Professional Documents
Culture Documents
83 286 1 PB
83 286 1 PB
83 286 1 PB
ABSTRACT
Water is one of the basic human needs. Various government programs has been done to
overcome the clean water in the community, One of the program are the water supply and
sanitation community based (PAMSIMAS). Padang is one district/city receiving programs
since 2008 until 2015 and builds up water supply system community based in 86 location.
Based on observation that some researchers look water supply system is not working and
serves only. Hence needs to be done mapping the level of the sustainability of the
provision of water supply system community-based. The research was conducted in 86
locations. This study use of a combination of quantitative and qualitative approach.
Variables that were used in research consisting namely water sources, the selection of
technology, an investment of, the operation of, technique the management of institutions,
manager/operator, spareparts, the costs of surgery, and community participation. Data
from the survey results are then input into a sustainability model to see the water supply
system sustainability index. Of research in 86 location, known as many as 4 locations the
level of the sustainability of low, 36 locations the level of the sustainability of medium
and 46 the level of the sustainability of high.
Keywords : sustainability, water supply system, community based, index
ABSTRAK
Air merupakan salah satu kebutuhan dasar manusia. Berbagai program pemerintah telah
dilaksanakan untuk mengatasi permasalahan air bersih di masyarakat, salah satu program
tersebut adalah Program Penyediaan Air Minum dan Sanitasi Berbasis Masyarakat
(PAMSIMAS). Kota Padang merupakan salah satu Kabupaten/Kota penerima program
sejak tahun 2008 sampai dengan tahun 2015 dan sudah membangun sistem penyediaan air
bersih berbasis masyarakat di 86 Lokasi. Berdasarkan hasil pengamatan peneliti terlihat
adanya beberapa sistem penyediaan air bersih yang tidak berfungsi dan berfungsi tidak
maksimal. Oleh karena itu perlu dilakukan pemetaan tingkat keberlanjutan sistem
penyediaan air bersih berbasis masyarakat. Penelitian ini dilakukan di 86 Lokasi.
Penelitian ini menggunakan metode kombinasi pendekatan kuantitatif dan kualitatif.
Variabel yang digunakan dalam penelitian terdiri yaitu sumber air, pemilihan teknologi,
biaya investasi, teknik pengoperasian, pengelolaan lembaga, pengelola/operator, suku
cadang, biaya operasi, dan partisipasi masyarakat. Data dari hasil survai tersebut
kemudian dijadikan masukan ke dalam sebuah model keberlanjutan untuk melihat indeks
keberlanjutan sistem penyediaan air bersih. Dari hasil penelitian di 86 lokasi, diketahui
Ambri, H and Junaidi, J (2017) Pemetaan Tingkat Keberlanjutan Sistem Penyedian Air Bersih Berbasis
Masyarakat di Kota Padang Provinsi Sumatra Barat. In: Hidayat, B and Purnawan, P (Eds.) Prosiding 4th
Andalas Civil Engineering (ACE) Conference 2017, 9 November 2017, Universitas Andalas, Padang.
Jurusan Teknik Sipil Unand, 269-278
4th ACE Conference. 9 November 2017, Padang, Sumatra Barat
1. PENDAHULUAN
Air merupakan salah satu kebutuhan dasar manusia. Mengingat pentingnya air ini,
negara menjamin hak setiap orang untuk mendapatkan air bagi kebutuhan pokok
minimal sehari-hari guna memenuhi kehidupannya yang sehat, bersih dan produktif
(Pasal 5 Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2004 tentang Sumber Daya Air). Dalam
Kebijakan Nasional Pembangunan Air Bersih dan Penyehatan Lingkungan Berbasis
Masyarakat disebutkan bahwa secara umum tujuan yang ingin dicapai dalam
pembangunan air bersih dan penyehatan lingkungan berbasis masyarakat adalah
terwujudnya kesejahteraan masyarakat melalui pengelolaan pelayanan air bersih dan
penyehatan lingkungan yang berkelanjutan (Bapenas, 2009).
Kota Padang merupakan salah satu Kabupaten/Kota penerima program tersebut, sejak
tahun 2008 sampai dengan tahun 2015 Kota Padang sudah membangun sistem
penyediaan air bersih berbasis masyarakat di 86 (delapan puluh enam) lokasi (Laporan
Konsultan ROMS 1 Kota Padang, 2016) . Berdasarkan hasil pengamatan penulis terlihat
adanya beberapa sistem penyediaan air bersih yang tidak berfungsi dan berfungsi tidak
maksimal di Kota Padang. Mengingat Rencana Pembangunan Jangka Menengah
Nasional (RPJMN) 2015-2019 tentang komitmen pemerintah dalam mencapai universal
acces pada akhir tahun 2019 dengan capaian target 100% akses air minum dan sanitasi
bagi seluruh penduduk Indonesia. maka untuk itu penulis tertarik untuk melakukan
pemetaan tingkat keberlanjutan sistem penyediaan air bersih berbasis masyarakat sesuai
Model keberlanjutan Masduqi (2009), dan hasilnya dapat digunakan sebagai perumusan
kebijakan untuk mengembangkan sistem penyediaan air bersih berbasis masyarakat di
Kota Padang.
