Download as pdf or txt
Download as pdf or txt
You are on page 1of 50

PERENCANAAN DAN PERANCANGAN PASAR IKAN KAWASAN TPI ALOK

DENGAN KONSEP ARSITEKTUR MODERN


DI KABUPATEN SIKKA

CHATARINE MAYAPRILA DA PORES

023180013

PROGRAM STUDI ARSITEKTUR


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NUSA NIPA INDONESIA

2021
KATA PENGANTAR

Dengan mengucap puji dan syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Kuasa karena atas
berkat dan rahmat-Nya penulis mampu menyelesaikan dengan baik tulisan Laporan Proposal
dengan judul “Perencanaan dan Perancangan Pasar IkanKawasan TPI Alok Dengan Konsep
Modern Di Kabupaten Sikka”.
Penulis menyadari bahwa penyusunan laporan ini masih jauh dari kata sempurna.
Oleh karena itu, dengan segala kerendahan hati penulis sangat mengharapkan saran dan kritik
demi perkembangan laporan ini. Akhirnya semoga laporan ini dapat bermanfaat serta
menambah wawasan bagi pembaca.

Maumere, Desember 2021

Penulis

i
DAFTAR ISI

COVER
KATA PENGANTAR .......................................................................................................... i
DAFTAR ISI ....................................................................................................................... ii
BAB I ................................................................................................................................... 1
PENDAHULUAN................................................................................................................ 1
1.1 Latar Belakang....................................................................................................... 1
BAB II.................................................................................................................................. 5
TINJAUAN DAN LANDASAN TEORI ............................................................................. 5
2.2 Tinjauan Khusus ................................................................................................. 12
2.3 Studi Banding ...................................................................................................... 13
BAB III....................................................................................................................................19
ANALISIS DAN PEMBAHASAN........................................................................................19
3.1 Aspek Manusia........................................................................................................19
3.2 Aspek Lingkungan..................................................................................................25
3.2 Analisa Tapak..........................................................................................................26
BAB IV....................................................................................................................................34
KONSEP PERANCANGAN.................................................................................................34
3.2 Konsep Tapak..........................................................................................................34
3.2 Konsep Ruang..........................................................................................................36
3.2 Konsep Utilitas.........................................................................................................37
3.2 Konsep Struktur......................................................................................................38
HASIL PERANCANGAN.....................................................................................................40
DAFTAR PUSTAKA

ii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Kabupaten Sikka merupakan salah satu daerah daerah di Provinsi Nusa
Tenggara Timur memiliki potensi laut yang sangat besar. Kekayaan laut menjadi
peran penting pada sektor perikanan dan kelautan sebagai sumber ekonomi. Sebagian
besar masyarakat di Kabupaten Sikka bermata pencaharian sebagai nelayan.
Kabupaten Sikka memiliki Tempat Pendaratan Ikan (TPI) Alok yang berlokasi
di Jl. Moa Toda No. 49, Kota Maumere. Di dalam kawasan TPI Alok terdapat fasilitas
perkantoran, aktivitas pendaratan dan pelelangan ikan yang dikelilingi oleh
pemandangan alam yang berpotensi sebagai nilai tambah. Namun, sarana dan
prasarana serta kondisi fisik pasar saat ini tidak menunjang kegiatan di dalam pasar
tersebut. Peran pasar ikan dalam kawasan TPI Alok sangat penting untuk
meningkatkan nilai perekonomian dan dan mensejahterakan masyarakat Kabupaten
Sikka khususnya para nelayan di TPI Alok.
Untuk mewujudkan sarana dan prasarana pemasaran hasil perikanan yang
mampu memberikan standar teknis mutu dan maksimal dan terkontrol maka
dibutuhkan suatu wadah untuk proses jual beli seperti pasar dengan konsep modern
agar dapat memberikan layanan dan informasi kepada konsumen secara optimal.
Perancangan Pasar Ikan Modern bertujuan untuk mewadahi aktivitas jual beli
ikan dengan fasilitas modern agar ikan-ikan yang diperjual belikan tetap segar dan
pasar tetap bersih sehingga proses jual beli menjadi nyaman. Perancangan Pasar Ikan
Modern juga bertujuan untuk menarik pengunjung tidak hanya untuk berbelanja ikan,
namun juga menikmati berbagai olahan ikan yang ada pada fasilitas pasar ikan.
Lokasi pasar ikan ini berada di pusat kota sehingga memudahkan akses menuju pasar.
Penataan bangunan pada site dengan memanfaatkan lingkungan sekitar dapat
membuat view yang menarik.
Pada tempat perdagangan ikan, fasilitas yang mendukung kegiatan jual beli
ikan dibutuhkan seperti area bongkar moat untuk transportasi barang, area penjualan,
penataan sirkulasi kegiatan pembeli dan penjual, serta saluran pembuangan limbah
pada setiap lapak. Fasilitas penunjang yang rekreatif juga dibutuhkan berupa wisata

1
kuliner yaitu area penjualan berbagai macam olahan. Oleh karena itu, perancangan
pasar ikan modern diperlukan fasilitas penjualan ikan yang modern sehingga dapat
mempertahankan kesegaran ikan sehingga pasar tetap bersih dan nyaman.
Pasar Ikan TPI Alok sebagai bagian dari desain menjadi tujuan utama dari
desain ini untuk membuat pengunjung atau pengguna lain dapat melakukan aktivitas
di kawasan TPI dengan nyaman dan memunculkan interaksi-interaksi antara
pengguna, lingkungan, dan bangunan yang sudah ada dapat membentuk sebuah ruang
publik yang dapat memberikan makna baru bagi pasar ikan disana sebagai sumber
kehidupan di daerah pesisir dan roda penggerak ekonomi serta menjadi kawasan
wisata baru untuk menikmati kebaharian Indonesia.

1.2 Rumusan Masalah


Bagaimana merancang Pasar Ikan dengan menerapkan konsep Arsitektur modern
untuk menanggapi permasalahan pada Kawasan TPI Alok ?

1.3 Maksud dan Tujuan


Untuk merancang Pasar Ikan dengan menerapkan konsep Arsitektur modern yang
dapat mengatasi masalah pada Kawasan TPI Alok.

1.4 Lingkup Pembahasan


Lingkup pembahasan lebih difokuskan pada ilmu arsitektur dengan konteks
pembahasan Perancangan Pasar Ikan Kawasan TPI Alok yang menerapkan konsep
Arsitektur modern yaitu pada fasilitas-fasilitas pasar ikan sebagai solusi untuk
mengatasi masalah pada Kawasan TPI Alok.

1.5 Sistematika Penulisan


BAB I PENDAHULUAN
Bab ini berisi tentang kajian latar belakang, rumusan masalah, maksud dan

tujuan, lingkup pembahasan, sistematika pembahasan, dan kerangka berpikir.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA


Bab ini berisi pembahasan umum dan khusus yang bersumber dari literatur-
literatur mengenai hal-hal yang berkaitan dengan perancangan pasar ikan.

2
BAB III METEDOLOGI PENELITIAN
Bab ini berisi penjelasan tentang metedologi perencanaan yang dipakai dalam

perancangan ini, metode pemilihan lokasi, dan metode perancangan.

BAB IV ANALISIS PERANCANGAN


Bab ini membahas tentang analisis yang dilakukan terhadap kondisi lapangan,

nilai estetis pada bangunan serta pola aktivitas pelaku kegiatan.

