FSSC 22000 & Iso 9001 2015 Ogawa 2017 Full Slide

Training :
ISO 9001:2015 & FSSC 22000:2015

& Internal Audit – FSSC 22000 Q
Certification module for food quality in compliance with ISO 9001
Base on ISO 9001:2015, ISO 22000:2005, FSSC 22000 ver 4 : 2017 (FSSC 22000 Q) & ISO 19011:2011
(Integrated Quality & Food Safety Management System – FSSC 22000 Q)
PT. OGAWA INDONESIA

Karawang, 1, 6 & 10 Feb. 2017
By
Edy S S Koto, STP, RLA
Rei Sistem Indonesia
Respect,Excellence
Respect, Excellenceand
andImprovement…
Improvement it’s REI www.reisistem.com
www.reisistem.com
Tujuan:
• Memahami persyaratan ISO 9001:2015 & FSSC 22000
ver. 4-2017
• Mampu men-set-up & melakukan implementasi Integrasi
ISO 9001:2015 & FSSC 22000 ver. 4-2017
• Meningkatkan awareness karyawan akan kualitas,
keamanan pangan produk melalu pendekatan sistem baru
risk base ISO 9001:2015 & FSSC 22000 ver. 4-2017
• Meningkatkan improvement di Perusahaan
• Sistem terintegrasi, hindari duplikasi, memudahkan
penerapan
• Lulus audit Integrasi FSSC 22000 ver. 4-2017 & ISO
9001:2015 atau bisa juga ke FSSC Q (Integrasi Quality
& FSSC) oleh badan sertifikasi
Respect,Excellence
andImprovement…
www.reisistem.com
Integrasi Food Safety & Quality - FSQ
ISO 9001 : 2008 ISO 9001 :2015 ISO 22000:2005
Introduction Introduction Introduction
1. Scope 1. Scope 1. Scope
2. Normative References 2. Normative Refrences 2. Normative References
3. Term and Definitions 3. Term and Definitions 3. Term and Definitions
4. Quality Management System 4. Context of The Organization 4. Food safety mgt system
5. Management Responsibility 5. Leadership 5. Management Responsibility
6. Planning for the Quality

Management System
6. Resources Management 7. Support 6. Resources Management
7. Product Realization 8. Operation 7. Product Realization
8. Measurement, Analysis and 9. Performance Evaluation 8. Improvement & Review of

Improvement design & development
10. Improvement
Respect, Excellence and Improvement… it’s REI www.reisistem.com

Requirement For The Quality Food Safety
System – FSSC 22000 Q
2.1.1 FSMS (Food Safety Management

System) (ISO 22000:2005->HACCP)
2.1.2 QMS (Quality Management System) ->
(ISO 9001) -> FSSC Q
2.1.3 PRP (Prerequisite Programs : ISO
22002 – 1, ISO 22002 – 3, ISO 22002 –
4, PAS 222
2.1.4 Persyaratan Tambahan/Add.
Requirements
Respect,Excellence
andImprovement…
4. Konteks Organisasi – FSQ
4.1 Memahami Organisasi & Konteksnya - FSQ 2.1.1 & 2.1.2 FSMS & QMS
Contoh Issue Eksternal
No ISU Eksternal Positif Negative
Perusahaan sudah mempunyai izin: Ada Produk belum register BPOM

SIUP, TDP & NPWP
1 Hukum Produk sudah register BPOM
Sudah memakai teknologi Teknologi proses tidak modern/lama

International terbaik / terbaru
2 Teknologi
Dari aspek Proses, Teknologi Tidak kompetitif dari harga & quality
3 Kompetitif Aspek Distribusi: Efisien
Market share: Leader Market share dibawah kompetitor

4 Pasar
Penyebaran Produk merata seluruh Pasar Tidak merata
Indonesia
Budaya konsumsi produk tinggi Budaya konsumsi produk rendah
5 Budaya
Iklim Sosial & Ekonomi yang baik Tidak stabil
Sosial & (stabil)
6 Pertumbuhan ekonomi + Pertumbuhan ekonomi -
Ekonomi
Masyarakat Ekonomi ASEAN Tidak ada kerjasama ekonomi
“DIMONITOR & REVIEW PERIODIK”
Contoh Issue Internal
o Isu Internal Positif Negatif

N
Sudah ditetapkan nilai-nilai Awareness karyawan belum
organisasi: Integrity, Quality, seluruhnya memahami
1 Nilai - nilai Sustainable (IQS)
Terpenuhinya semua pengetahuan Belum semua terpenuhi semua

karyawan (kompetensi tdk ada gap pengetahuan yg dibutuhkan
dari segi pengetahuan) karyawan
2 Pengetahuan Mengetahui pengetahuan tentang
teknologi proses
Budaya disiplin dalam bekerja baik Belum semua karyawan

menjalankan GMP yg baik
3 Budaya Budaya penerapan GMP baik
Sudah menetapkan sasaran mutu Ada sasaran mutu / KPI yang

& KPI belum mencapai
Kinerja
4
Organisasi

4 Konteks Organisasi - FSQ
4.2 Memahami Kebutuhan & Harapan Pihak-Pihak Terkait
Pihak berkepentingan (related Parties)
• Customer : Supply kontinyu, Harga Kompetitif

• Owner: Target Perusahaan Tercapai
• Karyawan: Perusahaan stabil, Turn Over Rendah
• Ext. Provider: Order kontinyu, Payment Sesuai Kesepakatan
• Regulatory: Sesuai dan patuh akan regulasi, mis: BPOM, SNI
• Komunitas / Asosiasi: Sesuai aturan/Kesepakatan

4 FSQ & Konteks Organisasi
4.3 Ruang Lingkup FSQ
Isu eksternal & internal
Persyaratan relevan
Produk & jasa organisasi
• Organisasi terapkan semua std FSQ

tanpa kecuali (jika semua applicable)

4 FSQ & Konteks Organisasi
4.4 FSQ& Prosesnya
4.4.1 Organisasi Untuk FSQ & Proses:
-Menetapkan
-Menerapkan
-Memelihara
-Memperbaiki secara berkelanjutan
PROSES-PROSES Antara Lain:

- Input & output yg perlu & diharapkan
- Urutan & interaksi proses-proses
- Kriteria, metode, termasuk pengukuran & indikator kinerja
- Sumber daya yg dibutuhkan
- Penugasan tanggung jawab & wewenang
- Resiko & Peluang
- Metode Pemantauan
- Peluang Improvement
4.4.2 Organisasi : Pelihara & Simpan semua Inormasi Terdokumentasi FSQ

5 Kepemimpinan
Kepemimpinan & Komitmen
5.1 Kepemimpinan & Komitmen

5.2 Kebijakan - Kebijakan Mutu, Komunikasi Keb. Mutu
5.3. Peran, Tanggung Jawab & Wewewang PJ untuk
Sistem manajemen mutu

Contoh FSQ - Policy
Kode doc. : MM/MJ/01
Logo Perusahaan MANUAL FSQ Tgl Efektif : 1 Okt. 2015
Revisi : 00
PT Maju Jaya
Hal : ...
Kebijakan FSQ PT Maju Jaya
PT Maju Jaya berkomitmen untuk menghasilkan produk yang aman, berkualitas
untuk semua konsumen, memenuhi persyaratan peraturan perundang-undangan dan
persyaratan pelanggan yang telah disetujui bersama serta tercapainya tujuan
context, arah strategis organisasi.
Untuk selalu mencapai kebijakan mutu tersebut maka PT Maju Jaya :
1. Semua stakeholder berkomitmen Menerapkan semua persyaratan Sistem

Manajemen FSQ secara baik dan konsisten
2. Menghasilkan produk yang memenuhi persyaratan peraturan perundang-
undangan dan persyaratan pelanggan
3. Selalu berkomitmen untuk meningkatkan dan mengembangkan sumberdaya daya
manusia perusahaan dan sarana dan prasarana yang menunjang keberhasilan FSQ
Ditetapkan di Jakarta, 1 Jan. 2017
Presiden Direktur PT Maju Jaya

6 Perencanaan & Realisasi Produk FSQ
6.1 Tindakan u/ mengatasi Risiko & Peluang Quality & Risk. Ass FS
6.1.1 Organisasi tentukan risiko & peluang yg
perlu ditujukan Terkendali & FSQ Berjalan Baik
6.1.2 Organisasi Rencanakan Bagaimana Mengendalikan Resiko & Peluang

(Lebih dikhususkan untuk ISO 9001:2015)
Apa itu Risiko?

