COLORING THE GLOBAL FUTURE

Digital Citizenship
Peluang dan Tantangan
Prof Dr. Ir. Budi Hermana, MM
Transformasi Digital
Dr. dr. Matrissya Hermita., MSi., MIKom
Dr. Lana Sularto, MMSI.
 A Big Picture of
Digital Citizenship
 The world goes digital

Sumber: World Economic Forum (2020)

Sumber: We Are Social (2023)
Sumber: We Are Social (2023)
Sumber: We Are Social (2023)
Sumber: We Are Social (2023)
Sumber: We Are Social (2023)
 • the different amount of information
between those individuals who have access
to the information society and information
and communication technologies (ICTs) and
those who do not.

Digital
• It also refers to countries, regions, cities,
and businesses that are at a differentiated
socio-economic and cultural level with

Divide regard to ICT accessibility.

• imbalances in terms of access to Internet
infrastructure, information and
knowledge, and equality of opportunity
depending on income, race, ethnicity,
gender or other similar criteria.
 ketidaksetaraan dalam akses
ke Internet dan TIK

Digital Akses, Adopsi, Implementasi

Divide

HOW?
 Digital Divide

Level 1 Akses : Ketersedian Infrastruktur dan Keterjangkauan

layanan (komputer, internet, hp, tv, dll)

Level 2 Adopsi : Keterbatasan dalam ketrampilan penggunaan

teknologinya.
Dilakukan oleh stake holder dipermudah oleh system yang “user
friendly”

Level 3 Implementasi : Keterbatasan dalam memperoleh manfaat

dari penggunaan teknologi
 complexity
+
Characteristics: The situation has many
interconnected parts and variables.
Some information is available or can be
predicted, but the volume or nature of it
can be overwhelming to process.
HOW WELLCAN YOU PREDICT THERESULTSOFYOUR ACTIONS?
Example: You are doing business in many
countries, all with unique regulatory
environments, tariffs, and cultural values.
What VUCA
Approach: Restructure, bring on or
develop specialists, and build up
resources adequate to address the
complexity.
means?
ambiguity
Characteristics: Causal relationships are
completely unclear. No precedents exist;
you face “unknown unknowns.”
Example: You decide to move into
immature or emerging markets or to
launch products outside your core
competencies.
Approach: Experiment. Understanding
cause and effect requires generating
hypotheses and testing them. Design your
experiments so that lessons learned can
be broadly applied.
_ HOWMUCHDOYOUKNOWABOUTTHESITUATION?
volatility
Characteristics:The challenge is
unexpected or unstable and may be of
unknown duration, but it’s not necessarily
hard to understand; knowledge about it
is often available.
Example:Prices fluctuate after a natural
disaster takes a supplier off-line.
Approach: Build in slack and devote
resources to preparedness—for instance,
stockpile inventory or overbuy talent.
These steps are typically expensive; your
investment should match the risk.
uncertainty
Characteristics: Despite a lack of other
information, the event’s basic cause and
effect are known. Change is possible but
not a given.
Example: A competitor’s pending product
launch muddies the future of the business
and the market.
Approach: Invest in information—collect,
interpret, and share it. This works best in
conjunction with structural changes, such
as adding information analysis networks,
that can reduce ongoing uncertainty.
+
DIGITALISASI ADMINISTRASI
PEMERINTAHAN

oleh : Bayu Kurniawan, S.Psi., M.Si.

Berorirentasi Pelayanan | Akuntabel | Kompeten | Harmonis | Loyal | Adaptif | Kolaboratif

 ARAHAN PRESIDEN

“Saya ingatkan bahwa kita harus tetap fokus pada misi

besar kita, yaitu REFORMASI STRUKTURAL. Reformasi
untuk percepatan dan pemerataan pembangunan, baik itu
berupa REFORMASI REGULASI, REFORMASI
BIROKRASI”

(Pidato Sidang Kabinet Paripurna, Video Conference, 14

April 2020, di Istana Kepresidenan Bogor)

1. 2. 3.
Birokrasi yang Reformasi Birokrasi Birokrasi Lincah
Berdampak, Dirasakan Bukan Tumpukan Kertas dan Cepat
Langsung Masyarakat

Berorirentasi Pelayanan | Akuntabel | Kompeten | Harmonis | Loyal | Adaptif | Kolaboratif

Berorirentasi Pelayanan | Akuntabel | Kompeten | Harmonis | Loyal | Adaptif | Kolaboratif
 SPBE
Sistem Pemerintahan Berbasis Elektronik (SPBE) adalah
penyelenggaraan pemerintahan yang memanfaatkan teknologi
informasi dan komunikasi untuk memberikan layanan kepada pengguna
SPBE.

