Download as pdf or txt
Download as pdf or txt
You are on page 1of 6

PENAMAS ADI BUANA P ISSN 2622-5727

Volume 03, Nomor 1, 01 Juli 2019 E ISSN 2622–5395

PKM PENINGKTAN PRODUKSI KERIPIK TALAS PCA SUKODONO


Sri Mukhodim Farida Hanum1), Emy Rosna Wati2) , Hesty Widowati3).
Alfinda Ayu Hadikasari4) Nova Mellania5)
1,3
Program Studi Pendidikan Profesi Bidan FIKES Universitas Muhammadiyah Sidoarjo
2
Program Studi S1 Ilmu Hukum Universitas Muhammadiyah Sidoarjo
4,5
Program studi D4 Manajemen Informasi Kesehatan
Email: srimukhodimfaridahhanum@umsida.ac.id, 2emirosnawati@umsida.ac.id,
1
3
hesty@umsida.ac.id, 4alfindaayu@umsida.com

Abstrak
Berpusat di desa Bangsri kecamatan Sukodono usaha dari anggota Pimpinan cabang Aisyiyah
(PCA) Sukodono untuk di kembangkan adalah produsen kripik Talas,.Permasalahan yang dihadapi
oleh Mitra di sini adalah: 1) kapasitas produksi yang sangat rendah karena menggunakan alat
pemotong yang sangat sederhana sehingga seringkali menolak pesanan konsumen, 2) Masih
minimnya pengetahuan tentang manajemen usaha dan strategi pemasaran serta pemilihan bahan
perasa yang aman,3)belum adanya proses pengemasan yang baik. Berdasarkan permasalahan
tersebut maka solusi dan metode dari program ini 1) Memberikan pelatihan manajemen usaha dan
strategi pemasaran serta pemilihan bahan perasa yang aman 2) Memfasilitasi mitra dengan mesin
Peniris minyak dan alat pengemas yang baik. Hasil pengabdian masyarakat menunjukkan adanya
perubahan dan mempunyai pengaruh yang positif di buktikan terdapat peningkatan omset
penjualan dan kepuasan pembeli serta mampu mengembangkan ekonomi perempuan dengan
peningkatan omset 20%. Tingkat kepuasan juga ditunjukkan melalui hasil wawancara pada
pembeli, dimana 72 % responden sangat puas da puas terhadap produk yang di sediakan saat ini.

Kata Kunci: Keripik talas; Peningkatan Produksi; PCA Sukodono

Abstract
Based in the village of Bangsri, Sukodono sub-district, the business of the Aisyiyah branch leader
(PCA) Sukodono to be developed is a producer of Talas chips,. The problems faced by Partners
here are: 1) very low production capacity because it uses very simple cutting tools so often reject
consumer orders, 2) There is still a lack of knowledge about business management and the
selection of safe flavoring materials, 3) there is no good packaging process. Based on these
problems, the solutions and method of this program 1)The lack of knowledge about business
management and marketing strategies and selection of flavoring materials.2) Facilitating partners
with good oil-draining machines and packaging equipment. The results of community service
showed a change and had a positive influence, as evidenced by an increase in sales turnover and
buyer satisfaction and being able to develop the economy of women with a 20% increase in
turnover. The level of satisfaction is also shown through the results of interviews with buyers,
where 72% of respondents were very satisfied and satisfied with the products provided at this time.

