Tugas14 - Manajemen Strategi - Elsa Oktapian - 101120111364 - Selasa15.30

You might also like

Download as pdf or txt
Download as pdf or txt
You are on page 1of 13

ANALISIS PENGEMBANGAN UMKM SENI LUKIS DI

KAMPUNG JELEKONG, BANDUNG


Aldira Abroury Moeryawan1.Elsa Oktapian2
elsaoktpn0110@gmail.com
ABSTRACT
This study aims to analyze the development of painting UMKM in Kampung Jelekong,
Bandung with a focus on marketing strategy and SWOT analysis. Painting UMKM have
great potential to develop and make a positive contribution to the local economy.
However, they are also faced with various challenges in trying to market their painting
products and compete with an increasingly tight market. This research uses a qualitative
approach with the case study method to collect data from various sources, including
interviews with painting UMKM owners, field observations, and analysis of related
documents. The collected data is then analyzed in depth to identify opportunities and
obstacles in the development of painting UMKM in Jelekong Village. The results of the
analysis show that marketing strategies play an important role in driving the growth of
painting UMKM. The keyword "painting" is the main key in introducing the products and
attractiveness of Kampung Jelekong's unique painting to prospective customers.
Increasing public awareness about the uniqueness of painting is an important element in
the marketing strategy. In addition, SWOT analysis also provides valuable insights for
painting UMKM. The keyword "SWOT analysis" is the main key in identifying the
strengths, weaknesses, opportunities and threats faced by painting UMKM with a clear
understanding of their position in the market and business environment, painting UMKM
can design more effective and responsive development strategies. The results of this
research are expected to provide valuable input for painting UMKM owners in Kampung
Jelekong, Bandung, and also for other related parties, such as the local government and
UMKM supporting institutions. By optimizing marketing strategies and making proper use
of SWOT analysis, painting UMKM in Kampung Jelekong can increase their
competitiveness, face market challenges, and achieve sustainable growth.

Keywords : Painting, Marketing Strategy, SWOT Analysis


ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk melakukan analisis pengembangan UMKM seni lukis di
Kampung Jelekong, Bandung dengan fokus pada strategi pemasaran dan Analisis SWOT.
UMKM seni lukis memiliki potensi besar untuk berkembang dan memberikan kontribusi
positif bagi perekonomian lokal. Namun, mereka juga dihadapkan pada berbagai tantangan
dalam upaya memasarkan produk seni lukis mereka dan bersaing dengan pasar yang
semakin ketat.Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode studi kasus
untuk mengumpulkan data dari berbagai sumber, termasuk wawancara dengan pemilik
UMKM seni lukis, observasi lapangan, dan analisis dokumen terkait. Data yang terkumpul
kemudian dianalisis secara mendalam untuk mengidentifikasi peluang dan hambatan dalam
pengembangan UMKM seni lukis di Kampung Jelekong.Hasil analisis menunjukkan
bahwa strategi pemasaran berperan penting dalam menggerakkan pertumbuhan UMKM
seni lukis. Kata kunci "Seni Lukis" menjadi kunci utama dalam memperkenalkan produk
dan daya tarik seni lukis khas Kampung Jelekong kepada calon pelanggan. Peningkatan
kesadaran masyarakat tentang keunikan seni lukis ini menjadi salah satu elemen penting
dalam strategi pemasaran.Selain itu, analisis SWOT juga memberikan wawasan yang
berharga bagi UMKM seni lukis. Kata kunci "Analisis SWOT" menjadi kunci utama dalam
mengidentifikasi kekuatan (strengths), kelemahan (weaknesses), peluang (opportunities),
dan ancaman (threats) yang dihadapi UMKM seni lukis. Dengan pemahaman yang jelas
tentang posisi mereka di pasar dan lingkungan bisnis, UMKM seni lukis dapat merancang
strategi pengembangan yang lebih efektif dan responsif.Hasil penelitian ini diharapkan
dapat memberikan masukan berharga bagi pemilik UMKM seni lukis di Kampung
Jelekong, Bandung, dan juga bagi pihak terkait lainnya, seperti pemerintah daerah dan
lembaga pendukung UMKM. Dengan mengoptimalkan strategi pemasaran dan
memanfaatkan analisis SWOT secara tepat, UMKM seni lukis di Kampung Jelekong dapat
meningkatkan daya saing mereka, menghadapi tantangan pasar, dan mencapai
pertumbuhan yang berkelanjutan.

