Download as pdf or txt
Download as pdf or txt
You are on page 1of 18

JOURNAL

Journal OF ECONOMIC
Of Economic MANAGEMENT
Management & No.
& Business - Vol. 17, BUSINESS
1, April 2016 43
Volume 17, Nomor 1, April 2016
ISSN: 1412 – 968X
Hal. 43-60

PENGETAHUAN MASYARAKAT UMUM DAN


MASYARAKAT SANTRI TERHADAP
BANK SYARIAH
Studi Kasus Kemukiman Bandar Baru Kecamatan Banda Baro
Kabupaten Aceh Utara
MUHAMMAD NASIR, MUKHLIS DAN MISKARINA
Dosen pada Politeknik Negeri Lhokseumawe

Islamic Banking is a bank that runs its main activity to gather funds from com-
munity and to funneling funds to community based on the principles of Shariah. This
study discusse about the knowledge of the general public and the islamic students to-
ward Islamic banking.The purpose of this research is to find out how the knowledge
of the general public and the islamic students toward Islamic banking. The objects
of this research are community general public and Islamic student in Kemukiman
Bandar Baru. For the general public is composed of five villages, are: Cot Jabet, Ulee
Nyeue, Paya Uleue, Alue Keurinyai and Jamuan. For Islamic Students consists of
Integrated Dayah Darul Ma’rifah and Recitation Hall Babussalam Al-Aziziyah. The
Data used in this research is the primary data obtained through interviews of respond-
ents directly by using the questionnaire. In the sample, methods used is probability
sampling and to define samples in research is used technique stratified sampling and
engineering clusters of sampling.Hence, samples are obtained for the general public
and islamic students for each are 100 respondents.Test statistics instrument used for
analysis this research is test different samples average two pairs (paired sampels
test). Test result average difference suggests that there is a difference of knowledge
among the general public and the islamic students of Islamic banking. This suggests
that the knowledge society students are still less aware of Islamic banking. The im-
plication may provide opportunities to the existing Islamic banking in the commu-
nity to conduct socialization to society, particularly the Islamic students.

Keywords: General Public, Islamic students, Islamic Banking


44 MUHAMMAD NASIR, MUKHLIS DAN MISKARINA

PENDAHULUAN di, agar mempermudah dalam menginvestasikan


dananya.
Kehadiran bank syariah memperkuat peran
serta industri perbankan dalam pembangunan Tujuan Penelitian
perekonomian Indonesia dan menjaga stabili- Berdasarkan perumusan masalah di atas,
tas keuangan nasional, sehingga perlu adanya maka tujuan penelitian ini adalah untuk mengeta-
pengembangan perbankan syariah untuk men- hui tentang pengetahuan masyarakat umum dan
ciptakan bank syariah yang kuat dan sehat serta masyarakat santri terhadap Bank Syariah (Studi
berdaya saing tinggi. Namun, masih terdapat per- Kasus Kemukiman Bandar Baru Kecamatan Ban-
bedaan antara bank yang murni syariah dengan da Baro – Aceh Utara).
bank konvensional yang berbasis syariah. Salah
satunya, bank yang murni syariah telah melaksan- Dasar Hukum Bank Syariah
akan sepenuhnya sistem syariah sedangkan bank Dalam kaidah hukum yang berlaku disebutkan
konvensional yang berbasis syariah belum sepe- bahwa semua hal dilarang, kecuali yang ada ke-
nuhnya menerapkan sistem syariah. tentuannya berdasarkan Al-Quran dan Al-hadits.
Saat ini bank syariah sudah memiliki ribuan Sedangkan dalam prinsip hukum muamalah, se-
cabang dan unit-unit syariah yang tersebar di mua diperbolehkan kecuali ada dalil yang mela-
beberapa kota besar di Indonesia seperti Jakarta, rangnya. Menurut Yaya (2009), Prinsip-prinsip
Makassar, Surabaya, Bandung, Banda Aceh dan hukum muamalah tersebut, diantaranya:
kota-kota lainnya. Untuk wilayah Aceh, perkem- a. Prinsip mubah, yaitu segala bentuk muamalah
bangan syariah semakin meningkat, terbukti den- disebutkan mubah kecuali yang ditentukan
gan hadirnya bank-bank syariah di Aceh. Peranan lain oleh Al-Quran dan Sunnah Rasul;
perbankan syariah di Aceh sangat membantu b. Prinsip sukarela, yaitu muamalah dilakukan
masyarakat dalam sistem perekonomiannya, atas dasar sukarela tanpa mengandung unsur-
mengingat Provinsi Aceh identik dengan syariah unsur paksaan;
Islam, sehingga hal tersebut berdampak positif c. Prinsip mendatangkan manfaat dan meng-
terhadap pengembangan dan perluasan jaringan hindarkan mudarat, yaitu muamalah yang
bank syariah dalam menghimpun dana dan men- dilakukan atas dasar pertimbangan mendata-
yalurkan dana. ngkan manfaat dan menghindarkan mudarat
Aceh Utara adalah sebuah kabupaten yang dalam kehidupan masyarakat;
terletak di provinsi Nanggroe Aceh Darussalam, d. Prinsip keadilan, muamalah dilakukan dengan
Indonesia. Ibukota kabupaten ini dipindahkan dari memelihara nilai keadilan, menghindari unsur-
Lhokseumawe ke Lhoksukon, menyusul dijadi- unsur penganiayaan, unsur-unsur pengambilan
kannya Lhokseumawe sebagai kota otonom. Aceh kesempatan dalam kesempitan.
Utara juga merupakan wilayah dengan jumlah
perangkat administratif paling besar yang memi- Produk dan Jasa Perbankan Syariah
liki 27 kecamatan, 67 mukim dan 852 gampong 1. Produk Penyaluran Dana
(Aceh Dalam Angka : 2013). Dalam kabupaten Penyaluran dana kepada nasabah, secara garis
ini yang menjadi objek penelitian adalah Kecama- besar produk pembiayaan syariah terbagi ke
tan Banda Baro Kemukiman Bandar Baru. Oleh dalam empat kategori yang dibedakan berdasar-
karena itu, dari permasalahan di atas ikut dialami kan tujuan penggunaanya, yaitu:
oleh masyarakat daerah Kemukiman Bandar Baru a. Pembiayaan dengan Prinsip Jual Beli (Ba’i)
Kecamatan Banda Baro-Aceh Utara, yang ting- Transaksi jual-beli dapat dibedakan berdasar-
gal jauh dari lembaga perbankan syariah, teru- kan bentuk pembayarannya dan waktu penyera-
tama masyarakat umum dan masyarakat santri. han barangnya, yakni sebagai berikut:
Masyarakat tersebut tentunya pernah mendengar - Pembiayaan Murabahah (al-ba’i bi tsa-
tentang bank syariah atau sebagian pernah meng- man ajil) adalah transaksi jual-beli di mana
gunakan jasa bank syariah untuk keperluan priba- bank menyebut jumlah keuntungannya. Bank
Journal Of Economic Management & Business - Vol. 17, No. 1, April 2016 45

