19140-Article Text-64566-1-10-20221227 - 230411 - 101610

You might also like

Download as pdf or txt
Download as pdf or txt
You are on page 1of 11

BIODIK: Jurnal Ilmiah Pendidikan Biologi

ISSN 2580-0922 (online), ISSN 2460-2612 (print)


Volume 08, Nomor 04,Tahun 2022, Hal. 65 - 75
Available online at:
https://online-journal.unja.ac.id/biodik

Research Article
Analisis Kemampuan Literasi Digital Siswa SMP Ditinjau dari Penggunaan Aplikasi
Mobile Learning pada Konsep Sistem Peredaran Darah Manusia

(Analysis of Digital Literacy Abilities of Junior High School Students in Terms of the Use of
Mobile Learning Applications on the Concept of Human Circulatory System)

Deudeu Anggia*, Billyardi Ramdan, Aa Juhanda


Program Studi Pendidikan Biologi, Universitas Muhammadiyah Sukabumi
Kota Sukabumi 43113, Jawa Barat, Indonesia
*Corresponding Author: anggiadhe143@gmail.com

Informasi Artikel ABSTRACT


Submit: 24 – 06 – 2022 Digital literacy is one of the skills that students must have in the current era of industrial
Diterima: 13 – 10 – 2022 revolution 4.0. This study aims to analyze the level of digital literacy of middle school
Dipublikasikan: 27 – 12 – 2022 students, particularly in relation to the concept of the human circulatory system, in
terms of the use of mobile learning in natural subjects. This survey is a descriptive
qualitative survey conducted in May 2022 using an analytical survey methodology. The
subjects of this survey are 24 eighth grade students SMPTIT Al-Hikmah. The
instrument used was the digital literacy survey adopted from Japelidi. The results show
that students' digital competence falls into five categories: very high, high, medium,
low and very low. On the other hand, students have a high level of digital competence
with an average percentage of the overall indicators of 71.51%. The conclusion of this
survey is that based on the results of the survey, students have a high level of digital
literacy in using Android-based mobile learning.
Keywords : digital literacy, mobile learning, human circulatiory system
Penerbit ABSTRAK
Program Studi Pendidikan Biologi Literasi digital merupakan salah satu kemampuan yang harus dimiliki pelajar pada era
FKIP Universitas Jambi, revolusi industri 4.0. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis tingkat literasi digital
Jambi- Indonesia siswa SMP yang ditinjau dari penggunaan mobile learning pada mata pelajaran IPA
khususnya pada konsep sistem peredaran darah manusia. Penelitian ini merupakan
penelitian kualitatif deskriptif dengan metode studi analisis yang dilakukan pada Mei
2022. Subjek dalam penelitian ini adalah 24 orang siswa kelas VIII SMPT IT Al-
Hikmah. Instrumen yang digunakan adalah angket kuesioner mengenai kemampuan
literasi digital yang diadaptasi dari Japelidi. Adapun hasil penelitian menunjukkan
bahwa tingkat kemampuan literasi digital pada siswa dibedakan menjadi lima kategori
diantaranya sangat tinggi, tinggi, sedang, rendah dan sangat rendah. Sementara
tingkatan literasi digita siswa berada pada tingkatan tinggi dengan rata-rata
presentase keseluruhan indikator yaitu 71,51%. Simpulan dari penelitian ini bahwa
tingkat literasi digital siswa berada pada tingkatan tinggi ditinjau dari penggunaan
mobile learning berbasis android melalui skor yang didapat pada angket kuesioner.
Kata Kunci : literasi digital, mobile learning, sistem peredaran darah manusia

biodik@unja.ac.id : https: 10.22437/bio.v8i4.19140 65


BIODIK: Jurnal Ilmiah Pendidikan Biologi
Vol. 08, No. 04 (2022), Hal. 65 – 75
This BIODIK : Jurnal Ilmiah Pendidikan Biologi is licensed under a CC BY-NC-SA (Creative Commons
Attribution-ShareAlike 4.0 International License)

