Download as docx, pdf, or txt
Download as docx, pdf, or txt
You are on page 1of 13

GROWHT AND DEVELOPMENT BLOOD VESSEL AND BLOOD

PRESURE

Shoffurijal Agyanur1
Pascasarjana Universitas Negeri Malang
E-mail: shoffurijal@gmail.com

Abstract: Blood vessels and blood pressure has an important role towards the
integrity and body functions especially in motions. However, if there is
interference in the growth and development of blood vessels, then the diseases
will occur. These diseases are hypertension, anemia and hypotension. Hence, the
growth and development of blood vessels and blood pressure should be in the
normal state. This research was employing descriptive qualitative design which
resulted written or oral words and written references. The findings of this research
showed that the growth and development of blood vessels and blood pressure
were managed by endothelial cells and nervous system. In order to keep the
growth and development process, doing an exercise was required. Exercise could
induce the blood vessel fibers and sympathetic nerves improvement. Further, the
signal due to muscle activity (adenosine and NO) inhibited most of
vasoconstriction in the muscle during exercise with prejunctional and
postjunctional mechanism. Exercise could stimulate adrenal medulla which was
aimed to increase plasma level of adrenaline and noradrenaline hormone. This
case caused concentration improvement on the adrenaline hormone that induced
local vasodilation by activating β2ardenoceptor. Additionally, this paper also
would present several researches dealing with the effect of isomeric exercise
towards blood vessels, the difference between trained and untrained people on
sub-maximal exercise towards blood vessels, and the effect of high-intensity
exercise towards blood vessels and blood pressure.

Key Words: Blood Vessels, Blood Pressure, Exercise

Abstrak: Pembuluh darah dan tekanan darah berperan penting


dalam integritas dan fungsi dalam tubuh dalam bergerak. Oleh
karena itu, jika terjadi gangguan pada pertumbuhan dan
perkembangan pembuluh darah dapat menimbulkan penyakit,
seperti hipertensi, anemia, maupun hipotensi. Sehingga,
pertumbuhan dan perkembangan pembuluh darah dan tekanan
darah harus tetap dalam kondisi normal. Penulisan ini merupakan
penelitian kualitatif yang menghasilkan deskriptif berupa kata –
kata tertulis atau lisan, rujukan – rujukan yang tertulis yang
diamati. Hasil dari tulisan ini yaitu pertumbuhan dan
perkembangan pembuluh darah serta tekanan darah di atur oleh
sel endotelium dan sistem sistem saraf, hal tersebut agar tetap
normal yaitu dengan berolahraga, olahraga dapat menginduksi
peningkatkan serabut pembuluh darah, serta saraf simpatis. Lalu
sinyal akibat aktivitas otot seperti adenosine dan NO menghambat
untuk sebagian besar vasokonstriksi pada otot pada saat
berolahraga dengan mekanisme prejunctional and postjunctional,
Olahraga dapat menstimulasi dari medula adrenal dan yang
bertujuan untuk meningkatkan kadar plasma dari hormon
adrenalin dan noradrenalin. Hal ini menyebabkan peningkatan
konsentrasi hormon adrenalin yang menginduksi vasodilatasi
lokal dengan aktivasi adrenoseptor β2.pada tulisan ini juga
mengungkap kan beberapa penelitian tentang olahraga isometrik
terhadap pembuluh darah, perbedaan orang terlatih dan tidak
terlatih pada olahraga sub-maximal terhadap pembuluh darah,
serta efek olahraga dengan intensitas tinggi terhadap pembuluh
darah dan tekanan darah.
Kata kunci: pembuluh darah, tekanan darah, olahraga

Aktifitas fisik serta menjaga kondisi


merupakan salah satu sistem fisiologis tetap
kegiatan yang sangat teratur sehingga
penting untuk terciptanya kondisi
mendapatkan sehat dan bugar.
kesehatan jasmani dan Namun jika aktifitas
menjaga kondisi tetap fisik tidak di lakukan
dalam keadaan bugar dapat menyebabkan
(Almatsier, 2003). timbulnya beberapa
Badan Penelitian dan penyakit. Hal ini di
Pengembangan tandai dengan
Kesehatan (2013:139) meningkatknya pola
menjelaskan bahwa hidup inactive,
melakukan aktivitas menurut data WHO
fisik teratur (2017) terjadi
bermanfaat untuk peningkatan pola
mengatur berat badan hidup inactive dan
menyebabkan 1 juta sosial, serta dapat
kematian dari 8,3 juta meningkatkan resiko
kematian pertahun di penyakit anak.
daerah tertentu.
