Download as pdf or txt
Download as pdf or txt
You are on page 1of 9

AMALA

Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat


Penerbit Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam Vol. 1, No. 1, Mei, 2022, pp. 34-43
Institut Agama Islam Negeri Palangka Raya https://e-journal.iain-palangkaraya.ac.id/index.php/amala

CREATIVE ECONOMIC EMPOWERMENT OF WOOL AND POLYESTER


HAND CRAFT AT THE BINA SEJAHTERA ORPHANAGE PALANGKA
RAYA

Nur Fuadi Rahman


Universitas Negeri Sultan Aji Muhammad Idris Samarinda, Jl. KH. Abul Hasan Samarinda, Kalimantan Timur,
Indonesia
Email: fuadyrahman03@gmail.com
Novi Angga Safitri
Institut Agama Islam Negeri Palangka Raya, Jl. G. Obos Palangka Raya, Kalimantan Tengah , Indonesia
Email: novianggasafitri@gmail.com
Muhammad Zainal Arifin
Institut Agama Islam Negeri Palangka Raya, Jl. G. Obos Palangka Raya, Kalimantan Tengah , Indonesia
Email: imamqalyubi@yahoo.com
Syarifuddin
Institut Agama Islam Negeri Palangka Raya, Jl. G. Obos Palangka Raya, Kalimantan Tengah , Indonesia
Email: syarifuddinfebi@gmail.com
Muhammad Riza Hafizi
Institut Agama Islam Negeri Palangka Raya, Jl. G. Obos Palangka Raya, Kalimantan Tengah , Indonesia
Email: riza.hafizi@gmail.com

Correspondence Email: fuadyrahman03@gmail.com


Article Info Abstract: The COVID-19 pandemic gave birth to a policy of learning from home or online learning.
This policy raises various problems, one of which is saturation in online learning activities. This boredom
Article history: is also felt by the children of the Bina Sejahter Orphanage because they only focus on studying at home
Received (the orphanage) and they have a lot of free time left. Free time that is owned by the children in the
10 Mei 2022 orphanage that can be used for useful things, one of which is making handicrafts. One of the handicrafts
Revised that produce economic value, namely handicrafts from wool and polyester yarn. From wool and polyester
24 Mei 2022 we can make various kinds of handicrafts such as flowers, flower pots, key chains, souvenirs, brooches,
Accepted mask hooks, wall hangings, knitting bags, and others. For this reason, the implementers of community
25 Mei 2022 service activities of the Syari'ah Economics Study Program, Faculty of Economics and Islamic Business
IAIN Palangka Raya carry out community service by providing Creative Economy Empowerment
Keywords: creative Assistance for Handicrafts from Wool and Polyester Yarn at the Bina Sejahtera Orphanage, Palangka
economy empowerment, Raya City. The children and also the caretaker of the orphanage were very enthusiastic about
handicrafts participating in the activities held.

Pendahuluan
Panti asuhan merupakan sesuatu lembaga kesejahteraan sosial yang didirikan secara
terencana oleh pemerintah ataupun warga yang bertanggung jawab dalam melaksanakan
pelayanan, penyantunan serta pengentasan anak terlantar. Panti asuhan mempunyai guna selaku
pengganti peranan orang tua dalam penuhi kebutuhan mental serta sosial pada anak asuh supaya
mereka mempunyai peluang yang luas buat hadapi perkembangan raga serta meningkatkan
pemikiran sampai menggapai tingkatan kedewasaan yang matang serta sanggup melakukan
peranan- perananmya selaku masyarakat di dalam kehidupan sosial.1 Panti asuhan Bina Sejahtera
Merupakan panti asuhan yang berada di Kota Palangka Raya. Panti asuhan ini merawat dan
mendidik anak-anak yatim piatu serta anak-anak terlantar. Panti Asuhan Bina Sejahtera
memenuhi kebutuhan anak-anak yang dirawatnya mulai dari makanan hingga biaya sekolahnya.
Anak binaan panti asuhan di Bina Sejahtera berjumlah 22 orang, dengan rincian 10 anak
dibangku sekolah dasar, 5 anak duduk dibangku sekolah menengah, 4 orang anak duduk
dibangku sekolah menengah atas, dan 3 anak sedang mengeyam pendidikan tinggi. Pengurus

1Krisna Setiawan and Paulus Pasau, “IbM Pemberdayaan Anak Panti Asuhan,” E-Dimas: Jurnal Pengabdian

kepada Masyarakat 8, no. 2 (2017): 227, https://doi.org/10.26877/e-dimas.v8i2.1453.


35
AMALA
Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat
Vol. 1, No. 1, Mei 2022, pp. 34-43

Panti Asuhan Bina Sejahtera berjumlah 6 orang.