bertindak sebagai penjual, sementara nasa- - Pembiayaan Musyarakah adalah Akad kerja
bah sebagai pembeli. Harga jual adalah harga sama di antara dua pihak atau lebih untuk sua-
beli bank dari pemasok ditambah keuntungan tu usaha tertentu yang masing-masing pihak
(margin). memberikan porsi dana dengan ketentuan
- Pembiayaan Salam adalah transaksi jual beli di bahwa keuntungan akan dibagi sesuai dengan
mana barang yang diperjualbelikan belum ada. kesepakatan, sedangkan kerugian ditanggung
Akan tetapi, barang diserahkan secara tangguh sesuai dengan porsi dana masing-masing (Pen-
sementara pembayaran dilakukan tunai. Bank jelasan Pasal 19 ayat (1) huruf c UU No. 21
bertindak sebagai pembeli, sementara nasa- Tahun 2008).
bah sebagai penjual. Transaksi ini mirip den- Secara spesifik bentuk kontribusi dari pihak
gan ijon, namun dalam transaksi ini kuantitas, yang bekerja sama dapat berupa dana, barang
kualitas, harga dan waktu penyerahan barang perdagangan (trading asset), kewiraswastaan
harus ditentukan secara pasti. (entrepreneurship), kepandaian (skill), kepe-
- Pembiayaan Istishna’ menyerupai produk sa- milikan (property), peralatan (equipment),
ham, tetapi dalam Istishna’ pembayarannya atau intangible asset (seperti hak cipta atau
dapat dilakukan oleh bank dalam beberapa goodwill), kepercayaan/reputasi (credit wor-
kali (termin) pembayaran. Secara umum, pem- thiness) dan barang-barang lainnya yang dapat
biayaan ini diaplikasikan pada pembiayaan dinilai dengan uang.
manufaktur dan kontruksi. - Pembiayaan Mudharabah adalah akad kerja
Ketentuan umum pembiayaan Istishna’ adalah sama suatu usaha antara pihak pertama (malik,
spesifikasi barang pesanan harus jelas seperti shahibul mal, atau Bank Syariah) yang menye-
jenis, macam ukuran, mutu dan jumlahnya. diakan seluruh modal dan pihak kedua (‘amil,
Harga jual yang telah disepakati dicantumkan mudharib, atau Nasabah) yang bertindak se-
dalam akad istishna’ dan tidak boleh berubah laku pengelola dana dengan membagi keun-
selama berlakunya akad. Apabila terjadi peru- tungan usaha sesuai dengan kesepakatan yang
bahan dari kriteria pesanan dan terjadi peruba- dituangkan dalam Akad, sedangkan kerugian
han harga setelah akad ditandatangani, maka ditanggung sepenuhnya oleh Bank Syariah
seluruh biaya tambahan ditanggung oleh nasa- kecuali jika pihak kedua melakukan kesalahan
bah. yang disengaja, lalai atau menyalahi perjanjian
b. Pembiayaan dengan Prinsip Sewa (Ijarah) (Penjelasan Pasal 19 ayat (1) huruf c UU No.
Ijarah adalah akad perpindahan hak guna atas 21 Tahun 2008).
barang atau jasa, melalui pembayaran upah sewa
tanpa diikuti dengan pemindahan kepemilikan 2. Produk Penghimpunan Dana
atas barang itu sendiri. Pada dasarnya prinsip ija- Penghimpunan dana di Bank Syariah dapat
rah sama seperti prinsip jual beli, tapi perbedaan- berbentuk giro, tabungan, dan deposito. Prinsip
nya terletak pada objek transaksinya. apabila jual operasional syariah yang diterapkan dalam peng-
beli objek transaksinya berupa barang, maka pada himpunan dana masyarakat adalah pinsip Wadi’ah
ijarah objek transaksinya berupa jasa. dan Mudharabah.
Pada akhir masa sewa, bank dapat saja men- a. Prinsip Wadi’ah
jual barang yang disewakannya kepada nasabah. Wadi’ah adalah titipan murni dari satu pihak
transaksi ini disebut dengan Ijarah Muntahia Bit- ke pihak lain, baik individu maupun badan hu-
tamlik (perpaduan antara kontrak jual beli adan kum, yang harus dijaga dan dikembalikan kapan
sewa atau lebih tepatnya akad sewa yang diakhiri saja si penitip menghendaki. Prinsip wadi’ah yang
dengan kepemilikan barang di tangan si penyewa. diterapkan adalah wadi’ah yad dhamanah pada
c. Pembiayaan dengan Prinsip Bagi Hasil produk rekening giro, artinya pihak yang meneri-
(Syirkah) ma titipan boleh menggunakan dan memanfaatkan
Produk pembiayaan syariah yang didasarkan uang atau barang yang dititipkan. Tentunya pihak
atas prinsip bagi hasil adalah sebagai berikut: bank dalam hal ini mendapatkan bagi hasil dari
46 MUHAMMAD NASIR, MUKHLIS DAN MISKARINA

penggunaan dana dan bank dapat memberikan in- ganti biaya atas jasa yang diberikan.
sentif kepada penitip dalam bentuk bonus. c. Prinsip Hiwalah (Alih Utang-Piutang)
Sedangkan prinsip wadi’ah yad amanah, yaitu Hiwalah adalah pengalihan utang dari orang
pihak yang menerima tidak boleh menggunakan yang berutang (muhil) kepada orang lain yang
dan memanfaatkan uang atau barang yang dititip- menanggungnya (muhal ‘alaih). Tujuan produk
kan, tetapi harus benar-benar menjaganya sesuai hiwalah adalah untuk membantu supplier men-
kelaziman. Pihak penerima titipan dapat membe- dapatkan modal tunai agar dapat melanjutkan
bankan biaya kepada penitip sebagai biaya pen- produksinya. Bank mendapat ganti-biaya atas jasa
itipan. pemindahan piutang. Untuk mengantisipasi risiko
b. Prinsip Mudharabah kerugian yang akan timbul, bank melakukan pe-
Mudharabah adalah akad kerja sama antara nelitian atas kemampuan pihak yang berutang dan
pihak pertama (malik, shahibul mal, atau Nasa- kebenaran transaksi antara yang memindahkan
bah) sebagai pemilik dana dan pihak kedua (‘amil, piutang dengan yang berutang.
mudharib, atau Bank Syariah) yang bertindak se- d. Prinsip Sharf (Jual Beli Valuta Asing)
bagai pengelola dana dengan membagi keuntun- Prinsip Sharf adalah suatu prinsip yang digu-
gan usaha sesuai dengan kesepakatan yang ditu- nakan dalam transaksi jual beli mata uang, baik
angkan dalam Akad (Penjelasan Pasal 19 ayat (1) antarmata uang sejenis maupun antarmata uang
huruf b UU No. 21 Tahun 2008). berlainan jenis. Untuk mata uang yang berlainan
jenis, penyerahan uangnya harus dilakukan pada
3. Jasa Perbankan Syariah waktu yang sama dan bank memperoleh keuntun-
Selain menjalankan fungsinya sebagai inter- gan dari jual beli asing ini.
mediaries (penghubung) antara pihak yang mem- e. Prinsip Ijarah (Sewa)
butuhkan dana (deficit unit) dengan pihak yang Prinsip ijarah merupakan prinsip yang sangat
kelebihan dana (surplus unit), bank syariah dapat banyak digunakan dalam pelaksanaan fungsi jasa
pula melakukan berbagai pelayanan jasa perban- keuangan bank syariah. Berdasarkan fatwa DSN
kan kepada nasabah dengan mendapatkan imba- No. 9 Tahun 2000, disebutkan bahwa objek ijarah
lan berupa sewa atau keuntungan. Jasa-jasa yang adalah manfaat dari penggunaan barang dan/atau
diberikan bank syariah yaitu: jasa. Ijarah bila diterapkan untuk mendapatkan
a. Prinsip Wakalah (Perwakilan) manfaat barang disebut sewa-menyewa, sedang-
Wakalah berarti penyerahan, pendelegasian, kan bila diterapkan untuk mendapatkan manfaat
atau pemberian mandat (Antonio, 2001). Dalam orang disebut upah mengupah (Karim, Adiwar-
konteks muamalah, wakalah adalah pelimpahan man A. : 2004).
kekuasaan oleh seseorang (muwakkil) kepada Jenis kegiatan ijarah antara lain penyewaan
yang lain (wakil) dalam hal-hal yang diwakil- kotak simpanan (save deposit box), jasa tata lak-
kan. Wakalah dalam aplikasi perbankan terjadi sana administrasi dokumen (custodian), kartu
apabila nasabah memberikan kuasa kepada bank ATM, SMS banking, pembayaran tagihan dan
untuk mewakili dirinya melakukan pekerjaan jasa pembayaran gaji elektronik.
tertentu, seperti pembukaan L/C, inkaso, transfer f. Prinsip Rahn (Gadai)
uang, transfer valuta asing, setoran kliring, kliring Rahn adalah menahan salah satu harta mi-
antarkota, pajak online dan pajak impor. lik si peminjam sebagai jaminan atas pinjaman
b. Prinsip Kafalah (Garansi Bank) yang diterimanya (Muhammad Syafi’i Antonio,
Kafalah merupakan jaminan yang diberikan 2001). Tujuan rahn adalah untuk memberikan ja-
oleh penanggung (kafiil) kepada pihak ketiga un- minan pembayaran kembali kepada bank dalam
tuk memenuhi kewajiban pihak kedua atau yang memberikan pembiayaan. Barang yang ditahan
ditanggung (makfuul ‘anhu ‘ashil) (Antonio, tersebut memiliki nilai ekonomis. Barang yang
2001). Kafalah dapat diberikan dengan tujuan un- digadaikan wajib memenuhi kriteria, yaitu milik
tuk menjamin pembayaran suatu kewajiban pem- nasabah sendiri, jelas ukuran, sifat, dan nilainya
bayaran. Untuk jasa ini, bank mendapatkan peng- ditentukan berdasarkan nilai riil pasar, serta dapat
Journal Of Economic Management & Business - Vol. 17, No. 1, April 2016 47

