Download as pdf or txt
Download as pdf or txt
You are on page 1of 12

Journal on Education

Volume 05, No. 03, Maret-April 2023, pp. 8222-8233


E-ISSN: 2654-5497, P-ISSN: 2655-1365
Website: http://jonedu.org/index.php/joe

Pengembangan Media Pembelajaran Menggunakan Aplikasi Borland


Delphi 7 untuk Menghitung Jumlah Bahan dan Biaya pada Instalasi
Penerangan 1 Fasa

Amar Jatnika1, Irwanto2, Bagus Dwi Cahyono3


1, 2, 3
Universitas Sultan Ageng Tirtayasa, Jl. Raya Palka No.Km 3, Panancangan, Kec. Cipocok Jaya, Kabupaten Serang,
amarjatnika99@gmail.com

Abstract
This research is one of the developmental studies, which aims to produce a product design in the form of
learning media based on Borland Delphi 7 which will be used in the class XI Electric Power Installation subject,
the Department of Electrical Engineering at the Agricultural Vocational High School, Serang City. This learning
media contains learning tools, materials, and calculations to determine the number of armatures/lamps. This
research is a Research and Development (R&D) study using the Sugiyono development model, which consists
of 6 stages and 1 stage, namely data analysis and reporting. The stages in this research are potentials and
problems, collecting information, product design, design validation, design revision, and product testing.
Retrieval of data and ideas in this study through several stages, namely by observation and interviews. The final
product that will be produced from this development research is learning media based on Borland Delphi 7 on
the material for calculating the amount of material and costs in a single-phase electrical installation. The results
of the feasibility test for the development of learning media based on Borland Delphi 7 showed an average score
of 3.58 by media experts, then the results of the due diligence by material experts showed an average score of
3.43, and the results of the due diligence by user experts showed results the average value of 3.72 can be said to
be "very valid" and as expected, namely being able to attract students' interest in the learning process and can be
used as independent teaching materials for students..
Keywords:Learning Media, Problem Based Learning, Development, Electric Power Installation, Borland
Delphi 7

Abstrak
Penelitian ini merupakan salah satu penelitian yang bersifat pengembangan, yang bertujuan untuk menghasilkan
suatu rancangan produk berbentuk media pembelajaran berbasis Borland Delphi 7 yang akan digunakan pada
mata pelajaran Instalasi Tenaga Listrik kelas XI Jurusan Teknik Instalasi Tenaga Listrik SMKN Pertanian Kota
Serang. Media pembelajaran ini berisikan perangkat pembelajaran, materi, dan perhitungan menentukan jumlah
armatur/lampu. Penelitian ini merupakan penelitian Research and Development (R&D) dengan menggunakan
model pengembangan Sugiyono, yaitu terdiri dari 6 tahapan dan 1 tahapan yaitu analisis data dan pelaporan.
Tahap dalam penelitian ini yakni potensi dan masalah, mengumpulkan informasi, desain produk, validasi desain,
revisi desain, dan uji coba produk. Pengambilan data dan ide gagasan dalam penelitian ini melalui beberapa
tahap yaitu dengan observasi, dan wawancara. Produk akhir yang akan dihasilkan dari penelitian pengembangan
ini berupa media pembelajaran berbasis Borland Delphi 7 pada materi menghitung jumlah bahan dan biaya pada
instalasi listrik 1 fasa. Hasil uji kelayakan pengembangan media pembelajaran berbais Borland Delphi 7 ini
menunjukkan hasil nilai rata-rata 3,58 oleh ahli media, kemudian hasil uji kelayakan oleh ahli materi
menunjukkan hasil nilai rata-rata 3,43, dan hasil uji kelayakan oleh ahli pengguna menunjukkan hasil nilai rata-
rata 3,72 dapat dikatakan “sangat valid” dan sesuai yang diharapkan yaitu mampu menarik minat peserta didik
dalam proses pembelajaran serta dapat digunakan sebagai bahan ajar mandiri untuk peserta didik.
Kata kunci: Media Pembelajaran, Problem Based Learning, Pengembangan, Instalasi Tenaga Listrik, Borland
Delphi 7

Copyright (c) 2023 Amar Jatnika, Irwanto, Bagus Dwi Cahyono


Corresponding author: Amar Jatnika
Email Address: amarjatnika99@gmail.com (Jl. Raya Palka No.Km 3, Panancangan)
Received 03 February 2023, Accepted 09 February 2023, Published 09 February 2023
Pengembangan Media Pembelajaran Menggunakan Aplikasi Borland Delphi 7 untuk Menghitung Jumlah Bahan dan
Biaya pada Instalasi Penerangan 1 Fasa, Amar Jatnika, Irwanto, Bagus Dwi Cahyono 8223

