Professional Documents
Culture Documents
Vitual Reality
Vitual Reality
http://jurnal.unnur.ac.id/index.php/jurnalfiki
1
Ariawan Djoko Rachmanto, 2M. Sidiq Noval
1,2
Program Studi Teknik Informatika Universitas Nurtanio Bandung
Jl. Pajajaran 219 Husein Sastranegara Bandung
email: 1ari880483@yahoo.com, 2novaladid@gmail.com
ABSTRAK
Teknologi komputer dan multimedia berkembang sangat cepat, salah satunya teknologi Augmented Reality yang
menggabungkan antara dunia nyata dengan dunia visual. Meskipun perkembangannya mulai menjamah ke
berbagai aspek bidang namun perkembangan dibidang promosi jasa atau barang masih belum maksimal.
Penelitian ini merupakan upaya untuk menerapkan teknologi Augmented Reality sebagai media promosi. Metode
yang digunakan dalam penelitian ini adalah modifikasi dari Multimedia Development Life Cycle (MDLC) yang
meliputi Concept, Design, Material Collecting, Assembly, Testing, dan Distribution. Hasil dari penelitian ini
berupa media pengenalan promosi Universitas Nurtanio Bandung khususnya Fakultas Ilmu Komputer dan
Informatika, yang dibangun dengan processing dari pustaka Unity 3D. Sistem dapat berjalan dengan baik pada
sistem operasi Windows XP, Windows 7 32bit dan Windows 7 64bit yang telah terinstal Java sebelumnya. Media
promosi ini diharapkan dapat meningkatkan minat calon mahasiswa dan menjadi sesuatu yang baru dalam bidang
promosi dan diharapkan aplikasi dibidang promosi berbasis Augmented Reality ini lebih dikembangkan lagi.
29
Jurnal FIKI Volume IX, No. 1, Mei 2018
FIKI |Jurnal Teknologi Informasi dan Komunikasi |ISSN : 2087-2372
http://jurnal.unnur.ac.id/index.php/jurnalfiki
2. Informasi kampus hanya dalam bentuk Storyboard berfungsi sebagai alat perencanaan
brosur. dalam proses pembuatan film atau iklan yang
3. Kurangnya penjelasan di setiap gambar memadukan antara narasi dan visual.
pada brosur tersebut. Meskipun pembuat storyboard tidak
terlibat secara signifikan dalam proses
1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian pembuatan cerita film atau iklan, tetapi
kemampuan kreatif mereka dalam proses
Adapun maksud dan tujuan dari
pembuatan cerita film atau iklan, tetapi
penelitian ini adalah mengimplementasikan
kemampuan kreatif mereka dalam membuat
Unity 3D engine untuk keperluan promosi
angle-angle kamera dan menciptakan
Universitas Nurtanio Bandung dan
dramatisasi adegan sangat menentukan hasil
mengimplementasikan aplikasi augmented
akhir cerita film atau iklan itu sendiri. Jadi, ide-
reality untuk menampilkan gambar 3D pada
ide mereka saat membuat storyboard benar-
brosur yang telah dipasang marker dengan view
benar dipertaruhkan.” (Enterprise, 2010)
berbasis webcam.
2.3 Augmented Reality
2. KAJIAN PUSTAKA “Augmented Reality (AR) adalah sebuah
2.1 Promosi istilah untuk lingkungan yang menggabungkan
“Philip Kotler (1997:142) dunia nyata dan dunia virtual serta dibuat oleh
mendefinisikan promosi sebagai suatu kegiatan komputer sehingga batas antara keduanya
yang dilakukan oleh perusahaan untuk menjadi sangat tipis.