Sedangkan di Beberapa penyakit yang
indonesia menurut dapat terjadi pada anak yang di
data hasil Riset akibatkan oleh kurangnya aktifitas
Kesehatan Dasar fisik seperti obesitas hipertensi,
(RISKESDAS) tahun maupun penyakit lainnya, data
2013, menunjukkan terbaru dari riskesdas 2018 anak
bahwa terdapat 26,1% kurang dari 15 tahun, obesitas
masyarakat di meningkat dari tahun 2013 sekitar
Indonesia usia ≥ 10 26,6% ditahun 2018 meningkat
tahun yang tergolong sampai 31% (Riskesdas 2018), lalu
kurang aktif dan di pada penderita hipertensi dibawah
Jatim sendiri terdapat umur 18 tahun pada tahun 2018
20-30% masyarakat mencapai 34,1% yang sebelumnya
yang tergolong kurang penderita hanya 25,8%. Hal tersebut
aktif. Pada kelompok menandakan kurangnya pola hidup
usia anak (10-14 aktif yang disebabkan karena
tahun) yang memiliki mudahnya menggunakan IPTEK
gaya hidup tidak aktif, yang serba modern seperti saat ini,
presentasenya sebesar transportasi dengan menggunakan
67%, dan yang kendaraan, pemakaian alat-alat yang
golongan remaja menghemat tenaga kerja, dan
hingga orang dewasa aktivitas kurang gerak demi
muda (15-24 tahun) kenyamanan hidup seperti menonton
sebesar 52%. Dan hal televisi sampai ketingkat yang jauh
tersebut meningkat lebih rendah, demikian itu kita tidak
pada tahun 2018 heran jika ketidakaktifan fisik dapat
33,3% di indonesia menjadi permasalahan kesehatan
(Riskesdas,2018), hal yang utama. Aktifitas di era modern
ini menjelaskan ini dengan perkembangan IPTEK
bahwa pola hidup yang semakin maju, maka aktivitas
aktif tidak terjadi, yang seharusnya membutuhkan
sehingga menekankan aktivitas fisik yang besar kini dapat
bahwa belum sesuai dilakukan dengan mudah dan sedikit
dengan tujuan gerak. Berbagai sarana menyebabkan
pendidikan jasmani gerak dan aktivitas menjadi semakin
yaitu meningkatkan terbatas dan hidup semakin santai
perkembangan fisik, karena segalanya sudah tersedia
mental, gerak dan (Hudha, 2006). Selain itu juga di
pengaruhi problematika di kurikulum sepanjang perjalanan hidup, mungkin
alokasi waktu pertemuan mata sulit untuk mempertahankan tujuan
pelajaran pendidikan jasmani di hidup sehat pribadi; dengan
sekolah hanya sekitar 80 menit sekali demikian, sangat penting untuk
dalam seminggu, sehingga mengembangkan kebiasaan aktivitas
menyebakan penyampaian materi fisik sejak dini dalam kehidupan
maupun pemahaman tentang sehingga aktivitas fisik menjadi rutin
pentingnya pendidikan jasmani dan sulit untuk dihentikan
maupun aktifitas fisik tidak tercapai, (Hirvensalo & Lintunen, 2011).
selain itu juga ditandai dengan
merokok di bawah umur atau masih Dari beberapa pernyataan di
dalam tahap sekolah juga merupakan atas artikel ini akan membahas
problematika yang terjadi di bagaiamana menerapkan pola hidup
pendidikan jasmani, yang aktif di pendidikan jasmani, serta
menyebabkan pola kurang aktif. bagaiamana solusi untung
meningkatkan pola aktif khususnya
Pola hidup aktif jika pada anak dan remaja.