PENDAHULUAN

Kegiatan pembelajaran di SMK tidak hanya praktik, tetapi ada juga teori produktif yang harus
ditempuh oleh peserta didik. Kompetensi keahlian Teknik Instalasi Tenaga Listrik memiliki mata
pelajaran Instalasi Tenaga Listrik khusus nya kelas XI yang di dalamnya terdapat materi tentang
menghitung jumlah bahan, dan biaya pada instalasi listrik 1 fasa. Hasil belajar mata pelajaran instalasi
tenaga listrik masih belum optimal. Maka dari itu diperlukannya suatu media pembelajaran yang tepat
untuk meningkatkan hasil belajar peserta didik.
Hasil belajar dapat dipengaruhi oleh model pembelajaran, gaya belajar, dan media
pembelajaran. Ketepatan media pembelajaran yang digunakan dapat meningkatkan daya berpikir
peserta didik bahkan ke tingkat berfikir yang lebih tinggi, tingkat berpikir tinggi peserta didik dapat
dilatih melalui pembelajaran di kelas. Media pembelajaran yang sesuai dengan materi ajar dapat
membantu peserta didik dalam berpikir tingkat tinggi sehingga media pembelajaran sangat diperlukan
dalam proses belajar mengajar [1].Wuryandari (2012) menyatakan proses pembelajaran perlu
didukung oleh media pembelajaran, salah satunya adalah media elektronik seperti penggunaan LCD
Proyektor, komputer, dan lain sebagainya [2]. Dengan menggunakan media pembelajaran, proses
pembelajaran dapat terbantu dikarenakan media pembelajaran membantu pemahaman peserta didik
terhadap materi pembelajaran yang diberikan oleh tenaga pendidik [3]. Priyanto (2009) menyatakan
penggunaan media dalam pengajaran dapat membantu pencapaian keberhasian dalam belajar [4].
Riyana (2009) menyatakan penggunaan media pembelajaran harus relevan dengan tujuan
pembelajaran yang ingin dicapai, sesuai kompetensi dan bahan ajar, sehingga dengan penggunaan
media dalam pembelajaran peserta didik dapat menangkap tujuan dan bahan ajar lebih mudah dan
cepat dicapai [5].
Kompetensi Dasar menghitung jumlah bahan dan biaya pada instalasi penerangan 1 fasa
merupakan salah satu Kompetensi Dasar yang ada pada mata pelajaran Instalasi Tenaga Listrik di
SMKN Pertanian Kota Serang Kelas XI Jurusan Teknik Instalasi Tenaga Listrik. Pada proses
pembelajaran, tenaga pendidik menggunakan bahan ajar dan power point sebagai media
pembelajaran. Berdasarkan hasil observasi dan wawancara yang dilakukan pada hari Senin, 07 Juni
2021 di SMK Negeri Pertanian Kota Serang di Jurusan Teknik Instalasi Tenaga Listrik dengan tenaga
pendidik mata pelajaran Instalasi Tenaga Listrik diperoleh hasil sebagai berikut: (1) pada kondisi
pandemi Covid-19 proses belajar mengajar menggunakan metode daring (tanpa tatap muka) dengan
power point sebagi media pembelajaran dan buku sebagai bahan ajar, hal tersebut membuat peserta
didik kesulitan dalam memahami materi karena peserta didik merasa bosan dalam mengikuti proses
pembelajaran. Pembelajaran menjadi kurang optimal karena tenaga pendidik hanya memberikan
materi melalui power point; (2) metode pembelajaran yang digunakan adalah metode ceramah,
menyebabkan peserta didik senderung bosan dan bersikap pasif pada proses pembelajaran sehingga
menyebabkan peserta didik kurang mendapat kesempatan secara luas untuk menyampaikan ide-ide
8224 Journal on Education, Volume 05, No. 03, Maret-April 2023, hal. 8222-8233

