Professional Documents
Culture Documents
Artikel Metlit 12
Artikel Metlit 12
Artikel Metlit 12
Kata Kunci: motivasi belajar siswa, kecerdasan emosional dan spiritual, mata pelajaran
Pendidikan agama Islam
CITATION
Ameer, K., Daulay, A, F., & Hasibuan, H, B. (2022). Kontribusi Kecerdasan Emosional Dan
Spiritual Terhadap Motivasi Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Pendidikan Agama
Islam Di SDS IT Sains Insani Tanjung Morawa. Primary: Jurnal Pendidikan Guru
Sekolah Dasar, 11 (6), 1680-1692.. DOI: http://dx.doi.org/10.33578/jpfkip.v11i6.9308
Khairul Ameer, Afrahul Fadhila Daulay, Humaida Br Hasibuan | Motivasi Belajar, Kecerdasan Emosional dan Spritual
Halaman | 1680
PRIMARY: JURNAL PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
VOLUME 11 NOMOR 6 DESEMBER 2022
ISSN : 2303-1514 | E-ISSN : 2598-5949
DOI : http://dx.doi.org/10.33578/jpfkip.v11i6.9308
https://primary.ejournal.unri.ac.id/index.php/JPFKIP
Khairul Ameer, Afrahul Fadhila Daulay, Humaida Br Hasibuan | Motivasi Belajar, Kecerdasan Emosional dan Spritual
Halaman | 1681
PRIMARY: JURNAL PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
VOLUME 11 NOMOR 6 DESEMBER 2022
ISSN : 2303-1514 | E-ISSN : 2598-5949
DOI : http://dx.doi.org/10.33578/jpfkip.v11i6.9308
https://primary.ejournal.unri.ac.id/index.php/JPFKIP
untuk memahami dan mengendalikan emosi. perilaku-perilaku islami yang diajarkan dalam
Kemampuan memahami dan mengendalikan agama islam, dengan tujuan watak islami akan
emosi akan sangat menentukan berfungsi dan terbentuk, guna menimalisir kenakalan siswa
tidak intelektual. Belum usai kekaguman atau bahkan dapat terentaskan.
terhadap temuan emosional kini muncul Melalui spiritual mampu membedakan
kecerdasan yang ketiga yaitu kecerdasan mana yang baik dan mana yang buruk,
spiritual dengan basis utama adalah kesadaran mempunyai rasa moral, kemampuan untuk
jiwa untuk mendengarkan suara hati nurani beradaptasi pada lingkungan, mampu
bahkan dikatakan sebagai kecerdasan tertinggi. memahami aturan yang berlaku dan menjalani
Bahwasanya pada pertengahan tahun dengan penuh keikhlasan dan senang hati.
1900-an penelitian dari banyak neurology dan Dengan demikian moral anak menjadi lebih
psikolog yang menunjukkan bahwa kecerdasan baik. Hal tersebut sesuai hemat Agus Efendi
emosional sama penting dengan kecerdasan yang menyatakan “Dengan spiritual kita bisa
intelektual. Emosional memberi kita kesadaran menjadi kreatif, luwes, berwawasan luas, atau
mengenai perasaan milik diri sendiri dan juga spontan secara kreatif, untuk berhadapan
perasaan milik orang lain. Emosional memberi dengan masalah eksistensial, yaitu saat secara
kita rasa empati, cinta, motivasi, dan pribadi kita merasa terpuruk, terjebak oleh
kemampuan untuk menanggapai kesedihan kebiasaan, kekhawatiran, dan masalah masa
atau kegembiraan secara tepat (Goleman, lalu akibat penyakit dan kesedihan” (Evendi,
2004:23). 2005:208).