270
4th ACE Conference. 9 November 2017, Padang, Sumatra Barat
271
4th ACE Conference. 9 November 2017, Padang, Sumatra Barat
Keterangan:
(a) jaringan transmisi 1. Intake
(b) Jaringan di stribusi 2. Instalasi Pengolahan Air (IPA)
(c) Pelanggan 3. Reservoir
272
4th ACE Conference. 9 November 2017, Padang, Sumatra Barat
δ1 Sumber
δ2 Teknologi Perencanaan ρ1
Kuantitas ε1
δ3 Investasi
Keandalan Kontinyuitas ε2
δ4 Pengoperasian Kualitas ε3
Pengelolaan
δ5 Lembaga
δ6 ρ2
Operator Kepuasan ε4
δ7 Suku Cadang Dukungan
Keberlanjutan Keuntungan ε5
δ9 Partisipasi
Abc = Variabel laten (variabel yang tidak dapat diukur secara langsung)
Rst = Variabel manifest (variabel yang langsung dapat diukur/ Indikator)
δ8 = Kesalahan (Error)
= menunjukkan hubungan kausal
δ1 X1 λ1
δ2 λ2 ξ1 ρ1
X2 γ1 Y1 ε1
λ3 λ10
δ3 X3 η1 λ11 Y2 ε2
γ2 λ12
δ4 X4 λ4 Y3 ε3
ξ2
δ5 X5 λ5 β1
γ3
δ6 X6 λ6 ρ2 ε4
λ13 Y4
δ7 X7 λ7 ξ3 η2 λ14 Y5 ε5
δ8 X8 λ8 γ4 λ15
Y6 ε6
δ9 X9
Gambar 2. 3 Model Keberlanjutan Sistem Penyediaan Air Bersih dengan notasi
matematik (Masduqi, 2009)
273
4th ACE Conference. 9 November 2017, Padang, Sumatra Barat
…….2.1
……………………..2.2
Persamaan (2.1) dan Persamaan (2.2) diatas dapat diselesaikan dengan program
komputer MATLAB. Berdasarkan hasil perhitungan tersebut, maka klasifikasi
keberlanjutan ditentukan sebagai berikut:
Keberlanjutan rendah, bila indeks keberlanjutan lebih kecil <1,320
Keberlanjutan sedang, bila indeks keberlanjutan 1,320 – 1,914
Keberlanjutan tinggi, bila indeks keberlanjutan lebih besar dari >1,914
274
4th ACE Conference. 9 November 2017, Padang, Sumatra Barat
3. METODOLOGI PENELITIAN
Penelitian ini termasuk jenis penelitian survei. Dikatakan demikian karena dalam
penelitian ini informasi dan data dikumpulkan melalui responden dengan menggunakan
kuesioner dan survei langsung ke lapangan untuk memperoleh data. Pendekatan studi
penelitian ini menggunakan metode kombinasi pendekatan kuantitatif dan kualitatif.
Pendekatan tersebut digunakan dalam penelitian ini karena melalui pendekatan tersebut
diharapkan akan didapat suatu kajian yang lebih mendalam tentang objek yang diteliti.
Kajian ini dilakukan melalui penganalisaan terhadap data primer dan sekunder yang
diperoleh dari survei, peninjauan langsung, data kuesioner. Penelitian berlangsung
mulai bulan Desember 2016 sampai dengan Juni 2017.
275
4th ACE Conference. 9 November 2017, Padang, Sumatra Barat
4. HASIL PENELITIAN
Setalah Kota Padang menerima Program PAMSIMAS I (Tahun 2008- 2012) dan
PAMSIMAS II (Tahun 2013-2015) telah berhasil membangun sistem penyediaan Air
Bersih berbasis masyakarat sebanyak 86 (delapan puluh enam) lokasi di Kota Padang.
Dengan opsi sistem penyediaan air bersih secara umum dapat dilihat pada Tabel 4.1.
276
4th ACE Conference. 9 November 2017, Padang, Sumatra Barat
Gambar 4.1 Diagram Tingkat Keberlanjutan Sistem penyediaan Air Bersih berbasis
Masyarakat
5. KESIMPULAN
277
4th ACE Conference. 9 November 2017, Padang, Sumatra Barat
6. DAFTAR PUSTAKA
7. UCAPAN TERIMAKASIH
Penulis mengucapkan terima kasih kepada Ali Masduqi, ST., MT., Dr. untuk bantuan
dan dukungannya selama ini atas diskusi serta kiriman referensi terhadap penelitian
pemetaan tingkat keberlanjutan system penyediaan air bersih berbasis masyarakat di
Kota Padang ini.
278