3497 7161 1 SM

You might also like

Download as pdf or txt
Download as pdf or txt
You are on page 1of 10

Pengembangan Pocket Book .... (Anisa Khaerina H.

PENGEMBANGAN POCKET BOOK GESTURE SEBAGAI MEDIA PELATIHAN


PERWASITAN KARATE
DEVELOPMENT OF POCKET BOOK AS A MEDIA TRAINING GESTURE ARBITRATION OF KARATE

Oleh : Anisa Khaerina Harsamurty


Email : anisakhaerinaharsamurty@gmail.com

Abstrak

Tujuan penelitian ini untuk mengembangkan dan mengetahui tingkat kelayakan pocket book gesture sebagai
media pelatihan perwasitan cabang karate. Pendekatan penelitian ini menggunakan R&D dengan model 4D (definie,
desaign, develop, diseminate) dari Thiagarajan. Validasi dilakukan oleh ahli materi dan media, Uji coba kelompok
kecil dilakukan pada 10 wasit/juri INKAI DIY dan 20 wasit/juri FORKI DIY untuk uji coba lapangan. Teknik
pengumpulan data menggunakan observasi, wawancara dan angket. Teknik analisis data menggunakan deskriptif
kualitatif dan kuantitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: Pengembangkan pocket book gesture perwasitan
karate melalui studi pendahuluan, perencanaan produk, validasi ahli, revisi, uji coba kelompok kecil dan uji
coba lapangan. Tingkat kelayakan pocket book gesture berdasarkan validasi ahli materi sebesar 100% (layak) dan
ahli media sebesar 96,67 % (Layak). Hasil uji coba kelompok kecil sebesar 82,9% (Layak), dan hasil uji coba
lapangan sebesar 85,25% (Layak). Dengan demikian pocket book gesture perwasitan karate dinyatakan layak
digunakan sebagai media pelatihan perwasitan karate.

Kata Kunci: media, pocket book, gesture, pelatihan perwasitan, karate, wasit, Juri.

Abstarct
The purpose of this research to develop and determine the feasibility of the pocket book gesture as a media of
Karate training refereeing. This research approach using R&D with the 4D model (definie, desaign, develop,
diseminate) of Thiagarajan. Validation was done by experts and media materials, small group trial conducted to 10
referees/judges INKAI DIY and 20 referees/judges Forki DIY for field trials. Data collection techniques was using
observation, interviews and questionnaires. Data were analyzed using descriptive qualitative and quantitative. The
results showed that: Developing pocket book arbitration karate gesture through preliminary studies, product
planning, validation expert, revision, small group trial and field trials. Feasibility level gestures pocket book based
on the expert validation material of 100% (Worth) and media expert at 96.67% (Worth). The trial results of small
group 82.9% (Worth), and the results of field trials of 85.25% (Worth). Thus the pocket book arbitration karate
gesture declared fit for use as a media arbitration karate training.

keyword: media, pocket book, gesture,training refereeing, Karate, referee, judge.