Pandemi covid 19 melahirkan kebijakan proses pembelajaran belajar dari rumah atau
belajar online.2 Kebijakan belajar online dari rumah memunculkan beberapa problematika. 3 Salah
satu problem yang terjadi yaitu kejenuhan dalam aktifitas belajar online.4 Anak-anak panti lebih
banyak menghabiskan waktu di sekolah sebelum pandemic covid 19, mereka menghabiskan
waktu untuk belajar, kegiatan ekstrakulikuler, dan les di sekolah, namun di masa pandemic anak-
anak panti banyak menghabiskan waktu di panti untuk belajar. Kebijakan ini membuat mayoritas
anak-anak panti yang adalah siswa, baik di tingkat dasar, sampai perguruan tinggi memiliki rasa
kejenuhan karena banyaknya waktu luang. Waktu luang yang dimiliki oleh siswa di panti bisa
dimanfaatkan untuk hal yang bermanfaat. Selama ini di Panti Asuhan Bina Sejahtera belum
pernah dilakukan penyuluhan dan pelatihan tentang bagaimana cara efektif memanfaatkan waktu
luang dengan keterampilan yang bisa menghasilkan nilai ekonomis. Salah satu kerajinan tangan
yang menghasilkan nilai ekonomis, yaitu kerajinan benang wol dan polyester. Benang wol dan
polyester bisa membuat berbagai macam hasil kerajinan tangan mulai yang bernilai ekonomis,
mulai dari bunga, pot bunga, gantungan kunci, cindera mata, bros, pengait masker, hiasan
dinding dan tas rajut.
Hasil kerajinan tangan dari benang polyester yaitu tas rajut. Tas rajut dari benang polyester
memiliki harga tidak jauh berbeda dengan tas pada umunya. Tas rajut memiliki bentuk sangat
unik dan warnanya juga begitu beragam. Tas jenis ini menjadi sesuatu yang berbeda karena dibuat
dari tangan bukan mesin, namun pembuatannya memerlukan waktu yang cukup lama. Oleh
karena itu tas rajut memiliki nilai ekslusivitas yang tinggi. 5 Pelatihan dan pemberdayaan kerajinan
tangan benang wol dan polyester dapat dilakukan melihat waktu luang yang dimiliki oleh anak-
anak panti.,khususnya kerajinan tangan benang wol dan polyester. Jangka panjang keterampilan
ini dapat diharapkan dapat menambah penghasilan panti asuhan apabila dikembangkan dengan
baik. Melalui pelatihan serta pembinaan akan mampu meningkatkan keterampilan dalam
pengolahan benang wol dan polyester sebagai kerajinan tangan, sehingga kedepannya panti
asuhan dapat mencukupi kebutuhannya sendiri. Anak-anak panti asuhan nantinya juga dapat
menjadi wirausaha baru dan menciptakan lapangan kerja bagi orang lain. Dalam jangka panjang
diharapkan kedepannya Panti Asuhan Bina Sejahtera akan dapat mendirikan unit usaha mandiri.
Tujuan kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini adalah meningkatkan keterampilan anak-anak
Panti Asuhan Berkah Palangka Raya dalam mengolah kerajinan tangan benang wol dan polyester,
serta melatih anak-anak Panti Asuhan Bina Sejahtera Palangka Raya untuk berwirausaha di
bidang kerajinan tangan.
Metode
Program pengabdian kepada masyarakat ini dilakukan di Panti Asuhan Bina Sejahtera
Palangka Raya. Alasan Pemilihan lokasi ini didasarkan pada penghuni panti bina sejahtera yang
menduduki tingkat sekolah yang berbeda-beda, mulai sekolah dasar sampai Perguruan tinggi.
Dalam kegiatan ini, Participatory Action Research (PAR) adalah metode yang digunakan. PAR

2Nur Fuadi Rahman, Maimuna Maimuna, and Aulia Mustika Ilmiani, “Perkuliahan Bahasa Arab dengan

Gnomio.com,” Proceeding NATHLA : al-Nadwah al-’Alamiyyah fi Ta’lim al-Lughah al-’Arabiyyah 1, no. 1 (2020): 168,
https://doi.org/10.23971/nathla.v1i1.176.
3Asmuni Asmuni, “Problematika Pembelajaran Daring Di Masa Pandemi Covid-19 Dan Solusi

Pemecahannya,” Jurnal Paedagogy 7, no. 4 (October 1, 2020): 287, https://doi.org/10.33394/jp.v7i4.2941.


