RKS PAGAR MESS BCRevisi 3003

You might also like

Download as docx, pdf, or txt
Download as docx, pdf, or txt
You are on page 1of 35

RENCANA KERJA DAN SYARAT - SYARAT ( RKS )

PEKERJAAN PEMBANGUNAN PAGAR MESS PEGAWAI


KOTA SIBOLGA TAHUN 2023

RENCANA KERJA & SYARAT - SYARAT ( R K S )


PEKERJAAN PEMBANGUNAN PAGAR MESS PEGAWAI
RENCANA KERJA DAN SYARAT - SYARAT ( RKS )

PEKERJAAN PEMBANGUNAN PAGAR MESS PEGAWAI

TAHUN 2023

I. SYARAT - SYARAT TEKNIS YANG BERSIFAT UMUM

Pasal 1

Ketentuan Umum

1.1 Kontraktor harus melaksanakan pekerjaan dengan baik dan benar serta penuh dengan
tanggung jawab dan teliti sesuai dengan ketentuan Kontrak.

1.2 Seluruh cara dan prosedur yang diikuti, termasuk semua pekerjaan sementara yang akan
dilaksanakan, semuanya harus mendapat persetujuan dari Pengawas Lapangan.

1.3 Dalam pelaksanaan pekerjaan, kontraktor harus mentaati peraturan-peraturan pemerintah dan
peraturan daerah yang berlaku yang berhubungan dengan pekerjaan ini.

1.4 Selain mengacu pada ketentuan-ketentuan tentang persyaratan umum dalam pembangunan, juga
harus mengacu pada persyaratan teknis dari Standar Nasional Indonesia (SNI).

1.5 Secara umum persyaratan teknis mengacu ketentuan dalam Keputusan Menteri PU Nomor.
441/KPTS/1998 tentang persyaratan teknis bangunan gedung, Keputusan Menteri PU nomor
468/KPTS/1998 tentang persyaratan teknis aksesibilitas pada bangunan umum dan lingkungan dan
Keputusan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 10/KPTS/2000 tentang ketentuan teknis pengamanan
terhadap bahaya kebakaran bangunan gedung dan lingkungan dan Permen PUPR No.
22/PRT/M/2018 Tahun 2018 tentang Pedoman Pembangunan Gedung Negara.

Pasal 2

Lokasi dan Lingkup Pekerjaan

2.1 Lokasi pekerjaan yang akan dilaksanakan adalah di Kota Sibolga Provinsi Sumatera Utara

2.2 Lingkup pekerjaan dimaksud adalah PEKERJAAN PEMBANGUNAN PAGAR MESS PEGAWAI pada
Kantor Pengawasan dan pelayanan Bea dan Cukai TMP C Sibolga Tahun 2023.

2.3 Seluruh pekerjaan tersebut di atas mencakup penyediaan bahan, peralatan, tenaga kerja serta
mengamankan, mengawasi dan memelihara bahan - bahan, alat kerja maupun hasil pekerjaan
selama masa pelaksanaan berlangsung sehingga seluruh pekerjaan dapat selesai dengan sempurna.
Pelaksanaan pekerjaan harus sesuai dengan Rencana Kerja dan Syarat - Syarat Pelaksanaan
Pekerjaan dan Gambar - gambar pelaksanaan yang telah disediakan untuk proyek ini.

RENCANA KERJA & SYARAT - SYARAT ( R K S )


PEKERJAAN PEMBANGUNAN PAGAR MESS PEGAWAI

2.4. Kontraktor/Pelaksana menjamin pada Pemberi Tugas dan Pengelola Teknis, bahwa semua bahan dan
perlengkapan untuk pekerjaan ini adalah sama sekali baru, kecuali ditentukan lain, serta Kontraktor /
Pelaksana menyetujui bahwa semua pekerjaan dilaksanakan dengan baik, bebas dari cacat teknis
dan estetis serta sesuai dengan dokumen kontrak.
2.5 Sebelum mendapat persetujuan dari Konsultan Pengawas bahwa pekerjaan telah diselesaikan dengan
sempurna, semua pekerjaan tetap menjadi tanggung jawab Kontraktor/Pelaksana sepenuhnya.

PASAL 3
PENJELASAN GAMBAR - GAMBAR

3.1 Untuk dapat memahami serta menghayati secara sempurna seluruh pekerjaan ini, kontraktor
diwajibkan untuk mempelajari secara teliti, baik gambar maupun syarat - syarat pada Dokumen
Pengadaan (Pelelangan) ini untuk meyakinkan diri bahwa benar-benar tidak terdapat lagi
ketidakjelasan perbedaan ukuran - ukuran, perbedaan antar gambar - gambar serta kejanggalan atau
kekeliruan lainnya. Apabila terdapat ketidak cocokan, perbedaan atau kejanggalan antar gambar-
gambar yang satu dengan lainnya, maupun antar gambar - gambar dengan Dokumen Pengadaan
(Pelelangan), maka kontraktor diwajibkan melaporkan hal - hal tersebut kepada Perencana /
Konsulatan Pengawas secara tertulis untuk mendapatkan keputusan pelaksanaan di tapak
secepatnya. Ketentuan tersebut diatas tidak dapat dijadikan alasan oleh Kontraktor/Pelaksana untuk
memperpanjang waktu pelaksanaan.

3.2 Mengingat setiap kesalahan maupun kelalaian dan ketidaktelitian dalam melaksanakan satu bagian
pekerjaan akan mempengaruhi bagian pekerjaan lainnya, maka ketelitian pelaksanaan mutlak serta
mendapat perhatian pertama. Kelalaian terhadap ketentuan ini dapat mengakibatkan dibongkarnya
suatu hasil pekerjaan oleh Konsultan Pengawas, yang mengakibatkan suatu kerugian bagi kontraktor.

3.3 Yang dimaksud dengan pekerjaan dalam uraian ini adalah segala hal yang menyangkut pelaksanaan
pekerjaan dan mengikuti gambar - gambar perencanaan serta penjelasan dalam Rencana Kerja dan
Syarat - Syarat yang tercantum dalam Dokumen Pengadaan (Pelelangan) ini termasuk didalamnya
pengadaan bahan - bahan, pengerahan tenaga kerja, peralatan yang diperlukan serta sarana lainnya,
sehingga maksud dan tujuan terwujud sesuai dengan rencana.

3.4 Kontraktor/Pelaksana tidak dibenarkan mengubah atau mengganti ukuran ukuran - ukuran yang
tercantum didalam gambar pelaksanaan tanpa sepengetahuan Pengelola Teknis. Bila hal tersebut
terjadi, segala akibat yang akan menjadi tanggung jawab Kontraktor/Pelaksana baik dari segi biaya
maupun waktu.

PASAL 4
SITUASI / PENEMPATAN BANGUNAN
4.1 Penempatan gedung disesuaikan dengan Block Plan/Gambar Situasi yang ada (menurut petunjuk
pengawas lapangan/pihak user/pihak proyek).

RENCANA KERJA & SYARAT - SYARAT ( R K S )


PEKERJAAN PEMBANGUNAN PAGAR MESS PEGAWAI

4.2 Kontraktor melakukan penelitian yang seksama terutama mengenai kondisi tanah/lahan yang ada,
sehingga dalam estimasi perhitungan volume tidak terjadi kesalahan - kesalahan yang
mengakibatkan harga penawaran menjadi rendah.

4.3 Kelalaian dan ketidaktelitian kontraktor dalam hal ini tidak dapat dijadikan alasan untuk mengajukan
klaim.

4.4 Pekerjaan pemasangan bowplank harus mendapatkan persetujuan pengawas atau dari pihak direksi.
Pasal 5

Rencana Kerja

5.1 Selambat - lambatnya 7 (tujuh) hari sejak tanggal Surat Keputusan Pemberian Pekerjaan, Kontraktor
harus menyerahkan Kepada Direksi Lapangan untuk mendapat persetujuannya antara lain :

a. Suatu rencana kerja atau jadwal waktu pelaksanaan dalam bentuk Bar Chart yang lengkap dan
terperinci, meliputi seluruh pekerjaan seperti dimaksud dalam Dokumen Kontrak.

b. Keterangan lengkap mengenai organisasi dan Personalia yang akan melaksanakan tugas
pekerjaan.

c. Jadwal Pengerahan Tenaga Kerja.

d. Jadwal penyediaan bahan bangunan dan peralatan serta perlengkapan lainnya.

5.2 Kontraktor harus melaksanakan pekerjaan sesuai dengan rencana kerja yang telah diajukan tersebut
di atas.

5.3 Kelalaian dalam menyerahkan rencana kerja tersebut di atas, dapat menyebabkan ditundanya
permulaan pekerjaan. Akibat dari penundaan pekerjaan ini menjadi tanggungjawab Kontraktor.

Pasal 6

Tanggung Jawab Kontraktor Terhadap Pekerjaan

6.1 Semua pelaksanaan pekerjaan harus mendapat persetujuan dari Pengawas Lapangan, tidak berarti
bahwa Kontraktor melepaskan tanggung jawab yang tercantum dalam Kontrak.

6.2 Tanah tempat pekerjaan dalam keadaan pada waktu Penawaran termasuk segala sesuatu yang
berada dalam batas - batas yang ditentukan, diserahkan tanggung jawab kepada Kontraktor. Namun
demikian, semua benda yang ditemukan di Lapangan tersebut, tetap menjadi milik Pemberi Tugas
(Bouwheer).

6.3 Kantraktor harus mengisi / menimbun kembali semua lobang - lobang dan bekas galian - galian yang
dibuatnya setelah selesai pekerjaan atau tidak diperlukan lagi untuk pekerjaan, serta harus bersih dari
segala sampah / kotoran dan bahan - bahan yang tidak diperlukan lagi.

6.4 Pemberi Tugas, Pengawas Lapangan berhak untuk mengadakan Inspeksi kesetiap bagian pekerjaan.
Juga apabila pekerjaan tersebut dikerjakan di bengkel Kontraktor atau Sub Kontraktor. Dalam hal ini
Kontraktor harus memberi informasi, bantuan dan fasilitas lain yang diperlukan dalam pemeriksaan
secara teliti dan lengkap.
RENCANA KERJA & SYARAT - SYARAT ( R K S )
PEKERJAAN PEMBANGUNAN PAGAR MESS PEGAWAI

6.5 Kontraktor bertanggung jawab terhadap ketertiban pegawai serta kendaraan - kendaraannya dan
bersedia memelihara atau memperbaiki segala kerusakan -kerusakan yang mungkin terjadi, baik di
dalam lokasi proyek maupun di luarnya, sehingga kembali seperti semula.

6.6 Pada waktu penyerahan pertama, seluruh pekerjaan harus diserahkan dalam keadaan sempurna /
selesai, termasuk pembongkaran pekerjaan-pekerjaan sementara, pembersihan halaman dan
sekitarnya sesuai dengan keinginan Pengawas Lapangan.

Pasal 7

Setting Out

7.1 Untuk menentukan posisi dan ketinggian bangunan di lapangan Pemborong harus melakukan
pengukuran dilapangan secara teliti dan benar, sesuai dengan referensi Benchmark atau titik tetap
dilapangan seperti ditunjukkan dalam gambar atau atas petunjuk Pengawas Lapangan.

7.2 Pengukuran untuk penentuan posisi dilakukan dengan peralatan yang mempunyai presisi tinggi
dengan metode triangulasi dan hasilnya disampaikan ke Pengawas Lapangan untuk mendapatkan
persetujuan.

7.3 Dalam hal terdapat perbedaan antara rencana dalam gambar dengan hasil pengukuran yang
dilaksanakan pemborong dilapangan, maka sebelum melanjutkan pekerjaan yang mungkin
dipengaruhi perbedaan tersebut, pemborong harus melaporkan hal ini kepada Pengawas Lapangan
untuk mendapatkan keputusan dan dinyatakan dalam Berita Acara.

7.4 Keputusan akan hasil pengukuran oleh Pemborong akan didasarkan atas keamanan konstruksi dan
kelancaran operasional.

Pasal 8
Daerah Kerja dan Jalan masuk

8.1 Pemborong akan diberikan daerah kerja untuk pelaksanaan pekerjaan ini. Lokasi tersebut dapat
diperoleh dengan cara sewa / pinjam berdasarkan ketentuan yang berlaku dan harus membatasi
operasinya dilapangan yang betul-betul diperlukan untuk pekerjaan tersebut.

