdapatnya penyelenggara pemilihan
dilakukannya pemungutan suara, disinilah umum yang Profesional, memiliki
akan terjadi koordinasi antara Komisi Integritas, kapabilitas, serta akuntabilitas.
pemilihan Umum dan Badan pengawas Dengan tersebutnya persaratan yang
Pemilihan umum serta Satuan polisi Profesional, integritas, kapabilitas, dan
pamong Praja yang diamahkan untuk akuntabelitas pelaksanaan tugas Badan
melakukan penertiban terkait alat peraga pengawas tidak hanya pada tingkat Provinsi
kampanye yang tentu saja akan namun hingga kabupanten kota, kecamatan
menciptakan iklim yang kondusif. atau panitia pengawasa lapangan yang
Masa kampanye juga merupakan saling bersinergi dan berkoorninasi,
moment yang sangat berpengaruh terhadap menyumbangkan bagi kesempurnaannya
Promosi visi misi dan calon yang dapat pemilihan.
dilakukan dengan kampanye terbuka atau

126
Tabel I.2.
Laporan Pelanggaran Yang Terjadi Pada Pemilihan Umum Gubernur di Provinsi Riau
Tahun 2013
No Nama Waktu
N Peristiwa yang Status
lapora Terlapo Lapor Kejadia
o dilaporkan Pelapor laporan
n r an n
1 2 3 4 5 6 7 8
Dugaan
pelanggaran
Diteruskan
20/Pe kode etik yang 15
Ramzi Jonnaidi 15 ke DKPP
miluka dilakukan oleh Oktob
1 Durin, Dasa, Novemb (tidak
da/x/2 Jonnaidi Dasa er
SH.,MH S.Si er 2012 ditindaklan
012 sebagai Ketua 2012
juti DKPP)
KPU Kab.
Rokan Hulu
Dugaan yang
01/Pe mengarah pada Awal
Moch. KPU 15 Tidak
miluka pelanggran maret –
2 Irfan Prov. April Ditindakla
da/IV/ administrasi 8/4/201
fadili Riau 2013 njuti
2013 oleh KPU Prov. 3
Riau
Dugaan
pemalsuan
surat oleh
02/Pe Hamdan
Hamdan hamid Muharni 16 Diteruskan
miluka Hamid 28 Mei
3 dan Masran s Ms, Juni ke Polda
da/VI/ & 2013
sehingga S.H 2013 Riau
2013 Masran
merugikan
DPW partai
Bulan Bintang
Dugaan
pelanggran
03/Pe kode etik Mayand KPPS,P 19
4 Tidak
miluka pembiaran ri PS,PPK, Septe
4 Septemb ditindaklan
da/IX/ terjadinya Suzarma KPU mber
er 2013 juti
2013 pelanggran n, S.H Rohil 2013
kode
etik/kecurangan
PPK
04/Pe Dugaan Mayand 19
Kec. 11-12 Tidak
miluka terjadinya ri Septe
5 Bangko, Septemb ditindaklan
da/IX/ pelanggaran Suzarma mber
KPU er 2013 juti
2013 kode etik n, S.H 2013
Riau
05/Pe Dugaan Mayand KPPS,P 19
4 Tidak
miluka terjadinya ri PS,PPK, Septe
6 Septemb ditindaklan
da/IX/ pelanggaran Suzarma KPU mber
er 2013 juti
2013 kode etik n, S.H Rohil 2013
06/Pe Adanya black Hj. Eva 25 22 Tidak
7 miluka campaign Nora, - Nove Septemb ditindaklan
da/XI/ denan S.H.,M. mber er 2013 juti

127
2013 menyebarkan H 2013
brosur yang
berjudul
“Annas Mamun
Akui dirinya
Korup”
Adanya
Aliansi
07/Pe penyebaran Hj. Eva 25
gerakan 20 Tidak
miluka selebaran gelap Nora, Nove
8 penyela Septemb ditindaklan
da/XI/ terhadap S.H.,M. mber
matan er 2013 juti
2013 pasangan H 2013
Riau
nomor urut 2.
Dugaan adanya
Black
08/Pe 25
campaign Yelmi, 7 Tidak
miluka Nove
9 dengan cara S.H.,M - Novemb ditindaklan
da/XI/ mber
melakukan H er 2013 juti
2013 2013
demo di gedung
KPK
Dugaan
pencoblosan
Ketua
tanpa
KPPS di
menggunakan
09/Pe TPS 04 2
surat pindah 27 Tidak
miluka Afriyant Kel. Desem
10 pemilih yang Novemb ditindaklan
da/XII/ o Tanah ber
dilakukan oleh er 2013 juti
2013 datar 2013
warga
Pekanba
Kabupaten
ru
Kuansing di
Pekanbaru
KPPS
Dugaan KPPS
TPS 14
10/Pe memberikan 2
Kel. T 27 Tidak
miluka dua surat suara Ermanel Desem
11 Datar, Novemb ditindaklan
da/XII/ kepada pemilih i ber
Kec. er 2013 juti
2013 dengan nama 2013
Pekanba
Wendra Watil
ru Kota
Sumber Data Bawaslu Provinsi Riau Agustus 2014

Keberadaan Badan pengawas pemilu yang Pemilih pra Pemilihan Gubernur


menjadi pelaksana pada pesta Demokrasi Riau
Pemilihan umum Gubernur Provinsi Riau 2. Kurang maksimalnya pengawasaan
mau tidak mau memberikan Nuansa saat Kampanye
tersendiri. Namun tidak dapat dipungkiri 3. Adanya temuan atas pelanggaran
Sejumlah fenomena terlihat dalam yang terjadi di lapangan yang
Pemilihan Umum Gubernur Provinsi Riau menimbulkan kesalahan persepsi
yang menjadi Tugas Bawaslu seperti: dikalangan masyarakat ,Partai
1. Lemahnya pengawasan Oleh Pengusung ataupun Tim akibat
Bawaslu saat Pemutahiran data kurangnya sosialisasi di masyarakat

128
tentang pelanggaran atau sebagai bahan masukan dalam rangka
pengelolaan temuan melakukan pembenahan atau bahan
4. Jemput bola saat adanya pertimbangan Bawaslu.
pelanggaran seharusnya menjadi
media baik guna meninimalisir STUDI KEPUSTAKAAN
pelanggara yang terjadi namun Teori Kepartaian dan Pemilihan Umum
fenomenanya Badan pengawas Negara Indonesia mengenal
pemilihan umum menanti laporan pemilihan umum pertama kali pada tahun
yang datang dari petugas atau 1955 dengan dasar undang undang nimor 7
masyarakat sehingga jika ada tahun 1953 dengan sistem proporsional
pelanggaran cenderung sudah lewat daftar terbuka serta dengan penyelenggara
masa pelaporan. pemilihan umum pertama merupakan
5. Temuan yang terdapat di wilayah panitia Pemilihan Indonesia yang di tunjuk
plosok yang kurang terkoordinir oleh Presiden. Dalam pemilihan umum
akibat minimnya petugas di yang pertama kali dilakukan pada tahun
lapangan 1955 sudah mulai terdapatnya indikasi
6. Kurangnya koordinasi antara pelanggaran yang dibuktikan dengan
Bawaslu DKPP.KPU serta adanya pelanggaran Pidana pada masanya.
Kepolisian terkait tindak Lanjut Pada tahun 1971 dilakukan kembali
Pelanggaran pada Pemilihan pemilihan umum yang kedua kali dengan
Gubernur. landasan dasar pelaksanaan yaitu Undang
Tujuan Penelitian Undang Nomor 15 tahun 1969 dengan
a. untuk mengetahui sejauh mana badan sistem pemilihan umum yang digunakan
pengawas pemilu melaksanakan yaitu Proporsional daftar tertutup.
tugasnya dalam pemilihan umum Penyelenggara pemilihan umum pada
kepala daerah Provinsi Riau pemilihan umum kedua yang terjadi di
b. untuk mengetahui hambatan Indonesia tersebut dilakukan oleh LPU
apasajakah yang yang dihadapi Badan yang di bentuk langsung oleh Presiden dan
pengawas Pemilihan umum dalam masih terjadi kembali pelanggaran
pengawalan Pemilihan Umum pemilihan umum. Selanjutnya pemilihan
Gubernur Provinsi Riau pada Tahun umum yang terjadi pada tahun 1977 dengan
2013. dasar Undang Undang Nomor 15 tahun
Kegunaan Penelitian 1969 atau jo undang undang nomor 2
a. Keguanaan Teoritis Tugas akhir ini di tahun 1980 sistem proporsional daftar
harapkan menjadi salah satu karya tertutup dengan penyelenggara masih LPU
ilmiah yang turut mendukung yang di bentuk oleh Presiden dengan
perkembangan mahasiswa Program penetapan PPI serta terjadi dua pelanggaran
setudi Ilmu Pemerintahan. khususnya yakni adanya pelanggaran pidan dan
tentang studi demokrasi yang berkaitan pelanggaran keberatan penetapan.
dengan perwujudan pemilu dengan Tahun 1982, 1987, 1992, 1997
substudi kasus pelaksanaan tugas dengan dasar undang undang nomor 15
Bawaslu. tahun 1969 jo Undang undang 1980 untuk
b. Kegunaan Akademis Naskah ini pertama kalinya penyelenggara pemilihan
diharapkan dapat digunakan sebagai umum adalah Panitia pengawas yang di
bahan rujukan penulis berikutnya, seingkat dengan panwas serta LPU yang di
minimal sebagi sumber alternatif data bentuk presiden serta pelanggaran yang
sekunder. sama dengan pemilu yang sebelumnya
c. Kegunakan Pragmatis naskah ini yakni pemilihan umum tahun 1977.
diharapkan pula dapat digunakan oleh Pada tahun 1999 baru pertama
pimpinan Badan pengawas pemilu kalinya Negara Indonesia memiliki panitia