1
Pengembangan Pocket Book .... (Anisa Khaerina H.)

PENDAHULUAN juri memiliki peran sentral yang dapat


menentukan atlet yang berkualitas.
Olahraga pada awalnya dipergunakan
untuk kesehatan, namun lambat laun olahraga Penerapan metode yang disampaikan saat
juga dijadikan untuk meraih prestasi. Setiap pelatihan sangatlah penting untuk
olahraga prestasi memiliki sebuah aturan yang memahamkan isi dari materi perwasitan
harus dijalankan agar pertandingan berjalan karate. Dalam penyampaian materi, sebagian
dengan baik dan lancar. Peraturan besar menyatakan penyampaian isi materi
pertandingan tersebut perlu dimengerti dan yang diberikan di daerah mereka
dipahami oleh para atlet, pelatih, dan yang menggunakan metode ceramah, diskusi, tanya
terpenting adalah wasit dan juri. Rusli Lutan jawab, dan ada juga yang menggunakan
(2001:155) mengatakan bahwa wasit adalah metode pemecahan masalah, dan belum ada
orang yang menjadi saksi utama serta penilai yang menggunakan media secara khusus.
apakah peraturan ditaati atau tidak. Padahal menurut hasil penelitian BAVA di
Amerika (Rusman, 2009:151) mengatakan
Salah satu cabang olahraga prestasi yang bahwa bila seorang tenaga pendidik yang
dipertandingkan saat ini adalah Karate. Karate mengajar hanya menggunakan metode verbal
mempertandingkan dua kategori yaitu kata symbol atau ceramah murni, maka materi
dan kumite. Federasi Karate-do Indonesia yang diserap hanya 13% dan itu pun tidak
(FORKI) selaku induk organisasi dari karate akan bertahan lama, sementara menggunakan
kerap mengadakan seleksi dan pelatihan multimedia dapat mencapai 64-84% dan akan
perwasitan di tingkat daerah maupun di bertahan lebih lama. Hal ini menunjukan
tingkat nasional. Banyak wasit yang bahwa penggunaan media sangat besar
dihasilkan dari kegiatan pelatihan tersebut, pengaruhnya dalam meningkatkan perhatian,
namun kendala yang dihadapi wasit dalam motivasi, dan peningkatan kualitas
praktek dilapangan. Cakupan materi yang luas pembelajaran.
dan singkatnya waktu pelatihan wasit dan juri
terutama di tingkat daerah menyebabkan Salah satu media pelatihan yang
sering terjadinya kesalahan dan kurangnya ditawarkan oleh peneliti adalah pocket book.
keberanian wasit dan juri dalam memberikan Pocket book adalah buku yang berukuran
eksekusi kepada peserta. Minimnya kecil dan mudah dibawa kemana-mana.
pengetahuan wasit dan juri karate akan Sehingga memudahkan seseorang untuk
berdampak pada jalan dan hasil pertandingan, belajar dimanapun dan kapapun juga. Namun
hal ini sangat merugikan, karena wasit dan berdasarkan pengamatan penulis sampai saat
2
Pengembangan Pocket Book .... (Anisa Khaerina H.)

ini media pocket book belum digunakan tulisan. Namun sampai saat inipun belum
sebagai sarana untuk membatu para wasit adanya media berupa gambar atau foto yang
untuk menghafal dan mendalami gesture apa digunakan untuk mempelajari gesture
saja yang digunakan dalam perwasitan karate. perwasitan cabang karate.

Media pembelajaran dalam pelatihan Berdasarkan temuan-temuan tersebut,


sangat diperlukan untuk keberhasilan dan penelitian pengembangan ini bermaksud
kemajuan karate. Hal ini diperkuat dalam mendesain media pelatihan guna
Undang-undang Republik Indonesia nomor 3 mempermudah pengenalan gesture-gesture
Tahun 2005 mengenai Sistem Keolahragaan perwasitan karate dalam bentuk pocket book,
Nasional pada bab IV pasal 6 poin f bahwa dengan memadukan media foto dalam bentuk
setiap warga negara mempunyai hak yang pocket book gesture perwasitan karate, karena
sama untuk mengembangkan industri sangat diperlukan untuk mempelajari
olahraga, dan pada bab XIII mengenai perwasitan sehingga dapat membantu wasit
pengembangan ilmu pengetahuan dan dan juri memimpin pertandingan.
teknologi keolahragaan pasal 74 ayat (1) yang
berbunyi pemerintah, pemerintah daerah, MODEL PENELITIAN

dan/atau masyarakat melakukan


Penelitian ini merupakan penelitian dan
pengembangan ilmu pengetahuan dan
pengembangan (Research and Development)
teknologi secara berkelanjutan untuk
yang berorientasi pada produk. Dalam
memajukan keolahragaan nasional, kemudian
penelitian pengembangan ini menggunakan
dilanjutkan pada ayat (4) yaitu hasil
model 4D yang dikembangkan oleh
pengembangan ilmu pengetahuan dan
Thiagarajan, 4D merupakan singkatan dari
teknologi sebagaimana dimaksud pada ayat
Define, Design, Development, dan
(1) disosialisasikan dan diterapkan untuk
Dessemination. Endang Mulyatiningsih
kemajuan olahraga.
(2012:179) juga menyebutkan produk