PENDAHULUAN
Perkembangan zaman telah memasuki era Revolusi industri keempat atau 4.0 dan abad ke-21.
Sehingga revolusi industri 4.0 ini disebut sebagai revolusi digital. Hal ini menjadi cerminan dari pesatnya
perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi dalam kehidupan masyarakat, termasuk di bidang
teknologi informasi dan komunikasi. Salah satu kemampuan yang dibutuhkan pada abad ke-21 menuju
revolusi digital saat ini yaitu kemampuan literasi digital. Sesuai dengan hasil survei KOMINFO bersama
Katadata pada 2020, yang menyatakan bahwa Indonesia saat ini berada pada angka 3,47 dari skala 1-
4. Dimana angka tersebut menunjukkan indeks literasi digital di Indonesia masih dibawah tingkatan
baik dan capaian ini belum sampai pada level yang mumpuni. Literasi digital ini tidak hanya tentang bijak
dalam pemanfaatan teknologi dan informasi, akan tetapi individu harus mampu membaca serta
memahami informasi dalam bentuk text atau bentuk multimedia lainnya. Kemampuan literasi digital ini
dibutuhkan untuk memahami segala informasi digital tersebut.
Menurut Oktavia & Hardinata (2020), kecakapan literasi digital sangat terkait erat dengan melek
teknologi. Kemampuan literasi digital mempermudah interaksi dan komunikasi dalam proses
pembelajaran (Irhandayaningsih, 2020). Penggunaan teknologi dalam pembelajaran dapat
mempengaruhi cara guru mengajar. Peran literasi digital dalam menentukan keberhasilan pembelajaran
untuk menghadapi revolusi Industri 4.0, maka literasi digital harus dikembangkan (Dinata, 2021). Literasi
digital membantu orang untuk memperoleh, mengatur, dan memahami informasi yang digunakan untuk
meningkatkan kualitas hidup. Menurut Ketut (2021) bahwa untuk menghadapi abad 21 saat ini, setiap
institusi/sekolah harus membangun kebiasaan literasi digital di ruang kelas/sekolahnya. Dengan
mengedepankan nilai-nilai jati diri bangsa menciptakan kebiasaan modern bagi generasi baru siswa dari
SD hingga SMA.
Saat ini, COVID-19 yang telah menyebar ke seluruh belahan dunia termasuk ke Indonesia telah
mengubah pola hidup, bekerja bahkan kegiatan belajar mengajar. Digitalisasi teknologi dalam pendidikan
akan mengubah gaya belajar yang sering digunakan di kelas dengan beralih secara langsung (offline) ke
pembelajaran online dengan menggunakan teknologi internet sebagai media pembelajaran (Hudjimartsu
et al., 2021) Media pembelajaran merupakan alat untuk menyampaikan informasi pembelajaran yang
bertujuan untuk memfasilitasi kegiatan belajar di kelas, meningkatkan efisiensi belajar dan membuat
siswa tetap fokus pada mata pelajaran (Wiro & Sulistyowati, 2021).
Mobile learning merupakan cara lain untuk pengembangan media pendidikan. Mobile learning
dapat dilihat sebagai cara untuk meningkatkan pendidikan dari waktu ke waktu dan ruang (Darmawan,
2016) khususnya saat terjadinya wabah COVID- 19 sekarang ini yang mengharuskan kegiatan
pembelajaran dilakukan secara daring dari rumah masing- masing. Penggunaan Mobile Learning
menurut Junita (2019), keunggulannya adalah memudahkan proses kegiatan belajar mengajar yang
berlangsung baik di dalam atau di luar kelas yang mampu menarik perhatian siswa dan menimbulkan
semangat serta memotivasi siswa untuk belajar sehingga dapat menyampaikan dan memahami isi yang
diberikan dengan tepat. Manfaat lain dari penggunaan mobile learning adalah dapat mendukung
pembelajaran mandiri siswa.