dikuasai namun tidak boleh dimanfaatkan oleh diberikan oleh pihak lain yang dianggap seba-
bank. gai jasa pemeliharaan;
g. Prinsip Qard - Kafalah, yaitu mempersiapkan diri untuk mel-
Qard adalah pemberian harta kepada orang akukan sesuatu apabila terjadi sesuatu. Hal ini
lain yang dapat ditagih atau diminta kembali atau disebut juga wakalah kontinjensi.
dengan kata lain meminjamkan tanpa mengharap- c. Memberikan Sesuatu (Giving Something)
kan imbalan (Antonio, 2001). Salah satu aplikasi - Wakaf merupakan pemberian sesuatu kepada
qard dalam perbankan syariah yaitu sebagai pin- orang lain untuk kepentingan umum dan aga-
jaman kepada pengusaha kecil, dimana menurut ma;
perhitungan bank akan memberatkan si pengusaha - Hibah dan hadiah merupakan pemberian
bila diberikan pembiayaan dengan akad jual beli, sesuatu secara sukarela kepada orang lain;
ijarah atau bagi hasil. - Shadaqah adalah pemberian sesuatu baik
dalam bentuk barang maupun jasa tanpa
Akad-Akad Dalam Bank Syariah mengharapkan imbalan.
Menurut Karim, Adiwarman A. (2007:66),
akad-akad dalam bank syariah terdiri dari dua 2. Akad Tijarah (akad bisnis)
akad, diantaranya: Akad Tijarah/mu’awadah (compensational
1. Akad Tabarru’ (akad kebaikan) contract) adalah segala macam perjanjian yang
Akad tabarru’ (gratuitous countract) adalah menyangkut for profit transaction. Akad-akad ini
segala macam perjanjian yang menyangkut not- dilakukan dengan tujuan mencari keuntungan,
for profit (transaksi nirlaba). Pada hakikatnya, karena ini bersifat komersil. Contoh akad tijarah
akad tabarru’ adalah akad melakukan kebaikan adalah akad-akad investasi, jual-beli, sewa me-
yang mengharapkan balasan dari Allah SWT se- nyewa, dan lain-lain.
mata. Itu sebabnya akad ini tidak bertujuan untuk Berdasarkan tingkat kepastian dari hasil yang
mencari keuntungan komersil, tapi akad tabarru’ diperolehnya akad tijarah dapat dibagi menjadi
dilakukan dengan tujuan tolong-menolong dalam dua kelompok besar, yakni:
rangka berbuat kebaikan. Contoh akad-akad a. Natural Uncertainty Contract (NUC)
tabarru’ adalah qard, rahn, hiwalah, wakalah, Dalam NUC, pihak-pihak yang bertransaksi
kafalah, wadi’ah, hibah, wakaf, shadaqah, hadiah saling mencampurkan asetnya (baik real assets
dan lain-lain. maupun financial assets) menjadi satu kesatuan,
Ada tiga bentuk umum akad tabarru’, yaitu dan kemudian menanggung risiko bersama-sama
sebagai berikut: untuk mendapatkan keuntungan. Contoh-contoh
a. Meminjamkan uang (lending $) Natural Uncertainty Contract adalah Musyarakah
- Qard merupakan pinjaman yang diberikan tan- (wujuh, ‘inan, abdan, muwafadhah, mudhara-
pa mensyaratkan apapun, selain mengemba- bah), Mudharabah, Muzara’ah, dan Musaqah.
likan pinjaman tersebut setelah jangka waktu b. Natural Certainty Contract (NCC)
tertentu; Dalam NCC, kedua belah pihak saling mem-
- Rahn merupakan pinjaman yang diberikan pertukarkan asset yang dimilikinya, karena objek
dengan persyaratan suatu jaminan dalam ben- pertukarannya (baik barang maupun jasa) harus
tuk utang atau jumlah tertentu; ditetapkan di awal akad dengan pasti, baik jum-
- Hiwalah adalah suatu bentuk pemberian pinja- lahny (quantity), mutunya (quality), harganya
man uang dengan tujuan untuk mengambil alih (price), dan waktu penyerahannya (time of de-
piutang dari pihak lain. livery). Contoh Natural Certainty Contract, yaitu
b. Meminjamkan Jasa Kita (Lending Yourself) akad jual-beli (murabahah, salam, dan istisna’)
- Wakalah merupakan peminjaman dalam ben- dan akad sewa-menyewa (ijarah dan IMBT).
tuk jasa, seperti keahlian yang dilakukan atas
nama orang lain; Bagi Hasil (Reveneu Sharing)
- Wadi’ah merupakan suatu tugas tertentu yang 1. Pengertian Bagi Hasil (Revenue Sharing)
48 MUHAMMAD NASIR, MUKHLIS DAN MISKARINA

Dengan lahirnya Bank Islam yang beroperasi Berdasarkan penjelasan di atas, dapat disim-
berdasarkan sistem bagi hasil sebagai alternatif pulkan bahwa sistem bagi hasil adalah pembagian
pengganti bunga bank-bank konvensional meru- keuntungan atau kerugian yang diperoleh dari
pakan peluang bagi umat Islam untuk meman- pengelolaan suatu proyek dengan cara tunduk
faatkan jasa-jasa bank seoptimal mungkin tanpa pada risiko, secara ekonomis ditanggung bersa-
keraguan adan didasari oleh motivasi keagamaan ma-sama dan merupakan landasan dasar bagi ope-
yang kuat di dalam memobilisasi dana masyarakat rasional bank yang digunakan sebagai alternatif
untuk pembiayaan pembangunan ekonomi umat. pengganti bunga.
Bank Islam dengan sistem bagi hasilnya sebagai 2. Mekanisme Perhitungan Bagi Hasil
alternatif pengganti dari penerapan sistem bunga Mekanisme perhitungan bagi hasil yang dit-
ternyata dinilai telah berhasil menghindarkan erapkan di dalam perbankan syariah terdiri dari
dampak negatif dari penerapan bunga, diantara- dua sistem, yaitu profit sharing dan revenue shar-
nya pembebanan pada nasabah berlebih-lebihan ing. Profit sharing (bagi untung) yakni bagi hasil
dengan beban bunga bagi nasabah yang tidak yang dihitung dari pendapatan setelah dikurangi
mampu membayar pada saat jatuh tempo, tim- biaya-biaya. Dalam sistem profit sharing, berarti
bulnya pemerasan yang kuat terhadap yang lemah, yang dibagikan kepada nasabah adalah keuntun-
terjadinya kosentrasi kekuatan ekonomi di tangan gan bersih bank. Apabila bank tidak mendapatkan
kelompok elite, para banker dan pemilik modal; keuntungan (profit), artinya nasabah tidak akan
kurangnya peluang bagi kekuatan ekonomi lemah mendapatkan bagi hasil dari investasinya di bank
untuk mengembangkan potensi usahanya (Sum- syariah yang bersangkutan.
itro, 2002:6). Sedangkan revenue sharing (bagi hasil) adalah
Profit-loss sharing berarti keuntungan dan bagi hasil yang dihitung dari pendapatan tanpa di-
atau kerugian yang mungkin timbul dari kegiatan kurangi biaya-biaya. Dengan sistem revenue shar-
ekonomi/bisnis ditanggung bersama-sama. Dalam ing, maka pada dasarnya nasabah yang menem-
atribut nisbah bagi hasil tidak terdapat suatu fixed patkan dananya, misalnya dalam bentuk deposito
and certain return sebagaimana bunga, tetapi mudharabah, tetap akan mendapatkan bagi hasil
dilakukan profit and loss sharing berdasarkan sesuai yang telah disepakati di awal perjanjian.
produktifitas nyata dari produk tersebut (Karim, Dalam rangka penghimpunan dana masyarakat
Adiwarman A. : 2001). dan meningkatkan pendapatan bank syariah, maka
Menurut Antonio (2001:137) menyebutkan perbankan syariah pada umumnya mengaplikasi-
bahwa prinsip bagi hasil (Revenue sharing) meru- kannya dengan menggunakan sistem profit shar-
pakan karakteristik umum dan landasan dasar bagi ing maupun revenue sharing tergantung kepada
operasional bank secara keseluruhan. Sedangkan kebijakan masing-masing bank untuk memilih
menurut Arbi (2003:215), menjelaskan bahwa salah satu dari sistem yang ada. Bank-bank syari-
bagi hasil adalah suatu perkongsian, di mana ter- ah yang ada di Indonesia saat ini semuanya meng-
jadi perserikatan dua orang/pihak atau lebih dalam gunakan perhitungan bagi hasil atas dasar revenue
suatu kegiatan usaha atau proyek dimana masing- sharing untuk mendistribusikan bagi hasil kepada
masing pihak berhak atas segala keuntungan dan para pemilik dana (deposan).
bertanggung jawab akan segala kerugian yang ter- 3. Metode Penentuan Nisbah Bagi Hasil
jadi. Berdasarkan prinsip ini, bank Islam berfung- Bank syariah menerapkan Nisbah Bagi Hasil
si sebagai mitra, baik dengan penabung maupun terhadap produk-produk pembiayaan yang berba-
dengan pengusaha yang meminjam dana. sis Natural Uncertainty Contract (NUC), yakni
Dalam sistem keuangan tanpa bunga (sistem akad bisnis yang tidak memberikan kepastian pen-
keuangan syariah), yang berupaya dijalankan oleh dapatan (return), baik dari segi jumlah (amount)
para penganut prinsip-prinsip Islam, seseorang maupun waktu (timing), seperti mudharabah dan
dapat memperoleh keuntungan dari uang mereka musyarakah.
hanya dengan cara tunduk pada risiko yang ter- Menurut Karim, (2007:287), terdapat tiga
masuk dalam skema bagi hasil. metode penentuan nisbah bagi hasil pembiayaan
Journal Of Economic Management & Business - Vol. 17, No. 1, April 2016 49

dalam perbankan syariah : mata dan telinga.


