Tinjauan Yuridis Perlindungan Hukum Terhadap Anak Korban Tindak Pidana Kekerasan Seksual

You might also like

Download as pdf or txt
Download as pdf or txt
You are on page 1of 12

TINJAUAN YURIDIS PERLINDUNGAN HUKUM

TERHADAP ANAK KORBAN TINDAK PIDANA


KEKERASAN SEKSUAL
(Studi Putusan Pengadilan Tinggi Surabaya Nomor 1247/Pid.Sus/2020/ PT SBY)

Oleh:
Ahmad Patarudin 1)
M. Al Ridho 2)
Mangasa Manurung 3)
Universitas Darma Agung, Medan 1,2,3)
E-mail:
ahmadpatarudin@gmail.com1)
malridho@gmail.com 2)
manurungmangasa@gmail.com 3)

ABSTRACT
This study discusses the juridical review of legal protection for child victims of sexual
violence. The type of research conducted is normative juridical research. The nature of
the research in this study is descriptive analytical. The type of data used in this study is
library research. The results of the study show 1) the factors that cause sexual violence
against children are internal factors, which are factors that refer to crimes that
originate within the perpetrator (psychological condition of the perpetrator, biological
condition of the perpetrator), 2) external factors are factors that are outside the
perpetrator, in the form of economic factors, environmental factors, moral factors of
actors, social media factors. Moral is an important instrument in which it teaches about
goodness and is a very central thing in determining behavior, so that if someone does
not have good morals, that person has a tendency to do evil. Similar to cases of sexual
violence against children, this happens because the morality of the perpetrator no
longer exists. The enforcement of criminal law against perpetrators of criminal acts of
sexual violence has met the elements of criminal law and statutory provisions, namely
Law Number 23 of 2002 concerning Child Protection.
Keywords: Legal Protection, Children, Victims of Sexual Violence.

ABSTRAK
Penelitian ini membahas tentang tinjauan yuridis perlindungan hukum terhadap anak
korban tindak pidana kekerasan seksual Jenis penelitian yang dilakukan adalah
penelitian yuridis normatif. Sifat penelitian dalam penelitian ini adalah bersifat
deskriptif analitis.Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian
kepustakaan (library research). Hasil penelitian menunjukkan 1) Faktor-Faktor
Penyebab Terjadinya Kekerasan Seksual terhadap Anak adalah Faktor internal
merupakan faktor yang merujuk kepada kejahatan yang berasal dalam diri pelaku
(Kondisi psikologis pelaku, Kondisi biologis pelaku), 2) Faktor eksternal merupakan
faktor yang terdapat diluar diri pelaku, berupa Faktor ekonomi, Faktor lingkungan,
faktor moral pelaku, Faktor media sosial. Moral merupakan suatu instrument penting
yang didalamnya mengajarkan tentang kebaikan-kebaikan dan merupakan suatu hal
yang sangat sentral dalam menentukan tingkah laku, sehingga apabila seseorang tidak

174 TINJAUAN YURIDIS PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP ANAK KORBAN


TINDAK PIDANA KEKERASAN SEKSUAL
(Studi Putusan Pengadilan Tinggi Surabaya Nomor 1247/Pid.Sus/2020/ PT SBY)
Ahmad Patarudin 1) M. Al Ridho 2) Mangasa Manurung 3)
memiliki moral yang baik maka orang tersebut memiliki kecenderungan untuk berbuat
jahat. Sama halnya dengan kasus kekerasan seksual yang terjadi terhadap anak , hal
tersebut terjadi dikarenakan moralitas dalam diri pelaku sudah tidak ada lagi. Penegakan
hukum pidana terhadap pelaku tindak pidana kekerasan seksual telah memenuhi unsur
hukum pidana dan ketentuan perundang-undangan yaitu, Undang-undang Nomor 23
tahun 2002 tentang Perlindungan Anak.
Kata Kunci: Perlindungan Hukum, Anak, Korban Tindak Pidana Kekerasan
Seksual.

1. PENDAHULUAN Pada zaman modern ini kita


Pemenuhan usaha mengetahui bahwa manusia telah
perlindungan terhadap anak telah cukup mengalami perkembangan fisik, pikiran
lama dibicarakan, baik di Indonesia maupun sifatnya.Perkembangan pikiran
maupun didunia maupun sifatnya ini ada menuju arah
Internasional.Pembicaraan mengenai yang positif dan arah yang
masalah anak ini menandakan masih negatif.Pikiran dan sifat negatif inilah
adanya kasih sayang atau cinta-kasih di yang sangat memprihatinkan.Kerap kali
antara umat manusia, khususnya para kita mendengar bahwa anak terkena
orang tua.Perlindungan anak Indonesia dampak dari pikiran dan sifat negatif
berarti melindungi potensi sumber daya seseorang. Dampak tersebut salah
insani dan membangun manusia satunya yang sering kita dengar adalah
Indonesia seutuhnya, menuju kekerasan yang terjadi pada
masyarakat yang adil dan anak.Kekerasan terhadap anak
makmur.Perlindungan anak, merupakan merupakan suatu perilaku yang sangat
salah satu bentuk perlindungan terhadap tidak manusiawi yang dilakukan
kepentingan-kepentingan anak yang seseorang mengingat bahwa anak
mengalami masalah sosial. adalah manusia yang memiliki
Perlindungan dapat diberikan pada hak- keterbatasan dan anak harus
hak dalam berbagai cara. Proses mendapatkan perlindungan dari semua
perlindungan anak merupakan suatu elemen masyarakat.Dan selain itu anak
proses edukasional terhadap juga harus mendapatkan perlindungan
ketidakpahaman atau kemampuan anak dari hukum yang ada. Oleh karena itu
dalam melakukan suatu tugas-tugas peran masyarakat sangat penting
sosial kemasyarakatan. Perlindungan terhadap perlindungan anak dan juga
anak menjadi salah satu alat untuk kebijakan pemerintah yang diwujudkan
mencapai pemenuhan Deklarasi Hak dengan adanya peraturan perundang-
Anak-anak dalam asas Ke-10, yang undangan merupakan suatu cara untuk
mengatakan bahwa anak-anak harus melindungi anak dari korban kekerasan.
dilindungi dari perbuatan yang Saat ini kekerasan seksual
mengarahkan kedalam bentuk terhadap anak merupakan kejahatan
diskriminasi, agama maupun bentuk- yang cukup mendapat perhatian di
bentuk diskriminasi kalangan masyarakat. Sering di koran
lainnya.Perlindungan anak dalam atau majalah diberitakan terjadi
negara kesatuan Indonesia sudah kekerasan seksual. Jika mempelajari
dituangkan didalam Undang-Undang sejarah, sebenarnya jenis tindak pidana
No. 23 Tahun 2002 tentang ini sudah ada sejak dulu, atau dapat
perlindungan anak. dikatakan sebagai suatu bentuk
kejahatan klasik yang akan selalu

