Professional Documents
Culture Documents
117-Article Text-783-2-10-20221019
117-Article Text-783-2-10-20221019
Dyah Widhowati1, Era Hari Mudji2, Yos Adi Prakoso3, Qoryza Aulia4
1234
Fakultas Kedokteran Hewan, Universitas Wijaya Kusuma Surabaya
email: dyahwidho@gmail.com
Received : 29 September 2022
Accepted : 10 Oktober 2022
Published : 1 November 2022
Abstract
The aimed of this study to determine the sensitivity of Black garlic to the growth of
Salmonella sp. with the disc paper test method (Kirby-bauer) as many as five treatments and five
repetitions, P0- as a negative control using DMSO, P0+ as a positive control with
chloramphenicol 30 μg. P1 as a treatment with a concentration of Black garlic of 80%, P2 as a
treatment with a concentration of Black garlic of 90%, and P3 as a treatment with a concentration
of Black garlic of 100%. Salmonella sp. inhibition zone results namely 00.0 mm at negative
control, 10.28 mm at 80% concentration, 12.33 mm at 90% concentration, 14.56 mm at 100%
concentration, and 29.00 mm at positive control. PIDG results were 0.00% in negative control,
71.40% at 80% concentration, 105.54% at 90% concentration, 142.68% at 100% concentration,
and 383.42% in positive control. The data were obtained using One Way ANOVA which showed
antibacterial sensitivity in Black garlic to Salmonella sp. with signification (P<0.05) so that it had
a noticeable difference. The results of the disc paper test (Kirby-bauer) stated that Black garlic
with a concentration of 100% has an active compound that is betterfor its activities in inhibiting
the growth of Salmonella sp.
16
DOI: https://doi.org/10.30742/jv.v12i2.117 e-ISSN 2685-8894; p-ISSN 2460-9773
Jurnal Vitek Bidang Kedokteran Hewan Vol.12 No.2, November 2022
Salmonella sp. adalah antibiotik jenis garlic yang paling efektif dalam menghambat
Kloramfenikol. Resistensi bakteri patogen pertumbuhan Salmonella sp.
terhadap suatu antibiotik telah meningkat
secara global hal ini dapat terjadi karena MATERI DAN METODE
penggunaan antibiotik secara berlebihan dan
antibiotik yang mudah didapatkan, dengan Lokasi Dan Waktu
adanya resistensi tersebut menyebabkan Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium
penyakit sulit terobati (Pratiwi, 2017). Bakteri Bakteriologi Fakultas Ilmu Kesehatan
resisten antibiotik telah mendorong sejumlah Universitas Muhammadiyah Sidoarjo dan
ilmuwan untuk mempelajari apakah beberapa dilakukan selama 28 Februari-28 Maret 2022.
tanaman dapat bekerja sebagai antibakteri
alami. Ini dilakukan untuk mengurangi efek Alat dan Bahan
berbahaya dari resistensi antibiotik. Alat-alat yang digunakan pada penelitian
Bawang putih yang secara ilmiah dikenal ini yaitu: autoklaf, laminar air flow, pinset,
sebagai Allium sativum L., merupakan tanaman tabung reaksi, rak tabung reaksi, erlenmeyer,
yang telah lama digunakan dalam industri cawan petri, vortex, jangka sorong elektrik, ose,
kuliner dan obat-obatan. Kandungan allicin dan inkubator, magnetic stirrer hotplate, cotton
sulfur amino acid allin adalah senyawa yang swab, pipet, spuit, api bunsen, mikropipet,
ada dalam umbi bawang putih. Pengolahan yellow tip, plate spreader, aluminium foil,
pada bawang putih telah berkembang sejalan kertas coklat, cork borer, spektrofotometri,
dengan kemajuan teknologi untuk mencakup handscon, masker, alat tulis, dan kertas label.
tidak hanya penggunaan tradisionalnya sebagai Bahan yang digunakan pada penelitian ini
penyedap dalam masakan, tetapi juga yaitu: Bakteri Salmonella sp. yang diperoleh
pembuatan Black garlic melalui proses dari koleksi Laboratorium Bakteriologi
pemanasan dan fermentasi. Black garlic Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas
mengandung senyawa antioksidan berupa S- Muhammadiyah Sidoarjo, serbuk Black garlic,
allyl Cysteine, asam fenolik, dan flavonoid. media Mueller-Hinton Agar (MHA), Media
Jumlah S-allyl Cysteine yang ditemukan dalam Salmonella Shigella Agar (SSA), aquadest
Black garlic lima sampai enam kali lebih steril, standard larutan Mc. Farland 0,5,
banyak daripada yang ditemukan pada bawang Dimethyl sulfoxide (DMSO), antibiotik
putih segar (Zhang, et al., 2015). Dalam kloramfenikol 30µg.