dilakukan denganbaik oleh seseorang
dengan aktivitas fisik tidak terbatas
METODE
pada pada penurunan risiko penyakit
kronis, namun banyak keuntungan Penulisan ini merupakan
lainnya dari dengan pola hidup aktif penelitian kualitatif yang
untuk contoh, inklusi sosial (untuk menghasilkan deskriptif berupa kata
olahraga tim), menghilangkan stres, – kata tertulis atau lisan, rujukan –
merasa bersemangat, menjaga rujukan yang tertulis yang diamati
kesehatan mental, citra tubuh positif, (Moeloeng 2005
dan sebagainya (JCSH, 2009). Pada
dasarnya, meningkatkan kesehatan HASIL DAN PEMBAHASAN
dan kebugaran fisik harus dimulai
Efek Olahraga Isometrik
pada usia din dan berlanjut sepanjang
Rekomendasi secara global untuk
umur, karena risiko penyakit kronis
anak-anak dan remaja adalah
dimulai pada masa kanak-kanak dan
memiliki pola aktifitas fisik
meningkat hingga dewasa
setidaknya 60 menit aktivitas fisik
(Warburton,dkk 2006). Selain bukti
harian intensitas sedang hingga kuat
kesehatan medis, ada banyak
(WHO, 2013a). Jumlah latihan ini
penelitian untuk ditampilkan bahwa
cukup untuk meningkatkan
pola aktivitas fisik selama masa
kesehatan, mengurangi risiko
kanak-kanak dan remaja adalah
kematian dini, dan meningkatkan
prediktor kunci dari kebiasaan
kesejahteraan psikologis
aktivitas fisik selama masa dewasa
(Gardner,dkk 2011). Namun,
(St. Leger,dkk 2010). Ketika
pendidikan jasmani sekolah yang
individu mengalami perubahan
khas mungkin tidak cukup untuk
mengikuti panduan ini dan banyak Penelitian menunjukkan
anak yang melakukannya tidak dapat bahwa aktivitas fisik dapat
memenuhi pedoman ini di luar jam mengurangi kelelahan dan
sekolah (JCSH, 2009). Dengan meningkatkan kewaspadaan mental
demikian ada beberapa solusi yang dan kesehatan mental secara
dapat digunakan dalam keseluruhan; akibatnya, jika anak-
meningkatkan pola hidup aktif dari anak aktif sebelum sekolah sebelum
segi program, siswa, guru. pengajaran, mereka mungkin lebih
berhasil dalam pekerjaan sekolah
1. Program pagi mereka (Government of
Selain pendidikan jasmani Canada, 2013). Satu saran untuk
yang dijadwalkan selama waktu program sebelum sekolah Salah satu
pengajaran di kelas, sekolah harus saran untuk program sebelum
memberikan peluang aktivitas fisik sekolah adalah untuk memberikan
tambahan untuk memastikan siswa kesempatan bagi siswa untuk
memenuhi jumlah aktivitas fisik mengambil bagian dalam permainan
intensitas sedang hingga kuat yang bebas aktif. Guru atau siswa dapat
disarankan. Peluang-peluang ini membawa peralatan olahraga ke
termasuk pemrograman aktivitas taman bermain untuk bermain secara
fisik sebelum, selama, dan setelah bebas (misalkan menembak bola
sekolah (Lu , dkk 2010). Dapat basket, melempar dan menangkap
dipahami, semakin aktif seorang sepak bola, permainan tradisional)
anak sepanjang hari, semakin banyak dengan intensitas ringan, sehingga
manfaat kesehatan yang akan siswa akan dapat bergabung dengan
diperoleh seorang anak (WHO, suatu kegiatan saat mereka tiba di
2013a); dengan demikian, sekolah. Para guru yang bertugas
memberikan peluang untuk aktivitas harus memastikan permainan yang
fisik beberapa kali sepanjang hari aman dan juga harus mendorong
sangat menguntungkan. Adalah siswa untuk aktif sampai waktunya
bermanfaat untuk mengembangkan sekolah dimulai. Selain itu, sekolah
berbagai domain gerakan (misalnya, dapat membuat prakarsa/peraturan
menari, kegiatan lingkungan sebelum sekolah seperti suatu
alternatif, kegiatan individu, senam, pendekatan untuk membiarkan siswa
permainan) untuk mempromosikan bepergian secara aktif ke sekolah
kegiatan fisik yang berkelanjutan, dengan berjalan kaki atau bersepeda
inklusif, dan menyenangkan dalam (Beighle & Moore, 2012). Dengan
program untuk memenuhi beragam kolaborasi dari siswa, orang tua, staf,
kebutuhan di antara semua siswa dan organisasi masyarakat, program
(Lu, Francis, & Lodewyk, 2013). ini dapat mendorong siswa untuk
tetap aktif sepanjang tahun ajaran
A. Before-school physical
activity programs.
