Professional Documents
Culture Documents
SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN - Devi Andini
SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN - Devi Andini
(Skripsi)
Oleh
Oleh
Pada penelitian ini telah dilakukan ekstraksi mangan dari batuan mangan kadar
rendah dengan menggunakan metode fusi sebagai teknik pengolahan pada bijih
mangan. Penelitian ini bertujuan mengekstraksi Mn dari batuan Mn kadar rendah
untuk mengubah MnSiO3 yang sukar larut menjadi Na2MnO4 (sodium manganat)
yang mudah larut berdasarkan pengaruh variasi rasio massa NaOH 0:1, 1:1, 2:1,
dan 4:1, suhu fusi 300, 400, 500, 600, dan 700 °C, waktu fusi 15, 30, 60 dan 120
menit, volume pelindian 5, 10, 15, dan 20 mL, serta waktu pelindian 5, 10, 15, 30
dan 60 menit. Percobaan ini dilakukan menggunakan muffle furnace dengan suhu
200 – 800 °C pada waktu 15 – 180 menit. Hasil penelitian menunjukkan
perbandingan massa rasio NaOH sebagai fusing agent terhadap persen ekstraksi
bijih Mn yaitu 1:1 dengan persentase 65,95%. Kondisi optimum suhu fusi
ditetapkan pada rentang suhu 600-700 ºC. Pengaruh waktu optimum pada fusi ini
yaitu 60 menit sebesar 57,35 %. Penambahan volume optimum pada pelindian ini
yaitu 15 ml sebesar 73,1 % dalam waktu 30 menit.
By
In this study, manganese extraction from low grade manganese rocks was carried
out using the fusion method as a processing technique for manganese ore. This
study aims to extract Mn from low grade Mn rocks to convert insoluble MnSiO3
into Na2MnO4 (sodium manganate) which is easily soluble based on the effect of
mass ratio variations of NaOH 0:1, 1:1, 2:1, and 4:1, fusion temperature 300,
400, 500, 600, and 700 °C, fusion times of 15, 30, 60 and 120 minutes, leaching
volumes of 5, 10, 15, and 20 mL, and leaching times of 5, 10, 15, 30 and 60
minutes. This experiment was carried out using a muffle furnace at a temperature
of 200-800 °C for 15-180 minutes. The results showed that the ratio of the mass
ratio of NaOH as a fusing agent to the percentage of Mn ore extraction was 1:1
with a percentage of 65.95%. The optimum conditions for the fusion temperature
are set in the temperature range of 600-700 C. The effect of the optimum time on
this fusion is 60 minutes by 57.35%. The optimum volume addition to this leachate
was 15 ml, which was 73.1% within 30 minutes.
Oleh
Skripsi
Pada
Jurusan Kimia
Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam
Penulis menyelesaikan Praktik Kerja Lapangan (PKL) di PT. Sungai Budi Group
Bandar Lampung pada bulan Januari 2018 yang diberi judul “ Analisa Mutu Pada
Gula Di PT. Sungai Budi Group”. Pada tahun yang sama penulis melaksanakan
Kuliah Kerja Nyata (KKN) di Desa Tanjung Aji, Kecamatan Melinting,
Kabupaten Lampung Timur periode Juli-Agustus 2018.
MOTTO
Dengan mengucap
Kupersembahkan goresan tinta dalam karya kecil ini sebagai tanda cinta, kasih
sayang, hormat dan baktiku terhadap kedua malaikat dalam hidupku :
Seluruh keluarga besarku, teman, sahabat, dan orang terdekatku yang selama ini
memberikan semangat dan motivasi untukku, selalu mengajarkan tentang arti
berbagi, cinta, dan kebersamaan.
Serta
Almamaterku Tercinta
Universitas Lampung
SANWACANA
Sholawat beriring salam selalu tercurah kepada suri tauladan terbaik pengubah
peradaban ummat manusia nabi Muhammad Shalallahu ‘Allaihi Wassalam beserta
para sahabat dan keluarganya, semoga kita termasuk umatnya yang mendapatkan
syafa’at beliau di yaumil akhir nanti, aamiin yarabbal’alamin.
