Download as pdf or txt
Download as pdf or txt
You are on page 1of 10

IMPLEMENTASI PROGRAM SEKOLAH SEHAT

BERKARAKTER DI SD MUHAMMADIYAH CONDONGCATUR

Ririn Hestiningtyas
Muhamad Fakhrur Saifudin
PGSD, FKIP, Universitas Ahmad Dahlan, Indonesia
E-mail: ririn1700005209@webmail.uad.ac.id

Abstract: The purpose of this study is to describe the implementation of the character
healthy school program as well as the supporting and inhibiting factors in its
implementation at SD Muhammadiyah Condongcatur. The approach used in this study is
a descriptive qualitative approach. Data collection methods used are interviews,
observation, and documentation. The result of the research is that SD Muhammadiyah
Condongcatur implements a character healthy school program that is in accordance with
the national standard guidelines for implementing a healthy school with character,
namely approaches, strategies, and procedures. SD Muhammadiyah Condongcatur
seeks to cultivate PHBS by integrating the main characters, namely religious, nationalist,
independent, mutual cooperation, and integrity. Supporting factors are UKS/M Ibnu Sina
at SD Muhammadiyah Condongcatur which has facilities and services of national
standard, canteen at SD Muhammadiyah Condongcatur which already has a BPOM
certificate, collaboration with experienced outsiders, and has excellent work programs.
The inhibiting factors for the implementation of the integrity character values that have
not been implemented properly, the density of classes that are still not in accordance
with the standards of a healthy school with character, the lack of cleanliness of student
toilets.
Key words: implementation; character healthy school; SD Muhammadiyah
Condongcatur.

Abstrak: Tujuan penelitian ini adalah mendeskripsikan implementasi program sekolah


sehat berkarakter serta factor pendukung dan penghambat dalam pelaksanaannya di SD
Muhammadiyah Condongcatur. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah
pendekatan kualitatif deskriptif. Metode pengambilan data yang digunakan adalah
wawancara, observasi, dan dokumentasi. Hasil penelitian adalah SD Muhammadiyah
Condongcatur menerapkan program sekolah sehat berkarakter sudah sesuai dengan
pedoman standar nasional impelementasi sekolah sehat berkarakter yaitu dengan
pendekatan, strategi, dan prosedur. SD Muhammadiyah Condongcatur berupaya untuk
membudayakan PHBS dengan mengintegrasikan karakter utama yaitu religious,
nasionalis, mandiri, gotong royong, dan integritas. Faktor pendukungnya adalah UKS/M
Ibnu Sina di SD Muhammadiyah Condongcatur memiliki fasilitas dan pelayanan yang
berstandar nasional, kantin SD Muhammadiyah Condongcatur yang sudah mengantongi
sertifikat BPOM, kerjasama dengan pihak luar yang berpengalaman, memiliki program
kerja unggulan. Faktor penghambat pelaksanaan nilai karakter integritas yang belum
terlaksana dengan baik, kepadatan kelas yang masih belum sesuai dengan standar
sekolah sehat berkarakter, kurangnya kebersihan toilet peserta didik.
Kata kunci: implementasi; sekolah sehat berkarakter; SD Muhammadiyah
Condongcatur.

Pendidikan kesehatan merupakan pada perilaku yang sehat yang didasari oleh
suatu upaya agar membentuk masyarakat kesadaran diri baik itu secara individu,
yang peduli terhadap kesehatan dirinya dan kelompok ataupun masyarakat untuk
kesehatan orang lain. Menurut Sari (2013) memelihara dan meningkatkan kesehatan.
Pendidikan kesehatan adalah proses Melalui pendidikan kesehatan di sekolah ini
transisi kehidupan masyarakat terutama diharapkan sekolah dapat membentuk

33
Jurnal Dinamika Manajemen Pendidikan (JDMP) Volume 6, Nomor 1, 2021.., hlm. 33-42
ISSN: E-ISSN : 2540-7880
DOI : 10.26740/jdmp.v4n1.p1-10

