ID Kontribusi Manajemen Fungsional Dalam Im

You might also like

Download as pdf or txt
Download as pdf or txt
You are on page 1of 8

Kontribusi Manajemen Fungsional dalam Implementasi

Strategi Perusahaan terhadap Pencapaian Kinerja Perusahaan


Manufaktur Berdasarkan Pendekatan Balanced Scorecard
(Survey Pada Perusahaan Manufaktur Berskala Besar di Kota Surabaya)

Gunarianto
Universitas Widyagama Malang

Abstract: The purpose of this research is to analyze the contribution of functional management in the
implementation of firm strategy which consists of 1) production management, 2) marketing management, 3)
financial management, 4) research and development, and 5) human resources management toward the
achievement of firm performance based on Balanced Scorecard approach both simultaneously and partially.
This research was carried out on large scale manufacture firms in Surabaya. The data collecting was carried
out by spreading questionnaires to five functional managers in technical method of simple random sampling.
The population in this research are 83 large scale manufacture firms. There are 45 firms used as samples
analyzed by using Yamane formula and precision of 10 %. The writer use regression analysis model to
analyze data and test the hypothesis. The result of this research and hypothesis testing show that 1)
simultaneously, functional management in the implementation of firm strategy gives positive contribution to
performance achievement of manufacture firms based on balanced scorecard approach, 2) Partially functional
management consist of: 1) production management, 2) marketing management, 3) financial management, 4)
research and development, and 5) human resources management in the implementation of firm strategy gives
positive and significant contribution to performance achievement of manufacture firm based on the balanced
scorecard approach

Keywords: Performance, Strategy, Balanced Scorecard.

Kondisi ekonomi yang serba sulit yang di- memformulasikan strategi, mengimplemen-
barengi krisis moneter yang berkepanjangan tasikan serta mengevaluasi strategi yang pa-
serta persaingan usaha yang semakin kom- ling tepat bagi organisasinya (Tatang A.
petitif tersebut, maka setiap perusahaan Taufik, 1995: 20, Jauch dan Glueck, 1998: 6,
(institusi bisnis) dituntut memiliki daya 55).
adaptif yang tinggi. Apabila perusahaan ti- Survey yang dilakukan oleh Alexan-
dak mampu menyesuaikan diri dengan ling- der,s terhadap 93 presiden dan manajer
kungannya yang terus berubah secara cepat, divisi, ditemukan bahwa lebih dari separoh
maka perusahaan tersebut harus bersiap- perusahaan menghadapi 10 permasalahan
siap untuk keluar (exit) dari dunia bisnis. dalam implemetasi strategi. Di antara masa-
Oleh karena itu pihak manajemen perusaha- lah tersebut adalah tidak cukupnya kemam-
an dituntut untuk bekerja lebih keras secara puan manajer departemen (fungsional) da-
efektif dan efisien dalam upaya mencapai lam implementasi strategi (Wheelen dan
tujuan perusahaan. Hunger, 1996: 236). Jadi pihak yang bertang-
Konsekuensinya, perusahaan dituntut gungjawab dalam implementasi strategi
untuk semakin mampu menyusun strategi/ adalah manajemen fungsional yang mener-
jemahkannya kesetiap departemen atau di-
Alamat Korespondensi: visi masing-masing dalam bentuk strategi
Gunarianto, Fakultas Ekonomi Universitas fungsional.
Widyagama Malang Jl. Borobudur No. 35 Malang
Certo dan Peter (1991: 115) memberi-
Telp. (0341) 492282
kan definisi strategi fungsional sebagai beri-
kut: “ Functional strategies are devised by spe-