Menurut ISO 31000 (Risk Management),
“Risk: effect of uncertainty on objectives”
Risiko adalah Dampak dari ketidakpastian terhadap pencapaian objektif.
Dampak, menurut ISO 31000 adalah deviasi dari apa yang diharapkan, bisa
bersifat positif dan/atau negatif

Proses Manajemen Risiko ISO 31000
Pembuatan Dokumen Resiko & Peluang
Fundamental Risiko
Risiko
• Pengaruh ketidakpastian pada hasil yang diharapkan.
Pengaruh adalah penyimpangan dari yang diharapkan,
positif dan / atau negatif
• Secara kuantitatif itu. . . risiko =
Probabilitas atau frekuensi Konsekuensi dari kejadian

kejadian yang tidak
diinginkan terjadi
X yang tidak diinginkan
telah terjadi

Fundamental Risiko
Matriks Resiko (3x3)
High / Tinggi
Consequences Medium /
(Konsekuensi) Sedang
Low / Rendah
Low / Medium / High /
Rendah Sedang Tinggi
Likelihood (Kemungkinan)

Tabel Consequences & Probability
Consequences:
High : Dampak yang signifikan terhadap strategi atau operasional kegiatan organisasi
Kekhawatiran stakeholder yang signifikan. Berpengaruh terhadap resiko quality
produk/jasa yang dihasilkan
Medium : Dampak moderat pada strategi atau operasional kegiatan organisasi ,

Kekhawatiran stakeholder yang moderat. Berpengaruh terhadap resiko quality
produk/jasa yang dihasilkan, tetapi masih masuk persyaratan
Low : Dampak yang rendah pada strategi atau operasional kegiatan organisasi ,
Kekhawatiran stakeholder Rendah. Tidak berpengaruh terhadap resiko quality
produk/jasa yang dihasilkan
Note: Ditetapkan oleh perusahaan

Tabel Consequences & Probability
Probability :
High : Potensi itu terjadi beberapa kali (lebih dari 3 kali) dalam jangka waktu
(misalnya -dalam satu tahun)
Medium : Bisa terjadi 1-3 kali dari sekali dalam periode waktu (misalnya - setahun)
Low : Belum pernah terjadi. Tidak akan mungkin terjadi (misalnya - setahun)
Note: Berdasarkan data internal perusahaan

Form Identifikasi, Penilaian & Pengendalian Resiko
REI SISTEM INDONESIA No. Bagian
Tgl.Berlaku
ISO 9001:2015 No. Revisi
Halaman
RISK ASESSMENT & OPPORTUNITIES
1. Risk Assessment : Delivery
Activity /
Product /
Conse
Services Cause/Rea Probabi Pengendali Tindakan Respons
No. Risk & quenc
Aktivitas / son lity Risk an (Control) Koreksi/Pencega ibility Documented
Opportunity es
Produk / Factor han/Impovement (PIC Information
Jasa (PxS)/Sig (Form, SOP,
nificancy IK)
Koreksi: Mencari
transporter lain, Delivery Surat Jalan
Pengendalian pakai transporter staff
Risk: Jadwal internal Delivery
Terlambat Transporter Note/Order
Kirim oleh WHS FG Tindakan Koreksi: Delivery
Transport Setiap hari Pelatihan,
1 Pengiriman Opp.: er tidak M M MM Seleksi/Evaluasi
IT/GPS tersedia Supplier, Perawatan
sistem Transporter
untuk
delivery Improvement:Pemb
atasan umur
kendaraan, IT /GPS
Sistem
6.1.3. Perencanaan Food Safety – ISO 22000
Key
Steps addressed by Codex Alimentarius HACCP Guidelines 7.3.2 Food safety team 1
ISO 22000 specific steps
2
12 7.3.3 Product Characteristics
7.3.4 Intended Use 3
4&5
7.3.5.1 Flow Diagram
7.3.5.2 Description of process steps and 2&6

control measures
4.2 & 7.7 7.2
Documentation Prerequisite 7.4.2 Hazard Identification and determination of 6
Requirements Programmes acceptable levels
(PRP)
6
7.4.3 Hazard assessment
6&
7.4.4 Selection and assessment of control 7
measures
7, 8,
9
7.5 Establishing the operational 7.6 Establishing the & 10
prerequisite programmes HACCP plan
8.2 Validation of control measure combinations
11
7.8 Verification planning

6.1.3.1Tim Keamanan Pangan
Contoh Tim Keamanan Pangan : Multi Disiplin, Mewakili Semua Fungsi ,
Pengalaman & Training cukup
Nama Jabatan atau Fungsi Pendidikan, Pelatihan, Pengalaman
Andi Ketua Tim Keamanan Pangan S 1 Teknologi Pangan, Training HACCP & GMP Codex,
Pengalaman kerja min. 5 tahun pada industri pangan
Badu QC/QA S 1 Pangan, Training HACCP & Training GMP Codex,
Pengalaman min. 3 tahun pada industri pangan
Chika R & D (Anggota) S 1 Teknologi Pangan, Training HACCP & GMP Codex,
(Research and Development). Pengalaman kerja min. 5 tahun pada industri pangan
Didin Purchasing (Anggota) S 1 Manajemen, Training HACCP & GMP Codex,
Pengalaman kerja min. 5 tahun pada industri pangan dan
atau pengalaman dalam bidang Pembelian
Erina Produksi (Anggota) S 1 Teknologi Pangan, Training HACCP & GMP Codex,
Pengalaman kerja min. 5 tahun pada industri pangan
Termasuk: Teknik, Utility, Warehouse, Sales, dll

6.1.3.2 Bahan baku, Ingredient dan bahan yang
kontak dengan produk
Contoh karakteristik Bahan baku

Nama Raw Material
Karakteristik fisika, Fisika:
kimia dan biologi
Kimia:
Mikrobiologi:
Komposisi
Origin
Metode produksi
Metode pengemasan
dan pengiriman
Kondisi penyimpanan
dan umur simpan
Regulasi yang SNI, BPOM, Peraturan Pemerintah
berkaitan

6.1.3.3 Karakteristik Produk Akhir
Contoh karakteristik Produk akhir
Nama produk
Komposisi
Karekteristik biologi, kimia, dan fisika
yang relevan untuk kemanan pangan
Umur simpan dan kondisi penyimpanan

yang diinginkan
Kemasan
Label yang berkaitan dengan keamanan

pangan dan atau instruksi penanganan,
persiapan dan penggunaan
Metode distribusi
Maksud Penggunaan
Regulasi yang berkaitan
6.1.3.4 Maksud Penggunaan Kelompok pengguna

6.1.3.5 Diagram Alir, Tahapan Proses dan Tindakan
Pengendalian
6.1.3.5.1 Diagram Alir
6.1.3. 5.2 Uraian tahapan proses & tindakan pengendalian
Penerimaan RM
Penyimpanan
Penimbangan
Buat yang lengkap !!
Termasuk rework,
Proses recycle, parameter
proses, dll
Packing waste
Pengiriman

6.1.3.6 Analisis Bahaya
6.1.3.6.1 Persyaratan Umum
Tim Keamanan Pangan harus:
• Analisis bahaya
• Tindakan pengendalian yang disyaratkan
• Kombinasi tindakan pengendalian yang disyaratkan
Jenis Raw Material Bahaya potensial (Fisik, Kimia dan
Mikrobiologi)*
Bahan Baku Bahaya fisik:
Batu, plastik, metal**
Bahaya kimia:
Heavy metal: As, Pb, Fe, Cu
Bahaya mikrobiologi: Bakteri Pathogen
Contoh bahan baku *

*) Analisa potensial bahaya bisa melihat regulasi SNI,Codex, melihat data
lapangan, referensi hasil penelitian/handbook, Codex & COA dari supplier
**) tergantung data / pengalaman waktu kedatangan bahan baku
6.1.3.7 Asesmen Bahaya
Contoh matriks Asesmen Bahaya

Probability L M H
Severity
L LL LM LH
M ML MM MH
H HL HM HH
Signifikan (Lanjut ke Pohon Keputusan)

Tidak Signifikan (Tidak lanjut ke Pohon Keputusan)

Probability (Peluang terjadi):
-Ditentukan berdasarkan data
• L (Low) : Peluang terjadinya rendah (0 dalam 6 bulan)

• Medium (M) : Peluang terjadinya cukup sering (1-3 kali dlm 6 bln)
• High (H) : Peluang terjadinya sangat sering (diatas 3 x dlm 6 bln)
Severity (Tingkat Perahan/Dampak Kesehatan):

-Ditentukan berdasarkan referensi
• L (Low) : Tidak menyebabkan dampak kesehatan yang

berbahaya jika bahaya tersebut ada (tidak
menyebabkan kronis apalagi kematian)
• Medium (M) : Dapat menyebabkan bahaya bagi kesehatan yang
bersifat berat atau kronis jika bahaya tersebut ada
• High (H) : Dapat menyebabkan kematian jika bahaya tersebut ada

Contoh Analisa Bahaya Raw Material
Tahapan/ Bahaya Cause / Hazard Acceptable Probability Severity Signifik Pohon CCP/ Contr
Proses/ Justification limit di (Peluang (Tingkat ansi Keputuhan Not ol
Step produk akhir Terjadi) Keparahan) (Y/N) Penentuan CCP Meas
TKK ures
P1 P2 P3
Raw Fisik: Bahan baku / Negative M M Y Y Y T OPRP Inco
sugar Benda ming
asing alat cek &
plastik, sarin
logam gan

Contoh Analisa Bahaya Proses
Tahapan/ Bahaya Cause / Acceptable Probability Severity Signifik Pohon Keputuhan CCP/ Control
Proses/ Hazard limit di (Peluang (Tingkat ansi Penentuan TKK Not Measures
Step Justification produk Terjadi) Keparahan) (Y/N) CCP
P1 P2 P3 P4
akhir
Metal Fisik: Alat/Mesin Negative M M Y Y Y - - CCP Pengendalia

Detector Logam n dengan
melewatkan
produk di
metal
ditecting

6.1.3.8 Seleksi & Asesmen Tindakan Pengendalian
Pemilihan/pengkategorian: gunakan pendekatan logis

mencakup asesmen:
• Identifikasi pengaruh bahaya keamanan pangan dgn tingkat
ketetatan penerapan
• Kelayakan pemantauan
• Penempatan dalam sistem, hubungan dgn tindakan
pengendalian yg lain
• Kemungkinan kegagalan fungsi tindakan pengendalian
• Keparahan sbg konsekuensi
• Apakah tindakan pengendalian diterapkan u/ kurangi bahaya
secara signifikan
• Pengaruh sinergis