berbagai penelitian, kandungan senyawa sulfur
organik berupa allicin yang ditemukan dalam Metode Penelitian
Black garlic terbukti jauh lebih besar dari pada Penelitian ini merupakan penelitian
pada bawang putih biasa yang dapat berperan eksperimental dengan rancangan acak lengkap
sebagai antibakteri alami. (RAL) yang dilakukan secara langsung terdiri
Menurut Aini dan Maya (2018), konsentrasi dari lima perlakuan dan lima ulangan.
ekstrak Black garlic dapat menghambat Menggunakan Black garlic dengan variasi
pertumbuhan bakteri sebesar 7,75 mm untuk konsentrasi P1 menggunakan Black garlic
Pseudomonas aeruginosa, 6,5 mm untuk E. 80%, P2 menggunakan Black garlic 90%, dan
coli, 3,25 mm untuk Stapylococcus aereus, dan P3 menggunakan Black garlic 100% dan
11,5 mm untuk Bacillus subtilis. Hasil dari kontrol positif menggunakan kloramfenikol,
penelitian Jang (2017) juga pertumbuhan sedangkan kelompok kontrol negatif
Bacillus cereus dapat dihambat sebesar 6 mm menggunakan DMSO.
dengan ekstrak Black garlic. Berdasarkan hal
tersebut sehingga dilakukan penelitian Teknik Pengambilan Sampel
Sensitivitas Black garlic terhadap pertumbuhan Penelitian ini menggunakan sampel bakteri
Salmonella sp. sebagai alternatif antibakteri Salmonella sp. yang dibiakan pada media
alami. Berdasarkkan gambaran yang telah Mueller Hinton Agar (MHA). Dilakukan
diuraikan diatas maka perlu dilakukan suatu dengan metode difusi kertas cakram (Kirby-
penelitian untuk mengukur zona hambat yang bauer) dengan perlakuan lima dan pengulangan
terbentuk terhadap pertumbuhan Salmonella sp. lima kali pada masing-masing sampel,
dan mengetahui presentase konsentrasi Black Sehingga sampel yang di gunakan adalah 25
cawan petri.
DOI: https://doi.org/10.30742/jv.v12i2.117 e-ISSN 2685-8894; p-ISSN 2460-9773
Jurnal Vitek Bidang Kedokteran Hewan Vol.12 No.2, November 2022
Pembuatan Konsentrasi Black Garlic bening yang terlihat di sekeliling kertas cakram
Variasi konsentrasi Black garlic dilihat dan diukur menggunakan jangka sorong.
yangdigunakan dalam penelitian ini adalah
80%, 90%, 100%.: Parameter Penelitian
a. Pembuatan konsentrasi Black garlic Pengamatan yang diperoleh selama kurang
80% yaitu, 0,8 gr serbuk Black garlic dari ±24 masa inkubasi berfungsi sebagai17
dengan pelarut DMSO 1 ml parameter penelitian. Luas zona hambat diukur
b. Pembuatan konsentrasi Black garlic dari zona bening di sekitar kertas cakram yang
90% yaitu, 0,9 gr serbuk Black garlic menunjukkan seberapa rentan bakteri terhadap
dengan pelarut DMSO 1 ml zat antibiotik. Menghitung nilai persentase
c. Pembuatan konsentrasi Black garlic diameter zona hambat pertumbuhan bakteri
100% yaitu, 1 gr serbuk Black garlic dapat menggunakan rumus PIDG (Percentage
Inhibition Of Diameter Growth) sebagai berikut
dengan pelarut DMSO 1 ml
(Aznita, et al., 2011):
Uji aktivitas antibakteri
Persiapan sampel A-B
Kultur murni Salmonella sp. yang diperoleh PIDG (%) = x 100
dari Fakultas ilmu kesehatan Universitas B
Muhammadiyah Sidoarjo.