313
TERAKREDITASI SK DIRJEN DIKTI NO. 26/DIKTI/Kep/2005
cialist in each functional area of a business. Col- bungan dari ukuran keuangan dan non ke-
lectively, functional spell out the specific tasks uangan yang ada melainkan merupakan ha-
that must be performed to implement the busi- sil dari suatu proses atas bawah (top down)
ness strategy. Business-level and functional area berdasarkan misi dan strategi dari suatu
managers must coordinate their activities to en- unit usaha. Misi dan strategi tersebut harus
sure that the strategies all are pursuing are dapat diterjemahkan dalam tujuan dan
consistent. Companies vary in the organizations pengukuran yang lebih dan nyata”.
and responsibilities of their functional areas, but Balanced scorecard mengkaji empat
the major functional areas are research and deve- perspektif yang dinilai relevan dalam meni-
lopment, operations, finance, marketing, and hu- lai kinerja perusahaan yang terdiri dari: (1)
man resources”. perspektif keuangan, (2) perspektif pelang-
Definisi ini sesuai dengan Pearce dan gan, (3) perspektif proses bisnis internal, dan
Robin (1988:334), Strategi fungsional adalah (4) perspektif pembelajaran dan pertumbuh-
kegiatan-kegiatan yang harus dilaksanakan an (Kaplan & Norton, 1996: 44; Horngren,
oleh setiap bidang fungsional dalam suatu Foster, dan Datar, 2000: 463).
perusahaan guna mengimplementasikan Berdasarkan latar belakang penelitian
strategi umum. Strategi ini harus dikem- yang telah diuraikan di atas, maka tujuan
bangkan dalam bidang manajemen pema- penelitian ini adalah: 1) untuk mengetahui
saran, keuangan, produksi/operasi, riset and manajemen fungsional yang terdiri dari ma-
development (R&D), dan sumber daya man- najemen produksi, manajemen pemasaran,
usia. Dalam implementasi ini setiap manaje- manajemen keuangan, manajemen riset dan
men fungsional harus melalui tahap-tahap pengembangan, dan manajemen sumber da-
program, budget dan prosedur, sesuai de- ya manusia secara simultan memberi kontri-
ngan fungsi dan wewenangnya masing-ma- busi dalam implementasi strategi terhadap
sing. kinerja perusahaan, dan 2) untuk mengeta-
Untuk menunjang kebutuhan perusa- hui manajemen fungsional yang terdiri dari
haan agar dapat mencapai keberhasilan di manajemen produksi, manajemen pemasar-
masa mendatang dengan strategi bersaing, an, manajemen keuangan, manajemen riset
akuntansi manajemen sebagai penyedia in- dan pengembangan, dan manajemen sum-
formasi bagi pihak internal mengembang- ber daya manusia secara parsial memberi
kan suatu alat penilaian kinerja yang disebut kontribusi dalam implementasi strategi ter-
balanced scorecard. Menurut Jemsly Hutaba- hadap kinerja perusahaan .
rat (1997:27) balanced scorecard (BSC), meru-
pakan mekanisme untuk menterjemahkan METODE
strategi dan taktik secara simultan, sehingga Populasi dan Sampel Penelitian
kebijakan dan aktifitas dapat diukur mulai Penelitian ini menggunakan metode
dari rencana, implementasi sampai pada ha- survei yang terbatas pada survei sampel
sil. yang dipilih. Populasi penelitian adalah se-
Menurut Ancela Hermawan (1996: 53): luruh perusahaan manufaktur berskala be-
“Balanced scorecard menekankan bahwa sar di Kota Surabaya yang berjumlah 83 per-
pengukuran keuangan dan non keuangan usahaan. Selanjutnya dengan rumus Yama-
harus merupakan bagian dari sistem infor- ne dengan presisi 10%, maka diperoleh sam-