Kemudian pada akhir abad ke-20, Berdasarkan pendeskripsian latar
serangkaian data ilmiah terbaru menunjukkan belakang di atas, maka emosional dan spiritual
adanya “Q” jenis ketiga yaitu kecerdasan sebagai salah satu jawaban dalam
spiritual ialah kecerdasan untuk menghadapi mengentaskan kelemahan dalam Pendidikan
dan memecahkan persoalan makna dan nilai, Agama IslamTetapi kecerdasan emosi dan
yaitu kecerdasan untuk menempatkan perilaku spiritual juga dibutuhkan guna mencapai
dan hidup kita dalam konteks makna yang keberhasilan atau kesuksesan mendatang.
lebih luas dan kaya, kecerdasan untuk menilai Emosional dan Spiritual berusaha
bahwa tindakan atau jalan hidup seseorang menggabungkan kecerdasan intelligence,
lebih bermakna dibandingkan dengan yang emosional, dan spiritual quotient dalam bentuk
lain. Spiritual adalah landasan yang diperlukan integrasi yang utuh. Intelektual bisa dicapai
untuk memfungsikan intelektual dan melalui pelajaran-pelajaran yang selama ini
emosional secara efektif. Bahkan, spiritual berkembang. Sedangkan emosional yang
merupakan kecerdasan tertinggi kita (Zohar, dimaksudkan adalah kecerdasan didalam
2001:4). memahami perasaan diri sendiri dan perasaan
Dari observasi yang peneliti lakukan orang lain. Orang yang mampu menahan emosi
pada tanggal 20-Mei-2022. Terdapat beberapa seperti marah, dendam, iri, tamak, dan lain
orang siswa yang kurangnya sikap spiritual sebagainya adalah salah satu contoh manusia
siswa terhadap ibadah yang dilakukannya baik yang cerdas secara emosi. Sedangkan pada
itu tentang pelaksanaan sholat, budi pekerti, kecerdasan spiritul dimaksudkan untuk
dan ibadah lainnya. Tidak dapat dipungkiri jika memunculkan perasaan-perasaan kasih sayang,
orang tua berharap banyak terhadap cinta, keindahan, keadilan, kejujuran, dan lain
pendidikan agama islam, karena dengan sebagianya. Dimana pun orang berada
mendalami Pendidikan Agama Islam. Siswa merindukan kejujuran, keadilan, kasih sayang.
diharapkan mampu mengamalkan ajaran Nilai itu sudah ada dalam setiap diri
agama islam dalam kehidupan sehari-hari, manusia karena itu adalah pemberian Allah
pengalaman ini bisa diwujudkan dengan SWT.
Khairul Ameer, Afrahul Fadhila Daulay, Humaida Br Hasibuan | Motivasi Belajar, Kecerdasan Emosional dan Spritual
Halaman | 1682
PRIMARY: JURNAL PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
VOLUME 11 NOMOR 6 DESEMBER 2022
ISSN : 2303-1514 | E-ISSN : 2598-5949
DOI : http://dx.doi.org/10.33578/jpfkip.v11i6.9308
https://primary.ejournal.unri.ac.id/index.php/JPFKIP
Kerinduan akan nilai-nilai tersebut sekolah ini memiliki 9 orang tenaga pendidik
merupakan suara hati manusia yang paling dengan kualifikasi pendidikan. S1 80% dan S2
dalam. Keberhasilan siswa dalam mengenyam 20%, dengan seluruhnya mengajar sesuai di
pendidikan agama islam hanya diukur dari bidangnya masing-masing. Selain itu
angka-angka yang siswa dapatkan dibangku disiplinan guru yang tinggi dalam mengajar,
sekolah. Sehingga, tak heran jika para siswa penyusunan perencanaan pembelajaran,
hanya tersentuh pada ranah kognitifnya saja penggunaan metode dan media pembelajaran
yang berdampak mereka belajar hanya yang interaktif dalam mengajar, melakukan
berorientasi mengejar angka. Dengan penelitian tindakan kelas dan melakukan
demikian, ranah afektif dan psikomotorik pada penilaian terhadap hasil dari pembelajaran.
diri siswa masih terabaikan, sehingga Maka dari itu, SDS IT Sains Insani layak untuk
berdampak kurang perhatian atau kepedulian di jadikan sebagai latar penelitian dalam tesis
siswa pada nilai-nilai dalam kehidupan sehari- ini.