8.2 Tata letak yang meliputi jalan masuk, lokasi penyimpanan bahan bangunan dan jalur pengangkutan
material dibuat oleh Pemborong dengan persetujuan Pengawas Lapangan.

Pasal 9
Material

9.1 Material yang akan dipakai dalam pekerjaan - pekerjaan ini diutamakan produksi dalam negeri yang
memenuhi persyaratan yang ditentukan.

9.2 Jika pemborong mengajukan bahan lain yang akan digunakan selain yang disyaratkan, maka
mutunya minimal harus sama dengan yang disyaratkan dalam dokumen tender. Sebelum
pemesanan bahan harus diberitahukan pada Pengawas Lapangan yang meliputi jenis, kualitas dan
kuantitas bahan yang dipesan, untuk mendapat persetujuan.

9.3 Penumpukan material harus pada tempat yang baik agar mutu dari material dapat terjaga.

RENCANA KERJA & SYARAT - SYARAT ( R K S )


PEKERJAAN PEMBANGUNAN PAGAR MESS PEGAWAI

Pasal 10
Kode, Standard, Sertifikat dan Literatur dari pabrik
Pemborong harus menyediakan dilapangan antara lain foto copy persyaratan, Standard bahan, katalog,
rekomendasi dan sertifikat serta informasi lainnya yang diperlukan untuk semua material yang digunakan
dalam proyek ini serta petunjuk pemasangan barang - barang tersebut harus mengikuti prosedur yang
direkomendasikan oleh pabrik.

Pasal 11
Lalu Lintas
Dalam melaksanakan pekerjaan dan pengangkutan bahan-bahan untuk keperluan pekerjaan, Pemborong
harus berhati - hati sedemikian sehingga tidak mengganggu kelancaran operasional atau menimbulkan
kerusakan terhadap jalan yang telah ada dan prasarana lainnya. Bila terjadi kerusakan, Pemborong
berkewajiban untuk memperbaiki / mengganti.

Pasal 12
Cuaca
Pekerjaan harus diberhentikan apabila cuaca tidak mengizinkan yang mengakibatkan penurunan mutu suatu
pekerjaan.

Pasal 13
Service Sementara
Pemborong harus menyediakan air dan listrik yang diperlukan selama pelaksanaan pekerjaan berlangsung.

Pasal 14
Shop Drawing, As Built Drawing
14.1 Shop Drawing
Shop Drawing adalah gambar - gambar, daftar bengkokan besi, diagram -diagram, daftar elemen
bangunan dan detail gambar, yang disiapkan oleh Kontraktor atau Sub Kontraktor yang memberikan
penjelasan pekerjaan pembangunan dengan sebaik - baiknya. Kontraktor tidak dapat menuntut akan
kerusakan atau perpanjangan waktu karena keterlambatan sebagai akibat perbaikan gambar kerja.
Kontraktor bertanggung jawab akan adanya kesalahan yang terdapat dalam shop drawing tersebut.
14.2 As Built Drawing
Apabila terdapat perbedaan antara gambar - gambar dengan pelaksanaan pekerjaan (atas
persetujuan Pengawas Pekerjaan Lapangan), maka segera setelah pelaksanaan bagian pekerjaan
tersebut harus membuat As Built Drawing. Setelah seluruh pekerjaan selesai

RENCANA KERJA & SYARAT - SYARAT ( R K S )


PEKERJAAN PEMBANGUNAN PAGAR MESS PEGAWAI

dilaksanakan, pemborong diwajibkan membuat gambar - gambar dari seluruh pekerjaan termasuk
perubahan-perubahan yang dilaksanakan di lapangan. Gambar - gambar As Built Drawing dibuat
dengan menggunakan software Auto Cad, dan dicetak rangkap 5 (lima) serta file As Built Drawing
diserahkan kepada Pengawas pekerjaan.

Pasal 15

Laporan Pekerjaan dan Foto-foto

15.1 Laporan Pekerjaan :

a. Pemborong diwajibkan melaksanakan pekerjaannya sesuai dengan rencana, perubahan -


perubahan yang mungkin terjadi harus mendapat persetujuan terlebih dahulu dari Pemberi
Tugas.

b. Pemborong harus membuat laporan harian, mingguan dan bulanan.

c. Di dalam Laporan Harian harus tercantum keadaan cuaca, bahan yang masuk, jumlah
pekerja/pegawai/karyawan, catatan - catatan tentang perintah - perintah dari Pemberi Tugas /
Direksi atau wakilnya dan hal - hal lain yang dianggap perlu.

d. Jumlah pekerja setiap hari dicatat menurut golongan dan upah. Daftar pekerja ini setiap waktu
dapat diperiksa oleh Pemberi Tugas, dan ia berhak mengadakan penelitian tentang
produktivitas pekerjaan tersebut.

e. Setiap akhir pekan Pemborong harus menyampaikan Laporan Mingguan kepada Pemberi
Tugas tentang kemajuan pekerjaan dalam minggu yang bersangkutan, meliputi persediaan
bahan di tempat proyek, penambahan, pengurangan atau perubahan pekerjaan,
jumlah/macam dan harga satuan bahan-bahan yang masuk dan kejadian-kejadian penting
lainnya yang terjadi dalam proyek yang mempengaruhi pelaksanaan proyek.

f. Setiap akhir bulan, Pemborong harus melaporkan kemajuan pekerjaan secara terperinci dan
besarnya persentase terhadap keseluruhan/bagian, disamping dokumentasi foto berwarna
ukuran postcard yang menunjukkan kemajuan pekerjaan beserta peralatan yang dipakai dan
lain - lain foto ditempel pada album dengan keterangan - keterangan serta tanggal gambar -
gambar diambil. Pemborong harus mengirimkannya kepada Pemberi Tugas sebanyak 5 (lima)
set album atas biaya kontraktor.

15.2 Foto - Foto.

Kontraktor diharuskan mengadakan pengambilan foto di lapangan, yang berkenaan dengan


kemajuan tahap pekerjaan, detail - detail yang akan ditutup, adanya bencana dan sebagainya. Hasil
cetakan foto tersebut harus disampaikan pada Pengawas Lapangan sebanyak 5 (lima) set atas biaya
kontraktor.

RENCANA KERJA & SYARAT - SYARAT ( R K S )


PEKERJAAN PEMBANGUNAN PAGAR MESS PEGAWAI

Pasal 16
KEBERSIHAN DAN KESELAMATAN KERJA
16.1 Selama masa pekerjaan, Kontraktor / Pemborong harus senantiasa memelihara kebersihan lokasi
pekerjaan, setiap saat sampah - sampah pekerjaan selalu diangkut dan dikumpulkan di suati tempat
yang telah ditentukan.
16.2. Kontraktor / Pemborong berkewajiban menyediakan air minum yang bersih, sehat dan cukup di tempat
pekerjaan untuk para pekerja dan personil yang terlibat dalam proyek.
16.3 Kontraktor / Pemborong berkewajiban menyediakan kotak P3K di tempat pekerjaan
16.4 Dari permulaan hingga penyelesaian pekerjaan dan selama masa pemeliharaan, Kontraktor /
Pemborong bertanggung jawab atas keselamatan dan keamanan pekerja, bahan dan peralatan teknis
serta konstruksi yang diserahkan Pemberi Tugas. Dalam hal terjadinya kerusakan- kerusakan, maka
Kontraktor / Pemborong harus bertanggung jawab untuk memperbaikinya.
16.5 Apabila terjadi kecelakaan, Kontraktor / Pemborong selekas mungkin memberitahukan kepada
Konsultan Pengawas dan mengambil tindakan yang perlu untuk keselamatan korban kecelakaan itu.
16.6 Selama pembangunan berlangsung, Kontraktor / Pemborong wajib menyediakan tabung alat
pemadam kebakaran (Fire Extinguisher) lengkap dan siap pakai, dengan jumlah sekurang -
kurangnya 4 (empat) buah tabung. Masing - masing tabung berkapasitas 12 kg.
16.7 Sesuai dengan Surat Keputusan Bersama Menteri Pekerjaan Umum dan Menteri Tenaga Kerja Nomor
30/KPTS/1984 dan Kep-07/Men/1984 tanggal 27 Januari 1984 tentang Pelaksanaan Peraturan
Pemerintah Nomor 33 Tahun 1977 bagi Tenaga Kerja Borongan Harian Lepas pada Kontraktor Induk
maupun Sub Kontraktor yang melaksanakan proyek-proyek Departemen Pekerjaan Umum, Pihak
Kontraktor / Pemborong yang sedang melaksanakan pembangunan / pekerjaan agar ikut serta dalam
program ASTEK dan memberitahukan secara tertulis kepada Pemimpin Proyek.

Pasal 17
PEMERIKSAAN HASIL PEKERJAAN
17.1 Ijin masuk tempat kerja

- Pekerjaan atau bagian pekerjaan yang telah dilaksanakan Kontraktor / Pemborong, tetapi
karena bahan / material ataupun komponen jadi maupun mutu pekerjaannya sendiri ditolak
oleh Konsultan Pengawas / Direksi, harus segera dihentikan dan selanjutnya dibongkar atas
biaya Kontraktor / Pemborong dalam waktu yang ditetapkan oleh Konsultan Pengawas /
Direksi.

- Tidak ada pekerjaan yang boleh ditutupi atau menjadi tidak terlihat sebelum mendapatkan
persetujuan Konsultan Pengawas, dan Kontraktor / Pemborong harus memberikan
kesempatan sepenuhnya kepada Petugas / Ahli dari Konsultan Pengawas untuk memeriksa
dan mengukur pekerjaan yang akan ditutup dan tidak terlihat.

- Kontraktor / Pemborong harus melaporkan kepada Konsultan Pengawas kapan setiap


pekerjaan sudah siap atau diperkirakan akan siap diperiksa dan Konsultan Pengawas

RENCANA KERJA & SYARAT - SYARAT ( R K S )


PEKERJAAN PEMBANGUNAN PAGAR MESS PEGAWAI

tidak boleh menunda waktu pemeriksaan, kecuali apabila Konsultan Pengawas memberikan
petunjuk tertulis kepada Kontraktor / Pemborong apa yang harus dilakukan.

- Bila permohonan pemeriksaan pekerjaan itu dalam waktu 2 x 24 jam (dihitung dari waktu
diterimanya Surat Permohonan Pemeriksaan, tidak terhitung hari libur / hari raya) tidak
dipenuhi / ditanggapi oleh Konsultan Pengawas, maka Kontraktor / Pemborong dapat
meneruskan pekerjaannya dan bagian yang seharusnya diperiksa dianggap telah disetujui oleh
Konsultan Pengawas / Direksi.

- Bila Kontraktor / Pemborong melalaikan perintah, Konsultan Pengawas / Direksi berhak


menyuruh membongkar bagian pekerjaan sebagian atau seluruhnya untuk diperbaiki.

- Biaya pembongkaran dan pemasangan / perbaikan kembali menjadi tanggungan Kontraktor /


Pemborong, tidak dapat di-klaim sebagai biaya pekerjaan tambah maupun alasan untuk
perpanjangan waktu pelaksanaan.
17.2 Kemajuan pekerjaan

- Seluruh bahan, peralatan konstruksi dan tenaga kerja yang harus disediakan oleh Kontraktor /
Pemborong demikian pula metode / cara pelaksanaan pekerjaan harus diselenggarakan
sedemikian rupa, sehingga diterima oleh Konsultan Pengawas.

- Apabila laju kemajuan pekerjaan atau bagian pekerjaan pada suatu waktu menurut penilaian
Konsultan Pengawas telah terlambat, untuk menjamin penyelesaian pada waktu yang telah
ditentukan atau pada waktu yang diperpanjang, maka Konsultan Pengawas harus memberikan
petunjuk secara tertulis langkah-langkah yang perlu diambil guna melancarkan laju pekerjaan
sehingga pekerjaan dapat diselesaikan pada waktu yang telah ditentukan.

