Professional Documents
Culture Documents
3807-Article Text-16398-1-10-20221119
3807-Article Text-16398-1-10-20221119
php/pencerah
Strategies To Improve The Quality Of Public Services In Facing The Era Of The Digital
Revolution In The Sampit Class II Bapas Office
Muhamad Ubit Abstract
Improving the quality of public services is very important to face the era of the digital
Nurhasanah revolution that continues in line with the big agenda of bureaucratic reform. Digitalization of
Milka public services is a strategy that continues to be carried out by various government agencies
to make it easier for service recipients to access various services provided. In addition, digital
acceleration in the midst of the Covid-19 pandemic also encourages Sampit Class II Bapas
to improve the quality of public services for the community by utilizing digital technology in
accordance with the ideals of the digital revolution era. Therefore, this study intends to look
at the strategy of improving the quality of public services in the face of the digital revolution
Universitas Muhammadiyah era. The purpose of this study is to (1) Determine the condition of public services in Sampit
Palangka Raya, Palangka Raya, Class II Bapas Office; (2) identify internal and external environmental factors of Sampit Class
Central Kalimantan, Indonesia II Bapas office in improving the quality of public services, and (3) analyze the strategy of
improving the quality of public services by Sampit Class II Bapas in facing the era of the
digital revolution. The big theory used in this study is the theory of Strategy Management
and public service quality theory. This study uses descriptive qualitative research
methodology. Data collection techniques in this study used observation methods, in-depth
interviews, literature studies (previous research), and FGDs. The validity of the data in this
study using source triangulation techniques and methods. While the data analysis technique
email: milka@umpr.ac.id uses four stages from Miles and Hubberman.
Abstract
Keywords :
Strategy, Peningkatan pelayanan publik sangat penting untuk menghadapi era revolusi digital
Quality Of Public Services, yang terus berlangsung sejalan dengan agenda besar reformasi birokrasi. Digitalisasi
Digital Revolution pelayanan publik menjadi strategi yang terus dilakukan oleh berbagai instansi
pemerintah untuk mempermudah penerima layanan mengakses berbagai layanan yang
disediakan. Di samping itu, akselerasi digital di tengah Pandemi Covid-19 turut serta
Kata Kunci: mendorong Bapas Kelas II Sampit untuk meningkatkan kualitas pelayanan publik bagi
Strategi, masyarakat dengan memanfaatkan teknologi digital sesuai dengan cita-cita era revolusi
Kualitas Pelayanan Publik, digital. Oleh sebab itu, penelitian ini bermaksud untuk melihat strategi peningkatan
Revolusi Digital kualitas pelayanan publik dalam menghadapi era revolusi digital. Tujuan dari penelitian
ini adalah untuk (1) mengetahui kondisi pelayanan publik di Kantor Bapas Kelas II
Sampit; (2) mengidentifikasi faktor lingkungan internal dan eksternal Kantor Bapas
Kelas II Sampit dalam meningkatkan kualitas pelayanan publik, dan (3) menganalisis
strategi peningkatan kualitas pelayanan publik oleh Bapas Kelas II Sampit dalam
menghadapi era revolusi digital. Teori besar yang digunakan dalam penelitian ini adalah
teori manajemen strategi dan teori kualitas pelayanan publik. Penelitian ini
menggunakan metodologi penelitian kualitatif deskriptif. Teknik pengambilan data
dalam penelitian ini menggunakan metode observasi, wawancara mendalam, studi
literatur (penelitian terdahulu), dan FGD. Keabsahan data pada penelitian ini
menggunakan teknik triangulasi sumber dan metode. Sedangkan teknik analisis data
menggunakan empat tahapan dari Miles dan Hubberman.
1
Pencerah Publik,Vol 9 No 2, Oktober 2022 Page 1 - 14 p-ISSN: 2407-3873 || e-ISSN: 2686-1631
sebagai patron (orang yang berpengaruh) sehingga akan efektif, efisien, akuntabel berupa: Norma, Standar,
lebih mudah jika reformasi dan pembaharuan itu Pedoman dan Aturan (NSPA) guna menumbuhkan
dilakukan terlebih dahulu diantara para pemimpin birokrasi pemerintahan yang profesional dan
sekaligus memberikan contoh bagi para bawahannya. proporsional. Hal ini perlu dilakukan dengan regulasi
Pada tatanan menengah, keputusan strategis yang terhadap pengaturan standar birokrasi yang bertujuan
dibuat oleh pemimpin harus dijabarkan dalam untuk merubah birokrasi yang berorientasi kekuasaan,
keputusan-keputusan operasional dan selanjutnya ke ingin dilayani, tidak profesional yang menimbulkan KKN
dalam keputusan-keputusan teknis bagi para pelaksana menjadi birokrasi pemerintahan yang mempunyai
di lapangan (street level bureaucrats). budaya dan etos kerja atas dasar kemampuan visioner,
Dalam tatanan eksternal, reformasi birokrasi profesional, kinerja, etis, responsif dan akuntabilitas
dimaksudkan untuk menghindari subordinasi birokrasi bagi kepentingan publik.