hari, mereka lebih memilih bisa mengerjakan Selanjutnya faktor yang lain yang
tugas yang di berikan oleh sekolah dan menentukan hasil belajar siswa adalah
menghasilkan nilai atau angka (Sumikan, motivasi belajar. Motivasi belajar adalah
2011:10). proses internal yang mengaktifkan, memandu
Selain itu, pada penelitian terdahulu dan mempertahankan perilaku dari waktu
tentang Kontribusi Kecerdasan Emosional Dan kewaktu. Siswa termotivasi karena berbagai
Spiritual Terhadap Motivasi Belajar Siswa alasan yang berbeda, dengan intensitas yang
Pada Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam berbeda.
di SDS IT Sains Insani. Menghasilkan terdapat Zainuri Abrar melakukan penelitian
pengaruh yang signifikan dan positif. Dengan tentang hasil belajar siswa dan faktor-faktor
demikian, peneliti tertarik untuk mengetahui yang mempengaruhi untuk bidang studi
apakah ada kontribusi kecerdasan emosional pendidikan agama islam, yaitu: Al-Qur’an,
dan spiritual terhadap motivasi belajar siswa Hadist, dan Fiqih di Sekolah Dasar Negeri
yang signifikan dan positif pada mata pelajaran Babarsari Yogyakarta. Hasil penelitian ini
Pendidikan Agama Islam di sekolah dasar. menunjukkan hasil sebagai berikut: Faktor
Karena SDS IT Sains Insani di persiapkan motivasi belajar 12%, faktor intelegensi 18%,
sebagai sekolah terpadu yang menyelaraskan faktor minat 8%, faktor sikap 2%, faktor
kebutuhan akan kepentingan dunia dan akhirat kemampuan guru mengajar 12%, faktor
dan mengembangkan kepekaan emosi dan fasilitas belajar 18%, faktor metode yang di
intelegensi yang baik emosional, intelijen dan gunakan guru 25%, dan faktor lingkungan 5%.
penguasaan ruhiyah vertikal atau spiritual Motivasi belajar tergantung pada teori
terhadap siswa dalam proses pembelajaran yang menjelaskan, dapat merupakan sesuatu
yang berimbang dan bermutu, sehingga di konsekuensi dari penguatan reinforcement,
harapkan akan mampu menghasilkan alumni suatu ukuran kebutuhan manusia, suatu hasil
yang bermutu secara akademik, karakteristik, dicocokan atau ketidak cocokan, suatu atribusi
spiritualistik dan mampu mengantarkan para dari keberhasilan atau kegagalan, atau suatu
alumni pada kemajuan di masa mendatang harapan dari peluang keberhasilan motivasi
yang bertumpu pada 3 (tiga) konsep tersebut. belajar dapat ditingkatkan dengan penekanan
Selain itu, siswa SDS IT Sains Insani telah tujuan-tujuan belajar dan pemberdayaan
banyak meraih berbagai macam prestasi, baik atribusi. Motivasi belajar dapat meningkat
prestasi dalam bidang pendidikan maupun non- apabila guru membangkitkan semangat belajar
Pendidikan. SDS IT Sains Insani, juga siswa, menumbuhkan rasa ingin tahu siswa
memiliki tenaga pendidik yang profesional terhadap sesuatu, menggunakan berbagai
dalam mengajar, hal itu ditunjukkan dengan macam strategi pembelajaran, menyatakan
Khairul Ameer, Afrahul Fadhila Daulay, Humaida Br Hasibuan | Motivasi Belajar, Kecerdasan Emosional dan Spritual
Halaman | 1683
PRIMARY: JURNAL PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
VOLUME 11 NOMOR 6 DESEMBER 2022
ISSN : 2303-1514 | E-ISSN : 2598-5949
DOI : http://dx.doi.org/10.33578/jpfkip.v11i6.9308
https://primary.ejournal.unri.ac.id/index.php/JPFKIP
harapan dengan jelas, dan memberikan umpan Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.”
balik feedback dengan frekuensi yang sering (Yusuf : 53).
dan berkelanjutan.