17.3 Perintah untuk pelaksanaan

Bila Kontraktor / Pemborong atau petugas lapangannya tidak berada di tempat kerja dimana
Konsultan Pengawas bermaksud untu memberikan petunjuk atau perintah, maka petunjuk atau
perintah itu harus dipatuhi dan dilaksanakan oleh semua petugas pelaksana atau petugas yang
ditunjuk oleh Kontraktor / Pemborong untuk menangani pekerjaan itu.

17..4 Toleransi

Seluruh pekerjaan yang dilaksanakan dalam Kontrak ini harus dikerjakan sesuai dengan toleransi
yang diberikan dalam spesifikasi dan toleransi lainnya yang ditetapkan pada bagian lainnya.

Pasal 18

IZIN - IZIN

Kontraktor harus mengurus dan memperhitungkan biaya untuk membuat izin - izin yang diperlukan dan
berhubungan dengan pelaksanaan pekerjaan, antara lain : izin penerangan/listrik, izin pengambilan material,
izin pembuangan, izin pemakaian jalan, izin penggunaan bangunan serta izin - izin lain yang diperlukan
sesuai dengan ketentuan/peraturan daerah setempat.

RENCANA KERJA & SYARAT - SYARAT ( R K S )


PEKERJAAN PEMBANGUNAN PAGAR MESS PEGAWAI

Pasal 19
PAPAN NAMA PROYEK

Kontraktor / Pemborong harus memasang Papan Nama Proyek sesuai dengan ketentuan yang berlaku atas
biaya Kontraktor / Pemborong.

Pasal 20
KUASA KONTRAKTOR DILAPANGAN

20.1 Di lapangan pekerjaan, Kontraktor / Pemborong wajib menunjuk seorang Kuasa Kontraktor atau biasa
disebut Site Manajer yang cakap dan ahli untuk memimpin pelaksanaan pekerjaan di lapangan dan
mendapat kuasa penuh dari Kontraktor / Pemborong.

20.2 Dengan adanya Pelaksana tidak berarti bahwa Kontraktor / Pemborong lepas tanggung jawab
sebagian maupun keseluruhan terhadap kewajibannya.

20.3 Kontraktor / Pemborong wajib memberitahu secara tertulis kepada Pemimpin / Ketua Proyek dan
Konsultan Pengawas, nama dan jabatan Pelaksana untuk mendapat persetujuan.

20.4 Bila dikemudian hari menurut pendapat Pemimpin / Ketua Proyek dan Konsultan Pengawas bahwa
Pelaksana dianggap kurang mampu atau tidak cukup cakap memimpin pekerjaan, maka akan
diberitahukan kepada Kontraktor / Pemborong secara tertulis untuk mengganti Pelaksana.

20.5 Dalam waktu 7 (tujuh) hari setelah dikeluarkan Surat Pemberitahuan, Kontraktor / Pemborong harus
sudah menunjuk Pelaksana yang baru atau Kontraktor / Pemborong sendiri (Penanggung Jawab /
Direktur Perusahaan) yang akan memimpin pelaksanaan pekerjaan.
RENCANA KERJA & SYARAT - SYARAT ( R K S )
PEKERJAAN PEMBANGUNAN PAGAR MESS PEGAWAI

II. SYARAT - SYARAT TEKNIS YANG BERSIFAT KHUSUS

LINGKUP PEKERJAAN

1.1 Pekerjaan Pembangunan Pagar Mess Pegawai Bea Cukai Kota Sibolga Tahun 2023 ini meliputi
pekerjaan :

a. Pekerjaan Persiapan

b. Rencana Keselamatan dan Kesehatan Kerja

c. Pekerjaan Tanah

d. Pekerjaan Pondasi, Beton, dan Beton Bertulang

e. Pekerjaan Dinding

f. Pekerjaan keramik Dinding Giant Letter (Dinding Type D)

g. Finishing Pekerjaan Kolom dan Balok

h. Pekerjaan Pembuatan Pagar (Pintu Gerbang)

i. Pekerjaan Pembuatan Besi Pengaman Dinding Pagar

j. Pekerjaan Pot Bunga (Pasangan Bata)

k. Pekerjaan Cat/Pengecatan

l. Pekerjaan Lain-Lain

1.2 Persyaratan yang disebutkan berikut ini akan berlaku secara umum untuk semua pekerjaan, kecuali
untuk pekerjaan - pekerjaan yang disyaratkan secara khusus.

Standard-standard yang berlaku

Semua pekerjaan dalam RKS ini harus dilaksanakan dengan mengikuti dan memenuhi persyaratan-
persyaratan teknis yang tertera dalam Persyaratan Normalisasi Indonesia (NI) dan peraturan-praturan
Nasional maupun peraturan-peraturan setempat lainnya yang berlaku atas jenis-jenis pekerjaan yang
bersangkutan yaitu :

• PUBI - 1982 : Persyaratan Umum Bahan Bangunan di Indonesia

• NI - 8 : Peraturan Semen Portland Indonesia

• SNI 03-1726 - 2002 : Peraturan pembebanan Indonesia

• ASTM : American Society for Testing & Materials

• NI - 10 : Bata Merah Sebagai bahan bangunan

• SNI 2847 - 2019 : Persyaratan beton struktur untuk bangunan

• SNI 1726 - 2019 : Persyaratan beton struktur untuk bangunan gedung


RENCANA KERJA & SYARAT - SYARAT ( R K S )
PEKERJAAN PEMBANGUNAN PAGAR MESS PEGAWAI

• SII Standar Industri Indonesia

• PPBBI Peraturan Perencanaan Bangunan Baja Indonesia

• AV 1941 Algemene Voorwarden

• AISC American Institute of Steel Construcion

• AWS American Welding Society


• Peraturan Nasional Pembangunan Indonesia

• Peraturan Kontruksi Kayu Indonesia (PKKI NI-5/1961).

• Peraturan Direktorat Jendral Perawatan Depnaker tentang penggunaan Tenaga Kerja, Keselamatan
Kerja dan Kesehatan Kerja.

• Persyaratan Umum dari Dewan Teknik Pembangunan Indonesia disingkat DTPI 1980.

• Pedoman Tata cara Penyelenggaraan Pembangunan Gedung Negara oleh Departemen Pekerjaan
Umum.

• Peraturan - peraturan Pembangunan Pemda setempat.

A. PEKERJAAN PERSIAPAN

1. Survey lokasi

a. Survey lokasi merupakan kegiatan yang sama - sama dilakukan oleh pemberi kerja/pengawas
lapangan dengan kontraktor untuk melihat kondisi lapangan dan mencari kesesuaian antara
rancangan asli yang ditunjukkan gambar dengan kebutuhan aktual lapangan.

b. Kontraktor harus menyediakan peralatan untuk melakukan survey lokasi dan melakukan
pengukuran awal di lapangan.

2. Pengukuran dan Pemasangan Bowplank

a. Pemborong harus atau wajib membuat bouwplank dan memasang patok -patok pembantu,
sebagai pedoman pelaksanaan pekerjaan untuk menjamin ketelitian, bentuk, posisi, arah elevasi
dan lain - lain, yang harus dipelihara keutuhan letak dan ketinggiannya selama pekerjaan
berlangsung.

b. Sebelum pekerjaan dimulai, patok - patok pembantu, bouwplank harus disetujui Pengawas
Lapangan. Patok - patok dan referensi lainnya tidak boleh disingkirkan sebelum diperintahkan
oleh Pengawas Lapangan.

c. Papan bangunan (bouwplank) dibuat dari kayu Borneo dengan ukuran tebal 3 cm. dan lebar 15
cm., lurus dan diserut rata pada sisi sebelah atasnya.

d. Papan bangunan dipasang pada patok kayu 5/7 dengan jarak satu sama lain adalah 1,50
m. tertancap di tanah sehingga tidak dapat digerak-gerakkan atau diubah.

e. Papan bangunan dipasang sejarak 2,00 m. dari as pondasi terluar atau sesuai dengan keadaan
setempat.

RENCANA KERJA & SYARAT - SYARAT ( R K S )


PEKERJAAN PEMBANGUNAN PAGAR MESS PEGAWAI
f. Tinggi sisi atas papan bangunan harus sama dengan antara satu dengan lainnya
atau rata waterpass, kecuali dikehendaki lain oleh Konsultan Pengawas.

g. Setelah selesai pemasangan papan bangunan, Kontraktor / Pemborong harus melaporkan


kepada Konsultan Pengawas untuk mendapatkan persetujuan.
h. Kontraktor / Pemborong harus menjaga dan memelihara keutuhan dan ketepatan letak papan
bangunan ini sampai tidak diperlukan lagi.

3. Direksi Kit/Gudang Bahan


a. Kontraktor harus menyediakan gudang yang bersifat nonpermanen dengan luas yang cukup
untuk menyimpan bahan - bahan bangunan dan peralatan - peralatan agar terhindar dari cuaca
dan pencurian.
b. Kontraktor mengajukan rencana penempatan gudang bahan dan peralatan yang harus
mendapat persetujuan pengawas lapangan.
c. Perlengkapan yang harus disediakan :

■ Meja tulis
■ Papan tulis sebagai media informasi
■ Lemari/Laci tempat penyimpanan Surat Jalan Material/Bahan
■ 1 unit kotak P3K lengkap dengan isinya
■ Kontraktor harus menyediakan fasilitas penerangan dan listrik untuk pelaksanaan kegiatan

d. Laporan Harian, Mingguan dan Pemotretan.


Kontraktor diwajibkan membuat dan menyampaikan laporan dalam rangkap empat.

> Laporan Harian

Ada laporan yang diisi hari demi hari kerja yang memuat perincian tentang :

■ Kapasitas / banyaknya tenaga kerja


■ Pemasukan bahan bangunan
■ Kegiatan pelaksanaan pada hari ini
■ Catatan kejadian lainnya (curah hujan dan Iain-lain)
■ Catatan maupun peringatan dari Pengawas

> Laporan Mingguan

■ Adalah laporan berkala mingguan yang berisikan garis-garis besar dari apa saja yang
telah dicatat / dilaporkan dalam laporan harian, misal jumlah atau persentasi
pekerjaan yang telah dikerjakan maupun rencana kerja minggu berikutnya.

■ Laporan Mingguan dibuat oleh Kontraktor dengan persetujuan Pengawas. Laporan


berkala bulanan dibuat oleh Pengawas yang ditujukan untuk Pemberi Tugas.

sisa RENCANA KERJA & SYARAT - SYARAT ( R K S )


PEKERJAAN PEMBANGUNAN PAGAR MESS PEGAWAI

■ Untuk melengkapi laporan maupun dokumentasi secara visual, maka Kontraktor harus
mengadakan pemotretan bagian-bagian pekerjaan / bangunan yang sedang dalam
pelaksanaan.

■ Kuantitas dan arah pemotretan serta beberapa set foto tersebut harus dicetak
(minimal 5 set) ditentukan kemudian berdasarkan kebutuhan maupun tahapan pada
angsuran pembayaran. Foto / gambar harus dicetak di atas kertas bromida mengkilap
dan berwarna ukuran 3R.
4. Bongkaran Eksisting
a. Kontraktor berkordinasi dengan Pengawas dan Direksi Teknis terkait untuk Bongkaran Eksisting
yang akan dikerjakan (besi eksisting pagar mess lama).
b. Bongkaran eksisting yang telah dibongkar, setelah dikordinasikan dengan Pengawas dan Direksi
Teknis ditempatkan sesuai dengan arahan yang telah disampaikan.
c. Bekas bongkaran eksisting wajib dilist (jenisnya) untuk selanjutnya diserahkan ke Direksi Teknis
melalui pengawas untuk diserahkan ke Kantor Bea Cukai Sibolga.
d. Kontraktor dilarang memindahkan, memperjual belikan bekas bongkaran yang ada dalam area
Pekerjaan tanpa ijin dari Direksi Teknis.