4Desy Rinawati and Eka Kurnia Darisman, “Survei Tingkat Kejenuhan Siswa SMK Belajar Di Rumah Pada

Mata Pelajaran Produk Kreatif Dan Kewirausahaan Selama Masa Pandemi Covid-19,” Journal of Science and Education
(JSE) 1, no. 1 (September 23, 2020): 33.
5Erfan Bahtiar et al., “Tas Rajut sebagai Sarana Bisnis dan Kreativitas Mahasiswa,” in Pekan Ilmiah Mahasiswa

Nasional Program Kreativitas Mahasiswa - Kewirausahaan 2014 (Pekan Ilmiah Mahasiswa Nasional Program Kreativitas
Mahasiswa - Kewirausahaan 2014, Indonesian Ministry of Research, Technology and Higher Education, 2014), 1,
https://www.neliti.com/publications/170098/.
36
AMALA
Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat
Vol. 1, No. 1, Mei 2022, pp. 34-43

adalah pendekatan penelitian di masyarakat yang menekankan partisipasi dan tindakan.6 Metode
ini mencoba untuk memahami masalah dengan mencoba mengubahnya secara kolaboratif. 7 Pada
metode PAR, ada tiga aspek yang harus diintegrasikan yaitu: partisipasi, tindakan dan penelitian.8
Tahapan pelaksanaan dengan metode PAR dalam pengabdian kepada masyarakat ini dapat
dilihat pada Gambar 1

Gambar 1. Tahapan Pelaksanaan Pengabdian Masyarakat Metode PAR

Pada tahap pertama, Tim mengajak pengurus panti asuhan Bina Sejahtera berpartisipasi
dalam mencari dan menentukan permasalahan yang menimpa anak-anak panti. Tim mendatangi
pengurus panti asuhan Bina Sejahtera untuk menggali informasi tentang keadaan anak-anak panti
selama masa pandemi. Informasi yang paling utama yang didapatkan adalah kejenuhan anak-anak
panti dalam mengikuti proses pembelajaran online, karena mereka tidak bisa beraktifitas seperti
biasa. Waktu luang yang dimiliki anak-anak panti bisa dikatakan sebagai permasalahan serta
kelebihan. Pada tahap kedua, Tim melakukan tindakan terhadap permasalahan anak-anak Panti
Asuhan Bina Sejahtera yaitu pelatihan dan pemberdayaan benang wol dan polyester sebagai
bahan kerajinan tangan. Dengan bahan tersebut akan dibuat kerajinan tangan dalam bentuk bros,
bunga, cinderamata, pengait masker, dan tas rajut,
Langkah selanjutnya adalah pelatihan pembuatan kerajinan tangan dalam dengan bahan
benang wol dan polyester. Mengingat terbatasnya waktu pelatihan, maka anak-anak panti dibagi
tiga kelompok. Untuk anak tingkat sekolah dasar diberikan pelatihan membuat bunga, dan
cindera mata. Untuk anak tingkat sekolah menengah pertama diberikan pelatihan membuat bros
dan pengait masker, serta pot bunga dan untuk anak tingkat menengah atas dan perguruan tinggi
diberikan pelatihan membuat hiasan dinding dan juga tas rajut. Pembuatan bunga, cinderamata,
pot bunga dan juga hiasan dinding menggunakan benang wol, sedangkan pembuatan bros,
pengait masker dan tas rajut menggunakan bahan benang polyester. Pembuatan bunga,
cinderamata, bros, dan pengait masker memiliki waktu yang lebih sedikit dibandingkan membuat

6Yuan Alfinsyah Sihombing, Muhammad Zulham Efendi Sinaga, and Rini Hardiyanti, “Peningkatan
Kemampuan Peternak Dalam Pemanfaatan Ampas Tahu Sebagai Pakan Ternak Kambing Melalui Proses Fermentasi
Aspergillus Niger Dan Rhizopus Oryzae Di Desa Deli Tua Kecamatan Namorambe Kabupaten Deli Serdang,”
Engagement: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat 4, no. 2 (December 2, 2020): 442,
https://doi.org/10.29062/engagement.v4i2.301.
7Peter Reason and Hilary Bradbury, “The SAGE Handbook of Action Research: Participative Inquiry and

Practice,” Http://Lst-Iiep.Iiep-Unesco.Org/Cgi-Bin/Wwwi32.Exe/[In=epidoc1.in]/?T2000=018601/(100), January 1,


2001, 240.
8Jacques Chevalier and Daniel Buckles, Participatory Action Research: Theory and Methods for Engaged Inquiry, 2019,