Media pembelajaran dalam pelatihan penelitian dan pengembangan dapat berupa

sangat diperlukan untuk keberhasilan dan model, media, peralatan, buku, modul, alat

kemajuan karate. Salah satu media yang evaluasi, dan perangkat pembelajaran;

digunakan dalam proses pengajaran dan kurikulum, kebijakan sekolah, dan lain-lain.

pelatihan adalah berupa media gambar/foto.


Untuk memperoleh data atau informasi
Karena dalam bentuk gambar atau foto orang
dalam penelitian perlu dilakukan kegiatan
akan lebih mudah menghafal dibandingkan
3
Pengembangan Pocket Book .... (Anisa Khaerina H.)

pengumpulan data. Dalam proses Penelitian pengembangn ini


pengumpulan data diperlukan sebuah alat atau menggolongkan uji coba menjadi dua, yaitu :
instrumen pengumpul data. Pengumpulan
data yang dilakukan dalam penelitian 1. Subjek uji coba ahli

menggunakan dua teknik yaitu instrumen a. Ahli Materi

studi pendahuluan dan instrumen Ahli materi yang dimaksud adalah

pengembangan model dan uji coba lapangan. Bapak Danardono, M.Or. selaku dosen
pengampu mata kuliah karate, pelatih di
Adapun instrumen studi pendahuluan INKAI DIY terutama pada tim yang
yang dilakukan dalam memperoleh informasi dipersiapkan untuk pertandingan,
dilakukan beberapa metode yaitu wawancara, koordinator administrasi pertandingan
dan juga angket atau kuisioner. Sedangkan karate, dan dosen matakuliah perwasitan
instrumen pengembangan model karate. Ahli materi berperan untuk
dikelompokkan menjadi dua yaitu yang menentukan materi dalam pocket book
pertama adalah validasi produk dan yang gesture perwasitan karate sudah sesuai
kedua uji coba lapangan dengan dengan kebenaran materi perwasitan
menggunakan metode kuisioner. karate.
b. Ahli Media
Jenis data yang digunakan dalam Ahli materi yang dimaksud adalaha
penelitian ini adalah kuantitatif dan juga dosen/ pakar media, yaitu Bapak
kualitatif. Menurut Endang Mulyatiningsih Faidillah Kurniawan, M.Or. selaku dosen
(2012;38) data kuantitatif adalah data yang mata kuliah teknologi olahraga dan
berbentuk angka atau data yang telah diberi memiliki keahlian pada bidang media
nilai. Sedangkan data kualitatif adalah data pelatihan. Ahli media berperan memberi
yang berbentuk kalimat atau gambar. Data masukan terhadap etika dan estetika
yang bersifat kuantitatif yang berupa media.
penilaian, dihimpun melalui angket atau
kuesioner uji coba produk, pada saat kegiatan 2. Subjek uji coba kelompok kecil dan
uji coba, dianalisis dengan analisis kuantitatif lapangan.
deskriptif. Persentase dimaksudkan untuk
mengetahui status sesuatu kemudia Subjek yang digunakan dalam uji coba
ditafsirkan dengan kalimat yang bersifat kelompok kecil adalah 10 wasit dan juri
kualitatif. dari INKAI DIY. Sedangkan subjek yang