JURNALRECTUM, Vol. 4 No. 1, 2022 Januari; 174 – 185 175


mengikuti perkembangan kebudayaan akhir, oleh karena itu dalam
manusia itu sendiri, ia akan selalu ada mewujudkan tujuan sistem tersebut ada
dan berkembang setiap saat walaupun empat instansi yang terkait yaitu
mungkin tidak terlalu berbeda jauh Kepolisian, Kejaksaan, Pengadilan dan
dengan sebelumnya. Kekerasan seksual Lembaga Pemasyarakatan. Keempat
ini tidak hanya terjadi di kota-kota besar komponen tersebut harus bekerja sama
yang relatif lebih maju kebudayaan dan secara terpadu (Integrated Criminal
kesadaran atau pengetahuan hukumnya, Justice Administration). Berproses
tapi juga terjadi di pedesaan yang relatif secara terpadu artinya keempat sub
masih memegang nilai tradisi dan adat sistem ini berkerja sama dan saling
istiadat.Sebagaimana telah diketahui berhubungan walaupun masing-masing
bahwa dalam perkembangan sosial berdiri sendiri.”
dewasa ini, banyak terjadi kejahatan Tindak pidana kekerasan
perkosaan terutama di kalangan seksual terhadap anak adalah salah satu
masyarakat ekonomi lemah.” bentuk kekerasan terhadap anak yang
Menurut data dari KPAI merupakan contoh kerentanan posisi
(Komisi Perlindungan Anak Indonesia) anak, utamanya terhadap kepentingan
sebanyak 45 hingga 47 persen anak seksual laki-laki.Citra seksual anak
yang berhadapan dengan hukum terkait perempuan yang telah ditempatkan
kasus kekerasan seksual dan terbanyak sebagai obyek seksual laki-laki, ternyata
korbannya sejenis, sebagai berimplikasi jauh pada kehidupan anak,
perbandingan dari 10 korban sembilan sehingga dia terpaksa harus selalu
diantaranya adalah anak laki-laki atau menghadapi kekerasan, pemaksaan dan
800 ribu anak atau 1 dari 18 anak penyiksaan fisik serta psikis. Perhatian
pernah mengalami kekerasan seksual dan perlindungan terhadap kepentingan
ketika masih berusia sebelum 18 tahun, korban tindak pidana kekerasan seksual
tingginya jumlah kekerasan yang baik melalui proses peradilan pidana
menimpa anak laki-laki dibanding maupun melalui sarana kepedulian
perempuan karena pengawasan terhadap sosial tertentu merupakan bagian
anak perempuan lebih besar atau lebih mutlak yang perlu dipertimbangkan
protektif. Sedangkan ada 600 ribu anak, dalam kebijakan hukum pidana dan
atau 1 dari 19 anak perempuan pernah kebijakan kebijakan sosial, baik oleh
mengalami kekerasan seksual. lembaga eksekutif, legislatif dan
Sistem Peradilan Pidana yudikatif maupun oleh lembaga-
(Criminal Justice System) adalah sistem lembaga sosial yang ada.”
yang dibuat untuk menanggulangi
masalah-masalah kejahatan yang dapat 2. TINJAUAN PUSTAKA
mengganggu ketertiban dan mengancam Pengertian Tindak Pidana
rasa aman dalam suatu masyarakat. Tindak pidana adalah
Berkenaan dengan istilah sistem tindakan yang dinilai melanggar
peradilan pidana atau criminal justice ketentuan KUHP. Dalam arti bila ada
system tidak terpisah dari istilah sistem seseorang yang melakukan tindakan
yang digambarkan oleh Davies et.al melanggar hukum maka orang tersebut
sebagai “the world system conveys an dapat dikenai salah satu pasal dalam
impression of a complec to end”, artinya KUHP. Istilah tindak pidana berasal
bahwa kata sistem menunjukkan adanya dari kata strafbaarfeit dalam bahasa
suatu kesan dari objek yang kompleks Belanda. Kemudian diterjemahkan ke
lainnya dan berjalan dari awal sampai dalam bahasa Indonesia .