45, https://doi.org/10.4324/9781351033268.
37
AMALA
Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat
Vol. 1, No. 1, Mei 2022, pp. 34-43

tas rajut, karena pembuatan tas rajut bisa dikerjakan dalam kurun waktu kurang lebih 1 bulan.
Bahan utama yang digunakan dalam pembuatan kerajinan tangan adalah benang wol dan
polyester. Bahan penunjang lainnya seperti Jarum songket, kacing baju, lem tembak, botol bekas,
gunting, dan korek api semua bahan tersebut dapat didapatkan dengan mudah di pasar. Di
samping itu, proses pembuatan juga mudah dan murah, asalkan dibuat dengan fokus dan
berkelanjutan. Sebelum anak-anak panti asuhan bina sejahtera diberikan pelatihan langsung, Tim
telebih dahulu membuat sendiri kerajinan tangan tersebut, sedangkan untuk kerajinan tangan dari
benang polyester tim mengundang seorang ahli merajut benang polyester dan sudah melakukan
penjualan dari hasil kerajinan tangan tersebut.
Biaya operasional Panti Asuhan Bina Sejahtera selama ini didapatkan dari para donatur
tetap panti asuhan dan juga sumbangan sukarela dari para dermawan. Belum ada unit usaha yang
dikembangkan oleh Panti Asuhan Bina Sejahtera kerena terbatasnya sumber daya manusia yang
ada. Selain itu anak-anak panti memiliki tugas utama, yaitu belajar. Karena Panti Asuhan Bina
Sejahtera tidak memiliki unit pendidikan, anak-anak panti bersekolah di luar panti, dan tidak ada
tempat khusus untuk anak-anak panti sekolah, mereka bebas untuk bersekolah dimana saja.
Berdasarkan data yang penulis dapatkan bahwa jumlah anak-anak binaan panti asuhan bina
sejartera berjumlah 22 Orang, dengan rincian 10 anak tingkat SD/MI, 5 anak duduk dibangku
sekolah tingkat SMP/MTS, 4 orang anak duduk di bangku sekolah tingkat SMA/MA, dan 3 anak
sedang mengeyam pendidikan tinggi atau sedang kuliah. Panti asuhan bina sejahtera membiayai
pendidikan secara keseluruhan untuk anak-anak panti sampai dengan tingkat SMA. Sedangkan
untuk anak binaan yang menempuh pendidikan tinggi atau kuliah, hanya terbatas beberapa
orang saja yang ditanggung biaya kuliahnya dengan catatan anak tersebut rajin dan bersedia turut
serta menjadi pengurus anak-anak binaan di Panti Asuhan Bina Sejahtera tersebut.
Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, pada dasarnya bahwa tugas anak-anak panti
hanya belajar. Tidak dilibatkan dalam kegiatan lain, sehingga dengan adanya kebijakan belajar dari
rumah/online membuat anak-anak panti memiliki waktu luang yang banyak, serta banyak
menghabiskan waktu panti tanpa ada kegiatan yang lain. Hal ini lah yang membuat mereka jenuh
dengan kegiatan tersebut. Melihat kondisi ini, maka tim memutuskan untuk memberikan
pelatihan kerajinan tangan benang wol dan polyester bagi anak-anak panti asuhan dalam rangka
mengisi waktu luang disela-sela belajar online. Selain itu hasil kerajinan tangan tersebut bisa
bernilai ekonomis, dan dapat menjadi pemasukan bagi anak-anak panti serta akan membuat panti
asuhan bina sejahtera memiliki unit usaha mandiri. Dan yang paling penting adalah memberikan
pengetahuan wirausaha untuk bekal anak-anak panti kedepannya.
Tahap awal dari pembuatan kerajinan tangan benang wol dan polyester yaitu dengan
pembagian kelompok, hal ini dirasa perlu karena tingkat kesulitan dalam pembuatan kerajinan
tangan ini berbeda-beda. Terlebih untuk tas rajut yang memiliki tingkat kesulitan tinggi dan
waktu yang lama. Tim melaksanan pengabdian ini dalam tiga kali pertemuan. Pertemuan pertama
yaitu penjelasan dari bagaimana pemanfaatan waktu luang anak-anak panti yang dapat digunakan
untuk sesuatu yang bermanfaat dan menghasilkan nilai ekonomis melalui kerajinan tangan
benang wol dan polyester. Selanjutnya tim menjelaskan dan mempraktekkan bagaimana cara
membuat kerajinan tangan tersebut secara menyeluruh kepada anak-anak panti. setelah
penjelasan tersebut anak-anak panti dibagi kedalam tiga kelompok, untuk kelompok tingkat
sekolah dasar dan menengah langsung di handle oleh Tim, sedangkan tingkat sekolah menengah
atas dan perguruan tinggi langsung didampingi oleh ahli pembuat tas rajut benang polyster.
Pertemuan pertama fokus untuk pelatihan membuat bunga, bros, dan tas rajut. Untuk pertemuan
pertama dapat dilihat di gambar.