4
Pengembangan Pocket Book .... (Anisa Khaerina H.)

digunakan dalam uji coba lapangan adalah proses belajar mengajar dalam pelatihan
20 wasit dan juri FORKI DIY. merupakan sesuatu yang penting dan harus
Angket yang digunakan dalam digunakan oleh tenaga pengajar atau
penelitian ini adalah angket penilaian. instruktur, hal ini karena akan menjadikan
Berdasarkan jumlah pendapat atau jawaban pembelajaran lebih berkesan dan bermakna
tersebut, kemudian peneliti kepada peserta didik.
mempersentasekan masing-masing
jawaban menggunakan rumus: Dalam penelitian ini pengembangan
difokuskan pada pembuatan pocket book
gesture perwasitan karate, adapun media yang
Skor yang diperoleh
Persentase = x 100% digunakan berupa buku berukuran kecil/
total skor max
pocket book. Menurut kamus Besar Bahasa
Setelah diperoleh persentase dengan rumus
Indonesia, pocket book adalah buku dengan
tersebut, selanjutnya kelayakan media
ukuran kecil yang dapat disimpan dalam saku
pembelajaran pocket book perwasitan karate
dan mudah dibawa kemana-mana. Pocket
ini digolongkan ke dalam empat dikategori
book digunakan sebagai alat bantu yang
kelayakan sebagai berikut:
menyampaikan informasi sehingga dapat
digunakan sebagai sarana untuk belajar
Tabel 1. Persentase Kelayakan.
mandiri. Sedangkan gesture mampu
No Persentase Kelayakan
menyampaikan informasi yang tidak mudah
1 76%-100% Layak
2 56%-75% Cukup Layak disampaikan melalui bahasa lisan, gesture
3 40%-55% Kurang Layak juga dapat membantu penerima informasi
4 < 40% Tidak Layak untuk dapat memahami apa yang disampaikan
Sumber:Suharsimi Arikunto (1993:210)
oleh pemberi informasi (http://digilib.
uinsby.ac.id/).
HASIL PENELITIAN DAN
PENGEMBANGAN
Didalam perwasitan karate terdapat dua
kategori pertandingan yaitu Kata dan Kumite.
Media pembelajaran berperan dalam
Victorianus Phang (2013:iv) menyebutkan
proses pelatihan. media merupakan perantara
kata merupakan pertandingan yang
atau pengantar pesan dari pengirim kepada
memperagakan keindahan gerak dari jurus,
penerima pesan, (Azhar Arsyad, 2011:3).
baik untuk putra maupun putri. Dalam
Menurut Ayi Nasrudin (http://bdkbandung.
pertandingan kata dibagi berdasarkan usia,
kemenag.go.id), penggunaan media dalam
dapat dilakukan secara perorangan ataupun
5
Pengembangan Pocket Book .... (Anisa Khaerina H.)

beregu yang beranggotakan tiga orang. Saat Studi Pendahuluan


perebutan medali pada kata beregu, tim wajib
memainkan bunkai. Sedangkan menurut buku Studi pendahuluan dilakukan dengan tiga

yang disunting oleh Victorianus Phang metode pengumpul data, yaitu observasi,

(2013:iv), kumite merupakan perkelahian. wawancara, dan angket, dilanjutkan dengan

Dalam pertandingan kata hanya diperlukan 5 studi literatur. Observasi yang pertama

orang juri dalam menilai penampilan dilakukan pada penataran perwasitan karate di

kontestan, dengan juri 1 sebagai pemimpin 4 STPN pada Oktober 2015. Kemudian

juri lainnya dalam mengambil keputusan dilanjutkan dengan wawancara kepada para

(dalam buku panduan perwasitan karate, ahli yaitu dengan Bapak Danardono, M.Or,

2015:24). Sedangkan dalam kumite selaku dosen pengampu mata kuliah karate

diperlukan seorang wasit, 4 juri, dan 1 kansa/ dan Bapak Julius Sembiring, S.H., MPA.

pengawas pertandingan di setiap pertandingan Selaku wasit juri di DIY yang memiliki

(dalam buku panduan perwasitan karate, lisensi tertinggi yaitu Juri B AKF.