Kata kunci: Seni Lukis, Strategi Pemasaran, Analisis SWOT

PENDAHULUAN
Seni lukis merupakan salah satu bentuk ekspresi kreativitas manusia yang telah ada sejak
zaman kuno. Sebagai hasil dari interpretasi visual, seni lukis memiliki keunikan dalam
menyampaikan pesan, emosi, dan gagasan melalui warna, bentuk, dan komposisi. Di
Indonesia, seni lukis telah menjadi bagian integral dari kehidupan masyarakat dan budaya,
mencerminkan berbagai aspek kehidupan sehari-hari, tradisi, serta keindahan alam dan
lingkungan.
Sebagai pusat seni dan kebudayaan, Bandung, khususnya di wilayah Kampung Jelekong,
telah menjadi rumah bagi banyak seniman, termasuk seniman-seniman muda yang
memiliki bakat dalam seni lukis. Kampung Jelekong dikenal dengan lingkungan yang
subur untuk berkembangnya seni, dengan nuansa yang memikat para seniman untuk
mengekspresikan visi dan imajinasi mereka melalui kanvas.
Di tengah perkembangan zaman dan persaingan yang semakin ketat, para pelaku Usaha
Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) seni lukis di Kampung Jelekong dituntut untuk
lebih adaptif dan inovatif dalam mempertahankan eksistensi dan berkembang di pasar yang
beragam. UMKM seni lukis ini memiliki potensi besar untuk memberikan dampak positif
pada perekonomian lokal, termasuk dalam hal peningkatan pendapatan, penyerapan tenaga
kerja, dan promosi potensi seni dan budaya khas daerah.
Namun, upaya pengembangan UMKM seni lukis di Kampung Jelekong juga dihadapkan
pada berbagai tantangan dan hambatan. Salah satu tantangan yang paling mendasar adalah
menjangkau pasar yang lebih luas dan membangun strategi pemasaran yang efektif. Selain
itu, UMKM seni lukis juga perlu memahami posisi dan daya saing mereka dalam
menghadapi perubahan tren dan preferensi konsumen. Oleh karena itu, analisis
pengembangan yang komprehensif dan mendalam menjadi penting untuk membantu para
pelaku UMKM seni lukis mengidentifikasi potensi-potensi yang dapat dikembangkan,
mengatasi kendala yang ada, dan merumuskan strategi pengembangan yang tepat guna.
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk melakukan analisis pengembangan UMKM seni
lukis di Kampung Jelekong, Bandung, dengan fokus pada strategi pemasaran dan analisis
SWOT. Dengan melakukan analisis mendalam terhadap faktor-faktor yang mempengaruhi
pengembangan UMKM seni lukis ini, diharapkan penelitian ini dapat memberikan
masukan yang berharga bagi para pemilik UMKM, pemerintah daerah, lembaga
pendukung UMKM, serta pihak terkait lainnya.
Metode penelitian yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif
dengan menggunakan metode studi kasus. Pendekatan kualitatif memungkinkan peneliti
untuk mendapatkan pemahaman yang mendalam tentang fenomena yang diteliti, sementara
metode studi kasus memungkinkan pengumpulan data yang detail dari informan utama,
yaitu pemilik UMKM seni lukis, sehingga informasi yang dihasilkan menjadi lebih kaya
dan komprehensif.
Dalam penelitian ini, data akan dikumpulkan melalui wawancara dengan pemilik UMKM
seni lukis di Kampung Jelekong, Bandung, observasi lapangan, dan analisis dokumen
terkait. Data yang terkumpul akan dianalisis secara tematik untuk mengidentifikasi pola-
pola dan temuan yang muncul dari penelitian ini.
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan pengetahuan dalam bidang
pengembangan UMKM seni lukis dan juga memberikan rekomendasi yang relevan bagi
para pemangku kepentingan dalam mendukung perkembangan UMKM seni lukis di
Kampung Jelekong, Bandung. Selain itu, penelitian ini juga diharapkan dapat menjadi
referensi bagi penelitian selanjutnya yang berhubungan dengan pengembangan seni lukis
dan UMKM di Indonesia secara lebih luas.