Salah satu program yang di B. During-school physical
rekomendasikan dan telah di teliti activity programs.
oleh (Park, Y., & Moon, J., 2018)
sebagai berikut Agar siswa mendapatkan
lebih banyak manfaat dari aktivitas
fisik, penting bagi sekolah untuk
memberikan kesempatan untuk
aktivitas reguler selama hari sekolah
(St. Leger ,dkk 2010). Program
kegiatan fisik selama sekolah dapat
mencakup kelas pendidikan jasmani
yang dijadwalkan, istirahat aktivitas
(istirahat), atau program makan
siang. Misalnya, istirahat atau
istirahat kegiatan adalah waktu yang
optimal bagi siswa untuk aktif secara
fisik di sekolah dasar karena tidak
mengganggu waktu kelas (Beighle &
\ Moore, 2012). Siswa dapat terlibat
dalam permainan bebas yang diawasi
Dari penelitian tersebut bersama-sama di lingkungan yang
terdapat kesimpulan bahwa terdapat terstruktur, di mana partisipasi
perbedaan yang signifikan dari anak didasarkan pada tingkat kenyamanan
yang di berikan program aktifitas siswa itu sendiri (Barrett, 2013).
fisik di pagi hari dan tidak, hal ini Program ekstrakurikuler ini adalah
menjelaskan bahwa dengan khususnya bermanfaat bagi siswa
melakukan program tersebut terjadi yang tidak dapat berkomitmen untuk
peningkatan kesehatan jamani dan kegiatan sebelum dan sesudah
kognitif siswa, selain itu di jelaskan sekolah.
pada penelitian tersebut terdapat
peningkatan dari segi sosial, Siswa C. After-school physical
tampak bersikap ramah dengan activity programs.
teman sebaya mereka berpartisipasi
dalam kegiatan fisik di pagi hari. Program setelah sekolah
memiliki kemampuan untuk
Mereka kooperatif dan memiliki rasa
tanggung jawab pada saat melakukan menawarkan pemrograman aktivitas
fisik yang berkualitas di luar hari
beberapa aktivitas fisik. Selain itu,
terdapat beberapa siswa yang sekolah, untuk meningkatkan
kesehatan dan kesejahteraan (Beighle
biasanya pasif akhirnya ikut
berpartisipasi dalam program & Moore, 2012). Apakah sekolah
menyediakan program umum untuk
tersebut.
semua, atau program khusus untuk
atlet yang kompetitif, siswa dapat
tetap terlibat dengan komunitas sebuah program ekstrakurikuler
sekolah, memiliki lebih banyak (Barrett, 2013). Selain itu, penting
peluang untuk interaksi sosial, dan bagi guru untuk meningkatkan
meningkatkan kesehatan mereka kesadaran dan pemahaman siswa
melalui kesempatan kegiatan fisik tentang manfaat kesehatan dari
tambahan (Lu,dkk 2010). program- kebiasaan aktivitas fisik; kesadaran
program yang memungkinkan siswa ini dapat dicapai dengan memberikan
yang lebih kompetitif untuk siswa umpan balik secara pribadi
mengalami kesenangan dan pada mereka untuk meningkatkan
kesuksesan dalam permainan dengan aktivitas fisik dan untuk menjelaskan
sekolah lain. Sebagai contoh, para kepada mereka mengenai kebutuhan
siswa mungkin dapat tinggal di mereka sendiri untuk berolahraga
sekolah setelah sekolah untuk (Kremers ,dkk 2008).
pertandingan sepak bola atau basket,
Contohnyanya, guru dapat
atau bagi mereka yang tidak tertarik
memperkenalkan jurnal aktivitas atau
pada olahraga, latihan kelompok
refrensi dari internet kepada siswa,
seperti kegiatan unik seperti yoga, tai
meminta mereka mencari tingkat
chi, atau aerobik tari memberi siswa
aktivitas fisik yang diasarankan
kesempatan untuk mencoba sesuatu
selama sekolah dan juga di rumah
yang unik dan menyenangkan.