Teriring doa yang tulus jazaakumullah khaiiran, penulis mengucapkan terima
kasih kepada:
1. Dengan segala ketulusan, jazakumullah khayran untuk kedua malaikat
terbaikku “Bapak Imam P Suwito dan Mamah Trimiyati” atas seluruh cinta,
kasih sayang, bimbingan, kesabaran, keikhlasan, dan ketulusan doa yang selalu
beliau perjuangkan. Semoga Allah SWT membalas cintanya dengan jannah-
Nya, aamiin Allahuma aamiin.
2. Bapak Dr. Hardoko Insan Qudus, M.Si. selaku pembimbing I atas segala
dedikasi yang telah beliau berikan selama menempuh pendidikan di kampus,
atas semua kebaikan, keikhlasan, kesabaran, bimbingan, dan ilmu sehingga
penelitian dan skripsi ini dapat diselesaikan dengan baik. Semoga Allah SWT
selalu memberikan kemudahan serta keberkahan atas segala kebaikan yang
telah diberikan.
3. Bapak Erik Prasetyo, Ph.D. selaku pembimbing II yang telah memberikan
bimbingan, koreksi dan solusi serta arahan dengan ikhlas dan penuh kesabaran.
Semoga Allah SWT selalu memberikan pertolongan dan membalas semuanya
dengan kebaikan.
4. Bapak Prof. Dr. Ir. Yandri AS, M.S. selaku penguji yang telah membimbing,
memberi arahan, dan semua ilmu yang telah diberikan. Semoga Allah SWT
selalu memberikan keberkahan atas semua yang telah diberikan.
5. Ibu Dr. Ni Luh Gede Ratna Juliasih, M.Si. selaku pembimbing akademik yang
membimbing, mengarahkan, memberi nasihat dan saran sejak awal perkuliahan
hingga berakhirnya perkuliahan dan penyusunan skripsi ini hingga selesai.
6. Bapak dan Ibu Dosen Jurusan Kimia FMIPA Unila atas seluruh ilmu, waktu,
motivasi dan pengalaman yang telah diberikan kepada penulis selama
mengikuti perkuliahan di kampus. Semoga Allah membalasnya dengan
kebaikan.
7. Bapak Dr. Eng. Suripto Dwi Yuwono, S.Si., M.T. selaku Dekan Fakultas
Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Lampung.
8. Bapak Mulyono, Ph,D. selaku Ketua Jurusan Kimia FMIPA Unila.
9. Seluruh staf administrasi dan karyawan di Jurusan Kimia FMIPA Universitas
Lampung yang telah memberikan banyak ilmu pengetahuan dan motivasi
sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini..
10. Terimakasih kepada keluarga besar Bapak dan keluarga besar Mamah yang
selalu memberikan dukungan, motivasi, dan bantuan kepada penulis. Semoga
setiap kebaikan yang diberikan dibalas oleh Allah SWT.
11. Bapak Ibu Dewan guru dari SD, SMP, dan SMA yang telah memberikan ilmu
pengetahuan, pendidikan akhlak serta pengalaman kepada penulis. Terimakasih
yang tiada terkira, semoga bapak ibu selalu dalam lindungan dan diberikan
Jannah-Nya.
12. Rivo Elga Sandy, S.T., yang telah bersama dari awal hingga skrispi ini
terselesaikan, terima kasih atas kesabaran, motivasi, semangat, kasih sayang,
dukungan, bantuan dan tawamu
13. Tante Dian Permana Sari, S.Pd. M.Pd., Om Maman S.Pd. dan Mamah
Rukiyah, yang telah bersama dari awal masuk kuliah hingga skripsi ini
terselesaikan, terima kasih atas motivasi, semangat, kasih sayang dan dukungan
14. Rekan seperbimbingan penelitian Astria Gesta Anggraini, S.Si., Chichi
Nuralya Sari , S.Si., Atika Sarah, Fikri Ficaksono, yang selalu bersama dari
awal penelitian sampai berhasil ketahap yang selama ini diinginkan serta
memberikan pengalaman, canda tawa, waktu, dan makanan kepada penulis
dalam penelitian maupun penyusunan skripsi ini, semoga Allah limpahkan
keberkahan kepada kalian.
15. Rekan penelitian di BPTM-LIPI Fellicia Kartika Sari, S.T., M.eng., Astria
Gesta Anggraini, S.Si., Chichi Nuralya Sari, S.Si., Free Art Liberty Lumban
Gaol, S.T., Iqbal Maulana Rachman, S.T., dan Sonia Saras Meiliastri, S.Tr.T.,
16. Kakak-kakak yang ada di laboratorium analisis dan hidrometalurgi BPTM-LIPI
yang selama ini membantu penulis jika ada kesulitan dilab.
