Professional Documents
Culture Documents
Wa0015.
Wa0015.
Wa0015.
OLEH :
22041025
TAHUN 2023
LEMBAR PERSETUJUAN
Hari/Tanggal :………………………………………………………………………………
JudulLaporan :………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………….
……………………………………………………………………………….
Keterangan :………………………………………………………………………………
Mengetahui,
Pembimbing Institusi
NIDN. 1111057603
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Bayi merupakan anugrah terindah yang diamanahkan kepada kita,
perawatan bayi baru lahir sangat penting diperhatikan untuk kelangsungan
kesehatannya. Salah satu perawatan bayi yaitu memandikan dan perawatan
tali pusat, hal ini merupakan tindakan yang harus dilakukan dalam
perawatan bayi baru lahir yang bertujuan untuk menjaga kebersihan bayi,
memberikan kesegaran pada bayi dan mencegah terjadinya infeksi
(Delima, 2019).
Personal hygiene berasal dari bahasa yunani yang berarti personal
yang artinya perorangan dan hygiene yaitu sehat yang bertujuan untuk
mencegah timbulnya penyakit pada diri sendiri dan orang lain, baik secara
fisik maupun psikologis. Personal hygiene mencakup perawatan
kebersihan kulit kepala dan rambut, mata, hidung, telinga, kuku kaki, dan
tangan, kulit, dan area genital (Tarwoto & Wartonah, 2019).
Manfaat personal hygiene adalah mempertahankan keperawatan
diri, baik secara sendiri maupun dengan bantuan, dapat melatih hidup
bersih dan sehat dengan memperbaiki gambaran atau persepsi terhadap
kebersihan dan kesehatan, dan menciptakan penampilan yang sesuai
dengan kebutuhan kesehatan. Selain itu, dapat membuat rasa nyaman dan
relaksasi untuk menghilangkan, mencegah gangguan sirkulasi darah dan
mempertahankan integritas jaringan (Verarica Silalahi, 2020).
Salah satu bentuk personal hygiene yaitu Memandikan bayi suatu
cara membersihkan tubuh bayi dengan air dengan cara menyiram,
merendam diri dalam air berdasarkan urut-urutan yang sesuai.
Memandikan bayi baru lahir bukanlah hal yang mudah, terutama bagi Ibu-
ibu baru. Memandikan bayi dengan cara yang salah dapat mengakibatkan
kondisi yang buruk seperti celaka (jatuh dan tenggelam), air masuk
kedalam telinga atau hidung dan dapat mengalami hipotermi (Verarica
Silalahi, 2020).
Menjadi seorang Ibu baru memang tak mudah. Banyak pelajaran
baru yang harus perlahan-lahan dipelajari Ibu untuk merawat sang buah
hati dengan baik. Salah satu pekerjaan yang tergolong banyak ditakuti Ibu
baru adalah saat harus memandikan bayi. Kondisi fisik bayi yang masih
ringkih membuat Ibu jadi takut untuk memandikannya (Alawiyah, 2019).
Memandikan bayi memiliki tantangan tersendiri bagi orang tua
terutama bila mereka baru pertama kali mempunyai seorang bayi. Tidak
sedikit dari mereka yang tidak tahu bagaimana cara memandikan bayi
sehingga mereka menyerahkan bayinya kepada pengasuh atau neneknya.
Faktor-faktor yang dapat mempengaruhi cara memandikan bayi adalah
pengetahuan, pendidikan, pengalaman, dukungan suami atau keluarga dan
penolong persalinan yang lalu, pendidikan dapat berkaitan dengan
kemampuan menyerap dan menerima informasi kesehatan semakin tinggi
pendidikan seseorang biasanya mempunyai pengetahuan dan wawasan
yang lebih luas sehingga akan lebih mudah menerima informasi kesehatan,
bagi orang tua yang berpendidikan tinggi tidak sulit untuk memandikan
bayinya sendiri (Alawiyah, 2019).
Faktor penghambat dalam melakukan perawatan bayi baru lahir
salah satunya kurangnya pengetahuan masyarakat dan cara perawatan
yang kurang benar. Kader Posyandu adalah salah satu orang terdekat yang
dapat mempengaruhi perubahan perilaku Ibu.
B. Tujuan
1. Tujuan Umum
Memberikan dan melaksanakan Keterampilan Dasar Kebidanan berupa
personal hygiene pada bayi.
2. Tujuan Khusus:
- Menjelaskan tentang pengertian dan tujuan personal hygiene pada
bayi.
- Mengetahui penatalaksanaan tahap-tahap personal hygiene pada
bayi.
- Melakukan pengkajian data subjektif dan obyektif pada
klien/pasien.
C. Manfaat
Penulisan laporan ini diharapkan dapat memberikan manfaat diantaranya :
1. Bagi Pelayanan Kesehatan :
a. Sebagai bahan referensi menambah pengetahuan bagi bidan
sebagai tenaga kesehatan di fasilitas pelayanan kesehatan.
b. Sebegai bahan referensi untuk meingkatkan keterampilan bagi
bidan sebagai tenaga Kesehatan di pelayanan Kesehatan.
c. Diharapkan dapat digunakan sebagai salah satu referensi dalam
Menyusun SOAP dan pengambilan kebijakan diinstitusi
pelayanan Kesehatan.
2. Bagi pasien
a. Sebagai bahan referensi menambah pengetahuan.
b. Mendapatkan pelayanan asuhan kebidanan menjadi yang lebih
baik.
3. Bagi penulis
a. Sebagai bahan pembelajaran, menambah pengetahuan dan
meningkatkan keterampilan dasar kebidanan.
b. Memenuhi salah satu tugas praktik ECE KDK..
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Tabel 1
Teknik Memandikan Bayi
1. PERSIAPAN :
Diruang tertutup : dilakukan di kamar tidak
ber-AC atau ruangan lain asal tidak terbuka
agar bayi tidak kedinginan
2 waslap : 1 untuk menyeka wajah dan badan;
1 lagi untuk daerah kelamin
Kapas : untuk membersihkan kotoran di
sekitar mata, telinga, dan alat kelamin
Kassa steril : untuk membungkus tali pusat
yang belum lepas
Perlak : diletakkan di meja ganti popok
atau boks atau tempat tidur bayi
2. PERLENGKAPAN :
Handuk, sabun dan shampo khusus bayi
Kosmetik dan minyak penghangat : bedak
bayi, sisir khusus bayi, minyak telon
Pakaian ganti : bedong, baju, dan popok
Air hangat : tuang air hangat ke bak setinggi
¼ bak jika ukuran bak cukup besar atau ½
bak jika ukurannya kecil. Ukur kehangatan
air dengan
mencelupkan siku lengan.
3. CARA MEMANDIKAN :
1. Letakkan bayi di atas perlak, lepaskan
seluruh pakaiannya.
2. Jika tali pusat belum lepas, lepaskan kassa
yang membungkus tali pusat. Jika lengket,
siram dengan air hangat.
5. SENTUHAN AKHIR :
14. Bersihkan tali pusat dengan kapas, bungkus
dengan kassa steril yang kering. Caranya
seperti membedong, yaitu berbentuk
segitiga. Jika tali pusat pendek, kassa cukup
dibuat simpul. Yang penting, pangkal tali
pusat harus tertutup rapat.