5. Peralatan Kerja dan Mobilisasi serta Demobilisasi


a. Kontraktor harus mempersiapkan dan mengadakan peralatan kerja dan peralatan bantu yang
akan digunakan dilokasi proyek sesuai dengan lingkup pekerjaan serta memperhitungkan segala
biaya pengangkutan
b. Kontraktor harus menjaga ketertiban dan kelancaran selama perjalanan alat - alat berat yang
menggunakan jalanan umum agar tidak mengganggu lalu lintas.
c. Pemberi kerja/pengawas lapangan berhak memerintahkan untuk menambah peralatan atau
menolak peralatan yang tidak sesuai atau tidak memenuhi peralatan.
d. Bila pekerjaan telah selesai, kontraktor diwajibkan untuk segera menyingkirkan alat - alat
tersebut, memperbaiki kerusakan yang di akibatkannya dan membersihkan bekas - bekasnya.
> Persyaratan Mobilisasi

■ Mobilisasi dari semua pekerja yang diperlukan untuk pelaksanaan dan penyelesaian
pekerjaan kontrak.

■ Mobilisasi dan pemasangan peralatan konstruksi dari suatu lokasi asalnya ketempat yang
digunakan sesuai ketentuan Kontrak.

■ Penyediaan dan pemeliharaan Base Camp Kontraktor, termasuk bila perlu kantor - kantor
lapangan, tempat tinggal, bengkel - bengkel, gudang - gudang, dsb.

> Persyaratan Demobilisasi


Pekerja demobilisasi dari daerah kerja (site) yang dilaksanakan oleh Pihak Kontraktor pada akhir
Kontrak, termasuk membongkar kembali seluruh instansi - instansi, peralatan
RENCANA KERJA & SYARAT - SYARAT ( R K S )
PEKERJAAN PEMBANGUNAN PAGAR MESS PEGAWAI

konstruksi, dan Pihak Kontraktor diharuskan untuk melaksanakan pekerjaan perbaikan dan
penyempurnaan pada daerah kerja (site), sehingga kondisinya sama dengan keadaan sebelum
Pekerjaan dimulai.

B. RENCANA KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA

a. Kontraktor harus menyediakan Rencana Keselamatan dan Kesehatan Kerja (RK3) dengan
rincian sebagai berikut :

• Penyiapan Rencana Keselamatan dan Kesehatan Kerja, berupa Pembuatan Manual,


Prosedur , Instuksi Kerja dan Ijin Kerja/Formulir.

• Sosialisasi dan Promosi K3 berupa spanduk dan banner.

• Alat Pelindung kerja berupa Tali Keselamatan Kerja (life line) dan Penahan Jatuh (safety
deck), Alat Pelindung diri berupa Topi Pelindung (safety helmet), Pelindung pernapasan dan
mulut (masker), sarung tangan (safety gloes), Sepatu Karet (safety shoes), Penunjang
seluruh tubuh (Full bodh Harness), dan Rompi Keselataman (Safety Vest).

• Asuransi dan Perijinan

• Tenaga Petugas K3

• Fasilitas Sarana Kesehatan berupa pelatan P3K

• Rambu Dan Perlengkapan Lalu Lintas Yang Diperlukan Atau Manajemen Lalu Lintas berupa
rambu larangan dan rambu peringatan.

• Konsultasi dengan ahli terkait Keselamatan Kosntruksi

• Kegiatan Dan Peralatan Terkait Pengendalian Risiko Keselamatan Konstruksi berupa alat
pemadam ringan (apar) dan rambu pekerjaan sementara.

GAMBAR-GAMBAR K3

NAMA PT/INSTANSI
UTAMAKAN KESELAMATAN &
KESEHATAN KERJA (K3)

Gbr. Spanduk Sosialisasi dan Banner


RENCANA KERJA & SYARAT - SYARAT
(RKS)
PEKERJAAN PEMBANGUNAN PAGAR MESS PEGAWAI

Gbr. Alat Pelindung diri (disesuaikan dengan penawaran)

Gbr. Kotak P3K Gbr. Alat Pemadam Ringan

Gbr. Rambu Petunjuk (disesuaikan dengan kebutuhan dilapangan)


RENCANA KERJA & SYARAT - SYARAT
(RKS)
PEKERJAAN PEMBANGUNAN PAGAR MESS PEGAWAI

Gbr. Rambu Larangan (disesuaikan dengan kebutuhan dilapangan)

HATI-HATI

SEDANG ADA
PEKERJAAN

Gbr. Rambu Peringatan (disesuaikan dengan kebutuhan dilapangan)

C. PEKERJAAN TANAH

Pekerjaan tanah adalah pekerjaan pembuatan lubang / galian di tanah dan termasuk pengurugan /
pemadatan tanah kembali yang diperlukan untuk :

- Pondasi dan Sloof


- Perataan (cut / fill )
- Galian lain seperti yang ditunjukkan dalam Gambar Kerja dan atau Konsultan Pengawas.

Pada Pekerjaan Pembangunan Pagar Mess Pegawai Bea Cukai ini jenis pekerjaan galian adalah pekerjaan
galian tanah biasa/lunak. Semua galian yang disebut sebagai galian konstruksi terdiri dari galian lantai
bangunan, galian pondasi bangunan existing, galian perkerasan jalan / halaman, galian pipa / kabel listrik /
pipa gas, saluran-saluran serta konstruksi - konstruksi lainnya, selain yang disebutkan pada spesifikasi ini.
Semua pekerjaan galian harus dikerjakan sesuai dengan spesifikasi untuk ketiga macam galian tersebut di
atas.

a. Galian tanah untuk pondasi, dan lain-lain harus dilaksanakan sesuai dengan yang ditentukan dalam
gambar. Dalamnya semua galian harus mendapat persetujuan dari pengawas dan sesuai dengan
gambar rencana. Dasarnya galian harus bebas air dan
RENCANA KERJA & SYARAT - SYARAT ( R K S )
PEKERJAAN PEMBANGUNAN PAGAR MESS PEGAWAI

lumpur serta padat, sampai dapat diberi lapisan pasir urug dan pasangan batu kosong serta beton
cor.
b. Dalam keadaan tanah yang dapat longsor, kontraktor harus memasang turap, yang telah
diperhitungkan kekuatannya.
c. Pemborong akan melaporkan hasil pekerjaan galian tanah yang selesai pada pengawas dan
menurut pendapatnya sudah dapat dimulai dengan pemasangan.
d. Semua pekerjaan galian yang dilaksanakan harus mendapat persetujuan dari pengawas lapangan
sebelum pekerjaan pemasangan dilaksanakan.

2. Urugan Tanah Bekas Galian


a. Tanah bekas galian dapat dipergunakan apabila penilaian dari pengawas layak
dipergunakan kembali.
b. Urugan tersebut dikerjakan secara hati-hati dengan cara dipadatkan memakai alat pemadatan.
c. Kelebihan tanah yang mungkin didapat dari galian, apabila tidak diperlukan di dalam proyek harus
secepatnya diangkut keluar dari komplek pekerjaan.

3. Urugan Pasir
a. Pengurugan tanah dan pasir urug di bawah lantai dilakukan lapis demi lapis dan disiram sambil
ditumbuk hingga jenuh dan padat sampai pada batas pemasangan lantai.
b. Tanah dan pasir urug yang dipergunakan harus bebas dari kotoran-kotoran dan akar-akar kayu
serta memenuhi spesifikasi yang ditetapkan.

D. PEKERJAAN PONDASI, BETON DAN BETON BERTULANG

1. Lingkup pekerjaan ini meliputi penyediaan bahan pokok dan perekatnya, menyiapkan tempat yang akan
dipasang pondasi, satu dan lain hal sesuai dengan gambar denah serta potongan.
2. Membuat lantai kerja dari adukan semen, pair,
dan split dengan komposisi Beton Campuran K-100
diatas urugan pasir.
3. Jenis pondasi yang dipergunakan adalah pondasi batu kali campuran adukan semen pasir yaitu 1 Pc :
4Ps.
4. Bahan yang harus disediakan antara lain :
a. Batu kali, ukuran rata-rata sama antara diameter 20 - 25 cm, satu dan lain hal sesuai dengan
peraturan yang berlaku.
b. Semen yang dapat digunakan dalam pekerjaan ini harus memenuhi persyaratan yang
ditentukan. Satu dan lain hal sama dengan yang diisyaratkan untuk pekerjaan konstruksi beton.
c. Pasir dan kerikil yang digunakan dalam pekerjaan ini jenis pasir/ kerikil yang memenuhi syarat-
syarat yang ditentukan. Satu dan lain hal sama dengan yang diisyaratkan untuk pekerjaan
konstruksi beton.
d. Air untuk mengaduk semen pasir tersebut di atas harus bersih, satu dan lain hal sesuai dengan
air yang dipergunakan untuk konstruksi beton.

RENCANA KERJA & SYARAT - SYARAT ( R K S )


PEKERJAAN PEMBANGUNAN PAGAR MESS PEGAWAI

5. Tempat yang akan dipasang harus dipersiapkan dengan teliti (ketebalan, kedalaman, lebar serta
panjang dan bentuknya), bersih dari segala macam kotoran (bekas tumbuh-tumbuhan dan akarakar
kayu), lumpur dan sebagainya. Sebelum memulai pemasangan seyogianya kontraktor memberitahukan
dulu kepada pengawas untuk rencana kerja yang akan dilaksanakan.
6. Pelaksanaan pasangan pondasi ini seperti lazimnya :
a. Kontraktor harus terlebih dahulu melakukan pengukuran (uit-set) secara teliti (seperti sudah
dijelaskan di atas) dan sesuai petunjuk gambar.
b. Bahan-bahan yang digunakan harus bebas dari kotoran-kotoran yang dapat mengurangi kekuatan
konstruksi. Adukan yang tidak habis tidak dibenarkan untuk dipakai keesokan harinya.
c. Segala sesuatu dalam pelaksanaan pekerjaan ini agar diikuti gambar rencana.

1. Pekerjaan Kontruksi Beton (Sloof, Kolom dan Ring Balok)


A. Sloof Beton 200x300 cm
Membuat bekisting untuk pekerjaan pembuatan sloof dan beton bertulang di atas pondasi batu kali
dengan komposisi adukan Beton K-225. Sloof beton bertulang yang dicor ditempat harus
mempunyai tebal minimum 15 cm, diberi tulangan minimum 6 (enam) buah diameter 13 mm,
dengan jarak sengkang maksimum 15 cm. Selimut beton minimal 2,5 cm dan mutu bahan dan
kekuatan bahan harus sesuai yang dipersyaratkan dalam ketentuan SNI beton bertulang.
B. Kolom Beton 200x200 cm (type A dan B sebanyak 37 Buah) dan Kolom Beton 250x250 cm (type C,
D, E) sebanyak 27 Buah.
Kolom beton bertulang yang dicor ditempat dengan Komposisi Adukan Beton K-225, harus
mempunyai tebal minimum 15 cm, diberi tulangan minimum 6 (enam) buah diameter 13 mm,
dengan jarak sengkang maksimum 15 cm. Selimut beton minimal 2,5 cm dan mutu bahan dan
kekuatan bahan harus sesuai yang dipersyaratkan dalam ketentuan SNI beton bertulang.

C. Ring Balok 150x200 cm


Kolom beton bertulang yang dicor ditempat dengan Komposisi Adukan Beton K-225, harus
mempunyai tebal minimum 15 cm, diberi tulangan minimum 6 (enam) buah diameter 13 mm,
dengan jarak sengkang maksimum 15 cm. Selimut beton minimal 2,5 cm dan mutu bahan dan
kekuatan bahan harus sesuai yang dipersyaratkan dalam ketentuan SNI beton bertulang.
Ketentuan Umum
a. Semua bahan - bahan yang akan dipakai dalam pejkerjaan ini harus memenuhi ketentuan -
ketentuan umum yang berlaku di Indonesia. Beton yang dipergunakan untuk seluruh struktur
bangunan ini harus mempunyai mutu karakteristik minimal K-125 dan K-225. Adukan beton yang
dipergunakan untuk seluruh struktur bangunan ini menggunan molen beton/concrete mixer, yang
sebelumnya sudah mendapat persetujuan dari Konsultan Pengawas / Konsultan Pengawas dan
sesuai yang dipersyaratkan dari Hasil Trial Job Mix Design.
b. Kode - kode dan standard - standar berikut harus diperhatikan :

PBI 1971 Peraturan Beton Bertulang Indonesia SNI-2


AASHTO M85-75 Semen Portland
AASHTO M2 13-74 Pengisi sambungan yang dibentuk untuk lapisan beton dan konstruksi struktur.