BAB V KONSEP PERANCANGAN


Bab ini membahas menegenai konsep perancangan yang dilakukan, adapun

jenis konsep yang dibahas yaitu perancangan tapak (sirkulasi dan pencapaian,

tata masa, tata hijau), konsep perancangan arsitektur (gubahan masa, fasad

bangunan dan tata ruang dalam), konsep perancangan struktur (sistem

struktur dan material), dan konsep perancangan utilitas (tata air, tata cahaya,

tata udara, tata suara, sampah, pencegahan kebakaran, pengangkal petir,

komunikasi dan listrik).

3
1.6 Kerangka Berpikir

PERANCANGAN PASAR IKAN KAWASAN TPI ALOK


DENGAN KONSEP ARSITEKTUR MODERN

LATAR BELAKANG TUJUAN


TINJAUAN PUSTAKA
TINJAUAN PUSTAKA

Untuk merancang pasar ikan dengan


Masalah utilitas dan sirkulasi serta tidak adanya menerapkan konsep modern yang dapat
fasilitas pasar ikan sebagai wadah aktivitas jual mengatasi masalah utilitas dan sirkulasi pada
beli ikan dari fungsi TPI Alok Kawasan TPI Alok

TINJAUAN
TINJAUAN PUSTAKA
PUSTAKA

o Studi Literatur
o Studi Banding

A N APUSTAKA
TINJAUAN LISA

Analisa Tapak, Analisa Ruang, Analisa Bentuk

K OPUSTAKA
TINJAUAN NSEP

Konsep Tapak, Konsep Ruang, Konsep Struktur, Konsep Utilitas, Konsep Bentuk.

DES
TINJAUAN AIN
PUSTAKA

4
BAB II
TINJAUAN DAN LANDASAN TEORI

2.1 Tinjauan Umum

2.1.1 Pengertian Pasar


Pasar merupakan sebuah tempat bertemunya pembeli dengan penjual guna melakukan
transaksi ekonomi yaitu untuk menjual atau membeli suatu barang dan jasa atau
sumber daya ekonomi dan berbagai faktor produksi lainnya. Aktivitas perekonomian
yang terjadi di pasar didasarkan dengan adanya kebebasan dalam bersaing, baik itu
untuk pembeli maupun panjual. Penjual mempunyai kebebasan untuk memutuskan
barang atau jasa yang seharusnya untuk diproduksi serta yang akan didistribusikan.
Sedangkan bagi pembeli atau konsumen mempunyai kebebasan untuk membeli dan
membeli barang atau jasa yang sesuai tingkat daya belinya.
Pengertian Pasar Menurut Ahli (Fatoni, 2014) :

1. Hendra Ma’aruf
Kata pasar mempunyai 3 pengertian, antara lain :
o Pasar dalam arti “tempat”, merupakan sebuah tempat untuk bertemunya
para penjual dengan pembeli.
o Pasar dalam arti “penawaran serta permintaan”, merupakan pasar sebagai
tempat terjadinya kegiatan transaksi jual beli.
o Pasar dalam arti “sekumpulan anggota masyarakat yang mempunyai
kebutuhan serta daya beli”, lebih merujuk pada dua hal, yaitu daya beli dan
kebutuhan. Pasar merupakan sekumpulan orang yang berusaha untuk
mendapatkan jasa atau barang serta mempunyai kemampuan untuk
membeli barang tersebut.
2. William J. Stanton
Pasar adalah sekumpulan orang yang memiliki keinginan untuk puas, uang yang
digunakan untuk berbelanja, serta memiliki kemauan untuk membelanjakan
uang tersebut.
3. Kotler dan Amstrong
Pasar merupakan seperangkat pembeli aktual dan juga potensial dari suatu
produk atau jasa. Ukuran dari pasar sendiri tergantung dengan jumlah orang
yang menunjukkan tentang kebutuhan, mempunyai kemampuan dalam
bertransaksi. Banyak pemasar yang memandang bahwa penjual dan pembeli
sebagai sebuah pasar, dimana penjual tersebut akan mengirimkan produk serta

5
jasa yang mereka produksi dan juga guna menyampaikan atau
mengkomunikasikan kepada pasar. Sebagai gantinya, mereka akan mendapatkan
uang dan informasi dari pasar tersebut.
4. KBBI
Pasar merupakan tempat untuk sekumpulan orang melakukan transaksi.
5. Wikipedia
Pasar adalah salah satu dari berbagai sistem, institusi, prosedur, hubungan sosial
dan infrastruktur dimana usaha jual beli, jasa dan tenaga kerja untuk orang-
orang dengan berbagai imbalan uang.

2.1.2 Jenis Pasar


Menurut Hentiani (2011), jenis-jenis pasar dibagi menjadi sebagai berikut:
1. Jenis pasar menurut jenis barang
Jenis-jenis pasar menurut jenis barangnya, yaitu beberapa pasar yang hanya
menjual satu jenis barang tertentu, misalnya :
o Pasar Hewan
o Pasar Sayur
o Pasar Ikan dan Daging
o Pasar Loak
2. Jenis pasar menurut bentuk kegiatannya
Menurut dari bentuk kegiatannya pasar dibagi menjadi 2 yaitu pasar nyata
ataupun pasar tidak nyata (abstrak).
o Pasar Nyata
Pasar nyata adalah pasar dimana barang-barang yang akan diperjual belikan
dan dapat dibeli oleh pembeli. Contoh pasar tradisional dan pasar swalayan.
o Pasar Tidak Nyata (Abstrak)
Pasar abstrak adalah pasar dimana para pedagangnya tidak menawar barang-
barang yang akan dijual dan tidak membeli secara langsung tetapi hanya
menggunakan surat dagangnya saja. Contoh pasar online, pasar saham, pasar
modal, dan pasar valuta asing.

3. Jenis Pasar Menurut Cara Transaksinya

o Pasar Tradisional
Pasar tradisional adalah pasar yang bersifat tradisional dimana para penjual
dan pembeli dapat mengadakan tawar menawar secara langsung. Barang-
barang yang diperjual belikan adalah barang yang barang kebutuhan pokok.

6
o Pasar Modern
Pasar modern adalah pasar yang bersifat modern dimana barang-barang
diperjual belikan dengan harga pas dan dengan layanan sendiri. Tempat
berlangsungnya pasar ini adalah di mall, plaza, dan tempat-tempat modern
lainnya.

2.1.3 Pasar Ikan Modern


Menurut Direktorat Perikanan, Pasar Ikan Modern adalah pasar ikan yang
dilengkapi dengan penjualan ikan segar dan ikan olahan dengen memenuhi standar
sanitasi dan higienis sehingga dapat menjaga kualitas produk agar sesuai dengan
persyaratan jaminan keamanan pangan (foodsafety). Fasilitas sanitasi yang tersedia
pada pasar adalah sarana fisik bangunan dan perlengkapan yang digunakan untuk
memelihara kualitas lingkungan pasar serta mengendalikan kondisi lingkungan
disekitar pasar yang dimana tidak merugikan kesehatan manusia. Fasilitas sanitasi
yang harus tersedia diantaranya adalah sarana air bersih, toilet, saluran limbah,
tempat cuci tangan, bak sampah, kamar mandi, serta fasilitas kebersihan lainnya.