66 Anggia, dkk.
BIODIK: Jurnal Ilmiah Pendidikan Biologi
Vol. 08, No. 04 (2022), Hal. 65 – 75

Berdasarkan penjabaran diatas, penelitian ini bertujuan untuk menganalisis tingkat literasi digital
siswa SMP yang ditinjau dari penggunaan aplikasi mobile learning berbasis android pada mata pelajaran
IPA khususnya konsep sistem peredaran darah manusia di SMP IT Al-Hikmah Parakansalak. Adapun
aplikasi mobile learning yang digunakan merupakan produk yang telah dikembangkan penulis dengan
nama aplikasi “SIPEDA” yang merupakan singkatan dari Sistem Peredaran Darah Manusia.

METODE PENELITIAN
Metode yang digunakan pada penelitian ini merupakan deskriptif kuantitatif. Penelitian deskriptif
kuantitatif adalah deskripsi, pemeriksaan, dan interpretasi tentang apa yang telah dipelajari dan menarik
kesimpulan dari fakta yang dapat diamati menggunakan angka (Listiani, 2017). Oleh karena itu, dapat
diketahui bahwa penelitian ini adalah penelitian yang menggambarkan, mempelajari dan menjelaskan
fenomena dengan angka tanpa tujuan untuk menguji hipotesis (Sulistyawati et al., 2022). Subjek
penelitian adalah siswa SMP IT Al-Hikmah Parakansalak kelas VIII semester genap tahun ajaran
2021/2022 sebanyak 24 orang adapun waktu pelaksanaan penelitian dilakukan pada bulan Mei 2022
setelah siswa menggunakan aplikasi mobile learning.
Instrumen pengumpulan data menggunakan kuesioner kemampuan literasi digital siswa dengan
butir pernyataan pada angket kemampuan literasi digital disusun berdasarkan 10 indikator literasi digital
menurut Japelidi (Adikara et al., 2021) yang telah dimodifikasi pada Tabel 1.
Tabel 1. Kisi-Kisi Angket Kemampuan Literasi Digital Siswa
Item-Item
No Indikator Sub Indikator Jumlah
Pernyataan
1 Mengakses Siswa mampu mengakses dan mengoperasikan media digital 1,2,3 3
2 Menyeleksi Siswa mampu memilih serta memilah informasi dari berbagai 4,5 2
sumber akses yang dinilai dapat bermanfaat
bagi pengguna lain
3 Memahami Siswa mampu memahami informasi yang sudah diseleksi 6,7 2
sebelumnya.
4 Menganalisis Siswa mampu menganalisis dengan melihat kurang lebihnya dari 8,9 2
informasi yangsudah dipahami sebelumnya
5 Mengverifikasi Siswa mampu melakukan konfirmasi silang dengan informasi 10,11 2
sejenis
6 Mengevaluasi Siswa mampu berpikir kritis saat berhadapan dengan informasi 12,13 2
7 Mendistribusikan Siswa mampu membagikan informasi kepada siapa yang akan 14 1
mengakses informasitersebut
8 Memproduksi Siswa mampu menyusun informasi baru yang akurat, jelas, dan 15 1
memperhatikan
etika
9 Berpartisipasi Siswa mampu aktif dalam berbagi informasi yang baik melalui 16,17 2
ruang media digital maupun kegiatan
komunikasi digital lainnya
10 Berkolaborasi Siswa mampu berpartisipasi dalam ruang digital (kolaborasi) 18,19 2
Skor penilaian yang digunakan yaitu skala likert 1-4. sedangkan kategori penilaian yang diperoleh
kemudian disesuaikan dengan kriteria pengkategorian pencapaian literasi digital menurut arikunto (2013).