Keterangan :
Peremajaan Bakteri Salmonella sp. A = Diameter zona bening
Peremajaan bakteri menggunakan media B = Ukuran kertas cakram
Salmonella Shigella Agar (SSA) yang sudah
dibuat dengan mengambil satu ose Salmonella Analisis Data
sp, dalam kondisi aseptis lalu digoreskan pada Analisis data untuk mengetahui sensitivitas
media Salmonella Shigella Agar (SSA) setelah Black garlic sebagai antibakteri alami terhadap
itu dinkubasi selama 24 jam pada suhu 37°C. Salmonella sp. dengan menggunakan
Rancangan Acak Lengkap (RAL). Data
Pembuatan Suspensi Bakteri Salmonella sp. dianalisis menggunakan uji Kruskal Walis dan
Salmonella sp. dikultur selama 24 jam pada taraf kepercayaan yang digunakan dalam
media Salmonella Shigella Agar (SSA) diambil penelitian ini α= 0,05. Menentukan peringkat
dan disuspensikan dalam aquades steril. efektivitas signifikan perlakuan digunakan uji
Campuran tersebut kemudian diinkubasi pada Mann Whitney dengan taraf kepercayaan α=
suhu 37°C selama 6 jam. Hasil inkubasi 0,05.
tersebut dibandingkan kekeruhannya dengan
standart Mc Farland 0,5 (105-108/ml) HASIL
menggunakan spektrofotometer.
Berdasarkan hasil penelitian menguji
sensitivitas Black garlic terhadap pertumbuhan
Uji Daya Hambat Metode Difusi Cakram
Salmonella sp. dengan metode difusi cakram
(Kirby-Bauer)
(Kirby- bauer) pada media Muller Hinton Agar
Suspensi bakteri diinokukasikan pada media
(MHA) dengan variasi konsentrasi, yaitu pada
Mueller Hinton Agar (MHA), diratakan
konsentrasi 80%, 90%, dan 100% serta kontrol
menggunakan cotton bud dan didiamkan
positif yaitu kloramfenikol 30µg dan kontrol
hingga kering. Kertas Cakram yang telah
negatif yaitu dimetil sulfoxide (DMSO).
disediakan dan telah direndam dengan kontrol
negatif DMSO, kontrol positif Kloramfenikol
dan konsentrasi Black garlic 80%, 90%, 100%.
Menempatkan kertas cakram pada permukaan
media dan menyisakan ruang di antara masing-
masing media membuat pengukuran diameter
menjadi mudah. Media yang sudah diisi bakteri
dan antibakteri uji diinkubasi pada suhu 37°C
selama ±24 jam, percobaan diulang lima kali
pada setiap kontrol dan konsentrasi. Zona
DOI: https://doi.org/10.30742/jv.v12i2.117 e-ISSN 2685-8894; p-ISSN 2460-9773
Jurnal Vitek Bidang Kedokteran Hewan Vol.12 No.2, November 2022
Diameter
35
30
25
Tabel 1. Hasil Uji Diameter Zona Hambat 20 18
pada Salmonella sp. 15
10 19
5
Perlakuan Diameter ± SD 0
(mm)
P0- DMSO 6 ± 0a
P1 80% 10,28 ± 0,90b
P2 90% 12,33 ± 1,68bc
P3 100% 14,56 ± 0,20c Gambar 2. Grafik rata-rata zona bening
P0+ kloramfenikol 29,00 ± 4,09d semua kelompok.
oleh P0+ (kontrol positif dengan menggunakan Kandungan flavonoid dalam Black garlic
kloramfenikol 30ug) dinilai sensitif karena diduga memiliki kemampuan sebagai
diameter yang terbentuk yaitu sebesar 29,00 antibakteri. Menurut Gulfraz et al. (2014),
mm, dan interpretasi zona hambat yang flavonoid yang ditemukan dalam Black garlic
terbentuk pada Salmonella sp. oleh P1 (Black memiliki kapasitas untuk mendenaturasi
garlic 80%) yang terbentuk 10,28 mm dinilai protein bakteri. Flavonoid merupakan turunan
resisten, P2 (Black garlic 90%) yang terbentuk senyawa fenolik yang memiliki kemampuan
12,33 mm dinilai resisten , dan P3 ( Black garlic untuk berikatan dengan sel bakteri melalui
100%) yang terbentuk 14,56 mm dinilai mekanisme yang disebut dengan adsorpsi.