dalam politik atau kekuasaan. Dengan kata lain, Sejalan dengan pembaharuan pemerintahan
reformasi secara eksternal dimaksudkan untuk menuju governance, maka tidak hanya dibutuhkan
netralitas birokrasi. Artinya, birokrasi harus netral dari pembaharuan sistem birokrasi pemerintahan melalui
kekuatan-kekuatan dan kepentingan-kepentingan regulasi pemerintahan, melainkan diikuti dengan
politik, ekonomi, dan sebagainya. Reformasi ke arah pembaharuan kelembagaan sistem birokrasi
netralitas menjadi relevan dalam kaitannya dengan pemerintahannya. Kelembagaan birokrasi pemerintahan
masih dominannya peran birokrasi dalam perumusan seharusnya didasarkan pada struktur, fungsi, proses,
maupun pelaksanaan kebijakan serta dalam pelayanan dan perilaku maupun kultur birokrasi pemerintahan
publik. Oleh karena itu konsep reformasi sesungguhnya yang berorientasi pada kinerja organisasi (performance
merupakan konsep yang luas ruang lingkupnya karena organization) dan pembelajaran organisasi (learning
mencakup reformasi struktural maupun kultural. Dalam organization) guna meningkatkan pelayanan publik dan
konsep lain, reformasi birokrasi secara lebih rinci kesejahteraan masyarakat.
meliputi reformasi struktural (kelembagaan), Sejalan dengan agenda besar di atas,
prosedural, kultural, dan etika birokrasi (Nurdjaman, Kementerian Hukum dan HAM sebagai bagian dari
2002). pemerintah mengeluarkan Peraturan Menteri Hukum
Birokrasi pemerintahan selaku instrumen, alat dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia Nomor 29
dan aparat negara dan pemerintah dengan Tahun 2019 tentang Pembangunan Zona Integritas
lingkungannya melalui mekanisme, proses dan fungsi Menuju Wilayah Bebas dari Korupsi dan Wilayah
kebijakan, pemberdayaan, pelayanan, pemanfaatan dan Birokrasi Bersih dan Melayani di Lingkungan
pengembangan nilai sumberdaya serta menggunakan Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia untuk
ilmu pengetahuan dan teknologi bagi kepentingan melaksanakan amanat tersebut. Peraturan ini
kesejahteraan masyarakat. Dalam rangka pembaharuan merupakan instruksi bagi seluruh unit kerja di
pemerintahan yang berkenaan dengan lingkungannya, Kementerian Hukum dan HAM untuk berbenah,
maka sistem erat kaitannya dengan rekonstruksi sistem mereformasi diri, sekaligus meraih predikat Wilayah
birokrasi yang menyangkut pengaturan terhadap Bebas Korupsi (WBK) dan Wilayah Birokrasi Bersih
birokrasi pemerintahan yang bermuatan kompetensi Melayani (WBBM).
dan kinerja organisasi untuk melakukan fungsi secara
2
Pencerah Publik,Vol 9 No 2, Oktober 2022 Page 1 - 14 p-ISSN: 2407-3873 || e-ISSN: 2686-1631
Program Pembangunan Zona Integritas ini telah organisasi adalah analisis SWOT. Menurut Graffin
berlangsung selama beberapa tahun dan setiap unit (2004:228), analisis SWOT adalah evaluasi atas
kerja berupaya untuk mendapatkan predikat tersebut kekuatan (strengths) dan kelemahan (weakness) internal
sebagai wujud keterlaksanaan pelayanan publik yang suatu organisasi yang dilakukan secara berhati-hati, dan
maksimal. Program ini menjadi salah satu tolak ukur juga evaluasi atas peluang (opportunities) dan ancaman
yang dapat dilihat oleh masyarakat sebagai upaya (threats) dari lingkungan. Menurut Thompson (2008 :
peningkatan kualitas pelayanan publik. Bapas Kelas II 97) Analisis SWOT adalah simpel tetapi merupakan alat
Sampit sebagai salah satu unit kerja di bawah bantu yang sangat kuat untuk memperbesar kapabilitas
Kementerian Hukum dan HAM RI juga terus berupaya serta mengetahui ketidakefisienan sumber daya
untuk meningkatkan kualitas pelayanan publik, baik perusahaan, kesempatan dari pasar dan ancaman
melalui pembangunan zona integritas tersebut maupun eksternal untuk masa depan agar lebih baik lagi. Dalam
dalam kaitannya merespon era revolusi digital. Sebagai analisis SWOT, strategi terbaik untuk mencapai misi
lokus penelitian, Bapas Kelas II Sampit menjadi unit suatu organisasi adalah dengan (1) mengeksploitasi
analisis yang menarik untuk diteliti oleh penulis peluang dan kekuatan suatu organisasi, dan pada saat
mengingat beberapa terobosan maupun inovasi yang yang sama (2) menetralisasikan ancamannya, dan (3)
sedang dirintis oleh instansi tersebut. menghindari atau memperbaiki kelemahannya.
