Professional Documents
Culture Documents
Engembangan Dan Inovasi-Inovasi Dalam Rangka Mengokohkan Dan Mempromosikan Identitas, Kelayakan Dan Akuntabilitas Profesi Konselor Profesional
Engembangan Dan Inovasi-Inovasi Dalam Rangka Mengokohkan Dan Mempromosikan Identitas, Kelayakan Dan Akuntabilitas Profesi Konselor Profesional
Disajikan
Seminar Nasional Bimbingan dan Konseling
di Universitas PGRI Semarang Tanggal 11 November 2017
oleh
Prof.Dr. MUNGIN EDDY WIBOWO, M.Pd.,Kons.
Profesor Bimbingan dan Konseling UNNES
Ketua Umum PB-ABKIN
Diselenggarakan oleh:
PROGRAM STUDI BIMBINGAN DAN KONSELING
FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS PGRI SEMARANG
TAHUN 2017
Indonesia faces the challenge of the nation's competition in the globalization era of
the 21st century, demanding improved quality and productivity of educated people.
Competitiveness can only be realized by an independent nation, a nation capable of
implementing policies and development programs by relying on its own strength.
Independence of the nation comes from a nation's ability to survive in a changing
environment, whether the natural environment, society or the environment between nations
without sacrificing identity. Therefore, all the professions are competing to make science and
technology as the basis of their profession. Challenges, expectations, promises, and
continuous competition as a reality faced by human beings in various settings of life, namely
family, school, youth and community organizations, the potential for the emergence of various
problems. This condition makes focus, attention and the field of counseling services wider, not
only limited to the school environment, but also enter the wider community environment.
Counseling as part of the education program in schools, so counseling as a life process has a
very strategic role in the effort to help the quality of human life related to personal life, social,
learning, career, family, and religious.Future counseling, is a future-looking counseling,
counseling that anticipates the future, that is looking far ahead and ready to navigate the
future of life so that will still exist in the running profession counseling. The anticipation of
far ahead is very important given that in this modern age the changes in economic, social,
and political life are happening very quickly. This is due to the rapid development in science
and technology. The 21st century professional counselors in running the aid profession must
be able to become effective counselors. An effective counselor is a counselor who in
performing his duties produces benefits and earns trust for the people he serves. The
effectiveness of the counselor in carrying out his profession because it has a convincing
accountability with the support of personality ownership, formal education obtained by
counselors, and the ability of the counselor is convincing through practice of evidence-based
counseling and action research. 21st century professional counselors are counselors who
have professional identity identity) counselor is obtained through education in the counseling
profession, and has competence in the theory and practice of counseling. Through a process
of professional acculturation, students and graduates adopt an identity that supports the
philosophy, views, and value of the counseling profession they choose. Therefore the
professionalism of the counselor is very important, because it is an absolute requirement in
global life of the 21st century. Globalization alters the nature of amateurism's work towards
professionalism whose performance is based on the mastery of science, cultural
transformation into dynamic culture, creativity, innovation, high productivity, and quality of
performance and competitive work
A. PENGANTAR
Dunia abad ke-21 milenium ketiga merupakan era kemajuan teknologi luar biasa yang
akan mengubah cara berpikir dan visi mengenai kehidupan manusia serta mengalami
akselerasi perubahan yang sangat besar. Kemajuan teknologi komunikasi akan melahirkan
suatu dunia terbuka tanpa sekat, baik di dalam arti harfiah maupun dalam arti yang luas.
Kemajuan teknologi begitu pesat sehingga teknologi dengan aplikasinya akan mengubah
Seminar Nasional BK FIP-UPGRIS | 2017 2
“PENERAPAN PANDUAN OPERASIONAL PENYELENGGARAN (POP)
BIMBINGAN DAN KONSELING DI SEKOLAH DALAM MENYIKAPI TANTANGAN PROFESI BK
DI ABAD 21”Error! No text of specified style in document.
bentuk dan cara hidup manusia yang sama sekali berlainan dibandingkan dengan kehidupan
manusia dewasa ini. Jarak dan waktu menjadi sangat pendek atau dapat dikatakan tidak
merupakan penghalang bagi komunikasi antarmanusia.