2015:19). Wasit, juri, dan kansa memiliki Selanjutnya melakukan observasi ke beberapa

gesture yang berbeda-beda, pada juri kata dan tempat diantaranya Togamas, Gramedia,

juri kumite pun memiliki gesture yang pusat buku Shoping, perpustakaan pusat UNY,

berbeda pula. Olehkarena itu penelitian ini perpustakaan Fakultas Ilmu Keolahragaan,

bertujuan untuk mengembangan pocket book dan perpustakaan daerah di Yogyakarta.

gesture sebagai media pelatihan perwasitan Dilanjutkan observasi dan penyebaran angket

karate. pada Kejuaraan Nasional Institut Karate-do


Indonesia yang dilaksanakan di Semarang
Penelitian dibagi dalam tahap riset dan pada tanggal 5-7 Februari 2016, observasi
tahap pengembangan. Tahap riset dilakukan dilakukan dengan mengamati perilaku wasit
studi pendahuluan, sedangkan tahap dan juri dalam memimpin dan menjalankan
pengembangan dilakukan melalui pertandingan. Selanjutnya penyebaran angket
perencanaan produk, validasi dan uji coba kepada 29 wasit juri yang bertugas pada
produk. Kejurnas INKAI. Dari penelitian pendahuluan
yang telah dilakukan, dapat diambil
kesimpulan sebagai berikut :

6
Pengembangan Pocket Book .... (Anisa Khaerina H.)

Tabel 2. Hasil Studi Pendahuluan Selanjutnya gambar yang telah diambil


No Hasil Studi Pendahuluan dipilah dan dilakukan editing pada bagian
Cakupan materi perwasitan karate luas,
1 sehingga sering terjadi kesulitan dalam pencahayaan menggunakan Photoshop SC3.
mempelajarinya. Setelah melakukan editing gambar, peneliti
Dalam pelaksanaan praktek (pelatihan)
maupun saat dilapangan, wasit/ juri melanjutkan pembuatan produk pocket book
2 masih banyak melakukan kesalahan dan gesture perwasitan karate dengan
tidak berani memberikan keputusan
secara tegas menggunakan Corel Draw X7. Ukuran dari
Metode yang sering digunakan dalam pocket book gesture perwasitan tersebut
pelatihan perwasitan karate berupa
3 adalah 13,5 cm x 9,5 cm Bahan yang
ceramah, diskusi, tanya jawab, dan
pemecahan masalah. digunakan dalam isi menggunakan kertas art
Media yang digunakan dalam
mempelajari perwasitan karate selama paper 120gr dan cover menggunakan kertas
4 ini berupa artikel dari internet, power ivory 260 gr dilapisi laminasi.
point, video pertandingan karate, dan
juga pada situs WKF
Media berupa pocket book gesture Validasi Ahli dan Revisi Produk
perwasitan karate belum ada dan
5
diperlukan untuk membantu perwasitan Media pocket book gesture perwasitan
karate.
Perencanaan produk karate ini divalidasi oleh seorang ahli media
pembelajaran yaitu bapak Faidillah
Perancangan produk diawali dengan Kurniawan, M.Or. dan ahli materi karate
mencari hasil yang relevan sebagai acuan bapak Danardono, M.Or. Validasi media dan
peneliti dan mencari referensi buku yang materi dilakukan sebanyak dua kali dengan
berkaitan dengan pengembangan pocket book satu kali revisi. Adapun hasil dari validasi
gesture perwasitan karate sebagai bahan kedua ahli sebagai berikut :
membuat produk. Kemudian rancangan
produk yang akan dikembangkan tersebut
Tabel 3. Hasil Validasi
didiskusikan melalui FGD (Forum Group Skor Kate-
Validasi Skor (%)
Discussion) dengan para ahli dalam Max gori
Media 71.67 Cukup
bidangnya yaitu bapak Danardono, M.Or. dan 43 60
Tahap I % Layak
bapak Julius Sembiring, SH., MPA untuk Media 96.67
58 60 Layak
Tahap II %
mendapatkan rancangan yang sesuai dengan Materi 93.75
45 48 Layak
materi yang terdapat di dalam perwasitan Tahap I %
Materi
karate. Setelah materi tersebut disetujui, 48 48 100% Layak
Tahap II
peneliti melakukan pengambilan gambar
sesuai dengan materi yang telah disetujui.
7
Pengembangan Pocket Book .... (Anisa Khaerina H.)