KAJIAN PUSTAKA
Kampung Jelekong di Bandung, Indonesia, telah lama menjadi tempat berkembangnya seni
dan budaya. Salah satu bentuk seni yang mencuat adalah seni lukis. Seni lukis di Kampung
Jelekong memiliki potensi besar untuk memberikan kontribusi positif bagi perekonomian
lokal melalui para pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM). Namun, seiring
dengan perkembangan zaman dan persaingan pasar yang semakin ketat, UMKM seni lukis
dihadapkan pada berbagai tantangan dalam upaya pengembangan dan pemasaran produk
mereka.Kajian pustaka ini bertujuan untuk memberikan wawasan mendalam mengenai
analisis pengembangan UMKM seni lukis di Kampung Jelekong, Bandung. Kajian pustaka
ini berfokus pada dua aspek penting, yaitu strategi pemasaran dan analisis SWOT, sebagai
dua elemen kunci dalam pengembangan UMKM seni lukis.
a. Seni Lukis sebagai Ekspresi Kreativitas Budaya
Seni lukis telah menjadi bagian integral dari budaya Indonesia sejak zaman dahulu.
Sebagai bentuk ekspresi kreativitas manusia, seni lukis memiliki keunikan dalam
menyampaikan gagasan, emosi, dan pandangan tentang dunia melalui media visual.
Di Kampung Jelekong, seni lukis menjadi bagian penting dalam mencerminkan
kehidupan sehari-hari dan tradisi lokal. Kesenian ini tidak hanya mencakup
keahlian seni, tetapi juga menjadi representasi keindahan alam dan lingkungan,
sehingga memiliki daya tarik tersendiri bagi para penggemar seni dan kolektor.
b. Potensi dan Peran UMKM Seni Lukis di Kampung Jelekong
UMKM seni lukis di Kampung Jelekong memiliki potensi yang signifikan dalam
kontribusi terhadap perekonomian lokal dan pembangunan sosial. Pelaku UMKM
seni lukis berperan sebagai agen penggerak ekonomi mikro dalam memperkuat
sektor kreatif dan seni di tingkat lokal. Dengan menjaga dan mengembangkan seni
lukis tradisional, UMKM dapat mempertahankan identitas budaya dan warisan seni
Kampung Jelekong, sambil menarik minat dan perhatian wisatawan yang
menghargai keindahan karya seni lokal.
c. Tantangan Pengembangan UMKM Seni Lukis
Meskipun memiliki potensi, UMKM seni lukis di Kampung Jelekong juga
menghadapi sejumlah tantangan yang perlu diatasi untuk mencapai pertumbuhan
dan keberlanjutan. Beberapa tantangan utama meliputi:
1. Kurangnya Kesadaran dan Promosi: Salah satu tantangan terbesar adalah
kurangnya kesadaran masyarakat tentang seni lukis yang ada di Kampung
Jelekong. Keterbatasan promosi dan kurangnya akses ke pasar menyebabkan
potensi produk seni lukis tersebut tidak tergali secara maksimal.
2. Persaingan Pasar: Perkembangan teknologi dan akses internet telah
menghadirkan persaingan global bagi UMKM seni lukis. Mereka harus bersaing
dengan pelaku industri seni yang lebih besar dan memiliki kapasitas untuk
memasarkan produk mereka ke pasar yang lebih luas.
d. Strategi Pemasaran dalam Pengembangan UMKM Seni Lukis
Strategi pemasaran menjadi kunci dalam menggerakkan pertumbuhan UMKM seni
lukis di Kampung Jelekong. Beberapa strategi yang dapat diimplementasikan antara
lain:
1. Mempromosikan Keunikan Produk: Keunikan produk seni lukis Kampung
Jelekong harus menjadi fokus utama dalam promosi. Potensi seni lukis yang
mencerminkan keindahan alam dan kearifan lokal harus ditekankan sebagai daya
tarik tersendiri bagi calon pelanggan.
2. Pemanfaatan Media Sosial: Mengingat era digital yang sedang berlangsung,
UMKM seni lukis dapat memanfaatkan media sosial sebagai sarana efektif untuk
memasarkan produk mereka secara luas dengan biaya yang lebih terjangkau.
e. Analisis SWOT untuk Pengembangan UMKM Seni Lukis
Analisis SWOT (Strengths, Weaknesses, Opportunities, Threats) menjadi alat yang
berguna dalam memahami posisi dan kondisi UMKM seni lukis di Kampung
Jelekong. Dengan melakukan analisis SWOT, UMKM seni lukis dapat
mengidentifikasi kekuatan dan kelemahan internal mereka, serta peluang dan
ancaman eksternal yang mempengaruhi pertumbuhan dan keberlanjutan usaha
mereka.
Kajian pustaka ini telah mengungkapkan pentingnya analisis pengembangan UMKM seni
lukis di Kampung Jelekong, Bandung. Dengan memahami tantangan dan peluang yang
ada, serta mengadopsi strategi pemasaran yang tepat, UMKM seni lukis dapat
meningkatkan daya saing mereka, memperluas pasar, dan mencapai pertumbuhan yang
berkelanjutan. Penting bagi para pelaku UMKM seni lukis untuk terus berinovasi, menjaga
keaslian seni dan budaya lokal, serta memanfaatkan teknologi dan media sosial untuk
mencapai kesuksesan dalam bisnis seni lukis mereka di tingkat lokal dan internasional.

