Download as pdf or txt
Download as pdf or txt
You are on page 1of 8

9RO1R  KWWSRMVXQXGDFLGLQGH[SKS%,2LVVXHYLHZ

-XUQDO%LRORJL
23(1-2851$/6<67(06

86( 5

8VHUQDPH

3DVVZRUG

5HPHPEHUPH

/RJ,Q

12 7, ), &$7 ,2 16

9LHZ
6XEVFULEH8QVXEVFULEH

/$1*8$*(

(QJOLVK

- 285 1$/ &217 (17

6HD UF K

$OO

6HDUFK

RI 30
9RO1R  KWWSRMVXQXGDFLGLQGH[SKS%,2LVVXHYLHZ

%U RZ VH

%\,VVXH
%\$XWKRU
%\7LWOH
2WKHU-RXUQDOV

)2 17 6,=(

, 1)2 50$7 ,2 1

)RU5HDGHUV
)RU$XWKRUV
)RU/LEUDULDQV

+20( $%287 /2*,1 5(*,67(5 6($5&+ &855(17 $5&+,9(6 $87+25

*8,'(/,1(6 )2&86$1'6&23( (',725,$/7($0 &217$&7

+RPH !$UFKLYHV !9RO1R 

9RO1R 

7DEOHRI&RQWHQWV
$UWLFOHV
.(7 $+$1$1/DF WREDF LOOXVVS,62/$76868.8'$680%$:$7 (5+$'$3S+5(1'$+'$1$6$0 3')

'(2.6,.2/$76(57$.(0$038$11<$0(17 5$16)250$6,$6$0.2/$7 0(1-$',$6$0'(2.6,.2/$7

,*XVWL$JXQJ*GH%D\X:LUDPD<DQ5DPRQD&RN,VWUL6UL$ULVDQWL

)((',1*$&7 ,9,7,(62)/21* 7$,/('0$&$48(6 0DF DF DIDVF LF XODULV5DIIOHV $7 /8+858/8:$78 3')

7 (03/(7 285,67'(67,1$7 ,21%$/,

1L0DGH'HZL:DK\XQL$$*GH5DND'DOHP,.HWXW*LQDQWUD

*(1(7 ,&',9(56,7< 2)6.,3-$&.781$ .DWVXZRQXVSHODPLV )520-(0%5$1$$1'.$5$1*$6(0 3')

5(*(1&,(6%$/,

)DNKUXUUDVL)DNKUL,QQD1DUD\DQL,*1JXUDK.DGH0DKDUGLND

7 2.6,6,7 <2)'(7 (5*(17$1'$57 ,),&,$/7(;7 ,/&2/2572:$7 (567 5,'(5 *HUULVPDUJLQDW XV 3')

,.3XWUD-XOLDQWDUD1L/XK:DWLQLDVLK,:D\DQ.DVD

.8$/,7 $6'$1.8$17 ,7$6'1$'$5$+.(5,1*3$'$%(6,'$1.$< 8<$1*',6,03$1'$/$0.8581 3')

RI 30
9RO1R  KWWSRMVXQXGDFLGLQGH[SKS%,2LVVXHYLHZ

:$.78%(5%('$

1L3XWX3XQLDUL(ND3XWUL,.HWXW-XQLWKD

8-,$.7 ,9,7$6(.67 5$.5(%81*%$0%87$%$+ *LJDQW RF KORDQLJURF LOLDWD%86( .85= 7 (5+$'$3 3')

3(5,/$.8.$:,10(1&,7 -$17 $1 0XVPXVF XOXV/

$$,VWUL0DV3DGPLVZDUL$$6$6XNPDQLQJVLK.1L3XWX$GULDQL$VWLWL

3(1*$58+0(',$7 (5+$'$33(5780%8+$1'$1%,20$66$&(1'$:$1$OWHUQDULDDOWHUQDW D )ULHV 3')

.HLVVOHU

3LQNL3UDKDUD7DXULVLD0HLWLQL:3URERULQL,UVDQ1XKDQWRUR

.(.$<$$163(6,(6%8581*',:,/$<$+'(6$%8$+$1.(&$0$7 $1.,17 $0$1,.$%83$7(1%$1*/, 3')

'$1',+87$1+8-$1'$7$5$17 ,1**,6(.,7 $51<$

,.DGHN7HJXK,QGUD'HZDQWDUD1L/XK:DWLQLDVLK,1HQJDK1X\DQD

5$6,2-(1,6.(/$0,13$'$.(/$+,5$1$17 $5$%8/$1'(6(0%(56$03$,129(0%(5', 3')