Pohon Keputusan Bahan Baku (RM)
P1 Adakah bahaya yang terkait dengan raw material ini?
Ya Tidak TKK
Tidak
P2 Apakah ada proses lanjutan, termasuk jaminan dari

penghilangan bahaya atau pengurangan bahaya sampai pada
tahap aman
Ya Tidak TKK/CCP
Adakah resiko kontaminasi silang terhadap fasilitas

(facility/plant) atau produk pangan lainnya, yang mana
P3 Tidak dapat dikontrol?
Tidak Ya
Tidak TKK TKK/CCP

Pohon Keputusan Proses
Adakah Tindakan
P1 Pengendalian?
Lakukan Modifikasi Tahapan
dalam Proses atau produk
Ya Tidak
Adakah Tindakan Pengendalian pada

Ya
tahap ini perlu untuk pengamanan?
Apakah tahapan dirancang spesifik untuk
menghilangkan atau mengurangi bahaya Tidak
P2 yang mungkin terjadi sampai pada
tingkat yang dapat diterima?** Bukan Berhenti *
CCP
Tidak Ya
Dapatkah kontaminasi dengan bahaya yang diidentifikasi terjadi

P3 melebihi tingkatan yang dapat diterima atau dapatkah ini
meningkat sampai tingkatan yang tidak dapat diterima? **
Ya Tidak Bukan Berhenti *

CCP
Apakah tahapan berikutnya menghilangkan bahaya yang
teridentifikasi atau mengurangi tingkatan kemungkinan
P4 terjadinya sampai pada tingkatan yang dapat diterima? **
Ya Tidak CCP
Bukan CCP Berhenti *

6.1.3.9 Penerapan PPD/PRP Operasional
Harus didokumentasikan & mencakup informasi:
• Program kendali bahaya keamanan pangan
• Tindakan pengendalian
• Prosedur pemantauan PPD diterapkan
• Koreksi dan tindakan koreksi bila PPD Operasional tidak
terkendali
• Tanggungjawab & kewenangan
• Catatan pemantauan
Program Persyaratan Dasar Operasional:
PPD/PRP yang menurut analisis bahaya diidentifikasi sebagai
sangat penting untuk
mengendalikan kemungkinan masuknya bahaya keamanan pangan
dan/atau
kontaminasi atau perluasan bahaya keamanan pangan di dalam
produk atau dalam lingkungan pengolahan

Contoh Tabel Monitoring OPRP/OPPD
Step - Bahaya Batas Pengawasan Koreksi dan Verifikasi Rekaman
Process potensial penerimaan (Monitoring) Tindakan Koreksi pemantau
(Acceptable an
limit)
Incoming Kimia: -Sesuai Std Apa: Koreksi: reject RM Cek Heavy COA
RM spec/COA Cek COA material yg out spec metal Lap
Pb masuk produk dan analisa
As atau RM
Siapa: sekali dlm
-QC Tindakan Koreksi: setahun ke
lab
Seleksi dan eksternal
Dimana: Evaluasi supplier
-Area incoming/qc
Kapan:
-Setiap kedatangam
Bagaimana: cek COA

6.1.3.10 Penerapan Rencana HACCP
6.1.3.10.1 Rencana HACCP
Harus didokumentasikan dan setiap CCP mencakup informasi:

• Bahaya keamanan pangan yang dikendalikan CCP (7.4.4)
• Tindakan pengendalian (7.4.4)
• Batas kritis (CL) (7.6.3)
• Prosedur pemantauan (7.6.4)
• Koreksi dan tindakan koreksi bila CL terlampaui (7.6.5)
• Tanggungjawab dan wewenang
• Catatan pemantauan

6.1.3.10.2 Identifikasi TKK/CCP
Untuk setiap bahaya yang akan dikendalikan dengan rencana
HACCP, TKK harus diidentifikasi untuk tindakan pengendalian
yang teridentifikasi (7.4.4)
Titik Kendali Kritis - TKK
<keamanan pangan> tahapan dimana pengendalian dapat diterapkan dan sangat penting
untuk mencegah atau menghilangkan bahaya keamanan pangan (3.3) atau mengurangi sampai
pada tingkat yang dapat diterima
6.1.3.10.3 Penentuan Batas Kritis (CL)

• Batas Kritis (CL) ditetapkan Bahaya terkendali
• Batas kritis harus terukur
• Dokumentasikan dasar penetapan batas kritis
• Batas kritis berdasar subjektif (inspeksi visual produk) harus
didukung dgn instruksi / spesifikasi, pendidikan & pelatihan
Batas Kritis:
Kriteria yg memisahkan antara kondisi yg dapat diterima & yg tidak dapat diterima
6.1.3.11 Sistem Pemantauan CCP
Sistem pemantauan prosedur, instruksi & catatan mencakup:
• Pengukuran/pengamatan hasil jangka waktu tertentu
• Alat pemantauan
• Metode kalibrasi
• Frekuensi pemantauan
• Tanggungjawab & wewenang
• Persyaratan catatan & metode
6.1.3.12 Tindakan saat pemantauan CL terlampaui
• Koreksi & tindakan koreksi Batas lewat
• Prosedur terdokumentasi Produk tidak aman/lewat batas

Contoh tabel monitoring CCP/TKK
Step - Bahaya Titik Kritis Pengawasan Koreksi dan Verifikasi Rekaman
Process potensial (Critical (Monitoring) Tindakan pemantauan
Limit) Koreksi
Metal Fisik: Terdeteksi Apa: Koreksi: Cek produk -Catatan
detecting Logam metal Cek hold / setiap 6 pemantaun
pieces: Efektivitas berhenti bulan oleh
MD produksi QC - Laporan
Fe 2.0 mm, Siapa: Analisa
SS, Non Fe -operator produk
2.5 mm, SS Produksi Tindakan
3.0 mm koreksi:
Dimana:
-MD Perawatan
Kapan: MD,
-Setiap Shift Verifkasi
MD
Bagaimana:
dgn cara
lewatkan
metal pieces
ke MD

6 Perencanaan - FSQ
6.2 Sasaran FSQ & Perencanaan u/ mencapainya
6.2.1 Penetapan Sasaran Mutu – FSQ

Sasaran 1. Konsisten dgn kebijakan FSQ,
2. Dapat diukur,
MUTU 3. Perhitungkan persyaratan yg berlaku,
4. Relevan dgn kesesuaian produk, jasa &
peningkatan kepuasan pelanggan,
5. Dikendalikan,
6. Dikomunikasikan,
7. Diperbarui sesuai dgn kondisi aktual
6.2.2 Untuk capai sasaran FSQ, maka harus:
a) Apa yg harus dilakukan,
b) Sumber daya yg diperlukan
c) Orang yg bertanggung jawab
d) Kapan akan selesai
e) Bagaimana hasil akan dievaluasi
6 Perencanaan
6.2 Sasaran FSQ & Perencanaan untuk mencapainya
Specific
Measurable
Achievable
Relevant
Time Frame
Sasaran FSQ:
Menurunkan complaint FSQ dari pencapaian tahun sebelumnya sebesar ...% & dilakukan
monitoring setiap bulan untuk pencapainnya
Sumber Daya: Peningkatan performa mesin, Perubahan sistem produksi, Pelatihan personil
untuk problem solving mesin
PIC/PJ: FSQ Team
Waktu Selesai/Periode: Satu tahun
Evaluasi & Rekomendasi: Melakukan evaluasi pencapaian setiap bulan & rekomendasi
Perbaikan

6 Perencanaan - FSQ
6.3 Perencanaan Perubahan - FSQ
Jika ada perubahan sistem FSQ terencana
Organisasi harus pertimbangkan:

1. Tujuan perubahan & potensi konsekuensi,
2. Integritas dari FSQ,
3. Ketersediaan sumber daya
4. Alokasi / realokasi tanggung jawab & wewenang

7 Support - FSQ
7.1 Sumberdaya - FSQ
7.1.1 Umum
Organisasi tetapkan & sediakan sumber daya Pelaksanaan FSQ
7.1.2 Manusia
Organisasi menetapkan & menyediakan orang yg diperlukan u/
pelaksanaan FSQ
7.1.3 Infrastruktur
Organisasi Sediakan Infrastruktur
Infrastruktur:
• Bangunan & fasilitas terkait Note:
• Peralatan proses (perangkat -Pedoman Ke ISO/TS 22002-1 Food
keras/lunak) -Harus ada berhubungan/kaitan
• Transportasi dgn FSQ
• Teknologi Informasi & Komunikasi

7 Support - FSQ
7.1.4 Lingkungan Operasional Proses - FSQ
Organisasi tetapkan & sediakan

lingkungan Agar Produk Sesuai FSQ
Dapat mencakup:
• Sosial (misal: tidak diskriminatif, tenang, tidak konfrontatif)
• Psikologi (misal: mengurangi stress, pencegahan kelelahan,
pencegahan emosi);
• Fisik (misal: temperatur, panas, kelembaban, cahaya, aliran
udara,kebersihan,suara)
• Atau faktor lain-nya yg terkait produk & jasa, mis: ergonomis
Note:
-Pedoman Ke ISO/TS 22002-1 Food
-Harus ada berhubungan/kaitan dgn FSQ

7 Support- FSQ
7.1.5 Pemantauan & Pengukuran Sumberdaya (FSQ)
7.1.5.1 Umum
Organisasi tentukan sumber daya u/ ukur & pantau OK
Organisasi pastikan sumber daya yg disediakan:

a. Sesuai u/ kegiatan pemantauan & pengukuran
b. Dipelihara u/ memastikan kesesuaian dgn tujuan organisasi
Organisasi harus Simpan/Record Bukti Pemantauan