karakter peserta didik agar selalu selain itu kerja sama juga dilakukan dengan
menerapkan perilaku bersih dan sehat di orang tua peserta didik dan masyarakat
lingkungan sekolah maupun di lingkungan sekitar hal ini dikarenakan waktu yang
rumah. dihabiskan oleh peserta didik lebih banyak
Menurut Pradipta (2017) Sekolah sehat di lingkungan masyarakat dan lingkungan
adalah lingkungan hidup sekolah yang keluarga (Tamami, 2019).
sehat, mencakup keseluruhan kondisi fisik, Salah satu program sekolah sehat
mental dan sosial dari suatu sekolah. yang menjadi unggulan adalah Program
Memelihara dan membina lingkungan Sekolah Sehat Berkarakter. Menurut
menjadi aman dan sehat merupakan Kemendikbud (2019) Program Sekolah
tanggung jawab bersama dari pemerintah Sehat Berkarakter merupakan program
dan anggota masyarakat sekolah. sekolah yang membangun peserta didik
Program sekolah merupakan kegiatan menjadi manusia yang sehat dan
sekolah yang dilaksanakan dalam rangka mengedepankan psikososialnya yang
mencapai tujuan pendidikan yang sesuai mencerminkan karakter religius, nasonalis,
dengan kebijakan dan stategi pendididikan mandiri, gotong royong, dan integritas.
yang sudah diterapkan oleh sekolah. Sekolah sehat berkarakter ini
Program sekolah dilaksanakan secara melaksanakan program yang di bawahi oleh
khusus untuk sekolah sesuai dengan tujuan Usaha Kesehatan Sekolah (UKS). Program
yang di harapkan dan sesuai dengan ini memiliki 3 aspek yang saling
kekhasan di sekolah. Sehingga setiap berkesinambungan yaitu fisik, non fisik, dan
sekolah memiliki program sekolah yang personal dalam PHBS (Pembiasaan
berbeda-beda sesuai dengan tujuan dan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat) sebagai
kekhasan dari sekolah itu sendiri. Program budaya peserta didik. Tujuan program
sekolah ini banyak sekali macamnya seperti sekolah sehat berkarakter ini adalah untuk
Adiwiyata, Pendidikan Inkusi, PHBS membentuk pola hidup sehat yang dapat
(Perilaku Hidup Bersih dan Sehat), Program meningkatkan kesejahteraan kesehatan
Budaya Mutu Sekolah, Program Sekolah peserta didik yang meliputi menekan
Sehat Berkarakter, Program Sekolah pertumbuhan angka kesakitan peserta didik
Ramah Anak, dll. sekolah, meningkatkan jangkauan
Untuk menunjang pelaksanaan pelayanan kesehatan kepada peserta didik
program sekolah sehat maka sekolah harus sekolah, meningkatkan kualitas kesehatan
memiliki manajemen layanan khusus. peserta didik baik secara mental, fisik,
Manajemen layanan khusus ini merupakan maupun sosial, dan agar peserta didik
sebuah pelayanan yang diberikan oleh memiliki sikap, keterampilan, dan
sekolah kepada peserta didik sebagai pengetahuan dalam melaksanakan prinsip
penunjang kegiatan belajar mengajar untuk dan kegiatan hidup sehat sebagai usaha
mencapai tujuan pendidikan yang efektif meningkatkan kesehatan di sekolah.
dan efisien (Aini, 2020). Jenis manajeman Berdasarkan wawancara awal yang
layanan khusus yang difokuskan di program dilakukan dengan Wakil Kepala Sekolah SD
sekolah sehat adalah layanan UKS (Usaha Muhammadiyah Condongcatur pada
Kesehatan Sekolah). Menurut Rahmawati & tanggal 17 November 2020 didapatkan
Soetopo (2015) Layanan UKS merupakan bahwa SD Muhammadiyah Condongcatur
unit yang melayani peserta didik dan memiliki program sekolah sehat berkarakter
seluruh masyarakat sekolah dan yang sudah dilaksanakan sejak 2016
membimbing untuk meningkatkan merupakan program yang di bawahi oleh
kesehatan dengan melaksanakan pola UKS. Tujuan penerapan Sekolah Sehat
hidup bersih dan sehat sehingga Berkarakter di SD Muhammadiyah
pembelajaran yang dilakukan di sekolah Condongcatur ini adalah selain untuk
dapat berjalan dan berkembang dengan mengikuti lomba sekolah juga ingin
optimal. Untuk menciptakan pola hidup menerapkan pola hidup bersih dan sehat
sehat yang optimal dibutuhkan kerja sama kepada seluruh warga sekolah khususnya
dengan lembaga dan instansi pemerintah bagi peserta didik sehingga dengan peserta
34
Ririn Hestiningtyas & Muham ad Fakhrur Saifudin, Implementasi Program Sekolah Sehat Berkarakter Di Sd
Muhammadiyah Condongcatur

didik yang sehat maka akan terbentuk tujuan program sekolah sehat berkarakter
karakter yang bertanggung jawab, disiplin, ini tercapai dengan baik dan maksimal.
gotong royong dan religius. Tujuan dilaksanakannya penelitian ini
Kegiatan sekolah sehat berkarakter adalah untuk mendeskripsikan
yang berjalan di SD Muhammadiyah implementasi program sekolah sehat
Condongcatur telah menjuarai Lomba berkarakter serta mendeskripsikan factor
Sekolah Sehat Berkarakter tingkat nasional penghambat dan factor pendukung
pada tahun 2019. Latar belakang yang implementasi program sekolah sehat
membuat SD Muhammadiyah berkarakter di SD Muhammadiyah
Condongcatur menjuarai lomba sekolah Condongcatur.
sehat berkarakter karena sekolah
senantiasa selalu memberikan contoh METODE
pentingnya perilaku hidup sehat bagi
Jenis penelitian yang digunakan dalam
seluruh warga sekolah. Karena dengan
penelitian ini adalah penelitian dengan
berperilaku hidup sehat memunculkan jiwa metode kualitatif deskriptif. Menurut
yang kuat sehingga mewujudkan warga
Sugiyono (2012) metode kualitatif dengan
sekolah yang berkualitas. Kegiatan
pendekatan deskriptif merupakan metode
pelaksanaan sekolah sehat berkarakter ini
penelitian yang mengacu pada filsafat
dilakukan di dalam pembelajaran dan di luar
postpositivisme, filsafat pospositivisme ini
pembelajaran. Proses dilakukan saat
digunakan untuk melakukan penelitian
didalam pembelajaran adalah penguatan dengan objektif dan alamiah serta peneliti
karakter dan pemberian motivasi kepada
disini berperan sebagai key informan.
peserta didik tentang pola hidup bersih dan
Proses dalam penelitian kualitatif ini
sehat. Dan kegiatan yang dilakukan di luar
memiliki upaya penting yang harus
pembelajaran ini banyak sekali seperti
dilakukan, seperti mengajukan pertanyaan
sekolah rutin melaksanakan kerja bakti di
dan prosedur, mengumpulkan data yang
lingkungan sekolah hingga radius 500
spesifik dari para partisipan, menganalisis
meter, pemilahan sampah sesuai dengan
data secara induktif mulai dari tema khusus
ketentuan organik, anorganik, dan pecah
ke tema umum dan menafsirkan makna
belah, penanaman tanaman apotik hidup
data sehingga laporan akhir yang dihasilkan
dan perawatan tanaman apotik hidup. memiliki struktur yang fleksibel (Creswell,
Selain itu para murid dan guru senantiasa
2016).
berpartisipasi dalam membersihkan
Penelitian mengenai implementasi
lingkungan sekolah seperti kelas dan
sekolah sehat berkarakter dilakukan di SD
ruangan kerja masing-masing.
Muhammadiyah Condongcatur pada Maret-
Selanjutnya, hasil wawancara yang
April 2021. Subjek penelitian ini adalah
telah dilaksanakan di SD Muhammadiyah kepala UKS selaku tim program sekolah
Condongcatur ditemukan ciri-ciri sekolah
sehat berkarakter, kepala sekolah, guru,
sehat berkarakter yaitu sekolah memiliki
peserta didik dan karyawan SD
lingkungan yang bersih dengan dilengkapi
Muhammadiyah Condongcatur. Objek pada
sarana prasarana penunjang seperti green penelitian ini adalah implementasi program
house untuk tanaman obat, tempat sampah sekolah sehat berkarakter di SD
3 warna, desinfektan di setiap kelasnya dan
Muhammadiyah Condongcatur. Teknik
UKS yang sudah sesuai dengan standar
pengumpulan data yang digunakan adalah
nasional. UKS merupakan salah satu
wawancara, observasi, dan dokumentasi.
sarana prasarana yang paling berpengaruh Untuk keabsahan data menggunakan uji
dalam program sekolah sejat berkarakter ini triangulasi teknik dan triangulasi sumber.
karena di UKS ini memiliki 3 prisip yaitu
Pada penelitian implementasi sekolah sehat
Trias UKS yang berisi pelayanan
berkarakter di SD Muhammadiyah
kesehatan, pendidikan kesehatan, dan
Condongcatur ini analisis data yaitu reduksi
pembinaan sekolah sehat. Selain itu
data, penyajian data, dan conclusion
partisipasi masyarakat sekolah yang
drawing/verivication.
memiliki karakter disiplin, tanggung jawab,
dan gotong royong yang tinggi membuat
35
Jurnal Dinamika Manajemen Pendidikan (JDMP) Volume 6, Nomor 1, 2021.., hlm. 33-42
ISSN: E-ISSN : 2540-7880
DOI : 10.26740/jdmp.v4n1.p1-10

