Download as pdf or txt
Download as pdf or txt
You are on page 1of 37

JENIS-JENIS

PENELITIAN

KULIAH 3
PENELITIAN PSIKOLOGI

Aplikasi Tujuan Tipe Informasi

Penel Murni Deskriptif Kuantitatif

Eksploratif Kualitatif
Penel Aplikasi

Korelasional
Penelitian Evaluasi
Eksplanatori
Fungsi Penelitian
adl mencarikan penjelasan dan jawaban terhadap permasalahan serta
memberikan alternatif bagi kemungkinan yang dapat digunakan untuk
pemecahan masalah.
v  Basic research: penelitian lanjut , bukan utk tujuan
aplikasi praktis. Mencoba menemukan jawaban
terbaik pada pertanyaan mengapa manusia
berperilaku demikian, untuk memuaskan intellectual
curiosity.
v  Applied research: penelitian dirancang dengan tujuan
aplikasi praktis. Mencoba memecahkan problem
khusus.
v  Evaluation research (sangat penting dalam penel
ilmu sosial): untuk memantau dan menentukan
bagaimana program atau praktek klinis secara
efektif mencapai tujuan. Contoh: apakah rancangan
program mengatasi kriminalitas di daerah tertentu
dapat bekerja?
KUALITATIF

Studi
Fenomenologi Studi Kasus
Lapangan
FENOMENOLOGI

q  Fenomenologi adalah deskripsi dari satu


pengalaman langsung dimulai dengan
pengalaman seseorang sebagai sumber data
q  Low degree of manipulation & Low degree of
imposition units
q Tidak dapat mengetahui penyebab dari suatu
perilaku tetapi menggambarkan seperti apa
suatu perilaku muncul
STUDI KASUS
Ø  Studi kasus merupakan catatan atau rekaman
deskriptif dari pengalaman individu, perilaku,
ataupun keduanya, yang direkam oleh observer
dari luar
Ø  Pencatatan dilakukan scr sistematis berdsrkan
pengalaman & perilaku yg tjd dr wkt ke wkt
Ø  Tdk ada manipulasi thd anteseden à Low
degree of manipulation & Low degree of
imposition units
Ø  Banyak digunakan di psikologi klinis
Studi Lapangan
v  pendekatan non-eksperimental yang digunakan
benar-benar di lapangan atau setting di
kehidupan nyata sesungguhnya
v  Tdk ada manipulasi thd anteseden à Low
degree of manipulation & Low to high degree of
imposition units
v  Bentuknya :
ü  Naturalistic Observation
ü  Participant-Observer Studies
Naturalistic Observation
n  satu teknik mengamati perilaku saat
perilaku terjadi secara spontan dalam
keadaan alami
n  observasi natural sama sekali tidak
melibatkan manipulasi didalamnya à
Low degree of manipulation & Low degree
of imposition units
n  Pd systematic observation peneliti
menetapkan strategi pencatatan
observasi.
Participant-Observer
Studies
n  Adl observasi lapangan dimana observer
menjadi bagian dari kelompok yg akan
diobservasi
n  metode ini dilakukan apabila subjek
diperkirakan tidak mau bekerja sama secara
suka rela dengan pihak peneliti.
n  Data kualitatif, tdk ada prosedur pencatatan
yg sistematis.
n  Kelemahan : peneliti sulit objektif & tdk bias
KUANTITATIF

Non Eksperimental
Eksperimental
Pendekatan Non Ekperimental
n  Digunakan ketika pendekatan eksperimental
tdk mungkin dilkkn
n  Digunakan ketika pengujian hipotesis pd
kondisi kehidupan nyata dinilai lebih penting.
n  Digunakan utk mempelajari perilaku dlm
seting alami
n  Digunakan utk mengeksplorasi kejadian yg
unik
n  Digunakan utk menggali informasi personal
Mengapa tidak bisa dilakukan
eksperimen ?
n  Variabel yang diteliti merupakan variabel
yang terikat oleh subjek (variabel subjek),
seperti:
Ø  jenis kelamin, kecerdasan, demografi,
kepribadian dll.
n  Suatu kondisi secara moral dan etik sukar
atau tidak bisa dibuat, seperti stress, gila,
bunuh diri, dll. Merokok, atau menggunakan
minuman keras atau narkotika, adalah hal
yang sulit untuk dibuat secara sengaja.
Mengapa tidak bisa dilakukan
eksperimen ?
n  Untuk tujuan tertentu, tidak harus
sepenuhnya eksperimen. Dengan teknik non
eksperimen mungkin telah mencukupi untuk
menjadi dasar suatu eksperimen. Misalnya:
Ø  untuk meneliti pembaca koran, tidak perlu
seorang diminta menjadi pelanggan koran
tersebut.
Internal vs External Validity
—  Internal validity adl —  External validity adl
tingkat hubungan sebab generalisasi pada situasi
akibat yg ditimbulkan di luar situasi
oleh desain penelitian eksperimen.
—  Penelitian memiliki —  Penelitian memiliki
internal validity tinggi external validity tinggi
apabila anteseden bila dpt
menyebabkan digeneralisasikan pd
perbedaan perilaku pd seting yg lain atau org
sekelompok subjek yg lain selain subjek
penelitian penelitian
Experimental vs Non Experimental
Experimental Non Experimental
n  High internal validity n  Low internal validity

n  Low External validity n  High External validity

n  High in degree of n  Low in degree of


manipulation manipulation
n  High imposition of n  Low to High
units imposition of units
NON EKSPERIMEN

1.  Penelitian Survai


2.  Penelitian Korelasional
3.  Penelitian Ex Post Facto
Peneli&an Survei
n  Penelitian survei adalah cara yang berguna
untuk mendapatkan informasi tentang pendapat,
sikap, pilihan, dan pengalaman sederhana dari
seseorang dengan menanyakannya pada
mereka.
n  Survei memungkinkan kita untuk mengumpulkan
data tentang pengalaman, perasaan, pikiran, dan
motivasi yang sulit untuk diobservasi secara
langsung
n  Low manipulation, high in the imposition units.
n  Metode yg digunakan : Wawancara & Kuesioner
wawancara
Tertutup
Ex : Apakah anda perokok?
Dari skala 1-10, seberapa sukakah anda
pada SBY?

Jenis
pertanyaan

Terbuka
Ex : mengapa anda lebih memilih
detergen bubuk daripada detergen
cair?
Kuesioner àyg hrs diperhatikan:
2  pastikan instruksi yang ada jelas dan sederhana
2  Jika kuesioner dikirim melalui surat, pastikan
anda menggunakan cover surat yang jelas dan
profesional, dilengkapi dengan stempel dan
alamat anda atau instansi anda
2  Jika memungkinkan, sertakan hadiah kecil di
dalamnya agar dapat meningkatkan persentase
orang yang mengembalikan kuisioner pada anda
2  Jika memungkinkan, biarkan subjek mengisi
kuesioner di tempat yang privat
Penelitian korelasional
► Korelasional: menyelidiki sejauh mana
variasi pada satu variabel berkaitan
dengan variasi pada satu atau lebih
variabel lain, berdsrkan koefisien korelasi.

► Digunakanutk menunjukkan hubungan


antara 2 atau lbh variabel yg sdh ada &
dpt digunakan utk memprediksi.

► Perbedaandg eksperimen : pd korelasional


anteseden sdh ada
Penelitian Korelasional
► Koefisien korelasi adalah derajat dan
kekuatan hubungan antara dua variabel. Nilai
koefisien korelasi ( r ) berkisar + 1.00 dan – 1.00

► Korelasi positif menunjukkan bahwa


peningkatan satu variabel berhubungan dengan
peningkatan variabel lain. Co ; intensitas mlht
film kekerasan dg agresivitas

► Korelasi negatif menunjukkan bahwa


peningkatan pada satu variabel berhubungan
dengan penurunan pada variabel lain. Co ;
intensitas merokok dg kecemasan pd ibu hamil
Penelitian Korelasional
Ø  Nilai absolut dari koefisien korelasi (r)
menunjukkan kuat-lemahnya hubungan yang
ada. Nilai r = nol (atau mendekati nol)
mengindikasikan adanya korelasi yang lemah
atau tidak ada hubungan sama sekali ( contoh :
korelasi antara nomor sepatu dengan inteligensi
seseorang)

Ø  Korelasi tidak menjamin hubungan sebab akibat


( X bukan sebab; Y bukan akibat)

Ø  Dapat dikonfirmasi dengan metode eksperimen,


dengan eksperimen akan jelas terlihat
hubungan kausal
Diagram suatu hubungan diantara
variabel2:

V1 V2

Vn

Variabel bebas Variabel tergantung


q  Kelebihan :
1.  Menunjukkan adanya hubungan
2.  Memprediksikan
3.  Dapat dipergunakan di laboratorium klinik atau
pada natural setting lainnya
q  Kekurangan :
1.  Sedikit atau tidak ada kontrol sama sekali
2.  Hubungan mungkin hanya kebetulan;
hubungan sebab akibat tidak dapat
dikonfirmasikan
3.  Tidak ada perlakuan
4.  Tidak ada penugasan secara random
Studi Ex Post Facto
—  Melakukan penelitian dengan memanfaatkan
suatu kejadian yang telah terjadi (sama
sekali tidak direncanakan).
—  Karakteristiknya:
—  Tidak ada kontrol sama sekali
—  Tidak ada perlakuan
—  Tidak ada penugasan secara random
—  Tidak replikatif
—  Co : Penelitian Franklin dkk (1990) ttg efek
perceraian thd sikap anak (ttg khdpn, orla,
diri sndr, hubungan interpersnl); Penelitian
Ward dkk (1988) ttg perbedaan koping pd
pasien kanker.
EKSPERIMEN
Penjelasan ilmiah
Eksperimen dlm ψ
  Identifikasi Anteseden
Anteseden : situasi yg tjd sblm
kejadian/perilaku yg ingin kita jelaskan
  Membandingkan kondisi perlakuan
Perlakuan : serangkaian anteseden
spesifik yg dibuat scr sengaja
Penjelasan ilmiah
Eksperimen dlm ψ

  Metode ekperimen
Adl prosedur yg terkontrol dimana
diterapkan min 2 perlakuan yg berbeda.
  Hubungan kausalitas :
sebab àakibat
  Kondisi penting vs kondisi cukup
Penjelasan ilmiah
Eksperimen dlm ψ
  Kondisi penting (necessary
condition): suatu kejadian/keadaan
yang harus ada utk mendptkan
suatu hasil atau efek tertentu, tapi
tdk cukup utk menimb hasil tadi
kalau berdiri sendiri.
Penjelasan ilmiah
Eksperimen dlm ψ
  Contoh Kondisi penting (necessary
condition): seorang anak dapat
berjalan (variabel Y) jika mencapai
kematangan motorik (variabel X),
namun kematangan motorik ini saja
tidak cukup, ada faktor lain yg
menyertai spt pelatihan.
Penjelasan ilmiah
Eksperimen dlm ψ

  Kondisi cukup (sufficient condition):


sesuatu yang dengan sendirinya
dpt menimb hasil atau efek, ttp
keberadaan SC tdk harus menimb
kejadian.
Penjelasan ilmiah
Eksperimen dlm ψ

  Contoh Kondisi cukup (sufficient


condition): penelitian Pfiffner &
McBurnett (1997) ttg pengaruh
latihan ketrampilan sosial thd
perilaku desruptif pada anak2 yg
hiperaktif. Arti: latihan KS (variabel
X) cukup memadai bagi perubahan
perilaku desruptif.
Eksperimen dlm Psikologi

  Penelitian eksperimental diawali oleh


Wilhem Wundt di laboratorium Leipzig
(1879), untuk menguji berbagai fungsi
psikis.
  Pengaruh musik klasik terhadap
kebosanan kerja
  Efektivitas metode student center
learning bagi peningkatan IP
mahasiswa
  Efektivitas terapi perilaku untuk
menurunkan intensitas merokok
By:
Sri Kushartati
Kelebihan
—  Eksperimen menciptakan suatu peristiwa pada waktu dan
tempat tertentu sehingga dapat dibuat observasi yg
akurat.
—  Karena kondisi terkontrol, eksperimenter dapat membuat
eksperimen kedua kali dan mengulang observasi. Lebih
lanjut ekpserimenter dapat melaporkan kondisi
eksperimen secara persis dimana orang lain dapat
mengulangi eksperimen dan mengecek hasilnya.
—  Eksperimen berdasar laboratorium dapat dikontrol
dengan baik dimana variabel tak terkontrol atau
intervening dapat diatasi.
Kekurangan
—  Situasi laboratorium bersifat artifisial. Membawa
seseorang ke dalam laboratorium dapat merubah
perilakunya secara spontan dimana kita tidak dapat
menggeneralisir perilakunya di luar laboratorium.
—  Beberapa hal tidak dapat diukur di dalam laboratorium.
Kita tak dapat merusak rumah tanggga, untuk mengukur
efek deprivasi maternal. Laboratorium juga bukan tempat
yg tepat untuk menguji variabel seperti kesedihan,
kebencian atau cinta. Menjadi sulit bagi subjek untuk
mengekspresikan perasaannya di dalam setting
laboratorium.

You might also like