(Pekerjaan Rumah). Terlebih lagi,
para guru dapat memasukkan jurnal
aktivitas fisik yang sudah diterapkan
2.Guru di negara maju sebagai bagian dari
Guru/pendidik bertanggung penilaian dan evaluasi untuk
jawab atas perencanaan dan pendidikan jasmani karena
pelaksanaan pelajaran dan rutinitas kehidupan aktif secara reguler
siswa sehari-hari, penting bagi kemungkinan merupakan bagian dari
mereka untuk memberikan kurikulum yang penting, dan dapat
kesempatan bagi siswa untuk aktif digunakan. Guru juga dapat
setiap hari. Tanggung jawab ini meningkatkan interaksi sosial yang
mencakup kegiatan pemantauan yang positif dan konsep diri yang bernilai
aman selama di kelas, ataupun positif pada siswa dengan
kegiatan fisik lainnya saat menginstruksikan berbagai kegiatan
pendidikan jasmani tidak yang berbeda yang meliputi kerja
dijadwalkan. Guru adalah tokoh tim, tantangan, kompetisi, dan
sentral dalam penyampaian program pembelajaran karena berbagai
kegiatan aktifitas fisik, karena kegiatan akan cenderung mencapai
mereka bertindak sebagai fasilitator minat sebagian besar siswa,
pendidikan jasmani di kelas, dan bisa memungkinkan siswa untuk
dikatakan sebagai sukarelawan untuk meningkatkan dalam domain fisik
memimpin atau melatih dalam dan sosial, dan membuat siswa tetap
terlibat dalam pola hidup aktif, aktifitas olahraga tersebut terlalu
dengan memperkenalkan permainan tinggi mereke cenderung tidak
dan keterampilan baru (Smith & St. menyukai olahraga yang dilakukan/
Pierre, 2009). bisa dikatakan motivasi dan minat
siswa dalam olahraga menurun,
sehingga program olahraga yang di
berikan, bentuk, jenis, serta tingkat
intensitas pada saat olahraga perlu di
perhatikan dan direncanakan sesuai
dengan teori yang telah ada.
3. Siswa
Selain itu, pembentukan
Motivasi adalah faktor kunci
habit activitiy (kebiasaan
dalam pengembangan kebiasaan
beraktifitas), penting bagi siswa
untuk anak-anak dan remaja, karena
untuk menetapkan tujuan pribadi
suatu kegiatan yang direncanakan
dalam program aktivitas fisik.
diperlukanyan untuk memulai
Misalnya, siswa dapat membuat
pembentukan kebiasaan(habit), dan
rencana kebugaran pribadi untuk
harus dipertahankan untuk periode
berupaya mengembangkan kebiasaan
waktu yang jangka panjang
aktivitas fisik dengan cara yang
(Lally,dkk 2010). Agar siswa
bermakna dan secara konkret (Neal
termotivasi untuk berpartisipasi
et al. 2012). Contohnya siswa ingin
dalam aktivitas fisik secara aktif,
melakukan yoga di rumah dengan
mereka harus memiliki sikap positif
melakukan PT(Personal trainer),
serta pemahaman yang positif
selain itu siswa juga dapat mengikuti
terhadap olahraga, yang dimaksud
kegiatan klub di luar sekolah. Selain
positif adala penataan konsep diri,
itu jika sekolah memiliki program
dan memberikan pemahaman bahwa
klub yang bertujuan untuk
kesehatan fisik dan bugar merupakan
meningkatkan performance serta
prioritas mereka (Kremers ,dkk
mengikuti pertandingan hal tersebut
2008), siswa mungkin dapat
dapat dilakukan oleh siswa, sehingga
mencapai tingkat motivasi tersebut
dengan sendirinya pemahaman siswa
dengan tingkat aktivitas fisik yang
terhadap pentingnya habit activity
dapat menimbulkan rasa senang dan
akan semakin meningkat. Selain di
menggembirkan, sehingga motivasi
sekolah siswa juga dapat iswa juga
siswa terhadap olahraga dapat
dapat terlibat dalam kegiatan
meningkat. Hal ini telah dibuktikan
kelompok dengan mengorganisir
penelitian Aarts ,dkk (1997)
permainan aktif , seperti jogging,
menemukan bahwa jika seorang
bersepeda, skateboard, hoki jalanan,
siswa melakuakan kegiatan olahraga
bola basket, atau sepak bola, dll. Hal
namun berdampak negatif seperti dia
tersebut sangat berguna bagi siswa
tidak merasa senang dengan
agar sesuai dengan goals pendidikan
permainan tersebut, atau tingkat
jasmni iala habit activity. Sehingga untuk menjaga tekanan darah dan
kesehatan dan kebugaran dari siswa pembuluh darah, selain itu dalam
terjaga hingga menjadi kebiasaan tulisan berikutnya olahraga dengan
intensitas berapakah yang dapat
sampek tua.
