Professional Documents
Culture Documents
Jurnal Demos
Jurnal Demos
ABSTRACT
This study aims to determine the effect of village facilitator performance on community economic
empowerment in Bina Jaya village, Dadahup district, Kapuas district. Sources of primary data in this study is
data obtained directly from respondents through a list of questions addressed to each respondent. And the
respondents in this study were the personnel of the Directorate of Criminal Investigation at the South
Kalimantan Police, the City of Banjarmasin.
The method of analysis in this research is to use Multiple Linear analysis using SPSS for Windos version
25 program. Prior to the path analysis process, the research instrument (questionnaire) was tested with validity
and reliability tests as well as classical assumptions. The results all meet the criteria to be continued at the
multiple linear analysis stage.
Based on the results of data processing together, it turns out that there is a significant relationship
between Quality, Quantity, Timeliness, Effectiveness, Independence and Work Commitment with Capital
Assistance, Infrastructure Development Assistance, Assistance Assistance, Institutional Strengthening and
Strengthening Business Partnerships. the group relationship between the independent variable and the
dependent variable group shows a relationship that can be proven through the calculation of the four
procedures from Pillais, Hotellings, Wilks, and Roys, obtained a significance value of 0.000 <0.05.
Performance as measured by Quality, Quantity, Punctuality, Effectiveness, Independence and Work
Commitment if implemented properly can increase the empowerment of the community as a whole, so as to
reduce poverty.
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Pengaruh Kinerja Pendamping Desa Terhadap Pemberdayaan
Ekonomi Masyarakat di desa Bina Jaya Kecamatan Dadahup Kabupaten Kapuas. Sumber data primer dalam
penelitian ini adalah data yang diperoleh langsung dari responden melalui daftar pertanyaan yang ditujukan
kepada responden masing-masing. Dan responden dalam penelitian ini adalah Personil Dit Reskrimsus Polda
Kalimantan Selatan Kota Banjarmasin.
Metode analisis dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan analisis Linier Berganda menggunakan
program SPSS for Windos versi 25. Sebelum proses analisis jalur telah diuji instrumen penelitian (kuesioner)
dengan uji validitas dan realibilitas serta asumsi klasik. Hasilnya semua memenuhi kriteria untuk diteruskan
pada tahap analisis linier berganda.
Berdasarkan hasil pengolahan data secara bersama-sama ternyata menunjukkan hasil ada hubungan yang
signifikan antara Kualitas, Kuantitas, Ketepatan waktu, Efektivitas, Kemandirian dan Komitmen Kerja dengan
Bantuan Modal, Bantuan Pembangunan Prasarana, Bantuan Pendampingan, Penguatan Kelembagaan dan
Penguatan Kemitraan Usaha. hubungan kelompok antara variabel independen dengan kelompok variabel
dependen menunjukkan adanya keterkaitan yang dapat dibuktikan melalui perhitungan empat prosedur dari
Pillais, Hotellings, Wilks, dan Roys, diperoleh angka singnifikansi 0,000 < 0,05. Kinerja yang diukur dengan
Kualitas, Kuantitas, Ketepatan waktu, Efektivitas, Kemandirian dan Komitmen Kerja apabila dilaksanakan
dengan baik mampu meningkatkan pemberdayaan masyarakat secara keseluruhan, sehingga mampu
menurunkan angka kemiskinan.
