Professional Documents
Culture Documents
Sonnykalangi,+1+ (21) +ok+DERREL+V+BARAHAMA+1-6
Sonnykalangi,+1+ (21) +ok+DERREL+V+BARAHAMA+1-6
1
Derrel V. Barahama
2
Gilbert Tangkudung
2
Mieke A. H. N. Kembuan
1
Program Studi Pendidikan Dokter Fakultas Kedokteran Universitas Sam Ratulangi Manado
2
Bagian Ilmu Penyakit Saraf Fakultas Kedokteran Universitas Sam Ratulangi Manado
RSUP Prof. Dr. R. D. Kandou Manado
Email: 15011101072@student.unsrat.ac.id
Abstract: Stroke is a global health problem. Ensuring the arrival of patients to the hospital to
get medical treatment in a timely manner is vital in a stroke event. The late arrival of stroke
patients at the hospital is the main reason for delayed medical treatment. Age, gender,
education level, site of residence, distance of residence, and ambulance usage are some of the
factors associated with the late arrival of stroke patients to the hospital. This study was aimed
to determine the relationship between age, gender, educational status, distance of residence,
residence site, as well as ambulance usage and the late arrival of stroke patients at Prof. Dr. R.
D. Kandou Hospital Manado. This was an analytical retrospective study using patients’
medical record data. Samples were obtained by using purposive sampling technique with a
minimum number of 226 samples. Data were analyzed by using the chi-square test which
showed that of the 231 samples the P values were, as follows: age (P=0.711), gender
(P=0.879), education level (P=0.010), residence site (P=0.303), distance of residence
(P=0.458), and ambulance usage (P=0.469). Conclusion: There was a significant association
between education level and the late arrival of stroke patients at Prof. R. D. Kandou
Hospital Manado.
Keywords: stroke, late arrival
1
2 Jurnal e-Clinic (eCl), Volume 7, Nomor 1, Januari-Juni 2019
Stroke merupakan kumpulan gejala klinis perempuan. Pada studi ini keterlambatan
defisit neurologis baik fokal maupun global pada CT Scan atau MRI sejak onset gejala
yang mendadak dan progresif, dengan stroke pada perempuan teridentifikasi berhu-
gejala berlangsung selama 24 jam atau bungan dengan keterlambatan kedatangan
lebih atau menyebabkan kematian, tanpa pasien ke Departemen Kegawatdaruratan
penyebab lain yang jelas selain vaskuler.1,2 Rumah Sakit sejak terjadinya onset gejala
Stroke merupakan masalah kesehatan stroke.7
global. Menurut data WHO tahun 2016 Penelitian yang dilakukan di India
stroke merupakan penyebab kematian dan selama periode Januari 2012 sampai De-
disabilitas nomor dua di dunia.3 Stroke sember 2012 mendapatkan bahwa tingkat
menempati posisi kedua setelah penyakit pendidikan pasien yang lebih tinggi berhu-
jantung sebagai penyakit penyebab kemati- bungan dengan kedatangan pasien ke
an di Indonesia.3 Menurut hasil laporan rumah sakit lebih awal. Hasil analisis
Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) 2013, univariat pada penelitian yang sama
prevalensi stroke berdasarkan diagnosis menyatakan bahwa jarak tempat tinggal
tenaga kesehatan (nakes) tertinggi di pasien yang lebih dekat dengan rumah sakit
Sulawesi Utara (10,8‰).2 merupakan salah satu faktor yang berhu-
Kedatangan pasien stroke yang lebih bungan dengan kedatangan pasien lebih
awal ke rumah sakit memberikan kesem- awal ke rumah sakit.8
