Download as doc, pdf, or txt
Download as doc, pdf, or txt
You are on page 1of 2

Ahmad Syech Albar atau yang lebih dikenal dengan nama Ahmad Albar merupakan penyanyi rock

kenamaan Indonesia. Penyanyi yang akrab disapa Iyek ini mengawali karirnya dengan menjadi bintang
film cilik lewat "Jenderal Kancil" (1957).

Di tahun yang sama, Iyek juga mulai mengasah kemampuan bermusiknya dengan membentuk sebuah
band cilik bernama "Bintang Remaja" dan "Kuarta Nada". Namun sayang keduanya harus bubar di
tengah jalan.

Iyek berangkat ke Belanda pada 1960. Di negeri kincir angin ini, Iyek kembali menyalurkan hasrat
bermusiknya dengan membentuk grup musik "Take Five" (1966-1967). Bersama dengan Take Five, Iyek
berhasil meraih juara vokalis terbaik dalam ajang festival musik saat itu. Setahun kemudian Iyek kembali
membentuk grup yang dinamakan "Clover Leaf" dan berhasil merilis 9 lagu.

Saudara tiri dari Camelia Malik ini akhirnya pulang ke Indonesia pada 1972 bersama dengan gitaris
Clover Leaf, "Ludwig Lemans", untuk membentuk band baru lagi. Akhirnya di tahun 1973, Iyek berhasil
membentuk band yang bernama God Bless dengan anggota Fuad Hassan (drum), Donny Fattah (bass),
%Jockie Surjoprajogo% (keyboard) dan Ludwig Lemans (gitar).

Mereka berhasil debut lewat album "God Bless" (1975). Rupanya album tersebut sukses besar dan
membuat mereka kembali menelurkan beberapa album seperti "Cermin" (1980), "Semut Hitam" (1988),
"Raksasa" (1989), "The Story of God Bless" (1990).

Sayang di tahun 80-an, God Bless mengumumkan untuk vakum. Di tengah kevakumannya tersebut, Iyek
tetap eksis dengan bersolo karir. Ia kemudian membentuk duo grup yang bernama "Duo Kribo" bersama
Ucok Harahap. Nama kribo diambil dari rambut keduanya yang terlihat kribo. Duo Iyek dan Ucok telah
merilis 3 album, "Neraka Jahanam" (1977), "Pelacur Tua" (1978) dan "Panggung Sandiwara" (1978).

Tak hanya itu saja, Iyek juga menelurkan beberapa album solo seperti "Syair Kehidupan" (1980),
"Kartika" (1989) dan "Jangan Ada Luka" (1996). Bahkan Iyek juga sempat membuat heboh ketika
berubah jalur dari rock ke dangdut dengan merilis album berjudul "Zakia" (1979). Lagu tersebut sukses
meledak di pasaran berkat kerjasama dengan Ian Antono yang juga gitaris baru God Bless sejak tahun
1980.

Beberapa anggota God Bless seperti Donny dan Ian Antono rupanya membentuk band baru yang
bernama Gong 2000. Grup band yang beranggotakan Ian Antono, Donny, Albert Wijaya, Yaya Muktio
dan Harry Anggoman itu akhirnya memilih Iyek untuk dijadikan sebagai vokalis Gong 2000.

Gong 2000 sukses menelurkan 4 album dan mengadakan konser besar dengan 100 ribu penonton. Peran
Iyek disini sukses menghasilkan God Bless kedua. Para fans tak peduli antara Gong 2000 maupun God
Bless karena di keduanya ada Iyek, Ian Antono dan Donny.

Tak hanya sebagai penyanyi, darah akting dari Iyek yang sudah dikenal sejak kecil ternyata juga
mempengaruhinya saat dewasa. Terbukti ia ikut berperan dalam berbagai film seperti "Perawan Malam"
(1974), "Laila Majnun" (1975), "Si Doel Anak Modern" (1976) dan "Cubit-Cubitan" (1979).

Kehidupan pribadi Iyek ternyata juga penuh konflik. Iyek menikahi aktris Rini S. Bono, lawan mainnya
dalam film Laila Majnun pada 28 April 1978. Pasangan tersebut melahirkan 3 orang putra yakni Fauzi
Albar, Fachri Albar dan Fadli Albar. Namun sayang pernikahan yang bertahan selama 16 tahun itu harus
kandas. Mereka bercerai pada 30 September 1994. Setelah itu Iyek sempat dikabarkan menjalin
hubungan dengan aktris Cut Keke pada 1996. Namun hubungan tersebut kembali berakhir akibat tak
direstui orangtua Keke karena perbedaan usia yang sangat jauh.

Iyek juga tersangkut kasus narkoba pada awal 2007. Ia ditangkap oleh polisi di rumahnya karena
ketahuan menyimpan ekstasi di kamar mandinya dan menyembunyikan Jenny, buronan narkoba di
apartemennya. Tak hanya itu saja, kasus ini juga menyeret putra kedua Iyek, Fachri Albar. Polisi
menemukan 1,2 gram kokain di kamarnya. Fachri Albar yang sempat menjadi buron kemudian
menyerahkan diri ke polisi, 30 November 2007. Sementara itu Iyek diganjar hukuman kurungan penjara
selama 7 bulan dan denda Rp 6 juta

You might also like