Berdasarkan gambar diatas maka dapat disimpulkan Pada tabel diatas terbentuk lima fungsi kanonikal
bahwa model regresi berganda dalam penelitian ini dapat dilihat pada bagian root no dengan angka kanonikal
terbebas dari heterodasitas dan layak digunakan dalam (canon cor) untuk fungsi 1 korelasi kanonik 0,97402
penelitian karena titik-titik data tidak mengumpul hanya dengan signifikansi 0,000, hasil tersebut terlihat fungsi 1 <
diatas atau dibawah saja dan penyebaran titik-titik data 0,05 signifikan secara individual. fungsi 2 korelasi
tidak boleh membentuk pola tertentu. kanonik 0,62509 dengan signifikansi 0,010, hasil tersebut
terlihat fungsi 2 < 0,05 signifikan secara individual. fungsi
Analisis Korelasi Kanonikal 3 korelasi kanonik 0,55783 dengan signifikansi 0,049,
Banyaknya fungsi kanonikal yang terbentuk hasil tersebut terlihat fungsi 3 < 0,05 signifikan secara
mengikuti minimal banyak variabel dalam setiap variat. individual. fungsi 4 korelasi kanonik 0,39262 dengan
Langkah pertama analisis korelasi kanonikal adalah signifikansi 0,218, hasil tersebut terlihat fungsi 4 > 0,05
mendapatkan satu atau lebih fungsi kanonikal adalah maka tidak signifikan secara individual. dan fungsi 5
mendapatkan satu atau lebih fungsi kanonikal. Setiap korelasi kanonik 0,27113 dengan signifikansi 0,273. hasil
fungsi kanonikal terdiri dari sepasang variate, yang satu tersebut terlihat fungsi 5 > 0,05 maka tidak signifikan
menggambarkan variabel independen dan lainnya secara individual. Oleh karena itu fungsi 1, 2, dan 3 dapat
menggambarkan variabel dependen. Jumlah maksimum diproses lebih lanjut. Sedangkan fungsi 4 dan fungsi 5
fungsi kanonikal (variate) yang dapat diturunkan dari secara individual tidak dapat diproses lebih lanjut.
suatu set variabel sama dengan jumlah variabel dalam data 2. Pengujian Secara Berkelompok
set terkecil, independen atau dependen. Sebagai missal
Tabel-6. Hasil Perhitungan Secara Bersama-sama
dalam penelitian melibatkan lima variabel independen dan
tiga variabel dependen, maka jumlah maksimum fungsi
kanonikal adalah tiga.
Dalam penelitian ini, variat kelompok pertama terdiri
dari 6 variabel independen yaitu Kualitas, Kuantitas,
Ketepatan waktu, Efektivitas, Kemandirian dan Komitmen
Kerja, sedangkan kelompok kedua terdiri dari lima
variabel dependen yaitu Bantuan Modal, Bantuan
Pembangunan Prasarana, Bantuan Pendampingan,
Penguatan Kelembagaan dan Penguatan Kemitraan Usaha, Dengan menggunakan empat prosedur dari Pillais,
maka akan terbentuk 5 fungsi kanonikal. Fokus analisis Hotellings, Wilks, dan Roys, semuanya signifikan karena
korelasi kanonikal terletak pada korelasi antara kombinasi 0,000 < 0,05. Berdasarkan nilai kekuatan korelasi dapat
linier satu set variabel dengan kombinasi linier set variabel digunakan fungsi 1 karena memiliki nilai korelasi paling
yang lain. Langkah pertama adalah mencari kombinasi tinggi yaitu sebesar 0,97402 dan signifikansi < 0,05
linier dengan nilai korelasi terbesar diantara semua sehingga diutamakan dalam pembahasan penelitian.
pasangan lain yang tidak berkorelasi. Proses terjadinya 3. Interpretasi konanikal variates
secara berulang, hingga korelasi maksimum teridentifikasi. Analisis ini merupakan kelanjutan dari pengujian
Pasangan kombinasi linier disebut sebagai variat sebelumnya yang menetapkan kanonik fungi, oleh karena
kanonikal sedangkan hubungan diantara pasangan tersebut itu dalam analisis ini hanya memperhatikan kanonikal
disebut korelasi kanonikal. fungsi . Dalam penelitian ini ada dua kanonik variates
Dari persamaan korelasi kanonikal diatas maka hasil yaitu dependen kanonik variates yang berisi Bantuan
perhitungan (output SPSS) adalah sebagai berikut: Modal, Bantuan Pembangunan Prasarana, Bantuan
1. Pengujian Individual Pendampingan, Penguatan Kelembagaan dan Penguatan
Kemitraan Usaha, sedangkan kanonik independen variates keenam variabel independen X6 Komitmen Kerja
yang berisi Kualitas, Kuantitas, Ketepatan waktu, (1,85179).