atau gagasan, mengembangkan pengalaman, dan potensi yang dimiliki sehingga menyebabkan
turunnya minat peserta didik dalam proses pembelajaran; dan (3) Kurangnya minat peserta didik dan
cara perhitungan pada materi menghitung jumlah bahan dan biaya pada instalasi listrik satu fasa pada
mata pelajaran Instalasi Tenaga Listrik yang telah disampaikan tenaga pendidik, sehingga nilai hasil
belajar peserta didik yang didapatkan pada materi menghitung jumlah bahan dan biaya pada instalasi
satu fasa pada mata pelajaran Instalasi Tenaga Listrik di Kelas XI Jurusan Teknik Instalasi Tenaga
Listrik SMKN Pertanian Kota Serang masih di bawah Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) dengan
rata-rata nilai sebesar 65, dengan KKM 75 sebanyak 15% dari total peserta didik.
Berdasarkan hasil observasi dan wawancara di atas maka peneliti perlu melakukan suatu
penelitian tentang pengembangan media pembelajaran. Media pembelajaran yang dikembangkan
adalah media pembelajaran berbasis Borland Delphi 7. Media pembelajaran berbasis Borland Delphi
7 ini menggunakan software Borland Delphi 7.0. Pemanfaatan media pembelajaran berbasis Borland
Delphi 7 dalam proses pembelajaran dapat menghasilkan pembelajaran yang lebih menyenangkan.
Penggunaan media pembelajaran berbasis Borland Delphi 7 diharapkan dapat membuat peserta didik
lebih aktif dalam belajar. Ketertarikan peserta didik pada media pembelajaran berbasis Borland
Delphi 7 dapat meningkatkan motivasi belajar dan keterampilan peserta didik. Media pembelajaran
berbasis Borland Delphi 7 ini memberikan suasana berbeda yang dapat mengubah persepsi peserta
didik mengenai pembelajaran Kompetensi Dasar menghitung jumlah bahan dan biaya pada instalasi
penerangan 1 fasa pada mata pelajaran Instalasi Tenaga Listrik Kelas XI Jurusan Teknik Instalasi
Tenaga Listrik di SMKN Pertanian Kota Serang.
Berdasarkan uraian di atas, penulis tertarik melakukan penelitian dengan judul
“Pengembangan Media Pembelajaran Berbasis Borland Delphi 7 Pada Materi Menghitung Jumlah
Bahan dan Biaya Pada Instalasi Penerangan 1 Fasa.

METODE

Penelitian ini merupakan jenis penelitian pengembangan (Research and Development).


Menurut [6] metode penelitian dan pengembangan adalah metode penelitian yang digunakan untuk
menghasilkan produk tertentu, dan menguji keefektifan produk tersebut. Pengembangan yang
dilakukan dalam penelitian ini yaitu pengembangan media pembelajaran berbasis Borland Delphi 7
pada materi menghitung jumlah bahan dan biaya pada instalasi penerangan 1 fasa. Adapun model
pengembangan yang digunakan peneliti dari model pengembangan [6]. Model ini terdiri dari 10
tahapan meliputi: (1) potensi dan masalah; (2) pengumpulan data; (3) desain produk; (4) validasi
desain; (5) revisi desain; (6) uji coba produk; (7) revisi produk; (8) uji coba pemakaian; (9) revisi
produk; dan (10) produksi Masal. Berikut gambar skema penelitian pengembangan sugiyono pada
gambar 1.
Pengembangan Media Pembelajaran Menggunakan Aplikasi Borland Delphi 7 untuk Menghitung Jumlah Bahan dan
Biaya pada Instalasi Penerangan 1 Fasa, Amar Jatnika, Irwanto, Bagus Dwi Cahyono 8225

Gambar 1. Tahapan penelitian pengembangan model Sugiyono


Dalam pengujian produk pada penelitian ini hanya menggunakan enam tahapan serta pada
tahapan terakhir menggunakan analisis data dan pelaporan. Karena empat tahap selanjutnya
digunakan untuk produk dalam ruang lingkup yang lebih luas atau masal. Sedangkan pada penelitian
ini mempunyai batasan masalah dalam lingkup sekolah, yang dimaksud adalah peserta didik Kelas XI
TITL di SMK Negeri Pertanian Kota Serang. Tahapan yang digunakan pada penelitian ini meliputi:
(1) potensi masalah; (2) pengumpulan data; (3) desain produk; (4) validasi desain; (5) revisi desain,
(6) uji coba produk, serta 7) analisis data dan pelaporan sehingga dalam penelitian ini hanya
menggunakan enam tahapan ditambah dengan analisis dan pelaporan. Tahapan-tahapan tersebut dapat
dilihat pada Gambar 2 di bawah ini.

Gambar 2. Tahapan penggunaan R & D yang digunakan oleh peneliti


1. Potensi dan masalah
Tahapan pertama yang dilakukan dalam penelitian pengembangan ini adalah mengumpulkan
informasi terkait potensi dan masalah yang ada di lokasi penelitian. Potensi adalah segala sesuatu
yang bila didayagunakan akan memiliki nilai tambah. Akan tetapi potensi juga bisa berubah menjadi
masalah apabila tidak ada yang dapat mendayagunakannya. Masalah adalah penyimpangan antara
kondisi yang diharapkan dengan kondisi yang terjadi. Artinya kondisi yang terjadi tidak sesuai dengan
kndisi yang diharapkan. Masalah juga dapat berubah menjadi potensi jika ada yang dapat
mendayagunakannya [6]. Pengumpulan data yang dilakukan pertama kali adalah dengan melakukan
observasi di SMK Negeri Pertanian Kota Serang. Observasi dilakukan untuk melihat masalah yang
ada dalam proses pembelajaran khususnya di Jurusan Teknik Instalasi Tenaga Listrik (TITL).
2. Pengumpulan data
8226 Journal on Education, Volume 05, No. 03, Maret-April 2023, hal. 8222-8233