568':$1*$< $'(13$6$5'$1568'%$1*/,%$1*/,',3529,16,%$/,

9LFWRU3HWHU3ROL,.HWXW-XQLWKD1L0DGH5DL6XDUQL

.$1'81*$1),7 2.,0,$(.675$.'$81.$0%2-$ 3OXPHULDVS '$13(1*$58+1< $7 (5+$'$3 3')

3(5780%8+$17$1$0$1-$+((035,7  =LQJLEHURIILF LQDOHYDU$PDUXP

3XWX<D\XQ$QWDUL%XGD\D1L3XWX$GULDQL$VWLWL(QLHN.ULVZL\DQWL

7KLVZRUNLVOLFHQVHGXQGHUD&UHDWLYH&RPPRQV$WW ULEXWLRQ,QW HUQDWLRQDO/LF HQVH ,661  9LHZ0\6W DWV

RI 30
JURNAL BIOLOGI 19 (1) : 39 - 43 ISSN : 1410-5292

RASIO JENIS KELAMIN PADA KELAHIRAN ANTARA BULAN DESEMBER 2010


SAMPAI NOVEMBER 2012 DI RSUD WANGAYA, DENPASAR
DAN RSUD BANGLI, BANGLI DI PROVINSI BALI

SEX RATIO AT BIRTH BETWEEN DECEMBER 2010 TO NOVEMBER 2012 IN WANGAYA


PUBLIC HOSPITAL, DENPASAR AND BANGLI PUBLIC HOSPITAL, BANGLI IN BALI PROVINCE

VICTOR PETER POLI 1, I KETUT JUNITHA 1, NI MADE RAI SUARNI 1


1
Jurusan Biologi Fakultas MIPA, Universitas Udayana, Bali
Email: victor.poli19@yahoo.co.id

INTISARI

Penelitian tentang rasio jenis kelamin pada kelahiran dilakukan untuk memperoleh informasi tentang rasio jenis
kelamin pada kelahiran di Indonesia khususnya di pulau Bali. Penelitian ini juga bertujuan untuk mengetahui
pengaruh faktor suhu lingkungan terhadap konsepsi yang berdampak pada rasio jenis kelamin. Data kelahiran
selama dua tahun diperoleh dari RSUD Wangaya Denpasar dan RSUD Bangli sejak bulan Desember 2010 hingga
!"#$%&$'()*+),(-./.(0121(3.4(51'.2(216.4(373.8./(3.'7(9.3.4(:$/$"'";"<7=(>;7%./";"<7=(3.4(?$"@07A.(B9:>?C(
wilayah III di Denpasar. Data yang diperoleh diuji dengan chi-square test dan regresi linier. Rasio jenis kelamin
pada kelahiran di RSUD Wangaya yaitu 108 kelahiran laki-laki per 100 kelahiran bayi perempuan dan di RSUD
Bangli yaitu 94 kelahiran bayi laki-laki per 100 kelahiran bayi perempuan. Hasil analisis menunjukkan bahwa
tidak ada hubungan antara konsepsi penentuan jenis kelamin dengan suhu. Dapat disimpulkan rasio jenis kelamin
di RSUD Wangaya dan RSUD Bangli kemungkinan hanya dipengaruhi oleh peluang.

Kata kunci: rasio jenis kelamin pada kelahiran, konsepsi, suhu

ABSTRACT

A study of sex ratio at birth was conducted in order to obtain the sex ratio at birth in Indonesia especially
./( 9.;7( 70;.43,( D270( 0/13E( F.0( .;0"( 5"4315/$3( /"( $G.%74$( /2$( 74H1$45$( "I( /$%8$'./1'$( /"( 5"45$8/7"4( F2752( %.E(
impact the sex ratio at birth. Data were collected from public hospital of Wangaya and Bangli regency since
December 2010 until November 2012. The data of temperature and rainfall were obtained legally from the third
region Bureau of Meteorology, Climatology and Geophysics (BMKG) Denpasar. The data obtained were tested
by chi-square and linear regression analysis. Sex ratio at birth in Wangaya regency public hospital was 108 boys
births for every 100 girls birth and in Bangli regency public hospital was 94 boys per 100 girls. The result showed
that the conceptions were not related to temperature. It was concluded that sex ratio at birth at public hospital
J.4<.E.( .43( 9.4<;7( '$<$45E( %7<2/( &$( "4;E( 74H1$45$3( &E( .( 52.45$,(