Dari beberapa pengertian di atas
KAJIAN TEORI tentang emosional dan spiritual maka dapat
Kecerdasan Emosional diartikan bahwa kecerdasan emosi ialah suatu
Pengertian emosional diartikan oleh kemampuan seseorang dalam mengelola emosi
beberapa pakar antara lain Golemen yang dan perasaan secara tepat dan efektif untuk
mengatakan bahwa emosional ialah berhubungan atau bekerjasama dengan orang
kemampuan mengenali emosi diri, kemampuan lain, untuk mencapai suatu tujuan.
mengelola emosi, kemampuan memotivasi
diri, kemampuan mengenali emosi orang lain Dimensi-Dimensi Kecerdasan Emosional
dan kemampuan membina hubungan. Ada lima dasar kemampuan dalam
“Kecerdasan emosi” atau emosional teori kecerdasan emosi menurut Daniel
intelligence merujuk kepada kemampuan Goleman, diantaranya adalah:
mengenali perasaan kita sendiri dan perasaan Mengenali Emosi Diri
orang lain, kemampuan motivasi diri sendiri, Mengenali emosi diri sendiri
dan kemampuan mengelola emosi dengan baik merupakan suatu kemampuan untuk mengenali
pada diri sendiri dan dalam hubungan dengan perasaan sewaktu perasaan itu terjadi.
orang lain. Kemampuan-kemampuan yang Kemampuan ini merupakan dasar dari
berbeda, tetapi saling melengkapi, dengan kecerdasan emosional, yakni kesadaran
kecerdasan akademik academic intelligence, seseorang akan emosinya sendiri. Kesadaran
yaitu kemampuan-kemampuan kognitif murni diri membuat kita lebih waspada terhadap
yang diukur dengan intelligence quotient suasana hati maupun pikiran, bila kurang
(Goelman, 2003:512). Banyak orang yang waspada maka individu menjadi mudah larut
cerdas, dalam arti terpelajar, tetapi tidak dalam aliran emosi dan dikuasai oleh emosi.
mempunyai kecerdasan emosi, ternyata bekerja Kesadaran diri memang belum menjamin
menjadi bawahan orang yang intelligence lebih penguasaan emosi, namun merupakan salah
rendah tetapi unggul dalam keterampilan satu persyaratan penting untuk mengendalikan
kecerdasan emosi. emosi sehingga individu mudah menguasai
Ada sebuah pepatah yang berbunyi emosi.
“Your hand will not reach what you heart does Mengelola Emosi
not desire”, “Tangan anda tak mungkin meraih Mengelola emosi merupakan
apa yang tidak di inginkan oleh hati anda.” Inti kemampuan individu dalam menangani
dari peribahasa tersebut adalah kita perasaan agar dapat terungkap dengan tepat,
mempunyai banyak prestasi karena terkait sehingga tercapai keseimbangan dalam diri
dengan keinginan hati kita (Martin, 2007:59). individu. Menjaga agar emosi yang
Allah SWT berfirman: merisaukan tetap terkendali merupakan kunci
menuju kesejahteraan emosi. Emosi
berlebihan, yang meningkat dengan intensitas
terlampaui lama akan mengoyak kestabilan
Artinya: “Aku tidak (menyatakan) kita. Kemampuan ini mencakup kemampuan
diriku bebas (dari kesalahan) karena untuk menghibur diri sendiri, melepaskan
sesungguhnya nafsu itu selalu mendorong kecemasan, kemurungan atau ketersinggungan
kepada kejahatan, kecuali (nafsu) yang diberi dan akibat-akibat yang ditimbulkan serta
rahmat oleh Tuhanku. Sesungguhnya Tuhanku kemampuan untuk bangkit dari perasaan-
perasaan yang menekan (Goleman, 2001:513).