Setelah dilakukan observasi dan ditemukan masalah di lapangan, tahap selanjutnya adalah
mengumpulkan data dan informasi seputar masalah tersebut. Pada pengumpulan data dan infromasi
dilakukan wawancara pada tenaga pendidik pengampu mata pelajaran Instalasi Tenaga Listrik di
jurusan TITL SMKN Pertanian Kota Serang. Hasil wawancara diperkuat dengan bukti hasil belajar
peserta didik.
3. Desain produk
Pada tahap pengembangan produk awal, dilakukan desain produk media pembelajaran.
Desain dilakukan guna memberikan gambaran awal media pembelajaran yang akan dikembangkan
seperti flowchart dan Storyboard. Desain produk berisi terkait spesifikasi produk yang akan
dikembangkan, sehingga pada desain produk akan terdapat gambaran seperti apa media pembelajaran
yang akan dikembangkan.

Gambar 3. Kerangka desain media pembelajran


4. Validasi desain
Setelah desain selesai dibuat maka selanjutnya desain di validasi. Dalam hal ini peran ahli
diperlukan untuk melakukan validasi. Terdapat beberapa ahli yaitu ahli materi, ahli media, dan ahli
pengguna. Desain produk media pembelajaran selanjutnya akan divalidasi oleh tiga ahli materi, tiga
ahli media, dan tiga ahli pengguna dimana para ahli nantinya akan memberikan nilai dan masukkan
pada desain produk media pembelajaran. Dalam hal ini ahli materi, ahli media, dan ahli pengguna
dalam melakukan validasi diberikan pula instrumen validasinya.
5. Revisi desain
Setelah desain divalidasi dan mendapat masukkan dari ahli materi, ahli media, dan ahli
pengguna, langkah selanjutnya adalah perbaikan. Perbaikan yang dilakukan dengan
Pengembangan Media Pembelajaran Menggunakan Aplikasi Borland Delphi 7 untuk Menghitung Jumlah Bahan dan
Biaya pada Instalasi Penerangan 1 Fasa, Amar Jatnika, Irwanto, Bagus Dwi Cahyono 8227

mempertimbangkan masukkan yang sudah diberikan oleh ahli materi, ahli media, dan ahli pengguna.
Setelah perbaikan selesai dilakukan, barulah media pembelajaran berbasis Borland Delphi 7 dapat
memasuki tahap selanjutnya.
6. Uji coba produk
Setelah media pembelajaran selesai direvisi tahap selanjutnya adalah pengujian. Pada
pengujian ini dilakukan pada peserta didik Kelas XI Jurusan Teknik Instalasi Tenaga Listrik dengan
jumlah yang terbatas. Peserta didik yang dibutuhkan dalam uji coba awal media pembelajaran ini
kisaran 10-20 anak. Pada peserta didik diberikan media pembelajaran.
7. Analisis data dan pelaporan
Setelah uji coba produk selesai, tahap selanjutnya yaitu menganalisis hasil produk serta
membuat laporan hasil produk media pembelajaran.

HASIL DAN DISKUSI


Hasil penelitian ini adalah suatu produk berupa media pembelajaran berbasis Borland Delphi
7. Media pembelajaran yang dihasilkan digunakan untuk meningkatkan hasil belajar peserta didik di
mata pelajaran Instalasi Tenaga Listrik kelas XI jurusan Teknik Instalasi Tenaga Listrik (TITL) SMK
Negeri Pertanian Kota Serang. Penelitian ini merupakan jenis penelitian Research and Development
(R&D) dengan model pengembangan [6] yang terdiri dari 7 tahapan diantarnya: (1) potensi dan
masalah; (2) pengumpulan data; (3) desain produk; (4) validasi desain; (5) revisi desain; (6) uji coba
produk;. Berikut ini data hasil pengembangan media untuk masing-masing tahapan.
Pada tahap potensi dan masalah, ini untuk mengetahui permasalahan di Kelas XI Jurusan
Teknik Instalasi Tenaga Listrik SMKN Pertanian Kota Serang serta menjadi latar belakang
permasalahan. Pada tahap potensi dan masalah, peneliti melakukan observasi ke lapangan, wawancara
kepada tenaga pendidik pengampu mata pelajaran Instalasi Tenaga Listrik. Setelah mendapatkan
bentuk permasalahan hasil dari analisis, selanjutnya peneliti melakukan pengumpulan dan pengolah
data yang menunjang pengembangan media pembelajaran. Kemudian setelah itu peneliti memulai
membentuk desain produk yang dikembangkan. Pada tahap desain produk ini peneleti memulai dari
perancangan desain. Perancangan desain ini , peneliti menggunakan aplikasi pendudukan yaitu canva.
Setelah desain dibuat maka peneliti melanjutkan tahap selanjutnya yaitu tahap validasi desain. Pada
tahap validasi desain, peneliti melakukan simulasi kepada para ahli media, materi, dan pengguna serta
angket yang di dalamnya terdapat penilaian seperti desain interface, isi materi, dan kegunaan dari
media pembelajaran yang dikembangkan secara keseluruhan sehingga dapat dikatakan layak untuk
digunakan. Setelah desain di validasi, langkah selanjutnya yaitu revisi desain. Pada tahap revisi
desain, peneliti melakukan perbaikan rancangan desain, yang dimana masukan-masukan dari
penilaian para ahli yang telah diberikan dengan mempertimbangkan masukkan yang sudah diberikan
oleh para. Setelah perbaikan selesai dilakukan, barulah peneliti dapat memasuki tahap selanjutnya
yaitu tahap uji coba produk. Pada tahap uji coba produk, peneliti melakukan uji coba produk di Kelas
8228 Journal on Education, Volume 05, No. 03, Maret-April 2023, hal. 8222-8233