patan pada pasien untuk mendapatkan Tingkat pendidikan yang rendah pada
penanganan medis yang cepat dan tepat, pasien stroke berhubungan dengan keter-
yang berhubungan dengan keberhasilan lambatan kedatangan pasien ke rumah
terapi dan perbaikan luaran klinis pasien, sakit. Hal ini dapat dijelaskan oleh karena
sedangkan luaran klinis akan mengalami kurangnya pengetahuan pasien mengenai
perburukan pada pasien stroke yang tidak tingkat keparahan gejala stroke.5
mendapatkan penanganan medis secara Hasil penelitian yang dilakukan di
cepat dan tepat.4 Riyadh, Arab Saudi pada bulan November
Keterlambatan kedatangan pada pasien 2012 sampai April 2013, mendapatkan
stroke sebelum tiba di rumah sakit meru- letak tempat tinggal merupakan salah satu
pakan alasan utama terjadinya keterlam- faktor yang bermakna dalam keterlambatan
batan terapi pada kasus stroke.5 kedatangan pasien stroke ke Departemen
Salah satu faktor yang berhubungan Kegawatgaruratan Rumah Sakit. Pasien
dengan keterlambatan kedatangan pasien yang tinggal di luar kota Riyadh cenderung
stroke di rumah sakit ialah kurangnya terlambat untuk datang ke rumah sakit dan
pengetahuan mengenai gejala dan tanda pasien yang sendirian atau tidak memiliki
stroke.4 pendamping saat onset stroke terjadi lebih
Penelitian yang dilakukan di Cina pada cenderung terlambat untuk datang ke
62 rumah sakit tahun 2006 menyatakan rumah sakit. Penelitian tersebut menyata-
bahwa terdapat hubungan antara usia kan bahwa pasien yang datang mengguna-
pasien ≥65 tahun dengan kedatangan pasien kan ambulans sebagai pilihan transportasi
lebih awal di rumah sakit. Hal tersebut ke rumah sakit, berhubungan dengan
diduga terjadi akibat kesadaran pada pasien kedatangan pasien yang lebih awal untuk
(≥65 tahun) akan gejala stroke yang lebih mendapatkan terapi.9
tinggi karena merupakan target kampanye Penelitian ini bertujuan untuk menge-
promosi kesehatan.6 tahui faktor-faktor yang berhubungan de-
Studi observasional yang dilakukan di ngan keterlambatan kedatangan pasien
Korea Selatan terhadap 6636 pasien di 23 stroke di RSUP Prof. Dr. R. D. Kandou
Departemen Kegawatgaruratan Rumah Sakit Manado.
sepanjang tahun 2008, ditemukan bahwa
waktu kedatangan pasien ke rumah sakit METODE PENELITIAN
secara bermakna lebih panjang pada Jenis penelitian ini ialah analitik retro-
Barahama, Tangkudung, Kembuan: Faktor-faktor yang berhubungan ... 3
spektif menggunakan data rekam medik Tabel 1. Karakteristik subyek berdasarkan tipe
pasien stroke yang dirawat di RSUP Prof. stroke
Dr. R. D. Kandou Manado. Pengambilan
Tipe stroke Jumlah (%)
sampel pada penelitian ini menggunakan
Iskemik 97 42
teknik purposive sampling. Data rekam
medis pasien stroke iskemik dan stroke Hemoragik 134 58
hemoragik yang terdapat keterangan waktu Total 231 100
terjadinya gejala stroke, waktu kedatangan
pasien di rumah sakit dan data demografis Tabel 2 menunjukkan karakteristik
pasien yaitu; usia, jenis kelamin, tingkat subyek berdasarkan waktu kedatangan
pendidikan, letak tempat tinggal, jarak tem- pasien di rumah sakit dengan jumlah yang
pat tinggal, dan data penggunaan ambulans terlambat sebanyak 112 dari 231 (48,5%)
pasien lengkap diambil sebagai sampel. pasien dan yang tidak terlambat 119 pasien
Jumlah minimal sampel yaitu 226 sampel, (51,5%).