AASHTO Tll-78 Jumlah material yang lebih halus dari ayakan 0.075 mm dalam agregat.

AASHTO M2 13-74 Pengisi sambungan yang dibentuk untuk lapisan beton dan konstruksi struktur.

AASHTO T ll-78 Jumlah material yang lebih halus dari ayakan 0.075 mm dalam agregat.

AASHTO T 21-78 Ketidak murnian organis dalam pasir untuk beton.


AASHTO T 26-72 Mutu air yang akan digunakan dalam beton
AASHTO T 96 -77 Abrasi dari agregat kasar dengan menggunakan mesin Los Angeles.
AASHTO T 104-77 Penentuan mutu agregat dengan menggunakan sodium sulfat.

AASHTO T 112-78 Gumpalan lempung dan partikel yang dapat pecah dalam agregat.
AASHTO T 126-76 Pembuatan dan perawatan contoh untuk pengujian beton di laboratorium.

AASHTO T141-74 Pengambilan contoh beton segar

Semen

a. Jenis semen yang dipakai untuk beton dan adukan dalam pekerjaan ini adalah Portland Cement
(PC) PC 50 Kg yang memenuhi syarat-syarat SII 0013 - 81.

b. Semen yang didatangkan ke proyek harus dalam keadaan utuh dan baru. Kantong-kantong
pembungkus harus utuh dan tidak ada sobekan.

c. Penyimpanan semen harus dilakukan di dalam gudang tertutup dan harus terlindung dari
pengaruh hujan, lembab udara dan tanah. Semen ditumpuk di dalamnya di atas lantai panggung
kayu minimal 30 cm di atas tanah. Tinggi penumpukan maksimal adalah 15 lapis. Semen yang
kantongnya pecah tidak boleh dipakai dan harus segera disingkirkan keluar proyek.

d. Semen yang dipakai harus diperiksa oleh Pengawas Lapangan sebelumnya. Semen yang
mulai mengeras harus segera dikeluarkan dari proyek. Urutan pemakaian harus mengikuti
urutan tibanya semen tersebut di lapangan sehingga untuk itu. Kontraktor diharuskan menumpuk
semen berkelompok menurut urutan tibanya di lapangan.

e. Semen yang umurnya lebih dari tiga bulan sejak dikeluarkan dari pabrik tidak diperkenankan
dipakai untuk pekerjaan yang sifatnya struktural.

f. Bilamana Pengawas Lapangan memandang perlu, Kontraktor harus melakukan pemeriksaan


laboratorium untuk memeriksa dan melihat apakah mutu semen memenuhi syarat, atas biaya
Kontraktor.

Agregat

a. Agregat halus atau pasir untuk pekerjaan beton dan adukan harus berbutir keras, bersih dari
kotoran - kotoran dan zat - zat kimia organik dan anorganik yang dapat merugikan mutu beton
ataupun baja tulangan, dan bersudut tajam. Susunan pembagian butir harus memenuhi
persyaratan seperti dalam tabel di bawah ini :

Tabel Presentase lewat saringan


Ukuran
Saringan (mm)
butiran
10 5 2,5 1,2 0,6 0.3 0,15

% 100 90-100 80-100 50-90 26-65 10-35 2-10

b. Persentase berat fraksi butiran yang lebih halus dari 0,074 mm dan atau kotoran atau lumpur
tidak boleh lebih dari 5 % terhadap berat keseluruhan. Kecuali ketentuan di atas, semua
ketentuan agregat halus beton (pasir) pada SKSNI T-15-1991-03 harus dipenuhi.
c. Agregat kasar adalah batu pecah (split) dengan ukuran maksimal 2,5 cm, dan mempunyai bidang
pecah minimum 4 buah, dan mempunyai bentuk lebih kurang seperti kubus.
d. Batu pecah harus diperoleh dari batu keras yang digiling oleh mesin pemecah batu sesuai
dengan persyaratan PBI, bersih, serta bebas dari kotoran - kotoran yang dapat mengurangi
kekuatan mutu beton maupun baja. Pembagian butir harus memenuhi ketentuan seperti di bawah
ini.
Tabel Presentase lewat saringan
Ukuran butiran Saringan (mm)
30 25 20 15 10 5 2,5
% 100 90-100 30-70 0-10 0-5
- -

e. Bilamana diperlukan, Pemborong harus mengadakan pencampuran -pencampuran butir untuk


memperoleh pembagian butir (grain size distribution) seperti yang disyaratkan pada Pasal di atas.
Dalam pekerjaan ini beton yang digunakan adalah beton dengan adukan Beton Molen (Concrete
Mixer) dengan mutu beton K-250.

Tulangan
a. Gambar rencana kerja untuk baja tulangan, meliputi rencana pemotongan, pembengkokan,
sambungan, penghentian, diajukan oleh Kontraktor kepada Pengawas Lapangan untuk
mendapatkan persetujuan terlebih dahulu sebelum pelaksanaan. Semua detail harus memenuhi
persyaratan seperti yang dicantumkan dalam gambar kerja dan syarat - syarat yang harus diikuti
menurut SKSNI T-15-1991-03.
b. Diameter - diameter pengenal harus sama seperti persyaratan dalam gambar kerja dan bila mana
diameter tersebut akan diganti maka jumlah luas tulangan persatuan lebar beton minimal harus
sama dengan luas penampang rencana semula dan persyaratan jarak minimal antara tulangan
menurut SKSNI T-15-1991-03 dipenuhi. Sebelum melakukan perubahan - perubahan, Kontraktor
harus mendapat persetujuan terlebih dahulu dari Pengawas Lapangan.

c. Semua pembengkokan tulangan harus dilakukan sebelum penyetelan atau penempatan. Tidak
diperkenankan membengkokkan tulangan bila sudah ditempatkan kecuali apabila hal ini terpaksa
dan mendapat persetujuan Pengawas Lapangan.
d. Penulangan baja sebelum ditempatkan, keseluruhan harus dibersihkan dari karat yang lepas dari
flaky, millscale, lapisan atau bahan lain yang dapat menghancurkan atau mengurangi pelekatan
dengan beton.
e. Tebal selimut beton untuk memberi perlindungan pada baja tulangan harus sesuai dengan
gambar rencana.
f. Tulangan harus ditempatkan dengan teliti pada posisi sesuai rencana dan harus dijaga jarak
antara tulangan dan bekesting untuk mendapatkan tebal selimut beton (beton deking) minimal
sesuai persyaratan. Untuk itu Pemborong harus mempergunakan penyekat (spacer), dudukan
(chairs) dari balok - balok beton dengan mutu minimal sama dengan beton yang bersangkutan.
Semua tulangan harus diikat dengan baik dan kokoh sehingga dijamin tidak bergeser pada waktu
pengecoran. Kawat pengikat yang berlebih harus dibengkokkan ke arah dalam beton.
g. Sebelum melakukan pengecoran, semua tulangan harus terlebih dahulu diperiksa untuk
memastikan jumlah dan ukurannya, ketelitian untuk penempatannya, kebersihan, dan untuk
mendapatkan perbaikan bilamana perlu. Tulang yang berkarat harus dibersihkan atau diganti
bilamana dianggap Pengawas Lapangan akan merugikan atau melemahkan konstruksi.
Pengecoran tidak diperkenankan apabila belum diperiksa dan disetujui secara tertulis oleh
Pengawas Lapangan.
h. Khusus untuk selimut beton, dudukkan harus cukup kuat dan jaraknya sedemikian hingga
tulangan tidak melengkung dan beton penutup tidak kurang dari yang disyaratkan. Toleransi yang
diperkenankan untuk penyimpangan atau deviasi terhadap bidang horizontal atau vertikal adalah
5 mm.
i. Tidak ada bagian logam/tulangan atau alat digunakan untuk menyambungkan atau untuk menjaga
penulangan dalam posisi yang sebenarnya akan dibiarkan tetap diantara selimut beton yang telah
ditentukan.
j. Untuk semua tulangan kecuali sengkang harus merupakan tulangan ulir tidak diperkenankan
tulangan polos.

Air harus memenuhi syarat berikut :


a. Air yang dipakai untuk adukan beton harus bersih dan adukan spesi harus bebas dari zat - zat
organik, anorganik, asam, garam, dan bahan alkali yang dapat mempengaruhi berkurangnya
kekuatan dan atau keawetan beton. Mutu air tersebut sedapat mungkin bermutu air minum.
b. Air yang akan dipakai untuk pekerjaan beton, membilas, membasahi dan lain-lain harus mendapat
pemeriksaan dan persetujuan dari Pengawas Lapangan sebelum dipakai.
c. Pemborong harus menyediakan air kerja di bak penampungan air di lapangan untuk menjamin
kelancaran kerja.
RENCANA KERJA & SYARAT - SYARAT
(RKS)
PEKERJAAN PEMBANGUNAN PAGAR MESS PEGAWAI

Bekisting

a. Bahan bekisting untuk pekerjaan ini dapat menggunakan bekisting dari kayu dan plywood untuk
pekerjaan beton bertulang seperti yang tertera dalam gambar.

b. Untuk mendapatkan bentuk penampang, ukuran beton seperti dalam gambar konstruksi bekisting
harus dikerjakan dengan baik, lurus, rata, teliti dan kokoh.

c. Pekerjaan bekisting harus sedemikian rupa hingga bekisting terjamin rapat dan adukan tidak
merembes keluar.

d. Sebelum pengecoran dimulai, bagian dalam dari bekisting harus bersih dari kotoran serta tidak
ada genangan air yang mengakibatkan turunnya mutu beton. Untuk menjamin bahwa bagian
dalam bekisting benar - benar bersih dan tidak ada genangan air dapat digunakan kompressor.

e. Finishing beton bertulang dalam arti penambalan - penambalan sejauh mungkin dihindari dan bila
terpaksa dilakukan, harus dilakukan sesuai petunjuk Pengawas Lapangan.

Pengecoran Beton

a. Pekerjaan pengecoran beton harus dilaksanakan sekaligus dan harus dihindarkan penghentian
pengecoran (cold joint) kecuali bila sudah diperhitungkan pada tempat - tempat yang aman dan
sebelumnya sudah mendapat persetujuan Pengawas Lapangan. Pemborong harus sudah
mempersiapkan segala sesuatunya untuk pengamanan pelindung dan lain-lain yang dapat
menjamin kontinuitas pengecoran.

b. Sebelum pengecoran dimulai, semua peralatan, material, serta tenaga yang diperlukan sudah
harus siap dan cukup untuk suatu tahap pengecoran sesuai dengan rencana yang sebelumnya
disetujui Pengawas Lapangan. Tulangan, jarak, bekesting dan lain - lain, harus dijaga dengan
baik sebelum dan selama pelaksanaan pengecoran.

c. Segera setelah beton dituangkan ke dalam bekesting, adukan harus dipadatkan dengan concrete
vibrator yang kemampuannya harus mencukupi. Penggetaran harus dijaga sedemikian agar
supya tidak terjadi pemisahan/segregasi antara komponen adukan beton. Penggetaran dengan
concrete vibrator dapat dibantu dengan perojokan, apabila dengan concrete vibrator tidak
mungkin dilakukan dan harus mendapatkan persetujuan dari Pengawas Lapangan terlebih
dahulu.

d. Vibrator - vibrator internal berfrekuensi tinggi pada masing - masing type pneumatic elektrik
ataupun hidrolik harus digunakan untuk pemadatan beton dalam seluruh kedudukan. Vibrator -
vibartor tersebut harus dari jenis yang disetujui oleh Pengawas Lapangan dengan frekuensi
minimum 7000 getaran per menit dan harus mampu mempengaruhi campuran secara tepat dan
memiliki 25 mm slump untuk jarak sekurang - kurangnya 500 mm dari vibrator tersebut. Vibrator
tidak boleh mengenai cetakan, tulangan baja dan juga tidak boleh digunakan untuk mengalirkan
beton atau menyemprotkannya ke dalam tempatnya. Vibrator tidak boleh terlalu lama ditempatkan
di suatu tempat yang dapat menyebabkan pemisahan beton tersebut.