masi bagi seluruh pegawai pada semua ting- pel sebanyak 45 perusahaan. Sehinggga total
katan organisasi. Tujuan pengukuran dalam responden dalam penelitian ini adalah seba-
balanced scorecard bukan hanya pengga- nyak 225 responden yang terdiri dari mana-
314 MANAJEMEN, AKUNTANSI DAN BISNIS
Volume 6, Nomor 1, April 2008
ISSN: 1693-252X
jer produksi, manajer pemasaran, manajer development serta indikatornya terdiri
keuangan, manajer riset dan development, dari program, anggaran dan prosedur.
dan manajer sumber daya manusia. Manajemen sumber daya manusia (X5),
dimensi variabel ini terdiri karyawan,
Metote Pengumpulan Data pengembangan karier, kompensasi, dan
Data yang digunakan dalam penelitian evaluasi
ini dikumpulkan melalui dua cara yaitu per-
tama, data primer diperoleh langsung dari Variabel Bebas (Y)
manajer pada tingkat fungsional (middle) Sebagai variabel bebas (tidak terikat)
yang terpilih menjadi responden, melalui dalam penelitian ini adalah Kinerja (Y), di-
kuesioner dan wawancara dengan pertanya- mensi variabel ini terdiri: (a) Perspektif Ke-
an yang terstruktur. Kedua, data sekunder uangan serta indikatornya terdiri dari Posisi
diperoleh dengan memepelajari buku-buku, pendapatan operasi, Posisi laba kotor, Posisi
jurnal dan bahan-bahan lain yang diperoleh tingkat pengembalian modal (ROE), Posisi
dari instansi yang terkait. tingkat pengembalian investasi, dan Kondisi
nilai tambah ekonomis. (b) Perspektif pe-
Operasional Variabel langgan serta indikatornya terdiri dari Ke-
Untuk menghindari kesalahan inter- lompok inti: Pangsa pasar, Perolehan pe-
pretasi terhadap variabel penelitian, berikut langgan baru, Kemampuan mempertahan-
ini diberikan penjelasan mengenai variabel kan pelanggan, Fenomena kepuasan pelang-
penelitian dan indikator penelitian sebagai gan dan Kelompok Penunjang: Atribut-atri-
berikut: but produk, Hubungan dengan pelanggan,
dan Citra dan reputasi perusahaan. (c) Pers-
Variabel Terikat (X) pektif proses internal bisnis serta indikator-
Sebagai variabel terikat dalam peneli- nya terdiri dari Inovasi, Proses operasi, dan
tian ini adalah Manajemen Fungsional (X). Proses pelayanan purna jual. (d) Perspektif
Variabel ini terdiri dari lima subvariabel pembelajaran dan pertumbuhan serta indi-
yaitu: katornya terdiri dari Kemampuan pekerja,
Manajemen produksi (X1), dimensi va- Kemampuan sistem informasi, dan Motiva-
riabel ini terdiri dari Fasilitas/peralatan si-pemberdayaan-keserasian.
dan perencanaan dan pengendalian pro-
duksi serta indikatornya terdiri dari pro- Hipotesis
gram, anggaran dan prosedur. Berdasarkan perumusan masalah dan
Manajemen pemasaran (X2), dimensi va- kerangka pemikiran yang telah diuraikan
riabel ini terdiri Produk, Harga, Tempat, sebelumnya, maka hipotesis yang diajukan
dan Promosi serta indikatornya terdiri dalam penelitian ini adalah :
dari program, anggaran dan prosedur. Secara Simultan manajemen fungsional
Manajemen keuangan (X3), dimensi va- yang terdiri dari manajemen produksi,
riabel ini terdiri Optimalisasi sumber da- manajemen pemasaran, manajemen ke-
na dan Alokasi dana untuk operasi per- uangan, manajemen riset dan pengem-
usahaan serta indikatornya terdiri dari bangan, dan manajemen sumber daya
program, anggaran dan prosedur. manusia dalam implementasi strategi
Manajemen riset & development (X4), di- memberi kontribusi secara signifikan ter-