Keywords : sex ratio at birth, conception, temperature

PENDAHULUAN kelamin umumnya dipengaruhi oleh dua faktor yaitu


faktor genetik dan faktor lingkungan (epigenetik)
Reproduksi merupakan suatu proses biologis (Suryo, 2008). Penemuan oleh ahli genetika, Edmund
organisme baru yang terbentuk dari organisme Beecher Wilson dan Nettie Stevens tahun 1905, pada
sebelumnya. Proses seksual terjadi ketika pria dan manusia, wanita memiliki dua kromosom seks yang
wanita melakukan hubungan kelamin, koitus (Levay dan sama, diistilahkan homogametik (XX), dan pria memiliki
Valente, 2006). Selama proses seksual, terjadi interaksi dua kromosom seks berbeda, kromosom X dan Y,
antara sistem reproduksi pria dan wanita sehingga proses disebut heterogametik (XY). Kromosom tersebut akan
fertilisasi terjadi. Penyatuan spermatozoa dengan ovum dibawa dalam sel gamet masing-masing individu. Ovum
menghasilkan zigot. Pertumbuhan dan perkembangan akan selalu membawa kromosom X karena sifatnya
tersebut akan terus terjadi hingga zigot menjadi embrio, yang homogametik dan spermatozoa dapat membawa
fetus, janin dan akhirnya lahir sebagai bayi. Bayi kromosom Y, disebut sperma Y, dan membawa kromosom
yang dilahirkan dapat berjenis kelamin laki-laki atau X, disebut sperma X (Stern, 1973; Suryo, 2008).
perempuan (Levay dan Valente, 2006). Proses fertilisasi sperma X atau Y dipengaruhi oleh
Bayi lahir sebagai laki-laki dan perempuan dengan kondisi fisiologis pria dan wanita tersebut. Kondisi
perbandingan yang kira-kira sama. Perbedaan jenis @07";"<70(8'7.(B8./$'4.;C(&$'21&14<.4(3$4<.4(/74<A./.4(

