Professional Documents
Culture Documents
Hipotiroid
Hipotiroid
2050302209
HIPOTIROID
Definisi
Hipotiroid adalah kelainan fungsi kelenjar tiroid yang ditandai dengan
kurangnya produksi hormone tiroid yaitu triiodotironin (T3) dan tiroksin (T4) yang
diproduksi kelenjar tiroid. Kekurangan hormon tiroid ini menyebabkan penurunan
proses metabolisme Karbohidrat, protein dan lemak, sehingga cenderung menyebabkan
kegemukan (Hidayat, 2018). Hipotiroid pada kehamilan dapat mengakibatkan bayi lahir
dengan gangguan retardasi mental serta gangguan pertumbuhan 1 Iodium merupakan
mikronutrien yang menjadi bahan baku utama dalam pembentukan hormon tiroid.
Kekurangan maupun kelebihan asupan iodium merupakan salah satu etiologi
hipotiroidisme. Konsekuensi paling parah dari kekurangan iodium adalah kretinisme
yaitu suatu sindrom karena kekurangan hormone tiroid dengan manifestasi utama berupa
retardasi mental dan hambatan tumbuh kembang.
Epidemiologi
Hipotiroid merupakan salah satu kelainan ho-mon yang sering dijumpai. Angka
prevalensi yang pasti tidak diketahui dan bervariasi dari satu negara ke negara lain,
namun diperkirakan terdapat pada sekitar 5% dari seluruh populasi.
Etiologi
1
a. Penyakit autoimun kronis = Sistem kekebalan tubuh menyerang kelenjar
tiroid..
2
4. Hipotiroid perifer = muncul karena adanya resistensi jaringan perifer terhadap aksi
hormone tiroid.
Diagnosis
3
- Pemeriksaan darah Pemeriksaan darah untuk mengetahui kadar hormon
merupakan ha1 yang sangat penting guna menegakkan diagnosis. Dua macam
test, yakni pengukuran kadar TSH dan T4 (khususnya T4 bebas) merupakan
pemeriksaan yang spesifik dan dipergunakan untuk menegakkan diagnosis
hipotiroid. Peningkatan kadar TSH dan menurunnya kadar T4 bebas
menunjukkan adanya hipotiroid. Pemeriksaan tunggal kadar T4 total tidak dapat
memberikan kepastian diagnosis hipotiroid. Hal ini mengingat bahwa T4 setelah
dilepaskan dari kelenjar tiroid akan berikatan dengan protein pengikat (thyroid
binding globulin = TBG, thyroid binding pre-albumin = TBPA, maupun
albumin) sehingga tidak aktif. Hanya sekitar 1-2% T4 yang bebas dan dapat
masuk kedalam sel dan dirubah menjadi T3 bebas melalui proses deiodinasi
yang akan memberikan efek biologis.
Penatalaksanaan
Pada umumnya dosis yang diperlukan sebesar 1.6 pg/kbBB/hari (total:
100-150 pg/hari). Kadar TSH diukur 2 bulan dihitung dari mulai awal terapi.
Peningkatan dosis levotiroksin dilakukan secara perlahan apabila kadar TSH
belum mencapai batas normal. Penambahan sebesar 12.5 - 25 pg/hari dilakukan
setiap 2 bulan (sesuai dengan pemeriksaan kadar TSH). Penurunan dosis sebesar
12.5 - 25 pg/hari juga dilakukan apabila kadar TSH menurun dibawah normal
4
sebagai akibat adanya penekanan produksi TSH. Efek klinis terapi levotiroksin
tidak segera terlihat. Pasien baru merasakan hilangnya gejala 3 - 6 bulan setelah
kadar TSH mencapai kadar normal. Hal ini perlu diberitahukan kepada pasien
agar tidak menghentikan program pengobatan yang memang memerlukan waktu
yang panjang.
Berbagai keadaan khusus seperti pada orang tua atau pada masa
kehamilan, memerlukan pendekatan yang agak berbeda. Pada orang tua pada
umumnya memerlukan dosis evotiroksin yang lebih rendah. Bila disertai dengan
penyakit jantung dan pembuluh darah pemberian dosis awal jl~ga lebih kecil,
yakni 12.5 ug/hari