Pandemi Covid-19 juga menjadi salah satu Ratminto dan Atik Septi Winarsih (2007)
tantangan besar dalam pelayanan publik yang nantinya mendefinisikan pelayanan umum atau pelayanan publik
akan diulas dalam penelitian ini. Sejauh mana Bapas sebagai “suatu bentuk jasa pelayanan baik dalam bentuk
Kelas II Sampit dapat memanfaatkan teknologi digital jasa maupun barang publik yang mana pada prinsipnya
dan relevansinya dalam era digital 4.0. Namun merupakan tanggung jawab serta dilaksanakan oleh
demikian, belum semua masyarakat penerima layanan setiap instansi sebagai usaha untuk memenuhi
dapat menerima digitalisasi pelayanan. Penelitian ini kebutuhan masyarakat serta dalam rangka pelaksanaan
berupaya untuk mengetahui kondisi eksisting pelayanan peraturan perundang-undangan yang berlaku”.
publik di Kantor Bapas Kelas II Sampit. Selain itu, Sinambela, dkk. (2007) menyatakan bahwa pelayanan
peneliti juga akan menganalisis upaya yang dilakukan publik “diselenggarakan oleh negara untuk memenuhi
oleh para pemangku kepentingan untuk meningkatkan kebutuhan dan keinginan masyarakatnya”.
kualitas pelayanan publik di Kantor Bapas Kelas II Menurut Zeithaml dkk dalam Hardiyansyah
Sampit. Terakhir, peneliti akan mengidentifikasi respon (2011: 46) terdapat 5 (lima) determinan kualitas
Bapas Kelas II Sampit terhadap revolusi digital dalam pelayanan publik yang dapat dirincikan sebagai:
implementasi kebijakan pelayanan publik. Oleh sebab 1. Keandalan (reliability), yaitu kemampuan untuk
itu, penelitian dengan judul “Strategi Peningkatan melaksanakan pelayanan yang dijanjikan dengan
Kualitas Pelayanan Publik dalam Menghadapi Era tepat dan terpercaya.
Revolusi Digital di Kantor Bapas Kelas II Sampit” ini 2. Ketanggapan (responsiveness), yaitu kemampuan
diajukan karena dirasa penting bagi perkembangan untuk membantu pelanggan dan memberikan
kajian reformasi birokrasi di Indonesia. pelayanan dengan cepat.
Salah satu metode untuk mengetahui kekuatan, 3. Keyakinan (confidence), yaitu pengetahuan dan
kelemahan, peluang dan ancaman perusahaan atau kesopanan pegawai serta kemampuan mereka
3
Pencerah Publik,Vol 9 No 2, Oktober 2022 Page 1 - 14 p-ISSN: 2407-3873 || e-ISSN: 2686-1631
4
Pencerah Publik,Vol 9 No 2, Oktober 2022 Page 1 - 14 p-ISSN: 2407-3873 || e-ISSN: 2686-1631
2. Sub Subsi 1. Kurangnya pegawai a. Terlaksananya kegiatan diluncurkan sesuai dengan instruksi
Bimbingan untuk tenaga PK dan Bimbingan Kepribadian
Klien Registrator. kepada Klien Dewasa. pimpinan. Kedua adalah tersedianya
Dewasa 2. Kurangnya sarana b. Terlaksananya kegiatan
dan prasarana berupa Bimbingan aplikasi (Si-Bajakah) dan website resmi
kendaraan Roda-2. Kemandirian kepada
3. Minimnya anggaran Klien Dewasa. Kantor Bapas Kelas II Sampit. Website ini
untuk pelaksanaan c. Terlaksananya kegiatan
kegiatan sidang TPP. dapat diakses melalui laman
Pembimbingan klien, d. Terlaksananya kegiatan
dan Litmas.
https://bapassampit.kemenkumham.go.id/
pembimbingan sesuai
4. Tidak terlaksananya anggaran yang ada. oleh masyarakat luas. Website tersebut
kegiatan Assesment e. Terlaksananya
terhadap Klien pembuatan laporan juga dibuat interaktif dimana masyarakat
Dewasa karena tidak Litmas sesuai anggaran
adanya tenaga yang ada. juga dapat memberikan respon melalui
Assesor di Bapas f. Terlaksananya
Sampit. pengawasan dan halaman tersebut. Informasi yang
Penindakan Klien
Pemasyarakatan. diberikan cukup beragam baik dari
g. Terlaksananya kegiatan
Mediasi dan informasi tekstual dan grafis dari laporan
Koordinasi.
h. Terlaksananya kegiatan
publik, IKM, dan berita penting lainnya.
Konseling. Ketiga adalah komitmen yang tinggi dari
3. Sub Seksi a. Kurangnya pegawai a. Terlaksananya kegiatan
Bimbingan untuk tenaga PK dan Bimbingan Kepribadian internal Kantor Bapas Kelas II Sampit. Hal
Klien Registrator. kepada Klien Anak.
Anak. b. Kurangnya sarana b. Terlaksananya kegiatan tersebut ditunjukkan dari upaya Kantor
dan prasarana berupa sidang TPP.
kendaraan Roda-2. c. Terlaksananya kegiatan Bapas Kelas II Sampit yang terus
c. Minimnya anggaran pembimbingan sesuai
untuk pelaksanaan anggaran yang ada. mengembangkan pelayanan kerja dengan
kegiatan diversi dan d. Terlaksananya
Litmas. pembuatan laporan basis kepada teknologi informasi.
Litmas sesuai anggaran
yang ada.