METODE PENELITIAN
Penelitian ini bertujuan untuk melakukan analisis pengembangan Usaha Mikro, Kecil, dan
Menengah (UMKM) seni lukis di Kampung Jelekong, Bandung. Penelitian ini
menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode studi kasus untuk mendapatkan
pemahaman yang mendalam tentang faktor-faktor yang mempengaruhi pengembangan
UMKM seni lukis, termasuk strategi pemasaran dan analisis SWOT.
a. Pendekatan Kualitatif
Pendekatan kualitatif digunakan karena penelitian ini bertujuan untuk memahami
fenomena kompleks dalam konteks nyata. Pendekatan kualitatif memungkinkan
peneliti untuk mendapatkan wawasan mendalam tentang pengalaman, pandangan,
dan persepsi pelaku UMKM seni lukis di Kampung Jelekong. Dengan demikian,
peneliti dapat memahami faktor-faktor yang mempengaruhi pengembangan
UMKM seni lukis dari perspektif mereka sendiri.
b. Metode Studi Kasus
Metode studi kasus dipilih karena penelitian ini berfokus pada kasus-kasus spesifik
UMKM seni lukis di Kampung Jelekong. Peneliti akan memilih beberapa pelaku
UMKM seni lukis sebagai subjek penelitian dan mendalaminya secara
komprehensif. Pemilihan sampel dilakukan secara purposive, yaitu memilih sampel
yang dianggap memiliki informasi yang relevan dan representatif terkait dengan
masalah yang diteliti.
c. Pengumpulan Data
1. Wawancara: Peneliti akan melakukan wawancara mendalam dengan pemilik
UMKM seni lukis di Kampung Jelekong. Wawancara akan berfokus pada
topik-topik terkait pengalaman bisnis, strategi pemasaran, tantangan yang
dihadapi, serta pandangan mereka tentang peluang pengembangan usaha seni
lukis. Wawancara akan direkam dan transkrip untuk analisis lebih lanjut.
2. Observasi Lapangan: Peneliti akan melakukan observasi langsung di Kampung
Jelekong untuk memahami lingkungan dan suasana bisnis seni lukis. Observasi
ini akan membantu mendapatkan pemahaman tentang dinamika pasar, tren seni
lukis lokal, dan interaksi antara pelaku UMKM dengan masyarakat.
3. Analisis Dokumen: Data juga akan dikumpulkan dari berbagai sumber
dokumen terkait, seperti laporan keuangan UMKM, materi promosi, dan
publikasi terkait seni lukis di Kampung Jelekong. Analisis dokumen akan
memberikan informasi tambahan tentang kinerja bisnis, pendekatan pemasaran
yang telah dilakukan, dan upaya pengembangan sebelumnya.
d. Analisis Data
Data yang terkumpul dari wawancara, observasi lapangan, dan analisis dokumen
akan dianalisis menggunakan pendekatan analisis tematik. Proses analisis ini
melibatkan pengelompokan data berdasarkan tema atau topik tertentu yang muncul
dari data yang terkumpul. Temuan-temuan tersebut akan diorganisasi dan
diinterpretasikan untuk mengidentifikasi pola-pola yang relevan dengan
pengembangan UMKM seni lukis di Kampung Jelekong.
e. Validitas dan Keandalan
Untuk menjaga validitas dan keandalan penelitian, beberapa langkah yang akan
diambil adalah sebagai berikut:
1. Triangulasi: Penelitian ini akan menggunakan triangulasi data dengan
menggabungkan data dari beberapa sumber, yaitu wawancara, observasi
lapangan, dan analisis dokumen. Pendekatan ini akan meningkatkan keabsahan
temuan penelitian.
2. Verifikasi: Hasil penelitian akan diverifikasi kembali dengan responden untuk
memastikan bahwa hasil penelitian sesuai dengan perspektif dan pengalaman
mereka.
3. Reflexivity: Peneliti akan berusaha mempertimbangkan posisi, nilai-nilai, dan
pengaruh pribadi yang dapat mempengaruhi interpretasi data untuk
menghindari bias.
Metode penelitian kualitatif dengan pendekatan studi kasus merupakan pendekatan yang
tepat untuk menggali informasi mendalam tentang analisis pengembangan UMKM seni
lukis di Kampung Jelekong. Data yang terkumpul dari wawancara, observasi lapangan, dan
analisis dokumen akan memberikan wawasan yang berharga tentang strategi pemasaran,
analisis SWOT, serta tantangan dan peluang yang dihadapi UMKM seni lukis dalam
mengembangkan bisnis mereka di lingkungan yang dinamis dan kompetitif.