e. Penuangan beton melebihi ketinggian lebih dari 1,5 meter atau pengendapan yang terlalu banyak
pada suatu titik atau menariknya sepanjang cetakan tidak diperkenankan.
diperhitungkan aman dan telah direncanakan terlebih dahulu dan sebelumnya mendapatkan
persetujuan dari Pengawas Lapangan. Penghentian maksimum 2 jam. Untuk menyambung
pengecoran-pengecoran sebelumnya harus dibersihkan permukaannya dan dibuat kasar agar
sempurna sambungannya dan sebelum adukan beton dituangkan, permukaan yang akan
disambung harus disiram dengan air semen dengan campuran semen dan air adalah 1: 0,5.
Untuk penghentian pengecoran lebih dari 5 jam, bidang yang akan disambung/dicor harus
terlebih dahulu dioles dengan additive/epoxy resin.
g. Segera setelah pengecoran selesai, selama waktu pengerasan, beton harus dirawat / dilindungi
dengan cara menggenanginya dengan air bersih atau ditutup dengan karung- karung yang
senantiasa dibasahi dengan air, terus - menerus selama paling tidak 10 hari setelah pengecoran.
h. Apabila cuaca meragukan, sedangkan Pengawas Lapangan tetap menghendaki agar
pengecoran tetap harus berlangsung, maka pihak Pemborong diwajibkan menyediakan alat
pelindung seperti terpal yang cukup untuk melindungi tempat/bagian yang sudah maupun yang
akan dicor. Pengecoran tidak diijinkan selama hujan lebat atau ketika suhu udara naik di atas
320C.
i. Untuk setiap jumlah 5 m3 pengecoran, Pemborong diwajibkan mengambil contoh (sample) untuk
pemeriksaan kekuatan tekan kubus, pemeriksaan slump test, dengan prosedur sebagaimana
ditentukan dalam SKSNI T-15-1991-03 atau ketentuan lain yang berlaku.
j. Kubus beton yang diambil selama pengecoran harus diuji kekuatan tekan karakteristiknya di
laboratorium yang telah disetujui Pengawas Lapangan atas biaya Pemborong dan hasilnya
dilaporkan secara tertulis kepada Pengawas Lapangan untuk dievaluasi. Bilamana hasil
pengujian menunjukkan mutu beton kurang dari K yang disyaratkan, maka Pemborong
diwajibkan untuk mengajukan kepada Pemberi Tugas dan Pengawas Lapangan rencana dan
mengadakan perkuatan/penyempurnaan konstruksi dengan biaya Pemborong.
k. Apabila hasil pemeriksaan menunjukkan bahwa mutu beton kurang dari nilai Karakteristik
yang disyaratkan Pemborong harus mengambil core - sample dari bagian - bagian
konstruksi. Jumlah core - sample untuk tiap pemeriksaan adalah 3 buah, dan selanjutnya
kekuatannya akan diperiksa di laboratorium dengan petunjuk Pemberi Tugas dan/atau
Pengawas Lapangan atas biaya Pemborong. Hasilnya akan dievaluasi Pengawas Lapangan dan
apabila ternyata nilai yang diperoleh membahayakan konstruksi, Pemborong harus melakukan
perbaikan dengan biaya Pemborong.
Perawatan Beton
a. Seluruh beton harus dilindungi selama proses pengerasan terhadap efek -efek yang ditimbulkan
oleh sinar matahari dan angin, kelembaban dan pengeringan yang cepat yang dapat
menyebabkan pengeringan, gangguan pada proses hidrasi dan perubahan terhadap mutu beton
setelah pengecoran, permukaan horizontal selesai diratakan dan/atau pada waktu pemindahan
dari cetakan.
b. Perlindungan dapat dilakukan dengan penyiraman “springkling” dengan air pada permukaan
beton, menutup permukaan dengan plastik/karung basah atau penyemprotan permukaan
dengan curing compound.
RENCANA KERJA & SYARAT - SYARAT
(RKS)
PEKERJAAN PEMBANGUNAN PAGAR MESS PEGAWAI

c. Perawatan dengan uap bertekanan tinggi, uap dengan tekanan atmosfir, panas dan
lembab atau proses-proses lainnya yang bisa diterima, hanya dilakukan untuk mempercepat
pencapaian kekuatan serta mengurangi waktu perawatan, dengan persetujuan dari Pengawas
Lapangan.

- Pengujian Laboratorium

1. Didalam pelaksanaan pembangunan maka pengujian bahan harus dilaksanakan. Pengujian ini
diperlukan guna mendapatkan bahan yang sesuai dengan spesifikasi yang disyaratkan.
a. Sebelum melakukan Pengecoran Beton, Kontraktor wajib menyiapkan Job Mix Formula yang
dikeluarkan oleh Institusi/Dinas/Lembaga yang mempunyai sertifikat mengeluarkan hasil untuk
dasar dalam Proporsi campuran Beton.

b. Setelah Job Mix Formula, Kontraktor wajib membuat Job Mix Desaign dengan acuan dari Job
Mix Formula yang telah dikeluarkan oleh Institusi/Dinas/Lembaga sebagai dasar dalam Proporsi
campuran Beton. Sebelum dimulai wajib dilakukan Metode Trial terhadap Job Mix Desaign yang
akan digunakan dengan memperhatikan takaran/timbangan dan Nilai Slump Test.
c. Pelaksanaan Pengujian

1. Personil Personil yang bertugas pada pengujian bahan - bahan, harus tenaga yang telah
mempunyai pengalaman cukup dan telah biasa menghadapi pengujian bahan sesuai
kebutuhan.
2. Pemberitahuan Pihak Kontraktor harus memberitahu pihak Konsultan Pengawas mengenai
rencana waktu pelaksanaan pengujian sejam sebelum pengujian dilaksanakan, sehingga
dengan demikian memberi waktu Konsultan Pengawas menyaksikan setiap pengujian rutin
bahan yang diinginkan.

3. Distribusi Hasil pengujian harus segera diolah dan diinformasikan, sehingga kemungkinan
untuk pelaksanaan pengujian ulang atau penggantian bahan dari bahan- bahan dapat
dilaksanakan secepatnya dengan demikian mengurangi keterlambatan penanganan
pekerjaan.
c. Pengukuran dan Pembayaran

1. Seluruh contoh - contoh harus disediakan oleh Kontraktor tanpa perhitungan biaya
tambahan terhadap Kontrak.
2. Pengujian Biaya yang dikeluarkan untuk keperluan pelaksanaan semua pengujian yang
diperlukan agar pekerjaan terselesaikan dengan baik, yang sesuai dengan berbagai
persyaratan atau pelaksanaan pengujian seperti ditentukan dalam dokumen - dokumen
kontrak harus ditanggung oleh Kontraktor dan seluruh kebutuhan atas biaya tersebut
sudah harus dimasukkan dalam perhitungan harga - harga satuan material penawaran.

E. PEKERJAAN DINDING

1. Lingkup Pekerjaan
RENCANA KERJA & SYARAT - SYARAT
(RKS)
PEKERJAAN PEMBANGUNAN PAGAR MESS PEGAWAI

Bagian ini meliputi hal - hal mengenai pengadaan bahan - bahan dan pemasangan semua pekerjaan
dinding Bata seperti yang tertera pada gambar kerja. Pelaksanaan harus benar - benar mengikuti
garis - garis ketinggian, bentuk - bentuk seperti yang terlihat dalam gambar kerja dan persyaratan ini.

2. Persyaratan Bahan - Bahan

a. Bata Ukuran (20-22x11x5) cm. Bata yang digunakan harus mempunyai rusuk - rusuk yang
tajam dan tegak lurus, bidang - bidang sisinya harus rata dan tidak menunjukkan adanya retak
- retak, Bata tersebut ukurannya harus sejenis dan seragam. dan untuk perkuatan perlu
dibuatkan angkur dari besi minimal diameter 6mm dengan panjang ± 30 cm dengan jarak
pertingkat minimal 60 cm dari masing-masing pasangan bata. Dan angkur diselipkan diantara
bata yang mengikat ke Kolom dan menjadi bagian dari Proses pelaksanaan yang dilakukan
oleh Kontraktor.

b. Semen
Semen yang digunakan adalah Semen Portland jenis Portland Cement (PC) 50 Kg dan
merupakan hasil produksi dalam negeri. Semen yang telah mengeras sebagian/seluruhnya
ridak dibenarkan untuk digunakan. Penyimpanan semen harus diusahakan sedemikian rupa
sehingga bebas dari kelembaban, bebas dari air dengan lantai terangkat dari tanah dan
ditumpuk sesuai dengan syarat penumpukan semen. Penggunaan semen harus sesuai dengan
urutan kedatangan semen tersebut di lokasi pekerjaan.

c. Pasir
Pasir yang digunakan harus pasir yang berbutir tajam dan keras, bersih dari campuran kotoran
dan tanah. Pasir laut tidak boleh digunakan pada proyek ini.

d. Air
Air harus bersih dan bebas dari bahan-bahan yang merusak, seperti minyak, asam dan unsur
organik lainnya.

3. Pelaksanaan Pekerjaan

a. Semua dinding bangunan dipasang !4 (setengah bata) yang diperkuat dengan kolom struktur
dan kolom praktis 12/12 cm beton bertulang, yang jarak peletakannya sesuai dengan gambar
kerja.

b. Bata yang dipakai adalah jenis bata yang berkualitas baik, dan sebelum dipakai harus
dibersihkan dan direndam terlebih dahulu hingga buihnya habis.

c. Untuk pasangan dinding bata biasa dipakai adukan 1 pc : 4 ps, sedangkan untuk pasangan
bata mulai dari sloof beton bertulang sampai setinggi 30 cm diatas rencana lantai dipasang
dinding trasraam dengan adukan 1 pc : 4 ps.

d. Pasangan dinding bata trasraam dengan adukan 1 pc : 4 ps, juga dipakai untuk memperkuat
pasangan saluran air hujan dan pasangan pondasi rollag batu kali.

f. Untuk Perkuatan dinding perlu dibuatkan Angkur dari besi minimal besi diameter 6 dengan
jarak ketinggian sekitar/per 60 cm yang disatukan dengan kolom/tiang dengan tujuan agar
pasangan dinding tidak mudah retak atau menimbulkan celah disudut.

g. Sebelum pekerjaan dilaksanakan Kontraktor harus mendapatkan persetujuan tertulis dari


Konsultan Pengawas.
RENCANA KERJA & SYARAT - SYARAT ( R K S )
PEKERJAAN PEMBANGUNAN PAGAR MESS PEGAWAI

PEKERJAAN PLESTERAN

1. Lingkup Pekerjaan
Bagian ini meliputi hal - hal mengenai pengadaan bahan - bahan dan pemasangan semua pekerjaan
plesteran seperti yang tertera pada gambar - gambar. Pelaksanaan harus bernar - benar mengikuti
garis - garis ketinggian, bentuk - bentuk seperti yang terlihat dalam gambar- gambar dan persyaratan
ini (dalam hal ini campuran 1:2). Dan untuk Type Pagar C dan E, list dinding merupakan bagian dari
Plesteran dan bukan motif relief. Dengan asumsi jarak spasi antara list minimal 3 - 5 cm disesuaikan
dengan kebutuhan dan masukan dari Tim Pengawas dan Direksi Teknis.
2. Persyaratan Bahan - Bahan
a. Semen
Semen yang digunakan adalah Semen Portland jenis Portland Cement (PC) 50 Kg dan
merupakan hasil produksi dalam negeri. Semen yang telah mengeras sebagian/seluruhnya
ridak dibenarkan untuk digunakan. Penyimpanan semen harus diusahakan sedemikian rupa
sehingga bebas dari kelembaban, bebas dari air dengan lantai terangkat dari tanah dan
ditumpuk sesuai dengan syarat penumpukan semen
Penggunaan semen harus sesuai dengan urutan kedatangan semen tersebut di lokasi
pekerjaan.
b. Pasir
Pasir yang digunakan harus pasir yang berbutir tajam dan keras, bersih dari campuran kotoran
dan tanah. Pasir laut tidak boleh digunakan pada proyek ini.
c. Air
Air harus bersih dan bebas dari bahan-bahan yang merusak, seperti minyak, asam dan unsur
organik lainnya.
3. Pelaksanaan Pekerjaan
a. Sebelum diplester bidang dinding harus dibasahi terlebih dahulu sampai jenuh, agar adukan
dapat melekat dengan baik.
b. Untuk pekerjaan plesteran dinding bata biasa dipergunakan adukan 1 pc : 4 ps, sedangkan
untuk plesteran dinding trasraam 1pc : 2 ps.
c. Untuk plesteran beton dipergunakan 1 pc : 2 ps, setelah dipermukaan beton yang akan
diplester dikasarkan terlebih dahulu dan disiram dengan air semen.
d. Semua pekerjaan plesteran dikerjakan dengan teknik sempurna, bidang - bidangnya rata, tegak
lurus/siku terhadap bidang lainnya kemudian diaci atau dihaluskan permukaannya dengan
digosok sampai licin. Agar didapat bidang plesteran yang rata permukaannya maka dalam
pelaksanaanya pemborong harus menginstruksikan kepada tukang batu agar membuat kepala-
kepala plesteran setiap bidangnya.
e. Sebelum pekerjaan dilaksanakan Kontraktor harus mendapatkan persetujuan tertulis dari
Konsultan Pengawas.