Hasil Uji Coba Produk Menurut beberapa wasit terdapat banyak


kelebihan pada produk ini. Diantaranya
Uji coba produk dilakukan sebanyak dua adalah buku cukup praktis untuk dibawa
kali dengan uji coba kelompok kecil dan uji kemana-mana, sangat membantu
coba lapangan. Subjek uji coba kelompok mempermudah mempelajari perwasitan/
kecil dilakukan kepada 10 orang wasit juri mengingat/menyegarkan kembali materi
INKAI DIY yang bernaung dalam FORKI perwasitan, desain cukup menarik, wasit dan
DIY, sedangkan subjek uji coba lapangan juri yang baru ingin mempelajari perwasitan
dilakukan kepada 20 orang wasit juri FORKI karate akan lebih mudah memahami materi
DIY. Adapun hasil uji coba produk sebagai perwasitan. Selain kelebihan-kelebihan dari
berikut : produk ini, terdapat pula kekurangan atau
kelemahan produk ini. Diantara lain adalah
a. Uji Coba Kelompok Kecil
harus selalu mengikuti perkembangan
peraturan perwasitan yang berlaku, untuk
Tabel 4. Hasil Uji Coba Kelompok Kecil
beberapa wasit juri senior keterbacaan sedikit
Skor Kate-
Aspek Skor (%) kurang dikarenakan faktor usia.
Maks gori
81,71
Tampilan 286 350 Layak
%
84,67 Dengan adanya beberapa kelemahan
Materi 381 450 Layak
% tersebut, perhatian dan upaya pengembangan
Keterba- 81,00
162 200 Layak selanjutnya dapat dilakukan untuk
caan %
82,9 memperoleh hasil produkyang lebih baik. Hal
Total 829 1000 Layak
%
ini semakin membuka peluang untuk
b. Uji Coba Lapangan senantiasa diadakannya pembenahan
selanjutnya.

Tabel 5. Hasil Uji Coba Lapangan SIMPULAN DAN SARAN


Skor Kate-
Aspek Skor (%)
Maks gori
Tampil- 85,29 Simpulan
597 700 Layak
an %
86,67 Pengembangan pocket book gesture
Materi 780 900 Layak
%
Keterba perwasitan karate dilakukan dengan tahap
328 400 82% Layak
-caan studi pendahuluan melalui observasi,
85,25
Total 1705 2000 Layak wawancara mendalam dan penyebaran angket
%
pada aktivitas perwasitan pada kejuaran

8
Pengembangan Pocket Book .... (Anisa Khaerina H.)

nasional INKAI di Semarang. Perancangan Saran


produk diawali dengan mencari referensi yang
relevan, melakukan FGD, melakukan 1. Bagi wasit dan juri (pembicara pelatihan),

pengambilan gambar sesuai dengan materi agar dapat memanfaatkan pocket book

yang telah disetujui, editing gambar gesture perwasitan karate ini sebagai

menggunakan Photoshop SC3, dan yang variasi dalam penyampaian materi

terakhir pembuatan desain pocket book perwsaitan dalam pelatihan perwasitan

gesture perwasitan karate dengan karate dengan bentuk media bergambar

menggunakan Corel Draw X7. Spesifikasi dua dimensi.