HASIL DAN PEMBAHASAN Pendidikan Kewarganegaraan dan


Penjaskes. Menurut Muhamad Afandi, Evi
1. Impelementasi Program Sekolah
Chamalah (2013) model pembelajaran
Sehat Berkarakter di SD
merupakan sebuah perencanaan atau
Muhammadiyah Condongcatur
langkah yang dilakukan sebagai pedoman
Pada Implementasi program sekolah pelaksanaan proses pembelajaran di kelas
sehat berkarakter ini memiliki tiga tahapan maupun di luar kelas. Untuk metode yang
dalam pelaksanaannya yaitu: digunakan di SD Muhammadiyah
Condongcatur adalah metode ceramah,
Pendekatan diskusi, penugasan, problem solving, dan
Pendekatan program sekolah sehat demonstrasi, pendekatan lingkungan dan
realistic.
berkarakter ini memiliki tiga macam yaitu
ada pendekatan berbasis kelas, pendekatan Kedua, pendekatan berbasis sekolah.
berbasis sekolah, dan berbasis masyarakat. Komponen yang pertama adalah
Pertama, pendekatan berbasis kelas. pembiasaan dan pembudayaan senyum,
Pendekatan berbasis kelas ini merupakan sapa, dan salam. Warga sekolah di SD
Muhammadiyah Condongcatur melayani
pendekatan yang mengintergrasikan nilai-
dan menyapa dengan ramah hingga
nilai karakter dalam proses pembelajaran.
Komponen yang digunakan ada RPP, tujuannya tersampaikan dengan baik.
media, materi, dan metode yang digunakan Komponen yang kedua adalah kepedulian
terhadap kebersihan sekolah maupun
guru untuk memberikan pengetahuan
pemeliharaan tanaman. Lingkungan yang
tentang sekolah sehat berkarakter kepada
ada di SD Muhammadiyah Condongcatur
peserta didik (Dikdasmen, 2020). lingkungan sekolah sangat bersih dan tidak
Komponen yang pertama adalah RPP.
terlihat sampah berserakan di halaman
Menurut Sampurna (2020) Rencana
sekolah. Selain itu tanaman yang ada di
Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) sekolah
sekolah terawat dengan baik sehingga
sehat harus dibuat dan dilaksanakan sesuai
terlihat tumbuh dengan subur dan tidak
dengan kompetensi serta indicator yang
terlihat daun yang layu. Ketiga,
memiliki hubungan dengan sekolah sehat
ekstrakulikuler terintegrasi. Ekstrakulikler ini
agar pada saat pembelajaran berlangsung
dilaksanakan terprogram dengan berbagai
peserta didik dapat mengerti dan macam kegiatan berdasarkan karakter
memahami tentang sekolah sehat itu
PHBS ataupun karakter umum
sendiri. RPP yang diberlakukan di SD
(Kemendikbud, 2019). Ektrakulikuler di SD
Muhammadiyah Condongcatur tidak
Muhammadiyah Condongcatur yang
memiliki RPP khusus tetapi didalam
terintegrasi dengan sekolah sehat
indikatornya ada penekanan Perilaku Hidup berkarakter itu ada. Ada beberapa
Bersih dan Sehat (PHBS) dan karakter
ekstrakulikuler yang terintegrasi dengan
utama yaitu religius, nasionalis, mandiri,
karakter umum yaitu (Patroli Keamanan
gotong royong, dan integritas. Komponen
Sekolah) PKS, (Hizbul Wathan) HW, dan
yang kedua adalah media pembelajaran.
Karate. Sedangkan ekstrakulikuler yang
Media pembelajaran yang digunakan oleh terintegrasi dengan PHBS yaitu
guru adalah ada video, buku, foto, alat ekstrakulikuler olahraga yaitu ada
kebersihan, dan barang bekas atau sampah
berenang, futsal, panahan, dll.
daur ulang. Alat kebersihan dan barang
Ketiga, pendekatan berbasis
bekas ini biasanya digunakan untuk
masyarakat. Komponen pertama adalah
pembelajaran yang terjadi di luar kelas dan
kerjasama dengan orangtua peserta didik.
untuk video, foto dan buku digunakan saat Dalam hal ini sekolah dan orangtua harus
pembelajaran berlangsung di dalam kelas.
selalu melakukan komunikasi untuk
Komponen yang ketiga dan empat adalah
mengetahui perkembangan sekolah dan
materi dan metode pembelajaran. Materi
perkembangan hasil belajar anaknya di
yang digunakan untuk memberikan
sekolah (Sumarsono, 2019). Di SD
pengetahuan tentang sekolah sehat
Muhammadiyah Condongcatur
berkarakter adalah materi yang ada di
36
Ririn Hestiningtyas & Muham ad Fakhrur Saifudin, Implementasi Program Sekolah Sehat Berkarakter Di Sd
Muhammadiyah Condongcatur

mengadakan pertemuan rutin dengan UKS/M dan kader, mengefektifkan dan


seluruh warga sekolah maupun dengan mengembangkan pelaksanaan Trias UKS/M
masing-masing wali kelas peserta didik. Hal dengan menggunakan berbagai pendekatan
ini digunakan untuk menampilkan karya, inovatif dan mengadakan lomba-lomba
hasil belajar diluar sekolah maupun didalam yang bertemakan kesehatan sekolah.
sekolah, dan perkembangan akademik non Strategi tersebut akan didukung
akademik masing-masing peserta didik. dengan komitmen untuk melaksanakan
Komponen kedua, kerjasama yang budaya PHBS. SD Muhammadiyah
melibatkan tokoh masyarakat, masyarakat, Condongcatur menerapkan budaya PHBS
maupun alumni. Menurut Afriansyah (2019) yang memiliki 5 tatanan. Pertama, mencuci
tujuan kerjasama dengan masyarakat luar tangan dengan sabun sebelum dan
sekolah adalah sekolah lebih mudah untuk sesudah makan. Menurut Atikah (2012)
mendapatkan usul maupun saran terhadap Mencuci tangan merupakan salah satu
pendidikan yang terjadi di sekolah selain itu upaya yang dilakukan oleh peserta didik
menyalurkan partisipasi kebutuhan untuk mencegah penularan penyakit melalui
masyarakat yang dapat diwujudkan oleh sentuhan tangan. Mencuci tangan di SD
sekolah dan saling bekerjasama dalam Muhammadiyah Condongcatur sudah
mewujudkan tujuan yang sudah dibuat menjadi rutinitas. Sebelum masuk ke dalam
bersama demi kesejahteraan sekolah dan sekolah seluruh warga sekolah maupun
masyarakat sekitar. Di SD Muhammadiyah tamu diwajibkan untuk mencuci tangan
Condongcatur bentuk Kerjasama yang terlebih dahulu. Saat sarapan di kantin
dilakukan adalah mengadakan beberapa terlihat guru dan karyawan mencuci tangan
kegiatan yang melibatkan masyarakat sebelum memegang makanan dan
sekitar seperti pembagian zakat fitrah, mengkonsumsi makanannya. Kedua,
pemeriksaan rutin, dan kerja bakti massal mengkonsumsi makanan sehat. Menurut
bersama warga sekolah sehingga Kemenkes RI (2011) kebiasaan
hubungan masyarakat dengan warga mengkonsumsi makanan yang tidak sehat
sekolah terjalin dengan baik. Ketiga, pada anak usia sekolah dasar akan memiliki
mengembangkan nilai-nilai kearifan local. dampak disproporsi asupan kekurangan gizi
Cara SD Muhammadiyah Condongcatur maupun kelebihan gizi baik zat gizi mikro
mengembangkan nilai kearifan local ini maupun makro. Setiap pagi dan siang guru
adalah dengan setiap acara yang diadakan karyawan SD Muhammadiyah
oleh sekolah pasti ada pertunjukan Condongcatur diberikan sarapan dan
kesenian daerah seperti bregodo, wayang, makan siang dengan lauk pauk yang sehat
dan tari-tarian tradisional lainnya. Selain itu seperti sayur sop, ayam goreng, ca
ada juga ekstrakulikuler yang memiliki kangkung, dan soto ayam. Sehingga
tujuan melestarikan budaya Indonesia makanan yang diberikan oleh sekolah
terutama budaya jawa yaitu ekstrakulikuler sesuai dengan makanan sehat. Ketiga,
tari yang diadakan di setiap minggunya. menggunakan toilet bersih dan sehat.
Menurut Kemenkes RI (2011) Standar
Strategi toilet yang baik adalah toilet yang
Pelaksanaan program sekolah sehat mempunyai aliran air yang baik, air bersih,
berkarakter memiliki strategi berdasarkan memiliki ventilasi cahaya yang cukup,
potensi perkembangan generasi yang sirkulasi udara yang baik, memiliki kran
semakin berkualitas dari hasil dan untuk cuci tangan dan sabun cair, dan tong
terciptanya sekolah yang sehat sampah sehingga keluar dari toilet tubuh
(Kemendikbud, 2019). Strategi yang bersih dan tidak bau. Toilet yang ada di SD
dibangun SD Muhammadiyah Muhammadiyah Condongatur bersih, tidak
Condongcatur adalah dengan cara berbau, dan tidak licin sehingga nyaman
membangun komiten bersama, identifikasi untuk digunakan. Jumlah toilet yang ada di
potensi dan penyususnan program, SD Muhammadiyah Condongcatur yaitu 34
membenahi dan melengkapi administrasi, dan dilengkapi kartu kendali kamar mandi
sarana, dan fasilitas Kesehatan, dan jentik. Keempat, olahraga yang teratur.
mengoptimalkan kerja tim pelaksana Olahraga adalah salah satu aktifitas fisik
37
Jurnal Dinamika Manajemen Pendidikan (JDMP) Volume 6, Nomor 1, 2021.., hlm. 33-42
ISSN: E-ISSN : 2540-7880
DOI : 10.26740/jdmp.v4n1.p1-10

yang memiliki fungsi untuk meningkatkan dijadikan pupuk kompos dan sampah yang
dan menjaga kesehatan maupun kebugaran dapat didaur ulang dibuat kerajinan tangan
suatu individu maupun kelompok yang dipajang di hall sekolah. Tempat
(Kemenkes RI, 2011). Pada masa pandemi sampah yang ada di SD Muhammadiyah
SD Muhammadiyah Condongcatur setiap Condongcatur dibedakan jenis sampah
hari Jumat guru dan karyawan sekolah sesuai warnanya. Warna hijau untuk
mengadakan olahraga pagi secara rutin. sampah organic, warna kuning sampah
Olahraga yang dilakukan oleh guru dan dapat didaur ulang, dan warna merah
karyawan yaitu badminton, senam, dan sampah yang tidak dapat didaur ulang.
pingpong. Untuk peserta didik Tempat cuci tangan atau wastafel di
melaksanakan senam rutin setiap hari jumat sekolah berjumlah 46 buah yang terletak di
menggunakan zoom meeting dirumah depan kelas, kantin, dan lapangan. SD
masing masing. Kelima, membuang Muhammadiyah Condongcatur memiliki 4
sampah pada tempatnya. Menurut (Atikah, sumber air bersih yaitu ada di depan
2012) Membuang sampah pada tempatnya mushola, belakang perpustakaan, depan
merupakan salah satu pola hidup sehat keuangan, dan gedung hijau. Sumber air
yang harus dijadikan sebagai kebiasaan bersih ini juga sudah memenuhi syarat
dan sebagai teladan untuk diri sendiri sekolah sehat. Saptic tank yang ada di SD
maupun orang lain. Warga sekolah SD Muhammadiyah Condongcatur berjarak ±
Muhammadiyah Condongcatur selalu 12 m dari sumber air bersih yang berjumlah
membuang sampah dengan tertib. Hal ini 4 buah yaitu satu di lapangan tengah, dua
dapat dilihat ketika lingkungan sekolah di barat ruang makan, dan satu di parkiran.
selalu terlihat bersih dan nyaman tidak Ventilasi yang ada di ruangan kelas
terlihat sampah berserakan di halaman, di maupun ruangan lainnya berjalan dengan
ruangan, maupun di pojok area sekolah. baik. Pencahayaan yang ada di ruangan
Selain memberikan pemotivasian, baik karena memiliki kaca yang besar dan
pembiasaan, peneladanan, konsistensi, banyak. Ruang kelas memiliki 8 kaca besar
refleksi dan mengidentifikasi karaktter dan 16 kaca kecil. Kantin yang berada di
Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) SD Muhammadiyah Condongcatur ini
strategi yang dilakukan oleh SD sudah mengantongi Sertifikat Hygine
Muhammadiyah Condongcatur adalah Kantin Dinkes Sleman dan Piagam Bintang
mempersiapkan sarana prasarana yang Keamanan Pangan dari BPOM DIY.
mendukung implementasi sekolah sehat Kebersihan toilet itu sendiri karena pada
berkarakter yang meliputi kepadatan ruang toilet peserta didik kadang meimbulkan bau
kelas. SD Muhammadiyah Condongcatur yang tidak sedap sehingga petugas
memiliki kepadatan yaitu 1 peserta didik kebersihan harus rajin mengecek toilet
hanya mempunyai ruang 1,4 m2 sehingga secara rutin agar bau tidak menyebar.
kurang memenuhi persyaratan sekolah UKS/M yang ada di SD Muhammadiyah ini
sehat berkarakter. Tidak terjadi kebisingan sudah berstandar nasional.
di arena sekolah karena SD SD Muhammadiyah Condongcatur
Muhammadiyah Condongcatur memiliki banyak mengadakan kerjasama dengan
lingkungan yang mendukung untuk pihak luar sekolah apalagi dengan sector
pembelajaran dan lingkungan yang luas kesehatan. Disini kita kejasama dengan
maka lingkungan sekolah tenang walaupun Puskesmas Depok II, RS JIH, Dana Sehat
dekat dengan ringroad. Sehingga data Muhammadiyah, BNN Kabupaten Sleman,
disimpulkan bahwa tidak terjadi kebisingan Polsek Depok Timur, Bank Sampah Dedi,
saat proses pembelajaran berlangsung. Komite Sekolah, dan Masyarakat
Lapangan di SD Muhammadiyah berjumlah RT.08/RW.21, Ngringin, Condongcatur.
4. SD Muhammadiyah Condongcatur
bekerjasama dengan bank sampah dedy Prosedur
untuk mengambil sampah yang tidak dapat
Prosedur yang digunakan oleh SD
didaur ulang. Sedangkan untuk sampah
Muhammadiyah Condongcatur dalam
organic sekolah mengelola sendiri untuk
meengimplementasikan sekolah sehat
38
Ririn Hestiningtyas & Muham ad Fakhrur Saifudin, Implementasi Program Sekolah Sehat Berkarakter Di Sd
Muhammadiyah Condongcatur