7.1.5 Pemantauan & Pengukuran Sumberdaya
7.1.5.2 Ketelusuran Pengukuran
Peralatan pengukuran harus DIKALIBRASI & TERTELUSUR,
IDENTIFIKASI & DIJAGA
Kalau alat rusak/tdk OK Perbaiki
7 Support - FSQ
7.1 Sumberdaya
7.1.6 Pengetahuan Organisasi:

• Tentukan pengetahuan yg diperlukan
• Pengetahuan dipelihara & tersedia
• Akses tambahan / Updated Pengetahuan
Note: Internal: intelectual property, pengalaman; External: std, conferences,
pengetahun dai customer
7.2 Kompetensi FSQ

Organisasi harus:
a) Tentukan kompetensi yg diperlukan
b) Pastikan orang-orang kompeten
c) Action Penuhi Kompetensi
d) Simpan informasi terdokumentasi
Note: Harus ada berhubungan/kaitan dgn FSQ
7 Support - FSQ
7.3 Kepedulian - FSQ
Pastikan orang peduli :
a) Kebijakan FSQ
b) Sasaran mutu yang relevan
c) Kontribusi terhadap efektivitas manajemen mutu termasuk
manfaat peningkatan kerja
d) Implikasi dari ketidaksesuaian dgn persyaratan FSQ
7.4 Komunikasi - FSQ
Tentukan komunikasi internal & eksternal :
a) Apa yg dikomunikasikan
b) Waktu untuk berkomunikasi
c) Dengan siapa berkomunikasi
d) Bagaimana berkomunikasi
e) Siapa yg mengkomunikasikan
7 Support - FSQ
7.4 Komunikasi - FSQ
Contoh Tabel Komunikasi Internal & Eksternal
Komunikasi Internal Penanggungjawab Bentuk Rekaman Distribusi Rekaman
Produk atau produk baru R&D Spesifikasi/standar, e-mail, Pembelian, produksi, QC,
surat MR
Bahan baku, Ingredient R&D dan QC/QA Spesifikasi/standar, e-mail, Pembelian, produksi, QC,
dan Jasa surat MR
Sistem Produksi dan Produksi Spesifikasi/standar, e-mail, R&D, QC/QA, MR, Ketua
Peralatan surat, Laporan Rapat Tim Keamanan Pangan
Komunikasi Eksternal Penanggung jawab Bentuk Rekaman Distribusi Rekaman
Pemasok dan kontraktor Manajer Pembelian Order Pembelian, e- Peminta order

mail, Surat
Pelanggan atau konsumen Manajer Pemasaran Order, Email, Surat PPIC, Produksi
Pihak yang berwenang dalam Manajer QA/QC dan Email, Surat, Laporan Semua departemen
peraturan perundang-undangan Ketua Tim keamanan rapat terkait (Produksi,
(BPOM. Kemenkes) pangan Gudang, Teknik)

7 Support - FSQ
7.5 Informasi Terdokumentasi - FSQ
7.5.1 Umum
FSQ Yg diperlukan std & organisasi
7.5.2 Membuat & memperbarui
- Identifikasi & deskripsi (judul, tanggal, penulis, atau
nomor referensi, - Format (bahasa, versi software, grafis)
- Review & Persetujuan
7.5.3 Pengendalian Dokumen Terdokumentasi

- Untuk memastikan: tersedia & sesuai & dilindungi
- Kegiatan: misalnya: distribusi, akses, pengambilan &
penggunaan, penyimpanan, pengendalian,perubahan, retensi &
disposisi

7 Support - FSQ
7.5 Informasi Terdokumentasi - FSQ
7.5.3 Pengendalian Dokumen Terdokumentasi
Mudah diidentifikasi
Mudah dikenali
Mudah ditelusuri
Update
Pengendalian dokumen dilakukan baik

Dokumen Internal maupun Eksternal
8 Operation
Perencanaan & Pengendalian Operasi
Persyaratan produk & Jasa
Komunikasi Ke Pelanggan
Desain Pengembangan Produk & Jasa
Pengendalian proses, produk & jasa yg disediakan
eksternal
Pengendalian Eksternal Provider Seleksi &
Evaluasi Supplier
Produksi & Penyedian Jasa
Indentifikasi & Tracebility
Property Milik Pelangga/Eksternal
Pemeliharaan, Pengiriman (Post delivery)
Release produk/jasa
Pengendalian Ketidaksesuaian

9 Evaluasi Kinerja
Pemantauan, Pengukuran , Analisis & Evaluasi
a) Apa yg perlu dipantau
& diukur
b) Metode u/
pemantauan,
Umum pengukuran, analisis &
Organisasi evaluasi
harus
menentukan: c) Ketika pemantauan &
pengukuran dilakukan
d) Ketika hasil dari

pemantauan &
Termasuk pemantauan pengukuran harus
kepuasan pelanggan dianalisa & dievaluasi

9 Evaluasi Kinerja - FSQ
9.1 Pemantauan, Pengukuran, Analisis & Evaluasi - FSQ
a) Apa yg perlu dipantau
& diukur
b) Metode u/
pemantauan,
9.1.1 Umum pengukuran, analisis &
Organisasi evaluasi
harus
menentukan: c) Ketika pemantauan &
pengukuran dilakukan
d) Hasil dari
pemantauan &
Note: pengukuran harus
Semua Terkait FSQ dianalisa & dievaluasi

9.1 Pemantauan, Pengukuran , Analisis & Evaluasi
9.1.2 Kepuasan Pelanggan
• Memantau informasi
mengenai kepuasan
pelanggan terhadap
kemampuan persyaratan
• Metode mengumpulkan
kepuasan pelanggan
mencakup survey opini, data
pelanggan pada produk,
analisa pangsa pasar, pujian,
klaim garansi & laporan agen

9.1 Pemantauan, Pengukuran , Analisis & Evaluasi
9.1.3 Analisis & Evaluasi
Hasil analisis & evaluasi harus digunakan u/ berikan masukan
kepada tinjauan manajemen
Hasil analisis akan digunakan u/ mengevaluasi:

a) Kesesuaian Produk & Jasa
Note:
b) Tingkat kepuasan Pelanggan
Semua Terkait FSQ
c) Kinerja & efektifitas FSQ
d) Jika perencanaan telah dilaksanakan efektif
e) Efektifitas yg diambil u/ mengatasi risiko & peluang
f) Kinerja Penyedia Eksternal
g) Kebutuhan untuk perbaikan FSQ
Catatan: metode untuk menganalisis data dapat mencakup teknik statistik

9.2 Internal Audit - FSQ
9.2.1 Organisasi melakukan audit internal
secara berkala
9.2.2. Organisasi harus:

- Merencanakan, menetapkan, menerapkan &
memelihara program audit FSQ
- Tentukan kriteria audit & ruang lingkup u/
setiap audit
- Pilih auditor & pelaksanaan audit
- Memastikan hasil audit dilaporkan
- Ambil koreksi yg diperlukan & tindakan
korektif
- Didokumentasikan

Pengertian Proses yang sistematis, independent dan
terdokumentasi untuk memperoleh bukti audit (audit
Audit (ISO 19011) evidence) dan mengevaluasinya secara objektif untuk
menentukan sejauhmana kriteria audit telah dipenuhi
Terdokumentasi
AUDIT PROSES Sistematis BUKTI AUDIT
Independen Evaluasi secara

obyektif sesuai
KRITERIA AUDIT
SESUAI KRITERIA
KESIMPULAN AUDIT
TIDAK SESUAI
TEMUAN AUDIT
KRITERIA

PRINSIP PRINSIP AUDIT = KODE ETIK AUDITOR
1. Adanya ETIKA pelaksana : Jujur, punya

integritas, menjaga kerahasian, dan tidak
beropini terhadap hasil audit
2. TRANSPARAN : Hasil audit benar dan akurat
(temuan, atau kesimpulan, bukan hasil opini).
3. Bertindak Profesional, (sesuai fungsi Dan
wewenang auditor)
4. Independen : Auditor bebas kepentingan terhadap
objek yang diaudit
5. Pendekatan berdasarkan Fakta objektif

Tahapan dan Prosedur Audit Internal
Perencanaan Pelaksanaan Tindak Lanjut Audit
Penyusunan
Penetapan Program Rapat Pembukaan Laporan Audit
Penetapan Jadwal
Pengumpulan Bukti
Penetapan Auditor/Tim Tindak

Lanjut/Moni-
Rapat penutupan toring/Verifi-
kasi
Persiapan auditor Dan
Tim

Membuat Temuan
Problem
Location
Objective
“Finding Statement” Reference

Contoh “Finding Statement”
Pada saat audit di Quality Assuranse sebagai penanggung jawab

sistem QMS, FSMS, didapatkan prosedur internal audit tidak
dijalankan sebagaimana ditetapkan dalam SOP IA-001, dimana
internal audit dilakukan minimal 2x dalam setahun. Catatan
Dokumentasi Internal Audit tahun 2015 menunjukkan internal audit
hanya dilakukan 1 x dalam setahun. Hal ini tidak sesuai juga dengan
persyaratan QMS, FSMS Klausul 8.4.1, ISO 9001:2008 Klausul 8.2.2
& ISO 9001:2015 Klausul 9.2
Ditemukan sewaktu audit di dept. Maintenance bahwa hygiene

release/ hygiene clearence setelah mainteance tidak dilakukan sesuai
SOP-MTC -001, Data yg tidak ada hygiene clearance misal: MTC-002
Tgl 5 Jan 2017, 12 Des. 2016 & 17 Nov 2016. Hal ini tidak sesuai
klausul ISO/TS 22002-1 Food Klausul 8.6

