Download as pdf or txt
Download as pdf or txt
You are on page 1of 10

PROSES OSMOSIS DALAM PEMBUATAN

MANISAN MANGGA DAN ASINAN KETIMUN

KELOMPOK IV
PUTRI PERMATA BUNDA MUSDALIFAH
WIKHE APRIANI PAULUS NUR AFNI

SMA NEGERI 2 GOWA


T.A 2017/2018
BAB I
PENDAHULUAN
1. Latar Belakang

Latar belakang disusunnya makalah ini adalah untuk memenuhi tugas yang telah
diberikan oleh guru pengajar. Makalah ini membahasa tentang peristiwa osmosis
pada manisan mangga dan asinan mentimun. Makalah ini disusun berdasarkan
tentang penelitian yang telah kelompok kami lakukan. Osmosis adalah perpindahan
air melalui membran permeabel selektif dari bagian yang lebih encer ke bagian
yang lebih pekat. Sifat koligatif adalah sifat yang hanya bergantung pada jumlah
partikel zat terlarut dan tidak tergantung pada jenis partikelnya. Koligatif artinya
bergantung pada kumpulan atau dengan kata lain sifat yang dipengaruhi oleh efek
kolektif dari sejumlah partikel zat terlarut. Jadi, suatu larutan yang berbeda jenisnya,
namun memiliki jumlah partikel yang sama akan memiliki sifat koligatif yang sama
pula. Salah satu jenis sifat koligatif yang sering terjadi dalam kehidupan sehari-hari
adalah proses osmosis. Misalnya, air dari dalam tanah dapat didistribusikan ke
seluruh jaringan tumbuhan hingga ke pucuk-pucuknya yang tinggi karena adanya
proses osmosis.

2. Tujuan Disusunnya Makalah

Untuk menyelesaikan tugas yang telah diberikan. Selain itu tujuannya adalah
untuk mengetahui peristiwa osmosis yang terjadi pada manisan dan asinan,
faktor faktor apakah yang mempengaruhiperistiwa osmosis,dan kenapa osmosis
bisa terjadi pada manisan dan asinan tersebut ?..

3. Manfaat PenelitianBagi siswa

Siswa mampu melakukan penelitian dengan petunjuk dari pembahasan


materi, melakukan eksperimen, dan melakukan tugas ilmiah dengan sendiri
maupun kelompok, serta mendapatkan pngetahuan tambahan tentang pokok
bahasan yang diberikan oleh guru.
BAB II
PEMBAHASAN
1. Pengertian Osmosis

Jika suatu larutan dipisahkan dari pelarutnya dengan membran semipermeabel


maka pelarut cenderung pindah ke larutan. Proses perpindahan pelarut dalam
fenomena ini disebut proses osmosis. Osmosis adalah kasus khusus dari transpor
pasif, dimana molekul air berdifusi melewati membran yang bersifat selektif
permeabel. Dalam sistem osmosis, dikenal larutan hipertonik (larutan yang
mempunyai knsentrasi terlalu tinggi), larutan hipotonik (larutan dengan konsentrasi
terlarut rendah), dan larutan isotonik (dua larutan yang mempunyai konsentrasi
terlarut sama). Jika terdapat dua larutan yang tidak sama konsentrasinya, maka
molekul air melewati membran sampai kedua larutan seimbang. Dalam proses
osmosis, pada larutan hipertonik, sebagian besar molekul air terikat (tertarik) ke
molekul gula (terlarut), sehingga hanya sedikit molekul air yang bebas dan bisa
melewati membran. Sedangkan pada larutan hipotonik, memiliki lebih banyak
molekul air yang bebas (tidak terikat oleh molekul terlarut), sehingga lebih banyak
molekul air yang melewati membran. Oleh sebab itu, dalam osmosis aliran netto
molekul air adalah dari larutan hipotonik ke hipertonik.Bila dua larutan yang
konsentrasinya berbeda, yang satu pekat dan yang lainnya encer dipisahkan oleh
membran semipermiabel, maka molekul-molekul pelarut akan mengalir dari larutan
yang lebih encer ke larutan yang lebih pekat, sedangkan molekul zat terlarut tidak
mengalir. Hal ini terjadi karena partikel pelarut lebih kecil daripada partikel zat
terlarut sehingga partikel pelarut dapat menembus membran semipermiabel dan
partikel zat terlarut tidak. Aliran suatu pelarut dari suatu larutan dengan konsentrasi
lebih rendah ke larutan dengan konsentrasi tinggi melalui membran semipermiabel
disebut osmosisPeristiwa osmosis dapat dicegah dengan memberi tekanan pada
permukaan larutan. Tekanan yang diperlukan untuk mencegah terjadinya osmosis
ini disebut tekanan osmotik. Tekanan osmotik bergantung pada konsentrasi dan
bukan pada jenis partikel zat terlarutdan dapatdiukur dengan persamaan