a. Penentuan nisbah bagi hasil keuntungan Pengetahun yang cukup didalam domain kog-
b. Penentuan nisbah bagi hasil pendapatan nitif mempunyai 6 tingkatan, yaitu (Notoatmodjo,
c. Penentuan nisbah bagi hasil penjualan 2003) :
Selain penentuan nisbah bagi hasil untuk pem- a. Tahu (Know)
biayaan, bank juga dapat mengalokasikan peng- Tahu diartikan sebagai mengingat suatu ma-
hasilannya melalui simpanan dengan tahap-tahap teri yang telah pelajari sebelumnya. Termasuk ke
sebagai berikut (Arifin, 2006:57): dalam pengetahuan tingkat ini adalah mengingat
a. Bank menetapkan jumlah relatif masing- kembali (recall) sesuatu yang spesifik dari seluruh
masing dana simpanan yang berhak atas bagi bahan yang dipelajari atau rangsangan yang telah
hasil usaha bank menurut tipenya dengan cara diterima. Oleh sebab itu tahu ini merupakan ting-
membagi setiap tipe dana-dana dengan seluruh kat pengetahuan yang paling rendah. Kata kerja
jumlah dana yang ada pada bank yang dika- untuk mengukur bahwa orang tahu tentang apa
likan 100%. yang dipelajari antara lain menyebutkan, men-
b. Bank menetapkan jumlah pendapatan bagi guraikan, mendefinisikan, menyatakan dan seba-
hasil untuk masing-masing tipe dengan cara gainya.
mengalikan persentase dengan masing-masing b. Memahami (Comprehention)
dana simpanan. Memahami diartikan sebagai suatu kemamp-
c. Bank menetapkan porsi bagi hasil untuk mas- uan untuk menjelaskan secara benar tentang objek
ing-masing tipe dana simpanan sesuai dengan yang diketahui, dan dapat menginterpretasikan
nisbah yang diperjanjikan. materi tersebut secara benar. Orang yang telah pa-
d. Bank harus menghitung jumlah relatif biaya ham terhadap objek atau materi harus dapat men-
operasional terhadap volume dana. jelaskan, menyebutkan contoh, menyimpulkan,
e. Bank mendistribusikan bagi hasil setiap pe- meramalkan, dan sebagainya terhadap objek yang
megang rekening menurut tipe simpanannya. dipelajari.
c. Aplikasi (Application)
4. Menghitung Bagi Hasil Aplikasi diartikan sebagai kemampuan untuk
Nisbah bagi hasil adalah istilah yang diguna- menggunakan materi yang telah dipelajari pada
kan dalam bank syariah yaitu proporsi bagi hasil situasi atau kondisi real (sebenarnya). Aplikasi
antara nasabah dan bank syariah. Misalnya, suatu disini dapat diartikan sebagai aplikasi atau peng-
tabungan atau deposito mudharabah dengan nis- gunaan hukum-hukum, rumus, metode, prinsip
bah bagi hasil 65:35 berarti nasabah tersebut akan dan sebagainya dalam konteks atau situasi yang
mendapatkan 65% dan bank syariah 35% dari re- lain.
turn yang diperoleh bank syariah dari pengelolaan d. Analisis (Analysis)
dana yang dilakukan. Analisis adalah kemampuan untuk menjabar-
kan materi atau suatu objek ke dalam komponen-
Pengetahuan komponen, tetapi masih di dalam satu struktur or-
1. Pengertian Pengetahuan ganisasi, dan masih ada kaitannya satu sama lain.
Pengetahuan merupakan segala sesuatu yang Kemampuan analisis ini dapat dilihat dari peng-
ada dalam pikiran seseorang setelah dilakukan gunaan kata kerja, seperti dapat menggambarkan
pengindraan terhadap suatu objek tertentu. Menu- (membuat bagan), membedakan, memisahkan,
rut Notoatmodjo (2003:121) menyatakan bahwa mengelompokkan, dan sebagainya.
Pengetahuan merupakan hasil “Tahu“ dan ini e. Sintesis (Synthesis)
terjadi setelah orang melakukan pengindraan ter- Sintesis menunjuk kepada suatu kemampuan
hadap suatu objek tertentu. Pengindraan terjadi untuk meletakkan atau menghubungkan bagian-
melalui pancaindra manusia yakni: penglihatan, bagian di dalam suatu bentuk keseluruhan yang
pendengaran, penciuman, rasa dan raba. Sebagi- baru. Dengan kata lain sintesis adalah suatu ke-
an besar pengetahuan manusia diperoleh melalui mampuan untuk menyusun formulasi baru dari
50 MUHAMMAD NASIR, MUKHLIS DAN MISKARINA

formulasi-formulasi yang ada. gi kedewasaannya. Hal ini akan sebagai dari


f. Evaluasi (Evaluation) pengalaman dan kematangan jiwa.
Evaluasi ini berkaitan dengan kemampuan un- b. Faktor Eksternal
tuk melakukan justifikasi atau penilaian terhadap - Faktor Lingkungan, menurut Ann. Mariner
suatu materi atau objek. Penilaian-penilaian itu yang dikutip dari Nursalam (3 lingkungan)
didasarkan pada suatu kreteria yang ditentukan merupakan seluruh kondisi yang ada disekitar
sendiri, atau menggunakan kriteria-kriteria yang manusia dan pengaruhnya yang dapat mem-
telah ada. pengaruhi perkembangan dan perilaku orang
atau kelompok.
2. Faktor yang Mempengaruhi Tingkat Pengeta- - Sosial Budaya, sistem sosial budaya yang ada
huan pada masyarakat dapat mempengaruhi dari si-
a. Faktor Internal kap dalam menerima informasi.
- Pendidikan berarti bimbingan yang diberikan
seseorang terhadap perkembangan orang lain 3. Kriteria Tingkat Pengetahuan
menuju kearah cita-cita tertentu yang menen- Menurut Arikunto (2006) pengetahuan sese-
tukan manusia untuk berbuat dan mengisi orang dapat diketahui dan diinterpretasikan den-
kehidupan untuk mencapai keselamatan dan gan skala yang bersifat kualitatif, yaitu:
kebahagiaan. Pendidikan diperlukan untuk a. Baik: Hasil presentase 76%-100%
mendapat informasi misalnya hal-hal yang b. Cukup: Hasil presentase 56%-75%
menunjang kesehatan sehingga dapat menin- c. Kurang: Hasil presentase > 56%
gkatkan kualitas hidup. Menurut YB Mantra
yang dikutip Notoadmojo (2003) ,pendidikan METODE PENELITIAN
dapat mempengaruhi seseorang termasuk juga
perilaku seseorang akan pola hidup terutama Populasi Dan Sampel
dalam memotivasi untuk sikap berperan serta Populasi adalah keseluruhan objek yang
dalam pembangunan (Nursalam,2003) pada mempunyai satu karakteristik yang sama (Pur-
umumnya makin tinggi pendidikan seseorang wanto, 2008:85). Menurut Sugiyono (2007:80),
makin mudah menerima informasi. Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri
- Pekerjaan, menurut Thomas yang dikutip oleh atas obyek/subyek yang mempunyai kualitas dan
Nursalam (2003), pekerjaan adalah keburukan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti
yang harus dilakukan terutama untuk menun- untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpu-
jang kehidupannya dan kehidupan keluarga. lannya. Populasi dalam penelitian ini adalah selu-
Pekerjaan bukanlah sumber kesenangan ,tetapi ruh masyarakat umum dan masyarakat santri yang
lebih banyak merupakan cara mencari nafkah ada di Kemukiman Bandar Baru Kecamatan Ban-
yang membosankan ,berulang dan banyak tan- da Baro-Aceh Utara. Jumlah populasi masyarakat
tangan. Sedangkan bekerja umumnya meru- umum adalah 920 orang dan masyarakat santri
pakan kegiatan yang menyita waktu. Bekerja adalah 100 orang yang berumur 15 Tahun ke atas.
bagi ibu-ibu akan mempunyai pengaruh terha- Menentukan ukuran sampel dilihat dari jumlah
dap kehidupan keluarga. anggota sampel yang sering dinyatakan dengan
- Umur, menurut Elisabeth BH  yang dikutip ukuran sampel. Menurut Arikunto (2006:134) ada-
Nursalam (2003), usia adalah umur individu lah apabila subyek kurang dari 100 lebih baik di-
yang terhitung mulai saat dilahirkan sampai ambil semua sehingga penelitiannya termasuk pe-
berulang tahun.Sedangkan menurut Huclok nelitian populasi, selanjutnya bila subyeknya lebih
(1998) semakin cukup umur,tingkat kema- dari 100 dapat diambil 10%-15% atau 20%-25%.
tangan dan kekuatan seseorang akan lebih Dalam penelitian ini untuk masyarakat umum
matang dalam berfikir dan bekerja. Dari segi yang dijadikan sampel sebesar 10% dari jumlah
kepercayaan masyarakat seseorang yang lebih populasi sebanyak 920 orang dengan teknik yang
dewasa dipercaya dari orang yang belum ting- digunakan untuk pengambilan sampel adalah
Journal Of Economic Management & Business - Vol. 17, No. 1, April 2016 51

teknik cluster sampling. Sedangkan masyarakat masyarakat umum yang berjenis laki-laki seban-
santri jumlah populasinya sebanyak 100 orang yak 47 orang dan untuk perempuan sebanyak 53
dan semuanya dijadikan sebagai sampel, dianta- orang. Sedangkan sampel yang ditentukan ber-
ranya 48 orang laki-laki dan 52 orang perempuan. dasarkan desa yaitu untuk Desa Cot Jabet se-
Berikut pengambilan sampel dari populasi dengan banyak 7 orang laki-laki dan 8 orang perempuan,
memakai rumus slovin (Bungin, 2005): Desa Ulee Nyeue sebanyak 11 orang laki-laki dan
14 orang perempuan, Desa Paya Uleue dan Alue
N
n= Keurinyai masing-masing sebanyak 9 orang laki-
N(d)2 + 1
laki dan 9 orang perempuan dan Desa Jamuan
Dimana : sebanyak 11 orang laki-laki dan 13 orang perem-
n = Jumlah Sampel yang dicari puan.
N = Jumlah populasi
d = Nilai Presisi / tingkat kesalahan (10%) Teknik Pengumpulan Data
Menurut Nasution (2003:113), wawancara
Maka perhitungan sampelnya yaitu berdasar- atau interview adalah suatu bentuk komunikasi
kan total dari Tabel 1 di bawah: verbal atau semacam percakapan yang bertujuan
memperoleh interview. Dalam wawancara, per-
N
n= tanyaan dan jawaban diberikan secara verbal. Bi-
N(d)2 + 1
asanya komunikasi ini dilakukan dalam keadaan
920 920
n= = = 100 orang saling berhadapan, namun komunikasi dapat juga
920(0,1)2 + 1 9,2
dilaksanakan melalui telepon. Wawancara yang
Jmlah sampel yang diambil berdasarkan desa digunakan dalam penelitian ini adalah wawan-
secara proporsional probability dan jenis kelamin cara secara terbuka. Wawancara tersebut merupa-
ditentukan kembali dengan perhitungan sebagai kan wawancara yang berstruktur dimana peneliti
berikut: tidak membuka kebebasan bagi responden untuk
Berdasarkan Tabel 1 dan 2 di atas, dapat dili- berbicara sesuka hatinya. Pada saat melakukan
hat bahwa secara keseluruhan jumlah sampel wawancara, peneliti dapat menggunakan daftar