Perubahan global yang terjadi dimulai pada abad ke-20 begitu besar, dahsyat, dan
mengglobal. Indonesia adalah bagian dari perubahan global itu. Manusia yang hidup di dalam
abad ke-21 milenium ketiga berada di dalam dunia yang jauh berbeda dengan masa
sebelumnya, memasuki fase baru dalam kehidupan umat manusia, dimana kepesatan
perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi dalam era globalisasi, telah terjadi perubahan
dalam berbagai kehidupan. Teknologi dan kecanggihan serta kedinamisan akal pikiran
manusia perlu bagi membuat penduduk dunia melihat keberadaan di muka bumi ini dalam
bentuk yang berbeda, namun merayakan perbedaan dan memanfaatkan persamaannya. Sudah
tentu perubahan-perubahan saat memberi kesan kepada posisi dan kekukuhan ekonomi,
politik, teknologi dan budaya. Tantangan yang dihadapi dunia sama dengan yang dihadapi
negara ini, mengingat Indonesia tidak akan dapat hidup dalam isolisasi.
Indonesia menghadapi tantangan persaingan bangsa di era global di abad ke-21 menuntut
peningkatan mutu dan produktivitas manusia terdidik. Daya saing hanya dapat diwujudkan
oleh sebuah bangsa yang mandiri, yaitu bangsa yang mampu melaksanakan kebijakan dan
program pembangunan dengan mengandalkan kekuatan sendiri. Perwujudan kemandirian
bangsa hanya dapat diwujudkan melalui pendidikan bermutu, relevan,dan berkeadilan.
Pendidikan harus dapat berfungsi sebagai katalisator pembangunan nasional di berbagai
bidang. Sebagai bagian integral dari suatu sistem perekonimian negara,pendidikan harus dapat
menghasilkan tenaga terdidik yang cakap,kreatif,dan profesional agar menjadi pelaku
ekonomi yang produktif dan berkelanjutan.Sebagai manusia produktif, tenaga terdidik harus
memiliki bekal kemampuan yang memadai baik untuk bekerja maupun berusaha sendiri.
Kita sebagai bangsa, warga negara dan masyarakat Indonesia, sekarang hidup dalam
dunia yang kompleks, sibuk, terus berubah, dan penuh tantangan dalam upaya untuk
mencapai perkembangan diri yang optimal, kemandirian, dan kebahagiaan dalam kehidupan.
Di dunia ini, ada banyak pengalaman yang sulit dihadapi oleh seseorang dalam kehidupannya,
namun terus menjalani hidup ini, meskipun ada saatnya terhenti oleh sebuah peristiwa atau
situasi yang tidak dapat dipecahkan pada saat itu.. Pada saat itulah, profesi konselor
merupakan pilihan yang tepat dan sangat berguna dalam memenuhi kebutuhan individu dalam
mencapai perkembangan optimal, kemandirian, dan kebahagiaan dalam kehidupan, sehingga
dapat diwujudkan kehidupan efektif dan normatif dalam keseharian. Konselor berada di
Seminar Nasional BK FIP-UPGRIS | 2017 3
“PENERAPAN PANDUAN OPERASIONAL PENYELENGGARAN (POP)
BIMBINGAN DAN KONSELING DI SEKOLAH DALAM MENYIKAPI TANTANGAN PROFESI BK
DI ABAD 21”Error! No text of specified style in document.
banyak tempat baik dalam setting pendidikan formal, pendidikan nonformal, dan pendidikan
informal yang murah biayanya, bahkan terkadang gratis.
Konselor sebagai pendidik profesional melakukan pelayanan konseling sebagai salah satu
upaya pendidikan untuk membantu individu memperkembangkan diri secara optimal sesuai
dengan tahap-tahap perkembangan dan tuntutan lingkungan. Konseling sebagai profesi
bantuan diperuntukan bagi individu-individu normal yang sedang menjalani proses
perkembangan sesuai dengan tahap-tahap perkembangan agar mencapai perkembangan
optimal, kemandirian dan kebahagiaan dalam menjalani berbagai kehidupan. Konseling
membantu individu mengaktualisasikan dirinya secara optimal dalam aspek kecerdasan
intelektual, kecerdasan emosional, kecerdasan spiritual, kecerdasan sosial, dan kecerdasan
kinestetik, sehingga akan dapat diwujudkannya manusia yang berhasil sebagai pribadi mandiri
(mahluk individu), sebagai elemen dari sistem sosial yang saling berinteraksi dan mendukung
satu sama lain (mahluk sosial), dan sebagai pemimpin bagi terwujudnya kehidupan yang lebih
baik di muka bumi (mahluk Tuhan). Konseling sebagai profesi bantuan (helping profession)
adalah konsep yang melandasi peran dan fungsi konselor di masyarakat dewasa ini.