XI Jurusan Teknik Instalasi Tenaga Listrik SMKN Pertanian Kota Serang. Selanjutnya produk diuji
cobakan dengan uji coba kelompok kecil yang terdiri dari 20 peserta didik kelas XI TITL 2 dan uji
coba kelompok besar yang terdiri dari 20 peserta didik kelas XI TITL 1 SMKN Pertanian Kota
Serang.
Pada tahapan pontensi dan masalah, potensi dalam penelitian pengembangan ini adalah
pengembangan media pembelajaran berbasis Delphi pada materi menghitung jumlah bahan dan biaya
pada instalasi listrik 1 fasa mata pelajaran Instalasi Tenaga Listrik kelas XI TITL. Potensi
pengembangan produk tersebut berguna untuk meminimalisis permasalahan di kelas bahwa
kurangnya media pembelajaran, sehingga peserta didik kurang termotivasi dan cepat merasa bosan,
selain itu belum adanya media pembelajaran dengan menggunakan Delphi. Pada tahap ini yang
terpenting dilakukan adalah analisis kebutuhan terhadap produk yang akan dikembangkan melalui
wawancara terhadap tenaga pendidik mata pelajaran Instalasi Tenaga Listrik di Kelas XI Jurusan
Teknik Instalasi Tenaga Listrik SMK Negeri Pertanian Kota Serang bahwa di kelas XI jurusan TITL
tenaga pendidik hanya menggunakan buku sebagai bahan ajar dan power point sebagai media
pembelajaran sehingga peserta didik kurang minat dan tidak bersemangat dalam proses pembelajaran.
Setelah tahap potensi dan masalah selanjutnya dilakukan pengumpulan dan pengolah data
yang menunjang pengembangan media pembelajaran. Sumber atau referensi untuk pengembangan
media pembelajaran didapatkan dari sumber yang relevan yaitu: (1) Buku “Instalasi Tenaga Listrik
SMK/MAK” oleh Hanjar Santoso; (2) Silabus SMK Negeri Pertanian Kota Serang; dan (3) Rencana
Pelaksanaan Pembelajaran (RPP).
Setelah dilakukan pengumpulan data, langkah selanjutnya adalah desain produk. Ada
beberapa hal yang dilakukan dalam tahap desain produk pengembangan media pembelajaran berbasis
Delphi pada materi menghitung jumlah bahan dan biaya pada instalasi listrik 1 fasa. Langkah-langkah
penyusunan desain produk media pembelajaran ini, diantaranya adalah menyesuaikan standar
kompetensi inti dan kompetensi dasar serta silabus berdasarkan kurikulum 2013. Media pembelajaran
ini pada materi menghitung jumlah bahan dan biaya pada instalasi listrik 1 fasa menggunakan aplikasi
Delphi 7.0. Adapun desain penyajian media pembelajaran ini disusun secara urut yang terdiri dari
halaman login, halaman utama, menu perangkat pembelajaran, menu materi, menu perhitungan, dan
menu bantuan

Gambar 4. Desain media pembelajaran


Pengembangan Media Pembelajaran Menggunakan Aplikasi Borland Delphi 7 untuk Menghitung Jumlah Bahan dan
Biaya pada Instalasi Penerangan 1 Fasa, Amar Jatnika, Irwanto, Bagus Dwi Cahyono 8229

Gambar 5. Desain media pembelajaran


Validasi produk pengembangan media pembelajaran berbasis Delphi di uji oleh 9 ahli, yang
terdiri dari 3 ahli media, 3 ahli materi, dan 3 ahli pengguna. Validasi media pembelajaran berbasis
Borland Delphi 7 dilakukan dengan menggunakan lembar validasi ahli media. Penilaian media
menggunakan 2 aspek yaitu: (1) kemudahan penggunaan; dan (2) Kegrafikan. Hasil nilai kelayakan
dapat di lihat pada Tabel 1 di bawah ini.
Tabel 1. Hasil penilaian kelayakan media pembelajaran oleh ahli media
No Aspek Penilaian Rata-rata Skor Kategori
Penilaian Tiap Aspek
1 Kemudahaan 3,57 Sangat Baik
Penggunaan
2 Kegrafikan 3,58 Sangat Baik
Rata-rata Penilaian 3,66 Sangat Baik
Dari hasil rata-rata penilaian ahli media didapatkan 3,58, untuk penilaian aspek kemudahan
penggunaan 3,57 dan untuk penilaian kegrafikan 3,58, sehingga dapat digambarkan dalam bentuk
grafik berikut.