129
pemilihan umum yaitu KPU atau komisi mentri dalam Negri yang tidak bersifat
pemilihan umum dengan dasar mandiri dari kekuasaan eksekutif semata.
penyelenggaran Undang Undang Nomor 3 Kemandirian itu semakin berkurang di
tahun 1999 dengan sitem proporsional tingkat panitia pemilihan Kabupaten,
daftar tertutup dengan penyelenggara panitia pemungutan suara, dan kepala
pemilihan umum yaitu komisi pemilihan daerah secara Ex- officio menjadi ketua
umum (KPU) dan panitia pengawas merangkap anggota. Namun pada
pemilihan umum (Panwas) dengan pemilihan umum tahun 1955 belum
penetapan KPU dari presiden serta jenis terdapat ketentuan yang pasti yang
pelanggran yaitu pelanggran pidana. Pada mengatur tentang pelanggaran pidana yang
tahun 2004 Negara Indonesia kembali dilakukan atau pelanggaran pidana dengan
melakukan pemilihan umum dengan dasar mekanisme serta lembaga yang berwenang.
Undang Undang yang digunakan yakni Oleh karena itu pelanggaran pidana
Undang Undang Nomor 12 tahun 2003 dan pemilihan umum tunduk pada hukum acara
Undang Undang 2003 Nomor 23 sistem pidana.
pemilihan umum pada tahun 2004 yaitu Penyelenggaraan pemilihan umum
proporsional daftar terbuka bagi DPR pada orde baru dilakukan dibawah
(dewan perwakilan Rakyat), DPRD ( kekuasaan monitorik dengan ciri ciri:
dewan perwakilan rakyat daerah) distrik a. Sangat dominan posisi presiden
perwakilan banyak atau yang kini di sebut sebagai figur sentral kehidupan politik
dengan DPD. Pelanggaran yang terjadi Indonesia selama 30 Tahun.
pada tahun 2004 meliputi Pelanggaran b. Penataan lembaga lembaga Negara
pidana, pelanggaran Administratif, menurut format Undang Undang Dasar
pelanggaran perselisihan hasil yang sama 1945, tetapi tidak diberi peranan
kronologi kejadiannya dengan pemilihan maksimal akibat dominannya
umum yang terjadi pada tahun eksekutif.
2009.(peraturan perundang undangan c. Penetapan terhadap intra-struktur
Pemilihan umum yang di olah :Jenedjri M. politik melalui Undang Undang Nomor
Gaffar, Demokrasi dan pemilihan umum di 3 tahun 1975 jo. Undang undang tahun
Indonesia ). 1985 ( undang undang partai politik
Pemilihan umum pada tahun 1955 dan gorkar ) dan Undang Undang
merupakan satu satunya pemilihan umum Nomor tahun 1985 ( Undang Undang
yang dilaksanakan pada masa orde lama, keormasan) yang melahirkan sistem
sistem yang digunakan pada pemilihan kepartaian hegemonik.
umum 1955 adalah pemilihan umum d. Sangat dominannya peranan politik
proporsional terbuka sebagaimana diatur ABRI (kini berubah menjadi TNI dan
dalam Undang Undang 1953 Nomor 7 POLRI), sehingga melalui konsep
pasal 66. Pada saat itu penyelenggara dwifungsinya mereka mendominasi
pemilihan umum bersifat Nasional yaitu kehidupan politik ataupun kehidupan
panitia pemilihan Indonesia dengan masa politik masyarakat.
jabatan yakni empat tahun. Namun panitia e. Penjinakan radikalisme politik melalui
pemilihan umum yang terdapat pada proses depolitisasi massa, misalnya
tingkat Kabupaten, panitia pemungutan konsep masa mengambang (floating
suara dan panitia pendaftaran pemilih tidak mass).
bersifat tetap, di sisi lain walaupun Penyelesaian sengketa pemilihan
pemilihan umum 1955 merupakan umum di Indonesia menjadi materi yang
pemilihan umum yang mengambil diatur dalam pemilihan umum di Indonesia
keputusan mandiri namun pembentukannya 2004. Tindakan pidana pemilihan umum di
tetap dilakukan oleh pemerintah yaitu selesaikan melalui proses hukum pidana
adanya Presiden, mentri kehakiman, dan dan acara pidana. Dalam penataannya yakni

130
terdiri dari pelanggaran pidana, Provinsinya selalu menaikkan “suhu
pelanggaran administrasi, dan perselisihan politik” bahkan hingga terjadi sengketa
hasil dimana telah diatur mekanismenya politik antar calon kepala daerah yang turut
dan kelembagaannya.(penyelesaian serta dalam pemilihan.
sengketa pemilu:Janerdjri M. Gaffar).. Teori Pemerintah
Pemilihan umum dan partai politik Kehidupan bermasyarakat dengan
merupakan dua hal yang tidak dapat adanya pemerintah akan menjadi sebuah
terlepas dari demokrasi. Keduanya garis garis besar keselarasan dalam
merupakan perwujudan dari demokrasi bermasyarakat. bagaimana masyarakat
diamana rakyat dapat berpartisipasi dalam dapat terorganisir dan dapat di layani segala
menentukan jalannya pemerintahan dengan sesuatu kebutuhannya dalam cakupan
ikut serta dalam pemilihan umum, untuk pelayanan publik.
memilih wakilnya yang yang dapat Pemerintah dapat di defenisikan sebagai
mengakomodasi kepentingan dengan cara kegiatan lembaga lembaga publik dalam
memilih partai politik.(Pemilu dan partai mencapai fungsi fungsinya guna mencapai
politik di Inoonesia:V). Demikian pula tujuan Negara. defenisi yang demikian
dengan adanya pemilihan umum di dibuat berdasarkan pendekatan Normatif.
Indonesia, pemilihan umum yang pertama Pemerintahan adalah ilmu yang
kali terjadi di Indonesia pada tahun 1955 mempelajari bagaimana melaksanakan
yang melakukan pemilihan umum anggota koordinasi dan kemampuan memimpin
Dewan. Lebih jauh dapat di lihat karena bidang legislatif, eksekutif dan yudikatif,
alat pemerintahan terdapat di daerah atau di dalam hubungan antara pusat dan daerah,
lokal akibat munculnya prinsip antar lembaga, serta antara yang
Desentralisasi maka keberadaannya memerintah dan yang diperintah.
menjadi semakin penting. Di sisi lain arti Mengatakan pemerintah sebagi suatu seni
penting dari keberadaan alat pemerintahan merupakan hal yang wajar karena keluesan
di daerah juga di tentukan oleh spesifikasi dalam menggerakkan organisasi merupakan
yang di miliki oleh tiap tiap daerah dengan sebuah keharusan guna menghindari
ragamnya antara lain juga seperti potensi organisasi yang kaku. Juga kemampuan
kekayaan alam yang di miliki oleh daerah menciptakan, mengkarsakan sebuah sistem
atau lokal kedua adanya posisi geografis. dalam organisasi yang tentunya saling
Di lihat dari spesifikasi diatas maka dalam berkaitan antar subsistemnya.
praktik pemerintahan dan politik lokal Dalam du contract social ( jean jacques
selalu menjadi bahan pertimbangan dalam rousseau ) mengatakan bahwa kepemilikan
suksesi kepemimpinan daerah (pemilihan legislatif adalah milik Rakyat yang dapat di
gubernur kepala daerah) (dalam Azam miliki secara umum namun kekuasaan
awang, riak politik legislatif Riau). Secara eksekutif bukanlah milikk umum ,
umum hal yang demikian selalu di kaitkan memberikan legalitas kepada lembaga
dengan kepentingan umum sehingga legislatif merupakan tindakan aspirasi yang
menuntut seorang kepla daerah untuk juga di tuangkan dalam penunjukan pperwakilan
berwawasan nasional guna menunjung Mayoritas pada sebuah kelompok orang
kepentingan Nasional yang mana tertentu untuk dapat melakukan hal hal
meletakkan kepentingan Nasional diatas terbaik sebagai bagian Negara hukum
kepentingan Individu yang mana sesuai selanjutnya terdapat lembaga Eksekutif
dengan Undang Undang nomor 5 tahun yang di amanahkan untuk menjalankan
1974 tentang pokok pokok pemerintah di pemerintahan dengan konsep hukum yang
daerah yang menuntut 15 poin persyaratan telah diamanahkan dari Legislatif namun
formal bagi calon kepala daerah. Dengan kedudukannya bukanlah milik umum.
latar yang demikian maka pemilihan kepala Hanya dia yang eksekutif saja yang
daerah pada setiap pemilihan di memiliki hak atas urusan Pemerintahan