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN


Hasil penelitian dari pengolahan angket yang telah diisi oleh siswa berkenaan dengan kemampuan
literasi digital siswa disajikan dalam bentuk angka untuk mengetahui analisis kemampuan literasi digital

Anggia, dkk. 67
BIODIK: Jurnal Ilmiah Pendidikan Biologi
Vol. 08, No. 04 (2022), Hal. 65 – 75

siswa melalui penggunaan Mobile learning berbasis android di kelas VIII SMP IT Al-Hikmah
Parakansalak.
Adapun data hasil ketercapaian literasi digital dengan rata-rata presentase 71,51% yang ditinjau
setelah penggunaan aplikasi Mobile Learning bisa dilihat dalam gambar yang telah disajikan berikut.

Gambar 1. Diagram hasil Analisis Kemampuan Literasi Digital Siswa

1. Mengakses

Gambar 2. Jawaban Indikator Kemampuan Mengakses

Pada Gambar 2 siswa mayoritas menyatakan “sangat setuju” mengenai kemampuannya pada
indikator menyeleksi. Adapun hasil analisa data ini yaitu diperoleh rata-rata presentase 86,46% dimana
jika dikonversikan menggunakan kategori penialaian menurut arikunto (2013), diperoleh nilai dengan
kategori “sangat tinggi”. Siswa memiliki kemampuan yang baik dalam mengoperasikan smartphone dan
mengakses media digital. Kemampuan penggunaan media digital ini tidak terlepas siswa yang telah
terbiasa dalam menggunakan dan mengoperasikan smartphone sebagai media komunikasi sehari-hari
sehingga ketika siswa dihadapkan dengan sebuah media pembelajaran berbentuk aplikasi smartphone
mereka tidak kebingungan lagi untuk menggunakan dan mengakses informasi yang sudah ada pada
aplikasi tersebut. Hal ini senada dengan pernyataan (Novrica & Sinaga, 2019), bahwa salah satu
keuntungan penggunaan smartphone bagi pelajar adalah memberikan akses informasi yang lengkap dan
cepat. Kemampuan akses siswa memberikan wawasan tentang persyaratan keterampilan yang
kompeten sehingga penggunaan media digital yang lebih efektif.

68 Anggia, dkk.
BIODIK: Jurnal Ilmiah Pendidikan Biologi
Vol. 08, No. 04 (2022), Hal. 65 – 75

2. Menyeleksi

Gambar 3. Jawaban Indikator Kemampuan Menyeleksi


Pada Gambar 3 siswa mayoritas menyatakan “kurang setuju” mengenai kemampuannya pada
indikator menyeleksi. Adapun hasil analisa data ini yaitu diperoleh rata-rata presentase 53,13% dimana
jikadikonversikan menggunakan kategori penialaian menurut arikunto (2013), diperoleh nilai dengan
kategori “sedang”. Berdasarkan hasil tersebut, siswa memiliki kemampuan yang cukup baik dalam
mencari, memilih dan memilah informasi dari berbagai sumber akses yang dinilai dapat bermanfaat bagi
pengguna lain media digital. Pada indikator ini terdapat banyak siswa yang merasa kurang mampu dalam
menyeleksi informasi yang dia temukan, hal ini biasanya berpengaruh pada hasil tugas yang mereka
kerjakan pada saat dirumah karena akses internet yang terbatas. Siswa sering kekurangan informasi saat
menggunakan media digital, sehingga tidak menyaring informasi tersebut secara detail (Rahmiani, 2021).
Pilihan media digital yang akan digunakan sangat penting, yaitu dalam hal visibilitas media. Siswa tidak
sepenuhnya memahami betapa pentingnya memilih informasi yang tepat untuk mereka.

3. Memahami

Gambar 4. Jawaban Indikator Kemampuan Memahami


Pada Gambar 4 siswa mayoritas menyatakan “setuju” mengenai kemampuannya pada indikator
memahami. Adapun hasil analisa data ini yaitu diperoleh rata-rata presentase 81,25% dimana jika

Anggia, dkk. 69
BIODIK: Jurnal Ilmiah Pendidikan Biologi
Vol. 08, No. 04 (2022), Hal. 65 – 75

dikonversikan menggunakan kategori penialaian menurut arikunto (2013), diperoleh nilai dengan kategori
“sangat tinggi”.
Berdasarkan hasil tersebut, siswa memiliki kemampuan yang sangat baik dalam memahami
informasi yang sudah diseleksi sebelumnya. indikator ketiga ini juga merupakan bagian dari kompetensi
dasar literasi digital. Ini karena pemahaman informasi mengarah pada kemampuan untuk menafsirkan
pesan dan menanggapinya di media digital (Rianto & Sukmawati, 2021).

4. Menganalisis

Gambar 5. Jawaban Indikator Kemampuan Menganalisis


Pada Gambar 5 siswa mayoritas menyatakan “setuju” dan “kurang setuju” mengenai
kemampuannya pada indikator menganalisis. Adapun hasil analisa data ini yaitu diperoleh rata-rata
presentase 70,83% dimana jika dikonversikan menggunakan kategori penialaian menurut arikunto
(2013), diperoleh nilai dengan kategori “tinggi”.
Berdasarkan hasil tersebut, siswa memiliki kemampuan yang baik dalam menganalisis dengan
melihat kurang lebihnya dari informasi yang sudah dipahami sebelumnya. Hasil ini menunjukkan bahwa
kompetensi atau kemampuan siswa dalam menganalisis informasi pada aplikasi mobile learning belum
detail dan terstruktur dengan baik. Kemampuan menganalisis ini ditinjau dari rasa ingin tahu siswa
terhadap suatu informasi (Agoestanto et al., 2019). Analisis adalah salah satu faktor kunci dalam
kemampuan literasi digital. Hal ini karena pemberitaan media digital seringkali sepele dan berbeda-beda.
Oleh karena itu, diperlukan analisis lebih lanjut untuk menghindari salah tafsir.

5. Memverifikasi
Pada Gambar 6 siswa mayoritas menyatakan “setuju” dan “kurang setuju” mengenai
kemampuannya pada indikator memverifikasi. Adapun hasil analisa data ini yaitu diperoleh rata-rata
presentase 79,69% dimana jika dikonversikan menggunakan kategori penialaian menurut arikunto
(2013), diperoleh nilai dengan kategori “tinggi”.
Berdasarkan hasil tersebut, siswa memiliki kemampuan yang baik dalam melakukan konfirmasi
silang dengan informasi sejenis yang dia temukan di aplikasi mobile learning maupun di media lainnya.
Kemampuan memverifikasi ini penting dikuasai oleh siswa dikarenakan banyaknya informasi yang belum

70 Anggia, dkk.
BIODIK: Jurnal Ilmiah Pendidikan Biologi
Vol. 08, No. 04 (2022), Hal. 65 – 75

tentu kebenarannya dalam aplikasi mobile learning sehingga siswa harus mampu memverifikasi informasi
yang ditemukannya dengan informasi lain dari rujukan yang lebih terpercaya.

Gambar 6. Jawaban Indikator Kemampuan Memverifikasi

6. Mengevaluasi

Gambar 7. Jawaban Indikator Kemampuan Mengevaluasi


Pada Gambar 7 siswa mayoritas menyatakan “setuju” mengenai kemampuannya pada indikator
memverifikasi. Adapun hasil analisa data ini yaitu diperoleh rata-rata presentase 75,52% dimana jika
dikonversikan menggunakan kategori penialaian menurut arikunto (2013), diperoleh nilai dengan kategori
“tinggi”.
Berdasarkan hasil tersebut, siswa memiliki kemampuan yang baik dalam mengevaluasi dan
mampu berpikir kritis saat berhadapan dengan informasi baru yang dia temukan pada aplikasi mobile
learning maupun media lainnya. Hal ini menjadi sebuah gambaran bahwa dalam menggunakan dan
mengakses informasi baru yang ada pada aplikasi mobile learning pada indikator mengevaluasi menjadi
sebuah hal penting pada saat pembelajaran berlangsung.