3.584
3.582
3.58
3.578
3.576
3.574
Kemudahan Pengguna Kegrafikan

Gambar 6. Grafik hasil kelayakan media pembelajaran oleh ahli media


Validasi materi pembelajaran berbasis Borland Delphi 7 dilakukan dengan menggunakan
lembar validasi ahli materi. Dalam penilaian yang dilakukan oleh ahli materi yang berjumlah 3 orang
Guru dengan diberikan 30 butir pernyataan penilaian terhadap media pembelajaran, dari 3 aspek
penilaian diantaranya aspek isi, aspek kebahasaan dan aspek penyajian dapat dilihat pada Tabel 2 di
bawah ini.
Tabel 2. Hasil penilaian kelayakan media pembelajaran oleh ahli materi
No Aspek Penilaian Rata-rata Skor Kategori
Penilaian Tiap Aspek
1 Isi 3,38 Sangat Baik
2 Kebahasaan 3,37 Sangat Baik
3 Penyajian 3,53 Sangat Baik
Rata-rata Penilaian 3,43 Sangat Baik
8230 Journal on Education, Volume 05, No. 03, Maret-April 2023, hal. 8222-8233

Dari hasil rata-rata penilaian ahli materi didapatkan 3,43, untuk penilaian aspek isi 3,38,
aspek kebahasaan 3,37 dan aspek penyajian 3,53, sehingga dapat digambarkan dalam bentuk grafik
berikut.

3.55
3.5
3.45
3.4
3.35
3.3
3.25
Isi Kebahasaan Penyajian

Gambar 6. Grafik hasil kelayakan media pembelajaran


Dalam penilaian yang dilakukan oleh ahli pengguna yang berjumlah 2 orang Dosen FKIP
UNTIRTA dan 1 orang Tenaga Pendidik pengampu mata pelajaran ITL Kelas XI Jurusan TITL
SMKN Pertanian Kota Serang dengan diberikan 22 butir pernyataan penilaian terhadap media
pembelajaran, dari 3 aspek penilaian diantaranya aspek penyajian materi, aspek kebahasaan, aspek
kemanfaatan, dan aspek tampilan. Adapun hasil kelayakan yang diperoleh pada setiap aspek sebagai
berikut.
Tabel 3. Hasil penilaian kelayakan media pembelajaran oleh ahli pengguna
No Aspek Penilaian Rata-rata Skor Kategori
Penilaian Tiap Aspek
1 Penyajian Materi 3,84 Sangat Baik
2 Kebahasaan 3,77 Sangat Baik
3 Kemanfataan 3,78 Sangat Baik
4 Tampilan 3,81 Sangat Baik
Rata-rata Penilaian 3,80 Sangat Baik
Dari hasil rata-rata penilaian ahli pengguna didapatkan 3,80, untuk penilaian aspek penyajian
materi 3,84, aspek kebahasaan 3,77, aspek kemanfaatan 3,78, dan aspek tampilan 3,81, sehingga dapat
digambarkan dalam bentuk grafik berikut.

4
3.9
3.8
3.7
3.6
3.5
3.4
Penyajian Materi Kebahasaan Kemanfaatan Tampilan

Gambar 7. Grafik hasil kelayakan media pembelajaran oleh ahli pengguna

KESIMPULAN
Hasil dari pengembangan media pembelajaran berbasis Borland Delphi 7 pada materi
menghitung jumlah bahan dan biaya pada instalasi listrik 1 fasa, dapat disimpulkan sebagai berikut.
Pengembangan Media Pembelajaran Menggunakan Aplikasi Borland Delphi 7 untuk Menghitung Jumlah Bahan dan
Biaya pada Instalasi Penerangan 1 Fasa, Amar Jatnika, Irwanto, Bagus Dwi Cahyono 8231