131
dalam Tindakan Kongkrit dengan memberikan pelayanan Publik yang akan
kepemilikikan yang Absolut. Dari berbagai mewujudkan segala kebutuhan yang di
persepsi mengenai pemerintahan terdapat Butuhkan oleh Maryarakatnya baik dalam
pemikiran pemikiran para ahli kebutuhan untuk bermasyarakat maupun
pemerintahan tentang bagaimanakah posisi dalam mewujudkan Demokrasi
pemerintah yang telah di beri Kekuasaan sebagaimana bagi Negara Republik
untuk memegang kepentingan umum. Indonesia kedaulatan berada di tangan
Menurut C.F.Strong (Modern political Rakyat yang diwujutkan pengan
constitution), pemerintah harus memiliki penunjukan wakil Rakyat melalui Pemilu
kekuatan militer, Legislatif dan keuangan. serta memberikan Legalitas kepada
disamping Strong juga dipahami oleh penerima kedudukan untuk menjalankan
Montesquieu (Trias politica) yaitu berupa Tugas tugas dalam rangka
kekuasaan eksekutif,Legislatif dan memperjuangkan Kehidupan Masyarakat.
Yudikatif. Kompetisi yang sehat dalam Pemilihan
Azas umum pemerintahan yang Gubernur juga Tidak dapat di pisahkan dari
baik berarti berdasar pada pedoman, Campurtangan Badan pengawas Pemilu
prinsip, sedangkan azas penyelenggraan sebagi bagian Dari Badan yang turut serta
pemerintahan Daerah adalah dasar dasar mengatur dan mengurus tertip Demokrasi.
yang patut diketahui dalam menjalankan Teori Evaluasi
pelaksanaan hukum pemerintahan daerah Menurut Taliziduhu
(Syarifin, Pemerintahan Daerah di Ndaraha(2011:201) Evaluasi adalah proses
Indonesia:87). pembandingan antara standar dengan fakta
Pemerintahan umum adalah dan analisis hasilnya. Menurut Taliziduhu
pemerintahan yang sebagimana menjadi Ndraha (dalam ndraha 2003:202) terdapat
kompetensi dari berbagai instansi dari tiga model Evaluasi yaitu:
berbagai instansi milik pengusa, yang 1. Model Before –after,yaitu
dalam kehidupan modern sekarang ini perbandingan antara sebelum dan
memainkan peranan yang sangat sesudah suatu tindakan
penting.pemerintah sebagai fungsi daripada (perlakuan,treadment) tolak
negara dalam perwujudan (mulai dari ukurnya adalah kondisi befor
Negara itu sendiri, Provinsi, Kabupaten, 2. Model Das sollen-das sain,yaitu
Kota Praja,wilayah Pengairan, organisasi perbandingan antara yang
pemerintahan sampai kepada semua lembag seharusnya dengan yang
lain yang memiliki fungsi sebagai lembaga senyatanya.tolak ukurnya adalah
publik. Das sollen
Ilmu pemerintahan sebagimana yang di 3. Model kelompok Kontrol-
bahas tersebut tidak semata mata terbatas kelompok tes, yaitu perbandingan
pada masalah masalah politik dan yuridis antara kelompok kontrol (tanpa
dari pemerintahan ataupun penguasa perlakuan) dengan kelompok tes
,namun juga mempelajari bagimana kaidah (diberi perlakuan).tolak ukurnya
kaidah nilai luhur moral yang bersumber adalah kelompok control
dari Agama (terutama Islam yang Berdasarkan pendapat Taliziduhu
berpedoman pada Al-Quran dan Al- Ndraha tersebut maka penulis menitik
Hadist) sebagaimana di isyaratkan oleh beratkan pada model evaluasi model das
Pancasila sebagi falsahfah hidup Bangsa sain dan das sollen yang mana penulis
Indonesia. anggap lebih cocok digunakan dalam
Dari berbagai defenisi Pemerintahan Evaluasi Pelaksanaan Tugas Badan
beserta fungsinya tersebut maka akan Pengawas Pemilihan Umum Provinsi Riau
menimbulkan sebuah pemehaman dimana pada Pemilihan Umum Gubernur Riau
Negara melalui pemerintahannya akan Tahun 2013 dengan kajian yakni:

132
Model das sein dan das sollen yaitu serangkayan pengumpulan informasi baik
pembandingan yang seharusnya dengan data maupun fakta dari berbagai
senyatanya dengan tolak ukur das sollen. pertanyaan, serta menguraikan setiap data.
1. Pembuatan standar (kendali,S) dengan B. Lokasi Penelitian
beberapa standar :das sollen ,data Badan Pengawas Pemilihan Umum
sebelum terhadap data sesudah atau (Bawaslu) melantik dan mengambil
sebaliknya atau data test dan data sumpah sebanyak 72 anggota Bawaslu di
kontrol 33 provinsi di Indonesia, salah satunya di
2. Pemantauan fakta (F) Provinsi Riau. Lokasi penelitian ini
3. Pembandinag fakta (F) dan standar (S) diambil mengedepankan azas efektif dan
4. Hasil perbandingan :F=S:F < S:F>S efisien sesuai dengan fenomena serta judul
5. Analisis hasil perbandingan karya tulis ilmiah Penulis, adapun lokasi
6. Tindakan lanjud : penelitian yang diambil adalah kota
6.1 Tindakan Korektif Pekanbaru.
6.2 Tindakan Afirmatif Sekertariat Badan Pengawas Pemilu
6.3 Feedback Provinsi Riau terletak di kota Pekanbaru
Selain menurut pendapat tersebut sebagai Ibukota Provinsi dari Riau.
terdapat pula beberapa teori yang dapat Penyebebutan Badan Pengawas PemiIihan
memperkuat Evaluasi yakni menurut Umum bukan Panitia dikarenakan Badan
Winarno (2007;226) menjelaskan bahwa Pengawas Pemilu merupakan pusat Badan
Evaluasi dilakukan karena tidak semua yang mengawasi atau menanungi pemilihan
kebijakan Publik gagal meraih maksud atau umum diseluruh Kabupaten kota yang
sebaliknya . terdapat di provinsi Riau.
Masih menurut Winarno (dalam C. Informent & Key Informen
winarno, 2007:169) menjelaskan Evaluasi pada penelitain Evaluasi pelaksanaan
dalam pelaksanaannya memiliki tahapan tugas badan pengawas pemilihan umum
atau langkah langkah yang dapat dilakukan provinsi Riau tahun 2013 yang menjadi
agar dapat berjalan secara sistematis. Informen guna menghimpun informasi
Evaluasi dengan ilmiah merupakan yang sifatnya data dan fakta yakni Bawaslu
Evaluasi yang kemampuan ujinya lebih Provinsi Riau yakni yang terletak di kota
baik daripada evaluasi lainnya. Secara pekanbaru sebagai sabjek penelitian.
umum Evaluasi kebijakan dapat dikatakan Sedangkan yang menjadi key Informen
sebagai suatu kegiatan yang menyangkut yakni komisioner Badan Pengawas
sebagai estimasi atau penilaian yang Pemilihan Umum Provinsi Riau yakni Edy
mencakup subtansi, implementasi dan Syariydin S,ag, Fitriana Heriyanti S.ip,
dampak. M.si , Rusidi Rusdan S.ag M.si.
METODE PENELITIAN PEMBAHASAN
A. .Tipe Penelitian Pemilihan umum kepala daerah
Tipe dari Penelitian yang di dalam tidak terlepas dari adanya komponen
karya tulis ilmiah ini adalah penelitian komponen penting dalam peilihan umum
kualitatif yang mengacu dari rumusan yakni adanya berbagai Stake Holder Pemilu
Masalah bahwa data dan informasi yang berupa Pemilih, penyelenggra pemilu,
diperoleh dikumpulkan melalui berbagai peserta pemilu, legislatif, eksekutif,
survey yang mana juga dijadikan dasar pengak hukum, serta kehadiran Institusi
untuk mendeskripsikan atau khusus. Penyelenggara pemilihan umum
menggambarkan setiap indikator penelitian. Gubernur pada tahun 2013 di Provinsi Riau
Dari penjelasan tersebut maka tipe pada pemilihan gubernur yakni KPUD,
penelitian ini dapat dikatakan tipe survey BAWASLU dan DKPP. Dalam pemilihan
deskriptif, yaitu pengumpulan data yang umum penyelenggra yang berewenang
bersangkutan dengan penelitian melalui menyusun segenap serangkaian kegiatan

133
pra pemungutan suara hingga Pelantikan pelaksanaan Tugas Bawaslu dalam
pasangan terpilih ialah Komisi pemilihan pemilihan Gubernur 2013 di Provinsi
umum yang selanjutya di sebut KPU. Riau.
Posisi pengawas dalam pemilihan 3. Dilakukannya perbandiangan antara
umum bukan hanya mengawasi pemilihan Standar kendali (S) dan fakta (F) yakni
umum sebagai bentuk Demokrasi langsung Undang Undang No 15 Tahun 2011
namun juga mengawasi penyelenggra tentang penyelenggara pemilihan umum
pemilihan umum guna mengantisipasi pasal 75 bagian a dengan Fakta
terjadinya Nepotisme. Sesuai dengan judul dilapangan yang telah di Himpun (F).
penelitian yang diangkat peneliti yakni
Evaluasi pelaksanaan tugas bawaslu pada 1. Pemutakhiran Data Pemilih
pemilihan umum Gubernur Riau 2013 yang Berdasarkan Data Kependudukan
di angkat dengan menggunakan konsep dan Penetapan Daftar Pemilih
Evaluasi Taliziduhu Ndraha dengan model Sementara dan Daftar Pemilih
evaluasi Das sain and das sollen untuk Tetap.
menilai kerja bawaslu pada pra Pada Pra pemungutan suara
pemungutan suara maka didapati berupa: Pemilihan Gubernur Provinsi Riau 2013
1. standar kendali (S) berupa point tugas tugas Badan pengawas pemilihan umum
Bawaslu Provinsi Riau pada pemilihan Provinsi Riau yakni melakukan
umum Gubernur 2013. pengawasan pada pemutahiran data
Adapun standar kendali pada penelitian pemilih. Dalam undang undang dikatakan
ini adalah Undang Undang Nomor 15 bahawa dalam menyongsong pemilihan
Tahun 2011 tentang penyelenggara umum penetapan daftar pemilih dilakukan
pemilihan umum provinsi Riau yakni pada oleh KPUD yang mana badan pengawas
pasal 75 huruf a poin a Angka satu sampai pemilihan umum Provinsi Riau berhak dan
dengan angka enam sebagaimana wajib untuk menjalankan tugas dan
pembatasan masalah dimana merupakan tanggung jawabnya sebagai pengawas yang
tahapan pada pra pemungutan suara yakni: berkaitan dengan penetapan daftar pemilih
1. pemutahiran data pemilih tetap maupun daftar pemilih sementara
berdasarkan data kependudukan yang menjadi unsur dalam penyelenggraan
dan penetapan pemilihan umum. Menjadi tugas KPUD
daftar pemilih sementara dan dalam pasal 5 PP no 6 tahun 2005 tentang
daftar pemilih tetap pemilihan, pengesahan, pengangkatan dan
2. pencalonan yang berkaitan pemberhentian kepala daerah dan wakil
dengan persyaratan dan tata cara kepala daerah, bahwa salah satu tugas
pencalonan anggota Dewan KPUD untuk mengkoordinasikan tugas
Perwakilan Rakyat Provinsi, dan penetapan daftar pemilih kepada
pencalonan Gubernur. penyelenggra pemilihan umum yakni salah
3. proses penetapan calon satunya Bawaslu.
anggota Dewan Perwakilan Pemutahiran yang dilakukan pada pra
RakyatDaerah, Dewan pemungutan suara dilakukan karena:
perwakilan Rakyat Provinsi, dan 1. memenuhi syarat usia
Calon Gubernur. pemilih, yang pada sampai
4. penetapan calon Gubernur hari dan tanggal
5. pelaksanaan Kampanye pemungutans suara sudah
6. pengadaan Logistik Pemilu berumur 17 tahun
dan Pendistribusiannya. 2. berumur 17 tahun tetapi
2. Dilakukannya penelitian , pengamatan, sudah/ pernah kawin
Opserfasi, serta wawancara terkait 3. perubahan status anggota
penghimpunan fakta mengenai tentara nasional Indonesia