Tabel 1
Jumlah Masyarakat Umum berdasarkan Umur dan Jenis Kelamin
Kampung/Desa/ Jumlah Masyarakat berdasarkan Umur (Tahun) dan Jenis Kelamin
Kelurahan Laki-Laki Perempuan
15-24 25-34 35-44 45-54 55* 15-24 25-34 35-44 45-54 55*
Cot Jabet 14 15 18 14 6 15 13 15 14 12
Ulee Nyeue 20 31 26 17 10 20 30 34 25 20
Paya Uleue 10 26 20 14 10 12 18 25 16 12
Alue Keurinyai 13 19 23 15 8 15 24 31 10 8
Jamuan 20 20 23 26 15 25 24 25 20 20
Sumber : Kantor Camat Banda Baro, 2016

Tabel 2
Penentuan Sampel Berdasarkan Jenis Kelamin Dan Desa Dari Masyarakat Umum
No Kampung/Desa/ Populasi (N x 10,87%) Sampel
Kelurahan
L P L P
1 Cot Jabet 67 x 10,87% 69 x 10,87% 7 8
2 Ulee Nyeue 104 x 10,87% 129 x 10,87% 11 14
3 Paya Uleue 80 x 10,87% 83 x 10,87% 9 9
4 Alue Keurinyai 78 x 10,87% 88 x 10,87% 9 9
5 Jamuan 104 x 10,87% 118 x 10,87% 11 13
Jumlah 435 485 47 53
52 MUHAMMAD NASIR, MUKHLIS DAN MISKARINA

pertanyaan yang telah tersusun secara sistematis hadap perbedaan antara bank syariah dan bank
atau mungkin menghafalnya di luar kepala agar konvensional, sedangkan yang menjawab kurang
percakapan menjadi lancar dan wajar sehingga re- tahu sebanyak 20% dan sisanya yang menjawab
sponden/informan dapat memberikan jawabannya tidak tahu dan sangat tidak tahu sebanyak 26%.
dengan singkat, padat dan jelas. Selain itu, dalam Nilai rata-rata yang diperoleh dari pertanyaan
penelitian ini juga digunakan angket (kuesioner), tersebut adalah 3,60, artinya responden mengeta-
yaitu suatu daftar pertanyaan mengenai sesua- hui tentang perbedaan bank syariah dengan bank
tu masalah atau bidang yang akan diteliti serta konvensional.
suatu masalah yang akan diwawancarai (Narbuko, Selanjutnya, pada uraian ketiga diketahui
Cholid dan Abu Achmadi, 2004:76). bahwa sekitar 46% yang menjawab sangat tahu
dan tahu tentang bagi hasil, sedangkan yang men-
Metode Analisa Data jawab kurang tahu sebanyak 37% dan sisanya
Analisis data yang digunakan merupakan menjawab tidak tahu dan sangat tidak tahu seban-
statistik deskriptif yaitu untuk mengukur data yak 17%. Dari pertanyaan ketiga tersebut rata-rata
yang diwakili oleh mean (rata-rata hitung), me- responden kurang tahu terhadap bagi hasil dengan
dian dan modus, sedangkan dispersi data yang skor nilai rata-rata yang diperoleh sebesar 3,38.
digunakan berupa deviasi rata-rata dan standar de- Pada uraian keempat diketahui bahwa sekitar 33%
viasi (Anonymous, 2001:39), dengan alasan untuk yang sangat tahu dan tahuterhadap perbedaan
mengetahui seberapa paham masyarakat umum antara bagi hasil dan bunga, sedangkan yang men-
dan masyarakat santri terhadap bank syariah. jawab kurang tahu sebanyak 34% dan sisanya
menjawab tidak tahu dan sangat tidak tahu sekitar
HASIL PENELITIAN 33%. Nilai rata-rata yang diperoleh dari pertan-
yaan keempat tersebut adalah 3,02. Artinya may-
Penilaian Pengetahuan Masyarakat Umum oritas responden kurang tahu terhadap perbedaan
terhadap Bank Syariah bunga dan bagi hasil.
Pengetahuan merupakan Suatu proses keingin- Berdasarkan penilaian pengetahuan masyarakt
tahuan masyarakat umum dan masyarakat santri umum tersebut, dapat disimpulkan bahwa secara
terhadap bank syariah (Studi kasus Kemukiman keseluruhan mayoritas responden masyarakat
Bandar Baru Kecamatan Banda Baro-Aceh Uta- umum mengetahui tentang bank syariah dengan
ra). Pengetahuan seseorang dapat timbul melalui nilai rata-rata keseluruhannya sebesar 3,39.
membaca Koran, Media Cetak, Media Elektron- Tabulasi silang berdasarkan jenis kelamin dan
ik, dan lainnya tentang Bank Syariah baik secara desa yang dinilai sangat tahu, tahu, kurang tahu,
umum maupun secara khusus. Berikut ini penila- tidak tahu dan sangat tidak tahu dari pengetahuan
ian pengetahuan masyarakat umum terhadap bank Masyarakat Umum terhadap Bank Syariah seperti
syariah berdasarkan kuesioner yang telah di sebar yang terlihat pada Tabel 4, dapat diketahui bahwa
untuk masing-masing desa. pengetahuan masyarakat umum berdasarkan jenis
Diketahui bahwa pada uraian pertama jawa- kelamin yaitu responden yang berjenis kelamin la-
ban masyarakat umum yang sangat tahu dan tahu ki-laki dan perempuan mayoritasnya mengetahui
bahwa bank syariah merupakan bank yang men- tentang bank syariah, dengan nilai rata-rata yang
jalankan kegiatannya berdasarkan prinsip syariah diperoleh sebesar 3,32 responden yang berjenis
sebanyak 47%, sedangkan yang menjawab kurang kelamin laki-laki dan 3,62 dari responden yang
tahu sebanyak 38% dan sisanya sebanyak 15% berjenis kelamin perempuan.
menjawab tidak tahu dan sangat tidak tahu. Den- Selanjutnya, berdasarkan tabulasi silang Ta-
gan demikian, mayoritas responden masyarakat bel 5, berdasarkan desa yang ada dikemukiman
umum mengetahui tentang Bank Syariah dengan Bandar Baru yaitu desa Cot Jabet mayoritas
skor nilai rata-rata 3,56 atau dibulatkan menjadi 4. masyarakat mengetahui tentang bank syariah.
Selanjutnya, pada uraian kedua diketahui bahwa sedangkan Desa Ulee Nyeue, Desa Paya Uleue,
sekitar 54% menjawab sangat tahu dan tahu ter- Desa Alue Keurinyai dan Jamuan, mayoritas
Journal Of Economic Management & Business - Vol. 17, No. 1, April 2016 53

Tabel 3
Penilaian Pengetahuan Responden (Masyarakat Umum) Terhadap Bank Syariah
Persepsi (%)
NO Item Pertanyaan
ST T KT TT STT
Apa yang Bapak/Ibu/Tgk/Saudara (i) ketahui ten-
1 25 22 38 14 1 3.56
tang Bank Syariah?
Menurut Bapak/Ibu/Saudara (i) apa yang membe-
2 37 17 20 21 5 3.60
dakan bank syariah dan bank konvensional?
Dalam perbankan syariah pembagian keuntungan-
3 nya dinamakan bagi hasil. Apa yang Bapak/Ibu/ 14 32 37 12 5 3.38
Saudara (i) ketahui tentang bagi hasil?
Menurut Bapak/Ibu/Tgk/Saudara (i) apa perbedaan
4 14 19 34 21 12 3.02
antara bunga dan bagi hasil?
Nilai Rata-Rata Keseluruhan 3.39

Sumber : Data Primer, Tahun 2016 (diolah)

Tabel 4
Tabulasi Silang Berdasarkan Jenis Kelamin Pada Penilaian Pengetahuan Masyarakat Umum
Penilaian Jawaban
No Jenis Kelamin
ST T CT TT STT
1 Laki-Laki 5 17 15 9 0 3.32
2 Perempuan 9 24 13 6 1 3.62
Nilai Rata-rata Keseluruhan 3.47