KATAGORI KETIDAKSESUAIAN
MAYOR
1. Memerlukan TINDAKAN PERBAIKAN SEGERA Karena ada potensi produk tdk
aman/produk sudah tercemar bahaya fisik/kimia/mikro atau tidak sesuai std/spec
kualitas & persyaratan pelanggan
2. Tidak menerapkan satu klausal ISO. SECARA MENYELURUH (BAIK TEMPAT, ATAU
PERSYARATAN)
3. ADANYA PRODUK TIDAK AMAN & TDK BERKUALITAS (CCP TIDAK TERKONTROL,
PRODUK TERKONTAMINASI YG BAHAYAKAN KONSUMEN, CRITICAL PORSES KUALITAS
TDK TERKONTROL)
4. Temuan minor sebelumnya tidak diperbaiki
5. Temuan ini menimbulkan atau dapat menimbulkan ancaman segera dan langsung
terhadap Efektifitas Mutu, Food Safety dapat menimbulkan turunnya mutu produk/jasa,
atau merusak reputasi organisasi, contoh :
l Dokumen yang digunakan kadaluarsa / tdk sesuai regulasi
l Peralatan yang digunakan tidak aman
Khusus Food Safety: Ada CRITICAL FINDING: TDK SESUAI

REGULASI, mis. BPOM, SNI, dll

KATAGORI KETIDAKSESUAIAN
MINOR
1.BUKAN masuk katagori mayor
2.Kekurangan yang umumnya bersifat administratif, yang
menyebabkan penyimpangan sementara atau lebih banyak
disebabkan karena “human error’& tdk konsisiten”
 Rekaman lupa ditandatangani oleh orang yang
berwenang dan tetapi hanya terjadi untuk periode yg
tidak berurutan atau hanya beberapa kali saja
 Beberapa rekaman pelatihan karyawan tidak lengkap
3. Inkonsisten yg bersifat single/tunggal atau tidak
breakdown system (Produk tetap baik/aman)
9.3.1. Management melakukan Mgt Review
9.3.2.Management Review – Input
9.3.3. Management Review - Output
Consider:
•Previous Actions/ Status Opportunities
Mgt. Review
•External/ Internal Issues
•N/C’s, Corrective
Actions
•Monitoring/ Changes to FSQ
Measurements
•Audit results (Ext. Int.)
Review What
•Customer Satisfaction,
need to
Customer Complaint
Change?
•External Providers Resource
•Adequacy of Resources Needs
•Process Performance
•Risk & Opportunities
• Analisis Hasil Verifikasi
•Emegency, Recall Doc.
•Continual Improvement Information
Note:
Semua Terkait FSQ
10 Improvement
Improve
Product & Hasil
Service Analisis
Tentukan & Correcting, Hasil Perbaikan
Pilih preventing or
Improvement
Evaluasi Terus
reducing Menerus
Improve Output Mgt

performance & Review
effectiveness
QMS
“DITETAPKAN, DIMONITOR & REVIEW PERIODIK”

2.1.3. Persyaratan PRP ISO/TS 22002-1 Food
Refer to ISO/TS 22002-1 Food:
1. Scope
2. Normative reference
3. Term and definitions
4. Construction & Layout of Buildings
5. Layout and Workspace
6. Utilities – Air, Water, Energy
7. Waste Disposal
8. Equipment Suitability, Cleaning & Maintenance
9. Management of Purchased Materials
10. Measures for the Prevention of Cross Contamination
11. Cleaning and Sanitizing
12. Pest Control
13. Personal Hygiene & Employee Facilities
14. Rework
15. Product Recall Procedures
16. Warehousing
17. Product Information / Consumer Awareness
18. Food Defense

4.0 Bangunan
4.1 Persyaratan Umum
• Bangunan dirancang, dibangun dan dipelihara
dengan tepat, gunakan material tahan lama
(cegah kontaminasi dari plant dan lingkungan)
• Konstruksi bangunan tahan lama dan tidak
ada potensi bahaya ke produk
Contoh: atap tidak bocor dan self-draining
4.2 Lingkungan
• Lihat sumber potensial dari lingkungan internal
• Proses produksi tidak di area yang bahayakan produk
• Efektifitas control harus direview secara periodik

4.0 Bangunan
4.3 Pendirian Lokasi/Pabrik
• Ada batas sisi/lokasi

• Akses ke site harus
dikendalikan
• Site & tumbuhan dirawat
• Jalan, pekarangan dan
tempat parkir dirawat
• Ada saluran
pembuangan/cegah air
tergenang

5.0 Tata letak gedung & tempat kerja
5.1 Persyaratan umum
• Tata letak internal didesain, dikonstruksi & dirawat
untuk higienis praktek produksi yang baik
• Desain pola pergerakan material produk &
karyawan, tata letak mesin, mencegah potensi
bahaya
5.2 Desain internal, tata letak dan pola

pergerakan
• Ruang bangunan cukup dengan aliran (flow) material, produk dan
karyawan
• Pemisahan secara fisik dari bahan baku dan area proses
Contoh pemisahan fisik: dinding, penghalang/partisi
• Pembukaan untuk memindahan material didesain agar mencegah
masuk benda asing/hama
5.0 Tata letak gedung dan tempat kerja
5.3 Struktur dan Fittings
• Pertemuan dinding dengan sudut

lantai memudahkan pembersihan
(melengkung)
• Lantai tidak menggenang
• Saluran ada penyaring dan tertutup
• Langit-langit dapat minimalkan
kotoran dan kondensasi
• Jendela terbuka keluar,
atap/ventilasi diberi screen
• Pintu yang terbuka keluar ditutup
diberi screen

5.4 Equipment
• Didesain memudahkan pembersihan
• Mudah diakses untuk operasi, pembersihan
dan perawatan
5.5 Fasilitas Laboratorium
• Laboratorium mikrobiologi harus dirancang,
terletak dan dioperasikan untuk mencegah
kontaminasi orang/produk
• Mudah diakses untuk operasi, pembersihan dan
perawatan

5.6 Bangunan sementara & vending machine
• Dirancang, diletakkan & dibangun untuk mencegah

bersarangnya hama & kontaminasi
• Bahaya terkait dinilai & dikendalikan
5.7 Penyimpanan produk, material kemasan,
bahan pembantu, dan bahan kimia non food:
• Terlindung dari dari debu, kondensasi, saluran pembuangan,
limbah / sumber lain kontaminasi
• Kering & berventilasi baik. Suhu dikendalikan
• Jarak cukup antara bahan & dinding
• Penyimpanan bahan pembersih, bahan kimia & zat berbahaya
terpisah, aman (terkunci /akses dikendalikan)

6.0 Sarana Penunjang-Udara, Air dan Energi
6.1 Persyaratan umum
• Dirancang untuk minimalkan kontaminasi
• Kualitas utilities dipantau untuk meminimalkan
risiko kontaminasi produk
6.2 Pasokan air

• Pasokan cukup dan sesuai standar WHO (standar air
minum)
• Sesuai persyaratan mikrobilogi relevan dengan produk
• Noted di Indonesia permenkes 492/2010
• Non dan potable punya saluran terpisah
• Rekomendasi: pipa air sebaiknya bisa didesinfeksi

6.3 Bahan Kimia Boiler
• Disetujui penggunaannya (ada MSDS, certificate food
industry)
• Disetujui oleh peraturan yang relevan
• Disimpan ditempat terpisah & aman (terkunci atau
akses dikendalikan)
6.4 Air quality & Ventilation

• Ada system control jika suhu dan/atau kelembaban penting
• Ada Ventilasi (alami/mekanis)
• Ada pemantauan kualitas udara dan pengendalian
• Dapat diakses untuk pembersihan, penggantian saringan dan
pemeliharaan
• Diperiksa secara berkala
6.5 Compressed Air & other gases
• Gas kontak produk, disaring untuk menghilangkan
debu, minyak dan air
• Oli kompresor harus food grade (direkomendasikan
kompressor bebas oli)
• Persyaratan untuk filtrasi, kelembaban (%RH) dan
mikrobiologi harus ditentukan
6.6 Pencahayaan
• Pencahayaan (alami/buatan) cukup
• Intensitas pencahayaan harus cukup
• Lampu diberi pelindung (cover)
• Jika ada potensi bahaya lampu harus dicover
mencegah kontaminasi pada ketika lampu pecah

7.0 Pembuangan sampah
• Limbah diidentfikasi, dikumpulkan & dibuang/dimusnahkan
untuk cegah kontaminasi produk dan area produksi
• Efektifitas dari pengendalian dilakukan untuk melindungi dari
kontaminasi food packaging direview secara periodik
7.2 Tempat sampah & sampah non pangan/
bahan-bahan berbahaya
Tempat sampah dan bahan berbahaya harus:
• Teridentifikasi dgn jelas sesuai dgn peruntukannya
• Disimpan di tempat yg ditentukan
• Terbuat dari bahan yg sesuai, kedap air serta mudah dibersihkan
• Senantiasa tertutup jika tidak digunakan
• Dikunci bilamana limbah dapat menimbulkan risiko terhadap
produk
7.0 Pembuangan sampah
7.3 Pengelolaan Sampah
• Sampah tidak boleh dibiarkan menumpuk
• Frekuensi pembuangan minimal setiap hari
• Label pada bahan, produk / kemasan sebagai sampah/limbah
harus dihapus / dihilangkan untuk memastikan bahwa merek
dagang tidak dapat digunakan kembali
• Pembuangan & pemusnahan dilakukan oleh kontraktor yg
disetujui
• Catatan pemusnahan disimpan
7.4 Drains and Drainage

• Saluran memiliki kapasitas yang cukup
• Tidak boleh melintas diruangan pengolahan/produksi
• Tidak mengalir dari area terkontaminasi ke area bersih
8.0 Equipment suitability, cleaning and maintenance