176 TINJAUAN YURIDIS PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP ANAK KORBAN


TINDAK PIDANA KEKERASAN SEKSUAL
(Studi Putusan Pengadilan Tinggi Surabaya Nomor 1247/Pid.Sus/2020/ PT SBY)
Ahmad Patarudin 1) M. Al Ridho 2) Mangasa Manurung 3)
Beberapa kata untuk Kekerasan terhadap anak (child abuse)
menerjemahkan strafbaarfeit oleh adalah peristiwa perlukaan fisik,
sarjana-sarjana Indonesia, anatara lain mental, atau seksual yang umumnya
tindak pidana, delict dan perbuatan dilakukan oleh orang-orang yang
pidana. Mengenai definisi tindak pidana mempunyai tanggungjawab terhadap
dapat dilihat pendapat-pendapat pakar kesejahteraan anak.
antara lain, menurut Voc, “delik adalah Contoh paling jelas tindakan
feit yang dinyatakan dapat dihukum kekerasan yang dialami anak-anak
oleh undang-undang. Sedangkan adalah pemukulan atau penyerangan
menurut Van Hamel, delik adalah suatu secara fisik berkali-kali sampai terjadi
serangan atau ancaman terhadap hak- luka atau goresan. Namun demikian,
hak orang lain.” perlu disadari bahwa child abuse
sebenarnya tidak hanya berupa
Pengertian Kekerasan Seksual pemukulan atau penyerangan secara
Kekerasan seksual adalah fisik, melainkan juga bisa berupa
praktik hubungan seksual yang berbagai bentuk eksploitasi melalui
dilakukan dengan cara-cara kekerasan, misalnya pornografi dan penyerangan
bertentangan dengan ajaran dan nilai- seksual (sexual assault), pemberian
nilai agama serta melanggar hukum makanan yang tidak layak bagi anak
yang berlaku.Kekerasan ditunjukkan atau makanan kurang gizi, pengabaian
untuk membuktikan bahwa pelakunya pendidikan dan kesehatan, dan
memiliki kekuatan, baik fisik maupun kekerasan yang berkaitan dengan medis
non fisik.Dan kekuatannya dapat (medical abuse).
dijadikan alat untuk melakukan usaha- Kekerasan seksual tidak hanya terbatas
usaha jahatnya tersebut. Kekerasan pada hal-hal yang bersifat fisik, tetapi
seksual terhadap anak adalah pelibatan juga mencakup banyak perilaku lainnya,
anak dalam kegiatan seksual, di mana ia misalnya penganiayaan psikologis dan
sendiri tidak sepenuhnya memahami, penghinaan, sehingga kalau berbicara
atau tidak mampu memberi persetujuan. masalah kekerasan seksual haruslah
Kekerasan seksual ditandai dengan menyentuh pada inti kekerasan dan
adanya aktivitas seksual antara anak pemaksaan, tidak hanya perilaku yang
dengan orang dewasa atau anak lain. keras dan menekan.Kalau kekerasan
Aktivitas tersebut ditujukan untuk seksual hanya diartikan sempit sebagai
memberikan kepuasan bagi orang perilaku yang keras dan menekan,
tersebut. jangan heran apabila banyak kejadian
Kekerasan seksual meliputi kekerasan seksual yang lepas dari
eksploitasi seksual dalam prostitusi atau tuntutan pengadilan.Tersangka kasus
pornografi, pemaksaan anak untuk perkosaan banyak yang lolos dari
melihat kegiatan seksual, tuntutan hanya karena “korban dituduh
memperlihatkan kemaluan kepada anak sebagai pihak yang ikut menikmati
untuk tujuan kepuasan seksual, peristiwa laknat yang menimpanya itu.”
stimulasi seksual, perabaan, memaksa Selama ini, seringkali ada
anak untuk memegang kemaluan orang anggapan seseorang dengan orang lain
lain, hubungan seksual, perkosaan, itu berbeda dalam mengartikan suatu
hubungan seksual yang dilakukan oleh tindakan pelecehan seksual itu termasuk
orang yang mempunyai hubungan darah dilakukan “suka sama suka atau tidak”,
(incest), dan sodomi.” “memaksa atau tidak”, “mengancam
atau tidak”. Ironisnya dalam hal ini