17. Sahabat keluargaku Chichi Nuralya Sari, S.Si., Marli Wulansari, S.Si., Melina
Putri Ahmad, S.Si., Rani Fitria, S.Si., Nurani Yusuf, S.Pi., dan Henni
Nopiyanti, Solihin, S.Kep., M. Aziz Ramadhani, S.H. dan Kausar Jumahir
Lesen terimakasih atas doa, dukungan, semangat dan yang tlah menemaniku
saat susah, senang dan kala sedih sehingga penulis bisa menyelesaikan skripsi
ini hingga selesai.
18. Sahabat- sahabat dari SD, SMP, dan masa SMA-kuu yang tidak bisa
disebutkan satu persatu. Terimakasih atas semangat dan dukungan selama ini,
semoga kita dipertemukan di puncak kesuksesan. Aamiin.
19. “Rindu Kebersamaan” Chichi Nuralya Sari, S.Si., Marli Wulansari, S.Si.,
Melina Putri Ahmad, S.Si. dan Rani Fitria, S.Si. yang selalu memberi
kebahagian, canda tawa, solusi, gosip, dan menemani sejak awal kuliah hingga
sekarang.
20. “Jombloclub” Ayu Miranda Umar, S.Si., Mirta Wulandari, Amd. F., Annisah
Febriyanti, Amd. F., dan Amalia Fajrina HK, S.E. yang selama ini mendukung,
menemani, dan memberi saran kepada penulis hingga bisa sampai ditahap ini
21. Seluruh teman-teman Kimia 2015 terima kasih atas kebersamaanya dalam
menuntut ilmu juga canda tawa bahagia yang selalu kalian hadirkan di setiap
episode perjalanan kita.
22. Teman-teman Kuliah Kerja Nyata (KKN) Tanjung Aji, Garin, Econ, Resti,
Annisa, Billy dan Ayunis. Terimakasih atas pengalaman dan kebersamaannya
selama ini, terimakasih juga telah mengajarkanku banyak hal tentang sabar dan
kerjasama. Semoga kita akan dipertemukan di masa depan yang cerah.
Aamiin.
23. Terimakasih juga untuk kakak-kakak 2013 dan 2014 serta Adik-adik angkatan
2016 dan 2017. Semoga apa yang pernah kita lakukan memberikan perubahan
di masa depan. Sukses selalu dan tetap menjadi yang terbaik.
24. Semua pihak yang tidak bisa penulis sebutkan satu persatu. Terimakasih atas
segala ketulusan dan bantuannya. Semoga kebaikan yang telah dilakukan
mendapat balasan dari Allah SWT.
25. Almamater Tercinta, Universitas Lampung.
Akhir kata penulis menyadari bahwa skripsi ini masih kurang dari kesempurnaan.
Akhirnya hanya kepada Allah SWT kita kembalikan semua urusan, penulis
berharap semoga skripsi yang sederhana ini dapat berguna dan bermanfaat bagi
kita semua, rekan-rekan mahasiswa, dan para pembaca umumnya. Amin.