• Terbuat dari bahan yang tahan lama, tahan
terhadap pembersihan yang dilakukan
secara berulang
8.2 Hygienic Design
Equipment memenuhi prinsip Higiene:
• Halus, mudah diakses, permukaan mudah dibersihkan,
self-draining diproses basah
• Equipment harus sesuai dengan prinsip hygiene,
mudah dibersihkan, menggunakan konstruksi yang
kompatibel (food packaging, lubricant etc)
• Kerangka tidak ada lubang/baut
8.3 Food contact surface

Permukaan yang kontak dengan produk harus:
• Terbuat dari bahan yang sesuai penggunaannya untuk
mencegah kontaminasi
• Kuat dan tahan terhadap korosi/karat
8.4 Pengawasan suhu & pemantauan peralatan
Peralatan yang digunakan untuk proses termal
harus:
• Memiliki kemampuan untuk memenuhi
pencapaian suhu dan spesifikasi produk
yang sesuai
• Dapat memantau dan mengendalikan suhu
8.5 Pembersihan (Pabrik dan Peralatan)

Program harus menentukan:
• Apa yang harus dibersihkan
• Penanggungjawab
• Metode Pembersihan (CIP/COP)
• Metode pembuangan/pembongkaran (parts)
• Metode untuk memverifikasi efektifitas pembersihan
8.6 Perawatan & Perbaikan
• Program maintenance harus tersedia di tempat
• Permintaan maintenance yang berdampak pada keamanan produk harus
diberikan prioritas
• Perbaikan yg bersifat sementara tidak memberi resiko pada food safety
• Pelumas harus pakai food grade (ada resiko kontaminasi)
• Hygiene release/ hygiene clearence setelah mainteance
• Training u/ personil maintenance
Note: Prosedur & catatan release sesudah perawatan harus ada (hygiene clearence)
9.0 Pengelolaan Pembelian Bahan
• Pemasok memiliki kemampuan untuk
memenuhi persyaratan yang ditentukan
• Verifikasi kesesuaian pembelian
9.2 Selection and management of supplier
• Pemilihan, persetujuan, dan pemantauan pemasok-
Penilaian, misalnya:
- Audit ke pemasok
- Sertifikasi pihak ketiga yang sesuai, e.g ISO 9001, ISO
22000, FSSC 22000
- Pemantauan kinerja (evaluation), e.g Spec, CoA dll

9.0 Pengelolaan Pembelian Bahan
9.3 Persyaratan kedatangan
bahan/Raw/Ingredient/Packaging
- Kendaraan diperiksa sebelum & selama

bongkar
- Bahan harus diverifikasi kesesuaian-nya
- Metode verifikasi harus
didokumentasikan
- Jika keluar dari spec ditangani sesuai
prosedur yang terdokumentasi
- Akses ke tempat bahan curah (bulk
receiving) harus diidentifikasi, ditutup
dan dikunci

10.0 Measure for prevention of contamination

• Program : untuk mencegah, mengontrol, dan
mendeteksi kontaminasi (fisik, bahan kimia dan
mikrobiologi)
10.2 Microbiological contamination

• Identifikasi potensi bahaya mikrobiologi
• Penilaian bahaya dan control harus dilakukan, meliputi:
- Pemisahan produk mentah dari produk siap makan (RTE)
- Batas-batas secara fisik / dinding / bangunan terpisah
- Pengendalian akses (pakaian kerja yang diperlukan)
- Pola pergerakan : peralatan, orang, material, peralatan
- Pembedaan tekanan udara

10.3 Allergen Management
• Alergen yang terdapat dalam produk,

baik dengan sengaja atau melalui
kontak proses , harus dinyatakan.
• Pada label untuk produk (consumer
product), dan pada label atau
dokumentasi jika produk untuk
diproses lebih lanjut
• Perlindungan melalui pembersihan
yang tepat, change-over, dan
sequencing produk

10.3 Allergen Management
• Pengerjaan ulang (rework) yang

mengandung alergen hanya dapat
dilakukan :
- terhadap produk yang
mengandung alergen yang sama
atau
- melalui proses menghilangkan
bahan yang mengandung allergen
• Catatan: Harus ada pelatihan khusus
ke karyawan mengenai alergen

10.4 Physical contamination
• Harus ada inspeksi secara periodik (bahan kaca dan

bahan mudah pecah )
• Catatan kaca pecah/rusak harus disimpan
• Noted: kaca, material mudah pecah hindari pemakaian
• Harus ada langkah-langkah untuk mencegah,
mengendalikan dan mendeteksi kontaminasi
• Bangunan, Fasilitas dan Peralatan harus dibersihkan

11.0 Pembersihan dan Sanitasi
• Program pembersihan dan sanitasi harus
ditetapkan untuk menjaga peralatan dan
lingkungan produksi tetap hygiene
• Harus dimonitor untuk kesesuaian dan
efektifitas
11.2 Cleaning Agents and tool
• Fasilitas dan equipment harus dirawat
• Bahan kimia harus secara jelas diidentifikasi, food grade,
disimpan terpisah dan dipakai sesuai instruksi pabrik
• Peralatan pembersih harus desain higienis dan dipelihara
(bukan sumber kontaminasi)

11.3 Cleaning & Sanitizing Program
Program harus ditetapkan dan divalidasi
Program pembersihan harus menetapkan minimal:
• Area, object, peralatan yg akan dicleaning & sanitasi
• Penanggung jawab
• Metode dan frekuensi
• Pemantauan dan verifikasi
• Inspeksi setelah dan sebelum proses
11.4 Cleaning in Place (CIP) System

• Sistem CIP harus memiliki pemisahan yg memadai dari lini produk
• Parameter untuk CIP sistem ditetapkan & dimonitor (termasuk,
misalnya jenis, konsentrasi, waktu kontak & suhu bahan kimia yang
digunakan

11.5 Monitoring Sanitation effectiveness
• Program pembersihan harus dimonitor sesuai

frekuensi yg ditentukan untuk memastikan sesuai dan
efektif
Ada checklist monitoring untuk efektifitas

12.0 Pengendalian Hama
• Ada inspeksi kebersihan pabrik,
pembersihan, termasuk inspeksi barang
masuk & prosedur monitoringnya
12.2 Pest Control Program

• Ada orang yang ditetapkan untuk mengelola kegiatan
pengendalian hama dan/atau berurusan dengan kontraktor ahli
yang ditunjuk
• Dokumentasi rencana, metode, jadwal, prosedur
pengendalian, dan pelatihan
• Daftar bahan kimia yang disetujui untuk digunakan di area
tertentu

12.3 Preventing Access
• Fasilitas/bangunan harus
dirawat
• Lubang, saluran & potensi jalur
akses hama harus ditutup
• Semua pintu eksternal dijaga
dalam kondisi baik dan tertutup
apabila tidak digunakan

12.4 Harbourage and Infestations
• Bahan terkontaminasi ditangani untuk cegah

kontaminasi dengan bahan lain & produk
• Potensi bersarangnya hama harus dihilangkan, misal :
lubang, semak
• Jika memanfaatkan area luar untuk penyimpanan,
barang disimpan harus dilindungi dari cuaca /
kerusakan & hama (mis: kotoran burung)

12.5 Monitoring and detection
Program pest monitoring
harus termasuk:
• Peta (map) detektor & Ruang
preparasi
Ruang
Produksi
Ruang
packing
perangkap
• Detektor & perangkap (kuat,
tahan /tdk mudah rusak)
Glue trap
• Diperiksa pada frekuensi yg Rodent trap /
Gudang
black box
ditetapkan Insect trap
• Dianalisis untuk
mengidentifikasi trend

12.6 Eradication
• Langkah-langkah pemberantasan harus segera

dilakukan setelah adanya bukti infestasi
• Aplikasi pestisida harus dibatasi dan harus dikendalikan
untuk menghindari bahaya keamanan produk
• Rekaman penggunaan pestisida harus dipelihara (tipe,
jumlah, konsentrasi yg digunakan, dimana, kapan dan
bagaimana dilakukan dan target pest

13.0 Personal Hygiene and Facilities
• Persyaratan untuk kebersihan pribadi dan
perilaku harus ditetapkan dan didokumentasikan
• Semua personel, pengunjung dan kontraktor
wajib memenuhi persyaratan tersebut
13.2 Personal Hygiene fasilities and toilets
• Fasilitas kebersihan Personil harus tersedia

• Ditempatkan dekat dengan titik dimana persyaratan kebersihan
diberlakukan dan harus secara jelas ditetapkan
• Memberikan dengan jumlah yang memadai : sarana pencucian
(wastafel), pengeringan dan, pasokan air panas dan dingin, serta
sabun

(cont’d)
• Tersedia toilet yg cukup dan didesain

secara hygiene dan ada tempat cuci
tangan serta fasilitas pengering
• Toilet tidak terbuka langsung ke area
produksi
• Tersedia fasilitas pergantian/ ruang ganti
untuk personil
• Menyediakan loker untuk semua personil
yang bekerja di produksi, lab dan
penyimpanan

(cont’d)
• Wastafel khusus untuk mencuci tangan,

terpisah dengan wastafel membersihkan
peralatan, kran untuk mencuci tangan
sebaiknya tidak dioperasikan dengan
tangan
• Menyediakan jumlah toilet memadai dan
bersih, ada sarana untuk mencuci tangan,
pengeringan dan, jika diperlukan, fasilitas
sanitasi