JURNALRECTUM, Vol. 4 No. 1, 2022 Januari; 174 – 185 177


adalah sering kali suatu tindakan yang 4. HASIL DAN PEMBAHASANA
menurut definisi di atas termasuk 1. Faktor-Faktor Penyebab
„tindakan kekerasan‟ namun Terjadinya Kekerasan Seksual
masyarakat atau bahkan perempuan terhadap Anak
sendiri tidak merasa yang dirinya A. Faktor-Faktor Penyebab
mengalami tindak kekerasan seksual, Terjadinya Kekerasan Seksual
misalnya perkosaan dalam perkawinan terhadap Anak
(marital rape), perkosaan saat kencan 1).Faktor internal merupakan
(dating rape), perkosaan karena faktor yang merujuk kepada
dieksploitasi (exploitation rape), dan kejahatan yang berasal dalam
sebagainya. diri pelaku, berupa :
a. Kondisi psikologis pelaku.
3. METODE PELAKSANAAN Kondisi ini dipengaruhi oleh
Untuk membahas permasalahan yang orientasi seksual
telah dirumuskan dan dibatasi menyimpang berupa kondisi
sebagaimana tersebut diatas, maka seks yang abnormal,
dalam metode penyusunan dan biasanya kondisi ini terjadi
penyelesaian peneliti dalam penelitian dikarenakan pelaku tidak
ini, akan dipergunakan metode dan dapat mengontrol nafsu
teknik penelitian sebagaimana dibawah seksualnya dengan baik atau
ini. Jenis penelitian yang dilakukan dalam hal ini pelaku sulit
adalah penelitian yuridis normatif. Sifat untuk menetralisir
penelitian dalam penelitian ini adalah rangsangan seksual yang
bersifat deskriptif analitis.Jenis data tumbuh di dalam dirinya
yang digunakan dalam penelitian ini sehingga memicu terjadinya
adalah penelitian kepustakaan (library perbuatan seksual
research).Sumber data yang digunakan menyimpang yang
dalam penelitian ini adalah data dilakukan pelaku terhadap
sekunder yang berupa bahan hukum anak kandungnya sendiri.
primer: Undang-Undang Nomor 23 b. Kondisi biologis pelaku.
tahun 2002 tentang Perlindungan Faktor biologis yang
Anak,bahan hukum sekunder: yaitu dimaksud disini adalah
bahan-bahan hukum yang diperoleh kebutuhan akan seks yang
bukubuku bacaan dan laporan-laporan tidak terpenuhi atau tidak
hasil penelitian hukum yang ada dapat disalurkan
hubungannya dengan masalah yang sebagaimana mestinya.
diteliti dan bahanhUkumtersieryaitu 2). Faktor eksternal merupakan
bahan hukum yang pelengkap faktor yang terdapat diluar diri
sifatnyamemberikan petunjuk atau pelaku, berupa :
penjelasantambahan terhadap bahan a. Faktor ekonomi.
hukum primerdan bahan hukum Rendahnya pendapatan
sekunder. Bahanhukum tersier ini serta rendahnya taraf
terdapat dalampenelitian misalnya hidup seseorang sangat
kamus hukum, kamus bahasa, mempengaruhi terjadinya
ensiklopedia dan lain sebagainya. tindak pidana, hal
demikian didasari asumsi
bahwa dengan taraf
hidup yang rendah

178 TINJAUAN YURIDIS PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP ANAK KORBAN


TINDAK PIDANA KEKERASAN SEKSUAL
(Studi Putusan Pengadilan Tinggi Surabaya Nomor 1247/Pid.Sus/2020/ PT SBY)
Ahmad Patarudin 1) M. Al Ridho 2) Mangasa Manurung 3)
menimbulkan tingkat berakibat buruk dikarenakan
pendidikan yang rendah rangsangan dan pengaruh konten porno
pula. Semakin rendah tersebut dapat menimbulkan kecanduan
tingkat pendidikan bagi yang melihatnya.Kecanduan yang
seseorang maka ditimbulkan dikarenakan pengaruh
pengetahuan yang adegan-adegan seksual yang diterima
dimiliki orang tersebut oleh otak serupa dengan mengkonsumsi
akan semakin rendah. kandungan kokain yang terdapat dalam
Hal tersebut narkoba.
menimbulkan pelaku
tidak berpikir secara 2. Penegakan Hukum Pidana
rasional akan dampak Terhadap Pelaku Kekerasan
perbuatan kekerasan Seksual Terhadap Anak (Studi
seksual yang dilakukan. Putusan Pengadilan Tinggi
b. Faktor lingkungan faktor Surabaya Nomor
lingkungan dapat 1247/Pid.Sus/2020/Pt. Sby)
mempengaruhi kekerasan A. Posisi Kasus
seksual terhadap anak, Bahwa terdakwa WAHYU
ini didasari bahwa TRIONO Als. PAL KIT Bin
lingkungan yang tertutup SUGIARTO, pada hari Selasa tanggal
menimbulkan suatu 07 April 2020 sekira pukul 12.Wib atau
keuntungan bagi pelaku pada waktu lain dalam bulan April
tindak pidana dalam 2020, bertempat di Jalan Tangsari RT.
menjalankan aksinya 03 RW.02 Kelurahan Lirboyo
tanpa diketahui oleh Kecamatan Mojoroto Kota Kediri atau
siapapun. “ pada suatu tempat lain yang masih
Selain faktor-faktor yang termasuk daerah hukum Pengadilan
telah disampaikan diatas, terdapat juga Negeri Kediri, “melakukan kekerasan
faktor lain yang menyebabkan atau ancaman kekerasan memaksa,
terjadinya kekerasan seksual terhadap melakukan tipu muslihat, melakukan
anak yakni faktor moral pelaku. Moral serangkaian kebohongan atau
merupakan suatu instrument penting membujuk Anak untuk melakukan atau
yang didalamnya mengajarkan tentang membiarkan dilakukan perbuatan cabul
kebaikan-kebaikan dan merupakan yang dilakukan terdakwa dengan cara
suatu hal yang sangat sentral dalam sebagai berikut :
menentukan tingkah laku, sehingga Bahwa mulanya pada hari Selasa 07
apabila seseorang tidak memiliki moral April 2020 terdakwa melakukan
yang baik maka orang tersebut memiliki pekerjaan pengecatan rumah di rumah
kecenderungan untuk berbuat jahat. saksi NANIK MUJI RAHAYU di jalan
Sama halnya dengan kasus kekerasan Tangsari RT. 03 RW.02 Kelurahan
seksual yang terjadi terhadap anak , hal Lirboyo Kecamatan Mojoroto Kota
tersebut terjadi dikarenakan moralitas Kediri.Kemudian sekira pukul 12.00
dalam diri pelaku sudah tidak ada lagi. wib terdakwa melihat korban Almira
Faktor media sosial, dengan Salsabila Aprillia Arnanto sedang tidur
berkembangnya era globalisasi sekarang di depan televisi di dalam rumah,
ini akses terhadap konten-konten yang melihat hal tersebut timbul nafsu dari
bersifat pornografi melalui jaringan terdakwa. Lalu terdakwa duduk di
internet semakin mudah, hal ini dapat samping korban Almira Salsabila dan