berkarakter adalah yang pertama melakukan pembelajaran sebagai wujud


membentuk tim sekolah sehat berkarakter menjadikan generasi bangsa yang
di sekolah. Kepengurusan sekolah sehat berkualitas (Kesuma, D., Triata, C., Johar,
berkarakter yang terbentuk di SD 2012). SD Muhammadiyah menanamkan
Muhammadiyah Condongcatur ini sama karakter nasionalis dengan cara
dengan kepengurusan UKS/M Ibnu Sina mengadakan upacara hari senin yang rutin
karena pada dasarnya ujung tombak dilaksanakan, upacara peringatan hari
program sekolah sehat berkarakter adalah nasional lainnya, dan ada kegiatan lomba
UKS itu sendiri. Hasil observasi yang yang dapat meningkatkan cinta tanah air
dilakukan oleh peneliti didapatkan bahwa seperti lomba menyanyikan lagu nasional,
yang terlibat dalam kepengurusan atau Tim menarikan tari tradisional, dan melukis
Sekolah Sehat Berkarakter di SD dengan tema Indonesia.
Muhammadiyah Condongcatur yaitu terdiri Ketiga, karakter mandiri. Menurut
dari Kepala Desa Codongcatur, kepala Kesuma, D., Triata, C., Johar (2012)
sekolah, guru pembina UKS, komite Mandiri merupakan salah satu nilai karakter
sekolah, kader UKS dokter kecil, guru, dan yang mencerminkan sikap dan tingkah laku
peserta didik. Struktur kepengurusan ini tidak bergantung pada orang lain serta
tertempel di ruangan UKS putri sehingga menggunakan seluruh tenaga, waktu dan
terlihat dengan jelas bagaimana pikiran untuk meraih cita-cita, mimpi, dan
kepengurusannya. harapan. Menanamkan karakter mandiri di
Kedua, mengidentifikasi nilai karakter SD Muhamamdiyah Condongcatur ini
utama yang mencerminkan sekolah sehat dengan cara membiasakan peserta didik
berkarakter yang terdapat di sekolah. Nilai untuk mengerjakan tugas secara mandiri
karakter utama yang mencerminkan dan dibiasakan untuk menjaga kebersihan
sekolah sehat berkarakter itu ada lima yaitu diri sendiri. Selain itu karakter mandiri yang
nilai religious, nasionalis, gotong royong, terkait dengan sekolah sehat berkarakter ini
mandiri, dan intergritas. Sebuah sekolah ditanamkan dengan cara merawat tanaman
perlu mengajarkan atau membiasakan dan yang dibawa dari rumah agar tidak mati dan
memberikan teladan kepada peserta didik tidak bergantung kepada petugas tanaman
agar karakter ini terdapat pada diri peserta yang ada di sekolah. Peserta didik
didik sejak dini. Karena karakter merupakan sekaligus diberikan konsekuensi bahwa jika
salah satu hal yang sangat penting dalam tanaman yang dibawa tersebut mati maka
menjalani aktivitas di kehidupan sehari-hari. mendapat hukuman yaitu membawa lima
(Maisaro et al., 2018). tumbuhan ke sekolah.
Pertama, karakter religious. Menurut Keempat, karakter gotong royong. SD
Iswatiningsih (2019) karakter ini merupakan Muhammadiyah Condongcatur untuk
sebuah perilaku patuh dalam mempelajari, menanamkan nilai karakter gotong royong
menghargai, dan mengamalkan ajaran yang berhubungan dengan program
agama yang dianutnya. SD Muhamamdiyah sekolah sehat berkarakter kepada warga
Condongcatur ini membiasakan peserta sekolah maupun masyarakat sekitar
didiknya untuk selalu berdoa sebelum sekolah ini dengan mengadakan kegiatan
melakukan kegiatan pembelajaran, kerjabakti massal yang dilakukan sebulan
melakukan tadarus rutin sebelum satu kali bersama masyrakat sekitar dengan
pembelajaran berlangsung, sholat dhuha, alasan bahwa pada radius 500m dari
dan melaksanakan sholat fardhu seperti sekolah harus bersih dari sampah dan
sholat dhuhur dan sholat jumat. Selain itu putung rokok sehingga sekolah perlu
ada kegiatan keputrian, kegiatan ini seperti bekerja sama dengan kepala desa maupun
ceramah tentang kajian tentang keputrian masyarakat sekitar untuk menjalankan
seperti bagaimana mandi wajib, berperilaku kegiatan ini. Selain itu sekolah juga
dengan lawan jenis dll. mengajarkan kepada peserta didik
Kedua, karakter nasionalis. Karakter bagaimana sulitnya menjaga kebersihan
ini merupakan perilaku yang menunjukkan lingkungan sehingga mereka lebih bisa
bagaimana kita bersikap untuk mencintai menghargai kebersihan lingkungan tersebut
tanah air dan bekerja keras untuk dengan membuang sampah pada
39
Jurnal Dinamika Manajemen Pendidikan (JDMP) Volume 6, Nomor 1, 2021.., hlm. 33-42
ISSN: E-ISSN : 2540-7880
DOI : 10.26740/jdmp.v4n1.p1-10