Khairul Ameer, Afrahul Fadhila Daulay, Humaida Br Hasibuan | Motivasi Belajar, Kecerdasan Emosional dan Spritual
Halaman | 1684
PRIMARY: JURNAL PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
VOLUME 11 NOMOR 6 DESEMBER 2022
ISSN : 2303-1514 | E-ISSN : 2598-5949
DOI : http://dx.doi.org/10.33578/jpfkip.v11i6.9308
https://primary.ejournal.unri.ac.id/index.php/JPFKIP
Hadits nabi riwayat Hakim dan Ibnu secara optimal dan sesuai dengan kebutuhan
Hibban yang artinya “ada tiga hal yang apabila yang ditentukan. Emosionalitas ini bersifat
dilakukan akan dilindungi Allah dalam genetic atau diturunkan. Nampaknya
pemeliharaannya, di taburi rahmat dan keyakinan awam tersebut tidak bisa diubah
dimasukkan ke dalam surga, yaitu apabila sebelum bukti ilmiyah diperoleh, bahkan
diberi, ia berterima kasih, apabila berkuasa ia keyakinan telah bertahan kuat hingga
suka memaafkan, dan apabila marah ia mempergauli cara orang tua dan guru yang
menahan diri (mampu menguasai diri)” mempunyai peran pengganti dalam bereaksi
(Suharsono, 2009:203). terhadap emosi anak.
Memotivasi Diri Sendiri Penelitian dalam bidang psikologi
Meraih Prestasi harus dilalui dengan menunjukkan bahwa sebenarnya faktor genetik
dimiliki motivasi dalam diri individu, yang bukanlah satu-satunya yang mempengaruhi
berarti memiliki ketekunan untuk menahan diri emosionalitas anak, terdapat faktor lainnya
terhadap kepuasan dan mengendalikan yang sangat dominan, bahkan menentukan
dorongan hati, serta mempunyai perasaan emosionalitas anak, yaitu faktor lingkungan.
motivasi yang positif, yaitu antusianisme, Faktor lingkungan ini meliputi berbagai hal
gairah, optimis dan keyakinan diri. lainnya seperti lingkungan keluarga sebagai
Mengenali Emosi Orang Lain lingkungan pertama kali dapat mempengaruhi
Kemampuan untuk mengenali emosi perkembangan emosionalitas anak, lingkungan
orang lain disebut juga empati. Menurut sekolah, serta lingkungan masyarakat.
Goleman kemampuan seseorang untuk Berbagai faktor lingkungan tersebut
mengenali orang lain atau peduli, akhirnya dapat menyebabkan adanya
menunjukkan kemampuan empati seseorang. keberagaman emosional anak yang berbeda
Individu yang memiliki kemampuan empati dengan emosi orang dewasa. Orang dewasa
lebih mampu menangkap sinyal-sinyal sosial yang belum memahami akan ciri khas emosi
yang tersembunyi yang mengisyaratkan apa- anak ini cenderung menganggap anak kecil
apa yang dibutuhkan orang lain sehingga ia sebagai tidak matang. Padahal sebetulnya tidak
lebih mampu menerima sudut pandang orang logis jika orang dewasa menuntut agar semua
lain, peka terhadap perasaan orang lain dan anak pada usia tertentu mempunyai pola emosi
lebih mampu untuk mendengarkan orang lain. yang sama. Perbedaan individu tidak dapat
Membina Hubungan dielakkan karena adanya perbedaan dalam
Kemampuan dalam membina berbagai hal, diantaranya adalah pematangan
hubungan merupakan suatu keterampilan yang dan kesempatan belajar.
menunjang popularitas, kepemimpinan dan Dari kedua faktor tersebut kesempatan
keberhasilan antar sesama. Keterampilan belajar sangat penting. Karena belajar
dalam berkomunikasi merupakan kemampuan merupakan suatu yang positif dan sekaligus
dasar dalam keberhasilan membina merupakan tindakan prevensif. Maksudnya
hubungan. Terkadang manusia sulit untuk adalah apabila reaksi emosional tidak
mendapatkan apa yang di inginkan dan sulit diinginkan dipelajari, kemudian membaur
juga memahami keinginan serta kemauan kepola emosi anak, akan semakin sulit
orang lain. merubahnya dengan bertambah usia anak,
bahkan reaksi emosional tersebut akan
Mengembangkan Kecerdasan Emosional tertanam kukuh pada masa dewasa dan untuk
Siswa merubahnya diperlukan tenaga ahli.