2) Aspek Kelemahan
e. Terlaksananya kegiatan
Dari analisa kelemahan
Mediasi dan
Koordinasi. (weaknesses) didapatkan beberapa
f. Terlaksananya kegiatan
Konseling. permasalahan di internal Kantor Bapas
g. Terlaksananya kegiatan
pendampingan sidang Kelas II Sampit. Hal ini juga tercantum
anak.
h. Terlaksananya kegiatan dalam laporan Kantor Bapas Kelas II
pendampingan diversi
sesuai anggaran yang Sampit pada tahun 2020. Permasalahan
ada.
pertama adalah sumberdaya manusia yang
kurang memadai terutama dari segi
b. Faktor Internal Kantor Bapas Kelas II Sampit
kuantitas. Hal ini ditunjukkan dengan
dalam Peningkatan Kualitas Pelayanan Publik
kurangnya Pegawai sebagai Jabatan
1) Aspek Kelebihan
fungsional Umum pada urusan Tata
Dari analisa kekuatan (strengths)
Usaha, sehingga pekerjaan di kerjakan
didapatkan beberapa kelebihan yang
dengan merangkap jabatan. Rangkap
dimiliki Kantor Bapas Kelas II Sampit.
jabatan ini yang kemudian membuat
Pertama adalah adanya dukungan dari
kinerja tidak efektif yang secara jangka
pimpinan internal Kantor Bapas Kelas II
panjang dapat mempengaruhi ketercapaian
Sampit. Hal ini ditunjukkan dari beberapa
upaya transformasi digital. Permasalahan
pemberitaan media terkait dengan
kedua adalah kurangnya sarana dan
program-program, aksi, dan aplikasi yang
5
Pencerah Publik,Vol 9 No 2, Oktober 2022 Page 1 - 14 p-ISSN: 2407-3873 || e-ISSN: 2686-1631
6
Pencerah Publik,Vol 9 No 2, Oktober 2022 Page 1 - 14 p-ISSN: 2407-3873 || e-ISSN: 2686-1631
7
Pencerah Publik,Vol 9 No 2, Oktober 2022 Page 1 - 14 p-ISSN: 2407-3873 || e-ISSN: 2686-1631
8
Pencerah Publik,Vol 9 No 2, Oktober 2022 Page 1 - 14 p-ISSN: 2407-3873 || e-ISSN: 2686-1631
Inggris dan Amerika membuktikan hal menjadi fokus belanja dari pemerintah.
tersebut. 97% responden dari survei Twilio Pembangunan infrastruktur digital seperti
(2020) setuju COVID-19 mempercepat internet memang dibutuhkan mengingat masih
transformasi virtual di perusahaannya. Dalam ada ketimpangan akses internet di Indonesia.
tingkat yang makro, transformasi virtual Arahan dan kesadaran dari Presiden Joko
memiliki dampak positif bagi perekonomian. Widodo mengenai pentingnya percepatan
Bagi Indonesia, adopsi teknologi baru mampu transformasi digital serta fokus belanja dari
memacu tambahan 0,55% pertumbuhan RAPBN 2021 menunjukkan bahwa Indonesia
produk domestik bruto (PDB) setiap tahun berada di jalan yang tepat. Perbaikan
selama 2 dekade kedepan hingga tahun 2040 kapabilitas R&D, berinovasi pada proses
(ADB dan Kemenkeu, 2020). Dengan produksi dan produksi barang baru serta
mengadopsi teknologi virtual secara masif, kualitas talenta Indonesia wajib dilakukan.
maka Indonesia dapat bangkit dengan lebih Faktor lain seperti dukungan regulasi serta
baik pasca pandemi. Teknologi virtual yang pembiayaan transformasi digital tentu tidak
dimaksud mencakup digitalisasi pada rantai boleh dilupakan. Saatnya menjadikan pandemi
nilai, dari produksi sampai distribusi, Covid-19 sebagai momentum.
penggunaan robotika canggih maupun adopsi Pandemi Covid-19 telah mengubah
teknologi kecerdasan buatan. tatanan birokrasi dalam memberikan
Menyadari besarnya manfaat dari pelayanan publik. Perubahan birokrasi terjadi
transformasi digital, Presiden Joko Widodo dalam dimensi sistem tata kerja baru.
pada Rapat Terbatas mengenai Perencanaan Menghadapi generasi new normal, terdapat
Transformasi Digital, Senin 3 Agustus 2020 dua pilihan yaitu Work From Home (bekerja di
menyampaikan lima arahan yang terdiri dari rumah) atau tetap bekerja di kantor dengan
perluasan akses dan peningkatan infrastruktur tetap mematuhi aturan protokol kesehatan.