`
Bandar Lampung, 24 Agustus 2021
Penulis,
Halaman
DAFTAR ISI .................................................................................................... ii
I PENDAHULUAN .................................................................................... 1
1.1. Latar Belakang ................................................................................... 1
1.2. Tujuan Penelitian ............................................................................... 4
1.3. Manfaat Penelitian ............................................................................. 5
V SIMPULAN ............................................................................................ 34
DAFTAR PUSTAKA .................................................................................... 35
LAMPIRAN ................................................................................................... 40
iv
DAFTAR GAMBAR
Gambar Halaman
1. Komponen Spektrofotometer Serapan Atom (Underwood dan Shuttle, 1999) 17
2. Diagram Alir Penelitian ................................................................................... 22
3. Grafik Pengaruh Rasio Massa Naoh/Mn Terhadap% Ekstraksi Mn ................ 24
4. Grafik pengaruh suhu fusi terhadap % ekstraksi Mn ....................................... 27
5. Grafik % ekstraksi terhadap waktu fusi ........................................................... 29
6. Grafik % ekstraksi terhadap variasi volume pelindian dengan NaOH ..... 30
7. Grafik % ekstraksi terhadap waktu pelindian dengan NaOH .......................... 32
v
DAFTAR TABEL
Tabel Halaman
1. Kondisi Pelindian ............................................................................................. 23
2. Hasil Analisis AAS .......................................................................................... 24
3. Kondisi Pelindian ............................................................................................. 26
4. Hasil Analisis AAS .......................................................................................... 26
5. Kondisi Pelindian ............................................................................................. 28
6. Hasil Analisis AAS. ......................................................................................... 28
7. Kondisi Pelindian Berdasarkan Variasi Volume Pelindian ............................. 30
8. .Kondisi Pelindian Terhadap Variasi Waktu Pelindian Dengan NaOH. ......... 31
I PENDAHULUAN
Bijih Mn oksida dalam bentuk mineral pirolusit (MnO2) bersifat stabil dalam
kondisi asam atau alkali pengoksidasi, sehingga proses ekstraksi Mn dari
mineral pirolusit dilakukan dengan teknologi pelindian reduktif dalam
kondisi asam. Proses yang digunakan dalam mengolah bijih mangan kadar
rendah adalah proses pelindian pemanggangan reduktif dan pelindian reduktif
dalam media larutan asam sulfat atau asam klorida Beberapa zat pereduksi
telah digunakan sebelumnya dalam media asam seperti batu bara, pirit, besi,
sulfat, sulfur, dioksida, dan peroksida (Zhang and Cheng, 2007).
Leaching atau pelindian merupakan proses melarutkan satu atau lebih mineral
tertentu dari suatu bijih, konsentrat atau produk metalurgi lainnya
menggunakan pelarut tertentu atau biasa disebut dengan leaching agent.
Leaching agent yang digunakan harus memenuhi kriteria sebagai leaching
agent yang efektif, yaitu dapat melarutkan logam dengan selektif, dalam
jumlah yang banyak (Mc. Cabe, 1985).
Pada penelitian ini akan digunakan metode fusi sebagai teknik pengolahan
pada bijih Mn. Metode fusi dipilih karena mineral bijih Mn yang akan diolah
dalam penelitian ini adalah mangan silikat (MnSiO3) dengan ciri/karakteristik
sulit larut baik dalam kondisi asam ataupun basa. Sehingga tidak tepat jika
diolah dengan metode hidrometalurgi saja. Metode fusi berfungsi untuk
mengubah fasa yang tidak larut menjadi mudah larut sehingga konsumsi
bahan kimia yang digunakan dapat diminimalkan. Pada metode fusi
dilakukan penambahan bahan kimia yang disebut fusing agent, fusing agent
yang dipergunakan pada penelitian ini adalah NaOH.
Dalam penelitian ini diharapkan proses fusi dapat mengubah MnSiO3 yang
sangat sukar larut menjadi Na2MnO4 (sodium manganat) yang mudah larut
sehingga mudah diekstrak pada proses pelindian (hidrometalurgi) pada tahap
selanjutnya.
2.1. Mangan
Mangan (Mn) merupakan unsur alami yang ditemukan di batu, tanah dan air.
Hal ini dimana di lingkungan ini terdiri dari sekitar 0,1% dari kerak bumi.
Kerak batuan adalah sumber utama mangan yang ditemukan di atmosfer.
Logam mangan tidak mudah dijumpai, karena logam ini biasanya tidak
digunakan dalam keadaan murni melainkan sebagai campurannya. Mangan
bersifat metalik dengan titik leleh kira-kira 1244 °C dan titik didih 1962 °C.
Dalam keadaan murni, logam mangan berwarna putih seperti perak, sangat
keras, tetapi mudah patah. Mangan mudah teroksidasi oleh udara, bereaksi
lambat dengan air, dan membentuk berbagai macam senyawa dengan tingkat
oksidasi yang paling bervariasi yaitu dari +2 hingga +7 (Sugiyarto, dkk.,
2010).
Mangan ditemukan sebagai unsur bebas dalam sifat dasarnya dan sering
dicampur dengan besi, seperti mineral-mineral lainnya. Sebagai unsur bebas,
mangan adalah logam yang penting dalam penggunaan campuran logam-
logam di industri baja. Dalam baja, mangan bersifat meningkatkan kualitas
tempaan yang sangat baik dari segi kekuatan, kekerasan, kemampuan
pengerasan dan anti karat. Dalam tabel periodik unsur kimia, Mangan
memiliki lambang Mn dengan nomor atom 25. Unsur kimia adalah zat kimia
lain dengan cara biasa dan tidak dapat dipisah menjadi zat yang lebih kecil.