Mengingat pentingnya peran emosi Sebagai akibat kedua faktor tersebut,
dalam kehidupan seorang siswa mengharuskan maka dapat dipahami bahwa emosi anak
guru dan orang tua mengembangkan emosi itu seringkali sangat berbeda dari orang dewasa.
Khairul Ameer, Afrahul Fadhila Daulay, Humaida Br Hasibuan | Motivasi Belajar, Kecerdasan Emosional dan Spritual
Halaman | 1685
PRIMARY: JURNAL PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
VOLUME 11 NOMOR 6 DESEMBER 2022
ISSN : 2303-1514 | E-ISSN : 2598-5949
DOI : http://dx.doi.org/10.33578/jpfkip.v11i6.9308
https://primary.ejournal.unri.ac.id/index.php/JPFKIP
Khairul Ameer, Afrahul Fadhila Daulay, Humaida Br Hasibuan | Motivasi Belajar, Kecerdasan Emosional dan Spritual
Halaman | 1686
PRIMARY: JURNAL PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
VOLUME 11 NOMOR 6 DESEMBER 2022
ISSN : 2303-1514 | E-ISSN : 2598-5949
DOI : http://dx.doi.org/10.33578/jpfkip.v11i6.9308
https://primary.ejournal.unri.ac.id/index.php/JPFKIP
Khairul Ameer, Afrahul Fadhila Daulay, Humaida Br Hasibuan | Motivasi Belajar, Kecerdasan Emosional dan Spritual
Halaman | 1687
PRIMARY: JURNAL PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
VOLUME 11 NOMOR 6 DESEMBER 2022
ISSN : 2303-1514 | E-ISSN : 2598-5949
DOI : http://dx.doi.org/10.33578/jpfkip.v11i6.9308
https://primary.ejournal.unri.ac.id/index.php/JPFKIP
Khairul Ameer, Afrahul Fadhila Daulay, Humaida Br Hasibuan | Motivasi Belajar, Kecerdasan Emosional dan Spritual
Halaman | 1688
PRIMARY: JURNAL PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
VOLUME 11 NOMOR 6 DESEMBER 2022
ISSN : 2303-1514 | E-ISSN : 2598-5949
DOI : http://dx.doi.org/10.33578/jpfkip.v11i6.9308
https://primary.ejournal.unri.ac.id/index.php/JPFKIP
Motivasi Belajar Pada Peserta Didik Kelas orang lain. Kecerdasan emosional mencakup
VIII di Smp Negeri II Yogyakarta”. Hasil semua sikap atau kemampuan pribadi Personal
penelitian menunjukkan ada pengaruh positif Competence seperti mengenali emosi diri,
dan signifikan kecerdasan emosional dengan mengelola emosi, memotivasi diri, mengenal
motivasi belajar peserta didik kelas VIII SMP emosi orang lain dan membina hubungan
Negeri II Yogyakarta. Dengan demikian sosial (Yatim Riyanto: 2012).
semakin tinggi kecerdasan emosional siswa
maka semakin tinggi motivasi belajar. Kontribusi Kecerdasan Spiritual dengan
Kecerdasan emosional sangat Motivasi Belajar
berpengaruh bagi kemajuan dan kesuksesan. Kecerdasan spiritual merupakan
Seseorang yang memiliki intelegensi bagus kecerdasan yang harus dikembangkan pada
tanpa didukung oleh kecerdasan emosional siswa. Kecerdasan spiritual adalah salah satu
akan sulit untuk mencapai tangga karir faktor internal yang mempengaruhi motivasi
tertinggi. Kecerdasan emosional itu sendiri belajar. Penelitian ini memperoleh gambaran
merupakan kemampuan seseorang dalam umum tentang kecerdasan spiritual siswa di
mengendalikan, mengelola, dan mengatur SDS IT Sains Insani berada pada kategori
emosinya. Kecerdasan emosional memiliki tinggi dengan persentase 65% sebanyak 32
peranan penting dalam kehidupan manusia. orang, 17 orang berada pada kategori sedang
Seseorang yang mempunyai kecerdasan dengan persentase 35% dan 0 orang berada
emosional yang tinggi pastinya dapat mengatur pada kategori tinggi dengan persentase 0%.