Keywords: taro chips; Production Increase; PCA Sukodono

17
PENAMAS ADI BUANA P ISSN 2622-5727
Volume 03, Nomor 1, 01 Juli 2019 E ISSN 2622–5395

1. PENDAHULUAN bervariasi, salah satunya dibuat keripik talas.


Sebagian besar wilayah Sukodono Keripik talas merupakan sebuah camilan
Kabupaten Sidoarjo adalah pertanian dan yang cocok dijadikan sebagai teman disaat
hasil kebun, peluang ini di manfaatkan oleh bersantai dalam keluarga tercinta.
Pimpinan cabang Aisyiyah ( PCA) Sukodono Rasa keripik talas yang gurih, renyah
untuk mendorong anggotanya berwirausaha dan enak memang sangat banyak disukai
memanfaatkan hasil tanaman lokal yaitu semua kalangan. Mulai dari anak-anak
usaha pengolahan hasil pertanian dan kebun. bahkan hingga orang tua. Keripik talas
Usaha itu meliputi pembuatan kripik biasanya juga dapat dikreasikan dengan rasa
singkong, kerupuk singkong dan pembuatan yang berbagai ragam seperti rasa pedas,
kripik talas. Berpusat di desa Bangsri manis serta gurih. Makanan ini memiliki
kecamatan Sukodono usaha yang di tekstur yang lebih renyah sehingga membuat
kembangkan adalah kripik Talas, Pengolahan camilan ini cocok dinikmati oleh siapapun
hasil pertanian dan kebun menjadi keripik yang menggemarinya. Dari waktu ke waktu
memang suatu hal yang menguntungkan permintaan masyarakat akan keripik talas
karena selain tidak memerlukan ketrampilan memang akan terus bertambah sehingga
yang terlalu tinggi, namun dapat membuat usaha keripik talas makin tepat
menghasilkan pemasukan yang cukup, untuk diperhitungkan. Peluang bisnis keripik
pengolahan model ini memang paling banyak talas pun masih terbuka sangat luas bagi
dilakukan oleh masyarakat. calon pebisnis keripik talas. Dimana tawaran
Usaha pengolahan talas dijadikan laba dalam bisnis produksi keripik talas juga
keripik di desa Bangsri dalam bentuk industri tidak sedikit sehingga sangat menjanjikan
rumahan yang dilakukan dengan cara sekali.
tradisional. Terkait dengan pengembangan Menurut Murtiningsih dan Suyanti
industri keripik talas pada anggota Pimpinan (2011), keripik talas merupakan salah satu
Cabang Aisyiyah Sukodono di desa Bangsri jenis snack yang banyak di produksi di
dengan gambaran sebagai berikut : Ibu daerah pegunungan. Keripik talas adalah
Sriatin sebagai mitra PKM. Setiap hari hanya makanan yang terbuat dari talas yang diiris
bisa memproduksi keripik maksimal 10 tipis kemudian digoreng dengan minyak
kilogram sehingga banyak pemesanan goreng pada suhu yang lumayan tinggi.
terpaksa ditolak. Pengolahan dilakukan Biasanya berasa asin dengan aroma bawang
secara sederhana. Pembuatan keripik yang gurih, makanan ini tersebar hampir di
dilakukan secara manual, belum ada seluruh pulau Jawa. Keripik Talas Sumber:
pengetahuan pemilihan bumbu yang tidak keripik.co.id. Menurut Suprapti (2005) tujuan
berbahaya bagi tubuh sebagai campuran rasa utama dari usaha pengolahan talas menjadi
keripik. Kemasan hanya plastik biasa polos keripik selain untuk memenuhi kebutuhan
dan terkadang mudah menjadi ayem. Mitra masyarakat juga sebagai optimalisasi
juga belum memahami manajemen pemanfaatan hasil panen terutama untuk
pemasaran. Perizinan mitra belum ada sama komoditi yang rendah nilai ekonomisnya.
sekali. Selain dapat menciptakan peluang kerja baru
dan menambah pendapatan masyarakat
2. KAJIAN LITERATUR maupun daerah, pembuatan keripik ini dapat
Talas merupakan salah satu jenis mendatangkan keuntungan lain.
tumbuhan yang sangat mudah dijumpai di Talas bila di daerah Jawa Timur
Indonesia. Biasanya tanaman talas sering disebut bentul, merupakan umbi-umbian
tumbuh subur di daerah pedesaan. Ternyata yang banyak tumbuh di daerah dataran tinggi.
tanaman yang bernama talas ini dapat Dengan rasa gurih khas umbi talas makanan
dimanfaatkan sebagai bahan dalam mengolah ini merupakan salah satu camilan favorit
makanan. Berbagai jenis makanan yang bisa masyarakat. Kualitas hasil produksi keripik
dibuat menggunakan talas memang cukup juga sangat ditentukan oleh jenis alat