Mangan pertama kali dikenali oleh Scheele, Bergman dan ahli lainnya
sebagai unsur dan diisolasi oleh Gahn pada tahun 1774, dengan mereduksi
mangan dioksida dengan karbon (Bahfie dan Sungging 2012).
Logam mangan sangat reaktif terhadap oksigen, sehingga unsur ini tidak
ditemui dalam keadaan bebas di alam. Batu-batuan kerak bumi mengandung
mangan kira-kira 0,11% massa atau 1066 ppm. Mangan merupakan unsur
terbanyak ke duabelas, dan ketiga untuk unsur-unsur transisi setelah besi dan
titanium. Karena tingkat oksidasinya bervariasi, unsur ini terdistribusi di alam
lebih dari tiga ratus macam mineral dan beberapa diantaranya merupakan
mineral penting yang diperdagangkan, seperti dalam Tabel 1 berikut ini:
(Tony, 2011).
Mangan ditambahkan kedalam baja agar baja menjadi lebih keras tanpa
membuat baja menjadi lebih rapuh. Fungsi logam mangan ini jika dipadukan
dengan baja maka akan memiliki keuletan sehingga tidak mudah patah (Liu,
2013). Selain untuk kepentingan metalurgi, mangan juga digunakan untuk
produksi senyawa KMnO4 yang digunakan untuk desinfektan, MnSO4 untuk
pakan ternak, dan mangan dioksida yang digunakan sebagai komponen
baterai kering yang berfungsi untuk depolarisator.
10
Kegunaan mangan sangat luas, baik untuk tujuan metalurgi maupun non
metalurgi. Sekitar 85-90 % kegunaan mangan adalah untuk keperluan
metalurgi terutama pembuatan logam khusus seperti german silver dan
copper manganese. Keperluan non metalurgi biasanya digunakan untuk
produksi baterai, keramik, gelas, dan glasir. Mangan juga digunakan untuk
pertanian dan proses produksi uranium (Murthy, 2009).
c. Mangan (Mn) memiliki elektron valensi +2, +3, +4, +6, dan +7.
d. Mangan yang elektron valensinya +2 mudah bereaksi dengan asam
hidroklorit membentuk MnCl2.
e. Sedangkan elektron valensi +3 (manganit) bersifat tidak stabil dan mudah
berubah menjadi elektron valensi +2.
A. Hidrometalurgi
Proses hidrometalurgi bisa menjadi lebih tepat dan ekonomis untuk
kondisi yang dipilih saat biaya energi meningkat seperti yang khas dari
proses pirometalurgi. Untuk ekstraaksi mangan dari mineral pirolusit yang
mengandung kadar rendah yaitu kurang lebih dibawah 40%, proses
pirometalurgi semakin tidak ekonomis. Hal ini disebabkan karena
perlakuan bijih oksida yang mengandung 50% dari total kadar air dan
sejumlah komponen, memerlukan sejumlah besar energi. Proses
hidrometalurgi dibagi kedalam dua proses yaitu melarutkan mineral yang
ingin dipisahkan dari biji/batuan dengan proses pelindian, dan
mengeluarkannya dari larutan melalui proses recovery. Pada proses
12
Proses aktual ekstraksi logam dari bijihnya tergantung pada sifat bijih dan
logam. Tidak ada metode operasional universal untuk ekstraksi logam
termasuk mangan. Namun, langkah-langkah umum tertentu terlibat dalam
semua proses metalurgi. Langkah-langkah ini adalah:
● Penambangan : penambangan dalam proses mengeluarkan biji dari
tambang, ketika bijih terjadi di dekat permukaan bumi dan dapat
langsung digali. Penambangan semacam itu disebut penambangan
terbuka. Ketika sebuah biji dikeluarkan membentuk kedalaman yang
lebih besar, maka penambangan disebut penambangan dalam.
● Penghancuran : bijih yang diekstraksi sering terjadi dalam bongkahan
besar. Sangat penting untuk memecahnya menjadi partikel yang lebih
kecil menggunakan hammer mill atau dengan bantuan jaw crusher.