mengomunikasikan manfaat dari produknya Tujuan utama dari AR adalah untuk
dan untuk meyakinkan konsumen agar menciptakan lingkungan baru dengan
membeli. menggabungkan interaktivitas lingkungan
Rambat Lupiyadi (2001:108) nyata dan virtual sehingga pengguna merasa
mendefinisikan promosi sebagai salah satu bahwa lingkungan yang diciptakan adalah
variabel dalam bauran pemasaran yang sangat nyata. Dengan kata lain, pengguna merasa tidak
penting dilaksanakan oleh perusahaan dalam ada perbedaan yang dirasakan antara AR
memasarkan produk jasa. dengan apa yang mereka lihat/rasakan di
Julian Cummins (1991:11) lingkungan nyata. Dengan bantuan teknologi
mendefinisikan promosi sebagai serangkaian AR (seperti visi komputasi dan pengenalan
teknik yang digunakan untuk mencapai sasaran pola) lingkungan nyata di sekitar kita akan
penjualan atau pemasaran dengan penggunaan dapat berinteraksi dalam bentuk digital
biaya yang efektif, dengan memberikan nilai (virtual). Informasi tentang objek dan
tambah pada produk atau jasa baik kepada para lingkungan di sekitar kita dapat ditambahkan
perantara maupun pemakai langsung, biasanya kedalam sistem AR yang kemudian informasi
tidak dibatasi dalam jangka waktu tertentu. tersebut ditampilkan di atas layer dunia nyata
Ketiga pengertian diatas dapat secara real-time seolah-olah informasi tersebut
disimpulkan bahwa kegiatan promosi bukan adalah nyata. Informasi yang ditampilkan oleh
saja berfungsi sebagai alat komunikasi antara subjek virtual membantu pengguna
perusahaan dan konsumen melainkan juga melaksanakan kegiatan-kegiatan dalam dunia
sebagai alat untuk memengaruhi konsumen nyata. Gambar di bawah ini merupakan
dalam kegiatan pembelian sesuai keinginan dan augmented reality, yang lebih dekat ke sisi kiri,
kebutuhannya. Hal ini dilakukan dengan lingkungan bersifat nyata dan benda bersifat
menggunakan alat-alat promosi.” (Rangkuti, maya, sementara dalam augmented reality,
2009) yang lebih dekat ke sisi kanan, lingkungan
bersifat maya dan benda bersifat maya.”
(Rumajar, 2015)
2.2 Storyboard
2.4 Unity 3D Engine
“Storyboard secara sederhana dapat
diartikan sebagai papan cerita. Dalam “Unity 3D Engine adalah perangkat
pengertian yang lebih luas, storyboard lunak game engine untuk membangun
merupakan rangkaian gambar sketsa yang permainan 3 Dimensi (3D). Game engine
merepresentasikan alur sebuah cerita. merupakan komponen yang ada di balik layar
30
Jurnal FIKI Volume IX, No. 1, Mei 2018
FIKI |Jurnal Teknologi Informasi dan Komunikasi |ISSN : 2087-2372
http://jurnal.unnur.ac.id/index.php/jurnalfiki
setiap video game. Mesh merupakan bentuk tracking object (objek yang dilacak) agar dapat
dasar dari objek 3D. Pembuatan mesh tidak langsung melibatkan objek yang dilacak
dilakukan pada Unity. Sementara game object tersebut sehingga dapat terlihat hidup dan
adalah konten untuk semua komponen lainnya. interaktif, juga tidak lagi mengurangi efisiensi
Semua objek dalam permainan disebut game ruang.” (Rumajar, 2015)
objects.
2.5.1 Metode Marker-Based Augmented
Material digunakan dan dihubungkan Reality
dengan mesh atau render particle yang melekat Secara tradisional, metode marker-based
pada game object. Material berhubungan dari teknologi Augmented Reality dihadirkan
dengan penyaji Mesh atau partikel yang dari gabungan teknolog computer vision dan
melekat pada game object tersebut. Mereka image processing yang mencari informasi dari
memainkan bagian penting dalam sebuah gambar secara langsung. Dimana
mendefinisikan bagaimana objek ditampilkan. marker yang didesain secara khusus,
Mesh atau partikel tidak dapat ditampilkan dibutuhkan untuk memunculkan objek 3D yang
tanpa material karena material meliputi akan dihadirkan setelah proses tracking dan
referensi untuk shader yang digunakan untuk positioning dilakukan
menempatkan tekstur ke game object.” Marker yang akan digunakan harus
(Rumajar, 2015) terlebih dulu dibuat, dengan cara mendaftarkan
Unity mendukung pengembangan gambar kedalam sebuah database. Dalam hal
aplikasi android. Sebelum dapat menjalankan ini penulis menggunakan Vuforia sebagai
aplikasi yang dibuat dengan Unity android pembuat database marker. Gambar yang akan
diperlukan pengaturan lingkungan dijadikan marker harus memiliki sudut, hal ini
pengembang android pada perangkat. Untuk itu dikarenakan Vuforia melakukan tracking
pengembang perlu mendownload dan dengan proses edge detection.
menginstal SDK android dan menambahkan
perangkat fisik ke system. Unity android 3. ANALISIS DAN PERANCANGAN
memungkinkan pemanggilan fungsi kustom Pada bab ini akan dijelaskan
yang ditulis dalam C/C++ secara langsung dan perancangan sistem yang akan dibuat, serta
java secara tidak langsung pada script C#.” analisis sistem dengan menggunakan
(Rumajar, 2015) pemodelan UML (Unified Modelling
Language), perancangan antar muka dan
analisis algoritma.
2.5 Marker
3.1 Analisis Sistem
“Marker merupakan sebuah penanda Di bawah ini merupakan analisis sistem
khusus yang memiliki pola tertentu sehingga dari aplikasi brosur interaktif Universitas
saat kamera mendeteksi marker, objek 3 Nurtanio Bandung, di mana pada analisis
dimensi dapat ditampilkan. Augmented reality sistem akan diperoleh hasil analisis awal dari
saat ini melakukan perkembangan besar- sistem yang akan dibangun nantinya.
besaran, salah satunya pada bagian marker.
Marker pertama adalah marker based tracking. 3.1.1 Analisis Sistem yang sedang berjalan
Marker based tracking ini sudah lama Berikut ini adalah alur proses promosi
dikembangkan sejak 1980-an dan pada awal yang sedang berjalan ditunjukkan dengan
1990-an mulai dikembangkan untuk flowmap.
penggunaan augmented reality. Kemudian
markerless, perkembangan terbaru marker ini
merupakan salah satu metode augmented
reality tanpa menggunakan frame marker
sebagai objek yang dideteksi. Dengan adanya
markerless augmented reality, maka pengguna
marker sebagai tracking object yang selama ini
menghabiskan ruang akan digantikan dengan
gambar atau permukaan apapun yang berisi
dengan tulisan, logo, atau gambar sebagai
31
Jurnal FIKI Volume IX, No. 1, Mei 2018
FIKI |Jurnal Teknologi Informasi dan Komunikasi |ISSN : 2087-2372
http://jurnal.unnur.ac.id/index.php/jurnalfiki
32
Jurnal FIKI Volume IX, No. 1, Mei 2018
FIKI |Jurnal Teknologi Informasi dan Komunikasi |ISSN : 2087-2372
http://jurnal.unnur.ac.id/index.php/jurnalfiki
33
Jurnal FIKI Volume IX, No. 1, Mei 2018
FIKI |Jurnal Teknologi Informasi dan Komunikasi |ISSN : 2087-2372
http://jurnal.unnur.ac.id/index.php/jurnalfiki
ID Scene 06 IDScene 02
Nama Scene: Scan marker Nama Scene: Menu utama
PutarExit Deskripsi
scene:
Konten:
Info Jurusan
Scanmarker Visit
Marker Keterangan:
Sejarah
Info Biaya Menampilkan
3D Objek Visi dan
Info Gedung pada marker
Misi
yang telah
dibuat. Website
Exit
Navigasi: scene ini akan menampilkan objek
3D dengan cara mendeteksi marker, Deskripsi Scene:
menampilkan info gedung berupa slide show Konten: Menu utama
foto ruangan kelas dan ruangan laboratorium Keterangan:
komputer dan info jurusan pada Fakultas Menampilkan menu utama yang akan
Ilmu Komputer dan Informatika. ditampilkan dalam aplikasi
Gambar 3.3 Deteksi Marker pada Button Visit
Navigasi: Menampilkan tombol visit untuk
3.2.2.1 Struktur Menu Brosur Interaktif menampilkan gedung dari Universitas
Struktur menu pada aplikasi Augmented Nurtanio Bandung yaitu gedung Fakultas
Reality ini menggunakan struktur hirarki Ilmu Komputer dan Informatika, di
karena menu yang ada saling berhubungan dalamnya disediakan tombol putar untuk
sehingga memungkinkan user untuk memutar gedung Fakultas Ilmu Komputer
berinteraksi dan lebih banyak navigasi dengan dan Informatika.
menggunakan mouse dalam mengeksplorasi Gambar 3.4 Struktur Menu
objek pada layar. Adapun struktur menu dari
aplikasi augmented reality ini. 3.2.2.2 Storyboard
1. Visit Perancangan storyboard merupakan
2. Sejarah tahap menggambarkan panduan yang jelas dan
3. Visi dan Misi detail mengenai segala sesuatu tentang sistem
4. Website yang akan diperlihatkan seperti apa aplikasi
yang akan dibangun nantinya. Pada tahap ini
juga ditunjukkan elemen multimedia apa saja
yang akan diikut sertakan dalam tiap layarnya.
34
Jurnal FIKI Volume IX, No. 1, Mei 2018
FIKI |Jurnal Teknologi Informasi dan Komunikasi |ISSN : 2087-2372
http://jurnal.unnur.ac.id/index.php/jurnalfiki
4.1.1 Perangkat Keras (Hardware) terdiri dari beberapa tombol menu aplikasi.
Klasifikasi perangkat keras yang di Halaman menu utama pada aplikasi
gunakan pada saat implementasi aplikasi ini ditunjukkan pada Gambar 4.1
adalah sebagai berikut:
35
Jurnal FIKI Volume IX, No. 1, Mei 2018
FIKI |Jurnal Teknologi Informasi dan Komunikasi |ISSN : 2087-2372
http://jurnal.unnur.ac.id/index.php/jurnalfiki
37
Jurnal FIKI Volume IX, No. 1, Mei 2018