134
dan kepolisian Republik b. Tidak sedang di cabut hak
Indonesia menjadi staus sipil pilihnya berdasarkan
atau purnatugas keputusan pengadilan yang
4. tidak terdaftar dalam hasil telah memperoleh kekuatan
pendaftaran pemilih dan hukum tetap
pendataan penduduk c. Berdomisili di daerah
berkelanjutan (P413) pemilihan sekurang
5. telah meninggal dunia kurangnya 6 bulan sebelum
6. pindah domisuli ke daerah di sahkanya daftar pemilih
lain sementara yang dibuktikan
7. perubahan status dari warga dengan kartu tanda
sipi menjadi TNI atau penduduk (KTP).
Kepolisian Dalam pasal 19 poin e terdapat unsur
Untuk dapat menggunakan hak memilih pemutahiran karena telah meninggal.
dalam Pemilu Kepala Daerah dan Wakil Dalam kaitannya dengan tugas badan
Kepala Daerah, Warga Negara Republik pengawas pemilihan umum maka akan
Indonesia harus terdaftar sebagai pemilih. didapati adanya diantara daftar pemilih
Pemilih harus memenuhi syarat : tetap yang tercantum nama nya sebagai
a. nyata-nyata tidak sedang pemilih sementara pada kenyataannya
terganggu jiwa/ingatannya. pemilih tersebut sudah meninggal dunia hal
b. tidak sedang dicabut hak ini harus menjadi konsentrasi khusu terkait
pilihnya berdasarkan penyalah gunaan hak pilih. Dalam konteks
putusan pengadilan yang ini bawaslu seharusnya melakukan
telah mempunyai kekuatan pengawasan ekstra terkait kerawanan daftar
hukum tetap; dan pemilih yang dimungkinkan adanya
c. berdomisili di daerah penggunaan daftar pemilih untuk hal yang
pemilihan sekurang- melanggar Undang undang yakni salah
kurangnya 6 (enam) bulan satunya di sebutkan dalam Undang Undang
sebelum disahkannya daftar tersebut.
pemilih sementara yang Pengawasan dalam penetapan DPT yang
dibuktikan dengan Kartu dilalukan oleh Bawaslu Provinsi Riau
Tanda Penduduk atau dalam pemilihan Gubernur 2013 tidak
dokumen kependudukan dari hanya sekedar pengawasan pasif semata
instansi yang berwenang. yang hanya bersumber dari salinan DPT
Berdasarkan penyampaian tersebut KPU namun juga terdapat pengawasan
maka pengawasan pada pra pemungutan yang dilakukan secara berjenjang oleh
suara dalam point penetapan daftar pemilih Baaslu yang dalam cakupan ini yakni
tetap menjadi sangat penting dikarenakan adanya pengawasan yang dibantu oleh
kemungkinann untuk terjadinya daftar Panwaslu Kabupaten kota dan jajarannya
pemilih ganda atau penggelembungan termasuk Panwascam dan PPL (panitia
daftar pemilih sangat besar akibat pemilu lapangan ), dengan meminta data
pergerakan manusia. Soft Copy Daftar pemilih tetap dari KPU
Pada poin penetapan pemilih dalam pasal kabupaten kota kemudian dilakukan
15 tentang pemilih yang di lanjutkan pencermatan. Menurut Komisioner
dengan pasal 16 ayat 2, syarat seorang Bawaslu hal demikian tetap dilakukan
pemilih ialah: meski pada tingkat KPU juga dilakukan
a. Nyata nyata tidak sedang penermatan DPT (daftar pemilih tetap).
terganggu jiwanya atau Dalam rangkayan penetapan daftar
ingatanya pemilih tetap penyelenggra pemilihan
umum memiliki peranan yang sangat

135
melekat. Bagaimana dapat menghimpun Daftar pemilih tetap atau daftar pemilih
data penduduk untuk di jadikan data semsntara. Sebagaimana yang tertuang
pemilih sebagaimana peraturan perundang dalamundang undang NO 15 tahun 2011
undangan. KPUD sebagai pemeran utama tentang penyelenggra pemilihan umum
dalam penetapan daftar pemilih tetap akan pasal 81 poin a bagian pertama
melakukan serangkayan penghimpunan menyebutkan bahwa mengawasi tahapan
daftar pemilih dan menjadi tugas badan pemutahiran data pemilih berdasarkan data
pengawas pemilihan umum untuk kependudukan dan penetapan daftar
mengawasi setiap aktifitas penetapan pemilih sementara, daftar pemilih hasil
tersebut. pengawasan berjenjang yang perbaikan dan penetapan daftar pemilih
disebutkan oleh narasumber dari Bawaslu tetap.
pada tahap pemutahiran data bukan hanya Berdasarkan pasal 81 tersebut jikalau
sekedar pengawasan pada tingkkat Provinsi pemebntukan PPL mengalami
semata. Berdasarkan sumber informasi keterlambatan bagaimana mungkin
tersebut serta setelah dilakukannya dilakuknnya pengawasan setingkat desa
pengumpulan informasi terkait kelurahan terhadap daftar pemilih tersebut.
pembentukan pengawas berjenjang yang salinan yang di berikan oleh KPUD kepada
dalam ini menitik beratkan pada Panitia bawaslu provinsi riau sekiranya dapat
pengawas lapangan atau PPL maka di dikatakan bukanlah sumber yang dapat di
dapati adanya fakta bahwa pembentukan pedomani dengan sepenuhnya. pengawasan
PPL terlambat atau tidak pada waktu yang dilakukan dengan pedoman yang di salin
semestinya dalam artian pembekalan dari penyelenggra lain sementara menjadi
tentang pendalaman materi tidak di lakukan tugas Bawaslu untuk mengawasinya
secara keseluruhan ada setiap desa di melalui PPL. Jika pengawasan yang di
provinsi akibat minimnya anggaran yang di lakukan berada pada tingkat panitia
berikan dari pemerintah yakni sesuai pengawas kecamatan maka menjadi
dengan kutipan percakapan yang dilakukan berbanding terbalik panwascam untuk
peneliti pada narasumber yakni komisoner mengetahui secara rinci data penduduk
bawaslu perdesa dengan pergerakan kehidupan
“dimanamikanya pada perencanaan masyarakat desa serta perbandingan
anggaran kan luar biasa , Dukungan pengawas dengan jumlah masyarakat.
materi sangat mempengaruhi kerja Berdasarkan hal yang demikian maka di
bawaslu karena kita kan gak bekerja dapati fakta terjadinya ketidak samaan
sendiri dan di kembalikan lagi kepada antara das sain and das sollen terkait
motivasi indivdu karena kalau udah pada penetapan DPT secara rill jika sumber dan
tingkatan panwas atau panwascam harus pedoman di salin serta merta dari pihak
terus menerus melakukan penguatan materi KPUD. Isu mengenai adanya kekisruhan
untuk mendorong mereka karena budaya data kependudukan menjadi hal yang wajib
lama sudah terbentuk mengakar di diri di simak bersama. Kekisruhan yang terjadi
mereka. Kerika ada undang undang nomor pada Kabupaten kota merupkan fenomena
15 tahun 2015 ada pengawasan partisipatif adanya tugas pengawasan penetapan DPT
otomatis mereka harus mengalami yang berjalan tidak sebagaimana mestinya.
lompatan pengetahuan dari pengalaman Implementasi dari program Kemndagri
dan pengetahuan sebelumnya” tentang pembuatan e-KTP sebagai bentuk
Dimana Tugas daripada PPL sendiri berada tertip administrasi yang dijadikan rujukan
pada tingkat kelurahan atau desa. Sebagai pula saat penetapan DPT semestinya
bentuk konkrit dari pengawas kelurahan menjadi konsentrasi tersendiri, Perekaman
atau desa PPL secara otomatis dapat yang sebagaimana di tuntut belum tentu
mengetahui kondisi Rill warga masyarakat setiap warga masyarakat sudah melakukan
yang sesungguhnya dapat di tetapkan pada perekamannya. Bila mana hanya merujuk

136
pada e- KTP semata lalu bagaimana bagi bahwa bakal calon Gubernur dapat di
penduduk yang belum memiliki e-KTP tetapkan menjadi calon gubernur bila mana
masukkah mereka dengan data lama memenuhi persyaratan.
sebagaimana KTP terdahulu. Lalu Adapun persyaratan yang wajib di penuhi
bagaimana dengan pemilih yang meninggal oleh bakal calon Gubernur ialah:
dunia. Hal demikian memungkinkannya 1. calon Gubernur dan calon wakil
keapsahan DPT yang belum diawasi pada gubernur adalah warga Negara
tingkat desa di pertanyakan. Indonesia