mensi variabel ini terdiri peranan riset hadap kinerja perusahaan.
dan development, dan Fasilitas riset dan
Kontribusi Manajemen Fungsional dalam Implementasi Strategi Perusahaan terhadap Pencapaian 315
Kinerja Perusahaan Manufaktur Berdasarkan Pendekatan Balanced Scorecard
Gunarianto
TERAKREDITASI SK DIRJEN DIKTI NO. 26/DIKTI/Kep/2005
Secara parsial manajemen fungsional berarti bahwa peningkatan kontribusi mana-
yang terdiri dari manajemen produksi, jemen produksi, pemasaran, keuangan riset
manajemen pemasaran, manajemen ke- dan pengembangan, dan sumber daya ma-
uangan, manajemen riset dan pengem- nusia dalam implementasi strategi perusa-
bangan, dan manajemen sumber daya haan juga akan meningkatkan kinerja peru-
manusia dalam implementasi strategi sahaan.
strategi memberi kontribusi secara signi- Untuk mengetahui sejauhmana tingkat
fikan terhadap kinerja perusahaan. signifikansi kontribusi manajemen fungsio-
nal dalam implementasi strategi perusahaan
HASIL (variabel X) terhadap kinerja perusahaan
Analisis data dengan menggunakan (Y), baik secara simultan maupun parsial
model analisis regresi dilakukan dengan maka akan dilakukan pengujian terhadap
bantuan program statistik versi 9.01. Hasil persamaan garis regresi tersebut melalui
analisis regresi tersebut diringkas pada tabel pengujian hipotesis hipotesis, yaitu :
berikut:
Pengujian Hipotesis Kontribusi Manaje-
Tabel 1 Hasil Analisis Regresi Kontribusi men Fungsional Dalam Implementasi Stra-
Manajemen Fungsional Dalam tegi Perusahaan Terhadap Pencapaian Ki-
Implementasi Strategi perusaha- nerja Perusahaan Secara Simultan
an terhadap pencapaian kinerja Sesuai denga rancangan uji hipotesis
perusahaan yang telah dikemukakan, pengujian hipote-
Koefisien sis kontribusi manajemen fungsional dalam
Keterangan Koefisien t
Signifikansi
Intercept 59,500 58,053 0,00
implementasi strategi perusahaan secara si-
Manajemen Produksi (x1) 0,211 3,117 0,03 multan terhadap pencapaian kinerja perusa-
Manajemen Pemasaran (X2) 0,166 2,831 0,07 haan adalah: hasil analisis regresi yang di-
Manajemen Keuangan (X3) 0,439 5, 199 0,00
Manajemen R & D (X4) 0,512 9,562 0,00 ikhtisarkan pada tabel 1 menunjukkan Fhitung
Manajemen SDM (X5) 0,250 4,399 0,00 = 50,866, sedangkan nilai Ftabel pada = 0,05
R 0,992
dan derajat bebas 5 dan 39 adalah 2,456. Jadi
R2 (Square) 0,985
Adjusted R2 0,983 Fhitung = 50,866 > F(0,05;5; ) = 2,456 . Ini berarti
F 50,866 bahwa H0 ditolak dan H1 diterima pada
tingkat signifikansi = 0,05. Dengan demi-
Berdasarkan hasil analisis regresi terse- kian dapat disimpulkan bahwa manajemen
but diperoleh persamaan garis regresi seba- fungsional dalam implementasi strategi per-
gai berikut : usahaan secara simultan memberi kontribusi
dalam pencapaian kinerja perusahaan.
Y = 59,500 + 0,211 X1 + 0,166 X2 + 0,439 X3 +
0,512 X4 + 0,250 X5 Pengujian Hipotesis Kontribusi Manaje-
men Fungsional Dalam Implementasi Stra-
Dari persamaan regresi tersebut diatas tegi Perusahaan Terhadap Pencapaian Ki-
terlihat bahwa koefisien regresi ( ) untuk nerja Perusahaan Secara Parsial
variabel X1, X2, X3, dan X5 bertanda positif, Sama halnya dengan pengujian simul-
yang menunjukkan bahwa manajemen pro- tan, pengujian hipotesis kontribusi manaje-
duksi, pemasaran, keuangan dan sumber men fungsional dalam implementasi strategi
daya manusia memberi kontribusi dalam perusahaan terhadap pencapaian kinerja
implementasi strategi perusahaan. Hal ini