π = M R T (larutan non elektrolit) / π = M R T i (larutan elektrolit)


Keterangan :
π = tekanan osmotik (atm)
M = Molaritas
R = tetapan gas (0,082 L atm/mol
i = derajat ionisasi
BAB III
HASIL PENELITIAN
METODE

Alat dan Bahan

Alat-alat :

1. Wadah/baskom 4. Sendok makan

2. Pisau 5. Gelas ukur

3.Timbangan

Bahan :

1. Gula putih 2,5 kg

2. Garam 1 kg

3.Air putih secukupnya

4. Mangga 1,5 kg

5.Ketimun 1,5 kg

Rancangan Penelitian :

Dalam melaksanakan penelitian, penulis mempersiapkan rancangan sebagai


berikut :

A. Membuat Manisan Mangga

1. Buatlah larutan gula 50 %

2. Kupas dan cucilah mangga yang akan digunakan. Kemudian, irislah daging buah
sesuai selera ( jangan terlau tipis ).

3. Timbang dan catatlah bobot awalnya. Timbang pula bobot wadah yang akan
digunakan.
4. Masukkan buah-buahan tersebut ke dalam wadah yang telah diketahui
bobotnya.

5. Masukkan larutan gula hingga semua irisan buah terendam. Catatlah bobot
larutan gula yang digunakan.

6. Tambahkan gula pasir sektar 25 % dari bobot larutan gula. Catat bobot total
larutan gula dan padatan gula.

7. Aduk dan diamkan selama 2 hingga 3 hari. Setelah 3 hari, pisahkan larutan
gula dan irisan buah.

8. Bandingkan bobot buah-buahan sebelum dan sesudah perendaman.

B. Membuat Asinan Mentimun

1. Buatlah larutan garam 10 %.

2. Cucilah mentimun hingga bersih, kemudian timbang dan catat bobot awalnya.

3. Msukkan mentimun kedalam wadah yang sudah diketahui bobotnya. Lalu,


masukkan larutan garam 10 %. Timbanglah sehingga bobot larutan yang
digunakan dapat diketahui.

4. Tambahkan garam sekitar 10 % dari larutan yang dipakai. Catat bobot total
larutan garam dan padatan garam.

5. Aduk dan biarkan selama 1 minggu.

6. Setelah seminggu, pisahkan mentimun dan larutan garam, kemudian masing-


masing ditimbang.

7. Bandingkan bobot mentimun sebelum dan sesudah perendaman.


BUAH BOBOT SEBELUM BOBOT SETELAH
PERENDAMAN PERENDAMAN
Manisan mangga 500 gr 520 gr
Asinan mentimun 1500 gr 1510 gr

 BEBERAPA HASIL PENIMBANGAN LAINNYA

 Manisan mangga

Massa gula = 500 gr


Massa air = 500 mL
Bobot awal mangga = 600 gr
Bobot awal larutan gula 50% = 900 mL
Bobot wadah = 100 gr
Bobot padatan gula 25% dari larutan gula = 225 gr
Bobot larutan gula + padatan gula = 1125 gr

 Asinan mangga

Massa garam = 25 gr
Massa air = 225 mL
Bobot awal ketimun = 1500 gr
Bobot awal larutan garam 10% = 320 mL
Bobot wadah = 100 gr
Bobot padatan gula 10% dari larutan gula = 32 gr
Bobot larutan garam + padatan garam = 325 gr
BAB IV
DOKUMENTASI
Manisan Mangga

Bahan pembuatan manisan mangga proses mencuci dan pemotongan daging


mangga

Pembuatan larutan gula 50% pencampuran larutan gula + padatan gula +


daging buah mangga

Manisan mangga sebelum didiamkan manisan mangga setelah didiamkan 3


hari
Asinan Mentimun

Pengupasan kulit mentimun mentimun yang telah dikupas kemudian


dicuci

Larutan garam 10% asinan ketimun


BAB V
PENUTUP
1. Kesimpulan

Berdasarkan dari hasil pengamatan, bisa ditarik kesimpulan bahwa air atau
larutan gula masuk kedalam sel mangga yang terjadi pada mangga di masukan
kedalam larutan mangga dan di diamkan selama beberapa saat agar larutan
tersebut masuk ke dalam sel mangga dan mangga tersebut akan terasa manis saat
dimakan. Semua itu terjadi melaui proses osmosis yaitu pergerakan zat melalui
membran dari konsentrasi tinggi ke konsentrasi rendah tanpa memerlukan
energi,begitu pula dengan asinan mentimun yakni mengalami proses osmosis
sehingga menyebabkan mentimun yang awalnya tidak asin setelah didiamkan
beberapa hari akan berubah rasa asin.

2. .Daftar Pustaka

http://fadilazahraaa.blogspot.com/2012/11/proses-osmosis-pada-manisan-salak-
dan.htmlhttps://id.wikipedia.org/wiki/Osmosis4.3 Lampiran

You might also like