Professional Documents
Culture Documents
Daya Saing Industri Manufaktur I Donesia Sektor Oil and Gas
Daya Saing Industri Manufaktur I Donesia Sektor Oil and Gas
Daya Saing Industri Manufaktur I Donesia Sektor Oil and Gas
MANUFAKTUR PERALATAN
UNTUK MEGA PROYEK
INFRASTRUKTUR
Pusyantek BPPT
Pokja Pemantauan Tim Teknis
GRR Tuban
OUTLINE
1 Indikator Makro
3 Penutup
0 Indikator Makro
INDIKATOR MAKRO
Competitive Index:
Indonesia menempati peringkat 50 dari sebelumnya 45 (WEF, 2019)
Dibawah Singapura, Malaysia, Thailand, China namun masih lebih baik
dari pada India, Vietnam dan Philipina
Manufacturing PMI
Rata rata nilainya 49.47 points dari 2012 s/d 2021,
dengan nilai tertinggi 58.50 points pada Agustus 2013dan terendah
27.50 points pada April 2020. The IHS Markit Indonesia Manufacturing
PMI meningkat menjadi 52.2 pada Januari 2021 dari 51.3 pada bulan
sebelumnya. Ini kenaikan tertinggi sejak survey dilakukan pada April
2011, seiring dengan perbaikan dari pandemic COVID-19. Nilai ini lebih
baik dari pada China, Malaysia, Thailand tapi kalah dari India, Philipina,
Korea Selatan.
Corruption Rank
Ranking Persepsi Korupsi rata rata 99.15 dari tahun 1995-2020, Tertinggi
143 in 2007 dan terendah pada tahun ranking 41 pada tahun 1995. Saat
ini menempati peringkat 102 dari 179 negara. Masih lebih baik dari pada
Vietnam, Philipina dan Thailand
PENGGUNAAN BESI BAJA
Healthy Economy
memerlukan Healthy
Steel Industry
2019: Indonesia 6 juta Ton, China 996 juta ton, India, 111 juta
ton
0 Pemetaan Daya Saing
dan Belajar dari Mega
Projects Indonesia
PEMETAAN DAYA SAING
Permasalahan:
1. PT DSAW mengalami meminta kenaikan harga untuk supply 14 km Offshore 52” LSAW
2. TRK Valves lebih mahal dari Pemasok serupa dari Korea
Alternatif Solusi:
1. Melakukan Competitive Bidding dengan memperbaiki HPS (Harga Patokan Sendiri). Misalnya Pass
Through Raw material price pada saat awarding the bidding, Understanding more tentang faktor
pembentuk harga dan evaluasi apakah ada praktek dumping
2. Melakukan due diligence/open book sebagaimana yang dilakukan oleh PT PLN dalam pengadaan
Trafo
3. Melakukan evaluasi ABVL dari manufaktur Lokal di tahapan awal dengan menetapkannya pada
tahapan FEED. Bisa meniru tahapan yang akan dilakukan oleh PLN pada Proyek IPP
ALGORITMA OPEN BOOK EVALUATION
• Komparasi manufaktur serupa dari produsen lokal dan luarnegeri
• Pemahaman Proses produksi pembuatan produk manufaktur tersebut
• Pemahaman pengetahuan tentang harga-harga dan sumber pembelian bagi investasi barang
Memahami modal mesin, bangunan dan lahan pabrik dan pemahaman operasi produksi barang-barang
Proses yang dimanufaktur tersebut
• Melakukan analisa financial kelayakan harga produk berdasarkan informasi pada point point
di atas dan melampirkannya dalam bentuk biaya pro rata per unit barang:
• Capital return per unit barang
• Biaya Operasi: labour, utiitas
• Biaya Komponen bahan
Analisa • Biaya Variabel
• Biaya Lisensi Teknologi
Faktor Yang berpengaruh:
Manufacturing Business:
Lisensi
Pipe: 25-30% manufacturing, 70
Teknologi % Bahan baku (Indian Data
Macquarie Research, 2009)
Margin + Resiko Rp
FTP TAHAP 1-2 : 2 X 10,000 MW
01
cenderung membawa rombongan produk
negaranya dan mengabaikan kewajiban
PKDN
02
yang kurang baik cenderung mendapatkan
barang yang sub-standard dan beberapa
terlambat
03
Pola IPP yang kurang memperhatikan
kandungan barang dan jasa lokal
Boiler
Bobot 30% Deaerator
Condensor
Fan, Pump,
Compressor,
Turbine & Generator
Bobot 25 % Balance of Plant
Bobot 17 %
4 Perusahaan: 15 Perusahaan
Siemens Indonesia, Boma Bisma
Pindad, Sulzer, Nusantara Turbin Indra, Barata,
Sipil Alsthom, etc
& Propulsi, Texmaco Bobot 15%
Electrical, Instrumentation
Data terakhir rata-rata capaian TKDN Wijaya Karya, and Control
proyek 10.000 MW tahap I adalah 22 %. Hutama Karya, Adi Bobot 8 %
Jauh dibawah batas minimal Permerin Karya, PP etc Unindo, Trafindo, etc
No. 54/2012 minimal rata-rata 48%
KOMPONEN PLTGU & PELAKU NASIONAL
EPC COMPANY 48 Perusahaan :
2 perusahaan: Rekayasa Industri, WIKA,
GE (eks Alstom) dan IHI Bobot 5%
Dale, Truba Enjiniring etc
Cifab
HRSG
Bobot 25% Deaerator
Condensor
Fan, Pump,
Compressor,
Turbine & Generator
Bobot 25 % Balance of Plant
Bobot 23 %
Perusahaan: 15 Perusahaan
None Boma Bisma
Indra, Barata,
Sipil PAL dan AFABI
Bobot 15% etc
Electrical, Instrumentation
Data terakhir rata-rata capaian TKDN Wijaya Karya, and Control
proyek 10.000 MW tahap I adalah 22 %. Hutama Karya, Adi Bobot 8 %
Jauh dibawah batas minimal Permerin Karya, PP etc Unindo, Trafindo, etc
No. 54/2012 minimal rata-rata 48%
KOMPONEN PLTP & PELAKU NASIONAL
EPC COMPANY 48 Perusahaan :
Bobot 5% Rekayasa Industri,
Wiratman etc
Deaerator
Separator
Sipil
Bobot 15% Balance of Plant
Electrical, Instrumentation Bobot 27%
Data terakhir rata-rata capaian TKDN Wijaya Karya, and Control
Hutama Karya, Adi 15 Perusahaan
proyek 10.000 MW tahap I adalah 22 %. Bobot 8 %
Jauh dibawah batas minimal Permerin Karya, PP etc Boma Bisma
Unindo, Trafindo, etc Indra, Barata,
No. 54/2012 minimal rata-rata 48%
Alsthom, etc
CAPAIAN TKDN PROGRAM 35.000 MW DAN
TRANSMISI
W ith : TITANIU M SEAL W ELDING TU B E TO TU B ESHEET W ith : TITANIU M SEAL W ELDING TU B E TO TU B ESHEET
Size (m m ) : 6000 W x 7000 H x 10000 L Weight : 140 Ton Size (m m ) : 6525 W x 8500 H x 13800 L Weight : 2x135 Tons
Custom er : HITACHI M &E, Ltd., Years : 2012 Custom er : ALSTOM P OW ER Switzerland Ltd
Year : 1999
Agency for the Assessm ent and Application of Technology - Indonesia Agency for the Assessm ent and Application of Technology - Indonesia
P T. B om a B ism a Indra (P ersero) ASM E Stam p Holder S U U2 Pp P T. B om a B ism a Indra (P ersero) ASM E Stam p Holder S U U2 Pp
Agency for the Assessm ent and Application of Technology - Indonesia Agency for the Assessm ent and Application of Technology - Indonesia
PT BBI
P T. B om a B ism a Indra (P ersero) ASM E Stam p Holder S U U2 Pp
Change
Email : arie013@brin.go.id