38
AMALA
Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat
Vol. 1, No. 1, Mei 2022, pp. 34-43

Gambar 2. pembagian Bahan kepada anak anak panti Gambar 3. pembagian kelompok anak anak panti asuhan
asuhan bina sejahtera dan pelatiahan pembuatan bunga, bina sejahtera dan pelatiahan pembuatan bunga, bros
bros dan tas rajut dan tas rajut
Pertemuan pertama menghasilkan beberapa kerajinan tangan seperti bunga, dan bros.
sedangkan untuk tas rajut masih dilanjutkan pada pertemuan kedua. Namun untuk
memaksimalkan waktu luang anak-anak panti asuhan, tim meminta mereka untuk membuat
kerjinan tangan serupa yang akan dikumpulkan pada pertemuan kedua. Pertemuan kedua, diisi
dengan pelatihan pembuatan cinderamata, pengait masker dan tas rajut. Tingkat kesulitan
dipertemuan kedua untuk pembuatan cindera mata dan pengait masker lebih kompleks, oleh
karena itu dibutuhkan fokus anak-anak dalam pembuatannya. Hasil pertemuan kedua bisa dilihat
di gambar 3.

Gambar 4. Pelatihan Pembuatan Cinderamata Pengait Gambar 5. Pelatihan Pembuatan Cinderamata Tas Rajut
Masker

Materi pelatihan sudah disampaikan pada pertemuan pertama dan kedua, untuk
pertemuan ketiga memfokuskan kepada penyelesaian tas Rajut, dan pembuatan bunga,
cinderamata, bros, pengait masker dari bahan-bahan baku yang masih tersisa. Pertemuan ketiga
dihasilkan berbagai macam kerajinan tangan, seperti hiasan dinding dan juga pot bunga. Pada
kesempatan ini nak-anak Panti Asuhan Bina Sejahtera mampu mengahasilkan berbagai macam
kerajian tangan dan khususnya dua tas rajut yang sangat indah. Hasil kerajinan tangan dapat
dilihat pada gambar 4.

39
AMALA
Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat
Vol. 1, No. 1, Mei 2022, pp. 34-43

Gambar 6. Hasil Kerajinan Tangan Anak-Anak Panti Asuhan

Pertemuan pertama sampai pertemuan ketiga diisi dengan pelatihan pada umumnya. Tim
mencontohkan terlebih dahulu bagaimana proses pembuatan kerajinan tangan dari benang wol
dan polyester yang sederhana kepada anak-anak panti, dan anak-anak panti mulai mempraktikkan
seperti yang telah dicontohkan. Sedangkan untuk pembuatan tas rajut, diawali dengan bagaimana
cara memasukkan benang polyester ke jarum khusus, dan bagaimana cara merajut agar menjadi
bagian dari tas rajut. Proses produksi tas rajut membutuhkan waktu yang tidak singkat tergantung
dari keahlian masing-masing pengrajut dan kualitas dari setiap rajutan akan berbeda-beda. Satu
produk tas rajut minimal dibutuhkan waktu sekitar kurang lebih 1 bulan dengan model yang tidak
begitu rumit. Semakin rumit dan semakin besar tas rajut yang dihasilkan, maka waktu yang
dibutuhkan juga akan semakin lama. Pada dasarnya pelatihan berjalan dengan lancar, dan bahkan
bisa dikatakan materi pelatihan yang disampaikan dapat ditangkap dengan baik oleh anak-anak
Panti Asuhan Bina Sejahtera, hal ini dapat dibuktikan lewat karya kerajinan tangan anak-anak
panti yang dapat terselesaikan dengan baik.
Diskusi
Kegiatan pelatihan dan pendampingan dalam pembuatan kerajinan tangan dengan bahan
benang wol dan polyester ini merupakan pilihan yang tepat di Panti Asuhan Bina Sejahtera.
Pemilihan kerajinan tangan benang wol dan polyester ini dikarenakan proses pembuatan yang
mudah dan bahan baku kerajinan tangan tersebut mudah didapatkan dipasaran. Dengan metode
PAR ini, anak-anak panti serta pengurus panti asuhan bina sejahtera berpartisipasi dalam
pemecahan masalah terhadap kejenuhan dan waktu luang anak-anak selama proses belajar online
dari rumah. Mayoritas anak-anak panti sangat tertarik dalam berpartisipasi dalam kegiatan
pelatihan tersebut, karena bernilai ekonomis dan bisa dimanfaatkan oleh anak-anak panti secara
pribadi.
Pelatihan yang dilakukan dimulai memberikan informasi tentang kerajinan tangan yang
terbuat dari benang wol dan polyester kepada anak-anak panti serta pengurus panti asuhan bina
sejahtera. Anak-anak panti asuhan bina sejahtera terlihat antusias bahkan ada yang mencari
informasi melalui kanal youtube. Setelah pelatihan berakhir ada anak-anak panti yang mencoba
varian kerajinan tangan lain diluar materi pelatihan yang telah disampaikan, dan mencoba untuk
membuat kerajinan dengan berbagai macam variasi. Berdasarkan kegiatan pelatihan ini, anak-
anak panti mendapatkan pengetahuan dan pengalaman yang berharga dalam proses pembuatan
kerajinan tangan. Keterlibatan anak-anak serta pengurus panti asuhan bina sejahtera dalam setiap
tahapan menunjukkan bahwa mereka antusias dan mendapatkan pengetahuan serta informasi
yang baru. Selain mendapatkan pengetahuan baru, anak-anak panti bisa berwirausaha dan
pengurus panti bisa membuka unit usaha mandiri dibidang kerajinan tangan benang wol dan
polyester tanpa harus didampingi lagi. Kegiatan pembuatan kerajinan tangan ini dapat mengatasi
kejenuhan anak-anak ketika hanya mengahabiskan waktu dilingkungan panti asuhan karena