2.1.4 Spesifikasi Teknis Pasar Ikan Modern


Spesifikasi Teknis Pasar Ikan Modern disesuaikan dengan lokasi dan bentuk
bangunan. Pasar ikan modern memuat area lapak, lapak kering, serta kuliner dan
kios. Beberapa spesifikasi bangunan diantaranya :

1. Spesifikasi Lahan
o Lokasi pembangunan Pasar Ikan Modern merupakan tempat yang strategis,
sudah ada aktivitas jual beli (embrio pasar), mudah diakses/dijangkau, dan
berada di tempat keramaian orang.
o Lahan adalah milik pemerintah daerah Provinsi atau Kabupaten/Kota, yang
dibuktikan dengan sertifikat yang sah dan lainnya dan tidak dalam keadaan
sengketa.
o Lahan merupakan lahan matang/siap bangun yang tidak memerlukan
pengurukan dan pematangan lahan.
o Lahan dengan luasan tertentu yang mencukupi untuk bangunan dan fasilitas
pendukung lainnya serta pengembangannya.
o Tidak berlokasi di daerah yang mudah tergenang air atau banjir.
o Tersedia infrastruktur yang memadai seperti akses jalan, sumber air bersih
dan jaringan listrik.

7
2. Spesifikasi Bangunan
Bangunan untuk Pasar Ikan Modern sekurang-kurangnya harus memenuhi
persyaratan teknis sebagai berikut :
a. Dinding
o Kontruksi bangunan dinding tertutup. Permukaan dinding harus rata
dan halus, berwarna terang dan tidak lembab dan mudah dibersihkan.
Untuk itu dibuat dari bahan yang kuat, kering, tidak menyerap air, dan
dipasang rata tanpa celah/retak.
o Dinding dapat dilapisi plesteran atau porselen agar tidak mudah
ditumbuhi oleh jamur atau kapang. Keadaan dinding harus dipelihara
agar tetap utuh, bersih dan tidak terdapat debu atau kotoran lain yang
berpotensi menyebabkan pencemaran pada ikan yang dipasarkan.
o Kondisi dinding dapat dikonstruksi tertutup ataupun dikonstruksi semi
tertutup (kombinasi antara beton permanen serta kisi-kisi dan kasa
maupun hanya kasa/ram), disesuaikan dengan jumlah anggaran yang
tersedia.
b. Lantai
o Lantai berwarna terang, kedap air, rata tidak berpori, dan mudah
dibersihkan.
o Lantai dengan ketinggian tertentu dari permukaan tanah, agar produk
terjaga kebersihannya.
o Pertemuan antara lantai dan dinding dibuat melengkung tanpa sudut
agar mudah dibersihkan.
o Untuk ruang basah (ikan segar), lantai dibuat dengan kemiringan
tertentu ke arah saluran pembuangan (drainase) sehingga lantai tetap
kering dan air tidak menggenang.
c. Saluran Pembuangan/Drainase
o Ruang pemasaran ikan segar/hidup harus dilengkapi dengan saluran
pembuangan (drainase) dengan kapasitas yang memadai. Saluran harus
terbuat dari bahan yang kedap air, rata tidak berpori dan halus agar
mudah dibersihkan.
o Kontruksi bagian dasar saluran harus berbentuk melengkung/berbentuk
“U” agar mudah dibersihkan.

8
o Untuk menjamin kenyamanan dan keselamatan pengunjung serta
mencegah masuknya binatang pengerat, maka saluran harus ditutup
dengan jeruji logam atau bahan sejenisnya.
d. Atap
o Atap harus terbuat dari bahan yang mampu melindungi produk yang
diperdagangkan dari sinar matahari, hujan dan padatan lain yang akan
mengakibatkan terjadinya kontaminasi dan kerusakan fisik ikan serta
kemunduran mutu ikan.
o Atap harus memiliki kemiringan yang cukup untuk menghindari
terjadinya genangan air pada atap dan mengantisipasi kebocoran.
o Atap dapat dilengkapi dengan ventilator roof yang berfungsi untuk
mengeluarkan udara panas dari dalam ruangan.
e. Penerangan
o Intensitas pencahayaan ruangan ruang pemasaran harus cukup terang
untuk melakukan pekerjaan penanganan ikan secara efektif.
o Ruangan pemasaran dapat dilengkapi dengan lampu penerangan yang
dilengkapi dengan pelindung untuk menghindari pecahan lampu
mengkontaminasi produk.
f. Ventilasi Udara
Bangunan atau ruangan tempat pemasaran harus dilengkapi dengan
ventilasi yang dapat menjaga keadaan nyaman dengan kisaran suhu antara
28ºC – 32ºC. Ventilasi harus cukup untuk mencegah udara ruangan tidak
terlalu panas, mencegah terjadinya kondensasi uap air atau lemak pada
lantai, dinding atau langit-langit, dan membuang aroma tidak sedap, asap
dan pencemaran lain dari ruangan.
g. Fasilitas
o Meja Display
Jenis desain konstruksi meja displai dapat disesuaikan dengan produk
yang dipasarkan. Meja displai untuk memasarkan ikan segar memiliki
persyaratan sebagai berikut:
- Meja displai ikan segar dapat terbuat dari bahan yang mudah untuk
dibersihkan, berupa meja permanen beton berkeramik maupun meja
tidak permanen berbahan stainlesssteel dengan ketebalan minimal 8,5
mm.

9
- Memiliki kemiringan yang cukup sehingga memudahkan air lelehan
es maupun lendir dan darah ikan terbuang ke saluran pembuangan.
- Setiap meja dilengkapi pipa pembuangan air limbah yang terhubung
langsung ke saluran pembuangan utama. o Memiliki ukuran (dimensi)
yang memadai, memenuhi karakteristik konstruksi yang cocok bagi
produk maupun orang yang bekerja.

Persyaratan meja/rak displai untuk memasarkan produk ikan kering atau


olahan sebagai berikut:

- Meja displai ikan kering/olahan terbuat dari bahan yang mudah untuk
dibersihkan, berupa meja permanen dilapisi bahan keramik maupun
meja tidak permanen berbahan stainlesssteel dengan ketebalan
minimal 8,5mm.
- Meja dilengkapi dengan etalase terbuat dari kaca atau bahan lainnya
yang didesain sedemikian rupa untuk menghindari kontaminasi
terhadap produk yang dipasarkan.

Persyaratan meja display untuk memasarkan produk ikan beku sebagai


berikut:

- Meja displai ikan beku terbuat dari bahan yang mudah untuk
dibersihkan, berupa meja permanen yang dilapisi bahan
isolasipendingin untuk menahan suhu ikan maupun meja dengan
mesin pendingin seperti freezer.
- Meja display ikan beku dapat dilengkapi dengan penutup kaca.
o Meja Penyiangan
- Meja penyiangan digunakan untuk proses penanganan ikan yang
didesain sedemikian rupa sehingga tidak mengkontaminasi ikan yang
sedang dipajang pada meja displai, meja dapat dikonstruksi secara
terpisah ataupun menyatu dengan meja displai ikan.
- Meja ini terbuat dari bahan yang mudah untuk dibersihkan, dapat
dibuat berbahan beton permanen dilapisi keramik maupun
stainlesssteel.