13.0 Personal Hygiene & Facilities
13.3 Kantin karyawan & Desain area makan
• Kantin, harus terletak sedemikian rupa sehingga potensi

kontaminasi silang ke area produksi dapat diminimalkan
• Makanan, minuman dan obat-obatan disimpan di tempat
khusus
• Kegiatan makan minum dan merokok di tempat khusus
• Semua area dijaga agar tetap bersih
• Makanan karyawan yang dibawa sendiri harus disimpan
& hanya dikonsumsi di area yg ditetapkan

13.0 Personal Hygiene & Facilities
13.4 Work wear & protective clothing
• Baju kerja harus baik (tidak robek, berjumbai/berumbai)

• Baju produksi tidak dipakai untuk hal lain dan tidak
disimpan di loker yg sama dengan pakaian personal
• Rambut, jenggot dan kumis harus terlindungi (benar-benar
tertutup/pakai cover) sehingga tidak mengkontaminasi
Product/Material
• Sarung tangan (kontak Produk), harus bersih & kondisi baik
• Sepatu yang digunakan di area pengolahan harus tertutup,
dan terbuat dari bahan yg tidak menyerap air
• Baju tidak berkancing
• Kantong tdk boleh diatas pinggang
Note: tidak direkomendasikan memakai rubber gloves

13.5 Health Status
• Karyawan harus menjalani pemeriksaan medis
sebelum diterima bekerja (termasuk katering)
• Pemeriksaan medis tambahan harus dilakukan
pada interval yang ditentukan oleh perusahaan
• Note: Personil kantin juga harus di cek
kesehatannya
13.6 Illnesess & Injuries

• Karyawan wajib melaporkan kondisi berikut : penyakit kuning, diare,
muntah, demam, sakit tenggorokan dengan demam, kulit tampak
terinfeksi (bisul, luka ) & sakit mata telinga atau hidung,
• Jika terinfeksi, harus dicegah menangani bahan makanan
• Menutup luka (harus berwarna cerah & bila mungkin dapat
terdeteksi – logam)

13.7 Personal Cleanliness
• Personil yg bekerja di produksi wajib mencuci dan
membersihkan tangan:
- Sebelum memulai kegiatan
- Setelah menggunakan toilet, makan, merokok, minum
- Setelah menangani bahan yang berpotensi
• Catatan: produk hand-cleaning harus sesuai dengan
untuk food safety (mis. Tidak berbau)
• Personil tidak boleh bersin/batuk di atas RM/Product
• Dilarang meludah
• Kuku harus pendek dan bersih

13.8 Personal Behaviour
• Kebijakan personal hygiene dan kebiasaan harus ditetapkan
(Personil di Produksi dan Penyimpanan). Kebijakan minimal:
a. Dizinkan merokok, makan, mengunyah hanya pada area yg
telah ditentukan, Larangan penggunaan perhiasan
b. Diizinkan merokok hanya pada area yg telah ditentukan
c. Larangan penggunaan cat kuku, kuku palsu dan bulu mata
palsu
d. Kontrol alat tulis, loose item
e. Perawatan loker personil bebas kotoran dan baju kotor
f. Dilarang menyimpan alat contact Product di loker personil

14.0 Rework
• Rework, harus disimpan, ditangani dan digunakan
sedemikian rupa, memastikan bahwa peraturan
keamanan produk, kualitas, traceability tetap terjaga
14.2 Storage, Identification and Traceability
• Persyaratan pemisahan untuk produk rework harus

didokumentasikan & dipenuhi
• Secara jelas diidentifikasi dan/ atau diberi label untuk
memungkinkan ketertelusuran. Rekaman disimpan
• Klasifikasi rework dan alasan harus dicatat (Nama FG,
Prod Dated, Shift, asal Prod Line)
14.0 Rework
14.3 Rework Usage
• Jika rework dimasukkan ke dalam produk, jumlah jenis, dan
kondisi penggunaan ulang harus ditetapkan. Metode dan tahapan
proses juga harus ditetapkan
• Pengukuran harus tersedia untuk mencegah proses rework
menilai tidak ada kontaminasi
• Jika rework dengan melepas kemasan, tdk cemari produk
15.0 Recall
• Sistem harus tersedia untuk identifikasi, penempatan dan
pengeluaran dari rantai supply jika food packaging gagal
memenuhi std food safety
• Sistem harus terekam dan dilakukan test pada frekuensi yang
sesuai
15.0 Recall
15.2 Product Recall Requirements
• Daftar “key contact” dalam hal

penarikan kembali harus dipelihara
• Jika produk ditarik karena bahaya
keamanan pangan, maka produk lain
yang diproduksi dengan kondisi yang
sama harus dievaluasi
• Peringatan publik (public warning)
harus dipertimbangkan
Harus ada prosedur recall

16.0 Penyimpanan
• Bahan & produk disimpan dlm kondisi
bersih, kering, ruang berventilasi baik,
terlindung dari debu, kondensasi, asap, bau
/ sumber kontaminasi lain
16.2 Warehouse Requirements

• Ada pengendalian suhu, kelembaban / kondisi lingkungan lain
• Limbah, bahan kimia (produk pembersih, pelumas, & pestisida)
harus disimpan secara terpisah
• Sistem rotasi stock yang ditentukan (FIFO / FEFO) berjalan
• Forklift berbahan bakar gasoline & diesel tidak boleh
digunakan dalam ruang penyimpanan bahan baku & produk akhir

16.0 Penyimpanan
16.3 Vehicles, Conveyances and Containers (VCC)
• VCC harus dirawat, kebersihan konsisten dengan persyaratan
• VCC harus melindungi Product/Material dari kerusakan atau
kontaminasi
• Pengendalian suhu dan kelembaban harus diterapkan dan
dicatat (jika berlaku
• Untuk bulk container (curah) tidak boleh digunakan bersama
(food only)
• Product/Material harus dilindungi dari kontaminasi
sepanjang pemuatan. Jika dipersyaratkan bulk container
dedicated/khusus untuk Product/Material
• Pallet diinspeksi sebelum digunakan, palet yang dipakai harus
dalam keadaan bersih bebas dari benda asing, kotoran hama.
Pallet tidak boleh mengkontaminasi Product/Material
17.0 Informasi produk/kepedulian
konsumen
• Informasi harus disampaikan ke konsumen
agar paham & buat pilihan
• Informasi disediakan pd label /cara lain,
mis. Website, iklan. Info: cara penyimpanan,
persiapan, dll
17.2 Labeling – Pre packaged Foods
• Prosedur harus ada untuk

memastikan penerapan label
telah sesuai pada produk

18.0 Food defense, biovigilance &
bioterorrism
• Harus menilai potensi adanya sabotase
atau terorisme
Note: Informasi lebih lanjut dapat dilihat di PAS 96:
Defending food and drink
18.2 Access Control

• Area yang sensitif harus diidentifikasi, dan
dipetakan
• Akses harus dibatasi secara fisik dengan
menggunakan kunci (kunci kartu elektronik
atau alternatif sistem lainnya)
Buat Risk Assessment & Mapping Sensitive Area
Masuk ke area gudang

harus ada kartu akses /
kendali visitor krn
sensitive area
Pos Gudang
Satpam
Sumber air
Kantor dikunci
Lapor ke
Setiap tamu petugas
harus lapor dan kantor/diant
diberi kartu ar satpam
akses masuk
Silo/Tangki
Masuk ke area
proses harus Bahan, air,
Produksi
ada kartu akses dll dikunci
/ kendali
visitor krn
Seluruh
sensitive area
pabrik/plant
diberi pagar
sehingga lebih - Seluruh akses harus dikendalikan/dibatasi
aman
- Seluruh pabrik dipagar/pembatas fisik (sekeliling)
- Dapat menggunakan CCTV untuk kontrol sensitive area
- Electronic key disarankan untuk kontrol akses personil di
semua sensitive area (produksi, storage, sumber air, dll)

2.1.4 Persyaratan Tambahan
Persyaratan Skema tambahan meliputi:
1) Manajemen Services/ Pelayanan
2) Pengawasan Personil
3) Manajemen Penyedian Material
4) Pengelolaan sumber daya alam (u/ produksi hewan saja)
5) Food Defense
6) Pencegahan Penipuan Makanan / Food Fraud
7) Formulasi Produk (hanya u/ makanan hewan, anjing &
Kucing)
8) Manajemen Alergen
9) Pelabelan Produk
10) Pemantauan lingkungan
11) Penggunaan Logo.

www.reisistem.com
2.1.4.1 Manajemen Pelayanan
Layanan/ Services yg disediakan & berdampak pada keamanan

pangan:
a) Memiliki persyaratan yang spesifik
b) Dokumen lengkap untuk analisa bahaya,
c) Dikelola sesuai dgn persyaratan spesifikasi teknis u/ sektor PRPs,
d) Dimonitor
Layanan/ Services yang dimaksud meliputi : Utilitas, Transportasi,

Pemeliharaan, & Kegiatan yg disubkontrakan

www.reisistem.com
2.1.4.2 Supervisi Personil
Pengawasan yg efektif dari personil dalam aplikasi yg benar dari

prinsip-prinsip keamanan pangan & praktik sesuai dgn aktivitas
- Meeting Rutin
- Briefeing sebelum memulai pekerjaan
2.1.4.3 Manajemen Penyediaan Material
Material yg disediakan/ digunakan :

a) Memiliki persyaratan yg telah ditentukan,
b) Dokumen lengkap u/ melakukan analisa bahaya
c) Mematuhi persyaratan peraturan yang berlaku
Analisis dilakukan sesuai dgn ISO 17025 atau setara