39
JURNAL BIOLOGI VOLUME 19 NO.1 JUNI 2015

hormon seks dalam tubuh pria salah satunya hormon MATERI DAN METODE
testoteron. Hormon testoteron akan mempengaruhi
spermatogenesis, perilaku seksual dan libido (Gutierrez- Pengambilan data penelitian ini dilakukan pada
Adan et al=()**+(3.;.%(K.%$0=()**LC,(>"43707(@07";"<70( bulan Desember 2012 di rumah sakit umum daerah
wanita (maternal) dapat dipengaruhi oleh beberapa (RSUD) Wangaya, Denpasar dan rumah sakit umum
faktor yaitu usia, kesehatan tubuh, kadar hormon dalam daerah (RSUD) Bangli, Bangli provinsi Bali. Materi
tubuh, pengalaman kehamilan, nutrisi, perilaku seksual dalam penelitian ini adalah data rasio kelahiran bayi
dan kondisi lingkungan tempat tinggal (Gutierrez-Adan berdasarkan rekam medis di rumah sakit Wangaya,
2001; Catalano et al. 2006; James 1980; James 1986 Denpasar dan rumah sakit umum daerah Bangli, Bangli
3.;.%( K.%$0=( )**LC,( >"43707( @07";"<70( F.47/.( 3.8./( provinsi Bali selama dua tahun. Data rekam medis yang
mempengaruhi rasio jenis kelamin pada kelahiran yaitu dikaji berupa jumlah kelahiran bayi tiap bulan, tahun,
saat koitus dan pada saat kehamilan. umur ibu, masa gestasi, tempat tinggal, serta data suhu
Salah satu hal yang termasuk dalam kondisi lingkungan dari kota Denpasar dan kabupaten Bangli yang diperoleh
/$%8./(/74<<.;(.3.;.2(A"43707(<$"<'.@0(E.4<(&$'8$4<.'12( dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika
pada suhu dan curah hujan. Menurut Catalano et al (BMKG) wilayah III di Denpasar.
B)**MC( 3.4( !.#.'.( B)**NC( A"43707( ;74/.4<( <$"<'.@0( Analisis Chi-Square digunakan untuk mengetahui
akan mempengaruhi kondisi fisiologis wanita baik deviasi rata-rata rasio jenis kelamin dari hari, bulan
secara langsung maupun tidak. Catalano et al (2006) 3.4( /.214( 3$4<.4( /.'.I( 07<47@A.407( *=*R,( S$%1.( 3./.(
menyatakan kenaikan 10C suhu akan meningkatkan set dikumpulkan bersama-sama untuk menentukan rasio
kelahiran bayi perempuan begitu juga menurut Navara jenis kelamin selama dua tahun. Rasio jenis kelamin
(2009) bahwa pada negara yang berada di garis ekuator sekunder ditentukan dengan menggunakan rumus (x/y
memiliki kelahiran bayi perempuan lebih tinggi dibanding X 100). Jumlah kelahiran bayi laki-laki dinotasikan “x”
negara dekat dengan kutub. sedangkan “y” merupakan jumlah kelahiran bayi berjenis
Pada penelitian ini rasio jenis kelamin yang digunakan kelamin perempuan.
adalah rasio jenis kelamin sekunder atau rasio jenis
kelamin pada kelahiran. Rasio jenis kelamin pada HASIL
kelahiran dapat direpresentasikan baik dalam pecahan
atau tidak yaitu banyaknya kelahiran laki-laki per 100 Hasil penelitian rasio jenis kelamin pada kelahiran
kelahiran perempuan (James, 1987). Penelitian yang di RSUD Wangaya, Denpasar dan RSUD Bangli, Bangli
dilakukan oleh James (1987) memperkirakan bahwa rasio selama bulan Desember 2010 hingga November 2012
jenis kelamin pada kelahiran di dunia berkisar antara disajikan dalam Tabel 1.
102 sampai 108 per 100 kelahiran perempuan.
Di provinsi Bali, kota Denpasar dan kabupaten Bangli Tabel 1. !"#$%&'()$#&*(+",$)&-"."&*(+"/$0")&.$&!123&4")5"6"7&3()-"#"0&.")&
!123&8")5+$7&8")5+$&-(0$%.(&3(#(,9(0&:;<;&=&>%?(,9(0&:;<:@
.3.;.2( 31.( 3.$'.2( E.4<( %$%7;7A7( 5"'.A( <$"<'.@0( 3.4(
iklim yang berbeda. Menurut situs resmi pemerintah kota 8"6$&6")5&.$+"/$0*") Rasio
Denpasar (2012), kota Denpasar terletak diantara 08° 35” Tempat Periode Jenis
A"*$=+"*$ Perempuan Total Kelamin
31’ - 08° 44” 49’ lintang selatan dan 115° 10” 23’ - 115° 16”
RSUD Desember 2010-
)OP(&161'(/7%1'(3$4<.4(A$.3..4(/"8"<'.@(0$5.'.(1%1%( WANGAYA >%?(,9(0&:;<:
998 924 1.922 108,00
miring ke arah selatan dengan ketinggian berkisar antara RSUD Desember 2010-
0-75 m di atas permukaan laut. Suhu rata-rata berkisar 630 673 1.303 93,61
8B>CAD >%?(,9(0&:;<:
antara 25,4 - 28,5°C. Kabupaten Bangli berdasarkan
data yang dirilis situs resmi pemerintah kabupaten
Bangli (2012) memiliki kondisi wilayah berdasarkan Bayi yang dilahirkan bulan Desember 2010 - November
.08$A( /"8"<'.@4E.( E.7/1( &$'.3.( 8.3.( A$/74<<7.4( +**Q 2012 di RSUD Wangaya adalah 1.922 bayi yang terdiri
2.152 meter dpl. Kabupaten Bangli beriklim tropis, suhu dari 998 bayi laki-laki dan 924 bayi berjenis kelamin
udara relatif rendah berkisar antara 15-300 C. Implikasi perempuan yang ibunya berdomisili di kota Denpasar.
8$4<.'12( ;74<A14<.4( /$'2.3.8( A$.3..4( @07";"<70( 8.3.( Rasio jenis kelamin pada kelahiran di RSUD Wangaya
saat fertilisasi dan perkembangan zigot akan berdampak yaitu 108,00. Hasil uji chi-square rasio jenis kelamin di
pada rasio jenis kelamin bayi yang dilahirkan. RSUD Wangaya menunjukkan tidak adanya perbedaan
Di Indonesia data yang merepresentasikan tentang yang bermakna antara bayi laki-laki dan perempuan
rasio jenis kelamin pada kelahiran yang berhubungan (X²= 1,20; db= 1; XtabelT( U=LVW( XT( *=*RW( 40C,( -7( YSZ-(
dengan kondisi lingkungan khususnya temperatur belum Bangli, jumlah bayi yang dilahirkan selama Desember
pernah ada. Oleh karena itu dilakukan penelitian yang 2010 hingga November 2012 berjumlah 1.303 bayi
berhubungan dengan rasio jenis kelamin pada kelahiran (630 bayi laki-laki dan 673 bayi perempuan). Nilai
antara bulan Desember 2010 - November 2012 di Rumah rasio jenis kelamin pada kelahirannya yaitu 93,61 (94
Sakit Umum Daerah (RSUD) Wangaya, Denpasar dan jika dibulatkan). Rasio jenis kelamin pada kelahiran
Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Bangli, Bangli. diuji dengan uji chi-square menunjukkan tidak adanya
perbedaan yang bermakna (X²= 0,88; db= 1; Xtabel=
U=LVW(XT(*=*RW(ns). Jumlah kelahiran bayi di dua rumah
sakit diuji dengan chi-square menunjukkan tidak adanya