digital, persiapkan roadmap transportasi digital Perubahan birokrasi ini sangat dipengaruhi
di sektor-sektor strategis dan di oleh kesiapan sumber daya manusia dan
pemerintahan, percepat integrasi pusat data dukungan infrastruktur. Selanjutnya, untuk
nasional, siapkan kebutuhan SDM talenta meningkatkan kinerja birokrasi dalam
digital dan siapkan berbagai regulasi yang menghadapi tatanan new regular, terdapat
berkaitan dengan skema pendanaan dan beberapa saran agar pelayanan tetap dapat
pembiayaan transformasi digital (Setkab, most suitable yaitu dengan cara, Menguatkan
2020). Sebagai tambahan, berikut beberapa kapasitas birokrasi dalam menguasai aplikasi
fokus belanja dalam RAPBN 2021 untuk berbasis digital. Era new regular mengharuskan
mewujudkan transformasi digital di Indonesia. birokrasi yang berkualitas dan inovatif agar
Infrastruktur digital plus akselerasi dapat memberikan ide maupun gagasan baru
transformasi digital di pemerintahan dan dalam memberikan pelayanan kepada
peningkatan produktivitas sumber daya masyarakat. Meningkatkan edukasi kepada
manusia melalui pengetahuan ekonomi turut masyarakat terkait dengan transisi pelayanan
9
Pencerah Publik,Vol 9 No 2, Oktober 2022 Page 1 - 14 p-ISSN: 2407-3873 || e-ISSN: 2686-1631
menuju daring (online). Bisa dilakukan dengan penerapan teknologi informasi akan menjadi
memperkuat sosialisasi kepada masyarakat optimal apabila pengetahuan para pemakai
terhadap keunggulan menggunakan pelayanan atau pengguna jasa teknologi benar-benar
berbasis online. Memeratakan pembangunan memahami teknologi sehingga sasaran
infrastruktur berbasis digital. Di generation penerapan teknologi informasi tercapai.
pandemi Covid-19 saat ini, masih banyak E-Government merupakan penggunaan
daerah lain, terutama di luar Pulau Jawa yang teknologi oleh pemerintah, khususnya aplikasi
masih tertinggal. Birokrasi bisa berfokus berbasis web via internet (web-based internet
terhadap pemerataan agar daerah luar Pulau application) untuk meningkatkan akses dan
Jawa tetap dapat menikmati akses pelayanan pengiriman informasi pemerintah dan layanan
on-line ini (Fidaus, dkk, 2021). kepada warga negara, mitra bisnis, karyawan,
b. E-Government : Strategi Efektivitas Pelayanan lembaga lain, dan entitas pemerintah. E
Publik di Masa Pandemi Government memiliki potensi untuk membantu
Di era globalisasi seperti saat ini, tidak membangun hubungan yang lebih baik antara
heran apabila kemajuan teknologi informasi pemerintah dan publik oleh membuat interaksi
dan komunikasi dapat menjanjikan efisiensi, dengan warga lebih lancar, lebih mudah, dan
kecepatan penyampaian informasi, lebih efisien (McClure, 2000).
keterjangkauan, dan transparansi, tidak Fang (2002) mendefinisikan E-
terkecuali pada pemerintahan. Terlebih, dalam Government sebagai cara untuk pemerintah
era otonomi ini perlu mewujudkan menggunakan teknologi informasi dan
pemerintahan yang baik (good governance). E- komunikasi yang inovatif, khususnya aplikasi
Government adalah suatu upaya dari berbasis web via internet (web-based internet
pemerintah dalam mengembangkan application), untuk menyediakan akses
penyelenggaraan pelayanan pemerintahan yang informasi dan layanan pemerintah yang lebih
berbasis elektronik dengan memanfaatkan mudah bagi warga negara. Hal ini dilakukan
teknologi informasi. Pada e-government juga demi meningkatkan kualitas layanan dan
peningkatan pada pelayanan publik terwujud. memberikan peluang lebih besar bagi
Secara lebih mendalam pemerintah dalam masyarakat untuk berpartisipasi dalam
mempersiapkan visi dan misi kebijakan pembangunan institusi pemerintah dan proses
teknologi informasi, lebih melihat pada faktor demokrasi. Kemajuan teknologi informasi dan
equity (menjadikan teknologi informasi untuk komunikasi sangat mendorong terciptanya
meningkatkan kualitas pelayanan bagi kecepatan penyampaian informasi,
penggunaan umum). Untuk mencapai target keterjangkauan, efektivitas dan efisiensi, baik
penerapan teknologi informasi yang efektif dalam dunia industri (swasta) maupun
perlu diadakan komputerisasi pemerintahan pemerintahan. Penggunaan teknologi informasi
atau e-government dan peningkatan sumber dan komunikasi atau biasa disebut e-
daya manusia dan pendidikan di bidang government dapat mewujudkan pemerintahan
teknologi informasi. Alasannya karena yang baik (good governance). Selain itu,
10
Pencerah Publik,Vol 9 No 2, Oktober 2022 Page 1 - 14 p-ISSN: 2407-3873 || e-ISSN: 2686-1631
penerapan e-government dapat meningkatkan Selain itu, pengawas pegawai negeri sipil dan
pelayanan publik, mempermudah interaksi perwakilannya, seperti Ombudsman Negara
dengan masyarakat, dan mendorong Kesatuan Republik Indonesia, mudah diatur.
akuntabilitas serta transparansi penyelenggara Misalnya, mengelola pengaduan secara online
pelayanan publik (Dwiyanto, 2011). untuk memudahkan akses publik dan
Di era globalisasi, tidak mengherankan memungkinkan Ombudsman RI memantau
jika kemajuan teknologi informasi dan pengaduan.