Sumber : Data Primer, Tahun 2016 (diolah)

Tabel 5
Tabulasi Silang Berdasarkan Desa Pada Penilaian Pengetahuan Masyarakat Umum
Penilaian Jawaban
No Desa
ST T CT TT STT
1 Cot Jabet 0 9 3 2 1 3.33
2 Ulee Nyeue 4 9 8 4 0 3.52
3 Paya Uleue 2 6 10 0 0 3.56
4 Alue Keurinyai 2 11 3 2 0 3.72
5 Jamuan 6 6 5 7 0 4.46
Nilai Rata-rata Keseluruhan 3.52

Sumber : Data Primer diolah

Tabel 6
Penilaian Pengetahuan Responden (Masyarakat Santri) Terhadap Bank Syariah
Persepsi (%)
NO Item Pertanyaan
ST T CT TT STT

Apa yang Bapak/Ibu/Tgk/Saudara (i) ketahui tentang


1 14 33 48 4 1 3.55
Bank Syariah?
Menurut Bapak/Ibu/Saudara (i) apa yang membeda-
2 25 19 49 7 0 3.62
kan bank syariah dan bank konvensional?
Dalam perbankan syariah pembagian keuntungan-
3 nya dinamakan bagi hasil. Apa yang Bapak/Ibu/ 4 10 56 23 7 2.81
Saudara (i) ketahui tentang bagi hasil?
Menurut Bapak/Ibu/Tgk/Saudara (i) apa perbedaan
4 1 7 55 16 21 2.51
antara bunga dan bagi hasil?
Nilai Rata-rata Keseluruhan 3.12

Sumber : Data Primer, Tahun 2016 (diolah)


54 MUHAMMAD NASIR, MUKHLIS DAN MISKARINA

masyarakat tahu terhadap bank syariah. Dari keli- 37%. Nilai rata-rata yang diperoleh dari pertan-
ma desa tersebut yang memperoleh nilai rata-rata yaan keempat tersebut adalah 2,15. Artinya may-
tertinggi adalah Desa Jamuan yaitu sebesar 4,46 oritas responden masyarakat santri sangat tidak
dari pada Desa-desa lainnya. Artinya, masyarakat tahu tentang perbedaan antara bunga dan bagi
di Desa tersebut mengetahui bahwa bank syariah hasil. Dikarenakan mereka masih ragu dengan ke-
dijalankan sesuai dengan syariah islam, sesuai halalan kedua sistem tersebut sehingga sebagian
dengan hukum-hukum islam dan jauh dari pada dari mereka banyak yang tidak memberi tangga-
riba. pan terhadap perbedaan bunga dan bagi hasil.
Berdasarkan penilaian pengetahuan masyara-
Penilaian Pengetahuan Masyarakat Santri kat santri tersebut, dapat disimpulkan bahwa se-
terhadap Bank Syariah cara keseluruhan mayoritas responden masyarakat
Berikut ini penilaian pengetahuan masyarakat santri kurang tahu tentang bank syariah dengan
santri terhadap bank syariah berdasarkan kue- nilai rata-rata keseluruhannya sebesar 3,12.
sioner yang telah di sebar untuk masing-masing Tabulasi silang berdasarkan jenis kelamin dan
tempat pengajian. Dayah/Balai Pengajian yang dinilai sangat tahu,
Berdasarkan Table 6 diketahui bahwa pada tahu, kurang tahu, tidak tahu dan sangat tidak tahu
uraian pertama jawaban masyarakat santri yang dari pengetahuan Masyarakat Santri terhadap Bank
sangat tahu dan tahu bahwa bank syariah meru- Syariah adalah seperti terlihat pada Tabel 7, dike-
pakan bank yang menjalankan kegiatannya ber- tahui bahwa pengetahuan masyarakat santri ber-
dasarkan prinsip syariah sebanyak 47%, sedang- dasarkan jenis kelamin yaitu responden yang ber-
kan yang menjawab kurang tahu sebanyak 48% jenis kelamin laki-laki dan perempuan cukup tahu
dan sisanya sebanyak 5% menjawab tidak tahu terhadap bank syariah dengan skor nilainya 3,29.
dan sangat tidak tahu. Dengan demikian, mayori- Dayah/Balai Pengajian yang ada dikemuki-
tas responden masyarakat santri kurang tahu terha- man Bandar Baru yaitu responden masyarakat
dap Bank Syariah dengan skor nilai rata-rata 3,55. santri dari Dayah Terpadu Darul Ma’rifah dan
Selanjutnya. pada uraian kedua diketahui bah- Balai Pengajian Babussalam Al-Aziziyah rata-ra-
wa sekitar 44% menjawab sangat tahu dan tahu ta cukup tahu terhadap bank syariah sebesar 3,33
terhadap perbedaan antara bank syariah dan bank dikarenakan bank syariah dijalankan berdasarkan
konvensional, sedangkan yang menjawab kurang penjelasan Al-Quran dan Al-Hadits, bank syariah
tahu sebanyak 49% dan sisanya yang menjawab tidak mengandung riba ataupun bank syariah mer-
tidak tahu 7% dan sangat tidak tahu sebanyak upakan bank digunakan masyarakat untuk meny-
0%. Nilai rata-rata yang diperoleh dari pertanyaan impan uangnya agar tidak hilang. Disamping itu,
tersebut adalah 3,62, artinya responden mengeta- masyarakat santri hanya mengetahui tentang bank
hui tentang perbedaan bank syariah dengan bank syariah melalui Guru-gurunya, Televisi dan Surat
konvensional. Selanjutnya, pada uraian ketiga Kabar seperti Koran. Sehingga mereka mendapat-
diketahui bahwa sekitar 14% yang menjawab kan ilmu pengetahuan mengenai bank syariah se-
sangat tahu dan tahu tentang bagi hasil, sedang- batas yang mereka ketahui.
kan yang menjawab kurang tahu sebanyak 56%
dan sisanya menjawab tidak tahu dan sangat tidak Penilaian Pengetahuan Masyarakat Umum
tahu sebanyak 30%. Dari pertanyaan ketiga terse- dan Masyarakat Santri Terhadap Bank Sya-
but rata-rata responden kurang tahu terhadap bagi riah Dalam Penerapan Prinsip Syariah
hasil dengan skor nilai rata-rata yang diperoleh Berikut ini penilaian pengetahuan masyarakat
sebesar 2,81. umum dan masyarakat santri terhadap bank sya-
Pada uraian keempat diketahui bahwa sekitar riah berdasarkan kuesioner yang telah di sebar un-
8% yang sangat tahu dan tahu terhadap perbedaan tuk masing-masing Desa dan Da.yah/Balai Penga-
antara bagi hasil dan bunga, sedangkan yang men- jian.
jawab kurang tahu sebanyak 55% dan sisanya Pertanyaan kedua dari kuesioner, hasil
menjawab tidak tahu dan sangat tidak tahu sekitar wawancara yang diperoleh dari responden yaitu
Journal Of Economic Management & Business - Vol. 17, No. 1, April 2016 55

Tabel 7
Tabulasi Silang Berdasarkan Jenis Kelamin Pada Penilaian Pengetahuan Masyarakat Santri
Penilaian Jawaban
No Jenis Kelamin
ST T CT TT STT
1 Laki-Laki 0 19 24 5 0 3.29
2 Perempuan 2 16 29 5 0 3.29
Nilai Rata-rata Keseluruhan 3.29
Sumber : Data Primer, Tahun 2016 (diolah)

Tabel 8
Tabulasi Silang Berdasarkan Dayah/Balai Pengajian Pada Penilaian Pengetahuan Masyarakat Santri
Penilaian Jawaban
No Dayah/Balai
SP P CP TP STP
Dayah Terpadu Darul
1 2 24 34 8 0 3.38
Ma’rifah
Balai Pengajian Ba-
2 0 11 19 2 0 3.28
bussalam Al-Aziziyah
Nilai Rata-rata Keseluruhan 3.33
Sumber : Data Primer, Tahun 2016 (diolah)

Tabel 9
Penilaian Pengetahuan Responden (Masyarakat Umum dan Masyarakat Santri)
Terhadap Bank Syariah Dalam Penerapan Prinsip Syariah
Jawaban Responden
Masyarakat Masyarakat
NO Item Pertanyaan
Umum Santri
f % F %
Sebagian orang berpendapat bahwa bank syariah saat ini da-
lam melaksanakan kegiatannya telah menerapkan prinsip syari-
ah, sementara sebagian lainnya berpendapat bahwa bank sya-
riah sama dengan bank konvensional. Dari kedua pandangan
tersebut, yang mana lebih cocok dengan pandangan Bapak/
Ibu/Tgk/ Sdr (i)?
1
a. Bank Syariah melaksanakan kegiatannya berdasarkan prin-
sip syariah sehingga apa yang dilaksanakan saat ini sudah
64 64.0 42 42.0
bebas riba.
b. Bank Syariah dalam melaksanakan kegiatannya sama
dengan bank konvensional dan masih mengandung unsur 36 36.0 58 58.0
bunga dan riba.