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN


a. Hasil Penelitian
1. Potensi Seni Lukis di Kampung Jelekong
Hasil penelitian menunjukkan bahwa seni lukis di Kampung Jelekong memiliki
potensi besar untuk menjadi aset ekonomi dan budaya yang berharga bagi
masyarakat setempat. Pelaku UMKM seni lukis menampilkan bakat dan
keterampilan yang luar biasa dalam menciptakan karya seni yang mencerminkan
keunikan budaya lokal dan keindahan alam sekitar. Seni lukis ini mencakup
berbagai tema, mulai dari gambaran alam dan pemandangan desa, hingga motif-
motif tradisional dan karya kontemporer.
2. Strategi Pemasaran
Dalam mengembangkan usaha seni lukis mereka, pelaku UMKM di Kampung
Jelekong mengadopsi berbagai strategi pemasaran. Salah satu strategi yang paling
umum adalah memanfaatkan pameran seni dan pasar seni lokal untuk
memperkenalkan dan menjual karya seni mereka kepada pengunjung dan
wisatawan. Selain itu, beberapa pelaku UMKM juga menggunakan media sosial
sebagai sarana promosi yang efektif untuk menjangkau pasar yang lebih luas,
termasuk pasar internasional. Meskipun beberapa pelaku UMKM telah mencapai
kesuksesan melalui strategi pemasaran ini, banyak dari mereka menghadapi
tantangan dalam mempromosikan produk mereka secara konsisten dan
berkelanjutan.
3. Analisis SWOT UMKM Seni Lukis
Analisis SWOT menunjukkan gambaran yang komprehensif tentang posisi dan
kondisi UMKM seni lukis di Kampung Jelekong. Berikut adalah hasil analisis
SWOT:
a. Strengths (Kekuatan): Kekuatan utama UMKM seni lukis adalah kreativitas
tinggi dan keahlian seni yang unik. Karya seni yang diproduksi memiliki
nilai estetika dan artistik yang tinggi, dan menawarkan keindahan serta
makna yang mendalam bagi para penggemar seni.
b. Weaknesses (Kelemahan): Salah satu kelemahan yang dihadapi UMKM seni
lukis adalah kurangnya kesadaran pasar dan promosi yang kurang efektif.
Beberapa pelaku UMKM juga mengalami kesulitan dalam menghadapi
persaingan pasar yang semakin ketat dan kurangnya akses ke sumber daya
dan modal yang memadai.
c. Opportunities (Peluang): Kampung Jelekong sebagai pusat seni dan
kebudayaan menawarkan peluang besar bagi UMKM seni lukis untuk
tumbuh dan berkembang. Dukungan dari pemerintah daerah dan lembaga
pendukung UMKM juga dapat memberikan akses ke pelatihan, modal, dan
pasar yang lebih luas.
d. Threats (Ancaman): Ancaman yang dihadapi UMKM seni lukis meliputi
persaingan global dari seniman dan galeri seni yang lebih besar, serta
perubahan tren dan preferensi konsumen. Faktor-faktor eksternal ini dapat
mempengaruhi permintaan dan harga produk seni lukis.
b. Pembahasan