14
B. Pirometalurgi
Proses pirometalurgi menggunakan suhu tinggi dalam mengekstraksi
mangan. Pada jalur pirometalurgi, bijih dilewatkan melalui proses tertentu
pada suhu tinggi, pengeringan, kalsinasi, pemanggangan, peleburan dan
mengkonversi proses pirometalurgi umumnya menghasilkan logam
ferromangan. Proses ini memerlukan energi yang intensif karena semua
kadar air dalam bijih dihilangkan, dikalsinasi, dan kemudian meleleh
membentuk slag yang sesuai pada suhu sekitar 1600 °C. Hal ini
membutuhkan bahan bakar hidrokarbon (batubara, minyak atau nafta) dan
tenaga listrik yang besar (Alafara, dkk., 2014).
elektron yang berada paling luar (elektron valensi) akan tereksitasi dari
keadaan dasar atau tingkat energi yang lebih rendah (ground state) keadaan
tereksitasi yang memiliki tingkat energi yang lebih tinggi (excited site).
Jumlah energy yang dibutuhkan untuk memindahkan elektron ke tingkat
energi tertentu dikenal sebagai potensial eksitasi untuk tingkat energi itu.
Pada waktu kembali ke keadaan dasar, elektron melepaskan energi panas atau
energi sinar (Clark, 1979).
Prinsip dasar dari SSA adalah metode analisis yang didasarkan pada proses
penyerapan energi radiasi oleh atom-atom yang berbeda pada tingkat energi
dasar (ground state). Penyerapan tersebut menyebabkan tereksitasinya
elektron dalam kulit atom ke tingkat energi yang lebih tinggi. Keadaan ini
bersifat labil, elektron tersebut akan kembali ke tingkat energi dasar sambil
mengeluarkan energi yang berbentuk radiasi. Atom bebas dalam SSA
berinteraksi dengan berbagai bentuk energi seperti energi panas, energi
elektromagnetik, energi kimia dan energi listrik. Interaksi ini menimbulkan
proses-proses dalam atom bebas yang menghasilkan absorpsi dan emisi
(pancaran) radiasi panas. Radiasi yang dipancarkan bersifat khas karena
mempunyai panjang gelombang yang karakteristik untuk setiap atom bebas
(Gunandjar, 1990).
17
A. Sumber Sinar
Sumber sinar dari Spektrofotometer Serapan atom adalah Hollow
Cathode Lamp (HCL). Hollow Cathode Lamp adalah sumber yang
umum untuk pengukuran serapan atom. Katoda berongga, terdiri dari
tungsten anoda dan katoda silinder, dibungkus dalam tabung kaca yang
diisi dengan neon dan argon pada tekanan 1 hingga 5 torr. Ionisasi gas
terjadi ketika potensi diterapkan di elektroda, dan arus pada sekitar 5
sampai 10 mA dihasilkan sebagai ion bermigrasi ke elektroda. Jika
potensi cukup besar, maka kation gas memperoleh cukup energi kinetik
untuk mengeluarkan beberapa ion dari atom logam dari permukaan
katoda dan menghasilkan awan atom, proses ini disebut sputtering
(Skoog dan Donald, 1980).
B. Sumber Atomisasi
Sumber atomisasi dibagi menjadi dua yaitu sistem nyala dan sistem
tanpa nyala. Sumber instrumen atomisasinya adalah nyala dan sampel
dalam bentuk larutan. Sampel masuk kenyala dalam bentuk aerosol.
Aerosol biasa dihasilkan oleh nebulizer (pengabut) yang dihubungkan
ke nyala oleh ruang penyemprot (Chamber spray). Jenis nyala yang
18
Penelitian ini telah dilakukan pada bulan Juni hingga Oktober 2019 di
Laboratorium Kimia Analisis Balai Penelitian Teknologi Mineral LIPI yang
bertempat di Jl. Ir. Sutami Km. 15 Tanjung Bintang, Lampung Selatan.
Adapun alat−alat yang digunakan dalam penelitian ini antara lain adalah alu
dan mortar, ayakan, oven, neraca analitik, nickel crucible, muffle furnace,
spatula, mikropipet 10-100 µL, mikropipet 100-1000 µL, pipet volumetrik 10
mL, bulb pipet, botol sampel, botol semprot, Atomic Absorption
Spectrofotometer (AAS), gelas kimia 50 mL.
Bahan-bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah bijih mangan yang
diambil dari Tanggamus, NaOH, HNO3, akuades, larutan standar Mn, dan
HCl.