18
PENAMAS ADI BUANA P ISSN 2622-5727
Volume 03, Nomor 1, 01 Juli 2019 E ISSN 2622–5395

penggorengan yang dilakukan. Kegiatan Aisyiyah Sukodono yang mempunyai


pengorengan pada proses pembuatan keripik usaha.
dapat dilakukan dengan dua macam cara, b. Tahap Pelaksanaan
yakni cara tradisional dan cara baru yang Kegiatan yang dilaksanakan adalah:
menggunakan Vacuum fryer. Menurut 1. Sosialisasi tentang manajemen usaha dan
Koswara (2013) biasanya pembuatan keripik strategi pemasaran keripik talas serta
talas melalui tahap pengorengan baik Peningkatan Pemahaman tentang bahan
pengorengan dalam suhu tinggi maupun tambahan yang aman untuk makanan.
pengorengan dengan cara vacuum. Pada Sosialisasi ini di lakukan tanggal 10
umumnya keripik talas berasa asin gurih khas Februari 2019 dengan di hadiri seluruh
talas. anggota PCA Sukodono dalam acara
3. METODE PELAKSANAAN kajian rutin PCA berjumlah 32 orang.
Melalui kegiatan PKM ini ditawarkan Tujuan sosialisasi untuk menumbuhkan
solusi dari permasalahan-permasalahan yang jiwa wira usaha bagi anggota yang belum
telah dirumuskan yakni: mempunyai usaha, di mana program
1) Memberikan pelatihan manajemen PCA pada majelis Ekonomi adalah
usaha dan strategi pemasaran serta cara pemberdayaan Ekonomi perempuan.
pemilihan bahan perasa yang aman Selain itu mengenalan bahan-bahan
2) Meningkatkan kualitas produksi berbahaya dan aman untuk bahan
melalui pemberian fasilitas mesin tambahan makanan
peniris minyak keripik dan mesin 2. Pemberian sarana alat peniris minyak,
pengemas dan pelatihan cara pengepak dan label sekaligus praktik
penggunaannya. penggunaan alat bertujuan untuk
meningkatkan kualitas produksi keripik
Tahap Persiapan PKM talas baik jumlah, rasa, keawetan dan
Sosialisasi tentang kegiatan PKM yang tampilan kemasan.
akan di laksanakan di PCA Sukodono 3. Pelatihan peningkatan manajemen
khususnya kepada ibu Sriyatin Desa Bangsri. usaha dan strategi pemasaran keripik
Sosialisasi ini di lakukan tanggal 10 Januari talas dengan mahasiswa pendamping dari
2019 dengan di hadiri seluruh anggota PCA prodi D4 Manajemen Informasi
Sukodono dalam acara kajian rutin PCA kesehatan sebanyak 2 orang.
berjumlah 35 orang. Tujuan sosialisasi untuk c. Tahap Evaluasi
menyampaikan tujuan PKM dan memotivasi Pada tahap ini akan dilaksanakan
jiwa usaha bagi anggota yang belum evaluasi terhadap pelaksanaan kegiatan PKM
mempunyai usaha, di mana program PCA pada mitra. Instrumen evaluasi yang
pada majelis Ekonomi adalah pemberdayaan digunakan adalah:
Ekonomi perempuan. Tabel 1. Instrumen Evaluasi
Tahap Pelaksanaan PKM No. Jenis Evaluasi Indikator
Pelaksanaan PKM dilaksanakan 1 Observasi 1. Pemilihan bahan
dengan tahapan: produksi pewarna dan perasa
a. Tahap Persiapan makanan yang aman
Tahap persiapan dilakukan untuk 2. Keripik tahan lama
melakukan sosialisasi tentang rencana sampai 2 minggu
pelaksanaan PKM kepada warga Aisyiyah tidak tengik dan
Sukodono. Rencana kegiatan yang akan renyah
dilaksanakan pada tahap ini adalah: 2 Wawancara Mayoritas 72 %
1. Kesepakatan waktu untuk pelaksanaan pada pembeli. (puas dan sangat puas )
kegiatan PKM dengan kualitas produk
2. Perancangan peningkatan kualitas yang baru meliputi :
produksi keripik talas pada anggota rasa,

19
PENAMAS ADI BUANA P ISSN 2622-5727
Volume 03, Nomor 1, 01 Juli 2019 E ISSN 2622–5395

kerenyaan,ketersediaan,
tampilan dan harga.
3 Evaluasi Terjadi peningkatan
Peningkatan omset 20 % dari produk
omset- sebelumnya.