40
Rasio Jenis Kelamin pada Kelahiran Antara Bulan Desember 2010 Sampai November 2012 di RSUD Wangaya, Denpasar dan RSUD Bangli, ..... [Victor Peter Poli,dkk.]

8$'&$3..4(E.4<(07<47@A.4(B[2= 1,97; db=1; Xtabel= 3,84; Konsepsi bayi dihitung dengan menghitung mundur
XT( *=*RW( ns). Demikian juga, hubungan antara rasio masa gestasi sejak tanggal kelahiranya. Gambar 5
jenis kelamin kelahiran di RSUD Wangaya dan RSUD %$'$8'$0$4/.07A.4(<'.@A(8$'0$4/.0$(8$'A7'..4(A"40$807(
Bangli yang diuji dengan uji chi-square menunjukkan bayi di RSUD Wangaya, Denpasar dan tren suhu kota
tidak ada perbedaan bermakna (X2= 1,03; db= 1; Xtabel= Denpasar. Uji F tidak menunjukkan hubungan yang
U=LVW( XT( *=*RW( ns). saling berpengaruh antara perbandingan perkiraan
Pola persentase kelahiran bayi laki-laki dan perempuan konsepsi bayi dan suhu (uji Fdb=1;db=9 (laki-laki)= 0,091;
bulanan selama dua tahun (Desember 2010 – November Fdb=1;db=9 (perempuan) = 0,072; F1;9tabel T( R=+)W( X( T( *=*RC(
2012) di masing-masing rumah sakit disajikan dalam dengan nilai regresi (regresi linier) r2= 0,012 (laki-laki);
Gambar 1 dan 2. r2= 0,008 (perempuan). Demikian juga, analisis uji Chi-
Square tidak menunjukkan adanya perbedaan yang
07<47@A.4( .4/.'.( 8$'A7'..4( A"40$807( &.E7( 3.4( A70.'.4(
suhu (X2= 4,56; db= 3; XtabelT( O=L+RW( XT( *=*RW( ns).

Gambar 1. E(09").$)5")&-(0#()F"#(&'G,+"/&9"6$&6")5&.$+"/$0*")&.$&!123&
4")5"6"7&3()-"#"0@ Gambar 5. E(09").$)5")&-(0#()F"#(&*%)#(-#$&9"6$&6")5&.$+"/$0*")&.$&!123&
4")5"6"&.")&F0()&#G/G&*%F"&3()-"#"0&-(0$%.(&H"0(F&:;<;&=&
Maret 2012.

?'.@A( 8$'&.4374<.4( 8$'0$4/.0$( 8$'A7'..4( A"40$807(


bayi yang dilahirkan di RSUD Bangli dan tren suhu
kabupaten Bangli disajikan dalam gambar 6, 7 dan 8
sebagai berikut:

Gambar 2. E(09").$)5")&-(0#()F"#(&'G,+"/&9"6$&6")5&.$+"/$0*")&.$&!123&
Bangli, Bangli.

Perbandingan persentase jenis kelamin bayi yang


dilahirkan tiap bulan pada masing-masing rumah sakit Gambar 6. C0"I*&-(09").$)5")&-(0#()F"#(&*%)#(-#$&9"6$&6")5&.$+"/$0*")&
rata-rata berkisar antara 45-55% yang memiliki pola .$&!123&8")5+$&.")&F0()&#G/G&*"9G-"F()&8")5+$&-"."&*(J)55$")&
tidak teratur. Gambar 3 dan 4 disajikan pola persentase ±500 meter di atas permukaan laut.
perkiraan konsepsi bayi di RSUD Wangaya dan RSUD
Bangli.