20
1. Preparasi Sampel
a. Penggerusan
Bijih mangan yang berasal dari tambang Tanggamus dilakukan
penggerusan dengan menggunakan alu dan mortar untuk memperoleh
bijih dengan ukuran yang sangat kecil.
b. Pengayakan
Sampel bijih mangan hasil dari penggerusan diayak dengan
menggunakan sieve/mesh dengan ukuran -100 +120, -120 +150, -150
+200, -200 +270, -270 +325 (5 fraksi). Setiap fraksi ditentukan kadar
Mn total dengan menggunakan destruksi basah (aqua regia) kemudian
diukur menggunakan AAS.
c. Destruksi Basah
Ditimbang 0,1 gram Mn yang sudah halus dengan ukuran mesh -100
+120, -120 +150, -150 +200, -200 +270, -270 +325. Kemudian
ditambahkan 2 mL HNO3 pekat dan 2 mL HCl pekat. Dilakukan
pengulangan 2 kali (duplo). Kemudian larutan didestruksi pada suhu
60-80 °C hingga terbentuk endapan berwarna putih dan larutan menjadi
lembab. Setelah itu larutan ditambahkan 1 mL HNO3 pekat dan 1 mL
HCl pekat. Selanjutnya dipanaskan kembali sampai larutan lembab.
Sampel disaring menggunakan kertas saring Whatman No.42. Setelah
itu masing-masing sampel yang sudah disaring diencerkan pada labu 50
mL. Hasil pengenceran dipindahkan ke dalam botol kaca kira-kira 25-
30 mL. Setelah itu diambil 10 mL untuk diukur densitasnya dan
dilakukan pengenceran 100x. Hasil dari pengenceran diukur ke dalam
Spektrofotometri Serapan Atom (SSA).
21
Ditimbang sebanyak 0,1 gram sampel mangan yang telah dihaluskan, lalu
dimasukkan ke dalam crucible nikel dan ditambahkan NaOH yang
beratnya bervariasi. Kemudian campuran yang ada di dalam crucible
ditambahkan sedikit akuades supaya NaOH larut dan bercampur menjadi
rata. Jika campuran sudah rata, crucible dimasukkan ke dalam oven
dengan suhu 120 oC agar campuran mengering.
Mulai
• Penggerusan
• Pengayakan
Preparasi Sampel • Destruksi
Basah
Analisis Spektrofotometri
Serapan Atom (SSA)
Hasil
Alafara, A.B., Lateef , I., Folahan A.A., and Rafiu, B.B., Malay, K.Ghosh.,
Abdul, R.S., Sangita, R.P., Olushola, S.A., Ismail, O.F. 2014.
Hydrometallurgical Processing of Manganese Ores. Journal of Minerals and
Materials Characterization and Engineering. 2 (2014) 230-247.
Bahfie, F., dan Sungging, P. 2012. Studi Proses Reduksi Mineral Mangan
Menggunakan Gelombang Mikro dengan Pengaruh Variasi Daya dan
Waktu Radiasi. Jurnal TEKNIK POMITS Vol 1 No 1 (1-5).
Febrina, L dan Ayuna, A. 2015. Studi Penurunan Kadar Besi (FE) Dan Mangan
(MN) Dalam Air Tanah Menggunakan Saringan Keramik. UMY. Jakarta.
Handaru, S., (2008), Recovery Nikel Dari Bijih Limonite Tereduksi Oleh Leaching
Ammonium Bikarbonat . Jakarta: Departemen Teknik Metalurgi dan
Material Universitas Indonesia
Hariprasad, D., Dash, B., Ghosh, M.K. and Anand, S. 2009 Mn Recovery from
Medium Grade Ore Using Waste Cellulosic Reductant. Indian Journal of
Chemical Technology, 16, 322-327.
Khopkar, S.M. 1990. Konsep Dasar Kimia Analitik Edisi Kedua. Universitas
Indonesia Press. Jakarta.
Lasheen, T.A., Hazek, M.N.E., and Helal, A.S., 2009, Kinetics Of Reductive
Leaching Of Manganese Oxide Ore With Molasses In Nitric Acid Solution.
Hydrometallurgy, 314-317.
37
Liu, Y., Lin, Q., Li, L., Fu, J., Zhu, Z., Wang, C., and Qian, D., 2013, Study On
Hydrometallurgical Process And Kinetics Of Manganese Extraction From
Low-Grade Manganese Carbonate Ores. International Journal of Mining
Science and Technology, 567-571.
