Professional Documents
Culture Documents
Jurnal Yurnita 123456789
Jurnal Yurnita 123456789
Jurnal Yurnita 123456789
PENDAHULUAN
Kemampuan interpersonal sangat dibutuhkan oleh setiap individu atau
manusia dalam bersosialisasi. Seiring dengan berjalannya waktu, setiap manusia
pasti akan merasa dituntut untuk bersosialisasi, dalam arti melakukan hubungan
satu sama lain. Manusia pasti akan merasakan hubungan sosial, hanya apakah
manusia itu mampu atau tidak di dalam bersosialisasi.
Kemampuan dalam bersosialisasi bisa di bina dan di arahkan pada usia dini.
Kemampuan interpersonal yang sudah di kuasai akan diwujudkuan dalam bentuk
kecerdasan interpersonal, dengan kata lain kecerdasan interpersonal merupakan
perwujudan dari kemampuan interpersonal yang meningkat. Saat ini orang tua,
ahli pendidikan, masyarakat dan pemerintah mulai memberikan perhatian khusus
terhadap pendidikan pada anak usia dini. Dimasa inilah, proses pemahaman
konsep tentang interpersonal terjadi. Anak akan belajar dari apa yang telah
diberikan orang dewasa. Masa-masa ini merupakan masa yang sangat penting
dalam memberikan pendidikan bagi anak usia dini. Tertulis dalam Pasal 1 Butir
14 Undang-undang No. 0/2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, yang
menyebutkan bahwa Pendidikan Anak Usia Dini PAUD) merupakan suatu upaya
yang ditujukan kepada anak sejak lahir hingga usia 6 tahun yang dilakukan
melalui pemberian rangsangan pendidikan untuk membantu pertumbuhan dan
perkembangan jasmani dan rohani anak agar memiliki kesiapan untuk memasuki
jenjang pendidikan lebih lanjut.
Kecerdasan interpersonal merupakan salah satu kemampuan yang harus
dikembangkan dan dibina selama proses pendewasaan anak guna terciptanya
kesiapan anak untuk menghadapi pendidikan lanjut. Tanpa adanya pembinaan
yang baik, dapat memungkinkan bagi individu tersebut untuk berperilaku dengan
cara-cara yang tidak sesuai dengan norma masyarakat. Kurangnya kecerdasan
interpersonal merupakan salah satu akar penyebab tingkah laku yang tidak
diterima secara sosial. Anak yang memiliki kecerdasan interpersonal rendah
cenderung tidak peka, tidak peduli, egois dan menyinggung perasaan orang lain.
Hal tersebut apabila dibiarkan terus menerus tanpa adanya kendali tidak menutup
kemungkinan mengakibatkan adanya masalah yang akan terus berlanjut dan
bahkan bertambah buruk (Hartati, 2009)..
Pentingnya bermain bagi prkembangan anak usia dini sangat memerlukan
dukungan baik dari segi sarana dan prasarana sebagai fasilitas proses
pembelajaran, maupun dari segi kegiatan yang disajikan untuk menunjang
pertumbuhan dan perkembangan anak didik sehingga dapat berkembang secara
optimal. Kegiatan bermain merupakan salah satu upaya untuk mengembangkan
kemampuan sosial anak yang perlu dirancang sedemikian rupa sehingga menjadi
suatu kegiatan yang menyenangkan, sehingga dapat meningkatkan minat dan
kemauan anak dalam bemain.
Permainan adalah alat bagi anak untuk menjelajah dunia, dari yang tidak
anak kenali sampai kepada yang anak ketahui dan dari yang tidak dapat dibuatnya
sampai melakukannya. Karena dalam permainan ini selain memenuhi kebutuhan
naluri, bermain juga sebagai sumber yang mutlak untuk mengembangkan seluruh
aspek perkembangan anak. Guru dapat pula menciptakan suatu alat permainan
yang dapat digunakan untuk mengembangkan kemampuan anak usia Taman
4
METODE PENELITIAN
Penelitian ini adalah ini adalah Penelitian Tindakan Kelas. Tindakan kelas
yang peneliti lakukan pada penelitian adalah penerapan kegiatan Bermain Peran
Mikrountuk meningkatkan kemampuan interpersonal anak usia 5-6 tahun l
melalui kegiatan Bermain Peran Mikro di Taman Kanak-kanak Mawar
Kecamatan Kampar Kabupaten Kampar, dan diamati oleh observer. Tempat
dilaksanakan penelitian ini adalah di Taman Kanak-kanak Mawar Kecamatan
Kampar Kabupaten Kampar. Adapun waktu penelitian ini terhitung mulai dari
bulan Februari sampai April 2017.