dan memilah-milah perasaannya pada setiap Berdasarkan hasil analisis data,
keadaan. diperoleh koefisien korelasi antara kecerdasan
Kesadaran diri adalah salah satu faktor emosional dengan motivasi belajar sebesar
penting dalam memotivasi diri sendiri untuk 0,501 yang termasuk dalam kategori sedang
melakukan yang terbaik yang ada kaitannya yang artinya semakin tinggi kecerdasan
dengan kebutuhan berprestasi. Seseorang yang spiritual maka semakin tinggi pula motivasi
sadar akan kebutuhan berprestasi dalam belajar mereka.
memenuhi kebutuhan tersebut diperlukan Hasil penelitian ini sesuai dengan
manajemen emosi yang bagus dalam penelitian terdahulu yang dilakukan secara
pengelolaan emosi siswa. terpisah. Penelitian yang dilakukan oleh Riska
Berbagai penelitian dalam bidang Pramita Haspari dengan judul penelitiannya
psikologi anak telah membuktikan bahwa “Hubungan Kecerdasan Spiritual dengan
anak-anak yang memiliki kecerdasan Motivasi Belajar pada Mahasiswa D IV
emosional yang tinggi adalah anak-anak yang Kebidanan Fakultas Kedokteran Universitas
bahagia, popular, dan lebih sukses di sekolah. Sebelas Maret” dengan hasil penelitian bahwa
Mereka lebih mampu menguasai gejolak semakin tinggi kecerdasan spiritual mahasiswa
emosi, menjalin hubungan yang manis dengan maka semakin tinggi pula motivasi belajar
orang lain, dapat mengelola stress, dan mereka.
memiliki kesehatan mental yang baik (Riana Penelitian lain juga dilakukan oleh
Mashar: 2011). Luky Indah Kusumaning Putri, dengan judul
Menurut Danial Goleman, IQ hanya penelitiannya “Hubungan Kecerdasan Spiritual
mendukung sekitar 20% yang menentukan (SQ) dengan motivasi belajar siswa kelas VIII
suatu keberhasilan, 80% sisanya berasal dari SMP Pawyatan Daha 2 Kota Kediri” dari hasil
faktor lain, termasuk kecerdasan emosional. penelitiannya menunjukkan bahwa, kecerdasn
Penelitian terobosan ini memiliki berbagai spiritual memliki hubungan signifikan dalam
implikasinya bagi lingkungan bisnis dan mewujudkan motivasi belajar yang maksimal.
bagaimana cara mengelola diri sendiri dengan
Khairul Ameer, Afrahul Fadhila Daulay, Humaida Br Hasibuan | Motivasi Belajar, Kecerdasan Emosional dan Spritual
Halaman | 1689
PRIMARY: JURNAL PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
VOLUME 11 NOMOR 6 DESEMBER 2022
ISSN : 2303-1514 | E-ISSN : 2598-5949
DOI : http://dx.doi.org/10.33578/jpfkip.v11i6.9308
https://primary.ejournal.unri.ac.id/index.php/JPFKIP
Khairul Ameer, Afrahul Fadhila Daulay, Humaida Br Hasibuan | Motivasi Belajar, Kecerdasan Emosional dan Spritual
Halaman | 1690
PRIMARY: JURNAL PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
VOLUME 11 NOMOR 6 DESEMBER 2022
ISSN : 2303-1514 | E-ISSN : 2598-5949
DOI : http://dx.doi.org/10.33578/jpfkip.v11i6.9308
https://primary.ejournal.unri.ac.id/index.php/JPFKIP
Khairul Ameer, Afrahul Fadhila Daulay, Humaida Br Hasibuan | Motivasi Belajar, Kecerdasan Emosional dan Spritual
Halaman | 1691
PRIMARY: JURNAL PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
VOLUME 11 NOMOR 6 DESEMBER 2022
ISSN : 2303-1514 | E-ISSN : 2598-5949
DOI : http://dx.doi.org/10.33578/jpfkip.v11i6.9308
https://primary.ejournal.unri.ac.id/index.php/JPFKIP
peminatan dan pelatihan bagi siswa menjadi Keagungan. Jakarta: Gramedia pustaka
lebih salah satu alat yang memungkinkan utama.
tumbuhnya dua kemampuan tersebut. Efendi, A. (2005). Revolusi Kecerdasan Abad
2. Para guru hendaknya berusaha untuk 21; Kritik MI, EI, SQ, AQ &
meningkatkan pengetahuan dan Successful Intelligence Atas IQ
keterampilan diri dengan mengikuti Bandung: Alfabeta.
berbagai pendidikan dan pelatihan untuk Goleman, D. (2004). Emotional Intelligence
meningkatkan kemampuannya dalam (terjemahan). Jakarta:Gramedia
rangka mengetahui dengan tepat bentuk- Pustaka Utama
bentuk yang harus diterapkan kepada siswa Kemendiknas. (2013). Implementasi
dalam hal kecerdasan emosional dan Kurikulum 2013. Jakarta. Kemendibud
kecerdasan spiritualnya. Khan, S. (1986). Islamic Education. New
3. Bagi Kementrian Agama serta Dinas Delhi: Ashish Publishing House
Pendidikan dan Pengajaran hendaknya Martin. (2007), Smart Emotion; Volume 1:
melakukan kebijakan terutama dalam Membangun Kecerdasan Emosi (Cet.
meningkatkan budaya akademik yang Ke-3, Jakarta: Gramedia Pustaka
memungkinkan tumbuhnya kecerdasan Utama.
emosional dan kecerdasan spiritual siswa Mashar, R. (2011). Emosi anak Usia Dini dan
secara tepat dan optimal. Strategi Pengembangan. Jakarata.
Bagi peneliti lain hasil penelitian ini Kencana.
dapat menjadi bahan perbandingan untuk Rianto, Y. (2012) Pardigma Baru
melakukan penelitian dengan melibatkan lebih Pembelajaran: Sebagai Referensi bagi
banyak lagi variabel predictor dan responden, Pendidik dalam implementasi
sehingga aspek lain yang diduga memiliki pembelajaran yang efektif dan
kontribusi dengan penelitian ini dapat berkualitas. Jakarta. Kencana
dianalisis sehingga memperoleh hasil peneltian Steers, R. M. & Porter, L. W. (1991).
yang sempurna. Motivation and Work Behavior. New
York: Mc Graw-Hill.
DAFTAR PUSTAKA Sugiyono. (2013) Metode Penelitian
At-Tirmidzi, M. Bin Isa Bin Surah, Sunan at- Pendidikan. Bandung: Alfa Beta.
Tirmidzi, Riyadh:Maktabah al- Sumikan. (2011). Tesis, Pengaruh Kecerdasan
Ma’aarif Linnasyri Wattauzi’. Cet. Ke- Emosional dan Kecerdasan Spiritual
2, 2008H/1429M. terhadap Peningkatan Prestasi Belajar
Buzan, T., dan First, H. (2003), 10 Cara PAI Siswa Kelas X SMK Negeri 1
Memanfaatkan 99% Dari Kehebatan Dlanggu Mojokerto.
Otak Anda Yang Selama Ini Belum Zohar, dkk. (2001). SQ: Memanfaatkan
Pernah Anda Gunakan Jakarta: Kecerdasan Spritual dalam Berfikir
Gramedia Pustaka Utama. Integralistik dan Holistik untuk
Covey, S. R. (2005), The 8th Habit: Memaknai Kehidupan. Bandung:
Melampaui Efektifitas, Menggapai Mizan.
Khairul Ameer, Afrahul Fadhila Daulay, Humaida Br Hasibuan | Motivasi Belajar, Kecerdasan Emosional dan Spritual
Halaman | 1692