Mc. Cabe, W.I. and Smith, J.C. 1985. Unit Operation of Chemical
Engineering.4th edition. McGraw Hill Book Company. Singapore
Nayl, A.A., Ismail, I.M., and Aly, H.F., 2011, Recovery Of Pure MnSO4.H2O By
Reductive Leaching Of Manganese From Pyrolusite Ore By Sulfuric Acid
And Hydrogen Peroxide. International Journal of Mineral Processing, 116-
123.
Purwani dan Suyanti 2014. Pengaruh H2so4 Pada Pelindian Ilmenit Dan
Hidrolisa Dini
Purwani, MV., dan Suyanti. 2014. Optimasi Suhu Dan Waktu Pelindian Ilmenit
Memakai H2SO4. Prosiding Seminar Nasional Teknologi Energi Nuklir
2014. Pontianak.
Qing, T., Hong, Z., Shuai, W., Jin-Zhong, L., and Guang-yi, L., 2013, Reductive
Leaching Of Manganese Oxide Ores Using Waste Tea As Reductant In
Sulfuric Acid Solution. Transactions of Nonferrous Metals Society of China,
861-867.
Ray, H.S. and A. Ghosh. 2010. Principles of Extractive Metallurgy. New Age
International (P) Limites Publisher. New Delhi.
38
Schlute, E.E. and K. Albert. 2004. Soil and Applied Manganese. Understanding
Plant Nutrients. University of Wisconsin. Madison.
Slavin, M. 1968. Atomic Absorption Spectroscopy. 2nd edition. New York. USA.
Sumardi, S., Mubarok, M. Z., & Saleh, N. 2003. Pengolahan Bijih Mangan
Menjadi Mangan Sulfat Melalui Pelindian Reduktif Menggunakan Asam
Oksalat Dalam Suasana Asam. Prosiding SEMIRATA 2013, 1(1).
Sugiyarto, K.H., and Retno, D.S., (2010), Kimia Anorganik Logam. Yogyakarta:
Graha Ilmu.
Su, H., Huaikun, L., Wang, F., Lu, X., and Wen, Y., 2007, Kinetics Of Reductive
Leaching Of Low-Grade Pyrolusite With Molasses Alcohol Wastewater In
H2SO4. Catalysis Kinetics and Reactors, 730-735.
Sumardi, S., Mohammad, Z.M., and Nuryadi, S., 2013, Pengolahan Bijih Mangan
Menjadi Mangan Sulfat Melalui Pelindian Reduktif Menggunakan Asam
Oksalat Dalam Suasana Asam. Prosiding Semirata FMIPA Universitas
Lampung. UPT. Balai Pengolahan Mineral Lampung- LIPI, Jurusan
Metalurgi-ITB
Tony, C., 2011, Mineral Commodity. Italian: Institute Of Geological And Nuclear
Tian, X., Wen, X., Yang, C., Liang, Y., Zhengbang, P., and Wang, Y., 2009.
Reductive Leaching Of Manganese From Low-Grade Manganese Dioxide
Ores Using Corncob As Reductant In Sulfuric Acid Solution.
Hydrometallurgy, 157-160.
39
Underwood, E.J., and Shuttle. N.F. 1999. The Mineral Nutrition of Livestock.
CABI Publishing. 3r dedition. 185-212. London. England.
Xue, J., Zhong, H., Wang, S., Li, C., Li, J., and Wu, F., 2014, Kinetics Of
Reduction Leaching Of Manganese Dioxide Ore With Phytolacca
Americana In Sulfuric Acid Solution. Journal of Saudi Chemical Society.
Youcai, L., Qingquan, L., Lifeng, L., Jiangang, F., Zhongsi, Z., Wang, C., and
Dong, Q. Study On Hydrometallurgical Process And Kinetics Of Manganese
Extraction From Low-Grade Manganese Carbonate Ores.International
Journal of Mining Science and Technology. 2014; Vol. 24 ( Issue 4):pp.
567–571.
Yuanbo, Z., Zhixiong, Y., Guanghui, L., Tao, J .Manganese Extraction By Sulfur-
Based Reduction Roasting–Acid Leaching From Low-Grade Manganese
Oxide Ores. Hydrometallurgy. 2013;Vol. 133: pp. 126–132.