Tujuan SPBE adalah untuk mewujudkan tata Kelola pemerintahan yang

bersih, transparan, dan akuntabel serta pelayanan publik yang
berkualitas dan terpercaya serta untuk meningkatkan keterpaduan dan
efisiensi sistem pemerintahan berbasis elektronik.

SEMANGAT SPBE ADALAH TRANSFORMASI PROSES BISNIS DIGITAL, PENYEDERHANAAN APLIKASI, BERBAGI PAKAI,
INTEGRASI DAN KEAMANAN

Berorirentasi Pelayanan | Akuntabel | Kompeten | Harmonis | Loyal | Adaptif | Kolaboratif

 DIGITALISASI MANAJEMEN ASN
E-FORMASI
Perencanan Kebutuhan
Kemenpan RB ▪

▪ Pengadaan ASN
SIAPP- Setneg ▪ Kenaikan Pangkat
▪ Pemberhentian
E-MUTASI
Kemendagri
▪ Peremajaan Data ▪ Manajemen
FASN
Pembina Instansi Pembina JF
Kemendagri ▪ Pindah Instansi Jabatan Fungsional
Layanan SKK Spanlapor Sistem Seleksi
LAN
JPT
▪ ▪
SIJAPTI- KASN
Layanan Wasdal Sistem Seleksi PI
LAN RI ▪ ▪

▪ Talent Manajemen ▪ Integrated Disiplin

▪ Layanan Bankum ▪ Bankum
WALI DATA ▪ Layanan Referensi ▪ Teken Digital
▪ Helpdesk ▪ Manajemen Web
▪ Dashboard Service
▪ Interoperabitlay
SSO
TASPEN ▪ Pemutakhiran Data
Mandiri
▪ Layanan ▪ Profile ASN
Kepegawaian ▪ Kompetensi dan
Instansi Pembina JF ▪ Layanan Kinerja Performa
▪ Absensi ▪ Notifikasi Status
SRIKANDI-ANRI ▪ Dashboard ● Mobile App Layanan Kepegawaian
▪ Layanan Helpdesk ● Seluruh ASN ▪ Berita
LAN RI ▪ Layanan ▪ Dokumen Saya
TAPERA

Interoperabitiy ▪ MyKPE
▪ Stakeholder
STAKEHOLDER

BPJS

Berorirentasi Pelayanan | Akuntabel | Kompeten | Harmonis | Loyal | Adaptif | Kolaboratif

 DIGITALISASI LAYANAN BKN

Berorirentasi Pelayanan | Akuntabel | Kompeten | Harmonis | Loyal | Adaptif | Kolaboratif

Berorirentasi Pelayanan | Akuntabel | Kompeten | Harmonis | Loyal | Adaptif | Kolaboratif
 “In the future is NOT about the
competition of knowledge,

it’s a competition of creativity,

competition of imagination,
competition of learning,
competition of independent
thinking“

Jack MA, Founder of Alibaba

Berorirentasi Pelayanan | Akuntabel | Kompeten | Harmonis | Loyal | Adaptif | Kolaboratif

Dr. Lana Sularto, SE., MMSI, ACA
Digital Commerce
Pandemi global Covid-19 meningkatkan Digital Commerce, separuh pembeli membeli
produk yang belum pernah mereka beli secara online sebelumnya, dengan 70%
membeli lebih banyak dari biasanya. (bloomreach.com)
Persentase Penggunaan E-Commerce Tertinggi di Dunia
(April 2021) (We Are Social)
Pertumbuhan
ECommerce Tercepat
di Dunia (Merchant Machine)

Total transaksi cashless yang terjadi pada

tahun 2020 yang mencapai sekitar Rp126,95
Triliun, setelah sebelumnya hanya mencapai
Rp47,19 Triliun (Bank Indonesia)
 Definisi Digital Commerce

Digital Commerce (D-commerce) : pembelian dan penjualan

barang dan jasa menggunakan saluran digital seperti
Internet, jaringan seluler, dan infrastruktur perdagangan.

D-commerce meliputi:
o Aktivitas pemasaran : orang, proses, dan
teknologi untuk pengembangan konten,
o Analisis, Promosi,
o Harga,
o Akuisisi dan Retensi pelanggan,
o Pengalaman pelanggan, dll
Digital Commerce vs E-Commerce

E-Commerce D-Commerce
Platform Platform Limited
Situs web, Aplikasi,
virtual reality (VR), dan
(situs web)
augmented reality (AR)

E-Commerce D-Commerce
Melibatkan Value
Total pendapatan
(nilai), didorong konten
KPI bersih (transaksional)
dan perangkat seluler
KPI : Customer Lifetime
Value (CLV).
https://www.tibco.com/