(Setidaknya mencakup uji profisiensi)
www.reisistem.com
2.1.4.4 Pengelolaan sumber daya alam (u/ produksi hewan saja)
Identifikasi resiko produksi ternak terhadap kesehatan hewan &

kesehatan masyarakat
Menilai bahaya air & tanah, termasuk air untuk hewan, air untuk
irigasi ataupun air yg digunakan untuk produksi pakan ternak
Dimasukkan ke dalam tempat yang tepat dengan perlindungan

dan kontrol untuk melindungi kesehatan masyarakat dan hewan

2.1.4.5 Food Defense
2.1.4.5.1
Penilaian Ancaman:
Identifikasi Potensi Ancaman

(Sabotase, Vandalisme, Terorisme)
Pengembangan langkah-langkah
pencegahan
Prioritaskan langkah pencegahan

terhadap ancaman

www.reisistem.com
2.1.4.5.2
Tindakan Pencegahan
Langkah- langkah pencegahan dikontrol dalam lingkup FSMS
Sesuai dgn undang- undang yg berlaku
2.1.4.5.3
Review Tahunan
1) Prosedur food defense ditinjau :
a) Setelah setiap kegagalan aktual atau potensial dari
tindakan pencegahan, &
b) Setidaknya setiap tahun

www.reisistem.com
Contoh Assessment Food Defense
REI Sistem THREAT ASSESSMENT CRITICAL CONTROL POINT
Indonesia
Analisa & Identifikasi Area Kritis / Sensitive
ADULTE IMPACT LIKELIH
VULNE THR
AREA/P THREA MITITATI RANT; OF PIC/QA/Q OOD
No RABILIT ACCESS IMPACT EAT
ROSES T ON CONTAM PROCES C, etc
Y TYPE
INATION S
Source: PAS 96:2014
Contoh Mapping Sensitive Area
GENSET
TOILET
Lay Out of Sensitive Area, PT. Rei Sistem Indonesia
MACHINE
ROOM
MESS Tecnician Area
Clear Smoke/CORoom
ABF I
FILLETING ROOM
RetouchingRoom
BUTCERING AND
Disposal Treatment Unit
Styling Room
Vacuum room
Waste room
Cold Storage
Cold Storage
PACKING
Fish Storage
Disposal control
Sanitation Room
Perapihan room
RetouchingRoom
Chilling Room
Receiving
ABF II
flake ice
Maker
Office
Locker
Anteroom
Laboratory
Production
Dry Storage
Washing Room
Storage
Canteen OFFICE Chemical
2.1.4.6 Pencegahan Food Fraud
2.1.4.6.1
2.1.4.6.1 Penilaian Vulnerabilities
- Identifikasi potensi vulnerabilities,

- Mengembangkan langkah-langkah pencegahan vulnerabilities,
- Memprioritaskan langkah pencegahan terkait dgn vulnerabilities
- Menilai kerentanan produknya ke tindakan potensial penipuan
makanan

www.reisistem.com
2.1.4.6.2 Tindakan Pencegahan

Menempatkan langkah-langkah pencegahan yg tepat u/melindungi
kesehatan konsumen.
Proses ini akan;
a) Dikontrol dalam lingkup sistem manajemen keamanan pangan;
b) Sesuai dengan undang-undang yg berlaku

2.1.4.6.3 Tindakan Pencegahan
Prosedur pencegahan penipuan makanan ditinjau;
a) Setelah setiap kegagalan aktual atau potensial dari tindakan
pencegahan,
b) Setidaknya setiap tahun

www.reisistem.com
Example: Vulnerability Characterization Matrix
Contributing Factors (Composite of Step 1)

1 2 3 4 5
Low Medium-Low Medium Medium-High High
Potential Impact (Composite of Step 2)
A Low Economic New controls

New controls New controls New controls New controls
should be
optional optional optional optional
considered
B Moderate New controls New controls New controls New controls
New controls
Economic should be should be should be strongly
optional
considered considered considered recommended
C Low Public New controls New controls New controls New controls
New controls
Health/High should be should be strongly strongly
optional
Economic considered considered recommended recommended
D Moderate
Public New controls New controls New controls New controls
New controls
Health/High should be strongly strongly strongly
optional
Economic considered recommended recommended recommended
E High Public New controls New controls New controls New controls
New controls
Health/High strongly strongly strongly strongly
optional
Economic recommended recommended recommended recommended
The United States Pharmacopeial

Vulnerability Assessment
(Dilakukan Periodik)
Potensi/Bahaya: Risk
No Raw Informasi dari: Assessment: Control/ SOP, WI &
Material & • Asosiasi Monitoring Record/Catatan
Ingredients perdagangan Probab Impact
• Sumber ility
pemerintah
• Pusat sumber
swasta.
The United States Pharmacopeial

2.1.4.7 Formulasi Produk (Untuk Pakan
Kucing & Anjing
Formulasi produk ditetapkan/ dirumuskan
secara konsisten
SOP Formulasi produk tersedia
2.1.4.8 Manajemen Allergen

Tersedia prosedur terdokumentasi
manajemen allergen meliputi : Penilaian
risiko, Kontrol untuk mengurangi/
menghilangkan risiko, Verifikasi & validasi
pelaksanaan manajemen allergen
label untuk semua bahan allergen

mengikuti peraturan allergen label di
negara tujuan

2.1.4.9 Pelabelan Produk
Produk jadi berlabel sesuai
dengan peraturan makanan yang
berlaku di negara penjualan
dituju
2.1.4.10 Pemantauan Lingkungan

Program pemantauan lingkungan tersedia untuk
memvalidasi & memverifikasi kebersihan mikrobiologis &
menunjukkan efektivitas program pembersihan dan sanitasi
Pemantauan Lingkungan : Swab test peralatan, lingkungan

kerja, dan juga personil/ karyawan

www.reisistem.com
www.reitrainingcenter.com
Your Partner in system
edyskoto@yahoo.com
081.380.602.166

www.reisistem.com

FSSC 22000 & Iso 9001 2015 Ogawa 2017 Full Slide

Uploaded by

Document Information

Original Description:

Original Title

Copyright

Available Formats

Share this document

Share or Embed Document

Sharing Options

Did you find this document useful?

Is this content inappropriate?

Copyright:

Available Formats

FSSC 22000 & Iso 9001 2015 Ogawa 2017 Full Slide

Uploaded by

Copyright:

Available Formats

Training :

ISO 9001:2015 & FSSC 22000:2015

PT. OGAWA INDONESIA

1. Scope 1. Scope 1. Scope

2. Normative References 2. Normative Refrences 2. Normative References

3. Term and Definitions 3. Term and Definitions 3. Term and Definitions

5. Management Responsibility 5. Leadership 5. Management Responsibility

6. Planning for the Quality

7. Product Realization 8. Operation 7. Product Realization

8. Measurement, Analysis and 9. Performance Evaluation 8. Improvement & Review of

Respect, Excellence and Improvement… it’s REI www.reisistem.com

2.1.1 FSMS (Food Safety Management

No ISU Eksternal Positif Negative

Perusahaan sudah mempunyai izin: Ada Produk belum register BPOM

Sudah memakai teknologi Teknologi proses tidak modern/lama

Market share: Leader Market share dibawah kompetitor

o Isu Internal Positif Negatif

Terpenuhinya semua pengetahuan Belum semua terpenuhi semua

Budaya disiplin dalam bekerja baik Belum semua karyawan

Sudah menetapkan sasaran mutu Ada sasaran mutu / KPI yang

“DIMONITOR & REVIEW PERIODIK”

Pihak berkepentingan (related Parties)

• Customer : Supply kontinyu, Harga Kompetitif

“DIMONITOR & REVIEW PERIODIK”

Respect, Excellence and Improvement… it’s REI www.reisistem.com

Isu eksternal & internal

Produk & jasa organisasi

• Organisasi terapkan semua std FSQ

Respect, Excellence and Improvement… it’s REI www.reisistem.com

PROSES-PROSES Antara Lain:

Respect, Excellence and Improvement… it’s REI www.reisistem.com

5.1 Kepemimpinan & Komitmen

Respect, Excellence and Improvement… it’s REI www.reisistem.com

Logo Perusahaan MANUAL FSQ Tgl Efektif : 1 Okt. 2015

Untuk selalu mencapai kebijakan mutu tersebut maka PT Maju Jaya :

1. Semua stakeholder berkomitmen Menerapkan semua persyaratan Sistem

Presiden Direktur PT Maju Jaya

6.1.2 Organisasi Rencanakan Bagaimana Mengendalikan Resiko & Peluang

Apa itu Risiko?

Risiko adalah Dampak dari ketidakpastian terhadap pencapaian objektif.

Respect, Excellence and Improvement… it’s REI www.reisistem.com

• Secara kuantitatif itu. . . risiko =

Probabilitas atau frekuensi Konsekuensi dari kejadian

Respect, Excellence and Improvement… it’s REI www.reisistem.com

Matriks Resiko (3x3)

Respect, Excellence and Improvement… it’s REI www.reisistem.com

Tabel Consequences & Probability

Medium : Dampak moderat pada strategi atau operasional kegiatan organisasi ,

Note: Ditetapkan oleh perusahaan

Tabel Consequences & Probability

Note: Berdasarkan data internal perusahaan

Respect, Excellence and Improvement… it’s REI www.reisistem.com

1. Risk Assessment : Delivery

7.3.4 Intended Use 3

7.3.5.2 Description of process steps and 2&6

8.2 Validation of control measure combinations

Respect, Excellence and Improvement… it’s REI www.reisistem.com

Termasuk: Teknik, Utility, Warehouse, Sales, dll

Respect, Excellence and Improvement… it’s REI www.reisistem.com

Contoh karakteristik Bahan baku

Respect, Excellence and Improvement… it’s REI www.reisistem.com

Umur simpan dan kondisi penyimpanan