2. Pencalonan Yang Berkaitan Dengan 2. kelengkapan Persyaratan meliputi:


Persyaratan dan Tata Cara a. surat pernyataan
Pencalonan Anggota Dewan b. surat keterangan hasil
Perwakilan Rakyat Daerah Provinsi, pemeriksaan kemampuan secara
dan Pencalonan Gubernur. Rohani dan jasmani dari tim
Pengawasan yang dialakukan pada pemeriksaan
tahap ini setelah dikukannya perbandingan c. surat keterangan bertempat
di dapati S=F yang dalam memiliki arti tinggal dalam wilah NKRI dari
standar dari peraturan perundang undangan lurah/kepala desa yang wilayah
yang menetapkan tugas badan pengawas kerjanya meliputi tempat tinggal
pemilihan umum yang bertugas mengawasi calon.
proses pencalonan dengan segenap d. Surat tanda terima laporan
rangkayan administrasinya telah sesuai kekayaan calon dari instansi
dengan das sollen. yang berwewenang
Dalam pasal 36 Peraturan pemerintah no 6 e. Surat keterangan tidak sedang
tahun 2005 tentang pemilihan, pengesahan memiliki tanggungan hutang
pengangkatan, dan pemberhentian kepal f. Surat keterangan tidak sedang
daerah dan wakil kepala daerah dinyatakan pailit berdasarkan
menerangkan bahwa yang dimaksud putusan pengadilan
dengan peserta pemilihan adalah pasangan g. Surat keterangan tidak sedang di
callon yang di usulkan oleh partai politik cabut hak pilihnya
atau gabungan partai politik secara h. Surat pernyataan tidak pernah
berpasangan. meakukan perbuatan tercela yang
Berdasarkan pada wawancara yang dilampiri dengan hasil tes
dilakukan peneliti kepada komisioner narkoba
Bawaslu tahapan pencalonan tidak secara i. Foto kopi Kartu nomor pokok
langsung ditangani oleh Bawaslu maka wajib pajak (NPWP) atas nama
pihak Bawaslu meminta keterangan dari calon, masa berlaku 5 tahun
pihak KPU (komisi Pemilihan umum) terakhir
sebagai bentuk pemantauan apakah segenap j. Daftar riwayat hidup calon
persyaratan tersebut sudah sesuai dengan k. Surat keterangan tidak pernah di
undang undang yang berlaku. hukum penjara
Berdasarkan data yang di himpun l. Fotokopi kartu tanda penduduk
maka peneliti menemukan fakta bahwa (KTP)
tugas pengawasan yang dilakukan oleh m. Fotocopi ijazah yang telah di
Bawaslu maka dapat dikatakan sudah legalisir
memenuhi standar. Pada pemilihan n. Surat keterangan tidak pernah di
Gubernur 2013 dari calon yang jatuhi pidana penjara berdasarkan
mendaftarkan diri dapat melanjutkan pada putusan pengadilan.
jenjang berikutnya. Pemenuhan persyaratan o. Surat pernyataan belum pernah
yang di tetepkan oleh Undang Undang menjabat sebagai kepala daerah

137
atau wakil kepala daerah selama gubernur Provinsi Riau berdasarkan data
dua kali masa jabatan dengan dan fakta bawaslu turut serta melakukan
jabatan yang sama pengawasan yang di buktikan dengan
p. Surat pernyataan tidak dalam lolosnya bakal calon menjadi calon
status sebagai penjabat kepala gubernur dengan persyataan sesuai Undang
daerah undang yang berlaku.
q. Pas poto calon ukuran 4 Cm x 6 Pemilihan kepala daerah secara langsung
Cm berwarna dan hitam putih menurut para ahli (dalam dinamika politik
masing masing empat lembar. lokal Era otonomi daerah: 35)
Berdasarkan uraian diatas maka pada memprediksi mengandung muatan muatan
proses persyaratan administratif bawaslu konflik yang tinggi hal demikian terkait
menjalankan tugas pengawasan dengan ambisi ambisi politik yang
sebagaimana yang di tetapkan oleh undang bermuara pada kekuasaan yang cenderung
undang. Dalam tahapan ini bawaslu di iringi dengan gesekan gesekan
Provinsi Riau turut mengawasi atau kepntingan hal demikian
memonitoring sehingga tidak terjadi memungkinkannya muncul persaingan
pelolosan persyaratan administratif yang tidak sehat dari beberapa pasangan
pasangan calon yang tidak sesuai calon terutama pada pemilihan umum
sebagaimana mestinya. Dalam tahapan ini gubernur Riau terdapat calon incamben
pasangan calon yang hendak maju harus yakni mereka yang menjabat sebagai
dapat memenuhi segenap persyaratan kepala dearah. Kecenderungan untuk
tersebut jika hendak melanjudkan pada melakukan manipulasi primordialisme dan
tahapan selanjutnya. Bawaslu memiliki keberagaman masyarakat seperti asal ususl
tugas untuk mengkoreksi ulang terkait kelompok golongan, strata sosial, etnik, ras,
persyaratan tersebut menganalisis agama, dan sebagainya menjadi kontribusi
kebenaran dan keaslian dari persyaratan latar belakang yang harus diaasi secara
hingga tidak ada data fiktif. seksama guna menanggulangi terjadinya
kecurangan kecuranagn. Terkait dengan
3. Proses Penetapan Calon Anggota masa penetapan Bacalon menjadi calon
Dewan Perwakilan Daerah, Dewan gubernur pengaasan yang dilakukan oleh
Perwakilan Rakyat Daerah Provinsi bawaslu sudah berjalan dengan semestinya
dan Calon Gubernur. yakni dengan tidak melakukan perlakuan
Penetapan pasangan calon dari khusus terhadap pasangan calon incamben
bakal calon menjadi calon dilakukan bila dan pasangan calon yang pernah memimpin
mana persyartan administratif telah di Ibukota Provinsi. Dengan penghimpunan
penuhi. Pada poin ketiga Badan pengawas data maka dengan demikian tugas
pemilihan umum Provinsi Riau pengawasan yang di lakukan oleh Bawaslu
menjalanakan tugas mengawasi kelulusan sudah berjalan dengan semestinya yang di
dan menetapkan pasangan calon tandai dengan berjalannya tahapan ini
sebagiamana peraturan yang berlaku dengan baik.
dengan menjalankan tugas pengawasan
pada fase pelolosan bakal calon menjadi 4. Penetapan Calon Gubernur.
calon gubernur setelah melakui Penetapan calon gubernur Provinsi
serangkayan pengetesan yang dilakukan Riau pada pemilihan umum Gubernur 2013
oleh KPUD menjadi tugas bawaslu untuk memberikan fakta terdapat 5 pasangan
turut serta memonitoring. Dalam posisi ini calon yang resmi maju pada putaran
bawaslu melakukan pengawasan pada pertama yakni 4 september yang dilakukan
pasangan calon dengan menjalankan tugas pada 31 Maret sampai 19 Juli 2013. Kelima
sesuai rentetaan ketetapan Komisi pasangan calon tersebut adalah pasangan H.
pemilihan umum. Dalam pemilihan umum Herman Abdullah- H. Agus widayat (HA),

138
H. Annas Makmun- H. Arsyadjuliandi h. kegiatan lain yang tidak
Rahman (Aman), H. Lukman Edy – suryadi melangar Undang Undang.
Khusaini (Lurus), H. Achmad- Masrul Berdasarkan macam dan Jenis
Kasmy (Beramal) dan H. Jon Erizal – HR kampanye tersebut maka bawaslu memilki
Mambang Mit (JE- MM). Dengan tugas pengawasan yang ekstra terkait
gugurnya salah satu pasangan calon yakni jumlah calon dan wilayah Provinsi yang
pasangan Wan Abubakar. Dari fakta yang luas.
demikian maka tugas pengawasan pada Pada masa kampanye atau masa tenang
Penetapan Calon Gubernur 2013 sudah kampanye yang dilakukan oleh pasangan
berjalan dengan baik karena telah sesuai calon dilarang (menjadi tugas bawaslu
dengan amanah Undang Undang serta untuk mengawasi ):
peraturan pemerintah yang menjadi a. Mempersoalkan dasar Negara
pedoman dalam menjalankan tugas. pancasila dan UUD 1945
Gugurnya satu dari keenam calon meski b. Menghina seseorang, agama, suku,
telah melakukan gugatan pada Mahkamah ras, golongan, calon kepla daerah
konstitusi membuktikan bahwa atau wakil kepala daerah
pengawasan yang dilakukan secara cermat c. Menghasut atau mengadu domba
dan sesuai dengan Das sain. Bagaimana partai politik, perseorangan dan
KPUD telah menjalankan penelitian terkait kelompok masyarakat
kelengkapan dan keabsahan Administrasi d. Menggunakan kekerasan, atau
pencalonan serta klarifikasi pada instansi penganjuran penggunaan kekerasan
yang berwewenang memberikan suarat kepada sesorang, partai politik atau
keterangan hal ini sudah dapat dikatakan kelompok masyarakat lain
tugas bawaslu dalam mengaasi sesuai e. Mengganggu keamananan,
dengan pasal 43 bagian ketiga tentang ketentraman, dan ketertiban umum
penelitian pasangan calon dalam PP no 6 f. Mengancam, menganjurkan dan
Tahun 2005. mengunakan kekerasan untuk
mengambil alih kekuasaan
5. Pelaksanaan Kampanye. pemerintahan yang sah
Penyelenggraan kampanye pada g. Merusak atau menghilangkan alat
pemilihan umum Gubernur 2013 di peraga kampanye pasangan lain.
Provinsi Riau merupakan bagian dari h. Mengunakan fasilitas atau anggaran
penyelenggraan pemilihan umum. 18 pemerintah dan pemerintah daerah
Agustus sampai 31 Agustus merupakan i. Menggunakan tempat ibadah atau
waktu yang di tetapkan oleh KPUD bagi tempat pendidikan
pasangan calon untuk melakukan j. Melakukan pawai atau arak arakan
serangkaian kampanye. Dengan bentuk yang dilakukan dengan berjalan kaki
kampanye atau dengan kendaraan pada jalan
a. pertemuan terbatas raya.
b. tatap muka dan dialog Di samping hal hal yang disebutkan diatas
c. penyiaran melalui media cetak bawaslu juga harus mengawasi apakah tim
dan media elektronik pemenagan melibatkan hakim pada seluruh
d. penyiaran melalui radio dan peradilan, pejabat yang terdapat pada
televisi BUMN dan BUMD, pejabat Struktural dan
e. pemasangan alat peraga fungsional dalam jabatan negri serta kepala
kampanye kepada umum desa Hal tersebut dilakukan guna
f. rapat umum mengurangi kemungkinan dilakukannya
g. debat publik/ debat terbuka antar interpensi, namun hal tersebut tidak berlaku
calon apabila yang bersangkutan merupakan
calon pasangan. Dalam hal ini bagi tim

