Download as docx, pdf, or txt
Download as docx, pdf, or txt
You are on page 1of 3

Switchgear vs switchyard

Switchgear

Switchgear adalah perangkat kelistrikan berupa panel yang digunakan sebagai alat kontrol
(menghubungkan/memutuskan distribusi listrik), alat proteksi (melindungi perangkat listrik lain
ketika ada gangguan) dan sebagai alat pengukuran besaran listrik (arus, tegangan, daya dll).

Swicthgear umumnya terpasang di dalam ruangan untuk mengatur distribusi listrik pada suatu
tempat, seperti rumah sakit, kampus, perkantoran, perumahan dll. Dengan adanya switchgear
maka pengontrolan, monitoring dan perlindungan distribusi listrik dapat menjadi lebih baik.

Fungsi Switchgear

Secara umum switchgear memiliki 3 fungsi utama, yaitu Pengendali (controlling), Proteksi
(protection) dan Pengkuran (Metering). Berikut ini penjelasan mengenai fungsi switchgear.

1. Switchgear Berfungsi Sebagai Pengendali (Controlling)

Switchgear berfungsi sebagai pengendali dalam distribusi listrik dari sumber listrik utama
menuju ke sirkuit-sirkuit listrik. Dengan kata lain switchgear dioperasikan untuk
menghubungkan aliran listrik dan juga memutuskan aliran listrik.

Dalam pengoperasiannya sebagai controlling, Switchgear dapat bekerja pada dua kondisi
yaitu kondisi normal dan kondisi gangguan.

Pengoperasiaan Kondisi Normal

Switchgear dapat dioperasikan untuk menghubungkan atau memutuskan aliran listrik secara
manual atau dengan kata lain dioperasikan oleh operator. Operator/user dapat
mengoperasikan secara langsung dengan mengikuti prosedur pengoperasiannya.

Pengoperasian Kondisi Gangguan

Switchgear dapat beroperasi untuk menghubungkan atau memutuskan aliran listrik secara
otomatis ketika ada gangguan listrik. Gangguan dapat berupa hubung singkat (short circuit)
dan beban lebih (overload).

Cara kerjanya adalah ketika rele proteksi mendeteksi adanya gangguan maka rele proteksi
memerintahkan CB (circuit breaker) yang dapat berupa PMT (Pemutus Tenaga) untuk
memutuskan aliran listrik.

Ketika gangguan telah dihilangkan maka switchgear dapat dioperasikan secara manual
seperti pada kondisi normal.

2. Switchgear Berfungsi Sebagai Proteksi (Protection)

Switchgear berfungsi sebagai proteksi untuk mengamankan listrik yang mengalami


gangguan dengan cara memutus aliran listrik sehingga parangkat/peralatan lain tidak
terkena dampaknya. 
Terdapat beberapa komponen utama yang berfungsi sebagai sistem proteksi pada
swirtchgear. Komponen proteksi pada switchgear adalah, trafo arus, trafo tegangan, rele
proteksi, DS (disconnecting switch), CB (circuit Breaker) dan catu daya.

Secara sederhana, sistem proteksi bekerja dengan mengkonversi nilai arus/tegangan listrik
menggunakan transformator, apabila nilai yang terukur di luar batas nominal maka rele
proteksi akan memerintahkan CB bekerja untuk memutuskan aliran listrik.

Sistem proteksi pada switchgear ini memiliki peranan penting dalam hal keamanan distribusi
listrik dan keamanan peralatan listrik lainnya. Jadi jangan heran ketika terjadi kebakaran
pada suatu pabrik disebabkan oleh gangguan listrik yang gagal diamankan oleh sistem
proteksi switchgear.

Kegagalan proteksi tersebut disebabkan oleh spesifikasi switchgear tidak cocok dengan
potensi arus, beban dan gangguan yang kemungkinan terjadi. Oleh karena itu, sebelum
membeli dan memasang switchgear terlebih dahulu dilakukan perhitungan Load Flow dan
Short Circuit Calculation).

Tujuan perhitungan tersebut untuk memilih spesifikasi switchgear yang tepat baik dalam
keamanan, pengendalian, metering, spesifikasi maupun harganya. 

Ingat jangan memilih switchgear dengan spesifikasi di bawah dari apa yang dibutuhkan.
Begitupun sebaliknya, sebaiknya jangan memilih switchgear dengan spesifikasi yang jauh
lebih tinggi sebab hal tersebut merupakan pemborosan. Selalu konsultasi dengan engineer
yang tepat.

3. Switchgear Berfungsi Sebagai Pengukuran (Metering)

Switchgear berfungsi sebagai pengukuran untuk menampilkan besaran listrik yang terukur
mulai dari arus, tegangan, daya, frekuensi, faktor daya dll. Di dalam sebuah switchgear
terdapat transformator arus (CT) dan transformator tegangan (VT).

Kedua transformator tersebut berfungsi untuk mengkonversi nilai besaran listrik pada sistem
tenaga listik menjadi nilai tertentu agar dapat terukur dan terbaca pada panel metering.
Transformator tersebut juga yang memberikan nilai besaran listrik untuk dideteksi oleh rele
proteksi.

Switchgear saat ini telah berkembang dengan teknologi yang lebih baik. Diantara
teknologinya adalah mampu membaca daya yang dihasilkan pada sistem pembangkit
beserta dengan keuntungan rupiah yang didapatkan.

Komponen Switchgear

Sebuah switchgear terdiri dari beberapa komponen utama, yaitu Disconnecting Switch (DS),
Circuit Breaker (CB), Earth Switch (ES), Switches, Fuse dan Contactor. Berikut ini penjelasan
mengenai masing masing komponen switchgear.

a. Disconnecting Switch (DS)


Disconnecting Switch (DS) atau biasa juga disebut sebagai PMS (saklar Pemisah)
merupakan bagian yang berfungsi menghubungkan / memutuskan aliran listrik dalam
kondisi tidak bertegangan.

2. Circuit Breaker (CB)

Circuit Breaker (CB) atau dikenal juga dengan saklar PMT (Pemutus Tenaga)
merupakan bagian yang berfungsi menghubungkan / memutuskan aliran listrik baik
dalam kondisi bertegangan atau tidak, baik dalam kondisi berbeban atau tidak, baik
dalam kondisi normal atau gangguan.

3. Earth Switch (ES)

You might also like