produk yang dihasilkan adalah Pocket book 2. Bagi wasit dan juri berlisensi maupun

gesture perwasitan karate mempunyai ukuran new comer, agar dapat memanfaatkan

13,5 cm x 9,5 cm dan jumlah halaman 104 pocket book gesture perwasitan sebagai

dengan bahan yang digunakan pada isi adalah bahan belajar individu dalam

art paper 120gr dan ivory 260gr yang dilapisi mempelajari materi perwasitan karate.

laminasi pada bagian cover. 3. Bagi pelatih dan atlet dapat


memanfaatkan pocket book gesture
Tingkat kelayakan Pocket book gesture perwasitan karate sebagai pengetahuan
perwasitan karate ini berdasarkan ahli media mengenai perwasitan karate.
sebesar 96,67% , serta persentasi kelayakan 4. Bagi seluruh bidang pertandingan karate,
dari ahli materi sebesar 100%. Berdasarkan agar memanfaatkan pocket book gesture
uji coba kelompok kecil didapati persentase perwasitan tersebut sebagai media
kelayakan pocket book gesture perwasitan pelatihan administrasi pertandingan.
karate sebesar 82,9% dan uji coba lapangan 5. Bagi praktisi media pembelajaran, agar
sebesar 85,25%. Secara keseluruhan pocket dapat menguji tingkat keefektifannya
book gesture perwasitan karate ini layak dalam pembelajaran dan membuat media
digunakan dalam pelatihan perwasitan karate pembelajaran lebih bervariasi.
seletah melalui dua tahap uji coba. Penelitian 6. Bagi mahasiswa pendidikan kepelatihan
pengembangan ini sudah tercapai untuk olahraga, jangan ragu untuk mengambil
digunakan wasit juri yang telah berlisensi judul skripsi mengenai pengembangan
maupun belum, pelatih, atlet, dan administrasi suatu media layak atau tidaknya
pertandingan dalam mempelajari perwasitan tergantung pada bagaimana pengemasan
karate. atau pengembangannya, dan kepraktisan
penggunaannya serta kesediaan alat dan
tempat dimana kita akan menerapkannya.
9
Pengembangan Pocket Book .... (Anisa Khaerina H.)

DAFTAR PUSTAKA

Azhar Arsyad. (2011). Media Pembelajaran. Kamus besar bahasa Indonesia. Diakses dari
Jakarta. PT Raja Grefindo Persada. http://kbbi.web.id/buku pada tanggal 5
Januarti 2006, pukul 15.30
Endang Mulyatininingsih. (2012). Riset
Terapan Bidang Pendidikan dan Teknik.
Yogyakarta. UNY Press.

Republik Indonesia. (2005). Undang-undang


Republik Indonesia Nomor 3 tahun 2005
Tentang Sistem Keolahragaan Nasional.
Jakarta: Sekretariat Negara

Rusli Lutan(ed). (2001). Olahraga dan Etika


Fair Play. Jakarta: CV Berdua Satu
Tujuan, Eihani Groub
Rusman. (2009). Manajemen Kurikulum.
Jakarta: PT Raja Grafindo Persada

Suharsimi Arikunto. (1993). Prosedur


Penelitian Suatu Pendekatan Praktek.
Jakarta: Bineka cipta.

Victorianus Phang. (2013). Kumpulan Artikel


Karate-Do. Jakarta: INKAI PUSAT.

FORKI DIY. (2015). Penataran Perwasitan


Karate. Yogyakarta: FORKI DIY

http://digilib.uinsby.ac.id/2198/5/Bab%202.p
df yang di akses pada 15 Agustus 2016,
puku 14.00).

Ayi Nasrudin. (2014). Media Pembelajaran


Dalam Pelatihan. Diakses dari
http://bdkbandung.kemenag.go.id. Pada
tanggal 15 Februari 2016, Pukul 11.00
WIB

10

You might also like