316 MANAJEMEN, AKUNTANSI DAN BISNIS


Volume 6, Nomor 1, April 2008
ISSN: 1693-252X
perusahaan secara parsial (individu) sebagai dap Pencapaian Kinerja Perusahaan Secara
berikut : Simultan
Nilai thitung dari setiap koefisien regresi Hasil analisis regresi yang disajikan
j hasil regresi adalah sebagaimana terlihat pada tabel 1. Menunjukkan nilai R2 = 0,985
pada tabel 1 di atas. Sedangkan nilai t tabel dan nilai Adjusted R2 = 0,983. Untuk jumlah
pada = 0,05 berdasarkan uji dua sisi dan variabel lebih dua, lebih baik untuk meng-
derajat bebas (db) = 39 adalah. Perbandingan gunakan nilai Adjusted R2 (Singgih Pitono,
antara thitung dan t tabel untuk setiap koefisien 2000: 167). Dengan menggunakan nilai
regresi disajikan pada tabel berikut : Adjusted R2 = 0,983 dapat ditafsirkan bahwa
secara simultan manajemen fungsional
Tabel 2 Perbandingan thitung dan ttabel dari memberi kontribusi dalam implementasi
koefisien regresi (βj) Kontribusi strategi (X) terhadap pencapaian kinerja per-
Manajemen Fungsional Dalam usahaan (Y) adalah sebesar 98,30 % variasi
Implementasi Strategi Perusaha- yang terjadi dalam pencapaian kinerja peru-
an terhadap pencapaian kinerja sahaan dapat dijelaskan oleh variabel mana-
perusahaan jemen fungsional dalam kontribusi imple-
Koefiesien Regresi (βj) t hitung t tabel Signifikansi mentasi strategi perusahaan. Sedangkan 1,70
β1 (Variabel X1) 3,117 2,023 0,003 % dijelaskan atau merupakan kontribusi da-
β2 (Variabel X2) 2,831 2,023 0,007
ri manajemen fungsional lainnya yang tidak
β3 (Variabel X3) 5,199 2,023 0,00
β4 (Variabel X4) 9,562 2,023 0,00 dimasukkan dalam penelitian ini.
β5 (Variabel X5) 4,399 2,023 0,00 Keeratan hubungan antara variabel
manajemen fungsional dalam implementasi
Berdasarkan tabel diatas menunjukkan strategi perusahaan dengan pencapaian ki-
bahwa nilai t hitung dari β1, β2, β3, β3 dan β5 le- nerja perusahaan adalah sangat erat ditun-
bih besar dari nilai ttabel pada = 0,05 berda- jukkan dengan nilai R = 0,996 yang hampir
sarkan uji belah sisi dan db = 39. Hal ini ber- mendekati 1 (satu).
arti bahwa H0 ditolak dan H1 diterima pada Koefisien determinasi (R2) juga menun-
tingkat signifikansi = 0,05. Dengan demi- jukkan tingkat ketepatan garis regresi dan
kian dapat disimpulkan bahwa manajemen kecocokan model yang terbentuk. Kecocok-
produksi (X1), manajemen pemasaran (X2), an model dikatakan lebih baik kalau nilai R2
manajemen keuangan (X3), manajemen riset semakin dekat dengan 1 (satu) (Gujarati,
dan pengembangan (X4) dan manajemen 1999: 99). Oleh karena nilai adjusted R2 =
sumber daya manusia (X5) secara parsial 0,983 hampir mendekati 1 (satu), maka garis
memberi kontribusi dalam implementasi dan model regresi yang terbentuk merupa-
strategi perusahaan terhadap pencapaian ki- kan garis dan model regresi yang cocok da-
nerja perusahaan. Hal ini berarti bahwa se- lam menggambarkan kontribusi manajemen
luruh manajemen fungsional secara parsial fungsional dalam implementasi strategi per-
memberikan kontribusi dalam implementasi usahaan terhadap pencapaian balanced score-
strategi perusahaan terhadap pencapaian card.