1. Potensi dan Peran Seni Lukis sebagai Aset Ekonomi dan Budaya
Hasil penelitian menunjukkan bahwa seni lukis di Kampung Jelekong memiliki
potensi besar sebagai aset ekonomi dan budaya. Seni lukis menjadi daya tarik bagi
para wisatawan dan kolektor seni yang mencari keindahan dan nilai seni lokal.
Dengan mempertahankan identitas budaya dan seni lukis khas daerah, Kampung
Jelekong dapat memperkuat citra mereka sebagai destinasi seni yang menarik.
2. Tantangan dalam Pemasaran dan Pengembangan Bisnis
Meskipun seni lukis memiliki potensi besar, hasil penelitian juga mengungkapkan
tantangan yang dihadapi UMKM seni lukis dalam upaya pemasaran dan
pengembangan bisnis. Tantangan ini meliputi kurangnya kesadaran pasar, promosi
yang kurang efektif, dan persaingan pasar yang semakin ketat. Diperlukan upaya
yang lebih aktif dan terintegrasi dalam mempromosikan produk seni lukis khas
Kampung Jelekong kepada khalayak yang lebih luas.
3. Pengembangan Strategi Pemasaran yang Berfokus pada Keunikan dan Segmentasi
Pasar
Untuk mengatasi tantangan dalam pemasaran, UMKM seni lukis di Kampung
Jelekong perlu mengembangkan strategi pemasaran yang berfokus pada keunikan
dan segmentasi pasar. Dengan mempertahankan karakteristik seni lukis khas
daerah, UMKM dapat menonjolkan identitas unik mereka dan menarik minat
pengunjung yang mencari pengalaman seni yang otentik dan berbeda.
4. Peran Pemerintah dan Lembaga Pendukung UMKM
Pemerintah daerah dan lembaga pendukung UMKM berperan penting dalam
mendukung pengembangan UMKM seni lukis di Kampung Jelekong. Dukungan
dalam bentuk pelatihan kewirausahaan, akses ke sumber daya, dan promosi kolektif
dapat membantu meningkatkan kapasitas dan daya saing UMKM seni lukis. Selain
itu, pemerintah dan lembaga pendukung juga dapat berperan sebagai mediator
antara UMKM seni lukis dan pasar, membantu memfasilitasi kesempatan ekspansi
ke pasar lokal dan internasional.
Hasil penelitian dan pembahasan ini menunjukkan bahwa UMKM seni lukis di Kampung
Jelekong memiliki potensi besar sebagai aset ekonomi dan budaya bagi daerah tersebut.
Namun, tantangan dalam pemasaran dan pengembangan bisnis menjadi hal yang perlu
diatasi untuk mencapai pertumbuhan yang berkelanjutan. Dengan menggali potensi seni
lukis khas daerah dan mengadopsi strategi pemasaran yang tepat, UMKM seni lukis dapat
memperkuat eksistensi mereka dan memberikan kontribusi positif bagi perekonomian lokal
dan kelestarian seni dan budaya Kampung Jelekong. Dukungan dari pemerintah daerah dan
lembaga pendukung UMKM menjadi penting dalam menciptakan lingkungan yang
kondusif bagi pengembangan UMKM seni lukis.