1. Pengembangan media pembelajaran berbasis Borland Delphi 7 pada materi menghitung jumlah
bahan, dan biaya pada instalasi listrik 1 fasa ini dapat digunakan dengan baik, sesuai dengan hasil
yang diharapkan dapat membantu proses pembelajaran menjadi lebih menarik. Sehingga hal
tersebut dapat menumbuhkan minat peserta didik dalam belajar menghitung jumlah bahan dan
biaya pada instalasi listrik 1 fasa pada mata pelajaran instalasi tenaga listrik kelas XI. Metode yang
digunakan dalam pengembangan ini menggunakan Research and Development dengan model
Sugiyono (2012). Pada pembuatan media pembelajaran ini menggunakan aplikasi Borland Delphi
7, PhPMyadmin untuk kelola database, aplikasi XAMPP untuk menganalisis bahasa program dan
aplikasi Canva sebagai pembuatan desain interface.
2. Hasil uji kelayakan yang didapati oleh ahli media menunjukkan nilai rata-rata 3,58, sedangkan
hasil uji kelayakan oleh ahli materi menunjukkan nilai rata-rata 3,43, dan hasil uji kelayakan oleh
ahli pengguna menunjukkan nilai rata-rata 3,72 dapat dikatakan “sangat valid” dari penilaian hasil
uji kelayakan ini untuk digunakan sebagai media pembelajaran pada mata pelajaran Instalasi
Tenaga Listrik untuk kelas XI Jurusan TITL.

REFERENSI
Aditya, A. N. (2011). Jago PHP & MySQL. Bekasi: Dunia Komputer.
Adnyana, M. E. (2020). Implementasi model pembelajaran STAD (Student Team Achievement
Division) untuk meningkatkan motivasi dan prestasi belajar. Indonesian Journal of
Educational Development, 1(3), 496–505.
https://ojs.mahadewa.ac.id/index.php/ijed/article/view/828
Andriani, D., Handu, G., & Karlimah. (2021). Analisis Rubrik Penilaian Berbasis Education for
Suistanable Development dan Konteks Berfikir Sistem di Sekolah Dasar. Edukatif : Jurnal
Ilmu Pendidikan, 3(4), 1821–1829
Anugraheni. (2018). Pengembangan Perangkat Pembelajaran Matematika Berbasis Pendidikan
Karakter Kreatif di Sekolah Dasar. Jurnal Refleksi Edukatika, 8(2).
Arikunto, Suharisimi. (2011). Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan praktik. Jakarta: Rineka Cipta.
Batubara, H. H. (2020). Media Pembelajaran Efektif. Semarang: Fatawa Publishing.
BNSP. (2008). Pedoman Penyusunan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan Sekolah Dasar. Jakarta:
Depdiknas.
Depdikbud. (2007). Peraturan Menteri Pendidikan Nomor 41 Tahun 2007 Tentang Standar Proses
untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah. Jakarta: Depdiknas.
Cahyono, B. D., Muslim, S., & Djoko, D. (2019). The effect of Delphi-based on learning media at
student learning outcomes in basic electricity and electronics subjects viewed from the level
of student learning autonomy. Journal of Physics: Conference Series, 1360(1).
https://doi.org/10.1088/1742-6596/1360/1/012028
Elizabeth, A., & Sigahitong, M. M. (2018). Pengaruh Model Problem Based Learning Terhadap
8232 Journal on Education, Volume 05, No. 03, Maret-April 2023, hal. 8222-8233

Kemampuan Berpikir Kreatif Peserta Didik SMA. Prisma Sains : Jurnal Pengkajian Ilmu
Dan Pembelajaran Matematika Dan IPA IKIP Mataram, 6(2), 66. https://doi.org/10.33394/j-
ps.v6i2.1044
Hidayatullah, Priyanto. Kawistara, J. K. (2017). Pemograman Web. Bandung: Informatika Bandung
Jennah, R. (2009). Media Pembelajaran. In Media Pembelajaran.
Kadir, Abdul. (2004). Dasar Aplikasi Database MySQL Delphi. Yogyakarta: Andi Offset.
Khasanati, D., & Mustika, D. (2021). Analisis Kemampuan Guru Dalam Menyusun Penilaian di SDN
01 Tualang Kabupaten Siak. SALIHA: Jurnal Pendidikan & Agama Islam, 4(2), 186–201.
https://doi.org/10.54396/saliha.v4i2.179.
Kosassy. (2019). Mengulas Model Model Pengembangan Pembelajaran Dan Perangkat Pembelajaran.
Jurnal PPKn & Hukum, 14(1).
Kunanti, E. S. (2020). Penyusunan Pengembangan Penilaian Berbasis HOTS. In Prosiding Seminar
Nasional PBSII (Issue 1).
Kurnia, U. (2015). Efektivitas Penggunaan Gambar Pada Brosur dalam Model Pembelajaran Problem
Based Learning Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Fisika Kelas XI SMA N 5 Padang. Pillar
of Physics Education, 6, 105–112.
Kurniawati, D., & Mawardi. (2021). Pengembangan Instrumen Penilaian Sikap Gotong Royong dalam
Pembelajaran Tematik di Sekolah Dasar. Edukatif : Jurnal Ilmu Pendidikan, 3(3), 640–648.
Kustandi, C., & Sutjipto, B. (2011). Media Pembelajaran: Manual dan Digital. Penerbit Ghalia
Indonesia.
Mashuri, S. (2019). Media Pembelajaran Matematika. Deepublish.
Mendikbud. (2013). Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 66 Tahun 2013 tentang
Standar Penilaian.
Moreira, I. X., Pereira, S., & Gusmão, H. F. (2018). The Influence of Concrete Instructional Media on
Learning Achievement. ISCE : Journal of Innovative Studies on Character and Education,
2(1), 104–114.
Nurrita, T. (2018). Pengembangan Media Pembelajaran Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa.
MISYKAT: Jurnal Ilmu-Ilmu Al-Quran, Hadist, Syari’ah Dan Tarbiyah, 3(1), 171.
https://doi.org/10.33511/misykat.v3n1.171.
Peraturan PP No. 32 Pasal 20. (2013). Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 32 Tahun
2013.
Priyanto, Dwi. (2009). Pengembangan Multimedia Pembelajaran Berbasis Komputer. JPAK. Vol 14
No 1.
Riscaputantri, A., & Wening, S. (2018). Pengembangan instrumen penilaian afektif siswa kelas IV
sekolah dasar di Kabupaten Klaten. Jurnal Penelitian Dan Evaluasi Pendidikan, 22(2), 231–
242. https://doi.org/10.21831/pep.v22i2.16885
Riyana. (2009). Media Pembelajaran: Hakikat, Pengembangan, Pemanfaatan, Penilaian. CV. Wacana
Pengembangan Media Pembelajaran Menggunakan Aplikasi Borland Delphi 7 untuk Menghitung Jumlah Bahan dan
Biaya pada Instalasi Penerangan 1 Fasa, Amar Jatnika, Irwanto, Bagus Dwi Cahyono 8233