kinerja perusahaan. Melihat sangat besarnya kontribusi
dan sangat eratnya hubungan manajemen
PEMBAHASAN fungsional dalam implementasi strategi per-
Kontribusi Manajemen Fungsional Dalam usahaan terhadap pencapaian kinerja peru-
Implementasi Strategi Perusahaan terha- sahaan, dapat disimpulkan bahwa tingkat
pencapaian kinerja perusahaan sangat diten-
Kontribusi Manajemen Fungsional dalam Implementasi Strategi Perusahaan terhadap Pencapaian 317
Kinerja Perusahaan Manufaktur Berdasarkan Pendekatan Balanced Scorecard
Gunarianto
TERAKREDITASI SK DIRJEN DIKTI NO. 26/DIKTI/Kep/2005
tukan oleh seberapa baik manajemen fung- juga mempunyai hubungan yang moderat
sional dalam mengimplementasikan strategi (cukup) dengan pencapaian kinerja perusa-
perusahaan. Dengan kata lain semakin baik haan yang ditunjukkan oleh nilai r sebesar
manajemen fungsional dalam mengimple- 0,413.
mentasikan strategi perusahaan maka akan
semakin baik pula tingkat pencapaian kiner- Manajemen Keuangan (X3)
ja perusahaan. Kontribusi manajemen keuangan (X3)
dalam implementasi strategi perusahaan se-
Kontribusi Manajemen Fungsional Dalam cara parsial terhadap pencapaian kinerja
Implementasi Strategi Perusahaan terha- perusahaan sebesar 41 % dan kontribusi ter-
dap Pencapaian Kinerja Perusahaan Secara sebar juga merupakan kontribusi yang posi-
Parsial tif terhadap pencapaian kinerja perusahaan.
Sedangkan keeretan hubungan manajemen
Tabel 3 Koefisien Korelasi dan Determi- keuangan (X1) dalam implementasi strategi
nasi Parsial dengan pencapaian kinerja perusahaan juga
Koefisien Koefisien merupakan hubungan yang moderat yaitu
Variabel Korelasi Determinasi sebesar 0,640.
Parsial (r ) Parsial (r2)
Manajemen Produksi (x1) 0,447 0,200
Manajemen Pemasaran (X2) 0,413 0,171 Manajemen R & D (X4)
Manajemen Keuangan (X3) 0,640 0,410 Kontribusi manajemen riset dan deve-
Manajemen R & D (X4) 0,837 0,701 lopmen (X4) dalam implementasi strategi
Manajemen SDM (X5) 0,576 0,332
perusahaan yang ditunjukkan oleh koefisien
determinan parsial (r2) sebesar 70,1%. Arti-
Manajemen Produksi (X1) nya bahwa manajemen fungsional lainnya
Koefisien determinasi parsial (r2) un- dalam kondisi konstan, 70,1% variasi yang
tuk manajemen produksi dalam implemen- terjadi pada pencapaian kinerja perusahaan
tasi strategi perusahaan adalah sebesar 0,20. (Y) dapat dijelaskan oleh manajemen R & D
Hal ini berarti bahwa kontribusi manajemen (X4). Koefisien determinan ini merupakan
produksi (X1) dalam implementasi strategi yang paling besar diantara koefisien deter-
perusahaan terhadap pencapaian kinerja minan manajemen fungsional lainnya. Ma-
perusahaan (Y) secara parsial atau indivi- najemen riset dan developmen (R&D) mem-
dual adalah sebesar 20 %. Sedangkan koefi- punyai hubungan yang positif sebesar 0,837
sien korelasi parsial (r ) adalah sebesar 0,447 yang berarti bahwa R&D mempunyai hu-
yang menunjukkan hubungan moderat (cu- bungan yang erat dengan pencapaian kiner-
kup) antara manajemen produksi (X1) dalam ja perusahaan. Hubungan ini merupakan
implementasi strategi perusahaan dengan hubungan yang paling erat diantara yang
pencapaian kinerja perusahaan. lainnya.

