Professional Documents
Culture Documents
Tugas - Tugas - Perkembangan - MAKALAH Save As
Tugas - