Professional Documents
Culture Documents
3497 7161 1 SM
3497 7161 1 SM
3497 7161 1 SM
Abstrak
Tujuan penelitian ini untuk mengembangkan dan mengetahui tingkat kelayakan pocket book gesture sebagai
media pelatihan perwasitan cabang karate. Pendekatan penelitian ini menggunakan R&D dengan model 4D (definie,
desaign, develop, diseminate) dari Thiagarajan. Validasi dilakukan oleh ahli materi dan media, Uji coba kelompok
kecil dilakukan pada 10 wasit/juri INKAI DIY dan 20 wasit/juri FORKI DIY untuk uji coba lapangan. Teknik
pengumpulan data menggunakan observasi, wawancara dan angket. Teknik analisis data menggunakan deskriptif
kualitatif dan kuantitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: Pengembangkan pocket book gesture perwasitan
karate melalui studi pendahuluan, perencanaan produk, validasi ahli, revisi, uji coba kelompok kecil dan uji
coba lapangan. Tingkat kelayakan pocket book gesture berdasarkan validasi ahli materi sebesar 100% (layak) dan
ahli media sebesar 96,67 % (Layak). Hasil uji coba kelompok kecil sebesar 82,9% (Layak), dan hasil uji coba
lapangan sebesar 85,25% (Layak). Dengan demikian pocket book gesture perwasitan karate dinyatakan layak
digunakan sebagai media pelatihan perwasitan karate.
Kata Kunci: media, pocket book, gesture, pelatihan perwasitan, karate, wasit, Juri.
Abstarct
The purpose of this research to develop and determine the feasibility of the pocket book gesture as a media of
Karate training refereeing. This research approach using R&D with the 4D model (definie, desaign, develop,
diseminate) of Thiagarajan. Validation was done by experts and media materials, small group trial conducted to 10
referees/judges INKAI DIY and 20 referees/judges Forki DIY for field trials. Data collection techniques was using
observation, interviews and questionnaires. Data were analyzed using descriptive qualitative and quantitative. The
results showed that: Developing pocket book arbitration karate gesture through preliminary studies, product
planning, validation expert, revision, small group trial and field trials. Feasibility level gestures pocket book based
on the expert validation material of 100% (Worth) and media expert at 96.67% (Worth). The trial results of small
group 82.9% (Worth), and the results of field trials of 85.25% (Worth). Thus the pocket book arbitration karate
gesture declared fit for use as a media arbitration karate training.
1
Pengembangan Pocket Book .... (Anisa Khaerina H.)
ini media pocket book belum digunakan tulisan. Namun sampai saat inipun belum
sebagai sarana untuk membatu para wasit adanya media berupa gambar atau foto yang
untuk menghafal dan mendalami gesture apa digunakan untuk mempelajari gesture
saja yang digunakan dalam perwasitan karate. perwasitan cabang karate.
sangat diperlukan untuk keberhasilan dan model, media, peralatan, buku, modul, alat
kemajuan karate. Salah satu media yang evaluasi, dan perangkat pembelajaran;
digunakan dalam proses pengajaran dan kurikulum, kebijakan sekolah, dan lain-lain.
pengembangan model dan uji coba lapangan. Bapak Danardono, M.Or. selaku dosen
pengampu mata kuliah karate, pelatih di
Adapun instrumen studi pendahuluan INKAI DIY terutama pada tim yang
yang dilakukan dalam memperoleh informasi dipersiapkan untuk pertandingan,
dilakukan beberapa metode yaitu wawancara, koordinator administrasi pertandingan
dan juga angket atau kuisioner. Sedangkan karate, dan dosen matakuliah perwasitan
instrumen pengembangan model karate. Ahli materi berperan untuk
dikelompokkan menjadi dua yaitu yang menentukan materi dalam pocket book
pertama adalah validasi produk dan yang gesture perwasitan karate sudah sesuai
kedua uji coba lapangan dengan dengan kebenaran materi perwasitan
menggunakan metode kuisioner. karate.
b. Ahli Media
Jenis data yang digunakan dalam Ahli materi yang dimaksud adalaha
penelitian ini adalah kuantitatif dan juga dosen/ pakar media, yaitu Bapak
kualitatif. Menurut Endang Mulyatiningsih Faidillah Kurniawan, M.Or. selaku dosen
(2012;38) data kuantitatif adalah data yang mata kuliah teknologi olahraga dan
berbentuk angka atau data yang telah diberi memiliki keahlian pada bidang media
nilai. Sedangkan data kualitatif adalah data pelatihan. Ahli media berperan memberi
yang berbentuk kalimat atau gambar. Data masukan terhadap etika dan estetika
yang bersifat kuantitatif yang berupa media.
penilaian, dihimpun melalui angket atau
kuesioner uji coba produk, pada saat kegiatan 2. Subjek uji coba kelompok kecil dan
uji coba, dianalisis dengan analisis kuantitatif lapangan.
deskriptif. Persentase dimaksudkan untuk
mengetahui status sesuatu kemudia Subjek yang digunakan dalam uji coba
ditafsirkan dengan kalimat yang bersifat kelompok kecil adalah 10 wasit dan juri
kualitatif. dari INKAI DIY. Sedangkan subjek yang
4
Pengembangan Pocket Book .... (Anisa Khaerina H.)