10
- Disetiap meja penyiangan dilengkapi dengan saluran/kran air untuk
mensuplai air bersih, serta lubang saluran pembuangan limbah cair
yang terhubung dengan saluran drainese.
o Fasilitas Cuci Tangan atau Wastafel
- Fasilitas cuci tangan ditempatkan di beberapa titik lokasi yg mudah
dijangkau konsumen serta dilengkapi dengan sabun dan air yg
mengalir dan limbahnya dialirkan ke saluran pembuangan yg tertutup.
- Wastafel terbuat dari bahan yang halus, kedap air dan mudah untuk
dibersihkan.
o Fasilitas Pengelolaan Sampah
- Setiap lapak penjualan ikan harus dilengkapi dengan tempat sampah
tertutup yang terbuat dari bahan yang tidak berkarat, mudah untuk
dibersihkan serta tidak mudah mengkontaminasi produk. Tempat
sampah ini digunakan untuk menampung limbah hasil penyiangan
(sisik, sirip, insang, dan sisa hasil penyiangan lainnya).
- Dilorong los penjualan ikan harus disediakan tempat sampah, yang
terpisah untuk menampung jenis sampah organik dan anorganik.
- Tersedia Tempat Pembuangan Sementara (TPS), sesuai dengan
Keputusan Menteri Kelautan Dan Perikanan Republik Indonesia
Nomor 52A/KEPMEN-KP/2013 Tentang Persyaratan Jaminan Mutu
Dan Keamanan Hasil Perikanan Pada Proses Produksi, Pengolahan
Dan Distribusi.
- Sampah harus dikelola setiap hari agar tidak terjadi penumpukan
sampah yang mengakibatkan timbulnya sumber kontaminasi dan
pencemaran lingkungan
o Instalasi Dan Sumber Air Bersih
- Setiap Pasar Ikan Modern harus dilengkapi dengan instalasi air bersih
yang digunakan untuk proses penanganan ikan serta pencucian
peralatan/lantai maupun fasilitas pasar lainnya.
- Air yang digunakan untuk penanganan ikan adalah air yang memiliki
standar kualitas air minum sesuai dengan SNI.
- Dilengkapi dengan tandon air untuk menjamin kesinambungan
ketersediaan air untuk penanganan ikan, kegiatan pembersihan dan
lain-lain.

11
o Toilet dan Kamar Mandi
Lokasi toilet harus terpisah dari tempat penjualan serta memiliki pintu
yang tidak menghadap langsung ke ruang proses penanganan dan
pemasaran ikan.
o Fasilitas Pengelolaan Air Limbah
- Setiap Pasar Ikan Modern minimal dilengkapi dengan bak kontrol air
limbah yang digunakan untuk memfilter air limbah sebelum dibuang ke
saluran umum.
- Apabila memungkinkan dari aspek anggaran, sebaiknya Pasar Ikan
Modern dilengkapi dengan Instalasi Pembuangan Air Limbah (IPAL),
Coldstorage, iceflakemachine dan sarana pendukung lainnya.

2.2 Tinjauan Khusus


2.2.1 Definisi Arsitektur Modern
Pengertian Arsitektur Modern menurut Wasilah, dalam pengantar buku Gerakan
Arsitektur Modern adalah keberanian tindakan merombak konsep-konsep lama,
memadukan keanekaragaman gaya, tradisi menjadi satu kesepakatan baru yang
prosesnya berpijak dari aspek- aspek fungsi, material, ekonomi, dan sosiologi.

Menurut Rayner Banham pada bukunya yang berjudul “ageofthe master : A Personal
View Of Modern Architecture” tahun 1978, perkembangan arsitektur modern
menekankan pada kesederhanaan suatu desain dengan menganut formfollowfunction
(bentuk mengikuti fungsi).Konsep modern ini lebih mengutamakan pada fungsi ruang
dan fasilitas serta penampilan bangunan bercitra modern.

2.2.2 Kajian Arsitektur Modern

Menurut Suardana (2007), Penerapan arsitektur modern dalam sebuah bangunan dapat
diterapkan dalam penataan ruang, bentuk massa, hingga tampilan fasad. Dalam
perancangan pasar tradisional, ada beberapa hal yang dapat digunakan sebagai
parameter acuan rancang sebuah pasar tradisional bercitra modern, sebagai berikut :
o Ruang kegiatan jual beli berdasarkan kelompok dagang
o Terlindung dari pengaruh cuaca, hujan, panas, dan bau
o Memanfaatkan pemasukan cahaya alami
o Memposisikan sirkulasi udara secara optimal

12
2.3 Studi Banding
2.3.1 Tsukiji Fish Market / Toyosu Fish Market, Jepang

Gambar 2.3.1 Tsukiji Fish Market


Sumber : Google Image

Tsukiji Fish Market / Toyosu Fish Market merupakan pasar ikan yang terletak di
Tsukiji, pusat Tokyo antara Sungai Sumida dan distrik perbelanjaan Ginza kelas atas.
Pasar ini di bangun lebih modern dengan Fasilitas – fasilitas dan infrastruktur yang
lebih ter-organisasi. Sehingga tetap menciptakan pasar ikan modern yang bersih, tidak
becek, dan tidak bau. Pasar ini memiliki 3 masa bangunan utama antar lain 1 bangunan
gedung tempat menjual sayuran dan 2 bangunan gedung tempat menjual hasil laut
(Fisheries Intermediate Wholesale Market Building dan Fisheries Wholesale Market
Building dan Management Facilities Building).

Berikut pembagian area pada bangunan Tsujuki Fish Market :


1. Fisheries Intermediate Wholesale Market Building
Pada area ini berisi barisan toko yang menjual aneka ragam makanan hasil laut. Dari
kios – kios penjual ikan segar, kedai makanan dan minuman, hingga toko – toko
retail. Dan pada bagian atap bangunan ini terdapat Green Roof Plaza dengan view
laut.

a. Area Pasar – Restaurant


Di gedung ini terdapat 22 restaurant.

Gambar 2.3.1a. Area Kuliner


Sumber : Google Image

13
b. Area Edukasi Pengunjung
Terdiri dari galeri pandang yang berisikan panel – panel informasi tentang
perikanan. Pengunjung juga dapat melihat melalui jendela kaca untuk melihat
kegiatan jual beli pada gedung ini melalui area galeri ini.

Gambar 2.3.1 b. Galeri dan Lorong Edukasi


Sumber : Google Image

c. Toko Retail
Pada area ini terdiri dari kios – kios yang menjual ikan kering, makanan, hingga
peralatan memasak dan perikanan.

Gambar 2.3.1c. Kios-Kios


Sumber : Google Image

d. Green Roof Plaza


Pengunjung dapat bersantai dengan melihat pemandangan menara Tokyo, laut,
Jembatan Pelangi dan pemandangan lainya.

Gambar 2.3.1 d. Green Rooftop


Sumber : Google Image

14
e. Fisheries Wholesale Market Building dan Management Facilities Building
Gedung ini adalah tempat dimana berlangsungnya kegiatan pelelangan ikan dan
kantor manajemen pengurus pasar. Produk laut dari jepang dan luar negeri di
kumpulkan di gedung ini nantinya produk – produk tersebut akan di jual kepada
perantara dan peserta pasar melalui proses lelang atau transaksi jual beli biasa.
Fasilitas menejemen pada gedung in terdiri dari kantor – kantor: antara lain
kantor metropolitan dan berbagai bisnis Tokyo, serta Pusat PR yang memberikan
informasi tentang struktur dana sejarah pasar ini.

- Restaurant dan Perpustakaan


Dalam gedung ini memiliki 13 restauran dan perpustakaan mini.

Gambar 2.3.1e. Restauran dan Perpustakaan


Sumber : Google Image

- Hall Pengunjung dan Informasi pengunjung


Berupa ruangan dengan panel – panel yang memberikan informasi tentang
produk laut dan bisnis perikanan serta terdapat replika Ikan tuna terbesar yang
pernah di jual di pasar tsujiki terdahulu dan pengunjung dapat melihat proses
pelelangan melalui jendela kaca.