JURNALRECTUM, Vol. 4 No. 1, 2022 Januari; 174 – 185 179


memasukkan tangan kanan terdakwa ke tanggal 09 April 2020 yang dibuat dan
dalam rok dan meraba-raba kemaluan ditandatangani oleh dr. Brenda Ervistia
korban Almira Salsabila dari luar celana Pertiwi dokter pada Rumah Sakit
dalam korban, kemudian korban Almira Bhayangkara Kediri telah melakukan
kaget, terbangun dan berusaha pemeriksaan terhadap Almira Salsabila
meninggalkan terdakwa namun Aprilia Arnanto dengan kesimpulan
terdakwa mencegah korban Almira hasil pemeriksaan sebagai berikut :
Salsabila, lalu terdakwa duduk dan Pada bibir kemaluan
menarik korban, sehingga korban duduk ditemukan luka lecet warna kemerahan,
di atas pangkuan terdakwa, kemudian pada mulut rahim ditemukan darah dari
terdakwa melingkarkan tangan kiri liang kemaluan, pada pemeriksaan fisik
terdakwa ke tubuh korban untuk ditemukan luka lecet pada liang
menahan agar korban Almira Salsabila senggama, akibat persentuhan tumpul.
diam dan tidak pergi. Selanjutnya Berdasarkan Akta Kelahiran Nomor:
terdakwa memasukkan tangan kanan 3571-LT-20092012-0015 yang
terdakwa ke dalam rok dan celana ditandatangai oleh Ir. Triyono Kutut P,
dalam yang digunakan oleh korban MM., Kepala Dinas Kependudukan dan
hingga tangan korban menyentuh Pencatatan Sipil Kota Kediri
kemaluan korban lalu terdakwa menerangkan bahwa ALMIRA
memasukkan jari tengah tangan kanan SALSABILA APRILIA ARNANTO
terdakwa ke dalam kemaluan korban lahir di Kediri tanggal 14 April 2012,
Almira Salsabila dan menggerak- sehingga saat terdakwa melakukan
gerakkannya selama beberapa menit perbuatan tersebut terhadap korban
lalu terdakwa melonggarkan tangan kiri Almira Salsabila Aprilia Arnanto,
terdakwa sehingga korban Almira korban berusia 7 (tujuh) tahun.
Salsabila bisa melepaskan diri dari Perbuatan terdakwa sebagaimana diatur
terdakwa. Beberapa saat kemudian dan diancam pidana dalam Pasal 82
korban Almira Salsabila kembali ke Ayat (1) Jo. Pasal 76E UURI Nomor 35
dalam rumah untuk melihat televisi lalu Tahun 2014 tentang Perubahan Atas
terdakwa kembali mendekati saksi UURI Nomor 23 Tahun 2002 tentang
Almira Salsabila dan duduk di sebelah Perlindungan Anak
kanan korban Almira Salsabila B. Identitas Terdakwa
selanjutnya korban membekap mulut Nama Lengkap :Wahyu Triyono
korban menggunakan tangan kiri alias Pal Kit Bin
terdakwa lalu terdakwa memasukkan Sugianto
tangan kanan terdakwa ke dalam rok Tempat Lahir : Malang
dan celana korban dan terdakwa Umur/tanggal lahir :
meraba-raba kemaluan korban selama 39 tahun/12
beberapa menit. Kemudian saksi April 1981
WAGINI yang merupakan nenek dari Jenis Kelamin : Laki-laki
korban Almira Salsabila melintas di Kebangsaan :Indonesia
depan ruang televisi lalu korban Alamat :Jalan Semeru
mengeluarkan tangan dari celana dalam RT. 12 RW. 02
korban dan korban Almira Salsabila Kelurahan
pergi meninggalkan terdakwa. Campurejo,
Berdasarkan Visum Et Kecamtan
Repertum Nomor : Mojoroto, Kota
VER/13/IV/TUK.21/2020/ RSB Kediri Kediri

180 TINJAUAN YURIDIS PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP ANAK KORBAN


TINDAK PIDANA KEKERASAN SEKSUAL
(Studi Putusan Pengadilan Tinggi Surabaya Nomor 1247/Pid.Sus/2020/ PT SBY)
Ahmad Patarudin 1) M. Al Ridho 2) Mangasa Manurung 3)
Pekerjaan : Serabutan dalam korban, kemudian korban
Almira kaget, terbangun dan
C. Surat Dakwaan berusaha meninggalkan terdakwa
Menimbang, bahwa Terdakwa namun terdakwa mencegah
diajukan ke persidangan oleh korban Almira Salsabila, lalu
Penuntut Umum didakwa terdakwa duduk dan menarik
berdasarkan surat dakwaan korban, sehingga korban duduk di
sebagai berikut: atas pangkuan terdakwa,
Bahwa terdakwa kemudian terdakwa melingkarkan
WAHYU TRIONO Als. PAL KIT tangan kiri terdakwa ke tubuh
Bin SUGIARTO, pada hari Selasa korban untuk menahan agar
tanggal 07 April 2020 sekira korban Almira Salsabila diam dan
pukul 12.Wib atau pada waktu tidak pergi. Selanjutnya terdakwa
lain dalam bulan April 2020, memasukkan tangan kanan
bertempat di Jalan Tangsari RT. terdakwa ke dalam rok dan celana
03 RW.02 Kelurahan Lirboyo dalam yang digunakan oleh
Kecamatan Mojoroto Kota Kediri korban hingga tangan korban
atau pada suatu tempat lain yang menyentuh kemaluan korban lalu
masih termasuk daerah hukum terdakwa memasukkan jari tengah
Pengadilan Negeri Kediri, tangan kanan terdakwa ke dalam
“melakukan kekerasan atau kemaluan korban Almira
ancaman kekerasan memaksa, Salsabila dan menggerak-
melakukan tipu muslihat, gerakkannya selama beberapa
melakukan serangkaian menit lalu terdakwa
kebohongan atau membujuk Anak melonggarkan tangan kiri
untuk melakukan atau terdakwa sehingga korban Almira
membiarkan dilakukan perbuatan Salsabila bisa melepaskan diri
cabul yang dilakukan terdakwa dari terdakwa. Beberapa saat
dengan cara sebagai berikut : kemudian korban Almira
Bahwa mulanya pada hari Selasa Salsabila kembali ke dalam rumah
07 April 2020 terdakwa untuk melihat televisi lalu
melakukan pekerjaan pengecatan terdakwa kembali mendekati saksi
rumah di rumah saksi NANIK Almira Salsabila dan duduk di
MUJI RAHAYU di jalan Tangsari sebelah kanan korban Almira
RT. 03 RW.02 Kelurahan Lirboyo Salsabila selanjutnya korban
Kecamatan Mojoroto Kota membekap mulut korban
Kediri.Kemudian sekira pukul menggunakan tangan kiri
12.00 wib terdakwa melihat terdakwa lalu terdakwa
korban Almira Salsabila Aprillia memasukkan tangan kanan
Arnanto sedang tidur di depan terdakwa ke dalam rok dan celana
televisi di dalam rumah, melihat korban dan terdakwa meraba-raba
hal tersebut timbul nafsu dari kemaluan korban selama beberapa
terdakwa. Lalu terdakwa duduk di menit. Kemudian saksi WAGINI
samping korban Almira Salsabila yang merupakan nenek dari
dan memasukkan tangan kanan korban Almira Salsabila melintas
terdakwa ke dalam rok dan di depan ruang televisi lalu
meraba-raba kemaluan korban korban mengeluarkan tangan dari
Almira Salsabila dari luar celana celana dalam korban dan korban

JURNALRECTUM, Vol. 4 No. 1, 2022 Januari; 174 – 185 181


Almira Salsabila pergi 87/KDIRI/Euh.2/08/2020 yang pada
meninggalkan terdakwa. pokoknya menuntut supaya Majelis
Berdasarkan Visum Et Repertum Hakim Pengadilan Negeri Kediri yang
Nomor : memeriksa dan mengadili perkara ini
VER/13/IV/TUK.21/2020/ RSB memutuskan:
Kediri tanggal 09 April 2020 yang 1. Menyatakan terdakwa WAHYU
dibuat dan ditandatangani oleh dr. TRIYONO Als. PAK KIT Bin
Brenda Ervistia Pertiwi dokter SUGIARTO terbukti secara sah dan
pada Rumah Sakit Bhayangkara meyakinkan bersalah melakukan
Kediri telah melakukan tindak pidana “melakukan kekerasan
pemeriksaan terhadap Almira atau ancaman kekerasan memaksa,
Salsabila Aprilia Arnanto dengan Anak untuk melakukan atau
kesimpulan hasil pemeriksaan membiarkan dilakukan perbuatan
sebagai berikut : cabul” sebagaimana diatur dan
Pada bibir kemaluan diancam pidana dalam Pasal 82 Ayat
ditemukan luka lecet warna (1) Jo. Pasal 76E UURI Nomor 35
kemerahan, pada mulut rahim Tahun 2014 tentang Perubahan Atas
ditemukan darah dari liang UURI Nomor 23 Tahun 2002 tentang
kemaluan, pada pemeriksaan fisik Perlindungan Anak sebagaimana
ditemukan luka lecet pada liang dalam Dakwaan Jaksa Penuntut
senggama, akibat persentuhan Umum
tumpul. Berdasarkan Akta 2. Menjatuhkan pidana terhadap
Kelahiran Nomor: 3571-LT- terdakwa dengan pidana penjara
20092012-0015 yang selama 12 (dua belas) tahun
ditandatangai oleh Ir. Triyono dikurangi dengan masa penahanan
Kutut P, MM., Kepala Dinas yang telah dijalani oleh terdakwa
Kependudukan dan Pencatatan dengan perintah terdakwa tetap
Sipil Kota Kediri menerangkan ditahan dan pidana denda sebesar
bahwa ALMIRA SALSABILA Rp. 100.000.000,- (seratus juta
APRILIA ARNANTO lahir di rupiah) subsidair 2 (dua) bulan
Kediri tanggal 14 April 2012, kurungan
sehingga saat terdakwa 3. Menyatakan barang bukti berupa :
melakukan perbuatan tersebut - 1 (satu) potong baju warna pink/
terhadap korban Almira Salsabila merah muda gambar Hello Kitty
Aprilia Arnanto, korban berusia 7 - 1 (satu) potong rok panjang jeans
(tujuh) tahun. Perbuatan terdakwa motif bunga
sebagaimana diatur dan diancam - 1 (satu) potong kaos dalam warna
pidana dalam Pasal 82 Ayat (1) putih
Jo. Pasal 76E UURI Nomor 35 - 1 (satu) potong celana dalam
Tahun 2014 tentang Perubahan warna putih. Semuanya
Atas UURI Nomor 23 Tahun dikembalikan kepada saksi Nanik
2002 tentang Perlindungan Anak Muji Rahayu.
D. Tuntutan Jaksa Penuntut 4. Menetapkan agar terdakwa
Umum membayar biaya perkara sebesar Rp.
Menimbang, bahwa Penuntut 5.000,- (lima ribu rupiah).
Umum dalam tuntutannya tertanggal 9
September 2020 Nomor Register
Perkara: PDM-