meningkatkan pertumbuhan dan
Kesimpulan perkembangan pembuluh darah.

Aktivitas fisik rutin (Habit DAFTAR RUJUKAN


activity) sebagai kebiasaan dapat Alberts, B. et al. (2002). Molecular
memberikan manfaat seumur hidup Biology of the Cell (4th
bagi individu untuk kesehatan, edn.), Garland, NewYork
kebugaran dan kesejahteraan Arthur C Guyton and John E Hall.
seseorang. Sangat penting bagi anak- 2008. Sports Physiology in
Text book of Medical
anak dan remaja untuk
Physiology. 11th Edition
mengembangkan kebiasaan positif Elsevier India Pvt Ltd.
sejak dini, karena pola aktivitas fisik 1063-65.
selama masa kanak-kanak dan Badrov MB, Bartol CL,
remaja adalah prediktor utama dari DiBartolomeo MA, Millar
kebiasaan aktivitas fisik selama masa PJ, McNevin NH,
dewasa (Tammelin et al., 2003). McGowan CL. 2013.
Effects of isometric
Mengingat hampir semua anak dapat
handgrip training dose on
dijangkau di sekolah, sekolah resting blood pressure and
diposisikan untuk memainkan peran resistance vessel
penting dalam meningkatkan tingkat endothelial function in
aktivitas fisik pada masa anak-anak normotensive women. Eur
dan remaja (JCSH, 2009). Kerangka J Appl
Physiol.113(8):2091-2100.
kerja dengan tiga komponen penting
Barclay JK, Woodley NE.
(yaitu, program, guru, siswa) yang 1994. Nitric oxide
terdapat pada artikel ini dapat synthase inhibitors do not
digunakan sebagai pedoman untuk alter functional hyperemia
mengembangkan fisik siswa. in canine skeletal muscle.
Implementasi pedoman ini harus Can J Physiol Pharmacol.
diposisikan dalam model kesehatan 72:1035–1041.
Baross AW, Wiles JD, Swaine IL.
sekolah yang komprehensif (WHO,
2012. Effects of the
2013b). intensity of leg isometric
training on the vasculature
of trained and untrained
limbs and resting blood
SARAN
pressure in middle-aged
Berdasarkan hasil artikel
men. Int J Vasc Med.964-
review ini maka dapat disarankan
967.
olahraga dengan intensitas yang tepat
Brook RD, Appel LJ, Rubenfire M,
atau sub-maximal, serta dengan
et al. 2013. American
olahraga isometrik dapat dilakukan
Heart Association
Professional Education National Committee on
Committee of the Council Prevention, Detection,
for High Blood Pressure Evaluation, and Treatment
Research, Council on of High Blood Pressure:
Cardiovascular and Stroke the JNC 7 report.
Nursing, Council on 289:2560-2572.
Epidemiology and Cornelissen VA, Fagard RH. 2005.
Prevention, and Council Effect of resistance
on Nutrition, Physical training on resting blood
Activity. Beyond pressure: a meta-analysis
medications and diet: of randomized controlled
alternative approaches to trials. J Hypertens.
lowering blood pressure: a 23(2):251-259.
scientific statement from E. O’Brien, T. Pickering, R. Asmar
the American Heart et al. 2002. “Working
Association. Hypertension. Group on Blood Pressure
61(6):1360-1383 Monitoring of the
Carolyn D. Berdanier and Lynnette European Society of
A Berdanier. 2015. Hypertension International
Advanced Nutrition, Protocol for validation of
Macronutrients and blood pressure measuring
Metabolism 2nd Edition devices in adults,”. Blood
CRC Press Taylor and Pressure Monitoring
Francis Group. 85-86. (7):3–17.
Cavalcante MA, Bombig MT, Luna G. Mancia, G. De Backer, A.
Filho B, Carvalho AC, Dominiczak et al. 2007.
Paola AA, Póvoa R. 2007. “2007 Guidelines for the
Quality of life of management of arterial
hypertensive patients hypertension: the Task
treated at an outpatient Force for the Management
clinic. Arq Bras Cardiol. of Arterial Hypertension of
89:245-250. the European Society of
Chobanian AV, Bakris GL, Black Hypertension (ESH) and
HR, Cushman WC, Green of the European Society of
LA, Izzo JL Jr, Jones DW, Cardiology (ESC),”.
Materson BJ, Oparil S, European Heart Journal,
Wright JT Jr, Roccella EJ. 28(12): 1462–1536.
2003. National Heart, G. Maneia, S. Laurent, E. Agabiti-
Lung, and Blood Institute Rosei et al. 2009.
Joint National Committee “Reappraisal of European
on Prevention, Detection, guidelines on
Evaluation, and Treatment hypertensionmanagement:
of High Blood Pressure; a European Society of
National High Blood Hypertension Task Force
Pressure Education document,” Journal of
Program Coordinating Hypertension.
Committee. The Seventh 27(11):2121–2158.
Report of the Joint
Gerhardt, H. et al. (2003). VEGF development of
guides angiogenic hypertension in
sprouting using endothelial accordance with the
tip cell Filopodia. J. Cell. European guidelines.
Biol. 161:1163-77 American journal of
Grange RW, Isotani E, Lau KS, hypertension 20(6): 705-
Kamm KE, Huang PL, 709.
Stull JT.2001 Nitric oxide Indu Khurana. 2006. Physiology of
contributes to vascular Exercise and Sports in
smooth muscle relaxation Text book of Medical
in contracting fast-twitch Physiology. 1st Edition
muscles. Physiol Elsevier India Pvt Ltd;
Genomics. 5:35–44. 1222-29.
Guimarães GV, Ciolac EG, Carvalho Kurl S, Laukkanen JA, Rauramaa R,
VO, D’Avila VM, Lakka TA, Sivenius J,
Bortolotto LA, Bocchi EA. Salonen JT. 2001. Systolic
2010 . Effects of blood pressure response to
continuous vs. interval exercise stress test and risk
exercise training on blood of stroke. Stroke. 32:2036-
pressure and arterial 2041.
stiffness in treated
hypertension. Hypertens Lau KS, Grange RW, Isotani E,
Res. 33:627-632. Sarelius IH, Kamm KE,
Hellsten Y, Krustrup P, Iaia FM, Huang PL, Stull JT. 2000
Secher NH, Bangsbo J. nNOS and eNOS modulate
2009. Partial cGMP formation and
neuromuscular blockade in vascular response in
humans enhances muscle contracting fast-twitch
blood flow during exercise skeletal muscle. Physiol
independently of muscle Genomics. 2:21–27.
oxygen uptake and Loot AE, Popp R, Fisslthaler B,
acetylcholine receptor Vriens J, Nilius B,
blockade. Am J Physiol Fleming I. 2008. Role of
Regul Integr Comp cytochrome P450-
Physiol. 296:R1106– dependent transient
R1112. receptor potential V4
Hocking DC, Titus PA, Sumagin R, activation in flow-induced
Sarelius IH. 2008. vasodilatation. Cardiovasc
Extracellular matrix Res.80:445–452.
fibronectin mechanically M. Potente, H. Gerhardt, and P.
couples skeletal muscle Carmeliet. 2011. “Basic
contraction with local and therapeuti aspects of
vasodilation. Circ Res. angiogenesis,”. Cell.
102:372–379. (146): 873–887.
Israeli E, Korzets Z, Tekes-Manova Mammoto, A. et al. (2009). A
D, et al. 2007. Blood- mechanosensitive
pressure categories in transcriptional mechanism
adolescence predict
that controls Angiogenesis. Int J Cardiol. 110(2):199-
Nature 457:1103-08 205.
McGowan CL, Visocchi A, Faulkner Quaan HL, Blizzard CL, Sharman
M, et al. 2008.Isometric JE, Magnussen CG, Dwyer
handgrip training improves T, Raitakari O Chenug M,
local flow-mediated Venn AJ. 2014. Resting
dilation in medicated heart rate and the
hypertensives [published association of physical
correction appears in Eur J fitness with carotid artery
Appl Physiol. 103(2):251]. stiffness. Am J Hyperten.
