Professional Documents
Culture Documents
Tugas14 - Manajemen Strategi - Elsa Oktapian - 101120111364 - Selasa15.30
Tugas14 - Manajemen Strategi - Elsa Oktapian - 101120111364 - Selasa15.30
Tugas14 - Manajemen Strategi - Elsa Oktapian - 101120111364 - Selasa15.30
PENDAHULUAN
Seni lukis merupakan salah satu bentuk ekspresi kreativitas manusia yang telah ada sejak
zaman kuno. Sebagai hasil dari interpretasi visual, seni lukis memiliki keunikan dalam
menyampaikan pesan, emosi, dan gagasan melalui warna, bentuk, dan komposisi. Di
Indonesia, seni lukis telah menjadi bagian integral dari kehidupan masyarakat dan budaya,
mencerminkan berbagai aspek kehidupan sehari-hari, tradisi, serta keindahan alam dan
lingkungan.
Sebagai pusat seni dan kebudayaan, Bandung, khususnya di wilayah Kampung Jelekong,
telah menjadi rumah bagi banyak seniman, termasuk seniman-seniman muda yang
memiliki bakat dalam seni lukis. Kampung Jelekong dikenal dengan lingkungan yang
subur untuk berkembangnya seni, dengan nuansa yang memikat para seniman untuk
mengekspresikan visi dan imajinasi mereka melalui kanvas.
Di tengah perkembangan zaman dan persaingan yang semakin ketat, para pelaku Usaha
Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) seni lukis di Kampung Jelekong dituntut untuk
lebih adaptif dan inovatif dalam mempertahankan eksistensi dan berkembang di pasar yang
beragam. UMKM seni lukis ini memiliki potensi besar untuk memberikan dampak positif
pada perekonomian lokal, termasuk dalam hal peningkatan pendapatan, penyerapan tenaga
kerja, dan promosi potensi seni dan budaya khas daerah.
Namun, upaya pengembangan UMKM seni lukis di Kampung Jelekong juga dihadapkan
pada berbagai tantangan dan hambatan. Salah satu tantangan yang paling mendasar adalah
menjangkau pasar yang lebih luas dan membangun strategi pemasaran yang efektif. Selain
itu, UMKM seni lukis juga perlu memahami posisi dan daya saing mereka dalam
menghadapi perubahan tren dan preferensi konsumen. Oleh karena itu, analisis
pengembangan yang komprehensif dan mendalam menjadi penting untuk membantu para
pelaku UMKM seni lukis mengidentifikasi potensi-potensi yang dapat dikembangkan,
mengatasi kendala yang ada, dan merumuskan strategi pengembangan yang tepat guna.
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk melakukan analisis pengembangan UMKM seni
lukis di Kampung Jelekong, Bandung, dengan fokus pada strategi pemasaran dan analisis
SWOT. Dengan melakukan analisis mendalam terhadap faktor-faktor yang mempengaruhi
pengembangan UMKM seni lukis ini, diharapkan penelitian ini dapat memberikan
masukan yang berharga bagi para pemilik UMKM, pemerintah daerah, lembaga
pendukung UMKM, serta pihak terkait lainnya.
Metode penelitian yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif
dengan menggunakan metode studi kasus. Pendekatan kualitatif memungkinkan peneliti
untuk mendapatkan pemahaman yang mendalam tentang fenomena yang diteliti, sementara
metode studi kasus memungkinkan pengumpulan data yang detail dari informan utama,
yaitu pemilik UMKM seni lukis, sehingga informasi yang dihasilkan menjadi lebih kaya
dan komprehensif.
Dalam penelitian ini, data akan dikumpulkan melalui wawancara dengan pemilik UMKM
seni lukis di Kampung Jelekong, Bandung, observasi lapangan, dan analisis dokumen
terkait. Data yang terkumpul akan dianalisis secara tematik untuk mengidentifikasi pola-
pola dan temuan yang muncul dari penelitian ini.
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan pengetahuan dalam bidang
pengembangan UMKM seni lukis dan juga memberikan rekomendasi yang relevan bagi
para pemangku kepentingan dalam mendukung perkembangan UMKM seni lukis di
Kampung Jelekong, Bandung. Selain itu, penelitian ini juga diharapkan dapat menjadi
referensi bagi penelitian selanjutnya yang berhubungan dengan pengembangan seni lukis
dan UMKM di Indonesia secara lebih luas.