KESIMPULAN DAN SARAN


Kesimpulan:
Penelitian ini telah melakukan analisis pengembangan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah
(UMKM) seni lukis di Kampung Jelekong, Bandung dengan fokus pada strategi pemasaran
dan analisis SWOT. Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah dilakukan,
dapat diambil beberapa kesimpulan penting sebagai berikut:
1. Potensi Seni Lukis di Kampung Jelekong
Hasil penelitian menunjukkan bahwa seni lukis di Kampung Jelekong memiliki
potensi besar sebagai aset ekonomi dan budaya yang berharga bagi masyarakat
setempat. Kreativitas tinggi dan keahlian seni yang unik yang dimiliki oleh pelaku
UMKM seni lukis menghasilkan karya seni yang mencerminkan keunikan budaya
lokal dan keindahan alam sekitar. Karya seni lukis ini memiliki nilai estetika dan
artistik yang tinggi, dan menawarkan keindahan serta makna mendalam bagi para
penggemar seni.
2. Tantangan dalam Pemasaran dan Pengembangan Bisnis
Meskipun seni lukis memiliki potensi besar, hasil penelitian juga mengungkapkan
beberapa tantangan yang dihadapi UMKM seni lukis dalam upaya pemasaran dan
pengembangan bisnis. Tantangan ini meliputi kurangnya kesadaran pasar dan
promosi yang kurang efektif. Beberapa pelaku UMKM juga mengalami kesulitan
dalam menghadapi persaingan pasar yang semakin ketat dan kurangnya akses ke
sumber daya dan modal yang memadai. Tantangan ini harus diatasi agar UMKM
seni lukis dapat memperluas pasar dan mencapai pertumbuhan yang berkelanjutan.
3. Strategi Pemasaran Berfokus pada Keunikan dan Segmentasi Pasar
Untuk mengatasi tantangan dalam pemasaran, UMKM seni lukis di Kampung
Jelekong perlu mengembangkan strategi pemasaran yang berfokus pada keunikan
dan segmentasi pasar. Dengan mempertahankan karakteristik seni lukis khas
daerah, UMKM dapat menonjolkan identitas unik mereka dan menarik minat
pengunjung yang mencari pengalaman seni yang otentik dan berbeda. Pemanfaatan
media sosial juga menjadi pilihan yang efektif untuk mempromosikan produk seni
lukis kepada pasar yang lebih luas dengan biaya yang lebih terjangkau.
4. Analisis SWOT sebagai Alat Pengembangan
Analisis SWOT membantu UMKM seni lukis untuk memahami posisi dan kondisi
mereka di pasar dan lingkungan bisnis. Dengan mengidentifikasi kekuatan,
kelemahan, peluang, dan ancaman yang dihadapi, UMKM seni lukis dapat
merumuskan strategi pengembangan yang lebih efektif dan responsif. Pemanfaatan
analisis SWOT menjadi penting dalam membantu UMKM seni lukis untuk
menghadapi tantangan persaingan pasar dan mencari peluang-peluang baru untuk
pertumbuhan bisnis mereka.
5. Peran Pemerintah dan Lembaga Pendukung UMKM
Pemerintah daerah dan lembaga pendukung UMKM berperan penting dalam
mendukung pengembangan UMKM seni lukis di Kampung Jelekong. Dukungan
dalam bentuk pelatihan kewirausahaan, akses ke sumber daya, dan promosi kolektif
dapat membantu meningkatkan kapasitas dan daya saing UMKM seni lukis. Selain
itu, pemerintah dan lembaga pendukung juga dapat berperan sebagai mediator
antara UMKM seni lukis dan pasar, membantu memfasilitasi kesempatan ekspansi
ke pasar lokal dan internasional.
Kesimpulan dari penelitian ini adalah bahwa UMKM seni lukis di Kampung Jelekong
memiliki potensi besar untuk menjadi motor penggerak ekonomi lokal dan kelestarian seni
dan budaya khas daerah. Namun, untuk mencapai pertumbuhan dan keberlanjutan, UMKM
seni lukis perlu mengatasi tantangan dalam pemasaran dan pengembangan bisnis, serta
mengoptimalkan strategi pemasaran berfokus pada keunikan dan segmentasi pasar.
Pemerintah daerah dan lembaga pendukung juga memiliki peran penting dalam
memberikan dukungan dan fasilitasi bagi pengembangan UMKM seni lukis. Dengan
adopsi strategi yang tepat dan dukungan yang memadai, UMKM seni lukis dapat menjadi
salah satu pilar penting dalam mengangkat potensi seni dan budaya di Kampung Jelekong,
Bandung.