Gambar 7. E(09").$)5")&-(0#()F"#(&*%)#(-#$&9"6$&6")5&.$+"/$0*")&.$&!123&
8")5+$&.")&F0()&#G/G&*"9G-"F()&8")5+$&-"."&*(J)55$")&K<@;;;&
meter di atas permukaan laut.
Gambar 3. E(09").$)5")&-(0#()F"#(&-(0*$0"")&*%)#(-#$&9"6$&.$&!123&4")5"=
6"7&3()-"#"0@

Gambar 8. E(09").$)5")&-(0#()F"#(&*%)#(-#$&9"6$&6")5&.$+"/$0*")&.$&!123&
8")5+$&.")&F0()&#G/G&*"9G-"F()&8")5+$&-"."&*(J)55$")&K<@L;;&
meter di atas permukaan laut.
Gambar 4. E(09").$)5")&-(0#()F"#(&-(0*$0"")&*%)#(-#$&9"6$&.$&!123&8")5+$7&
Bangli.

41
JURNAL BIOLOGI VOLUME 19 NO.1 JUNI 2015

Tabel 2. Hasil uji F -(0*$0"")&*%)#(-#$&9"6$&.$&!123&8")5+$&.")&*$#"0")&#G/G&*"9G-"F()&8")5+$&.$&J5"&JJ*&*(J)55$")@


Q%(I#$()&.(F(0,$)"#$& 1$5)$I*")#$
E(0*$0"")&*%)#(-#$&9"6$&.")&1G/G&8CA F Hitung dba;b Ftabel
(r²) N
A"*$=+"*$ ±500 m dpl 0,101 2,359 1;21 4,32 ns
±1.000 m dpl 0,008 0,169 1;21 4,32 ns
±1.500 m dpl 0,129 3,110 1;21 4,32 ns
Perempuan ±500 m dpl 0,150 3,705 1;21 4,32 ns
±1.000 m dpl 0,014 0,298 1;21 4,32 ns
±1.500 m dpl 0,149 3,676 1;21 4,32 ns