40
AMALA
Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat
Vol. 1, No. 1, Mei 2022, pp. 34-43

kebijakan belajar online, serta pemanfaatan waktu luang yang dimiliki mereka.
Peluang usaha kerajinan tangan benang wol dan polyester merupakan kerajinan tangan
yang sangat bernilai ekonomis,9 memiliki nilai jual yang tinggi,10 dan menembus pasaran
internasional.11 Peluang usaha yang cocok dimasa pandemic seperti sekarang. Harga dari
kerajinan tangan yang ada di beberapa e-commerce mulai dari bros sampai tas rajut dibandrol
dari harga Rp.5000 sampai Rp 150.000. kerajinan tangan yang banyak dibutuhkan oleh
masyarakat adalah tas. Saat ini banyak produsen tas memproduksi tas rajut,karena sedang
digemari oleh para konsumen atau kolektor tas.12 Tas rajut dengan bahan polyester lebih kuat
dibandingkan dengan bahan nilon.13 Selain sebagai peluang usaha, Aktivitas merajut sangat
bermanfaat bagi kesehatan, meningkatkan suasana hati (mood). Merajut merupakan sebuah proses
yang memerlukan keterampilan fisik dan kognitif merajut berorientasi pada proses dan produk.
Proses merajut menciptakan kepuasan saat menyelesaikan aktivitas tersebut.14 Sangat bermanfaat
untuk membunuh kejenuhan anak-anak panti, dan menggunakan waktu luang dengan sesuatu
yang bermanfaat, baik untuk kesehatan fisik dan mental.
Selama ini pemberdayaan anak-anak panti dalam berwirausaha masih sedikit. Sebagai salah
satu usaha untuk meningkatkan kualitas mereka melalui pelatihan keterampilan.15 Pemberian
keterampilan kerajinan tangan benang wol dan polyester pada anak anak panti diharapkan
menjadi bekal mereka di masa depan dan belajar untuk berwirausahan. Kemandirian dan potensi
anak-anak panti merupakan tujuan akhir dari panti asuhan.16 Terbatasnya biaya operasinal
membuat kapasitas penampungan anak-anak terbatas. Keadaan ini memaksa pengurus panti
asuhan Bina Sejahtera mencari solusi agar kehidupan anak-anak panti tercukupi, salah satunya
dengan membuat unit usaha yang dikelola secara mandiri. Akan tetapi sampai saat ini panti
asuhan belum memiliki usaha produktif karena terbatasnya keterampilan dan modal, masalah
yang hampir dialami oleh lembaga panti asuhan yang ada.17 Dengan adanya pelatihan ini
diharapkan akan membuka peluang panti asuhan Bina sejahtera dalam membuka unit usaha
mereka.
Keterampilan kerajinan tangan benang wol dan polyester sangat bernilai ekonomis, dan
dapat dikerjakan di waktu luang. Selain itu kerajinan tangan tersebut dapat mengatasi solusi
kejenuhan anak-anak panti belajar online selama masa pandemic. Pada pelatihan kerajinan
tangan ini anak-anak panti memiliki pengetahuan dan mampu membuat beberapa kerajinan
tangan yang bernilai ekonomis, dan bahan baku mudah didapatkan dipasaran. Keterampilan