4. HASIL DAN PEMBAHASAN


Program pengabdian pada masyarakat
yang telah dilakukan memberikan hasil
sebagai berikut:
1) Meningkatkan kualitas produksi
melalui pemberian fasilitas mesin Setelah PKM: Penirisan sebelum packing
peniris minyak keripik dan mesin
pengemas dan pelatihan cara 2) Meningkatkan pengetahuan mitra
penggunaannya. terhadap manajemen usaha dan strategi
Agar kripik terasa lebih gurih dan awet pemasaran serta meningkatkan
tidak gampang tengik maka setelah pemahaman cara pemilihan bahan
pengorengan selesai yang awalnya hanya di campuran perasa yang aman.
tiriskan sesaat akhirnya kripik mudah tengik Dari kegiatan pelatihan manajemen
dan kurang gurih, melalui PKM ini keripik usaha pihak mitra memahami bagaimana
ditiriskan dengan menggunakan alat spinner cara melakukan analisis usaha sehingga
hingga minyak yang ada berkurang dan dapat diketahui secara tepat besar
tidak tertinggal apabila keripik disentuh. profit/keuntungan yang didapat mitra setiap
Penirisan keripik talas digunakan spinner kali melakukan proses produksi. Mitra kini
yang bertujuan agar minyak yang berada juga mulai membiasakan melakukan proses
dalam bahan dapat di tiriskan dengan pencatatan administrasi dan keua ngannya
sempurna sehingga keripik tidak akan berasa secara lebih rutin. Pelatihan pemasaran
berminyak saat di pegang. Hal ini sangat memberikan informasi yang penting bagi
berpengaruh terhadap tingkat penerimaan mitra tentang pentingnya mempertahankan
konsumen akan keripik yang di hasilkan kualitas produk agar konsumen menjadi
(Koswara, 2013). Setelah ditiriskan keripik pelanggan yang loyal dan dapat memilih
diturunkan suhunya sampai suhu ruang, lalu strategi pemasaran yang tepat agar produk
keripik dapat dikemas dengan plasik dengan mereka tetap eksis di tengah persaingan
ukuran sesuai dengan kebutuhan di berikan usaha yang semakin ketat. Mampu
label agar tampilan lebih menarik dan mengembangkan ekonomi perempuan
terdapat identitas yang gampang di ingat dengan peningkatan omset 20%.
pembeli, dan beberapa proses ditunjukkan
pada Gambar berikut.

Sebelum PKM: Penggorengan tanpa Tampilan pembungkus kripik sebelum PKM


ditiriskan, langsung packing

20
PENAMAS ADI BUANA P ISSN 2622-5727
Volume 03, Nomor 1, 01 Juli 2019 E ISSN 2622–5395

5. KESIMPULAN
Hasil pengabdian masyarakat
menunjukkan bahwa ada perubahan dan
mempunyai pengaruh yang positif dengan
di buktikan adanya peningkatan omset
penjualan dan kepuasan pembeli. Hasil
pengabdian pada masyarakat mampu
mengembangkan ekonomi perempuan
dengan peningkatan omset 20%. Tingkat
kepuasan juga ditunjukkan melalui hasil
kuisioner yang disebarkan, dimana lebih dari
72 % responden sangat puas terhadap
Tampilan pembungkus kripik setelah PKM produksi keripik talas saat ini.

Menjadi perempuan yang memiliki 6. REFERENSI


banyak peran tidaklah semudah yang
dibayangkan. Diperlukan keterampilan Koswara, Ir.Sutrisno.M.Si, 2013,
tambahan atau ilmu pengetahuan yang dapat Pengolahan umbi-umbihan,Bagian 1
menunjang peran yang dilakukan pengolahan umbi talas,Modul,Bogor
perempuan. Apabila perempuan ingin Murtiningsih dan Suyanti. 2011. Membuat
bekerja dalam kaitannya membantu suami, Tepung Umbi dan Variasi Olahannya.
maka ia harus memiliki kemampuan bekerja Jakarta : Agromedia Pustaka
pada bidang pekerjaan yang ia kerjakan. Suprapti. 2005. Aneka Olahan Pisang.
Perempuan melakukan peran ganda akan Kanisius, Yogyakarta.
memiliki perbedaan pembagian waktu
melakukan perannya dibandingkan dengan
perempuan yang melakukan peran tunggal.
Perempuan yang bekerja tidak hanya
untuk mengisi waktu luang, namun juga
mereka ingin meningkatkan taraf
kehidupannya sendiri maupun keluarganya.
Menurut Aswiyati (2016:7) bahwa
perempuan di pedesaan bekerja bukan
semata-mata untuk mengisi waktu luang
atau mengembangkan karir, tetapi untuk
mencari nafkah karena pendapatan suaminya
dikatakan kurang mencukupi kebutuhan
sehingga banyak perempuan atau ibu rumah
tangga yang bekerja. Apabila pendapatan
suami kurang untuk memenuhi kebutuhan
sehari-hari, maka tidak dapat dipungkiri
adanya peran yang harus dilakukan oleh
perempuan selain perkejaan domestik.

21
PENAMAS ADI BUANA P ISSN 2622-5727
Volume 03, Nomor 1, 01 Juli 2019 E ISSN 2622–5395

22

You might also like