Hasil Uji chi-square antara perkiraan konsepsi bayi rasio jenis kelamin pada kelahiran dapat dipengaruhi
dan suhu di tiga titik ketinggian disajikan dalam tabel ";$2(&$&$'.8.(I.A/"'(0$8$'/7(I.A/"'(3$%"<'.@=($A"4"%7=(
2 sebagai berikut: ;74<A14<.4=( @07";"<70=( 3.4( <$4$/7A,( \.A/"'( ;74<A14<.4(
dapat mempengaruhi rasio jenis kelamin pada kelahiran
Tabel 3. Hasil uji chi-square -(0*$0"")&*%)#(-#$&9"6$&.")&#G/G&.$&J5"&JJ*& (Catalano et al, 2006) yaitu bahwa kenaikan 1oC akan
*(J)55$")&*"9G-"F()&8")5+$
meningkatkan kemungkinan kelahiran bayi perempuan
db X2 Xtabel
1$5)$I*")& demikian juga yang diungkapkan Navara (2009) bahwa
Variabel MNO&;7;LP negara di daerah tropis cenderung menghasilkan bayi
Rasio konsepsi dan suhu perempuan lebih banyak.
· ±500 m 3 7,49 7,81 ns Hasil uji chi-square perbandingan perkiraan konsepsi
· ±1.000 m 2 4,53 5,99 ns bayi yang dilahirkan di RSUD Wangaya, Denpasar dan
· ±1.500 m 2 3,65 5,99 ns RSUD Bangli, Bangli menujukkan tidak adanya korelasi
antar rumah sakit (X2 ‘jumlah bayi’ = 1,97; db=1; Xtabel=
Hubungan perkiraan konsepsi bayi di RSUD Bangli dan U=LVW(XT(*=*RW(ns dan X2 ‘JKK’= 0,5; db= 1; Xtabel= 3,84;
suhu di tiga titik ketinggian yang dianalisis dengan regresi XT( *=*RW( ns). Menurut James (2006a) dan Cameron
linier menunjukkan bahwa konsepsi dan suhu tidak dan Linklater (2007) dalam James (2008) beberapa
menujukkan adanya hubungan yang saling berpengaruh faktor yang mempengaruhi rasio jenis kelamin dapat
(Tabel 2). Pengujian chi-square juga memberikan hasil terjadi pada saat konsepsi. Rasio perkiraan konsepsi bayi
E.4<(%$4E./.A.4(/73.A(.3.4E.(8$'&$3..4(E.4<(07<47@A.4( yang didapat di RSUD Wangaya dan Bangli dimulai dari
antara perkiraan konsepsi dan kisaran suhu (Tabel 3). bulan Maret 2010 hingga Maret 2012 tidak menunjukkan
Rasio konsepsi di dua rumah sakit dikelompokkan adanya hubungan yang signifikan dan berpengaruh
berdasarkan pada kisaran suhu yang tercatat di kota terhadap suhu. Walaupun hasil uji chi-square antara
Denpasar dan kabupaten Bangli, kemudian dilakukan rasio perkiraan konsepsi dan kisaran suhu menujukkan
pengujian dengan uji chi-square. Hasil pengujian dengan 8$'&$3..4( B[]T)+=)V^W( 3&T( ++W( XT( *=*RW( [tabel= 19,67;
chi-square menunjukkan adanya perbedaan (X²=21,24*; ns) tetapi ketika dilakukan uji chi-square berpasangan
db= 11; XtabelT( +N=MOW( XT( *=*R), akan tetapi perbedaan tiap kisaran suhu tidak menunjukkan adanya hubungan.
tersebut tidak berbeda nyata setelah diuji berpasangan Hal ini menunjukkan bahwa rasio konsepsi tidak
pada masing-masing kisaran suhu. menunjukkan adanya perbedaan yang nyata.
Berdasarkan pada beberapa hasil pengujian
PEMBAHASAN mengungkapkan bahwa pendapat Catalano et al (2006)
dan Navara (2009) tidak sesuai dengan data yang ada
Rasio jenis kelamin pada kelahiran di RSUD Wangaya di kedua rumah sakit yang diteliti. Jika pendapat yang
yaitu 108 kelahiran bayi laki-laki per 100 kelahiran dikemukakan benar maka seharusnya kelahiran di RSUD
bayi perempuan sedangkan di RSUD Bangli tercatat Bangli yang memiliki suhu yang lebih rendah akan tercatat
94 kelahiran bayi laki-laki per 100 kelahiran bayi lebih banyak kelahiran bayi laki-laki. Hasil yang sama
perempuan. Menurut James (1987), rasio jenis kelamin juga ditemukan oleh Grech et al (2002) yang menyatakan
pada kelahiran di bumi memiliki kisaran antara 102 bahwa negara Meksiko, Amerika Serikat dan Kanada
hingga 108 kelahiran bayi laki-laki per 100 kelahiran memiliki keadaan rasio jenis kelamin pada kelahiran yang
bayi perempuan. Guilmoto (2009) menyatakan bahwa berlawanan dengan pendapat yang dikemukakan. Anomali
rasio jenis kelamin pada kelahiran di Indonesia masih seperti di atas juga terjadi di negara Vietnam terlepas
digolongkan dalam keadaan normal (102 sampai 108). dari adanya praktek seleksi jenis kelamin bayi (Guiltomo,
Rasio jenis kelamin di RSUD Bangli walaupun berada 2009). Beberapa faktor seperti yang telah disampaikan
dibawah kriteria James, tetapi masih digolongkan normal 0$&$;1%4E.(E.7/1(I.A/"'(3$%"<'.@(B8$'&.374<.4(61%;.2(
karena dengan pengujian chi-square tidak terdapat penduduk dari beberapa segi pandang), ekonomi (laju
perbedaan yang bermakna. 74H.07=(A$;.8.'.4=(A'7070(A$1.4<.4C=(;74<A14<.4(B&$45.4.(
Rasio jenis kelamin pada kelahiran di Vietnam alam, perubahan suhu bumi), fisiologis (keadaan
mencapai angka 111 kelahiran bayi laki-laki per 100 interaksi hormon dalam tubuh pria dan wanita), dan
kelahiran bayi perempuan (Guiltomo et al, 2009; genetik (interaksi sel sperma dan ovum, kromosom yang
UNFPA, 2009). Menurut Helle (2009) dan James (2008) terkandung) (Helle, 2009; James, 2008).

42
Rasio Jenis Kelamin pada Kelahiran Antara Bulan Desember 2010 Sampai November 2012 di RSUD Wangaya, Denpasar dan RSUD Bangli, ..... [Victor Peter Poli,dkk.]