Gambar 2.3.1 e. Hall dan Area Observasi Pengunjung


Sumber : Google Image

15
2.3.2 Auckland Fish Market , Selandia Baru

Gambar 2.3.2 Auckland Fish Market


Sumber : Google Image

Pasar Ikan Auckland berada di selandia baru. Tidak hanya sebagai pasar ikan,
tempat ini juga menjadi tujuan wisata karena dengan sistem tempat yang tertata
rapi, berish, dan tidak bau menarik minat para pengunjung. pasar ini terletak dekat
dengan dermaga perikanan yang berada di Auckland. Memiliki beberapa area dan
fasilitas seperti; Pusat pelelangan ikan, kantor dan pabrik pusat perikanan. Sekolah
masak makanan laut, fasilitas kuliner, dan perindustrian laut baik grosir maupun
eceran.
Ruang dalam bangunan pasar Auckland sangat bersih dan terstruktur rapi, inilah
yang menjadikan pasar ini di jadikan tujuan wisata juga karena tempat yang
nyaman bagi pengunjung. Interior bangunan menggunakan warna – warna cerah
sehingga ruangan menjadi sejuk dengan di dukung penataan pencahayaan buatan.

Gambar 2.3.2a. Interior Auckland Fish Market


Sumber : Google Image

Genangan air yang biasanya di temukan di pasar ikan sudah tidak terlihat di sini
karena pada bangunan ini menggunakan perkerasanyang menyerap air dan terdapat

16
saluran drainase air pada lantai di area yang berpotensi terkena air. Pemajangan
ikan tertata rapi pada bak – bak pajangan yang langsung tersistem dengan saluran
drainase sehingga tidak ada lagi genangan air pada lantai bangunan dan sirkulasi
pengunjung. sistem utilitas yang sudah teroganisir juga di perhatikan pada
bangunan ini.

Gambar 2.3.2b. Area Pemajangan Ikan


Sumber : Google Image

2.3.3 Pasar Ikan Modern Muara Baru, Jakarta

Gambar 2.3.3 Pasar Ikan Modern Muara Baru


Sumber : Google Image

Pasar Ikan Modern (PIM) Muara Baru adalah sebuah Pasar ikan yang terletak di
di kawasan bisnis kelautan dan perikanan Pelabuhan Perikanan Samudra (PPS)
Nizam Zachman, Jakarta. Pasar ini di desain minmalis dan memiliki fasad dengan
corak ikan ikan laut, dirancang minimalis agar pengunjung merasa lebih segar
pada area pasar Ikan Modern ini. Perbedaan Pasar ikan ini dengan pasar ikan
lainya karena di pasar ini Menerapkan konsep Bersih, Higienis, dan Rapi. Kesan
becek, kotor, dan bau sudah tidak ada di pasar ini.disini juga menerapkan pasar
yang “ One Stop Shoping “ artinya Yaitu konsep berbelanja kebutuhan suatu
produk dalam satu tempat atau sekali pemberhentian.

17
Bangunan ini terdiri dari tiga lantai dengan 894 kios basah (wet market) dan 155
kios kering (drymarket).

Gambar 2.3.3a. Kios Basah dan Kios Kering


Sumber : Google Image

Selain itu terdapat fasilitas lain, yaitu coldstorage, 8 foodcourt, ruang


pengepakan, Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL), klinik, dan mesin ATM.
Tak hanya itu, PIM menyediakan ruang pertemuan dan masjid.

Gambar 2.3.3b Fasilitas Pasar Ikan Modern Muara Baru


Sumber : Google Image

Setelah Berbelanja Ikan di area basah, pegunjung bisa langsung menikmati atau
mengelola hasil belanjaanya di Fasilitias Food Court yang ada. Dengan konsep
dan Fasilitas yang lebih modern dan lengkap ini mampu menarik wisatawan.

Gambar 2.3.3c. Food Court PIM


Sumber : Google Image

18
BAB III
ANALISIS DAN PEMBAHASAN

3.1 Aspek Manusia

3.1.1 Analisa Pelaku


Pelaku atauPengguna pasar antara lain :
1. Pedagang Pasar, melakukan perdagangan berupa jual beli ikan dengan
menggunakan ruangan yang telah di sediakan.
2. Pengunjung Pasar, terdiri dari anak-anak hingga orang dewasa yang melakukan
kegiatan membeli barang dagangan berupa ikan.
3. Pedagang Food Court, melakukan perdagangan berupa jualan olahan ikan
dengan menggunakan ruangan yang telah disediakan.
4. Pengunjung Food Court, terdiri dari anak-anak hingga oramg dewasa dengan
tujuan makan maupun menikmati pemandangan.

3.1.2 Analisa KegiatanPengguna


1. Pola Kegiatan Pedagang Pasar

TOILET

RUANG PERSIAPAN
DATANG PARKIR RETAIL PENYIMPANAN RETAIL
PENJUALAN

BERJUALAN

BEBERES

PULANG

Gambar 15. Diagram Pedagang Pasar


Sumber : Penulis, 2021

19
2. Pola Kegiatan Pengunjung Pasar
Pengunjung pasar ini hanya memiliki tujuan untuk berbelanja di pasar saja
kemudian pulang. Berikut ini adalah alur kegiatannya :

TOILET

DATANG PARKIR PASAR :


PULANG
 Berkeliling
pasar
 Berbelanja

Gambar 16. Diagram Pengunjung Pasar


Sumber : Penulis, 2021

3. Pola Kegiatan Pedagang Food Court

TOILET

RUANG PERSIAPAN
DATANG PARKIR RETAIL
PENYIMPANAN RETAIL
PENJUALAN

BERJUALAN

BEBERES

PULANG

Gambar 17. Diagram Pedagang Food Court


Sumber : Penulis, 2021

20
4. Pola Kegiatan Pengunjung Food Court

TOILET

Food Court :
DATANG PARKIR
PULANG
 Berkeliling
 Memesan
Makanan
 Makan

Gambar 18. Diagram Pengunjung Food Court


Sumber : Penulis, 2021

5. Pola Kegiatan Pengunjung Pasar dan Food Court


Pengunjung ini dikhususkan untuk pengunjung yang bertujuan untuk berbelanja
terlebih dahulu kebutuhan makanannya kemudian mengunjungi area foodcourt
atau pengunjung yang memilih langsung menuju foodcourt untuk makan.
Berikut ini adalah alur kegiatannya :

TOILET

DATANG PARKIR PASAR :

 Berkeliling
pasar
 Berbelanja MAKAN PULANG

FOODCOURT :

Memesan
Makanan dan
Makan

Gambar 19. Diagram Pengunjung Pasar dan Food Court


Sumber : Penulis, 2021

21
3.1.3 Analisa Kebutuhan Ruang
Berdasarkan hasil analisa pola kegiatan aktivitas, maka dibutuhkan ruang sebagai
fungsi untuk mewadahi pola aktivitas sebagai berikut :

PENGGUNA RUANG RUANG

Parkir
PEDAGANG PASAR Ruang Penyimpanan Ikan
Lapak Penjualan Ikan
Toilet

Parkir
PEDAGANG FOOD COURT Ruang Penyimpanan Ikan
Kasir
Stand Makan
Ruang Makan
Dapur
Toilet