** ** RENCANA KERJA & SYARAT - SYARAT ( R K S )


PEKERJAAN PEMBANGUNAN PAGAR MESS PEGAWAI

F. PEKERJAAN DINDING GIANT LETTER (DINDING TYPE D)


1. Lingkup Pekerjaan
Bagian ini meliputi hal - hal mengenai pengadaan bahan - bahan dan pemasangan semua pekerjaan
lantai dan keramik seperti yang tertera pada gambar - gambar. Pelaksanaan harus bernar - benar
mengikuti garis - garis ketinggian, bentuk - bentuk seperti yang terlihat dalam gambar - gambar dan
persyaratan ini.
2. Persyaratan Bahan - Bahan
a. Untuk Dinding Keramik (Type D), keramik yang dipakai adalah ukuran 40x40 cm sebagai
Tempat untuk Logo dan Huruf Giant Letter.
b. Bahan perekat untuk pekerjaan ini adalah acian Portland Cement (PC) biasa yang disetujui
oleh Pengawas / Perencana.
c. Pelaksana harus mengadakan dan menyerahkan contoh - contoh keramik yang akan
dipakainya kepada Pengawas/Pengelola Teknis untuk mendapatkan persetujuan.
3. Pelaksanaan Pekerjaan
a. Persetujuan, sebelum memulai pemasangan, kontraktor harus membuat contoh pemasangan
(mock up) yang memperlihatkan dengan jelas pola pemasangan, warna dan grouting-nya
(kolotannya)

b. Sebelum pemasangan lantai keramik di lantai dasar dimulai, kontraktor wajib memeriksa
lapisan dasarnya terutama pemadatan tanah serta pembuatan lantai beton tumbuk 1 : 3 : 5
tebal 5 cm.
c. Untuk semua pasangan lantai menggunakan adukan 1 pc : 4 ps kecuali untuk ruang dan
dinding menggunakan adukan 1 pc : 3 ps.
d. Pengisi celah antar ubin, digunakan acian Portland Cement sesuai dengan warna keramik yang
dipasang atau warna lain atas persetujuan Pengawas.
e. Kontraktor harus melindungi keramik yang telah dipasang maupun adukan perata dan harus
mengganti, atas biaya sendiri setiap kerusakan yang terjadi, penyerahan pekerjaan dilakukan
dalam keadaan bersih.
f. Pada saat penyerahan pertama pekerjaan semua permukaan lantai dalam keadaan bersih dari
kotoran yang menempel pada muka lantai.
g. Sebelum pekerjaan dilaksanakan Kontraktor harus mendapatkan persetujuan tertulis dari
Konsultan Pengawas.

G. FINISHING KOLOM DAN BALOK

1. Lingkup Pekerjaan
RENCANA KERJA & SYARAT - SYARAT
(RKS)
PEKERJAAN PEMBANGUNAN PAGAR MESS PEGAWAI

Bagian ini meliputi hal - hal mengenai Acian di Pekerjaan Kolom dan Balok seperti yang tertera pada
gambar - gambar. Pelaksanaan harus benar - benar mengikuti garis - garis ketinggian, bentuk -
bentuk seperti yang terlihat dalam gambar - gambar dan persyaratan ini.

2. Persyaratan Bahan - Bahan

a. Semen
Semen yang digunakan adalah Semen Portland jenis Portland Cement (PC) 50 Kg dan
merupakan hasil produksi dalam negeri. Semen yang telah mengeras sebagian/seluruhnya
ridak dibenarkan untuk digunakan. Penyimpanan semen harus diusahakan sedemikian rupa
sehingga bebas dari kelembaban, bebas dari air dengan lantai terangkat dari tanah dan
ditumpuk sesuai dengan syarat penumpukan semen. Penggunaan semen harus sesuai dengan
urutan kedatangan semen tersebut di lokasi pekerjaan.

b. Air
Air harus bersih dan bebas dari bahan-bahan yang merusak, seperti minyak, asam dan unsur
organik lainnya.

3. Pelaksanaan Pekerjaan

- Lakukan pekerjaan acian setelah plesteranbeton berumur 7 hari.


- Pastikan bahwa kondisi plesteran rata, lurus pada bagian sudut dan siap untuk diaci.
- Lakukan pembasahanpenyiraman dengan air terhadap plesteranbetonbidang yang akan diaci. -
Tebal acian tidak boleh lebih dari 3 mm.
- Gunakan jidar aluminium untuk meratakan acian.
- Setelah acian setengah kering gunakan kasut kecil untuk merapikan dan menghaluskan acian
secara merata dan tidak bergelombang.
- Bidang acian harus tetap dibasahi dengan air minimal dalam waktu 7 hari, dan setelah itu acian baru
dikeringkan.
- Setelah acian benar - benar kering dan atas persetujuan DireksiPengawas pekerjaan, pekerjaan
pengecatan plamiran baru dapat dilaksanakan

H. PEKERJAAN PEMBUATAN PAGAR (PINTU GERBANG)

1. Lingkup Pekerjaan

Bagian ini meliputi hal - hal mengenai Pembuatan Pintu Gerbang dari Besi Hollow seperti yang
tertera pada gambar - gambar. Pelaksanaan harus benar - benar mengikuti garis - garis ketinggian,
bentuk - bentuk seperti yang terlihat dalam gambar - gambar dan persyaratan ini.

2. Persyaratan Bahan - Bahan

a. Besi
Besi yang digunakan adalah Besi Hollow Ukuran 40x40 cm dengan bentuk dan ukuran sesuai
yang tertera pada gambar.

b. Kisi-kisi
Untuk Kisi-kisi, besi yang digunakan dapat digunakan plat strip yang dibengkokkan dengan
lebar 2-3 cm dengan bentuk dan ukuran sesuai yang tertera pada gambar.
RENCANA KERJA & SYARAT - SYARAT ( R K S )
PEKERJAAN PEMBANGUNAN PAGAR MESS PEGAWAI

3. Pelaksanaan Pekerjaan
S Sebelum memulai pekerjaan, Kontraktor diwajibkan meneliti gambar - gambar dan kondisi
dilapangan dan berkordinasi dengan pengawas dan direksi teknis.
S Bahan - bahan pelengkap lainnya seperti sekrup, baut, mur, paku metal fittings yang akan
berhubungan dengan udara luar dibuat dari besi yang digalvanisasi.
S Perhatikan semua ukuran, sambungan dan hubungannya dengan material lain, dengan mengikuti
semua petunjuk gambar rencana secara seksama.
S Kontraktor diminta untuk menyiapkan shop drawing / gambar kerja untuk pekerjaan - pekerjaan
dengan petunjuk Pengawas.
S Untuk unit yang dipasang harus diberi tanda - tanda agar tidak terjadi kesalahan pemasangan.
S Pekerjaan sambungan dilakukan dengan baut dan las sesuai gambar.
S Pekerjaan Pengelasan harus dikerjakan dengan rapih, tanpa menimbulkan kerusakan- kerusakan
pada bahan bajanya. Pengelasan harus menjamin pengakhiran yang rata dari cairan elektroda
tersebut. Permukaan dari daerah yang dilas harus bersih dan bebas dari kotoran, cat minyak
dan karat.
S Pemberhentian pengelasan harus pada tempat yang ditentukan dan dijamin tidak akan berputar
atau membengkok. Setelah pengelasan, sisa-sisa / kerak las harus dibersihkan dengan baik
(wire, brush, amplas). Cacat pada pengelasan harus dipotong dan dilas kembali atas tanggung
jawab Kontraktor.

I. PEKERJAAN PEMBUATAN BESI PENGAMAN DINDING PAGAR

1. Lingkup Pekerjaan
Bagian ini meliputi hal - hal mengenai Pembuatan Besi Pengaman Dinding Pagar dari Besi Beton
diameter 12 mm seperti yang tertera pada gambar - gambar. Pelaksanaan harus benar - benar
mengikuti garis - garis ketinggian, bentuk - bentuk seperti yang terlihat dalam gambar - gambar dan
persyaratan ini.
2. Persyaratan Bahan - Bahan
a. Besi
Besi yang digunakan adalah Besi Beton Ukuran Diamter 12 mm dengan bentuk dan ukuran
sesuai yang tertera pada gambar.
b. Untuk Sisi Ujung yang runcing/Panahan dibentuk dengan menggrinda ujung besi beton, atau
dengan cara lain yang dianggap dapat mempermudah pekerjaan dengan memperhatikan
bentuk dan ukuran sesuai yang tertera pada gambar.
3. Pelaksanaan Pekerjaan
S Sebelum memulai pekerjaan, Kontraktor diwajibkan meneliti gambar - gambar dan kondisi
dilapangan dan berkordinasi dengan pengawas dan direksi teknis.
S Perhatikan semua ukuran, sambungan dan hubungannya dengan material lain, dengan

RENCANA KERJA & SYARAT - SYARAT ( R K S )


PEKERJAAN PEMBANGUNAN PAGAR MESS PEGAWAI
mengikuti semua petunjuk gambar rencana secara seksama.
s Untuk unit yang dipasang harus diberi tanda - tanda agar tidak terjadi kesalahan pemasangan
sesuai dengan jarak yang tertuang digambar rencana.
s Pekerjaan besi pengaman dilakukan bersamaan dengan pembesian untuk ring balok sebelum
pekerjaan pengecoran Ring Balok, dimana sambungan dilakukan dengan mengikat dengan
kawat beton.
s Pekerjaan Pengelasan dapat dilakukan jika memang untuk mempermudah pekerjaan dan dianggap
perlu sebagai metode pelaksanaan pekerjaan dan biaya ditanggung oleh Kontraktor.