Dengan demikian, hasil penelitian menunjukkan KEPUSTAKAAN


bahwa rasio jenis kelamin pada kelahiran yang
mengacu pada proses konsepsi kemungkinan hanya Azeez, M., A. and A. Bakare. 2007. Human sex ratio at birth in South
dipengaruhi oleh peluang. Prinsip Fisher (1930) dalam West Nigeria. Indian J Hum Genet. 13(2): 59-64.
Azeez (2007) menyatakan bahwa rasio jenis kelamin Catalano, R., T. Bruckner and K. R. Smith. 2006. Ambient tempera-
ture predicts sex ratios and male longevity. Proc Natl Acad
laki-laki diharapkan kurang lebih sama karena adanya Sci USA. 105 (6): 2244–7.
segregasi 1:1 pada kromosom X dan Y pada pria. Jumlah Helle, S., S. Helama and K. Lertola. 2009. Evolutionary ecology
penduduk kota Denpasar lebih banyak pria dibandingkan "I(21%.4(&7'/2(0$G('./7"(143$'(/2$(5"%8"143(74H1$45$("I(
perempuan, sedangkan untuk kabupaten Bangli antara climate change, famine, economic crises, and wars. Journal
penduduk laki-laki dan perempuan memiliki jumlah compilation. British ecological society.
sama. Jika ditinjau dari kelompok umur yang berbeda Grech, V., C. Savona-Ventura and P. Vassallo-Agius. 2002. Unex-
pada kelompok umur 50 tahun ke bawah jumlah laki- 8;.74$3(37_$'$45$0(74(/2$(0$G('./7"(./(&7'/2(74(`1'"8$(.43(
North America. Br. Med. J. 324.1010–1011.
laki masih lebih banyak dan keadaan sebaliknya terjadi
Guiltomo, C. Z. 2009. The sex ratio transition in Asia. CEPED
pada kelompok umur 50 tahun ke atas (BPS, 2010). (Centre Population et Développement UMR 196 Université
Paris Descartes INED IRD), IRD, Perancis.
SIMPULAN Guilmoto, C. Z., X. Hoang, T. N. Van. 2009. Recent increase of sex
ratio at birth in Vietnam. PLoS ONE. 4(2): e4624.
Berdasarkan pada hasil penelitian dapat disimpulkan James, W.H. 1987. The human sex ratio. Part 1: A review of the
bahwa rasio jenis kelamin pada kelahiran di RSUD literature. Hum Bio. 59: 721–752.
K.%$0=( J,( a,( )**M,( b_08'74<( 0$G( './7"0( ./( &7'/2( .0( %.'A$'0( "I(
Wangaya yaitu 108 kelahiran bayi laki-laki per 100
paternal endocrine disruption. Environ Res. 100: 77-85.
kelahiran bayi perempuan sedangkan di RSUD Bangli James, W. H. 2008. Evidence that mammalian sex ratios at birth
tercatat 94 kelahiran bayi laki-laki per 100 kelahiran are partially controlled by parental hormone levels around
bayi perempuan. Tidak ada hubungan antara konsepsi the time of conception. JOE. 198: 3–15.
penentuan jenis kelamin dengan suhu. Konsepsi Levay, S. and S. M. Valente. 2006. Human Sexuality. Second edi-
penentuan jenis kelamin kemungkinan semata-mata tion. Sinauer Associates, Inc. Massachusetts, USA.
hanya ditentukan oleh peluang. Navara, K. J. 2009. Humans at tropical latitudes produce more
females. Biol. Lett. 5 (4): 524–7.
Pemeritah kabupaten Bangli. 2012. Kondisi Fisik dan dasar
UCAPAN TERIMA KASIH wilayah.
Available at:
Penulis menyampaikan terima kasih kepada Direktur http://www.banglikab.go.id/?content=selayang&mode=11
rumah sakit umum daerah (RSUD) Wangaya, Denpasar &child=2&left=selayang. Opened : 26.09.2012
beserta staf, Direktur rumah sakit umum daerah c$%$'74/.2(A"/.(-$48.0.',()*+),(>"43707(?$"<'.@0,
(RSUD) Bangli, Bangli beserta staf dan Kepala Badan Available at: http://www.denpasarkota.go.id/. Opened :
:$/$"'";"<7=(>;7%./";"<7=(3.4(?$"@07A.(B9:>?C(F7;.E.2( 26.09.2012
Stern, C. 1973. Principles of Human Genetics. W.H. Freeman and
III di Denpasar beserta staf yang telah memberikan ijin
company. San
dan penyediaan data. Fransico. USA.
Suryo. 2008. Genetika. Gadjah Mada University Press, Yogyakarta

43

You might also like