digunakan dalam uji coba lapangan adalah proses belajar mengajar dalam pelatihan
20 wasit dan juri FORKI DIY. merupakan sesuatu yang penting dan harus
Angket yang digunakan dalam digunakan oleh tenaga pengajar atau
penelitian ini adalah angket penilaian. instruktur, hal ini karena akan menjadikan
Berdasarkan jumlah pendapat atau jawaban pembelajaran lebih berkesan dan bermakna
tersebut, kemudian peneliti kepada peserta didik.
mempersentasekan masing-masing
jawaban menggunakan rumus: Dalam penelitian ini pengembangan
difokuskan pada pembuatan pocket book
gesture perwasitan karate, adapun media yang
Skor yang diperoleh
Persentase = x 100% digunakan berupa buku berukuran kecil/
total skor max
pocket book. Menurut kamus Besar Bahasa
Setelah diperoleh persentase dengan rumus
Indonesia, pocket book adalah buku dengan
tersebut, selanjutnya kelayakan media
ukuran kecil yang dapat disimpan dalam saku
pembelajaran pocket book perwasitan karate
dan mudah dibawa kemana-mana. Pocket
ini digolongkan ke dalam empat dikategori
book digunakan sebagai alat bantu yang
kelayakan sebagai berikut:
menyampaikan informasi sehingga dapat
digunakan sebagai sarana untuk belajar
Tabel 1. Persentase Kelayakan.
mandiri. Sedangkan gesture mampu
No Persentase Kelayakan
menyampaikan informasi yang tidak mudah
1 76%-100% Layak
2 56%-75% Cukup Layak disampaikan melalui bahasa lisan, gesture
3 40%-55% Kurang Layak juga dapat membantu penerima informasi
4 < 40% Tidak Layak untuk dapat memahami apa yang disampaikan
Sumber:Suharsimi Arikunto (1993:210)
oleh pemberi informasi (http://digilib.
uinsby.ac.id/).
HASIL PENELITIAN DAN
PENGEMBANGAN
Didalam perwasitan karate terdapat dua
kategori pertandingan yaitu Kata dan Kumite.
Media pembelajaran berperan dalam
Victorianus Phang (2013:iv) menyebutkan
proses pelatihan. media merupakan perantara
kata merupakan pertandingan yang
atau pengantar pesan dari pengirim kepada
memperagakan keindahan gerak dari jurus,
penerima pesan, (Azhar Arsyad, 2011:3).
baik untuk putra maupun putri. Dalam
Menurut Ayi Nasrudin (http://bdkbandung.
pertandingan kata dibagi berdasarkan usia,
kemenag.go.id), penggunaan media dalam
dapat dilakukan secara perorangan ataupun
5
Pengembangan Pocket Book .... (Anisa Khaerina H.)
yang disunting oleh Victorianus Phang metode pengumpul data, yaitu observasi,
Dalam pertandingan kata hanya diperlukan 5 studi literatur. Observasi yang pertama
orang juri dalam menilai penampilan dilakukan pada penataran perwasitan karate di
kontestan, dengan juri 1 sebagai pemimpin 4 STPN pada Oktober 2015. Kemudian
juri lainnya dalam mengambil keputusan dilanjutkan dengan wawancara kepada para
(dalam buku panduan perwasitan karate, ahli yaitu dengan Bapak Danardono, M.Or,
2015:24). Sedangkan dalam kumite selaku dosen pengampu mata kuliah karate
diperlukan seorang wasit, 4 juri, dan 1 kansa/ dan Bapak Julius Sembiring, S.H., MPA.
pengawas pertandingan di setiap pertandingan Selaku wasit juri di DIY yang memiliki
(dalam buku panduan perwasitan karate, lisensi tertinggi yaitu Juri B AKF.
2015:19). Wasit, juri, dan kansa memiliki Selanjutnya melakukan observasi ke beberapa
gesture yang berbeda-beda, pada juri kata dan tempat diantaranya Togamas, Gramedia,
juri kumite pun memiliki gesture yang pusat buku Shoping, perpustakaan pusat UNY,
berbeda pula. Olehkarena itu penelitian ini perpustakaan Fakultas Ilmu Keolahragaan,
gesture sebagai media pelatihan perwasitan Dilanjutkan observasi dan penyebaran angket
6
Pengembangan Pocket Book .... (Anisa Khaerina H.)
8
Pengembangan Pocket Book .... (Anisa Khaerina H.)
pengambilan gambar sesuai dengan materi agar dapat memanfaatkan pocket book
yang telah disetujui, editing gambar gesture perwasitan karate ini sebagai
produk yang dihasilkan adalah Pocket book 2. Bagi wasit dan juri berlisensi maupun
gesture perwasitan karate mempunyai ukuran new comer, agar dapat memanfaatkan
13,5 cm x 9,5 cm dan jumlah halaman 104 pocket book gesture perwasitan sebagai
dengan bahan yang digunakan pada isi adalah bahan belajar individu dalam
art paper 120gr dan ivory 260gr yang dilapisi mempelajari materi perwasitan karate.
DAFTAR PUSTAKA
Azhar Arsyad. (2011). Media Pembelajaran. Kamus besar bahasa Indonesia. Diakses dari
Jakarta. PT Raja Grefindo Persada. http://kbbi.web.id/buku pada tanggal 5
Januarti 2006, pukul 15.30
Endang Mulyatininingsih. (2012). Riset
Terapan Bidang Pendidikan dan Teknik.
Yogyakarta. UNY Press.
http://digilib.uinsby.ac.id/2198/5/Bab%202.p
df yang di akses pada 15 Agustus 2016,
puku 14.00).
10