Parkir
PENGUNJUNG PASAR Lapak Penjualan Ikan
Toilet

Parkir
PEGUNJUNG FOOD COURT Stan Makan
Ruang Makan
Toilet
Kasir

Tabel 1. Kebutuhan Ruang


Sumber : Penulis, 2021

3.1.4 Analisa Hubungan Ruang

1. Hubungan Ruang : Pasar Ikan

LAPAK RUANG TOILET


PARKIR

FOOD COURT

Gambar 20. Skema Hubungan Ruang Pasar Ikan


Sumber : Penulis, 2021

22
2. Hubungan Ruang : Food Court

STAND
KASIR
MAKANAN

PARKIR
TOILET
RUANG MAKAN

DAPUR
LAPAK

Gambar 21. Skema Hubungan Ruang Food Court


Sumber : Penulis, 2021

3.1.5 Analisa Zonasi Ruang

RUANG ZONA

PARKIR Publik

Publik

PASAR IKAN Lapak Penjualan Ikan

Toilet Privat

Kasir Privat

FOOD COURT
Stan Makanan Publik

Ruang Makan Publik

Dapur Privat

Toilet Privat

Tabel 2. Zonasi Ruang


Sumber : Penulis, 2021

23
3.1.6 Analisa Besaran Ruang

2 BESARAN RUANG PARKIR


JENIS STANDAR JUMLAH LUAS SIRKULASI TOTAL
RUANG KENDARAAN

Motor 2 m² 50 100 m² 20 % 3.320 m²


Mobil 13,20 5 66 m²
BESARAN RUANG PASAR IKAN

JENIS STANDAR JUMLAH LUAS SIRKULASI TOTAL


RUANG RUANG

Los
Penjualan
Ikan 3 m² 40 120 m² 20 % 2.484 m²
Segar
Toilet 1.06 m² 2 2.12 m²
Pria
Toilet 1.06 m² 2 2.12 m²
Wanita
BESARAN RUANG FOOD COURT
JENIS STANDAR JUMLAH LUAS SIRKULASI TOTAL
RUANG RUANG

Kios 9 m² 8 72 m²
Kasir 0.9 m² 4 3.6 m²
Ruang 1,9 m² 4 7.6 m² 20 % 1.994
Makan m²

Dapur 3,07 m² 4 12.28 m²


Toilet 1.06 m² 2 2.12 m²
Pria
Toilet 1.06 m² 2 2.12 m²
Wanita

Tabel 3. Besaran Ruang


Sumber : Penulis, 2021

24
3.2 Aspek Lingkungan
3.2.1 Analisa Pemilihan Tapak
Pemilihan lokasi tapak untuk Pasar Ikan yang berlokasi di Jl. Moa Toda, No. 49, Kota
Baru, Kec. Alok Timur, Kab. Sikka. Dalam memilih lokasi tapak ini
mempertimbangkan dari beberapa kriteria :
 Lokasi
 Potensi Tapak
 Aksesbilitas
Dari mempertimbangkan kriteria-kriteria tapak tersebut diharapkan dapat mampu
untuk memefasilitasi semua kegiatan dan aktifitas yang ada di Pasar Ikan.

3.2.2 Lokasi Tapak


Dalam pemilihan lokasi tapak perancangan Pasar Ikan, lokasi yang digunakan
merupakan Kawasan TPI Alok. Lokasi tapak adalah hal terpenting dalam
perencanaan tapak dengan memperhatikan sifat dari bangunan Pasar yang selalu
tumbuh berkembang mengikuti kemajuan dan perkembangan permukiman
penduduk.

Gambar 22. Kawasan TPI Alok


Sumber : Google Earth, 2021

3.2.3 Potensi Tapak


Potensi yang sangat baik untuk keberadaan sebuah Pasar Ikan yang baru. Dimana
saat ini daerah sekitar tapak merupakan Kawasan TPI Alok memiliki berbagai
potensi selain view ke laut tapak juga memiliki potensi bangunan yang sangat
potensial selain sudah adanya bangunan TPI lama tapak sangat dekat dengan
permukiman.

3.2.4 Aksesbilitas
Keberadaan tapak diakses dari Jl. Sultan Hassanudin.

25
3.3 Analisa Tapak
3.3.1 Lingkungan Makro
Beberapa hal yang membuat perkembangan Pasar Ikan TPI Alok dapat dipastikan
berkembang begitu pesat adalah :
 Tidak ada sarana penunjang kebutuhan pokok sehari-hari bagi masyarakat
sekitar.
 Pertumbuhan penduduk yang semakin meningkat.
 Akses yang mudah menuju tapak.

3.3.2 Lingkungan Mikro


 Utara : Laut Flores
 Selatan : Jl. Moa Toda
 Timur : Laut Flores
 Barat : Laut Flores

3.3.3 Pencapaian
Analisa :
- Akses menuju site mudah karena terletak pada kawasan TPI Alok yang sudah
memiliki infrastruktur dan akses transportasi cukup baik. Sebagian besar aktivitas
aksesblilitas menggunakan kendaraan bermotor, pejalan kaki, serta mobil pick up
(box ikan). Untuk akses menuju kawasan TPI Alok dapat di akses dari Jl. Sultan
Hassanudin.

Gambar 23. Kondisi Transportasi


Sumber : Analisis Penulis, 2021

- Banyak kendaraan yang keluar dari kawasan TPI mengikuti akses masuk
(entrance) hal ini menyebabkan sirkulasi lalu lintas kendaraan macet dan tidak
teratur.

Gambar 24. Kondisi Akses Keluar Kawasan


Sumber : Analisis Penulis, 2021

26
Jl. Moa Toda

Jl. Sultan Hassanudin

Tanggapan :
Pada arah Jl. Moa Toda (arah barat) dan Jl. Sultan Hassanudin tetap digunakan
sebagai entrance, karena mudah dicapai dengan berbagai transportasi.
Kelebihan : Memudahkan pengunjung untuk melalui tapak dikarenakan
jalannya cukup lebar dan mudah dicapai dengan berbagai arah
transportasi.
Kekurangan : Kondisi jalan yang sedikit rusak dan tidak adanya jalur
pedestrian.

3.3.4 Parkir dan Sirkulasi


Analisa :
- Pada Kawasan ini belum tersedia lahan parkir sehingga pengendara memarkir
kendaraan sepanjang Jl. Moa Toda.

Gambar 25. Kondisi Parkir On Street


Sumber : Analisis Penulis, 2021

- Kendaraan seperti sepeda motor dan mobil box ikan di parkir dengan tidak teratur
dalam kawasan TPI

Gambar 26. Kondisi Parkir dalam Kawasan TPI


Sumber : Analisis Penulis, 2021

27
- Sirkulasi antara pejalan kaki dan kendaraan dalam kawasan tidak teratur karena
tidak adanya area parkir yang menyebabkan kendaraan parkir di sembarang
tempat.

Gambar 27.Kondisi Sirkulasi dalam Kawasan TPI


Sumber : Analisis Penulis, 2021

Tanggapan :
- Menambah trotoar disetiap jalan menuju berbagai bangunan.
Kelebihan : Membantu pejalan kaki lebih teratur dan mudahnya
akses
Kekurangan : Butuh lahan dan perancangan yang terkombinasi
dengan bangunan.
- Mengatur jalan atau sirkulasi yang baik dan teratur.
Kelebihan : sirkulasi lancar dan mudah dicapai.
Kekurangan : butuh perancangan dan lahan tambahan.

3.3.5 Pandangan
Analisa :
Analisa pandangan dalam kawasan TPI Alok ini memiliki potensi pandangan yang
bagus pandangan ke arah utara dan arah timur yang langsung berhadapan dengan view
Laut Flores.

Gambar 28. Kondisi Pandangan Arah Utara dan Timur


Sumber : Analisis Penulis, 2021

Tanggapan :

- Memberikan banyak bukaan seperti jendela material terbuka.


Kelebihan : Menghasilkan penghawaan yang baik dan pandangan yang
dapat memunculkan keluasan ruangan.
Kekurangan : Menambah polusi udara dan suara.

28
- Membuat struktur tiang-tiang terbuka sebagai ruang pelelangan yang memerlukan
ruangan terbuka yang sangat lebar.
Kelebihan : Menghasilkan kesan yang luas dan penghawaan lebih serta
cepat membuang polusi udara dalam ruangan pelelangan.