Saran :
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan mengenai analisis pengembangan UMKM
seni lukis di Kampung Jelekong, Bandung, berikut adalah beberapa saran yang dapat
diusulkan:
1. Peningkatan Kesadaran Pasar dan Promosi Efektif
UMKM seni lukis di Kampung Jelekong perlu meningkatkan kesadaran pasar
tentang keberadaan dan keunikan produk seni lukis mereka. Upaya promosi yang
lebih aktif dan terarah harus dilakukan, baik melalui pameran seni, pasar seni lokal,
maupun media sosial. Dengan meningkatkan eksposur dan visibilitas produk seni
lukis, diharapkan akan lebih banyak orang yang tertarik dan mengenal seni lukis
khas daerah Kampung Jelekong.
2. Pelatihan Kewirausahaan dan Pemasaran
Pemerintah daerah dan lembaga pendukung UMKM dapat memberikan pelatihan
kewirausahaan dan pemasaran kepada pelaku seni lukis di Kampung Jelekong.
Pelatihan ini dapat membantu para pelaku UMKM untuk meningkatkan
keterampilan dalam mengelola bisnis mereka, mengembangkan strategi pemasaran
yang efektif, dan memanfaatkan teknologi digital untuk meningkatkan jangkauan
pasar.
3. Pengembangan Kemitraan dan Kolaborasi
UMKM seni lukis dapat menjalin kemitraan dan kolaborasi dengan pelaku industri
seni, galeri, lembaga pendidikan seni, dan pihak terkait lainnya. Kemitraan ini
dapat membuka akses ke pasar yang lebih luas dan memberikan kesempatan untuk
bekerja sama dalam proyek seni yang lebih besar dan bergengsi. Selain itu,
kolaborasi dengan pelaku industri kreatif lainnya dapat menciptakan inovasi dan
kesempatan baru dalam pengembangan produk seni lukis.

DAFTAR PUSTAKA
Hanifa, F. H. (2013). Model Pengembangan Pelukis Mandiri Dengan Pengembangan
Industri Kreatif. Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat, 3(1), 30-40.
Retnasary, M., Purba, V., & Saputra, M. D. S. (2019). Strategi Komunikasi Komunitas
Gurat dalam Melestarikan Seni Lukis di Desa Jelekong. Journalism, Public Relation
and Media Communication Studies Journal (JPRMEDCOM), 1(1), 34-49.
Kartika, T., & Muchtar, A. (2023). Strategi Pengembangan Desa Wisata. Jurnal Ekonomi
dan Bisnis, 2(1), 20-25.
Sidauruk, R. (2013). Peningkatan peran pemerintah daerah dalam rangka pengembangan
ekonomi kreatif di Provinsi Jawa Barat. Jurnal Bina Praja: Journal of Home Affairs
Governance, 5(3), 141-157.
Musa, D. T., Batualo, I. D., Rudyanto, Y., & Bayuardi, G. (2023). PENGETAHUAN
LOKAL ETNIS DAYAK KAYONG TENTANG PENGOBATAN PENYAKIT
KEBADI. JELAJAH BUDAYA NUSANTARA, 79.
Ramadhanie, B. A., & Muhammad Raqib, S. E. (2020). Strategi Promosi Wisata Religi Di
Makam Ki Ageng Henis Laweyan (Doctoral dissertation, IAIN SURAKARTA).
Handayani, H. Pengembangan Ekonomi Masyarakat Berbasis Teknologi.
Aini, D. N., Winarno, A., Wahyuni, W., Muzaqi, M. M. R., Zilfiana, W., Arsadi, A., &
Izzah, N. N. (2022). MERAWAT KARAWITAN Kampung Budaya Mentaraman-
Pagelaran.
Yurleni, Y. (2018). ANALISIS STRATEGI PROMOSI PARIWISATA DALAM UPAYA
MENINGKATKAN PENDAPATAN ASLI DAERAH (PAD) DALAM PERSPEKTIF
EKONOMI ISLAM (Studi pada Dinas Pariwisata Kota Bandar Lampung (Doctoral
dissertation, UIN Raden Intan Lampung).

You might also like