182 TINJAUAN YURIDIS PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP ANAK KORBAN


TINDAK PIDANA KEKERASAN SEKSUAL
(Studi Putusan Pengadilan Tinggi Surabaya Nomor 1247/Pid.Sus/2020/ PT SBY)
Ahmad Patarudin 1) M. Al Ridho 2) Mangasa Manurung 3)
E. PutusanMengadili terdakwa.Telah memenuhi ketentuan
1. Menyatakan Terdakwa Wahyu Pasal 82 Ayat (1) Jo. Pasal 76E UURI
Triyono alias Pak Kit Bin Nomor 35 Tahun 2014 tentang
Sugiarto tersebut diatas, Perubahan Atas UURI Nomor 23 Tahun
terbukti secara sah dan 2002 tentang Perlindungan
meyakinkan bersalah Anak.Putusan hakim telah memenuhi
melakukan tindak pidana unsur hukum pidana dan ketentuan
melakukan perbuatan cabul undang-undang yang mengaturnya,
terhadap anak sebagaimana dalam hal ini undang-undang Nomor 23
dalam dakwaan tunggal tahun 2002 tentang perlindungan Anak.
2. Menjatuhkan pidana kepada Menimbang, bahwa yang
Terdakwa oleh karena itu dimaksud dengan kekerasan adalah
dengan pidana penjara selama setiap perbuatan yang berakibat
6 (enam) tahun dan denda timbulnya kesengsaraan atau
sejumlah Rp.100.000.000,- penderitaan secara fisik, psikis, seksual,
(seratus juta rupiah) dengan dan/atau penelantaran, termasuk
ketentuan apabila denda ancaman untuk melakukan perbuatan,
tersebut tidak dibayar diganti pemaksaan, atau perampasan
dengan pidana kurungan kemerdekaan secara melawan
selama 2 (dua) bulan hukum.Dengan putusan yang telah
3. Menetapkan masa dijatuhkan menjadi sanksi tegas sebagai
penangkapan dan penahanan efek jera terhadap pelaku tindak pidana
yang telah dijalani Terdakwa kekerasans seksual untuk terdakwa dan
dikurangkan seluruhnya dari pandangan bagi masyarakat.
pidana yang dijatuhkan
4. Menetapkan Terdakwa tetap 5. SIMPULAN
ditahan 1. Moral merupakan suatu instrument
5. Menetapkan barang bukti penting yang didalamnya
berupa 1 (satu) potong baju mengajarkan tentang kebaikan-
warna pink/merah muda kebaikan dan merupakan suatu hal
gambar hello kitty, 1 (satu) yang sangat sentral dalam
potong rok panjang jeans menentukan tingkah laku, sehingga
motif bunga, 1 (satu) potong apabila seseorang tidak memiliki
kaos dalam warna putih, 1 moral yang baik maka orang tersebut
(satu) potong celana dalam memiliki kecenderungan untuk
warna putih dikembalikan berbuat jahat. Sama halnya dengan
kepada saksi Nanik Muji kasus kekerasan seksual yang terjadi
Rahayu terhadap anak , hal tersebut terjadi
6. Membebankan kepada dikarenakan moralitas dalam diri
Terdakwa membayar biaya pelaku sudah tidak ada lagi.
perkara sejumlah Rp.5000,- 2. Penegakan hukum pidana terhadap
(lima ribu rupiah) pelaku tindak pidana kekerasan
F. Analisis Kasus seksual telah memenuhi unsur
Setelah mempelajari putusan hukum pidana dan ketentuan
pengadilan TinggiNomor perundang-undangan yaitu, Undang-
1247/Pid.Sus/2020/PT Sby, penulis undang Nomor 23 tahun 2002
sependapat dengan putusan hakim tentang Perlindungan Anak.
dalam menjatuhkan hukuman kepada si