139
pemangan yang merupakan pejabat negara pematangan yang tidak sempurna juga
harus mendapatkan izin dari mentri bagi terdapat prilaku menyimpang lain yang
mereka Gubernur dan izin dari gubernur mempengaruhi kerja pengaas berjenjang ini
bagi mereka para bupati dan walikota yang kurang maksimal seperti penuturan berikut;
diberikan oleh gubernur atas nama mentri “Dari 12 kabupaten kota panwascam dan
dalam negri dimana izin tersebut di ppl rata rata yang sudah berpengalaman
laporkan kepada KPUD, panitia pengawas yang sudah melalui mekanisme rekrutmen
pemilihan dan bawaslu berhak dan wajib dengan indikator yang di gunakan untuk
mengawasinya sebagi tindakan prefentif. menyeleksi mereka ada ada dari mereka
Menurut data yang di dapat melaui yang sebenarnya oran orang lama yang
waancara dengan narasumber yang sadar tidak sadar ada sesuatu yang sudah
menyebutkan “Untuk sampai mereka terima”
menginformasikan pada masyarakat dalam Pada kutipn pembicaraan tersebut
komunitas komunitas tertentu yang menunjukkan adanya kerja pengaas
strategis di masyarakat mau tidak mau kita berjenjang yang tidak berjalan sebagai
terkungkung” Sumber rekaman penelitian mana mestinya yakni terdapat PPL atau
17 september 2014. Dengan demikian di panwascam yang tidak bertugas secra netral
dapati adanya pelaksanaan tugas bawaslu misalnya mereka telah menerima sesuatu
yang tidak dapat di laksanakan dengan baik dari pasangan calon langsung maupun dari
akibat adanya penggaran yang tersendat tim pemenangan pasangan calon gubernur
sehingga ruang kerja yang lapang menjadi sedangkan dalam masa kampaye itu sendiri
tidak dapat maksimal. memungkinkan munculnya peluang besar
Keberadaan lembaga pengawas di untuk terjadinya pelanggran dalam
lapangan yang bertugas mengawasi pemilihan umum. Political marketing pada
segenap aktifitas kampanye calon pada 12 fase ini menjadi senjata yang ampuh bagi
kabupaten kota pada kurun waktu yang di para calon untuk menebar makna menjaring
tentukan. Berdasarkan informasi yang di makna. (Adnan Naursal :23 ) political
himpun oleh peneliti baik dari informen marketing adalah serangkayan aktifitas
maupun data yang ada maka peneliti terencana, strategis namun juga taktis
menyimpulkan S≠ F. Hal ini terbukti oleh berdimensi jangka panjang dan pendek,
data yakni penuturan komisoner bawaslu :” untuk menyebarkan makna pada pemilih.
Optimalisasi kerja pengawas pemilu itu Keberadaan pasangan calon yang tersebar
kan luar biasa bagaimana dia yang pada 12 kabupaten kota meski jadwal
misalnya tamatan Sma lalu latar belakang kampanye telah di tetapkan membuka
pendidikan di desa lalu kita cekokin peluang untuk terjadinya pelanggran yang
pengabdian ha ini kan yang butuh pengawsan nya tidak dapat dilakukan
proses”.sumber rekaman penelitian 17 secara optimal akibat minimnya anggaran
september 2014 serta keterlambatan pematangan panitia
Tugas pengawasan yang pengawas lapangan memberikan
dilakukan oleh bawaslu belum berjalan kesimpulan pada masa kampanye Bawaslu
dengan baik terkait pembahasan pertama Provinsi dalam menjalankan tugas yang di
yakni keterlambatan pemebentukan PPL tandai dengan adanya berbagai pelanggran
yang menjadi pengawas lapangan pada yang muncul kepermukaan dengan status di
masa pra pemungutan suara sebagai fokus teruskan (di proses) serta berbagai
kajian dari penelitian evaluasi pelaksanaan pelanggran yang tidak muncul di
tugas badan pengawas pemilihan umum permukaan akibat apatisnya masyarakat
provinsi Riau pada pemilihan umum serta kepekaan politik yang kurang
Gubernur 2013. ditambah lagi dengan jemput bola yang
menurut penuturan narasumber tidak dapat di lakukan pada seruh
keterlambatan pembentukan atau kabupaten kota.

140
Pelanggaran yang muncul seperti penyimpangan tugas yang bersinggungan
blackcampion, moneypolitic, pelanggran dengan suasana politik yang di rasakan
terkait Alat Peraga Kampanye, Issu dan pengaas sendiri. Seperti penuturan
sebagainya merupakan bentuk pelanggran narasumber ada saat peneliti melakukan
yang semestinya dapat di awasi dengan awancara berikut “Kalau kitanya memang
optimal dengan memberdayakan dari sisi penganggaran minim tapikan
pengawasan berjenjang. Menurut penuturan berdekatan dengan pilek jadi ada dari
narasumber pemantapan pemahaman APBN jadi ada semacam kreasi juga di
tentang pengawasan membutuhkan waktu internal” Sumber:rekaman penelitain 17
dan proses sedangkan hal demikian tidak di September 2014.hal tersebut menjadi bukti
dukung dengan dukungan materi adanya pelaksanaan tugas yang tidak dapat
mengakibatkan terjadinya penyimpangan di jalankan secara maksimal akibat
dari standar yang di tetapkan. Kegiatan minimnya anggaran terutaman masalah
kampanye yang dilakukan oleh tim PPL dan pertemuan atau kunjungan
pemenangan pada 12 kabupaten kota langsung pada tiap tiap TPS
dengan bentang geografis yang lus Ketika penggaran mempengaruhi pengaasn
menyebabkan pelaksanaan kampanye luput berjenjang terdapat pula penyimangan yang
dari pengawasan berdasarkan sumber di di lakuakn oleh petugas pengawas sendiri
dapati di lapangan keterlambatan sebagai mana pernaytaan komisioner baaslu
pembentukan pengawasan lapangan “Dari 12 kabupaten kota panwascam dan
sehingga pada tingkat terendah pengawsan ppl rata rata yang sudah berpengalaman
terkait black canpion dan money politik yang sudah melalui mekanisme rekrutmen
tidak dapat di awasi yang terbukti dengan dengan indikator yang di gunakan untuk
maraknya pelanggaran APK, pelanggran menyeleksi mereka ada ada dari mereka
terkait pembagian sembako, dan lain lain yang sebenarnya orang2 lama yang sadar
namun sifatnya masif. tidak sadar ada sesuatu yang sudah mereka
terima”.Sumber rekaman penelitian 17
6. Pengadaan Logistik Pemilu dan september 2014.
Pendistribusiannya. Hal tersebut menunjukkan baha adanya hal
Pendistribusian logistik yang di hal yang mempengaruhi pelaksanaan tugas
lakukan untuk setiap tempat pemungutan bawaslu provinsi Riau itu sendiri.
suara mengahruskan adanya panitia yang Selanjutnya untuk koordinasi pada
mengawasi keamanan dan kesterilan kotak tinggakat bawah bawaslu juga terhalang
suara sehingga pada saat jam 7 pagi kotak akibat penggaran yang mempengaruhi
suara di buka dengan segenap logistiknya suksesi pelaksanaan tugas yakni seperti
masih utuh belum terdapat bekas penuturan komisoner bawaslu berikut
penggunaan. Dalam konsisi ini keberadaan Penganggaran menjadi permasalahn
suarat suara harus di jaga dengan baik guna mendasar terhadap koordinasi secara
mengantisipasi terjadinya langsung pada tingkatan
penggelembungan suara. Berdasarkan data terbawah”.sumber rekaman penelitian 17
yang ada maka pada tahapan ini september 2014”. Menjadi jelas ketika
pengawasan terkait logistik tidak dilakukan koordinasi yang cakupannya pada
hingga tingkat TPS akibat kekurangan komunikasi dan tatap muka terhalang maka
pengawas (keterlambatan pembentukan bagaimana sebuah tugas dapat berjalan dan
pengawas) sehingga pengamanan dan pada siapa di bebankan tugas pengawasan
sterilan surat suara dapat di jaga. pensistribusian logistik di lakukan pada
Pengawasan tidak mungkin dilakukan selutuh wilayah provinsi Riau.
hingga TPS sementara pengawas sendiri Selain itu juga menurut narasumber
belum terbentuk atau pun ketika sudah akibat minimnya penganggran ada faktor
terbentuk di sebagian wilah terdapat lain yang mempengaruhi yakni “

141
Rakor,bimbingan kerja itu sangat minim di setelah melakukan pengawasan pada proses
pilgubri artinya memang ada pelamahan penetapan persyatan maka bawaslu
secara sistematis”. Sumber rekaman melakukan pengawasan pada penetapan ini,
penelitian 2014. Selain sumber dana yang mengawasi benarkah hal yang di tetapkan
kurang bawaslu juga merasa kan adamya dalam kaitan persyatan sesuai dengan
pelemahan yang dilakukan secara peraturan yang di tetapkan yakni undang
sistematis oleh pihak tertentu sehingga undang yang terbukti dengan gugurnya
tugas tidak dapat di jalankan dengan baik. pasangan bakal calon yang tidak
memenuhi persyaratan. Poin ke empat
1. Hasil Perbandingan yakni tahapan penetapan calon diamna
Setelah melakukan serangkaian bawaslu mengaasi hasil erifikasi data yang
pembahasan maka di peloeh hasil telah di tetapkan dari persyatan
perbandingan yakni berupa:: administrasi lalu mengawasi benarkah
1. S≠F seorang bakal calon di dapat di katakan
2. S=F lolos sebagai calon Gubernur dan
3. S=F menunjukkan standar sama dengan fakta .
4. S=F Poit ke lima yakni proses pelaksanaan
5. S≠F kampanye pada tahapan ini bawaslu
6. S≠F mengawasi proses kampanye yang di
2. Analisa Perbandingan lakukan oleh pasangan calon yang telah di
Pada proses pemutahiran data pemilih pada nyatakan lulus yakni dengan melakukan
pemilihan Gubernur Riau Tahun 2013 di pengawasan baik pada kampanye engan
provinsi Riau daftar pemilih tetap yang jenis pertemuan terbuka, tatap mukaan
selanjudnya di sebut DPT merupakan dialok, penyiaran melalui media, penyiran
sebuah proses dimana mengidentifikasi melalui raio, pemasangan alat peraga
masyarakat yang di golongkan dalam kampanye, rapat umum, debat publik, dan
kelompok pemilih baik pemula maupun kegiatan lain diamna menujukkan standar
deasa yang di rujuk dari Dinas tidak sama dengan fakta yakni seperti
kependudukan yang mana di sini Bawaslu masih adanya alat peraga kampanye yang
memiliki tugas untuk mengamati benarkah melanggar aturan seperti alat peraga
kelompok ataupun masyarakat atau kamanye yang terpadang di jalan utama
individu tersebut dapat di golongkan lalu masih adanya tugas lain yang di
sebagai pemilih. Pada posisi ini sesuai lakukan tidak sesuai dengan yang di
pembahasan bawaslu tidak menjalankan tetapkan undang undang. Point terakhir
tugas dengan baik yang terbukti dengan yakni melaukan pengawasan pada tahapan
masih banyaknya DPT yang tidak sesuai pendisribusian logistik sebagaimana yang
baik pengawasan terhadap penetapan DPT di jelaskan pada pembahasan maka di
yang ternyata sudah meninggal, pindah dapati bawaslu tidak dapat melakukan
domisili, dan sebagainya. Selanjutnya proses pengawasan secara maksimal
untuk poin pencalonan yang berkaitan misalnya pada ppendistribusian logistik di
dengan persyaratan dan tata cara keulauan terdalam, atau pada kaasan
pencalonan Gubernur menunjukkan Bahwa pedalaman yang membutuhkan wwakktu
bahwa bawaslu sudah menjalankan tugas dan menempuh jarak yang jauh dimana hal
pengawasan dengan baik yakni mengawasi ini tidak dapat di lakukan karena personil
Bakal calon yang hendak mencalonkan diri bawaslu tidak berbanding sama dengan
dengan meneliti, mencermati apakah jumlah Temapat pemungutan suara yang
pasangan bakal calon dapat maju sebagai terdapat di Provinsi Riau
pasangan calon sesuai persyaratan. 6. Tindakan Korektif
Selanjutnya pada poin ketiga proses Berdasarkan Teori yang di
penetapan pasangan calon Gubernur, Gunakan Peneliti yakni Perbandingan

142
antara standar dan fakta maka perlu di Adapun Hasil analis dari konsep
lakukannya tindakan Korektif terkait Oprasional yakni:
Pelaksanaan Tugas Badan pengawas 1. S ≠ F
pemilihan umum Provinsi Riau pada Bahwa pelaksanaan tugas Badan
pemilihan Umum Gubernur 2013 yakni pengawas pemilihan umum Provinsi
sebagai berikut: Riau pada pemilihan umum Gubernur
Berdasarkan perbandingan yang tahun 2013 dalam poin pengawasan
dilakukan maka didapati adanya kendala pada tahapan penetapan daftar pemilih
yang menjadikan Bawaslu kurang tetap dikatakan tidak baik karena
maksimal dalam menjalankan tugas standar tidak sama dengan fakta.
sebagaimana diamanahkan dalam Undang 2. S = F
Undang dan Peraturan pemerintah yakni Bahwa pelaksanaan tugas Badan
berupa adanya : pengawas pemilihan umum Provinsi
1. Kurangnya Dukungan Materi yakni Riau pada pemilihan umum Gubernur
berupa minimnya Anggaran yang tahun 2013 dalam poin tahapan
diberikan kepada Bawaslu yang pencalonan dikatakan baik yakni
berdampak pada Pergerakan standar sama dengan fakta.
pengawasan dan kelengkapan 3. S = F
Personil Pengawasan pemilihan Bahwa pelaksanaan tugas Badan
umum Gubernur 2013. pengawas pemilihan umum Provinsi
2. Keterlambatan Pembentukan Panitia Riau pada pemilihan umum Gubernur
pengawas lapangan tahun 2013 dalam poin tahapan
3. Naiknya Iklim Politik lokal yang mengawasi proses penetapan calon
ditandai dengan beruntunnya gubernur dikatakan baik yakni standar
pemungutan suara untuk tingkat sama dengan fakta.
Legislatif. 4. S = F
4. Peraturan perundang undangan Bahwa pelaksanaan tugas Badan
yang diatur guna melindungi pengawas pemilihan umum Provinsi
kepentingan para legislator Riau pada pemilihan umum Gubernur
(pelemahan terhadap tugas dan tahun 2013 dalam poin tahapan
fungsi bawaslu akibat kepentingan) mengawasi penetapan calon gubernur
dikatakan baik yakni standar sama
B. HASIL PENELITIAN dengan fakta.
Berdasarkan penelitian yang dilakukan 5. S ≠ F
bawaslu telah menjalankan Tugas pada pra Bahwa pelaksanaan tugas Badan
pemungutan suara. Penilaian hasil Baik pengawas pemilihan umum Provinsi
terdapat pada beberapa tahapan yang Riau pada pemilihan umum Gubernur
terlaksana dengan kategori penilaian. tahun 2013 dalam poin pengawasan
Namun pada beberapa tahapan lain pada tahapan pelaksanaan kampanye
sebagian dari tugas tersebut terdapat dikatakan tidak baik karena standar
pelaksanaan tugas yang berjalan dengan tidak sama dengan fakta.
kurang baik. Tugas yang dijalankan dengan 6. S ≠ F
kategori baik jika das sain sudah selaras Bahwa pelaksanaan tugas Badan pengawas
atau sama dengan das sollen dengan pemilihan umum Provinsi Riau pada
Feedback serta ketepan sasaran dari tugas pemilihan umum Gubernur tahun 2013
yang berdampak nilai positif yakni berjalan dalam pendistribusian logistik dikatakan
dengan sesuai Peraturan perundang tidak baik karena standar tidak sama
Undangan Dan tanpa ada kekurangan yang dengan fakta.
berarti. Kualitas berada pada rentan cukup penilaian yang tepat pada sasaran yakni
baik untuk beberapa Indikator. sebagaimana peraturan perundang

143
undangan seperti item penilaian nomor 2, 3, ekstra dari Bawaslu Provinsi agar dapat
dan 4 baik dan kurang baik bagi indikator turut serta melakukan pengawasan pada
1,5, dan 6. Dari ketiga Indikator yang tingktannya. Pada indikator penilaian point
belum tepat sasaran tersebut didapati ke 6 bagian pendistribusian logistik
beberapa kendala yang menjadikan badan berdasarkan opserfasi dan wawancara yang
pengawas pemilihan umum Provinsi Riau dilakukan dengan penggerakkan fungsi
belum maksimal dalam menjalankan pengawasan berjenjang maka bawaslu
tugasnya. Dinamika penganggaran yang dalam Tugas ini menunjukkan perbedaan S
timpang antar penyelenggra pemilihan dan F dikarenakan setiap pengawasann
umum dalam melakukan pengawasan pada yang dilakukan dengan unsur kelangkapan
pemilihan gubernur 2013 di provinsi Riau personil belum Maksimal salah satu faktor
menjadi kontribusi kurang maksimalnya yang mempengaruhinya yakni sebagaimana
pelaksanaan tugas pengawasan. Fungsi yang disebutkan terdahulu berupa
pengawasan yang dilakukan badan ketimpangan penganggran. Tugas
pengawas pemilihan umum Provinsi Riau pengawan yang dilakukan oleh Bawaslu
dalam mengawasi 12 Kabupaten kota bukan hanya berada pada konteks agenda
bukan hanya tugas bagi komisioner pemilihan umum semata namun juga
Bawaslu saja namun ada tingkatan pengawasan pada penyelenggra pemilihan
dibawahnya yang menjalankan fungsi umum yang lain, yang mana keterlibatan
pengawasan pada Jenjang lebih rendah. penyelenggraan dilakukan oleh bawaslu
Bagaimna para Pengawas lapangan dapat merupakan sebuah aturan main yang di
melakukan pengawasan pada pra buat oleh penyelenggra pemilihan umum.
pemungutan suara jika Panitia Pengawas PENUTUP
Lapangan sendiri belum memperoleh A. Kesimpulan
pembekalan yang cukup untuk turut serta Keberadaan Lembaga Pengawas
mengawasi Pemilihan umum Gubernur Pemilihan umum dalam Daerah yang
pada 2013. terbentang pada 34 Provinsi di Indonesia
Berdasarkan wawancara yang dilakukan secara Otomatis merupakan sebuah
kepada Kosioner Bawaslu supervisi yang Kepemimpinan yang tidak dapat di
dilakukan dan penguatan kapasitas, bandingkan dengan tolak ukur yang sama
Berdasarkan pengamatan Peneliti meski pada setiap Provinsi atas pertimbangan
terjadi ketimpangan anggaran Badan Cultur, Religius, Ekonimi serta
pengawas pemilihan umum masih terlihat Pemerintahan Daerah yang berlangsung
melakukan upaya peningkatan pengawasan pada Masing Masing Provinsi. Kebutuhan
dengan melakukan kerjasama dengan terhadap Keberadaan Bawaslu di setiap
organisasi tertentu dan lembaga Provinsi juga memiliki batas ukuran
pendidikan. Hal ini merupakan sebuah tertentu yang tidak sama terkait Iklim
langkah yang perlu di berikan Apresiasi politik lokal yang tidak sama Rata. Provinsi
ketika Das sain menuntut Badan pengawas Riau di Indonesia merupakan salah Satu
pemilihan umum menjalankan tugasnya Provinsi yang memiliki sumbangsih atau
dengan maksimal sedangkan dass solen kontribusi dalam cakupan Ekonomi yang
belum memungkinkan bawaslu untuk Penting terkait Pendapatan Asli Daerah
menjalankan tugas dengan maksimal . Kondisi Demikian secara langsung
Korelasi antara Tugas dengan memberikan pengaruh pada Proses
penganggaran yang terjadi pada pemilihan Legalitas seorang Pemimpin Daerah di
umum Gubernur terkait kualitas SDM Raih. Terbukti Banyak kepemimpinan
masyarakat yang berposisi sebagai mitra Daerah Kabupaten kota atau bahkan
Bawaslu dengan latar belakang pendidikan Provinsi yang dalam Legalitasnya di Proleh
dan bentangan wilayah yang jauh dari melalui sumbangan Pihak tertentu dalam
kemajuan zaman menuntuk pembekalan mensukseskan Pemungutan suara.