J. PEKERJAAN POT BUNGA (PASANGAN BATA)

1. Lingkup Pekerjaan
Bagian ini meliputi hal - hal mengenai pengadaan bahan - bahan dan pemasangan semua pekerjaan
Pot Bunga / Pasangan Bata seperti yang tertera pada gambar kerja. Pelaksanaan harus benar -
benar mengikuti garis - garis ketinggian, bentuk - bentuk seperti yang terlihat dalam gambar kerja dan
persyaratan ini.
2. Persyaratan Bahan - Bahan
a. Bata Ukuran (20-22x11x5) cm. Bata yang digunakan harus mempunyai rusuk - rusuk yang
tajam dan tegak lurus, bidang - bidang sisinya harus rata dan tidak menunjukkan adanya retak -
retak, Bata tersebut ukurannya harus sejenis dan seragam. dan untuk perkuatan perlu
dibuatkan angkur dari besi minimal diameter 6mm dengan panjang ± 30 cm dengan jarak
pertingkat minimal 60 cm dari masing-masing pasangan bata. Dan angkur diselipkan diantara
bata yang mengikat ke Kolom dan menjadi bagian dari Proses pelaksanaan yang dilakukan
oleh Kontraktor.
b. Semen
Semen yang digunakan adalah Semen Portland jenis Portland Cement (PC) 50 Kg dan
merupakan hasil produksi dalam negeri. Semen yang telah mengeras sebagian/seluruhnya
ridak dibenarkan untuk digunakan. Penyimpanan semen harus diusahakan sedemikian rupa
sehingga bebas dari kelembaban, bebas dari air dengan lantai terangkat dari tanah dan
ditumpuk sesuai dengan syarat penumpukan semen. Penggunaan semen harus sesuai dengan
urutan kedatangan semen tersebut di lokasi pekerjaan.
c. Pasir
Pasir yang digunakan harus pasir yang berbutir tajam dan keras, bersih dari campuran kotoran
dan tanah. Pasir laut tidak boleh digunakan pada proyek ini.
d. Air
Air harus bersih dan bebas dari bahan-bahan yang merusak, seperti minyak, asam dan unsur
organik lainnya.
3. Pelaksanaan Pekerjaan

RENCANA KERJA & SYARAT - SYARAT ( R K S )


PEKERJAAN PEMBANGUNAN PAGAR MESS PEGAWAI
•» **
a. sebelum memulai, kontraktor diwajibkan meneliti gambar sesuai peletakannya sesuai dengan
gambar kerja dan berkordinasi dengan pengawas dan direksi teknis.
b. Bata yang dipakai adalah jenis bata yang berkualitas baik, dan sebelum dipakai harus
dibersihkan dan direndam terlebih dahulu hingga buihnya habis.
c. Untuk pasangan dinding bata biasa dipakai adukan 1 pc : 4 ps, sedangkan untuk pasangan
bata mulai dari sloof beton bertulang sampai setinggi 30 cm diatas rencana lantai dipasang
dinding trasraam dengan adukan 1 pc : 4 ps.
d. Setelah bata dipasang, kemudian diplester dan diaci sesuai dengan yang dipersyaratkan di 2
(dua) sisi pasangan.

K. PEKERJAAN CAT/PENGECATAN
1. Lingkup Pekerjaan
Bagian ini meliputi hal - hal mengenai pengadaan bahan - bahan, peralatan, tenaga dan pemasangan
semua pekerjaan cat dan laburan seperti yang tertera pada gambar - gambar. Pelaksanaan harus
bernar - benar mengikuti garis-garis ketinggian, bentuk-bentuk seperti yang terlihat dalam gambar -
gambar dan persyaratan ini.
2. Persyaratan Bahan - Bahan
a. Cat serta pelapis-pelapis klain yang akan digunakan disini, adalah produksi Vinilex untuk cat
dinding untuk Outdoor/eksterior.
b. Contoh Dan Bahan Untuk Perawatan

> Kontraktor harus menyiapkan contoh pengecatan tiap warna dan jenis cat pada bidang -
bidang transparan ukuran 30 x 30 cm2.

> Dan pada bidang - bidang tersebut harus dicamtupengawasan dengan jelas warna,
formula cat, jumlah lapisan dan jenis (dari dasar s/d lapisan akhir).

> Semua bidang contoh tersebut harus diperlihatkan kepada Pengawas. Jika contoh-
contoh tersebut telah disetujui secara tertulis oleh Pengawas, Kontraktor melanjutkan
dengan pembuatan mock up seperti tercantum di atas.

> Kontraktor harus menyerahkan kepada Pengawas, untuk kemudian akan diteruskan
kepada pemberi tugas, minimal 5 gallon tiap warna dan jenis cat yang dipakai.

> Kaleng - kaleng cat tersebut harus tertutup rapat dan mencamtukan dengan jelas identitas
cat yang ada didalamnya. Cat ini akan dipakai sebagai cadangan untuk perawatan oleh
Pemberi Tugas.

>
3. Pelaksanaan Pekerjaan
a. Pengerjaan (Mock Up)
Sebelum pengecatan keseluruhan yang dimulai, Kontraktor harus melakukan pengecatan
pada satu bidang untuk tiap warna dan jenis cat yang diperlukan.

> Bidang - bidang tersebut akan dijadikan contoh pilihan warna, texture, material dan cara
pengerjaan. Bidang - bidang yang akan dipakai sebagai mock up ini akan ditentukan oleh
Pengawas.

> Jika masing-masing bidang tersebut telah disetujui oleh Pengawas dan bidang-bidang ini
akan dipakai sebagai standar minimal bagi keseluruhan pekerjaan pengecatan.

b. Pekerjaan Cat Dinding.

> Yang termasuk pekerjaan cat dinding adalah pengecatan seluruh plesteran dinding
bangunan dan finishing / atau bagian - bagian lain yang ditentukan gambar.
> Untuk dinding-dinding luar (exterior walls) bangunan digunakan cat untuk exterior jenis
produksi Vinilex.

> Untuk dinding-dinding dalam (interior walls) bangunan digunakan cat produksi , produksi
Vinilex.

> Sebelum dinding diplamur, plesteran sudah harus betul-betul kering, tidak ada retak -
retak dan Kontraktor meminta persetujuan kepada Pengawas.

> Pekerjaan plamur dilaksanakan dengan pisau plamur dari plat baja tipis dan lapisan
plamur dibuat setipis mungkin sampai membentuk bidang yang rata.

> 7 hari plamur terpasang dan percobaan warna kemudian dibersihkan dengan bulu ayam
sampai bersih betul. Selanjutnya di dinding dicat dengan menggunakan Roller.

> Lapisan pengecatan dinding dalam terdiri dari 1 lapis alkali resistance sealer yang
dilanjutkan dengan 3 lapis cat dasar dengan kekentalan cat sebagai berikut :

• Lapisan I, encer (tambahan 20 % air).


• Lapisan II, kental.
• Lapisan III encer.
> Untuk warna-warna yang sejenis, Kontraktor diharuskan menggunakan kaleng-kaleng
dengan nomor percampuran (batch number) yang sama.

> Setelah pekerjaan cat selesai, bidang dinding merupakan bidang yang utuh, rata, licin,
tidak ada bagian yang belang dan terhadap bidang dinding harus dijaga terhadap
pengotoran-pengotoran.

c. Pekerjaan Cat Besi.

> Yang termasuk pekerjaan ini adalah pengecatan seluruh bagian-bagian besi yang terlihat
dan pekerjaan besi lain ditentukan dalam gambar, kecuali ditentukan lain.

> Cat yang dipakai adalah merk ICI jenis Syntetic Super Gloss ,Danapaint.
> Pekerjaaan cat dilakukan setelah bidang yang akan dicat, selesai diampelas halus dan
bebas debu, minyak dan Iain-lain.

> Sebagai lapisan dasar anti karat dipakai sebagai cat dasar 1 kali. Sambungan las dan
ujung-ujungnya yang tajam diberi “touch up” dengan 2 lapis, setelah itu lapisan tebal 40
micron diulaskan.

> Setelah kering sesudah 8 jam, dan diampelas kembali disemprot 1 lapis. Setelah 16 jam
mengering baru lapisan akhir disemprot 3 lapis
> Pengecatan dilakukan dengan menggunakan semprot dengan compressor 3 lapis.

L. PEKERJAAN LAIN-LAIN

1. Lingkup Pekerjaan

Bagian ini meliputi hal - hal mengenai Pekerjaan Giant Letter Stainleess Huruf kapital "MESS BEA
CUKAI SIBOLGA" tinggi 40 cm dan Logo Bea Cukai seperti yang tertera pada gambar - gambar.
Pelaksanaan harus benar - benar mengikuti garis - garis ketinggian, bentuk - bentuk seperti yang
terlihat dalam gambar - gambar dan persyaratan ini.

2. Persyaratan Bahan - Bahan

a. Bahan
Bahan Huruf yang digunakan terbuat dari Stainleess dengan Huruf Kapital tinggi 40 cm dan
Logo Bea Cukai dari Acrilic dengan bentuk dan ukuran sesuai yang tertera pada gambar.
b. Untuk Perkuatan huruf dapat menggunakan /lem/feezer atau dengan cara lain yang dianggap
dapat mempermudah pekerjaan dengan memperhatikan bentuk dan ukuran sesuai yang tertera
pada gambar.

3. Pelaksanaan Pekerjaan

sPersiapkan huruf yang sudah dibentuk, bersama alat-alat lainnya seperti paku, tali, pisau potong
(cutter), pensil, obeng, meteran dan lain sebagainya.
s Mengukur media yang akan digunakan sebagai tempat peletakan huruf stainless steel, serta
penentuan ketinggian letak pemasangan. Lalu pasang paku dan tali untuk menandai area
pemasangan agar huruf-huruf dapat diletakkan dengan lurus.
s Atur rencana peletakkan sesuai keinginan. Apabila telah menemukan susunan dan peletakan yang
tepat, gambar pola cetakan pada media dengan pensil. Ukur jarak masing-masing huruf dengan
menggunakan meteran. Buat pola huruf pada tembok dengan pensil satu per satu sampai semua
huruf selesai.
s Tandai dan lubangi dengan menggunakan bor pada titik-titik yang telah ditentukan. Sesuaikan dengan
lubang pemasangan baut pada belakang huruf stainless.Ini merupakan salah satu tahapan paling
penting.
s Pasanglah baut dan mur pada masing-masing lubang di belakang huruf timbul satu-per satu hingga
selesai. Pastikan baut terpasang baik dan kuat.
s Setelah baut terpasang dengan baik pada huruf, cocokkan baut dengan lubang pada dinding, Apabila
telah sesuai, lepaskan kembali huruf, lalu masukkan lem pada lubang didinding, sampai penuh.
s Kemudian pasangkan kembali huruf stainless tersebut, dengan baut-baut ditanamkan ke dalam lubang
didinding yang sudah diberi lem tadi.
s Pada tahap finishing, bersihkan bekas pola pensil pada tembok, dan lap bersih tiap-tiap huruf agar
terlihat bagus dan berkilau.

PENYERAHAN PEKERJAAN

1. Setelah selesai pekerjaan seluruh lokasi dalam lingkungan pekerjaan harus dibersihkan.
2. Pekerjaan kecil yang sifatnya penyempurnaan wajib dilakukan dengan biaya sendiri oleh kontraktor.
3. Kontraktor harus menyelesaikan semua bagian pekerjaan yang tertera dalam kontrak, Gambar-
gambar dan syarat - syarat pada Dokumen Pengadaan (Pelelangan) ataupun perubahan yang
terdapat dalam Berita Acara Penjelasan Pekerjaan (Aanwijzing), sehingga pekerjaan dapat diterima
dengan baik oleh Konsultan Pengawas dan Pihak Pemimpin Proyek.
4. Pada saat pekerjaan akan diserah-terimakan untuk pertama kalinya (Provisional Hand Over - PHO),
Kontraktor harus menyerahkan :
S Gambar - gambar yang sebenarnya (As Built Drawings) yang telah disetujui.
s Foto - foto pelaksanaan pekerjaan.
5. Bersama - sama dengan Konsultan Pengawas, kontraktor harus meneliti, mencatat dan menyetujui,
bagian - bagian pekerjaan yang belum sempurna, untuk dibuatkan daftar (Check List) pekerjaan-
pekerjaan yang akan diperbaiki dalam masa pemeliharaan.

PENUTUP

Apabila dalam Rencana Kerja dan Syarat-syarat (RKS) ini untuk uraian bahan-bahan, pekerjaan- pekerjaan,
yang tidak disebut perkataan atau kalimat “diselenggarakan oleh Tim Teknis” maka hal ini harus dianggap
seperti disebutkan. Guna mendapatkan hasil pekerjaan yang baik, maka bagian-bagian yang nyata termasuk
dalam pekerjaan ini, tetapi tidak dimasukkan atau disebut kata demi kata dalam RKS ini, haruslah
diselenggarakan oleh Tim Teknis dan diterima sebagai “hal” yang disebutkan. Hal hal yang tidak tercantum
dalam peraturan ini akan ditentukan lebih lanjut oleh Pengguna Anggaran, bilamana perlu diadakan
perbaikan dalam RKS ini.

You might also like