KAJIAN PUSTAKA
Kampung Jelekong di Bandung, Indonesia, telah lama menjadi tempat berkembangnya seni
dan budaya. Salah satu bentuk seni yang mencuat adalah seni lukis. Seni lukis di Kampung
Jelekong memiliki potensi besar untuk memberikan kontribusi positif bagi perekonomian
lokal melalui para pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM). Namun, seiring
dengan perkembangan zaman dan persaingan pasar yang semakin ketat, UMKM seni lukis
dihadapkan pada berbagai tantangan dalam upaya pengembangan dan pemasaran produk
mereka.Kajian pustaka ini bertujuan untuk memberikan wawasan mendalam mengenai
analisis pengembangan UMKM seni lukis di Kampung Jelekong, Bandung. Kajian pustaka
ini berfokus pada dua aspek penting, yaitu strategi pemasaran dan analisis SWOT, sebagai
dua elemen kunci dalam pengembangan UMKM seni lukis.
a. Seni Lukis sebagai Ekspresi Kreativitas Budaya
Seni lukis telah menjadi bagian integral dari budaya Indonesia sejak zaman dahulu.
Sebagai bentuk ekspresi kreativitas manusia, seni lukis memiliki keunikan dalam
menyampaikan gagasan, emosi, dan pandangan tentang dunia melalui media visual.
Di Kampung Jelekong, seni lukis menjadi bagian penting dalam mencerminkan
kehidupan sehari-hari dan tradisi lokal. Kesenian ini tidak hanya mencakup
keahlian seni, tetapi juga menjadi representasi keindahan alam dan lingkungan,
sehingga memiliki daya tarik tersendiri bagi para penggemar seni dan kolektor.
b. Potensi dan Peran UMKM Seni Lukis di Kampung Jelekong
UMKM seni lukis di Kampung Jelekong memiliki potensi yang signifikan dalam
kontribusi terhadap perekonomian lokal dan pembangunan sosial. Pelaku UMKM
seni lukis berperan sebagai agen penggerak ekonomi mikro dalam memperkuat
sektor kreatif dan seni di tingkat lokal. Dengan menjaga dan mengembangkan seni
lukis tradisional, UMKM dapat mempertahankan identitas budaya dan warisan seni
Kampung Jelekong, sambil menarik minat dan perhatian wisatawan yang
menghargai keindahan karya seni lokal.
c. Tantangan Pengembangan UMKM Seni Lukis
Meskipun memiliki potensi, UMKM seni lukis di Kampung Jelekong juga
menghadapi sejumlah tantangan yang perlu diatasi untuk mencapai pertumbuhan
dan keberlanjutan. Beberapa tantangan utama meliputi:
1. Kurangnya Kesadaran dan Promosi: Salah satu tantangan terbesar adalah
kurangnya kesadaran masyarakat tentang seni lukis yang ada di Kampung
Jelekong. Keterbatasan promosi dan kurangnya akses ke pasar menyebabkan
potensi produk seni lukis tersebut tidak tergali secara maksimal.
2. Persaingan Pasar: Perkembangan teknologi dan akses internet telah
menghadirkan persaingan global bagi UMKM seni lukis. Mereka harus bersaing
dengan pelaku industri seni yang lebih besar dan memiliki kapasitas untuk
memasarkan produk mereka ke pasar yang lebih luas.
d. Strategi Pemasaran dalam Pengembangan UMKM Seni Lukis
Strategi pemasaran menjadi kunci dalam menggerakkan pertumbuhan UMKM seni
lukis di Kampung Jelekong. Beberapa strategi yang dapat diimplementasikan antara
lain:
1. Mempromosikan Keunikan Produk: Keunikan produk seni lukis Kampung
Jelekong harus menjadi fokus utama dalam promosi. Potensi seni lukis yang
mencerminkan keindahan alam dan kearifan lokal harus ditekankan sebagai daya
tarik tersendiri bagi calon pelanggan.
2. Pemanfaatan Media Sosial: Mengingat era digital yang sedang berlangsung,
UMKM seni lukis dapat memanfaatkan media sosial sebagai sarana efektif untuk
memasarkan produk mereka secara luas dengan biaya yang lebih terjangkau.
e. Analisis SWOT untuk Pengembangan UMKM Seni Lukis
Analisis SWOT (Strengths, Weaknesses, Opportunities, Threats) menjadi alat yang
berguna dalam memahami posisi dan kondisi UMKM seni lukis di Kampung
Jelekong. Dengan melakukan analisis SWOT, UMKM seni lukis dapat
mengidentifikasi kekuatan dan kelemahan internal mereka, serta peluang dan
ancaman eksternal yang mempengaruhi pertumbuhan dan keberlanjutan usaha
mereka.