Subjek penelitian ini adalah anak-anak yang berusia 5-6 tahun dengan
jumlah 15 orang anak terdiri dari 7 orang anak laki-laki dan 8 orang anak
perempuan. Penelitian ini bermaksud untuk mengungkapkan peningkatan
kemampuan interpersonal anak usia 5-6 tahun di Taman Kanak-kanak Mawar
Kecamatan Kampar Kabupaten Kampar. Untuk itu diperlukan alat pengumpulan
data/instrumen. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini
adalah observasi. Teknik analisis data menggunakan rumus persentase.
Posrate−Baserate
P= x 100 %
Baserate
Keterangan:
P = Persentase peningkatan
Posrate = Nilai sesudah dilakukan tindakan
Baserate = Nilai sebelum dilakukan tindakan
100% = Bilangan Tetap
Untuk menentukan keberhasilan aktivitas guru dan aktivitas anak selama
proses pembelajaran diolah dengan menggunakan rumus persentase, yaitu sebagai
berikut (Anas Sudijono, 2010):
F
P= x 100 %
N
Keterangan:
f = Frekuensi yang sedang dicari persentasenya
N = Number of Cases (jumlah frekuensi/banyaknya individu)
P = Angka persentase
100% = Bilangan Tetap
Dalam menentukan kriteria penilaian tentang hasil penelitian aktivitas
guru selama proses pembelajaran dengan penerapan kegiatan Kegiatan Bermain
Peran Mikro, maka dilakukan pengelompokkan atas 4 kriteria penilaian yaitu
sangat tinggi, tinggi, cukup tinggi dan rendah. Adapun kriteria menurut Aqib
(2009) persentase tersebut yaitu sebagai berikut:
a. 76% - 100% tergolong baik (B)
b. 56% – 75% tergolong cukup (C)
c. 55% tergolong kurang (K)
7
Pra Siklus
No Indikator Skor Skor % Kategori
Ideal Faktual
Mentaati aturan kelas (kegiatan, 60 MB
1 23 38.3
aturan)
2 Bermain dengan teman sebaya 60 23 38.3 MB
Mengetahui perasaan temannya 60 MB
3 21 35.0
dan merespon secara wajar
4 Berbagi dengan orang lain 60 21 35.0 MB
Menghargai hak/pendapat/karya 60 MB
5 23 38.3
orang lain
6 Bersikap kooperatif dengan teman 60 22 36.7 MB
7 Menunjukkan sikap toleran 60 24 40.0 MB
Jumlah 420 157 261.7
Rata-rata 60.0 22.4 37.38 MB
Berdasarkan tabel diatas dapat dilihat dari rendahnya skor faktual yang
dicapai, yaitu hanya mencapai angka 157 atau 37,38% dengan kriteria belum
berkembang, karena berada pada rentang 26%-55%. Berdasarkan hasil observasi
tersebut, maka peneliti memutuskan untuk mengoptimalkan kemampuan
interpersonal anak melalui melalui Kegiatan Bermain Peran Mikro.
Siklus I
Siklus II
Siklus II P
No Indikator Siklus II P 1 Siklus II P 2 3 Rata-rata
Skor % Skor % Skor % Skor %
1 Mentaati aturan kelas 42 70.00 51 85.00 56 93.33 75 82.78
(kegiatan, aturan)
2 Bermain dengan teman 45 75.00 46 76.67 56 93.33 74 81.67
sebaya
3 Mengetahui perasaan 40 66.67 50 83.33 55 91.67 73 80.56
temannya dan merespon
secara wajar
4 Berbagi dengan orang lain 46 76.67 49 81.67 54 90.00 75 82.78
5 Menghargai 41 68.33 51 85.00 55 91.67 74 81.67
hak/pendapat/karya orang
lain
6 Bersikap kooperatif dengan 43 71.67 50 83.33 53 88.33 73 81.11
teman
7 Menunjukkan sikap toleran 44 73.33 49 81.67 55 91.67 74 82.22
Jumlah 301 502 346 576.67 384 640 516 573
Rata-rata 43.0 71.67 49.43 82.38 54.86 91.43 73.64 81.83
Kriteria BSH BSB BSB BSB
Analisis Data
Dari hasil observasi perkembangan aspek yang diamati pada pra siklus
terdapat nilai rata-rata 37,38 dan pada siklus I terdapat nilai rata-rata 56,03.