7. Mendistribusikan
Pada Gambar 8 siswa mayoritas menyatakan “setuju” mengenai kemampuannya pada indikator
mendistribusikan. Adapun hasil analisa data ini yaitu diperoleh rata-rata presentase 71,88% dimana jika

Anggia, dkk. 71
BIODIK: Jurnal Ilmiah Pendidikan Biologi
Vol. 08, No. 04 (2022), Hal. 65 – 75

dikonversikan menggunakan kategori penialaian menurut arikunto (2013), diperoleh nilai dengan kategori
“tinggi”.
Berdasarkan hasil tersebut, siswa memiliki kemampuan yang baik dalam mendistribusikan serta
membagikan informasi dengan mempertimbangkan siapa yang akan mengakses informasi tersebut.
Distribusi adalah aspek kunci dari penggunaan media digital. Hal ini disebabkan oleh kenyataan bahwa
distribusi informasi dapat menyebabkan segala macam informasi yang salah.

Gambar 8. Jawaban Indikator Kemampuan Mendistribusikan

8. Memproduksi

Gambar 9. Jawaban Indikator Kemampuan Memproduksi


Pada Gambar 9 siswa mayoritas menyatakan “setuju” dan “kurang setuju” mengenai
kemampuannya pada indikator memproduksi. Adapun hasil analisa data ini yaitu diperoleh rata-rata
presentase 56,25% dimana jika dikonversikan menggunakan kategori penialaian menurut arikunto
(2013), diperoleh nilai dengan kategori “sedang”.
Berdasarkan hasil tersebut, siswa memiliki kemampuan yang cukup baik dalam menyusun
informasi baru yang akurat, jelas, dan memperhatikan etika. Hal ini dipengaruhi oleh kemampuan literasi
digital siswa yang dikenal untuk produksi media digital. Pasalnya, hampir semua media digital akan
mewajibkan penggunanya untuk membuat konten dalam berbagai format (Rianto & Sukmawati, 2021).

72 Anggia, dkk.
BIODIK: Jurnal Ilmiah Pendidikan Biologi
Vol. 08, No. 04 (2022), Hal. 65 – 75

9. Berpartisipasi
Pada gambar siswa mayoritas menyatakan “setuju” dan “kurang setuju” mengenai kemampuannya
pada indikator berpartisipasi. Adapun hasil analisa data ini yaitu diperoleh rata-rata presentase 71,88%
dimana jika dikonversikan menggunakan kategori penialaian menurut arikunto (2013), diperoleh nilai
dengan kategori “tinggi”.
Berdasarkan hasil tersebut, siswa memiliki kemampuan yang baik dalam berpartisipasi
membagikan informasi yang baik melalui media sosial maupun kegiatan komunikasi digital lainnya. Dalam
hal ini, siswa membagikan informasi baru mengenai materi sistem peredaran darah yang didapatnya dari
aplikasi mobile learning kepada teman sebayanya melalui media sosial salah satunya di media whatsapp.
Partisipasi termasuk dalam menciptakan konten multimedia dan relevansi dengan orang lain untuk
memaksimalkan peluang jaringan (Kurnia et al., 2018).

Gambar 10. Jawaban Indikator Kemampuan Berpartisipasi

10. Berkolaborasi

Gambar 11. Jawaban Indikator Kemampuan Berkolaborasi


Pada gambar siswa mayoritas menyatakan “setuju” dan “kurang setuju” mengenai kemampuannya
pada indikator berkolaborasi. Adapun hasil analisa data ini yaitu diperoleh rata-rata presentase 68,23%
dimana jika dikonversikan menggunakan kategori penialaian menurut arikunto (2013), diperoleh nilai
dengan kategori “tinggi”.