Pelayanan bimbingan dan konseling di satuan pendidikan akan dapat diwujudkan oleh
Kinerja Guru bimbingan dan konseling (Guru BK) atau konselor profesional, bermartabat dan
berwawasan masa depan sehingga akan mampu memberdayakan dan membudayakan manusia
memasuki sebuah wilayah kesatuan pasar bebas dan basis produksi dengan kompetisi di
semua sektor yang sangat tinggi yaitu globalisasi di abad ke-21. Guru BK atau Konselor
dalam kinerjanya harus dapat menjamin tumbuh suburnya profesi dan menjadikan profesi
konseling menjadi profesi yang bermartabat, yaitu pelayanan yang diberikan benar-benar
bermanfaat, pelaksana bermandat, dan diakui secara sehat oleh pemerintah dan masyarakat.
Guru BK atau konselor harus berusaha memenuhi standar profesi guru BK atau konselor
agar pelayanan bimbingan dan konseling yang dilakukan oleh Guru BK atau konselor dapat
merebut kepercayaan publik (public trust) melalui peningkatan kinerja Guru BK atau konselor
dalam pelayanan bimbingan dan konseling bermartabat. Hasil yang diharapkan dari pelayanan
konseling adalah kemandirian dan kemampuan manusia Indonesia untuk mampu berkompetisi
dalam masyarakat global di abad ke-21 sehingga akan tetap eksis dalam kehidupannya
sepanjang masa. Masa depan yang selalu berkembang menuntut pelayanan konseling untuk
selalu menyesuaikan diri dengan kebutuhan, keinginan, permasalahan pihak yang dilayani dan
juga tuntutan lingkungan dalam berbagai kehidupan baik di kawasan masyarakat Indonesia,
DAFTAR PUSTAKA
Alexander,A. & kempe,R. (1984). The role of the lay therapist in long term treatment. Child
Abuse and Neglect, 6: 329-334.
Baker, S. B., & Gerler, E. R. (2004). School Counseling for the Twenty-firstCentury. Upper
Saddle River, NJ:Merrill/Prentice Hall.
Blocher,Donald H. (1974). Developmental Counseling. New York: John Wiley & Sons, Inc.
Corey, Gerald & Corey, M. Schneider. (1984) Issues & Ethics in the Helping Profession.
Menterey. California: Brooks/Cole Publishing Co.
Foxx,S.P, Baker,S.B,& Berler E.R. Jr. (2017). School Counseling in the 21st Century. New-
York: Routledge
Gibson R.L & Mitchell M.H. (2008). Introduction to Counceling and Guidance. New
Jersey: Pearson Prentice Hall.
Kachru, B. (1983). Instroduction : The Other Side of English. Dalam Braj Kachru (Ed).
The Other Tongue: English Across Cultures. Oxford: Pergamon Press.
McLeod,J & McLeod,J (2011). Counselling Skills: A Practical Guide for Counsellor and
Helping Professionals. Maidenhead: Open University Press.
Myrick,R.D., & Witner., J. (1972). School Counseling: Problems and Methods. California:
Goodyear Publ.Coy.
Nelson R. & Jones (2016). Theory and Parctice of Counselling and Therapy. London:
SAGE Publications.Ltd
Parker, Clyde A. et.al eds. (1978). New Direcitiona for Student Service. San Francisco:
Joseey-Bass.
Ron Kraus,George Stricker,and Cedric Speyer (2011). Online Counseling: A handbook for
Mental Health Professionals.London: Elsevier Inc.
Whiteley, John M. & Fretz, Bruce R. (1980). The Present and Future of Counseling
Psychology. Monterey,California: Brooks/Cole Publishing Co.