komunikasi menjanjikan efisiensi, kecepatan, Birokrasi yang cerdas dan ringan yang
aksesibilitas, transparansi, dan tata kelola. mampu bertindak cepat atas permintaan
Selain itu, di era gotong royong, teknologi Presiden Joko Widodo adalah aparatur
informasi dan komunikasi (biasa disebut e- pemerintahan dengan struktur yang sederhana
government) harus digunakan untuk menduduki namun kaya akan fungsi dan peran. Tentu saja,
kursi kepresidenan dewan menteri. sistem ini menuntut pejabat lokal terpilih
Peningkatan pelayanan publik juga dapat untuk sepenuhnya memainkan perannya di
dilakukan melalui e-government. Seperti yang bidang kompetensi. Pemerintah meyakini
dinyatakan Dwiyanto (2011:181), aparatur kondisi ini dapat diciptakan dengan
pemerintah melaksanakan kegiatan memindahkan jabatan struktural ke jabatan
pemerintahan, mendorong akuntabilitas fungsional. Komitmen pemerintah ini
kepada masyarakat, masyarakat dan membuka jalan bagi perubahan bagi
penyelenggara pelayanan publik, serta pemerintah pusat dan daerah yang
memajukan telekomunikasi. UU Pasal 25 menginginkan reformasi birokrasi secara
tentang pelayanan publik menjelaskan prinsip- menyeluruh. Namun, hal ini juga harus
prinsip pelayanan publik yang terkait dengan didukung oleh misi presiden, dengan
implementasi e-Government. i mewakili komitmen manajemen terhadap struktur
tanggung jawab, k mewakili ketepatan waktu organisasi pemerintahan untuk terus
dan l mewakili kecepatan, kemudahan dan “menyederhanakan birokrasi yang kohesif”.
kenyamanan. UU Kepegawaian pasal 23 ayat 1 Kamuflase tidak hanya mengubah posisi
tahun 2009, serta jenis dan komponen sistem fungsionalnya, tetapi ada juga gagasan tentang
informasi nasional untuk mendukung informasi posisi struktural" di depan dan di belakang
bagi kinerja pelayanan publik. Sistem tersebut sebagai satu.
meliputi sistem informasi elektronik atau Indonesia saat ini tengah mengalami
sistem informasi non elektronik. File organizer, perubahan kehidupan berbangsa dan
file juru bahasa, standar layanan, pengumuman bernegara secara fundamental menuju ke
layanan, keluhan, ulasan kinerja. Berdasarkan sistem pemerintahan yang demokratis dan
hal tersebut, dapat dipahami bahwa transparan. Perubahan yang tengah dialami ini
pembentukan e-government menciptakan memberikan peluang bagi penataan berbagai
kondisi yang menguntungkan untuk segi kehidupan berbangsa dan bernegara,
memfasilitasi pembentukan layanan publik. dimana kepentingan rakyat dapat kembali
11
Pencerah Publik,Vol 9 No 2, Oktober 2022 Page 1 - 14 p-ISSN: 2407-3873 || e-ISSN: 2686-1631
diletakkan pada posisi terdepan. Namun pihak-pihak terkait. Perubahan yang sedang
didalam setiap perubahan kehidupan dijalani terjadi pada saat dunia sedang
berbangsa dan bernegara, tentu akan disertai mengalami transformasi digital menuju era
oleh berbagai bentuk ketidakpastian. Oleh masyarakat informasi. Kemajuan teknologi
karena itu Pemerintah harus mengupayakan informasi yang demikian pesat serta potensi
berbagai strategic planning diantaranya pemanfaatannya secara luas, membuka peluang
perencanaan reformasi birokrasi, kelancaran bagi pengaksesan, pengelolaan, dan
komunikasi dengan lembaga-lembaga tinggi pendayagunaan informasi dalam volume yang
negara dan pemerintah daerah serta besar secara cepat dan akurat (Firdaus, dkk,
mendorong partisipasi masyarakat luas, agar 2021).
ketidakpastian tersebut tidak melahirkan c. Program Aplikasi Si Bajakah dan Program
perselisihan paham dan ketegangan yang Pelayanan Publik Digital Lainnya di Bapas Kelas
meluas, serta berpotensi menimbulkan II Sampit
permasalahan baru. Pemerintah juga akan lebih Aplikasi Si Bajakah merupakan akronim
terbuka terhadap derasnya aliran ekspresi dari Sistem Informasi Jaringan Komunikasi Klien
aspirasi rakyat dan mampu menanggapi secara Bapas Sampit. Si Bajakah adalah aplikasi yang
cepat dan efektif. Dalam mewujudkan berbasis web yang bisa diakses melalui PC atau
pemerintahan berkelas dunia, tentunya ASN Laptop maupun handphone dengan alamat
juga dituntut untuk memberikan pelayanan website http://sibajakahbapassampit.com/ .
publik yang berkualitas. Lalu, bagaimana cara Aplikasi Si Bajakah meliputi:
Kemenpan RB melakukan pembinaan agar - Pendaftaran klien
seluruh Aparatur Sipil Negara (ASN) dapat - Lapor diri klien secara real time
memberikan pelayanan publik yang maksimal?. dimanapun klien berada selama masih
Perkembangan teknologi informasi terjangkau jaringan internet, aplikasi ini
terutama komputerisasi dan media sosial untuk memudahkan klien melaporkan
mempermudah cara kerja birokrasi. Namun, di kondisinya kepada Pembimbing
sisi lain, teknologi tersebut juga memfasilitasi Kemasyarakatan untuk selanjutnya
masyarakat untuk menyampaikan aspirasinya dilakukan verifikasi oleh Pembimbing
dan menuntut pelayanan yang lebih baik dari kemasyarakatan.