Anggia, dkk. 73
BIODIK: Jurnal Ilmiah Pendidikan Biologi
Vol. 08, No. 04 (2022), Hal. 65 – 75

Berdasarkan hasil tersebut, siswa memiliki kemampuan yang baik dalam berpartisipasi aktif dalam
ruang digital. Biasanya siswa berpartisipasi aktif melalui diskusi bersama teman sebayanya dalam bentuk
chat di aplikasi whatsapp atau berdiskusi dalam aplikasi video conference (Salehudin et al., 2020). Hal
ini menjadi gambaran bahwa indikator berkolaborasi menjadi kemampuan penting yang harus dimiliki
siswa dimana siswa harus konsisten dalam mengelola informasi yang mereka dapatkan dari aplikasi
mobile learning atau media lainnya sehingga dapat menghasilkan kualitas informasi yang baik.

SIMPULAN
Data yang telah dikumpulkan dan dianalisis berdasarkan pada 10 indikator literasi digital
menunjukkan bahwa kemampuan literasi digital siswa untuk indikator mengakses dan memahami berada
pada kategori “sangat tinggi”, indikator Smenganalisis, mengevaluasi, mendistribusikan, berpartisipasi
dan berkolaborasi berada pada kategori “tinggi”, sedangkan pada indikator menyeleksi dan memproduksi
berada pada kategori “sedang” setelah ditinjau dari penggunaan aplikasi mobile learning SIPEDA.
Berdasarkan hasil tersebut, maka dapat disimpulkan bahwa kemampuan literasi digital siswa SMP IT Al-
Hikmah yang ditinjau melalui penggunaan aplikasi mobile learning berada pada kategori “tinggi”. Hal ini
menunjukkan bahwa penerapan multimedia dan penggunaan teknologi informasi sudah cukup baik
diterapkan oleh sekolah.

UCAPAN TERIMA KASIH


Kesempatan ini penulis sampaikan rasa hormat dan menghaturkan terimakasi sebesar-besarnya
kepada bapak Billyardi Ramdan, S.Pd., M.Si. dan bapak Aa Juhanda, M.Pd selaku dosen pembimbing
yang telah meluangkan waktu untuk berdiskusi. Kepada bapak Umar Sukmara, S.Pd.I. selaku kepala
SMP IT Al-hikmah Parakansalak yang telah mengizinkan penulis untuk melakukan penelitian, bapak
Ridwan Arifin, S.Pd. selaku guru mata pelajaran IPA SMP IT Al-Hikmah Parakansalak yang memebantu
penulis dalam berjalannya penelitian. Kepada seluruh siswa kelas VIII yang telah membantu selama
proses penelitian serta kepada semua pihak yang telah membantu penulis dan tidan dapat penulis
sebutkan satu-persatu.

RUJUKAN
Adikara, G. J., Kurnia, N., Adhrianti, L., Astuty, S., Wijayanto, X. A., Desiana, F., & Astuti, S. I. (2021).
Aman bermedia digital. Direktorat Jenderal Aplikasi Informatika.
Agoestanto, A., Sukestiyarno, Y. L., Isnarto, Rochmad, & Permanawati, F. I. (2019). Kemampuan
menganalisis argumen dalam berpikir kritis ditinjau dari rasa ingin tahu. Jurnal Prisma: Prosiding
Seminar Nasional Matematika, 2, 337–342.
https://journal.unnes.ac.id/sju/index.php/prisma/article/view/28948
Darmawan, D. (2016). Mobile Learning Sebuah Aplikasi Teknologi Pembelajaran. Rajawali Pers. Dinata,
K. B. (2021). Analisis Kemampuan Literasi Digital Mahasiswa Covid-19. Edukasi:
Jurnal Pendidikan, 19(1), 105–119. https://doi.org/10.31571/edukasi.v19i1.
Hudjimartsu, S. A., Prayudyanto, M. N., Permana, S., & Heryansyah, A. (2021). Peluang Dan Tantangan
Implementasi Merdeka Belajar Kampus Merdeka (Mbkm) Di Fakultas Teknik Dan Sains UIKA
BOGOR. Educate : Jurnal Teknologi Pendidikan, 7(1), 58.
https://doi.org/10.32832/educate.v7i1.6245