Sumber : Data Primer, Tahun 2016 (diolah)

Tabel 10
Hasil Uji Beda Pengetahuan Masyarakat Umum dan Masyarakat Santri
Terhadap Bank Syariah
Keterangan Nilai
Mean Masyarakat Umum 3,39
Mean Masyarakat Santri 3,12
Sig. (2-tailed) 0,032

Sumber : Data Primer, Tahun 2016 (diolah)


56 MUHAMMAD NASIR, MUKHLIS DAN MISKARINA

dari masyarakat umum yang menjawab bahwa Uji beda rata-rata antara pengetahuan
bank syariah saat ini dalam melaksanakan kegia- masyarakat umum dengan masyarakat santri ter-
tannya telah menerapkan prinsip syariah sehingga hadap bank syariah. Nilai rata-rata pengetahuan
apa yang dilaksanakan saat ini sudah bebas riba masyarakat umum adalah 3,39 (Std. Deviation
sebanyak 64 orang atau 64 % dan yang menjawab = 0,879), sedangkan nilai rata-rata pengetahuan
bahwa bank syariah dalam melaksanakan kegia- masyarakat santri adalah 3,12 (Std. Deviation =
tannya sama dengan bank konvensional dan masih 0,610). Selisih antara nilai rata-rata pengetahuan
mengandung unsur bunga dan riba sebanyak 36 masyarakat umum berbeda dengan masyarakat
orang atau 36 %. Sedangkan dari masyarakat santri yaitu sebesar 0,268. Dengan kata lain, ra-
santri yang menjawab bahwa bank syariah saat ini ta-rata masyarakat umum lebih tinggi dari pada
dalam melaksanakan kegiatannya telah menerap- rata-rata masyarakat santri. Hal ini menunjukkan
kan prinsip syariah sehingga apa yang dilaksana- bahwa masyarakat umum lebih mengetahui ten-
kan saat ini sudah bebas riba sebanyak 42 orang tang bank syariah dibandikan masyarakat santri.
atau 42 % dan yang menjawab bahwa bank syari- Dikarenakan sebagian masyarakat umum telah
ah dalam melaksanakan kegiatannya sama dengan memiliki ilmu tentang muamalah atau telah men-
bank konvensional dan masih mengandung unsur jadi nasabah bank syariah dan sebagainya, sehing-
bunga dan riba sebanyak 58 orang atau 58 %. Oleh ga pengetahuan mereka lebih luas tentang bank
karena itu, masyarakat umum lebih mengetahui syariah.
tentang bank syariah dari pada masyarakat santri. Perbedaan pengetahuan masyarakat umum dan
masyarakat santri pada penelitian ini terjadi pada
Pengujian Hipotesis Perbedaan Pengetahuan tingkat signifikan sebesar 0,032 (3,2 %). Semen-
antara Masyarakat Umum Dan Masyarakat tara itu, uji signifikan yang dilakukan adalah pada
Santri tingkat signifikan 5 %. Oleh karena itu, hasil pe-
Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui ada nelitian tersebut menunjukkan adanya perbedaan
tidaknya perbedaan yang signifikan antara peng- pengetahuan secara signifikan antara masyarakat
etahuan masyarakat umum dan masyarakat santri. umum dengan masyarakat santri terhadap bank
Alat uji yang digunakan adalah uji beda rata-rata syariah. Ini terlihat dari nilai sig. 0,032 < α =
dengan derajat signifikan 5 %. Berdasarkan teori 0,05, artinya masyarakat umum lebih mengeta-
yang telah dikemukakan sebelumnya, maka pe- hui tentang bank syariah. Seharusnya masyarakat
neliti menetapkan hipotesis penelitian untuk pen- santri yang lebih mengetahui tentang bank syariah
gujian perbedaan pengetahuan masyarakat umum dikarenakan masyarakat santri menuntut ilmu ten-
dan masyarakat santri sebagai berikut: tang muamalah secara khusus dan mempelajari
H0 = 0,Tidak terdapat perbedaan antara pengeta- hukum-hukum syariah dibandingkan masyarakat
huan masyarakat umum dan masyarakat santri umum yang hanya memiliki ilmu tersebut secara
terhadap Bank Syariah (Studi Kasus Kemuki- umum.
man Bandar Baru Kecamatan Banda Baro- Selain itu, terdapatnya perbedaan pengetahuan
Aceh Utara). masyarakat umum dan masyarakat santri pada
H1 ≠0, Ada perbedaan antara pengetahuan penelitian ini dilihat juga dari thitung > ttabel yaitu
masyarakat umum dan masyarakat santri ter- 2,170 > 1,984. Artinya H1 diterima dan H0 dito-
hadap Bank Syariah (Studi Kasus Kemukiman lak karena adanya perbedaan pengetahuan antara
Bandar Baru Kecamatan Banda Baro-Aceh masyarakat umum dengan masyarakat santri ter-
Utara). hadap bank syariah. Dengan demikian dapat di-
Apabila t-hitung < t-tabel maka H0 diterima/ simpulkan bahwa pada tingkat keyakinan 95%
H1 ditolak dan apabila t-hitung > t-tabel maka H0 pengetahuan masyarakat umum dan masyarakat
ditolak/H1 diterima (Nugroho, 2011:51). Oleh ka- santri terhadap bank syariah tidak memiliki per-
rena itu, hasil perhitungan dengan menggunakan bedaan yang signifikan. Dari hasil penelitian ini,
Program SPSS versi 17.0 diperoleh sebagaimana menunjukkan bahwa bank syariah lebih men-
tabel berikut ini: dominasi masyarakat umum daripada masyarakat
Journal Of Economic Management & Business - Vol. 17, No. 1, April 2016 57

santri dalam hal sosialisasi dan informasi yang usahanya serta mereka menganggap bank syariah
disampaikan oleh pihak bank syariah itu sendiri. tidak mengandung riba atau memakai sistem bun-
Oleh karena masyarakat umum mempraktikkan ga tetapi memakai sistem bagi hasil.
secara langsung dengan menjadi nasabah sehing- Selanjutnya yang memiliki tabungan, giro
ga masyarakat tersebut lebih mengetahui tentang dan deposito pada Bank Konvensional sebanyak
bank syariah dibanding masyarakat santri yang 38 orang atau 38%. Alasannya mereka memilih
mempelajari secara teori. bank konvensional dikarenakan bank tersebut
mudah dijangkau atau lokasinya tidak jauh dari
PEMBAHASAN tempat tinggalnya/kampusnya, dan juga karena
sudah membuka tabungan di Bank Konvension-
Bank syariah saat ini telah menerapkan prin- al semasa kuliah sehingga tidak ingin membuka
sip syariah yang meliputi prinsip keadilan, ke- lagi ditempat lain, ada yang menerima gaji bagi
hati-hatian dan kejujuran dalam melaksanakan Pegawai Negeri Sipil dan Pegawai Swasta melalui
kegiatannya sebagai pemberi jasa keuangan ke- bank tersebut dan ada pula yang menerima bea-
pada masyarakat. Prinsip keadilan yang sudah siswa bagi mahasiswa melalui bank konvensional.
diterapkan dalam bank syari’ah yaitu berupa sis- Akan tetapi, sebagian dari mereka yang memiliki
tem bagi hasil, apabila diterapkan sistem yang tabungan di bank konvensional berminat untuk
berbasis riba sangat bertentangan dengan prin- bergabung dengan bank syariah. Alasannya ingin
sip keadilan. Masyarakat umum dan masyarakat menabung ditempat yang syar’i dan jauh dari riba.
santri di kemukiman Bandar Baru yang menjadi Selain itu, masyarakat yang tidak memiliki
responden dalam penelitian ini yakni masyarakat tabungan, giro dan deposito baik bank syariah
yang sudah berpendidikan SMP, SMA, D-III dan maupun bank konvensional sebanyak 29 orang
D-IV/S1. Mereka merupakan masyarakat yang atau 29%. Alasannya karena belum membutuh-
memiliki pengetahuan tentang muamalah. Selan- kan untuk menabung di bank, ada yang tidak
jutnya bagaimana pengetahuan masyarakat umum mengerti tentang bank, ada juga karena jauh tem-
dan santri tentang bank syariah di Kemukiman pat tinggalnya dari bank atau belum ada waktunya
Bandar Baru, yang selama ini bank syariah hanya untuk menabung di bank dan harus bolak balik ke
ada di daerah Lhokseumawe dan jauh dari jang- bank serta ada beberapa orang diantara mereka
kauan masyarakat tersebut. yang belum mempunyai penghasilan tetap seperti
Hasil wawancara yang diperoleh oleh pe- mahasiswa/i dan ibu rumah tangga. Biarpun begi-
neliti setelah melaksanakan penelitian terbagi tu, sebanyak 15 orang atau 52% ingin bergabung
kepada dua masyarakat, yaitu masyarakat umum dengan bank syariah agar di daerahnya berkem-
dan masyarakat santri. Untuk penelitian terhadap bang syariah islam dan orang-orang tidak terus-
masyarakat umum terdiri atas lima desa, yaitu menerus memakan riba, sedangkan 14 orang atau
desa Cot Jabet, Ulee Nyeue, Paya Uleue, Alue 48% ingin bergabung dengan bank konvensional.
Keurinyai dan Jamuan. Hasil wawancara yang Sementara masyarakat santri, yang memiliki
diperoleh dari keseluruhan desa yang ada di Ke- tabungan, giro, dan deposito pada Bank syariah
mukiman Bandar Baru yaitu yang memiliki tabun- adalah teungku, ustadz dan ustadzah 25 orang atau
gan, giro dan deposito di Bank Syariah sebanyak 25%. Alasan memilih bank syariah karena ingin
33 orang atau 33%. Alasan mereka memilih bank mengembangkan bank syariah, karena ada keper-
syariah bermacam-macam diantaranya karena luan pribadi untuk menyimpan gaji ataupun untuk
bank syariah merupakan bank yang syar’i atau menabung naik haji, menerima biaya anak yatim
bank yang menerapkan prinsip syariah, karena pe- yang disalurkan oleh Baitul Mal melalui bank sya-
layanannya bagus dan proses transaksinya lancar, riah dan untuk mendepositokan dana dayah agar
ada juga karena untuk mengamankan uangnya, ada terkelola dengan baik sehingga jauh dari praktik
pula karena lebih menguntungkan dari pengambi- riba. Selanjutnya, yang memiliki tabungan, giro
lan pembiayaan modal kerja sehingga dapat mem- dan deposito pada Bank Konvensional sebanyak
bantu masyarakat dalam mengatasi kelanjutan 20 orang atau 20%. Alasannya karena menerima
58 MUHAMMAD NASIR, MUKHLIS DAN MISKARINA