Kajian pustaka ini telah mengungkapkan pentingnya analisis pengembangan UMKM seni
lukis di Kampung Jelekong, Bandung. Dengan memahami tantangan dan peluang yang
ada, serta mengadopsi strategi pemasaran yang tepat, UMKM seni lukis dapat
meningkatkan daya saing mereka, memperluas pasar, dan mencapai pertumbuhan yang
berkelanjutan. Penting bagi para pelaku UMKM seni lukis untuk terus berinovasi, menjaga
keaslian seni dan budaya lokal, serta memanfaatkan teknologi dan media sosial untuk
mencapai kesuksesan dalam bisnis seni lukis mereka di tingkat lokal dan internasional.
METODE PENELITIAN
Penelitian ini bertujuan untuk melakukan analisis pengembangan Usaha Mikro, Kecil, dan
Menengah (UMKM) seni lukis di Kampung Jelekong, Bandung. Penelitian ini
menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode studi kasus untuk mendapatkan
pemahaman yang mendalam tentang faktor-faktor yang mempengaruhi pengembangan
UMKM seni lukis, termasuk strategi pemasaran dan analisis SWOT.
a. Pendekatan Kualitatif
Pendekatan kualitatif digunakan karena penelitian ini bertujuan untuk memahami
fenomena kompleks dalam konteks nyata. Pendekatan kualitatif memungkinkan
peneliti untuk mendapatkan wawasan mendalam tentang pengalaman, pandangan,
dan persepsi pelaku UMKM seni lukis di Kampung Jelekong. Dengan demikian,
peneliti dapat memahami faktor-faktor yang mempengaruhi pengembangan
UMKM seni lukis dari perspektif mereka sendiri.
b. Metode Studi Kasus
Metode studi kasus dipilih karena penelitian ini berfokus pada kasus-kasus spesifik
UMKM seni lukis di Kampung Jelekong. Peneliti akan memilih beberapa pelaku
UMKM seni lukis sebagai subjek penelitian dan mendalaminya secara
komprehensif. Pemilihan sampel dilakukan secara purposive, yaitu memilih sampel
yang dianggap memiliki informasi yang relevan dan representatif terkait dengan
masalah yang diteliti.
c. Pengumpulan Data
1. Wawancara: Peneliti akan melakukan wawancara mendalam dengan pemilik
UMKM seni lukis di Kampung Jelekong. Wawancara akan berfokus pada
topik-topik terkait pengalaman bisnis, strategi pemasaran, tantangan yang
dihadapi, serta pandangan mereka tentang peluang pengembangan usaha seni
lukis. Wawancara akan direkam dan transkrip untuk analisis lebih lanjut.
2. Observasi Lapangan: Peneliti akan melakukan observasi langsung di Kampung
Jelekong untuk memahami lingkungan dan suasana bisnis seni lukis. Observasi
ini akan membantu mendapatkan pemahaman tentang dinamika pasar, tren seni
lukis lokal, dan interaksi antara pelaku UMKM dengan masyarakat.
3. Analisis Dokumen: Data juga akan dikumpulkan dari berbagai sumber
dokumen terkait, seperti laporan keuangan UMKM, materi promosi, dan
publikasi terkait seni lukis di Kampung Jelekong. Analisis dokumen akan
memberikan informasi tambahan tentang kinerja bisnis, pendekatan pemasaran
yang telah dilakukan, dan upaya pengembangan sebelumnya.
d. Analisis Data
Data yang terkumpul dari wawancara, observasi lapangan, dan analisis dokumen
akan dianalisis menggunakan pendekatan analisis tematik. Proses analisis ini
melibatkan pengelompokan data berdasarkan tema atau topik tertentu yang muncul
dari data yang terkumpul. Temuan-temuan tersebut akan diorganisasi dan
diinterpretasikan untuk mengidentifikasi pola-pola yang relevan dengan
pengembangan UMKM seni lukis di Kampung Jelekong.
e. Validitas dan Keandalan
Untuk menjaga validitas dan keandalan penelitian, beberapa langkah yang akan
diambil adalah sebagai berikut:
1. Triangulasi: Penelitian ini akan menggunakan triangulasi data dengan
menggabungkan data dari beberapa sumber, yaitu wawancara, observasi
lapangan, dan analisis dokumen. Pendekatan ini akan meningkatkan keabsahan
temuan penelitian.
2. Verifikasi: Hasil penelitian akan diverifikasi kembali dengan responden untuk
memastikan bahwa hasil penelitian sesuai dengan perspektif dan pengalaman
mereka.
3. Reflexivity: Peneliti akan berusaha mempertimbangkan posisi, nilai-nilai, dan
pengaruh pribadi yang dapat mempengaruhi interpretasi data untuk
menghindari bias.