tempatnya. Peserta didik disini juga ikut pengetahuan unuk menjalankan budaya
serta daam kegiatan kerjabakti dengan hidup sehat, serta ikut berpartisipasi dalam
membersihkan area kelas dan area dalam meningkatkan kesehatan sekolah maupun
sekolah agar tetap aman dari lalu lalng masyarakat di lingkungan sekolah, selain itu
kendaraan bermotor. Informasi yang memiliki daya tangkal pada kebiasaan
didapat ini dilengkapi dengan hasil buruk yang bepengaruh pada kesehatan
dokumentasi yang didapatkan ketika fisik maupun mental. Kedua, sasaran
petugas tanaman bekerja sama untuk UKS/M. Sasaran ini menjadi kegiatan
merawat tanaman yang ada di sekolah prioritas pada UKS yang terdiri dari tiga
serta memberikan pupuk kepada tanaman bagian yaitu dikenal sebagai Trias UKS/M
itu sendiri. yang berisi pendidikan kesehatan,
Kelima, karakter integritas. Integritas pelayanan kesehatan, dan pembinaan
merupakan salah satu nilai yang menjadi lingkungan sekolah. Ketiga, visi, misi, dan
dasar perilaku seseorang yang menjadikan motto UKS/M. Visi UKS/M “Ibnu Sina”
seseorang ini dipercaya dalam tindakan, adalah Mewujudkan UKS sebagai
perkataan, dan pekerjaan, kesetiaan dan peyelenggara kesehatan bagi warga
memiliki komitmen pada nilai moral dan sekolah. Misi UKS/M “Ibnu Sina” adalah
kemanusiaan (Samani, Muchlas, 2011). menanamkan kebiasaan siswa dan seluruh
Karakter integritas dan hambatan yang warga sekolah berperilaku hidup bersih dan
didapatkan saat pelaksanaan di SD sehat, meningkatkan mutu pendidikan
Muhammadiyah Condongcatur bahwa dengan mempertinggi tingkat kebugaran
pembiasaan yang dilakukan itu dengan dan pelayanan kesehatan, menciptakan
diadakannya kantin kejujuran. Kantin lingkungan sehat sehingga memungkinkan
kejujuran ini tidak memilikii kasir sehingga pertumbuhan dan perkembangan yang
peserta didik mengambil makanan yang selaras. Motto UKS/M “Ibnu Sina” adalah
akan dibelinya dan membayarnya sendiri sehat dimulai dari diri saya. Keempat, target
dan mengambil kembaliannya sendiri. pelaksanaan UKS/M “Ibnu Sina”. Targetnya
Tetapi dalam pelaksnaaannya terdapat ada 2 yaitu yang pertama tercapainya
hambatan yaitu terkadang uang yang ada di pelaksanaan Perilaku Hidup Bersih dan
dalam kotak uang tidak cocok dengan yang Sehat (PHBS) dan Gerakan Masyarakat
dibelinya atau terjadi kekurangan. Walau Sehat (GERMAS) sebagai budaya yang
begitu SD Muhammdiyah Condongcatur melekat pada pribadi setiap warga sekolah
tetap konsisten untuk melaksanakan kantin dimanapun dan kapanpun. Dan yang kedua
kejujuran ini agar peserta didik juga terbiasa yaitu tercapainya pencegahan terhadap 8
dengan kebiasaan jujur sejak dini. indikator UKS/M melalui sosialisasi dan
Komponen yang ketiga adalah penyuluhan yaitu cuci tangan pakai sabun,
merencanakan program sekolah sehat mengkonsumsi makanan sehat, tidak
berkarakter . Pertama, membuat tujuan meludah sembarangan, memberantas jentik
UKS. Tujuan sekolah sehat berkarakter nyamuk, menggunakan jamban seha,
yang dilaksanakan oleh UKS/M Ibnu Sina membuang sampah pada tempatnya, tidak
secara umum yaitu untuk meningkatkan merokok, tidak mengkonsumsi NAPZA.
kemampuan hidup sehat seluruh warga Kelima, membentuk program kerja UKS/M.
sekolah dengan lingkungan yang sehat Program yang dibentuk oleh SD
sehingga kegiatan atau proses Muhammadiyah Condongcatur ada 3 yaitu
pembelajaran berjalan dengan baik Program Pendidikan Kesehatan, Program
sehingga membentuk luaran yang baik bagi Pelayanan Kesehatan, Program Lingkungan
SD Muhammadiyah Condongcatur. Secara Sekolah Sehat, dan Program Unggulan.
khusus yaitu penurunan angka sakit di Keenam, aplikasi administrasi UKS. SD
sekolah, peningkatan angka kesehatan Muhammadiyah Condongcatur
peserta didik, meningkatkan pelayanan menggunakan aplikasi rekam medis untuk
kesehatan kepada peserta didik dan seluruh meningkatkan efektifitas kerja petugas
warga sekolah, agar seluurh warga sekolah perawat yang ada di UKS/M ini. Aplikasi ini
memiliki sikap, keterampilan, dan hanya dapat digunakan oleh petugas untuk
40
Ririn Hestiningtyas & Muham ad Fakhrur Saifudin, Implementasi Program Sekolah Sehat Berkarakter Di Sd
Muhammadiyah Condongcatur

memudahkan petugas dalam merekam Muhammadiyah Condongcatur adalah nilai


media warga sekolah SD Muhammadiyah karakter integritas yang belum terlaksana
Condongcatur yang mempunyai riwayat dengan baik, kepadatan kelas yang masih
penyakit. Jenis administrasi yang digunakan belum sesuai dengan standar sekolah
adalah buku rujukan, buku pasien, surat sehat berkarakter, kurangnya kebersihan
masuk, surat keluar, rapor sehat, KMS toilet peserta didik.
(Kartu Menuju Sehat), rekam medis, data
imt siswa, mou, daftar obat, daftar Faktor Pendukung
infentaris, daftar alat Kesehatan, register
imunisasi, data pemeriksaan berkala siswa, Faktor pendukung implementasi
penyuluhan kesehatan, dan daftar pasien, program sekolah sehat berkarakter di SD
dan daftar kasus. Muhammadiyah Condongcatur adalah
UKS/M Ibnu Sina di SD Muhammadiyah
2. Faktor Penghambat dan Faktor Condongcatur yang memiliki fasilitas dan
Pendukung Implementasi Program pelayanan yang berstandar nasional,
Sekolah Sehat Berkarakter. Kantin SD Muhammadiyah Condongcatur
yang sudah mengantongi sertifikat BPOM,
Faktor Penghambat Kerjasama dengan pihak luar yang
Faktor penghambat implementasi berpengalaman, dan Memiliki program
program sekolah sehat berkarakter di SD kerja unggulan.