9 Bahtiar et al., “Tas Rajut sebagai Sarana Bisnis dan Kreativitas Mahasiswa,” 4.
10 Salman Zul, “Mengolah Wol Sebagai Aneka Kerajinan Untuk Meningkatkan Kesejahteraan Masyarakat
Kelurahan Talang Jambe Dan Karang Taruna,” Mengolah Wol Sebagai Aneka Kerajinan Untuk Meningkatkan
Kesejahteraan Masyarakat Kelurahan Talang Jambe Dan Karang Taruna, April 27, 2021, Https://www.Binadarma.ac.id/.
11 Frilisa Dliyaul Haya, Agus Yulianto, And Budi Astuti, “Kuat Tarik Tali Rajut Teknik Renda Dari Benang

Polyester Big Ply Untuk Handle Tas” 3, No. 1 (February 4, 2021): 3,


Http://Intelligentes.Nusanipa.Ac.Id/Index.Php/Intelligentes/Article/View/21.
12 Eva Amalijah, Novi Andari, and Maulidah Narastri, “Peningkatan Produktivitas Kearifan Lokal Kerajinan

Tangan Tas Rajut Sebagai Bentuk Identitas Bangsa,” PLAKAT (Pelayanan Kepada Masyarakat) 3, no. 2 (November 22,
2021): 195, https://doi.org/10.30872/plakat.v3i2.6665.
13 Haya, Yulianto, And Astuti, “Kuat Tarik Tali Rajut Teknik Renda Dari Benang Polyester Big Ply Untuk

Handle Tas,” 3.
14 Masiah Masiah And Siti Rabiatul Adawiyah, “Pelatihan Kerajinan Tas Rajut Bagi Remaja Putri Di Desa

Mambalan,” Selaparang Jurnal Pengabdian Masyarakat Berkemajuan 3, No. 2 (February 5, 2021): 200,
Https://Doi.Org/10.31764/Jpmb.V3i2.2199.
15 Sofiyatun Triastuti, “Peranan Panti Asuhan Dalam Pemberdayaan Anak Melalui Keterampilan Sablon,”

Diklus 16, No. 2 (2012): 120, Https://Journal.Uny.Ac.Id/Index.Php/Diklus/Article/View/3142.


16 I. Ketut Sudarsana, “Pemberdayaan Usaha Kesejahteraan Sosial Berbasis Pendidikan Agama Hindu Bagi

Anak Panti Asuhan,” Jces (Journal Of Character Education Society) 1, No. 1 (January 24, 2018): 50,
Https://Doi.Org/10.31764/Jces.V1i1.75.
17 Setiawan and Pasau, “IbM Pemberdayaan Anak Panti Asuhan,” 228.