Metode penelitian kualitatif dengan pendekatan studi kasus merupakan pendekatan yang
tepat untuk menggali informasi mendalam tentang analisis pengembangan UMKM seni
lukis di Kampung Jelekong. Data yang terkumpul dari wawancara, observasi lapangan, dan
analisis dokumen akan memberikan wawasan yang berharga tentang strategi pemasaran,
analisis SWOT, serta tantangan dan peluang yang dihadapi UMKM seni lukis dalam
mengembangkan bisnis mereka di lingkungan yang dinamis dan kompetitif.
Saran :
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan mengenai analisis pengembangan UMKM
seni lukis di Kampung Jelekong, Bandung, berikut adalah beberapa saran yang dapat
diusulkan:
1. Peningkatan Kesadaran Pasar dan Promosi Efektif
UMKM seni lukis di Kampung Jelekong perlu meningkatkan kesadaran pasar
tentang keberadaan dan keunikan produk seni lukis mereka. Upaya promosi yang
lebih aktif dan terarah harus dilakukan, baik melalui pameran seni, pasar seni lokal,
maupun media sosial. Dengan meningkatkan eksposur dan visibilitas produk seni
lukis, diharapkan akan lebih banyak orang yang tertarik dan mengenal seni lukis
khas daerah Kampung Jelekong.
2. Pelatihan Kewirausahaan dan Pemasaran
Pemerintah daerah dan lembaga pendukung UMKM dapat memberikan pelatihan
kewirausahaan dan pemasaran kepada pelaku seni lukis di Kampung Jelekong.
Pelatihan ini dapat membantu para pelaku UMKM untuk meningkatkan
keterampilan dalam mengelola bisnis mereka, mengembangkan strategi pemasaran
yang efektif, dan memanfaatkan teknologi digital untuk meningkatkan jangkauan
pasar.
3. Pengembangan Kemitraan dan Kolaborasi
UMKM seni lukis dapat menjalin kemitraan dan kolaborasi dengan pelaku industri
seni, galeri, lembaga pendidikan seni, dan pihak terkait lainnya. Kemitraan ini
dapat membuka akses ke pasar yang lebih luas dan memberikan kesempatan untuk
bekerja sama dalam proyek seni yang lebih besar dan bergengsi. Selain itu,
kolaborasi dengan pelaku industri kreatif lainnya dapat menciptakan inovasi dan
kesempatan baru dalam pengembangan produk seni lukis.
DAFTAR PUSTAKA
Hanifa, F. H. (2013). Model Pengembangan Pelukis Mandiri Dengan Pengembangan
Industri Kreatif. Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat, 3(1), 30-40.
Retnasary, M., Purba, V., & Saputra, M. D. S. (2019). Strategi Komunikasi Komunitas
Gurat dalam Melestarikan Seni Lukis di Desa Jelekong. Journalism, Public Relation
and Media Communication Studies Journal (JPRMEDCOM), 1(1), 34-49.
Kartika, T., & Muchtar, A. (2023). Strategi Pengembangan Desa Wisata. Jurnal Ekonomi
dan Bisnis, 2(1), 20-25.
Sidauruk, R. (2013). Peningkatan peran pemerintah daerah dalam rangka pengembangan
ekonomi kreatif di Provinsi Jawa Barat. Jurnal Bina Praja: Journal of Home Affairs
Governance, 5(3), 141-157.
Musa, D. T., Batualo, I. D., Rudyanto, Y., & Bayuardi, G. (2023). PENGETAHUAN
LOKAL ETNIS DAYAK KAYONG TENTANG PENGOBATAN PENYAKIT
KEBADI. JELAJAH BUDAYA NUSANTARA, 79.
Ramadhanie, B. A., & Muhammad Raqib, S. E. (2020). Strategi Promosi Wisata Religi Di
Makam Ki Ageng Henis Laweyan (Doctoral dissertation, IAIN SURAKARTA).
Handayani, H. Pengembangan Ekonomi Masyarakat Berbasis Teknologi.
Aini, D. N., Winarno, A., Wahyuni, W., Muzaqi, M. M. R., Zilfiana, W., Arsadi, A., &
Izzah, N. N. (2022). MERAWAT KARAWITAN Kampung Budaya Mentaraman-
Pagelaran.
Yurleni, Y. (2018). ANALISIS STRATEGI PROMOSI PARIWISATA DALAM UPAYA
MENINGKATKAN PENDAPATAN ASLI DAERAH (PAD) DALAM PERSPEKTIF
EKONOMI ISLAM (Studi pada Dinas Pariwisata Kota Bandar Lampung (Doctoral
dissertation, UIN Raden Intan Lampung).