3.3.6 Angin
Analisa :
- Lokasi terletak berbatasan langsung dengan laut yang intensitas angin tinggi.
Angin dengan intensitas tinggi yaitu dari arah utara dan arah timur.

Gambar 29. Kondisi Angin Arah Utara dan Timur


Sumber : Analisis Penulis, 2021

- Angin dengan intensitas sedang yaitu dari arah barat.

Gambar 30. Kondisi Angin Arah Barat


Sumber : Analisis Penulis, 2021

LAUT FLORES

LAUT FLORES

Tanggapan :
- Memberikan vegetasi sebagai penyaring angin.
Kelebihan : Mengurangi intensitas angin.
Kekurangan : Butuh tambahan lahan dan perawatan.
- Membuat desain fasad bangunan.
Kelebihan : Meminimalisir angin dan menambah estetika bangunan.

29
Kekurangan : Menambah perancangan khusus dan biaya.
- Memberikan perancangan udara dengan cross ventilation.
Kelebihan : Memberikan penghawaan yang maksimal.
Kekurangan : Membuat perancangan yang rumit dan pengaplikasian lebih.
- Merancang tatanan massa bangunan dengan mengarahkan angin.
Kelebihan : Mengurangi pencapaian angin dalam tapak dan angin
terarahkan.
Kekurangan : Membutuhkan perancangan yang rumit dan analisis yang
ekstra.

3.3.7 Matahari
Analisa :
Posisi site searah dengan jalur matahari. Sinar matahari pagi dan sore hari langsung
masuk ke dalam site tanpa terhalang.

Gambar 31.Kondisi Matahari


Sumber : Analisis Penulis, 2021

Tanggapan :
- Memberikan vegetasi sebagai penghambat polusi silau sinar matahari dan penyaring panas.
Kelebihan : Mengurangi panas dan silau matahari serta mentralisir polusinya.
Kekurangan : Membutuhkan tambahan lahan.
- Memberikan ruang-ruang terbuka yang lebar dan material pengurangan panas.
Kelebihan : Panas akan terbagi dan meminimalisir silau serta ruangan jadi
terang.
Kekurangan : Butuh perancangan yang baik dan biaya lebih.

30
3.3.8 Analisa Utilitas
Analisa :
- Lokasi site sudah memiliki jaringan listrik dan telepon.

Gambar 32. Kondisi Jaringan Listrik dan Telepon


Sumber : Analisis Penulis, 2021

- Jaringan air bersih dari PDAM


- Sudah ada drainase. Namun kondisi saluran drainase tidak ditata dengan baik.

Gambar 33. Kondisi Drainase


Sumber : Analisis Penulis, 2021

- Kurangnya pengolahan jaringan air kotor dan limbah yang menimbulkan becek dan
bau tak sedap.

Gambar 34.Kondisi Jaringan Air Kotor dan Limbah


Sumber : Analisis Penulis, 2021

- Minimnya tempat sampah dan kurangnya pengolahan tempat pembuangan sampah.

Gambar 35. Kondisi Tempat Sampah


Sumber : Analisis Penulis, 2021

31
Tanggapan :
- Jaringan Listrik
- Menggunakan genset
Kelebihan : Sebagai cadangan sumber listrik.
Kekurangan : Butuh biaya lebih.
- Menggunakan panel surya
Kelebihan : Sebagai cadangan sumber listrik.
Kekurangan : Butuh biaya lebih.
- Menggunakan bukaan yang banyak
Kelebihan : Memaksimalkan pencahayaan alami dalam ruangan dan
membantu mengurangi kelembapan dalam ruangan.
Kekurangan : Menambah polusi udara dan suara.
- Jaringan Air Bersih
- Menggunakan tandon bawah
Kelebihan : Mudah dalam pemuatan dan perancangan.
Kekurangan : Dalam menyalurkan membuthkan bantuan tenaga.
- Menggunakan tandon atas
Kelebihan : Memudahkan dalam penyaluran.
Kekurangan : Perlu perhatikan dalam penempatan.
- Saluran Drainase
- Mengalirkan semua limbah air kotor ke saluran drainase.
Kelebihan : Mudah
- Menggunakan bak resapan untuk menampung air kotor.
Kelebihan : Limbah bisa dipergunakan lagi.
Kekurangan : Butuh biaya tambahan.
- Memperluas daerah resapan air.
Kelebihan : Kandungan air tanah tetap terjaga
Kekurangan : Butuh bahan.
- Saluran TPS
- Menyediakan tempat-tempat sampah di setiap area.
Kelebihan : Sampah-sampah tidak dibuang disembarang tempat.
Kekurangan : Butuh biaya tambahan.

3.3.9 Analisa Zoning


Pembagian zona pada kawasan TPI Alok sebagai berikut :

- Zona publik terdiri dari pintu masuk (entrance), area penurunan ikan, area loading
dock, pasar ikan.
- Zona semi publik terdiri dari perkantoran.
- Zona privat terdiri dari ruang kerja manajer.
- Zona service terdiri dari ruang produksi es dan garam, area penyimpanan ikan,
gudang, ruang utilitas dan toilet.

32
ZONA PUBLIK

ZONA SEMI PUBLIK

ZONA PRIVAT

ZONA SERVICE

Gambar 36. Analisa Zoning


Sumber : Analisis Penulis, 2021

3.4 Analisa Bentuk Bangunan


Konsep bentuk dasar bangunan Pasar Ikan TPI Alok adalah bentuk persegi panjang.

33
BAB IV
KONSEP PERANCANGAN

4.1 Konsep Tapak


4.1.1 Konsep Tapak Terpilih

Tapak yang digunakan


untuk merancang pasar
ikan

4.1.2 Konsep Aksesbilitas

Akses kendaraan
Akses kendaraan
pengelola dan
servis
pengunjung

- Untuk memudahkan akses masuk dan keluar kendaraan pengelola ke kantor


TPI dan pengunjung ke pasar ikan dan food court sehingga dibuat pintu masuk
dan pintu keluar dua arah yaitu akses masuk dan keluar kendaraan pengunjung
dan pengelola TPI melalui Jl. Moa Toda (sisi barat).

- Untuk memudahkan akses masuk dan keluar kendaraan servis seperti area
loading dock sehingga dibuat pintu masuk dan pintu keluar dua arah yaitu
akses masuk dan keluar kendaraan servis melalui Jl. Moa Toda (sisi timur).

34
4.1.3 Konsep Sirkulasi dan Parkir

Parkir Kendaraan Pengelola TPI

Parkir Kendaraan Parkir Kendaraan Servis


Pengunjung

- Sirkulasi kendaraan dipisahkan menjadi dua bagian. Yang pertama merupakan


sirkulasi kendaraan pengunjung Pasar Ikan serta Food Court dan pengelola TPI.
Yang kedua sirkulasi kendaraan servis. Pembagian area parkir ini ditujukan untuk
menciptakan sirkulasi kendaraan yang lebih teratur, dimana setiap jenis kendaraan
dan penggunanya memiliki area parkir masing-masing yang sesuai dengan
fungsinya.
- Material pada area parkir menggunkan perkerasan berupa paving block.

Gambar Paving Block

4.1.4 Konsep Orientasi Bangunan dan View


- Bangunan diarahkan menurut orientasi Barat-Selatan.
- Potensi pandangan keluar pada bagian Utara-Timur yaitu pemandangan laut flores
dengan memaksimalkan bukaan.