ASN. Maka, ASN harus memberikan pelayanan - Survei IKM / IPK Sampit.
masyarakat dengan meningkatkan SDM yang Aplikasi Si Bajakah memudahkan para
profesional, tata kelola pemerintahan, dan klien untuk melakukan wajib lapor secara
budaya birokrasi yang berorientasi kinerja dan online. Sebelumnya, wajib lapor harus
pelayanan. Mau tidak mau ASN harus selalu dilakukan secara tatap muka, atau klien datang
open minded, terus melakukan inovasi, dan langsung ke kantor Bapas Kelas II Sampit.
menyederhanakan proses kerja. ASN harus Aplikasi ini merupakan program unggulan bagi
memanfaatkan kemajuan teknologi, Bapas Kelas II Sampit dalam merespon era
pengetahuan, serta berkolaborasi dengan
12
Pencerah Publik,Vol 9 No 2, Oktober 2022 Page 1 - 14 p-ISSN: 2407-3873 || e-ISSN: 2686-1631
revolusi digital yang menuntut percepatan Transformasi digital adalah proses penggunaan
pelayanan publik. teknologi untuk menciptakan layanan hal-hal baru
Selain Aplikasi Si Bajakah, ada layanan atau memodifikasi proses bisnis, budaya, dan
yang bernama “HALO BAPAS”. Program ini pelanggan untuk memenuhi perubahan model bisnis
merupakan pelayanan informasi publik dan kebutuhan pelanggan.
berbasis call center. Pelayanan ini diberikan 2. Transformasi digital dapat mengubah organisasi
kepada seluruh pengguna layanan Bapas Kelas bisnis yang diselesaikan secara tradisional menjadi
II Sampit untuk mengetahui semua layanan, sistem digital, baik dalam hal penjualan, pemasaran,
baik untuk masyarakat maupun klien dan layanan pelanggan. Saat kami beralih dari
pemasyarakatan Bapas Kelas II Sampit. Selain metode konvensional ke aplikasi digital dalam
itu masyarakat juga dapat melakukan mengelola bisnis, kami memiliki peluang untuk
pengaduan juga. Layanan ini digunakan untuk menjalankan bisnis dan melibatkan pelanggan
memberikan informasi terhadap layanan Bapas dengan teknologi digital. Transformasi digital bukan
Sampit yang bisa diakses melalui media sosial hanya tentang teknologi dalam bentuk fisiknya,
akun resmi bapas sampit dan pengaduan bisa tetapi tentang nilai, optimalisasi, dan kemampuan
disalurkan melalui Whatsapp resmi dan email untuk tetap terdepan melalui penggunaan teknologi
dinas bapassampit@kemenkumham.go.id. dan informasi yang relevan. Meningkatkan jumlah
Selain itu, Bapas Kelas II Sampit juga kasus Covid-19, memaksa pemerintah untuk
membuka layanan Pendampingan Anak yang melakukan perubahan dan pelayanan publik serta
Berhadapan Dengan Hukum secara Daring. menyesuaikan dengan perubahan tersebut. Hal ini
Layanan ini diberikan bagi Anak yang dilakukan dengan tujuan untuk memutus mata
Berhadapan dengan Hukum untuk rantai penyebaran virus Covid-19 yang belum terus
mendapatkan pendampingan dan dilakukan menurun di Indonesia. Di tengah pandemi Covid-
secara daring dikarenakan dimasa covid 19 19, situasi seolah memaksa kita untuk siap atau
harus menerapkan protokol kesehatan dengan tidak mau mengadopsi pendekatan baru yang biasa
menerapkan physical distancing. dikenal dengan New Normal.
3. Hasil analisis lingkungan internal menunjukkan
KESIMPULAN kekuatan dan kelemahan dari Kantor Bapas Kelas II
1. Teknologi digital memiliki peran yang sangat Sampit. Kekuatannya adalah (1) dukungan dari
penting dalam memajukan transformasi digital pimpinan internal, (2) tersedianya aplikasi (Si-
dengan tujuan untuk meningkatkan ekonomi Bajakah) dan website resmi Kantor Bapas Kelas II
masyarakat terutama dalam masa pandemi akibat Sampit, dan (3) komitmen yang tinggi dari internal
Covid-19. Transformasi digital tidak hanya Kantor Bapas Kelas II Sampit. Kelemahannya adalah
berpengaruh tentang penerapan teknologinya saja, (1) sumberdaya manusia yang kurang memadai
tapi juga menyangkut proses usaha, bisnis, hingga terutama dari segi kuantitas, (2) kurangnya sarana
budaya kerja. Tetap menjalankan tugas pengawasan dan prasarana dalam menunjang upaya digitalisasi,
di masa pandemi Covid-19 menjadi tantangan bagi dan (3) sumber pendaanaan di Kantor Bapas Kelas
audit industri, dan belum jelas kapan akan berakhir. II Sampit. Hasil lingkungan eksternal menunjukkan
13
Pencerah Publik,Vol 9 No 2, Oktober 2022 Page 1 - 14 p-ISSN: 2407-3873 || e-ISSN: 2686-1631
peluang dan ancaman dari Kantor Bapas Kelas II Journal of Governance Innovation: Volume 1, No.