Prima.
Santoso, Deni. Ramadhani, Dochi. (2019) Pengembangan Media Pembelajaran Berbasis Android
Pada Mata Pelajaran Pengenalan Microdoft Word di LPK SHEZA Pontianak. JTIP Vol 12,
No 1. 2086 – 4981.
Setiana, D. S. (2018). Meningkatkan Kemampuan Menyusun RPP dengan Pendekatan Saintifik
Mahasiswa Pendidikan Matematika Universitas Sarjanawiyata Tamansiswa Yogyakarta.
Prosiding Seminar Nasional MIPA 2018, 1(1), 120–131.
https://proceeding.unnes.ac.id/index.php/SNMIPA/article/view/215/171
Shofiyah, N., & Wulandari, F. E. (2018). Model Problem Based Learning (Pbl) Dalam Melatih
Scientific Reasoning Siswa. Jurnal Penelitian Pendidikan IPA, 3(1), 33.
https://doi.org/10.26740/jppipa.v3n1.p33-38
Siregar, D.S. Khairani, Nurul. Robin. (2020). Pembuatan Media Pembelajaran Fisika Berbasis HOTS
Untuk Tingkat SMP. JPF. Vol 9 No 1.
Sugiyono, D. (2013). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan Tindakan.
Sugiyono. (2012). Metode Penelitian Pendidikan: Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan Research
and Development. Bandung: Alfabeta.
Sukoco. (2007). Perancangan Sistem Informasi Kredit Motor Tossa Dengan. 39–45.
Suprihatiningrum, Jamil. (2014). Strategi Pembelajaran. Jogjakarta: Ar-Ruzz Media.
Suryandari. (2016). Peningkatan Keaktifan dan Hasil Belajar Matematika Melalui Model Problem
Based Learning Siswa Kelas V SD Negeri 5 Kutosari. Kalam Cendikia PGSD Kebumen, 4(3),
1–8. http://jurnal.fkip.uns.ac.id/index.php/pgsdkebumen/article/download/2226/1640
Syaharuddin, Mandailina, V., & Anwar, Y. S. (2015). Pengembangan Software Matematika Smp/Mts
Berbasis Solutif Menggunakan Borland Delphi. Jurnal Beta, 8(2), 183–192.
Tanjung. (2018). Pengembangan Perangkat Pembelajaran Matematika Berorientasi Model
Pembelajaran Berbasis Masalah (PBM) Untuk Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kritis
Siswa Sma Se-Kuala Nagan Raya Aceh. Jurnal Genta Mulia, 9(2), 59–60.
[Trianto. (2009). Mendesain Model Pembelajaran Inovatif-Progresif: Konsep, Landasan, dan
Implementasinya Pada Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). Jakarta: Kencana.
Trianto. (2011). Model-model Pembelajaran Inovatif. Jakarta: Prestasi Pustaka.
Triyanto, Firman. Sulistiyanto, Nanang. Nurussa’adah. (2015). Aplikasi Sistem Pengenalan Individu
Berbasis Sidik Jari pada Pintu Gerbang untuk Pengaman Kendaraan. Malang: Fakultas
Teknik Universitas Brawijaya.
Wuryandari, N. H. (2012). Media Design for Learning Indonesia in junior High School Level. Social
and Behavioral Sciences, 490–499.

You might also like