4.1.5 Konsep Zoning


- Zona Publik, terdiri dari parkir dan pasar ikan diletakkan pada zona yang mudah
dicapai serta dekat dari jalan utama.
- Zona Semi-Publik, terdiri dari kios dan area makan (food court) diletakkan pada
zona yang mempunyai tingkat kebisingan sedang.
- Zona Service, terdiri dari dapur, toilet, gudang diletakkan pada zona yang mudah
diakses.

35
4.2 Konsep Ruang

4.2.1 Konsep Penghawaan


Konsep penghawaan menggunkaan konsep penghawaan alami yaitu penggunaan
sistem penghawaan yang dioptimalkan. Sistem penghawaan ke dalam bangunan Pasar
Ikan menggunakan sistem Cross Ventilation. Pada sistem ini udara diatur sedemikian
rupa agar bisa mengalir dari satu titik ventilasi udara menuju titik ventilasi udara yang
lainnya.

Gambar Sistem Cross Ventilation

4.2.2 Konsep Sirkulasi


Konsep sirkulasi memakai sistem sirkulasi grid pada area los pasar untuk
memudahkan akses para pengunjung dalam mengakses tiap ruang-ruang dagang di
dalam pasar dengan lebar koridor minimal 2 meter.

Gambar Sirkulasi Area Los Pasar

4.2.3 Konsep Pencahayaan


- Konsep pencahayaan memakai pencahayaan alami dalam ruangan dengan
memanfaatkan sinar matahari yang masuk. Pada area pasar ikan lebih banyak
menggunakan daylighting.
- Pada area food court menggunakan pencahayaan alami dan pencahayaan buatan.

4.2.4 Konsep Zoning


- Zona basah yaitu berupa perdagangan ikan. Perletakan zona basah yaitu pada lantai
1 bangunan.
- Zona kering yaitu berupa kios dan food court. Perletakan zona kering yaitu pada
lantai 2 bangunan.

36
4.3 Konsep Utilitas
4.3.1 Sistem Air Bersih
Sistem penyaluran air bersih berasal dari PDAM yang disalurkan ke tank kemudian
dialirkan ke lapak ikan, washtafel, dan toilet.
LAPAK IKAN

PDAM
TANK WASHTAFEL
SUMUR
BOR TOILET

4.3.2 Sistem Air Kotor


Sistem pembuangan air kotor berupa black water berasal dari toilet/closet disalurkan
langsung ke septictank.

4.3.3 Sistem Pengolahan Limbah


Untuk pasar ikan, limbah dibedakan menjadi tiga macam :
- Limbah pertama berupa limbah padat yang terdiri dari sisik ikan, insang ikan, isi
perut ikan dan lainnya. Penanganan untuk limbah ini adalah dengan menyediakan
tempat sampah yang diletakkan dekat dengan meja potong ikan.
- Limbah kedua merupakan limbah cair yang berupa darah ikan dan air bekas cuci
ikan. Penanganan dari limbah ini yaitu dengan menerapkan sistem IPAL yang lebih
kompleks. Limbah cair yang berasal dari pasar ikan dialirkan secara gravitasi ke
IPAL.
- Limbah terakhir merupakan limbah gas yang berasal dari bau amis ikan.
Penanganan yang dilakukan untuk mengatasi bau amis dari ikan adalah dengan
membuat banyak area terbuka pada pasar ikan agar sirkulasi udara dapat berjalan
dengan lancar.

4.3.4 Sistem Air Hujan


Sistem penyaluran air hujan dibagi menjadi dua yaitu :
- Air hujan dialirkan melalui pipa talang menuju bak kontrol dan akan diolah
kembali oleh WTP di pasar.
- Air hujan dialirkan melalui got/gutter menuju ke tandon STP ditampung selama 30
menit sebelum diolah menjadi air fresh siap digunakan lagi di tandon WTP.

4.3.5 Sistem Pembuangan Sampah


Sistem pembuangan sampah sebagai berikut :
- Tempat sampah yang diletakkan dekat meja potong ikan.

37
TEMPAT SAMPAH TPS TPA BIO COMPOS
(PAKAN TERNAK)

- Tempat sampah untuk area food court yang diletakkan dekat meja makan.

TEMPAT SAMPAH TPS TPA

- Tempat sampah untuk dapur food court dibedakan menjadi dua yaitu sampah
organik seperti sisa-sisa makanan dan sampah non organik seperti plastik, kertas,
dsb.

TEMPAT SAMPAH
TPS TPA BIO COMPOS
ORGANIK (PAKAN TERNAK)

TEMPAT SAMPAH TPS TPA


NON ORGANIK

4.3.6 Sistem Pencegahan Kebakaran


Ada dua cara yaitu secara aktif, berupa sprinkler, fire hydrant/stand pipe, dan portable
fire extinguisher. Secara pasif dengan automatic switch system sebagai sumber daya
listrik sementara jika padam. Menyalakan lampu darurat, tangga darurat, dan
komunikasi darurat.

4.4 Konsep Struktur


4.4.1 Pondasi
Perancangan pasar ikan dan food court memakai konstruksi pondasi tiang pancang.

Gambar Pondasi Tiang Pancang

38
4.4.2 Dinding
- Lantai I bangunan pada area penjualan ikan (wet market) menggunakan dinding
semi terbuka.

Gambar Dinding Lantai 1

- Lantai II bangunan pada area kios dan food court (dry market) menggunakan
dinding semi terbuka dengan mengaplikasikan kisi-kisi kayu sebagai fasad.

Gambar Dinding Lantai 2

4.4.3 Atap

- Bentuk atap mengusung konsep modern dengan bentuk atap miring. Fungsi dari
atap miring untuk menyerap panas dan mudah menumpahkan air hujan.

Gambar Bentuk Atap

- Material atap menggunakan bahan bitumen karena memiliki daya tahan yang kuat
dan memiliki tampilan estetis.

Gambar Material Atap Bitumen

39
HASIL PERANCANGAN

 Blokplan

 Siteplan

40
 Denah Lantai I

 Denah Lantai II

41
 Tampak Depan

 Tampak Belakang

42
 Potongan

43
 Area Los Penjualan Ikan (Wet Market)

 Area Penjualan Ikan Bakar

44
 Area Kios

 Area Food Court

45
 Perspektif

46
DAFTAR PUSTAKA

Dian Purnama, dkk. 2020. Penerapan Konsep Modern pada Perancangan Pasar Tradisional
Higienis di Banda Aceh. Jurnal Ilmiah Mahasiswa Arsitektur dan Perencanaan. Vol. 4, No. 1.
Hal 51-55.
Hanny Thirza Kusumawardhany. 2020. Perancangan Pasar Ikan Modern di Muara Angke
Jakarta Utara dengan Konsep Arsitektur Apung. Fakultas Teknik Sipil Dan Perencanaan.
Program Studi Arsitektur. Universitas Islam Indonesia. Yogyakarta.
http://archleague.org/2014/02/tokyos-pantry-tsukiji-and-the commodi cation-ofmarket-
culture/
Neufert, Ernst. 1996.Data Arsitek Edisi 33:Jilid I.Jakarta: Erlangga
__________. 1996.Data Arsitek Edisi 33: Jilid II. Jakarta: Erlangga
Yessica dan Ir. Wanda K Widigdo. 2018. Pasar Ikan “Kemakmuran” di Kotabaru. Jurnal
eDimensi Arsitektur Vol. VI, No. 1. Hal. 121-128.
Yofieta Cahya Amara. 2020. Perancangan Wisata Pasar Ikan Higienis Di Pelabuahan Kota
Pasuruan dengan Pendekatan Arsitektur Organik. Fakultas Teknik Sipil Dan Perencanaan.
Program Studi Arsitektur. Universitas Islam Indonesia. Yogyakarta.

You might also like