Setelah dianalisis terjadi peningkatan sebesar 49,89% dari sebelum siklus ke
siklus I. Untuk mengetahui nilai rata-rata anak digunakan rumus sebagai berikut :
Persentase dari data awal ke Siklus I sebagai berikut:
56,03−37,38
P= x 100 %
37,38
18,65
P= x 100 %
37,38
P=0. 4989 x 100 %
10
P=49,89 %
Dari hasil observasi perkembangan aspek yang diamati pada siklus 1
terdapat nilai rata-rata 56,03 dan pada siklus II terdapat nilai rata-rata 81,83.
Setelah dianalisis terjadi peningkatan sebesar 46,03% dari siklus I ke siklus II.
Untuk mengetahui nilai rata-rata anak digunakan rumus sebagai berikut :
Persentase dari siklus pertama ke siklus kedua sebagai berikut:
81 . 83−56 . 03
P= x 100 %
56 .03
25 . 79
P= x 100 %
56 . 03
P=0. 4603 x 100 %
P=46 . 03 %
Dari hasil observasi perkembangan aspek yang diamati pada sebelum
siklus terdapat nilai rata-rata 37,38 dan pada siklus II terdapat nilai rata-rata 81,83.
Setelah dianalisis terjadi peningkatan sebesar 118,89% dari data awal ke siklus II.
Untuk mengetahui nilai rata-rata anak digunakan rumus sebagai berikut
Persentase dari pra siklus ke siklus kedua sebagai berikut:
8 1 .83−37,38
P= x 100 %
37 .38
44,44
P= x 100 %
37 . 38
P=1 . 189 x 100 %
P=118 . 89 %
DAFTAR PUSTAKA
Ahmad Zainul Irfan. 2016. Kegiatan Bermain Peran dalam Pengembangan
Kemampuan Kecerdasan Interpersonal. Volume 1(2): 188-195
Anas Sudijono. 2010. Pengantar Statistik Pendidikan. Jakarta: Rineka Cipta.
Anitalia Destriati. 2014. Meningkatkan Kecerdasan Interpersonal Anak Melalui
Metode Proyek pada Anak Kelompok B TK Kusuma Baciro
Gondokusuman Yogyakarta. Skripsi. Fakultas Ilmu Pendidikan.
Universitas Negeri Yogyakarta.
Bambang Sujiono dkk. 2007. Metode pengembangan fisik. Jakarta: Universitas
Terbuka.
Giyatni. 2013. Mengembangkan Kecerdasan Interpersonal Melalui Metode
Bermain Peran Pada Kelompok B TK Al Irsyad Tawangmangu
Karanganyar Tahun Ajaran 2012 / 2013. Fakultas Keguruan dan Ilmu
Pendidikan. Universitas Muhammadiyah Surakarta.
Hanisah. 2014. Meningkatkan Kecerdasan Intrapersonal Anak Melalui Kegiatan
Bercerita Berbantuan Media Film/VCD di Kelompok B5 RA Ummatan
Wahidah di Kota Curup. Skripsi. Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan.
Universitas Bengkulu
Hartati Sofia. 2005. Perkembangan Belajar Pada Anak Usia Dini. Depdinas
Dirjen Dikti Direktorat Pembinaan Pendidikan Tenaga Kependidikan dan
Ketenagan Perguruan tinggi. Jakarta
Montolalu. 2007. Bermain dan Permainan Anak. Jakarta: Universitas Terbuka
Patmonodewo, Soemiarti. 2003. Pendi-dikan Anak Prasekolah. Jakarta: Rineka Cipta
Sudarna. 2014. Pendidikan Anak Usia Dini Berkarakter. Perpustakaan Nasional
RI: Genius publisher
Zainal Aqib. 2009. Penelitian Tindakan Kelas (PTK) untuk Guru SD, SLB, TK,
Bandung: Yrama Widya.