74 Anggia, dkk.
BIODIK: Jurnal Ilmiah Pendidikan Biologi
Vol. 08, No. 04 (2022), Hal. 65 – 75

Irhandayaningsih, A. (2020). Pengukuran Literasi Digital pada Peserta Pembelajaran Daring di Masa
Pandemi COVID-19. Anuva, 4(2), 231–240.
Junita, W. (2019). Penggunaan Mobile Learning sebagai Media dalam Pembelajaran. Prosiding Seminar
Nasional Teknologi Pendidikan Peran Teknologi Pendidikan Dalam Mengembangkan Dan
Meningkatkan Keprofesionalan Pendidik Di Era Revolusi Industri 4.0.
Ketut, N., Muliastrini, E., Nyoman, N., & Handayani, L. (2021). Gerakan Literasi Digital Bermuatan
Karakter Dalam Menyongsong Pendidikan Abad 21 Era Society 5.0.
Prosiding Webinar Nasional IAHN-TP Palangka Raya, No.3 Tahun 2021, 3, 79–85.
Kurnia, N., Monggilo, W. M. Z., & Adiputra, W. M. (2018). Yuk, Tanggap Dan Bijak Berbagi Informasi
Bencana Alam Melalui Aplikasi Chat. In Program Studi Magister Ilmu Komunikasi UGM (Vol. 1,
Issue 1).
Listiani, N. M. (2017). Pengaruh Kreativitas Dan Motivasi Terhadap Hasil Belajar Mata Pelajaran Produktif
Pemasaran Pada Siswa Kelas Xi Smk Negeri 2 Tuban. Jurnal Ekonomi Pendidikan Dan
Kewirausahaan, 2(2), 263. https://doi.org/10.26740/jepk.v2n2.p263-275
Novrica, C., & Sinaga, A. P. (2019). Peningkatan Pengetahuan Jurnalistik Siswa SMA Kota Medan Melalui
Pemanfaatan Smartphone. Jurnal Interaksi, 3(2), 169–179.
Oktavia, R., & Hardinata, A. (2020). Tingkat Literasi Digital Siswa Ditinjau Dari Penggunaan Teknologi
Informasi Sebagai Mobile Learning dalam Pembelajaran Biologi Pada Siswa Mengengah Atas
(SMA) Kecamatan Kuala Nagan Raya. Bionatural, VII(2), 26–34.
Rahmiani. (2021). Pemenuhan Kebutuhan Informasi Pandemi Covid-19 Melalui Media Penyiaran dan
Media Digital pada Masyarakat Lero (Studi Perbandingan). Institut Agama Islam negeri Parepare.
Rianto, P., & Sukmawati, A. I. (2021). Literasi Digital Pelajar Di Yogyakarta : Dari. Jurnal Komunikasi
Global, 10(1), 137–159.
Salehudin, M., Marniah, & Hariati. (2020). Siswa Sd Menggunakan Smartphone dalam Pembelajaran
Online. Jurnal Ibtida, 01(02), 229–242.
Sulistyawati, W., Wahyudi, & Trinuryono, S. (2022). Analisis (Deskriptif Kuantitatif) Motivasi Belajar Siswa
Dengan Model Blended Learning Di Masa Pandemi Covid19. Kadikma, 13(1), 68–73.
Wiro, M., & Sulistyowati, R. (2021). Pengembangan Mobile Learning Berbasis Android pada Mata
Pelajaran Produk Kreatif dan Kewirausahaan Sekolah Menengah Kejuruan. 3(5), 2092–2104.

Anggia, dkk. 75

You might also like