KESIMPULAN memberikan motivasi kepada peserta


Berdasarkan penelitian tentang didik untuk melakukan kejujuran dengan
Implementasi Program Sekolah Sehat media yang beragam. Toilet disarankan
Berkarakter di SD Muhammadiyah untuk memberikan himbauan untuk
Condongcatur didapatkan kesimpulan menyiram hajat dengan bersih dan
bahwa SD Muhammadiyah sudah memastikannya untuk tidak bau. SD
menjalankan program ini sesuai dengan Muhammadiyah Condongcatur
prosedur standar nasioanal namun dalam diharapkan untuk konsisten
pelaksanaannya masih terdapat factor melaksanakan program sekolah sehat
penghambat yaitu nilai karakter integritas berkarakter dan selalu
yang belum terlaksana dengan baik, mengembangkannya agar program ini
kepadatan kelas yang masih belum sesuai menjadi budaya yang baik untuk luaran
dengan standar sekolah sehat berkarakter,
SD Muhammadiyah yang berkualitas dan
kurangnya kebersihan toilet peserta didik.
Selain factor penghambat terdapat factor
memiliki kesadaran perilaku hidup bersih
pendukung seperti UKS/M Ibnu Sina di SD dan sehat (PHBS) yang terintegrasi
Muhammadiyah Condongcatur yang dengan nilai karakter utama yaitu
memiliki fasilitas dan pelayanan yang religious, nasionalis, gotong royong,
berstandar nasional, Kantin SD mandiri, dan integritas.
Muhammadiyah Condongcatur yang sudah
mengantongi sertifikat BPOM, Kerjasama DAFTAR RUJUKAN
dengan pihak luar yang berpengalaman,
dan Memiliki program kerja unggulan.
Afriansyah, H. (2019). Administrasi
Hubungan Sekolah dengan
SARAN Masyarakat. Jurnal EdukasiAfriansyah,
Berdasarkan kesimpulan hasil penelitian H. (2019). Administrasi Hubungan
implementasi program sekolah sehat Sekolah Dengan Masyarakat. Jurnal
berakarakter di SD Muhammadiyah Edukasi, 2(1), 18–29.
Condongcatur, maka peneliti memberikan Https://Doi.Org/10.31227/Osf.Io/Cxtvz,
saran untuk pelaksanaan program yaitu SD 2(1), 18–29.
Muhammadiyah Condongcatur lebih rutin https://doi.org/10.31227/osf.io/cxtvz
41
Jurnal Dinamika Manajemen Pendidikan (JDMP) Volume 6, Nomor 1, 2021.., hlm. 33-42
ISSN: E-ISSN : 2540-7880
DOI : 10.26740/jdmp.v4n1.p1-10

Aini, S. (2020). Administrasi layanan khusus. Sekolah Dasar. Jurnal Administrasi Dan
https://doi.org/10.31227/osf.io/2395b Manajemen Pendidikan, 1(3), 302–312.
https://doi.org/10.17977/um027v1i3201
Aryanti. (2020). Menjaga Kebersihan
8p302
Sekolah dan Karakter Peduli
Lingkungan Bagi Murid MI/SD di Muhamad Afandi, Evi Chamalah, O. P. W.
Indonesia. Iais Sambas, VI(1), 76–85. (2013). Model dan Media Pembelajaran
di Sekolah. FKIP UNISULA PRESS.
Atikah, P. dan E. R. (2012). Perilaku Hidup
Bersih dan Sehat (PHBS). Nuha Pradipta, H. N. (2017). Implementasi
Medika. Program Sekolah Sehat Di Sd N
Creswell, J. W. (2016). RESEARCH Tegalrejo 1 Yogyakarta. Jurnal
Kebijakan Pendidikan, Vol. VI(1), 20–
DESIGN Pendekatan Metode Kualitatif,
28.
Kuantitatif, dan Campuran (4th ed.).
PUSTAKA PELAJAR. Rahmawati, E. I., & Soetopo, H. (2015).
Manajemen Usaha Kesehatan Sekolah.
Diana, F. M., Susanti, F., & Irfan, A. (2014).
Jurnal Manajemen Pendidikan, 24(6),
Pelaksanaan Program Perilaku Hidup
Bersih dan Sehat (PHBS) di SD Negeri 571–577.
001 Tanjung Balai Karimun. Jurnal Samani, Muchlas, dan H. (2011). Konsep
Kesehatan Masyarakat, 8(1), 46–51. dan Model Pendidikan Karakter. PT
Remaja Rosdakarya Offset.
Dikdasmen. (2020). Sekolah Sehat
Berkarakter. Kemendikbud. Sampurna, R. H. (2020). Meningkatkan
kualitas hidup sehat masyarakat Dayak
Erlisa Candrawati, & Esti Widiani. (2015).
Pelaksanaan Program UKS dengan melalui lokakarya Sekolah Sehat di
Perilaku Hidup Bersih dan Sehat Kabupaten Landak Kalimantan Barat.
Riau Journal of Empowerment, 3(2),
(PHBS). Jurnal Ilmiah Ilmu Kesehatan,
1117–1126.
3(1), 15–23.
Sari, I. P. T. P. (2013). Pendidikan
Iswatiningsih, D. (2019). Penguatan
Kesehatan Sekolah Sebagai Proses
Pendidikan Karakter Berbasis Nilai-Nilai
Perubahan Perilaku Siswa. Jurnal
Kearifan Lokal di Sekolah. Jurnal
Satwika, 3(2), 155. Pendidikan Jasmani Indonesia.
https://doi.org/10.22219/satwika.vol3.no Sugiyono. (2012). Metode Penelitian
2.155-164 Kuantitatif, Kualitatif dan R &
D.Bandung:Alfabeta. Metode Penelitian
Kemendikbud. (2019). Pedoman Sekolah
Kuantitatif, Kualitatif Dan R &
Sehat Berkarakter. Kementerian
D.Bandung:Alfabeta.
Pendidikan dan Kebudayaan Direktorat
https://doi.org/10.1017/CBO978110741
Jenderal Pendidikan Dasar dan
5324.004
Menengah.
Sumarsono, R. B. (2019). Upaya
Kemenkes RI. (2011). Panduan Pembinaan
Mewujudkan Mutu Pendidikan Melalui
dan Penilaian Perilaku Hidup Bersih
Partisipasi Orangtua Siswa. Jurnal Ilmu
dan Sehat di Rumah Tangga melalui
Pendidikan, 24(2), 63.
Tim Penggerak PKK. Kementrian
https://doi.org/10.17977/um048v24i2p6
Kesehatan Republik Indonesia.
3-74
Kesuma, D., Triata, C., Johar, P. (2012).
Tamami, I. mardiyan. (2019). Layanan
Pendidikan Karakter: Kajian Teori dan
Khusus Peserta Didik Sebagai Penguat
Prakti di Sekolah. PT Remaja
Manajemen Pendidikan. 52–65.
Rosdakarya Offset.
https://doi.org/10.31227/osf.io/rbvdy
Maisaro, A., Wiyono, B. B., & Arifin, I.
(2018). Manajemen Program
Penguatan Pendidikan Karakter Di
42

You might also like