Efektivitas, Kemandirian dan Komitmen Kerja. Analisis Dengan memperhatikan fungsi 5, terlihat deretan
ini berfungsi untuk mengetahui apakah semua variabel angka korelasi antara masing-masing variabelnya dengan
independen variates berhubungan dengan dependen variatnya. Untuk variabel dependen ada satu angka
variates, yang diukur dengan besaran korelasi masing- korelasi yang tinggi yaitu X6 Komitmen Kerja (1,85179).
masing independen variabel dengan variatnya. Pengukuran Selain dengan kanonikal weight, interpretasi dilakukan
dilakukan dengan dua cara yaitu kanonikal Weights dan dengan melihat besaran kanonikal loadings.
kanonikal loadings. b. Konanikal Loadings
a. Konanikal Weights
Tabel-9. Hasil Perhitungan Kanonikal Loadings untuk
Variabel yang memiliki nilai weights lebih besar
Dependen Variat
artinya memiliki kontribusi lebih besar pada variate dan
sebaliknya. Variabel yang memiliki tanda yang sama pada
weights maka memiliki hubungan yang sama sedangkan
variabel yang memiliki tanda yang berbeda maka memiliki
hubungan yang berlawanan.
Tabel-7. Hasil Perhitungan Kanonikal Weights untuk
Dependen Variat
Pada tabel diatas dengan batas kekuatan korelasi 0,5
maka kanonikal loading untuk dependent variate, angka
canonical loading lebih dari 0,5 pada fungsi 1 dimiliki
oleh Y3 Bantuan Pendampingan (0,94885), pada fungsi 2
dimiliki oleh Y2 Bantuan Pembangunan Prasarana
(0,43943), pada fungsi 3 dimiliki oleh Y3 Bantuan
Pendampingan (0,31222), pada fungsi 4 dimiliki oleh Y5
Penguatan Kemitraan Usaha (0,23773), dan pada fungsi 5
dimiliki oleh Y5 Penguatan Kemitraan Usaha (0,19656).
Tabel-10. Hasil Perhitungan Kanonikal Loadings untuk
Pada tabel diatas. canonical weight untuk dependent Independen Variat
variate, angka weight lebih dari 0,5 (batas kekuatan
korelasi) pada fungsi 1 dimiliki oleh Y2 Bantuan
Pembangunan Prasarana (0,08591), fungsi 2 dimiliki oleh
Y2 Bantuan Pembangunan Prasarana (1,14665) pada
fungsi 3 dimiliki oleh Y3 Bantuan Pendampingan
(1,69604), pada fungsi 4 dimiliki oleh Y5 Bantuan Modal
(1,58713), pada fungsi 5 dimiliki oleh Y5 Penguatan
Kemitraan Usaha (0,95723), Dengan memperhatikan
Pada tabel diatas dengan batas kekuatan korelasi 0,5
fungsi 3, terlihat deretan angka korelasi antara masing-
maka kanonikal loading untuk independent variate, angka
masing variabelnya dengan variatnya. untuk variabel
canonical loading lebih dari 0,5. pada fungsi 1 dimiliki
dependen ada satu angka korelasi yang tinggi yaitu Y3
oleh X5 Kemandirian (0,97963), pada fungsi 2 dimiliki
Komitmen Kerja (1,69604).
oleh X2 Kuantitas (0,14304), pada fungsi 3 dimiliki oleh
X1 Kualitas (0,45578) , pada fungsi 4 dimiliki oleh X2
Tabel-8. Hasil Perhitungan Kanonikal Weights untuk Kuantitas (0,36130), dan pada fungsi 5 dimiliki oleh X5
Independen Variat Kemandirian (0,27024).
Hasil perhitungan canonical loading dengan hanya
melihat fungsi 1 maka terlihat deretan angka korelasi
loading masing-masing variabel dengan variabel
variatnya. Untuk dependen variabel, ada satu angka
kanonikal loading yang tinggi yaitu Y3 (0,94885).
Sedangkan pada variabel independen ada satu kanonikal
loading yang tinggi yaitu X5 0,97963.
DAFTAR PUSTAKA