41
AMALA
Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat
Vol. 1, No. 1, Mei 2022, pp. 34-43

kerajinan tangan benang wol dan polyester ini menjadi langkah awal untuk melakukan
pendampingan selanjutnya dengan memanfaatkan benang wol dan polyester. Pendampingan
anak-anak Panti Asuhan Bina Sejahtera seyogyanya akan terus berlanjut, salah satu agenda
kegiatan pemberdayaan masyarakat selanjutnya yaitu mengenai bagaimana cara memasarkan hasil
kerajinan tangan yang telah dibuat oleh anak-anak panti asuhan Bina Sejahtera.
Pengakuan
Pelaksanaan kegiatan Pengabdian kepada Masyarakat ini difasilitasi oleh Dekan Fakultas
Ekonomi dan Bisnis Islam (FEBI) IAIN Palangka Raya beserta Dekanat, Staff dan Karyawan
FEBI IAIN Palangka Raya beserta Panti Asuhan Bina Sejahtera Kota Palangka Raya. Untuk itu
tim penulis mengucapkan terima kasih kepada civitas akademika FEBI IAIN Palangka Raya,
beserta para pengurus dan juga anak-anak Panti Asuhan Bina Sejahtera kota Palangka Raya serta
semua pihak yang telah membantu terlaksananya program Pengabdian kepada Masyarakat ini.
Daftar Referensi
Amalijah, Eva, Novi Andari, and Maulidah Narastri. “Peningkatan Produktivitas Kearifan Lokal
Kerajinan Tangan Tas Rajut Sebagai Bentuk Identitas Bangsa.” PLAKAT (Pelayanan
Kepada Masyarakat) 3, no. 2 (November 22, 2021): 194–207.
https://doi.org/10.30872/plakat.v3i2.6665.
Asmuni, Asmuni. “Problematika Pembelajaran Daring Di Masa Pandemi Covid-19 Dan Solusi
Pemecahannya.” Jurnal Paedagogy 7, no. 4 (October 1, 2020): 281–88.
https://doi.org/10.33394/jp.v7i4.2941.
Bahtiar, Erfan, Deny Kurniawan, Sri Wahyuni Wulandari, and Wiwit Widiarti. “Tas Rajut sebagai
Sarana Bisnis dan Kreativitas Mahasiswa.” In Pekan Ilmiah Mahasiswa Nasional Program
Kreativitas Mahasiswa - Kewirausahaan 2014. Indonesian Ministry of Research, Technology
and Higher Education, 2014. https://www.neliti.com/publications/170098/.
Chevalier, Jacques, and Daniel Buckles. Participatory Action Research: Theory and Methods for Engaged
Inquiry, 2019. https://doi.org/10.4324/9781351033268.
Haya, Frilisa Dliyaul, Agus Yulianto, and Budi Astuti. “Kuat Tarik Tali Rajut Teknik Renda Dari
Benang Polyester Big Ply Untuk Handle Tas” 3, no. 1 (February 4, 2021).
http://intelligentes.nusanipa.ac.id/index.php/intelligentes/article/view/21.
Masiah, Masiah, and Siti Rabiatul Adawiyah. “Pelatihan Kerajinan Tas Rajut bagi Remaja Putri di
Desa Mambalan.” SELAPARANG Jurnal Pengabdian Masyarakat Berkemajuan 3, no. 2
(February 5, 2021): 199–202. https://doi.org/10.31764/jpmb.v3i2.2199.
Rahman, Nur Fuadi, Maimuna Maimuna, and Aulia Mustika Ilmiani. “Perkuliahan Bahasa Arab
dengan Gnomio.com.” Proceeding NATHLA : al-Nadwah al-’Alamiyyah fi Ta’lim al-Lughah
al-’Arabiyyah 1, no. 1 (2020): 167–78. https://doi.org/10.23971/nathla.v1i1.176.
Reason, Peter, and Hilary Bradbury. “The SAGE Handbook of Action Research: Participative
Inquiry and Practice.” Http://Lst-Iiep.Iiep-Unesco.Org/Cgi-
Bin/Wwwi32.Exe/[In=epidoc1.in]/?T2000=018601/(100), January 1, 2001.
Rinawati, Desy, and Eka Kurnia Darisman. “Survei Tingkat Kejenuhan Siswa SMK Belajar Di
Rumah Pada Mata Pelajaran Produk Kreatif Dan Kewirausahaan Selama Masa Pandemi
Covid-19.” Journal of Science and Education (JSE) 1, no. 1 (September 23, 2020): 32–40.
Setiawan, Krisna, and Paulus Pasau. “IbM Pemberdayaan Anak Panti Asuhan.” E-Dimas: Jurnal
Pengabdian kepada Masyarakat 8, no. 2 (2017): 227–35. https://doi.org/10.26877/e-
dimas.v8i2.1453.
Sihombing, Yuan Alfinsyah, Muhammad Zulham Efendi Sinaga, and Rini Hardiyanti.
“Peningkatan Kemampuan Peternak Dalam Pemanfaatan Ampas Tahu Sebagai Pakan
Ternak Kambing Melalui Proses Fermentasi Aspergillus Niger Dan Rhizopus Oryzae Di
Desa Deli Tua Kecamatan Namorambe Kabupaten Deli Serdang.” Engagement: Jurnal
Pengabdian Kepada Masyarakat 4, no. 2 (December 2, 2020): 438–55.

42
AMALA
Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat
Vol. 1, No. 1, Mei 2022, pp. 34-43

https://doi.org/10.29062/engagement.v4i2.301.
Sudarsana, I. Ketut. “Pemberdayaan Usaha Kesejahteraan Sosial Berbasis Pendidikan Agama
Hindu bagi Anak Panti Asuhan.” JCES (Journal of Character Education Society) 1, no. 1
(January 24, 2018): 41–51. https://doi.org/10.31764/jces.v1i1.75.
Triastuti, Sofiyatun. “Peranan Panti Asuhan dalam Pemberdayaan Anak melalui Keterampilan
Sablon.” DIKLUS 16, no. 2 (2012).
https://journal.uny.ac.id/index.php/diklus/article/view/3142.
ZUL, SALMAN. “Mengolah Wol sebagai Aneka Kerajinan untuk Meningkatkan Kesejahteraan
Masyarakat Kelurahan Talang Jambe dan Karang Taruna.” mengolah wol sebagai aneka
kerajinan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat kelurahan talang jambe dan karang
taruna, APRIL 27, 2021. HTTPS://WWW.BINADARMA.AC.ID/.

43

You might also like