Manajemen Pemasaran (X2) Manajemen SDM (X5)


Manajemen pemasaran (X2) dalam im- Secara parsial manajemen sumber da-
plementasi strategi perusahaan secara par- ya manusia (SDM) dalam implementasi stra-
sial memberikan kontribusi sebesar 17,1% tegi perusahaan memberi kontribusi sebesar
terhadap pencapaian kinerja perusahaan (Y). 33,2% terhadap pencapaian kinerja perusa-
Kontribusi ini merupakan kontribusi yang haan (Y. Kontribusi tersebut juga merupa-
positif. Disamping itu manajemen produksi kan kontribusi yang positif. Sedangkan hu-
318 MANAJEMEN, AKUNTANSI DAN BISNIS
Volume 6, Nomor 1, April 2008
ISSN: 1693-252X
bungan manajemen SDM (X5) dalam imple- tasi strategi perusahaan secara simultan
mentasi strategi perusahaan secara parsial memberi kontribusi yang sangat besar
dengan pencapaian kinerja perusahaan ada- terhadap pencapaian kinerja perusaha-
lah hubungan yang moderat yang ditunjuk- an. Namun secara parsial ada beberapa
kan oleh nilai koefisien korelasi sebesar manajemen fungsional yang memberi-
0,576. kan kontribusi yang sangat kecil. Sehu-
bungan dengan hal tersebut, untuk me-
KESIMPULAN DAN SARAN ningkatkan kinerja perusahaan maka ke-
Kesimpulan pada manajemen perusahaan disarankan
Berdasarkan pembahasan atas hasil pe- untuk lebih mengoptimalkan aktifitas
nelitian terhadap 45 perusahaan manufaktur setiap manajemen fungsional perusaha-
berskala besar di Kota Surabaya dapat dita- an dengan berbagai strategi yang tepat
rik beberapa kesimpulan sebagai berikut: bagi perusahaan dan mengoptimalkan
Kontribusi manajemen fungsional (X) kemampuan sumberdaya yang dimiliki
dalam implementasi strategi terhadap oleh perusahaan secara efisien dan efek-
kinerja perusahaan secara simultan (ber- tif.
sama) memberi kontribusi terhadap pen- Perlunya penelitian lebih lanjut tentang
capaian kinerja perusahaan (Y) sebesar manajemen fungsional lainnya dalam
98,30% variasi yang terjadi pada penca- implementasi strategi perusahaan terha-
paian kinerja perusahaan dapat dijelas- dap pencapaian kinerja perusahaan di-
kan atau merupakan kontribusi manaje- samping itu seperti bidang informasi
men fungsional. dan lainnya.
Secara parsial manajemen fungsional (X)
dalam implementasi strategi terhadap DAFTAR RUJUKAN
kinerja perusahaan yang terdiri dari 1) Agustinus Sriwahyudi. 1996. Manajemen
manajemen produksi, 2) manajemen pe- Strategik: Pengantar Proses Berpikir
masaran, 3) manajemen keuangan, 4) Strategik. Jakarta: Binarupa Aksara.
manajemen riset dan developmen (R & Anthony, Robert N & Vijay Govidarajan.
D), dan 5) manajemen sumber daya ma- 1998. Management Control Systems.
nusia (SDM memberi kontribusi yang Ninth edition. Boston: Mc. Graw Hill.
positif terhadap pencapaian kinerja per- Inc.
usahaan (Y). Dari kelima manajemen Ancella Anitawati Hermawan. 1996.
fungsional tersebut, manajemen riset Balanced Scorecard Sebagai Sarana
dan developmen memberikan kontribusi Akuntansi Manajemen Strategik. IAI.
sebesar 70,1% variasi yang terjadi pada Pra-Konvensi Nasional Akuntansi Ke-
pencapaian kinerja perusahaan jika va- 3. Pendidikan Profesi Berkelanjutab (PPL).
riabel manajemen fungsional lainnya September. Semarang.
konstan. Certo C. Samuel & J. Paul Peter. 1991.
Strategic Management: Concept and
Saran Application. International Edition. Mc.
Berdasarkan kesimpulan dari hasil pe- Graw-Hill.
nelitian ini dapat dikemukakan saran-saran Clinton B. Douglas, CPA & Kho-Cheng Hsu,
sebagai berikut: CPA. 1997. JIT and Balanced Scorecard:
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa Linking Manufacturing Control To
manajemen fungsional dalam implemen-
Kontribusi Manajemen Fungsional dalam Implementasi Strategi Perusahaan terhadap Pencapaian 319
Kinerja Perusahaan Manufaktur Berdasarkan Pendekatan Balanced Scorecard
Gunarianto
TERAKREDITASI SK DIRJEN DIKTI NO. 26/DIKTI/Kep/2005
mangement Control. Management Kaplan, Robert & david P Norton. 1996.
Accounting. September. Translating Strategy Into Action The
Hansen, Mowen R Don dan Maryanne M. Balance Scorecard. Boston: Harvard
1997. Management Accounting. Interna- Business School.
tional. Ohio: Thomson Publishing Co. Pearce II. John A & Robinson, Jr. Richard B.
Hill, Charles W.L., & Gareth R. Jones. 1998 . 1988. Strategic Management: Strategy
Strategic Management: An Integrated Formulation and Implementation. Third
Approach. Second Edition. Boston To- Edition. Homewood Illinois: Richard D
ronto: Houghton Company. Irwin. Inc.
Hongren, Foster & Datar. 2000. Cost Accoun- Setiawan Hari Purnomo & Zulkieflimansyah
ting: A Managerial Emphasis. Tenth 1996. Manajemen Strategi: Sebuah Konsep
Edition. Prentice Hall International. Inc Pengantar. Jakarta: Lembaga Penerbit
Jauch, lawrence R & William F Glueck. 1998. FE UI.
Strategic Management and Business Po- Wheelen, Thomas L & Hunger, J David.
licy. USA: Mc Graw-Hill International. 1992. Strategic Management and Business
Jemsly Hutabarat. 1997. Balanced Scorecard Policy. Fourth Edition. New York:
Di antara Taktik dan Strategi. Addison-Wesley Publishing Company.
Manajemen Usahawan. Juni . No. 06. TH Inc.
XXVI.

320 MANAJEMEN, AKUNTANSI DAN BISNIS


Volume 6, Nomor 1, April 2008

You might also like