McGowan CL, Levy AS, 27(1):65-71.
McCartney N, MacDonald Raven PB, Potts JT, Shi X. 1997.
MJ. 2007. Isometric Baroreflex regulation of
handgrip training does not blood pressure during
improve flow-mediated dynamic exercise. Exerc
dilation in subjects with Sport Sci Rev. 25:365–
normal blood pressure. 389.
Clin Sci (Lond). S. A. McHam, T. H. Marwick, F. J.
112(7):403-409. Pashkow, and M. S.
MacDonald JR. 2002. Potential Lauer.1999. “Delayed
causes mechanisms and systolic blood pressure
implications of post recovery after graded
exercise hypotension. J exercise: an independent
Hum Hypertensi.16:225 – correlate of angiographic
236. coronary disease”. Journal
Mont L, Elosua R, Brugada J. 2009. of the American College of
Endurance sport practice Cardiology. 34(3):754–
as a risk factor for atrial 759.
fibrillation and atrial S. K. Ramasamy, A. P. Kusumbe,
flutter. Europace . 11:11- and R. H. Adams. 2015.
17. “Regulation of tissue
O’Leary DS. 2006. Altered reflex morphogenesis by
cardiovascular control endothelial cell-derived
during exercise in heart signals,”. Trends in Cell
failure: animal studies. Biology, vol. 25: 148–157.
Exp Physiol. 91:73–77. Carmeliet P. 2005.
Painter, K.J. (2009). Modelling cell Angiogenesis in life,
migration strategies in the disease and medicine.
extracellular matrix, J. Nature; 438: 932–6.
Math. Biol. 58:511-43 S. Rafii, J. M. Butler, and B.-S.
Peters PG, Alessio HM, Hagerman Ding. 2016. “Angiocrine
AE, Ashton T, Nagy S, functions of organ-specific
Wiley RL. 2006. Short- endothelial cells,”. Nature
term isometric exercise 529: 316–325.
reduces systolic blood Sun D, Huang A, Kaley G. 2004.
pressure in hypertensive Mechanical compression
adults: possible role of elicits NO-dependent
reactive oxygen species. increases in coronary flow.
Am J Physiol Heart Circ control. Med Sci Sports
Physiol. 287:H2454– Exerc. 35(2):251-256.
H2460. Thomas GD, Segal SS.2004. Neural
Sun Z, Martinez-Lemus LA, Trache control of muscle blood
A, Trzeciakowski JP, flow during exercise. J
Davis GE, Pohl U, Appl Physiol. 97:731–738
Meininger GA. 2005. Tzemos N, Lim PO, Mackenzie IS,
Mechanical properties of MacDonald TM. 2015.
the interaction between Exaggerated exercise
fibronectin and blood pressure response
alpha5beta1-integrin on and future cardiovascular
vascular smooth muscle disease. J Clin Hypertens
cells studied using atomic (Greenwich) 17:837-844.
force microscopy. Am J U Dimkpa. 2009. Post Exercise
Physiol Heart Circ Heart Rate Recovery an
Physiol. 289:H2526– index of cardiovascular
H2535. fitness. Journal of Exercise
Stewart KJ, Sung J, Silber HA, Fleg Physiology. 12(1): 10-23.
JL, Kelemen MD, Turner Vlachopoulos C, Kardara D,
KL, Bacher AC, Anastasakis A, Baou K,
Dobrosielski DA, DeRegis Terentes-Printzios D,
JR, Shapiro EP, Ouyang P. Tousoulis D, Stefanadis C.
2004. Exaggerated 2010. Arterial stiffness and
exercise blood pressure is wave reflections in
related to impaired marathon runners. Am J
endothelial vasodilator Hypertens. 23:974-979.
function. Am J Hypertens. Wilson MF, Sung BH, Pincomb GA,
17:314-320. Lovallo WR. 1990.
Taylor AC, McCartney N, Kamath Exaggerated pressure
MV, Wiley RL. 2003. response to exercise in
Isometric training lowers men at risk for systemic
resting blood pressure and hypertension. Am J
modulates autonomic Cardiol .66:731-736.

You might also like