gaji lewat bank tersebut, lokasinya pun tidak jauh pada masyarakat santri.
dari tempat tinggal, mudah dijangkau dan ada juga b. Terjadinya perbedaan antara pengetahuan
yang menerima beasiswa dari sekolahnya melalui masyarakat umum dan masyarakat santri ter-
bank konvensional sehingga membuat mereka hadap bank syariah dapat dilihat dari nilai rata-
harus menggunakan jasa bank tersebut. Sebagian rata hasil kuesioner, yang menunjukkan bahwa
dari masyarakat santri yang menggunakan jasa nilai rata-rata masyarakat umum lebih tinggi
bank konvensional berminat untuk bergabung dari pada masyarakat santri.
dengan bank syariah, karena menurut mereka c. Dalam penelitian ini, hasil pengujian validitas
bank syariah itu telah menjalankan usahanya dinyatakan valid dan uji reliabilitas dinyatakan
sesuai dengan hukum syariah yang bersumber dari realible.
Al-Quran dan Hadits. d. Pengujian beda rata-rata terhadap masyarakat
Kemudian yang tidak memiliki tabungan, umum dan masyarakat santri berdasarkan hasil
giro dan deposito baik pada bank syariah mau- kuesioner terdapat perbedaan secara signifi-
pun konvensional sebanyak 55 orang atau 55% kan, artinya hasil tersebut lebih kecil dari pada
dan mayoritas yang tidak memiliki tabungan ada- tingkat signifikan yang ditentukan maka kepu-
lah para santriwan dan santriwati. Alasan mereka tusannya adalah hipotess alternatif diterima
tidak memiliki tabungan karena masih menjadi dan hipotesis awal ditolak.
tanggungan orang tua dan belum berpenghasi- e. Berdasarkan hasil pengujian t test diketahui
lan sendiri sehingga mereka tidak membutuhkan bahwa terdapat perbedaan antara pengetahuan
tabungan di bank. Walaupun masyarakat santri masyarakat umum dan masyarakat santri ter-
tidak memiliki tabungan, giro dan deposito pada hadap bank syariah, sesuai dengan hasil hipo-
bank syariah sebanyak 35 orang atau 64%, tetapi tesis alternatif.
mereka berminat bergabung dengan bank syariah
dikarenakan mereka percaya bahwa bank syariah SARAN
melaksanakan kegiatannya sudah mendekati sya-
riah dan terhindar dari riba. Selanjutnya, sebanyak Berdasarkan kesimpulan di atas maka hal yang
20 orang atau 36% ingin bergabung dengan bank dapat disarankan adalah sebagai berikut:
konvensional dikarenakan bank tersebut mudah a. Kelemahan masyarakat umum dalam menda-
dijangkau oleh masyarakat santri. patkan informasi terhadap bank syariah ter-
dapat beberapa faktor, diantaranya sebagian
masyarakat masih menganggap bank syariah
KESIMPULAN sama dengan bank konvensional dan bank sya-
riah juga mengandung riba. Hal tersebut juga
Berdasarkan penjelasan yang sudah dikemu- dipersepsikan oleh masyarakat santri, karena
kakan pada bab sebelumnya maka diperoleh be- sebagian dari mereka kurang mengetahui ten-
berapa kesimpulan, yaitu sebagai berikut: tang bank syariah. Oeh karena itu, kurangnya
a. Wawancara yang dilaksanakan oleh peneliti pengetahuan masyarakat santri terhadap bank
dengan menggunakan kuesioner (angket) yang syariah memberikan peluang bagi bank sya-
disebarkan kepada responden yaitu masyarakat riah untuk melakukan sosialisasi yang baik
umum dan masyarakat santri yang berada di sesering mungkin dan yang bermanfaat bagi
Kemukiman Bandar Baru. Hasil wawancara mereka agar mereka tambah mengetahui dan
yang diperoleh masyarakat umum yang me- berminat untuk bergabung dengan bank sya-
miliki tabungan, giro dan deposito pada bank riah.
syariah dan pada bank konvensional lebih b. Bagi kalangan akademisi, diharapkan peneli-
banyak dari pada masyarakat santri. Adapun tian ini dapat dijadikan informasi tambahan
masyarakat umum yang tidak memiliki tabun- untuk Program Studi D-IV Keuangan dan
gan, giro dan deposito baik pada bank syariah Perbankan Syariah agar dapat diintegrasikan
maupun bank konvensional lebih sedikit dari dalam pembelajaran terkait dengan Peng-
Journal Of Economic Management & Business - Vol. 17, No. 1, April 2016 59

etahuan Masyarakat Umum dan Masyarakat


Santri Terhadap Bank Syariah.
c. Bagi penelitian mendatang hendaknya ob-
jek penelitiannya lebih diperluas lagi, se-
hingga Pengetahuan Masyarakat Umum dan
Masyarakat Santri terhadap bank syariah akan
lebih luas lagi. Disamping itu, pada dasarnya
masih banyak dampak negatif dari Bank Sya-
riah terhadap masyarakat.
d. Bagi penelitian mendatang hendaknya instru-
men penelitian lebih diperdalam dan dikem-
bangkan lagi, sehingga kemampuan men-
gukurnya lebih baik dan dalam pembuatan
kuesionernya lebih bagus agar masyarakat
mudah memahami dan mengerti.
60 MUHAMMAD NASIR, MUKHLIS DAN MISKARINA

REFERENSI

Anonymos (2001). Wahana Komputer Tim Penelitian dan Pengembangan Pengolahan Data
Statistik dengan SPSS 10.0. Salemba Infotek. Jakarta.

(2014). Tim Asisten Dosen Statistika FEB UNPAD, Modul Statistika I. Fakultas Ekonomi
Dan Bisnis, Universitas Padjadjaran

Antonio, Muhammad Syafi’i (2001). Bank Syariah dari Teori ke Praktik. Gema Insani. Jakarta.

Arikunto, Suharsimi (2006). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. PT Asdi Mahasatya.
Jakarta.

Badan Pusat Statistik (2013). Aceh Dalam Angka. BPS. Provinsi Aceh.

, (2013). Kecamatan Banda Baro Dalam Angka. BPS Aceh Utara. Aceh.

Bungin, Burhan (2005). Metodelogi Penelitian Kuantitatif, Et al. Kencana. Jakarta.

Karim, Adiwarman A. (2007). Bank Islam:Analisis Fiqih dan Keuangan. PT. Raja Grafindo Persada.
Jakarta.

Kusdariati, Yayak (2013). Pengaruh Pengetahuan Santri Tentang Perbankan Syariah Terhadap
Minat Memilih Produk Bank Syariah Mandiri Yogyakarta (Studi Kasus Santri PP. Nurul
Ummah Putri Kotagede Yogyakarta). Skripsi Strata Satu (S1). Program Studi Keuangan Islam,
Fakultas Syariah dan Hukum, Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga. Yogyakarta.

Narbuko, Cholid dan Abu Achmadi (2004). Metodologi Penelitian. PT. Bumi Aksara. Jakarta.

Notoatmodjo, S. (2003). Metodologi Penelitian Kesehatan. PT Rineka Cipta. Jakarta.

Nursalam. (2003). Konsep dan Penerapan Metodologi Penelitian Ilmu Keperawatan. Salemba Me-
dika. Jakarta.

Purwanto (2008). Metodologi Penelitian Kuantitatif Untuk Psikologi dan Pendidikan. Pustaka
Pelajar Celeban Timur UH III/548. Yogyakarta.

Republik Indonesia (2008). Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 21 Tahun 2008 Tentang
Perbankan Syariah. Bank Indonesia. Jakarta.

Sugiyono (2006). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, R&D. ALFABETA, cv. Bandung.

, (2007). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, R&D. ALFABETA, cv. Bandung.

, (2009). Statistika Untuk Penelitian. ALFABETA, cv. Bandung.

Sumitro, Warkum (2002). Asas-asas Perbankan Islam dan Lembaga-Lembaga Terkait (BMI dan
Tafakul di Indonesia). PT Raja Grafindo. Jakarta.

Yaya, Rizal., dkk (2009). Akuntansi Perbankan Syariah:Teori dan Praktik Kontemporer. Salemba
Empat. Jakarta.

You might also like