144
Keberadaan Bawaslu dalam Menagawasi standar dari kerja bawaslu yakni undang
Proses pemilihan Umum di Provinsi Riau undang atau peraturan lain yang
secara otomatis memiliki Beban kerja mengharuskan pelaksanaan tugas sesuai
Lebih jika dibandingkan pada Provinsi lain. dengan ketentuannya serta berorientasi
Tugas pengawasan yang dilakukan oleh terhadap hasil.
Badan pengawas pemilihan umum Provinsi Berdasarkan penelitian yang telah
Riau pada pemilihan umum Gubernur 2013 dilakukan Selain adanya kendala yang
dengan 6 Indikator penilaian sebagaimana menjadi permasalahan Bawaslu Provinsi
di bahas pada Bab V tentang pembahasan Riau namun juga telah berupaya melakukan
maka dapat di simpulkan bahwasanya Badn supervisi yakni seperti penguatan
pengawas pemilihan umum Provinsi Riau pemahaman tentang persepsi pelanggaran
belum menjalankan tugas pengawasan yang di lakukan pada tingkat pemilih
dengan Maksimal yang di ambil dari Pemula, melakukan kerjasama dengan
pembahasn bahwasanya dari 6 poin Organisasi tertentu, serta melakukan
penilaian terdapat 3 poin yang sosialisasi pengawasan. Tugas pengawasan
menunjukkan pengawasan belum di yang dilakukan oleh Badan pegawas
jalankan sesuai dengan Peraturan Pemilihan umum proses penyaringan yang
perundang undangan. Kendati demikian dikatakan demokratis dan transparan pada
pada 3 poin lain bawaslu telah menjalankan masa ini menjadi catatan tersendiri
tugas dengan baik. Ada beberapa faktor bagaiman pengawasan juga di lakukan
yang menyebabkan tugas pengawasan dengan seluas luasnya tanpa ada informasi
belum dapat berlangsung dengan maksimal yang di sembunyikan.
dan setelah dilakukan analisis faktor faktor
tersebut bukan berasal dari internal bawaslu B. Saran
Namun terletak pada Minimnya dukungan 1. Berdasarkan perbandingan antara
anggran yang di berikan sehinggga bentuk standar dan fakta maka setiap fase
pengawasan berjenjang belum di lakukan pelaksanaan tugas dapat berjalan namun
akibat tidak adanya honorium yang dapat di belum beroientasi terhadap hasil
berikan pada Panitia pengawas lapangan. sedianya Badan pengawas pemilihan
Sedangkan untuk pendalamanan materi dan umum Provinsi Riau pada tugas
pembekalan terhadap pengawas di tingkat kedepannya dapat menjalankan fungsi
bawah secara otomatis membutuhkan pengawasan sekaligus berorientasi pada
anggran bea dan proses pendalaman materi hasil.
pengawasan Juga tidak dapat di lakukan 2. Sedianya Badan Pengawas pemilihan
dengan waktu yang singkat. umum Provinsi Riau dapat mempertegas
Teori tugas Menurut As’ad (1986:13) kembali setiap terusan penindakan
menjelaskan tentang pelaksanakan tugas pelanggaran terhadap pihak terkait
yakni sebagai salah satu proses fisik dengan menjalin komunikasi yang lebih
maupun mental dari manusia untuk Intens sehingga pelanggaran baik
mencapai tugas juga merupakan ukuran Administrasi maupun Pidana dapat di
suatu kelancaran tugas dan pekerjaan tindak sebagaimana mestinya.
didalam suatu organisasi yang dapat dilihat 3. Sedianya Badan pengawas pemilihan
dalam bentuk waktu yang dimanfaatkan umum Provinsi Riau dapat melakukan
dan hasil pelaksanaan pekerjaan dalam Pendalaman materi pengawasan kembali
standar yang telah diatur. Berdasarkan teori dengan Petugas Jajaran agar fungsi
tersebut jika diakaitkan dengan fenomena pengawasan dapat berjalan dengan
maka didapati adanya kata kunci yakni kualitas terbaik.
pemanfaatan waktu dan hasil pelaksanaan 4. Sedianya Badan pengawas pemilihan
pekerjaan yang diatur dengan standar. Umum Provinsi Riau dapat tetap
Dengan demikian maka das sain atau mempertahankan Loyalitas dalam

145
menjalankan Tugas Pengawasan dan M. Gaffar, Janededjri, 2002. Demokrasi
tetap berpedoman pada Peraturan dan Pemilu di Indonesia, Jakarta.
perundang undangan sebagai landasan KON Press.
Dasar dalam menjalankan Tugas. Ndraha, 2005. Kybernologi Beberapa
5. Sekiranya Peraturan yang menjadi acuan Konstruksi Utama. Tanggerang
penyelenggaraan tugas bawaslu Banten, Sirao Credentia Center.
merupakan aturan hukum yang sifatnya ----------------------, 2007. Kybenologi
jelas dan universal dalam segenap Sebuah Scentific Movement.
tahapan pemilihan umum sehingga Tanggerang Banten, Sirao Credentia
fungsi pengawasan dapat berjalan sejak Center.
awal bukan pada tengah tahapan ----------------------, 2011.kybernologi:Ilmu
pemilihan umum semata serta Peraturan pemerintahan baru.Jakarta ,Rineka
yang ada adalah peraturan yang Netral cipta.
tanpa ada kepentingan. Nurcholis, Hanif, 2005. Pemerintah Dan
Otonomi Daerah. Jakarta, Grasindo.
Rusental.2007.Ilmu pemerintahan edisi
DAFTAR KEPUSTAKAAN revisi .Bandung,Cv.Mandar maju .
A. Rahman H.I. 2007. Sistem politik Suharizal, Pemilukada Regulasi Dinamika
Indonesi, Yogyakarta, Graha Ilmu dan konsep mendatang, Padang,
Awang, Azam, 2002.Riak politik Legislatif Rajawali Pers
Riau.Riau , Bahana Pers. Syarifin, pipin. 2005. Pemerintahan daerah
Bari Azed, Abdul.2005, Pemilu dan partai di Indonesia, Bandung, Pustaka Setia
politiik Di Indonesia,Jakarta. Pusat Syafiie inu kencana Drs.2003.Ilmu
studi hukum tata Negra. pemerintahan edisi Refisi .Bandung
Bintoro, 1985.pemerintah dan otonomi Cv.Mandar maju.
daerah.Jakarta .Grasindo. ----------------------, 2003. Birokrasi
UIR, 2013. Buku Pedoman penulisan Pemerintahan Indonesia. Bandung,
Usulan penelitian (UP),skripsi dan Mandar Maju.,
kertas kerja Mahasiswa edisi ----------------------, 2005. Pengantar Ilmu
Revisi 2013 Fakultas Ilmu Sosial Pemerintahan. Bandung, PT. Refika
dan Politik. Aditama.
Dunn, 2003.kebijakan Syaifi, 2007.Ilmu pemerintahan edisi
pemerintahan.Jakarta,halaman 29. Jakarta, revisi.Bandung, Cv. Mandar Maju.
Rineka cipta. Wirawan, 2011. Evaluasi Teori Model
Fuady, Munir. 2010. Konsep Negara Standar Aplikasi dan Profesi,
Demokrasi.Bandung, Refika Jakarta, Rajawali Pers.
Aditama Undang Undang Dasar 1945
Irtanto, 2008. Dinamika politik Lokal Era Udang Undang Nomor 15 Tahun 2011
otonomi Daerah, Surabaya, Pustaka Tentang Penyelenggaraan
Pelajar Pemilihan Umum.
Jecques, Rousseau, 2007. Du Contract Undang Undang Nomor 32 Tahun 2004
Social. Jakarta, Visi Media Tentang pemerintahan daerah
Kantap Kantaprawira, 2004. Sistem Politik Peraturan Pemerintah Nomor 6 Tahun 2005
Indonesia, Bandung, Sinar Baru tentang Pemilihan, pengesahan
Algensindo. pengangkatan, dan pemberhentian
Mas’oed, Mohtar, 1991. Perbandingan Kepala Daerah dan wakil kepala
sistem Politik. Yogyakarta, Daerah.
Gajahmada Universitas Pers. Peraturan Badan pengawasa Pemilu Nomor
2 Tahun 2013 tentang organisasi
dan tata kerja sekertariat badan

146
pengawas pemilihan umum kabupaten/kota, dan sekertriat
Provinsi, sekertariat panitia panitia pengawas pemilihan umum
pengawas pemilihan umum Kecamata.

147

You might also like