intermediet. Ikatan hidrogen dibuat sebagai bagian dari
Presentase diameter zona hambat interaksi selama proses ini, fenol dapat memicu
pertumbuhan Salmonella sp. yang dihitung perkembangan kompleks protein dengan ikatan
berdasarkan PIDG (Precentage Inhibition of rapuh pada kadar rendah. Ketika fenol
Diameter Growth) diperoleh berdasarkan rata- menembus sel mengalami kerusakan yang
rata dari masing-masing perlakuan dengan hasil cepat, menyebabkan deposisi protein dan
P1 (Black garlic 80%) sebesar 71,40 %, P2 denaturasi. Fenol memiliki kemampuan untuk
(Black garlic 90%) sebesar 105,54 %, P3 menghambat fungsi enzim bakteri,
(Black garlic 100%) sebesar 142,62%, dan mengganggu metabolisme bakteri dan
diperoleh nilai presentase paling tinggi yaitu mempersulit kelangsungan hidup bakteri
terdapat pada P0+ (kloramfenikol) sebesar (Purwantiningsih, et al., 2019).
383,42% Diantara variasi konsentrasi Black Senyawa organosulfur yang terkandung
garlic tersebut diperoleh nilai yang paling dalam Black garlic dapat menghambat
tertinggi pada P3(Black garlic 100%) sebesar pembentukan biofilm pada bakteri gram negatif
142,62%. yang diproduksi sebagai perlindungan bakteri.
Zona hambat yang terbentuk menunjukkan Komposisi utama biofilm bakteri terdiri atas air
bahwa adanya peran dari kandungan senyawa dan zat polimer ekstraseluler (extracellular
bioaktif seperti S-allylcysteine, allicin, polymeric substances) yang diatur oleh quorum
flavonoid, fenol dalam Black garlic. Black sensing. Senyawa organosulfur seperti ajoene,
garlic memiliki sifat antimikroba yang lebih diallyl sulfide, diallyl disulfude, dan diallyl
kuat daripada bawang putih biasa karena trisulfide memiliki efek penghambatan pada
mengandung S-allycysteine. Selain itu, Black pembentukan biofilm bakteri. (Nakamoto, et
garlic memiliki antioksidan dua kali lebih al., 2019; Park, 2018; Velliyagaunder, et al.,
banyak dari bawang putih biasa. Senyawa 2012).
Allicin yang ditemukan dalam Black garlic, Komponen senyawa organosulfur
memiliki antibakteri dan dapat menghambat memiliki aktivitas antibakteri yang lebih besar
pertumbuhan bakteri gram positif dan gram pada pertumbuhan bakteri fase log atau fase
negatif dengan mengganggu produksi RNA dan eksponensial, yaitu ketika bakteri aktif
lipid dalam sel bakteri. Asam amino dan protein membelah diri sehingga jumlah populasi
tidak akan dapat diproduksi, dan lapisan ganda bakteri meningkat sangat cepat. Efek
fosfolipid dinding sel tidak akan dihasilkan dari antibakteri bergantung pada jumlah atom sulfur
penghambatan tersebut. Akibatnya, sehingga ketika jumlah atom sulfur dalam
pertumbuhan bakteri akan terhambat (Halimah, senyawa organosulfur meningkat (diallyl
et al., 2021). sulfide, diallyl disulfude, diallyl trisulfide)
Menurut Pajan, et al., (2016), senyawa maka efek antibakteri juga meningkat. Bakteri
allicin dapat meningkatkan permeabilitas gram negatif terjadi paparan senyawa
dinding bakteri, menyebabkan gugus sulfhidril organosulfur yang dapat mengakibatkan
dan disulfida pada asam amino sistin dan sistein kerusakan morfologis bakteri, seperti hilangnya
terdegradasi. Hal tersebut untuk mencegah integritas struktural dinding sel, membran sel,
pembentukan enzim protease, menyebabkan dan matriks intraseluler. Senyawa-senyawa
kerusakan pada membran sitoplasma dinding organosulfur tersebut diketahui dapat dengan
bakteri. Gangguan metabolisme protein dan bebas menembus membran sel dan bergabung
asam nukleat mengakibatkan tidak terjadi dengan enzim yang mengandung protein (β-
poliferasi pada bakteri. laktamase) sehingga mengubah struktur bakteri
(Abbas, et al., 2019; Lu, et al., 2011).
DOI: https://doi.org/10.30742/jv.v12i2.117 e-ISSN 2685-8894; p-ISSN 2460-9773
Jurnal Vitek Bidang Kedokteran Hewan Vol.12 No.2, November 2022