1.
Sampit. Peluang adalah (1) Regulasi dan instruksi
Depari, Elva G, Suyanto, dan Dedi Afandi. (2012).
yang diturunkan untuk melakukan percepatan
Gambaran Kualitas Pelayanan Kesehatan
digital, (2) Percepatan Pembangunan Nasional Poliklinik Lembaga Pemasyarakatan Kelas II A
Pekanbaru. Pekanbaru: Universitas Negeri Riau.
terutama di bidang teknologi informasi, (3)
Diakses dari https://repository.unri.ac.id/
Percepatan digitalisasi akibat Pandemi Covid-19,
Firdaus, Inas Tasya; Melinia Dita Tursina, dan Ali
dan (4) Antusiasme masyarakat terhadap layanan Roziqin. (2021). Transformasi Birokrasi Digital
Di Masa Pandemi Covid-19 Untuk Mewujudkan
digital. Ancaman adalah (1) sarana dan prasarana
Digitalisasi Pemeritahan Indonesia. Jurnal Studi
yang dmiliki oleh Nasional terkait dengan jaringan Kepemerintahan, 4 (2), 226-239.
internet, (2) kemampuan pengguna layanan Kantor Hardiyansyah, Hardiyansyah. (2018). Kualitas Pelayanan
Publik: Konsep, dimensi, Indikator dan
Bapas Kelas II Sampit yang kurang bagus.
Implementasinya. Yogyakarta: Gava Media.
Kurniawan, Agung. (2005). Transformasi Pelayanan
SARAN Publik. Yogyakarta: Penerbit Pembaharuan.
Beberapa saran yang diberikan diantaranya adalah: Maryam, Neneng Siti. (2017). Mewujudkan Good
1. Strategi SO dengan memperkuatkan komitmen dari Governance Melalui Pelayanan Publik. Jurnal Ilmu
Politik dan Komunikasi: Vol. VI, No. 1.
semua stakeholder dan mengembangkan aplikasi (Si-
Osborne, Stephen P., dan Louise Brown. (2013).
Bajakah) dan website resmi Kantor Bapas Kelas II Handbook of Innovation in Public Service. USA:
Sampit dengan konten yang lebih menarik. Edward Elgar Publishing, Inc.
2. Strategi ST dengan membuat aplikasi dan halaman Perry, James L. (1990). The Motivational Bases of Public
Service. Public Administration Review.
website dengan versi lite dan membuat fitur yang
Radminto dan Winarsih, Atik Septi dan Radminto.
mudah untuk digunakan dan dimengerti. (2012). Manajemen Pelayanan Pengembangan
3. Strategi WO dengan meningkatkan kapasitas Model Konseptual, Penerapan Citizen’s dan Standar
Pelayanan Minimal. Yogyakarta: Pustaka Pelajar
sumberdaya manusia dan meningkatkan peluang
Ramadhan, Risky Rohmat. (2020). Optimalisasi Peran
suntikan pendanaan bagi Kantor Bapas Kelas II Pembimbing Kemasyarakatan Dalam Pencegahan
Sampit. Resiko Residivis Terhadap Klien Pemasyarakatan
(Studi Kasus di Balai Pemasyarakatan Kelas II
4. Strategi WT dengan melakukan sosialisasi dan Pekanbaru). Jurnal Komunikasi Hukum (JKH)
penguatan kepada petugas dan warga binaan dan Universitas Pendidikan Ganesha. Vol. 6(2). pp.
600-608.
mempertegas komitmen pemerintah melaui
Rusfiana, Yudi dan Cahya Supriatna, 2021, Memahami
program Nasional Birokrasi Pemerintahan dan Perkembangan,
Bandung: Alfabeta.
Sinambela, Lijan Poltak, dkk. (2007). Reformasi
REFERENSI Pelayanan Publik. Jakarta: PT. Bumi Aksara.
Ahmad, Badu. (2008). Kondisi Birokrasi di Indonesia Tangkilisan, Hessel Nogi S. (2005). Manajemen Publik.
dalam Hubungannya dengan Pelayanan Publik. Jakarta: Gramedia Widia Sarana Indonesia.
Jurnal Administrasi Publik: Vol. 4, No. 1. Wakhid, Ali Abdul. (2017). Reformasi Pelayanan Publik
Berman, Evan M., dkk. (2019). Human Resource di Indonesia. Jurnal Teropong Aspirasi Politik Islam:
Management in Public Service: Paradoxes, Volume 13, No. 1.
Processes, and Problems. Washington US: SAGE
Publications Inc.
Bisri, Mashur Hasan dan Bramantyo Tri Asmoro.
(2019). Etika Pelayanan Publik di Indonesia.
14