diambil berdasarkan rumus Lameshow
dengan menggunakan populasi pada Tabel 2. Karakteristik subyek berdasarkan
penelitian sebelumnya.10 waktu kedatangan
Data yang diperoleh dianalisis dengan Tipe stroke Jumlah (%)
uji chi-square dan disajikan dalam bentuk Terlambat 112 48,5
tabel. Waktu kedatangan, yang menjadi Tidak terlambat 119 51,5
variabel tergantung, merupakan waktu dari
Total 231 100
awal terjadinya gejala stroke sampai waktu
saat pasien tiba di rumah sakit sesuai data
rekam medis, dibagi menjadi terlambat Tabel 3 memperlihatkan bahwa pasien
(>24 jam) atau tidak terlambat (≤24 jam). stroke lebih sering dijumpai pada usia <65
Usia (<65 atau ≥65 tahun), jenis kelamin tahun yaitu 165 orang (71,4%) dibanding-
(laki-laki atau perempuan), tingkat pendi- kan pada usia ≥65 tahun yaitu 66 orang
dikan (rendah: tidak tamat SMA; tinggi: (28,6%). Pasien stroke dengan jenis
tamat SMA), letak tempat tinggal (Manado kelamin laki-laki lebih banyak yaitu 131
atau luar Manado), jarak tempat tinggal orang (56,7%) dibandingkan dengan jenis
(≤25 km atau >25 km) dan penggunaan kelamin perempuan yaitu 100 orang
ambulans (ya atau tidak), merupakan (43,3%). Stroke paling sering terjadi pada
variabel-variabel bebas. pasien dengan tingkat pendidikan SMA
yaitu 144 orang (61,9%), lebih tinggi
HASIL PENELITIAN dibandingkan dengan SMP yaitu 45 orang
Berdasarkan pengumpulan data rekam (18,6%), tingkat pendidikan SD yaitu 25
medik di Bagian Rekam Medik RSUP Prof. orang (10,8%), tingkat pendidikan sarjana
Dr. R. D. Kandou Manado, didapatkan 231 yaitu 11 orang (4,8%), dan tidak ada
berkas rekam medik pasien dengan stroke tingkat pendidikan yaitu 9 orang (3,9%).
pada tahun 2017 yang berjumlah 155 dan Pasien stroke dengan letak tempat tinggal
berkas rekam medik pasien tahun 2016 berada di luar Manado mempunyai jumlah
yang berjumlah 76. Jumlah ini lebih besar yang lebih banyak yaitu 166 orang
dari jumlah sampel minimal yang diperlu- (71,9%), dibandingkan dengan pasien
kan, yaitu 226 sampel. stroke yang letak tempat tinggalnya berada
di Manado yaitu 65 orang (28,1%). Jarak
Karakteristik Subjek Penelitian tempat tinggal pasien stroke dengan persen-
Karakteristik subyek berdasarkan jenis tase tertinggi pada jarak >25 km yaitu 120
stroke (Tabel 1), yaitu 134 dari 231 (58%) orang (52%), sedangkan tempat tinggal
pasien didiagnosis sebagai stroke hemora- pasien stroke pada jarak tempat tinggal ≤25
gik dan 97 pasien (42%) didiagnosis stroke km sebanyak 111 orang (48%). Distribusi
iskemik. pasien stroke yang tidak menggunakan
4 Jurnal e-Clinic (eCl), Volume 7, Nomor 1, Januari-Juni 2019
ambulans yaitu 184 orang (79,65%), lebih hubungan bermakna antara usia, jenis
banyak dibandingkan dengan pasien stroke kelamin, letak tempat tinggal, jarak tempat
yang menggunakan ambulans sebagai tinggal, dan penggunaan ambulans dalam
pilihan transportasi ke rumah sakit yaitu 47 penelitian ini. Hasil pengujian dengan uji
orang (20,35%). chi square antara waktu kedatangan dengan
Hasil analisis menggunakan uji chi tingkat pendidikan mendapatkan nilai
square antara variabel bebas dan variabel P=0,010 yang menandakan bahwa terdapat
tergantung yaitu, usia (P=0,771), jenis hubungan bermakna antara tingkat pendi-
kelamin (P=0,879), letak tempat tinggal dikan dan keterlambatan kedatangan pasien
(P=0,303), jarak tempat tinggal (P=0, 458), stroke di RSUP Prof. Dr. R. D. Kandou
dan penggunaan ambulans (P=0,469). Nilai Manado.
P>0,05 menunjukkan bahwa tidak terdapat