JURNALRECTUM, Vol. 4 No. 1, 2022 Januari; 174 – 185 183


6. DAFTAR PUSTAKA Viktimologi. Jakarta:
A. Buku-buku Djambatan
Anonimous. 2012. UURI No 4 tahun Purba, Onan, Ria Sintha Devi, Hukum
1979 tentang Kesejahteraan Acara , Lembaga Penelitian
Anak. Bandung: Citra dan Penulisan Ilmiah AQLI,
Umbara Medan, Maret 2021.
Arief Nazawi, Barda. 2002. Bunga Salam, Abdul. 1998. Refleksi
Rampai Kebijakan Hukum Keterpaduan Penyidikan,
Pidana. Bandung: Citra Penuntutan dan Peradilan
Lamintang. 2011. Dasar-Dasar Hukum dalam Penanganan Perkara.
Pidana di Indonesia. Jakarta: Jakarta: Diskum Polri
Citra Aditya Bakti Sahepati, J.E.1987. Viktimologi Sebuah
Chazawi, Adami. 2014. Pelajaran Bunga Rampai. Jakarta:
Hukum Pidana, Tindak Pustaka Sinar Harapan
Pidana dan Teori Siregar, Bumar. 1990. Aspek Hukum
Pemidanaan. Jakarta: Raja Perlindungan Anak. Jakarta:
Grafindo Persada Bumi Aksara
devi,Ria Sintha, Perkembangan Hukum Yulia, Rena. 2020. Viktimologi
Dagang di Indonesia, CV. Perlindungan Hukum
Sentosa Deli Mandiri, terhadap Korban Kejahatan.
Medan, 2020 Yogyakarta: Graha Ilmu
Gosita, Aris. 1999. Masalah Korban
Kejahatan. Jakarta: Akademi B. Peraturan Perundang-Undangan
Pressindo Undang-undang Dasar 1945
Gultom, Maidin. 2008. Perlindungan Kitab Undang-undang Hukum Pidana
Hukum terhadap Anak dalam Kitab Undang-Undang Hukum Acara
Sistem Peradilan Pidana Pidana
Anak di Indonesia. Bandung: Undang-Undang Nomor 35 tahun 2014
Refika Aditama perubahan atas Undang-
Hurairah, Abu. 2006. Kekerasan undang Nomor 23 tahun 2002
terhadap Anak. Bandung: tentangPerlindungan Anak
Nusa
Mansyur Didik, Arif. 2007. Urgen C. Jurnal Ilmiah
Perlindungan Korban
Kejahatan Antara Norma dan DEVI, Ria Sintha. PERLINDUNGAN
Realita. Jakarta: Raja HUKUM BAGI PENANAMAN
Grafindo Persada MODAL ASING (PMA) DI
Marlina.2009. Peradilan Pidana Anak INDONESIA. JURNAL
di Indonesia, Pengembangan RECTUM: Tinjauan Yuridis
Konsep Diversi Restorative Penanganan Tindak Pidana,
[S.l.], v. 1, n. 2, p. 142-153, july
Justice. Bandung: Refika
2019. ISSN 2684-7973.
Aditama
Available at:
Marpaung, Leden. 1996. Kejahatan
<https://jurnal.darmaagung.ac.id
terhadap Kesusilaan dan
/index.php/jurnalrectum/article/vi
Masalah Prevensinya. ew/227>.
Jakarta: Sinar grafika DEVI, Ria Sintha; HUTAPEA, Melinda
Mulyadi, Lilik.Kapita Selekta Hukum Marsaulina. TINJAUAN YURIDIS
Pidana Kriminologi dan TERHADAP PENDAFTARAN

184 TINJAUAN YURIDIS PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP ANAK KORBAN


TINDAK PIDANA KEKERASAN SEKSUAL
(Studi Putusan Pengadilan Tinggi Surabaya Nomor 1247/Pid.Sus/2020/ PT SBY)
Ahmad Patarudin 1) M. Al Ridho 2) Mangasa Manurung 3)
HAK ATAS TANAH MELALUI Available at:
PROYEK PENDAFTARAN <https://jurnal.darmaagung.ac.id/i
TANAH SISTEMATIS LENGKAP ndex.php/jurnaluda/article/view/64
(PTSL) DI KANTOR BADAN 9>.
PERTANAHAN NASIONAL KOTA ria sintha devi, Tinjauan Yuridis Sita
MEDAN. JURNAL RECTUM: Jaminan dan Pemberesan
Tinjauan Yuridis Penanganan Harta Milik Debitur Dalam
Tindak Pidana, [S.l.], v. 1, n. 1, p.
Hal Terjadinya Kepailitan,
47-86, feb. 2019. ISSN 2684-
7973. Available at:
Jurnal Ilmiah MAKSITEK
<https://jurnal.darmaagung.ac.id/i Vol. 4 No. 4 (2019).
ndex.php/jurnalrectum/article/view
/110>.
DEVI, Ria Sintha; SIMARSOIT, Feryanti.
PERLINDUNGAN HUKUM BAGI
KONSUMEN E-COMMERCE
MENURUT UNDANG – UNDANG
NO.8 TAHUN 1999 TENTANG
PERLINDUNGAN
KONSUMEN. JURNAL RECTUM:
Tinjauan Yuridis Penanganan
Tindak Pidana, [S.l.], v. 2, n. 2, p.
119-128, july 2020. ISSN 2684-
7973. Available at:
<https://jurnal.darmaagung.ac.id/ind
ex.php/jurnalrectum/article/view/644
>.
DEVI, Ria Sintha; ZULKARNAEN, Novi Juli
Rosani; PRATIWI, Rani Ika.
TINJAUAN YURIDIS
TERHADAP PAJAK DAERAH
DAN RETRIBUSI DAERAH
STUDI PELAKSANAAN DI
UNIT PELAYANAN PAJAK
DAERAH SAMSAT KOTA
BINJAI. JURNAL RECTUM:
Tinjauan Yuridis Penanganan
Tindak Pidana, [S.l.], v. 3, n. 2,
p. 195-211, sep. 2021. ISSN
2684-7973. Available at:
<https://jurnal.darmaagung.ac.id
/index.php/jurnalrectum/article/vi
ew/1177>
LUBIS, Muhammad Ansori; DHEVI, Ria Sinta;
YASID, Muhammad.
PENEGAKAN HUKUM
TERHADAP APARAT SIPIL
NEGARA YANG MELAKUKAN
PELANGGARAN HUKUM
DALAM MEWUJUDKAN GOOD
GOVERNANCE. Jurnal Darma
Agung, [S.l.], v. 28, n. 2, p. 269-
285, aug. 2020. ISSN 2654-3915.

JURNALRECTUM, Vol. 4 No. 1, 2022 Januari; 174 – 185 185

You might also like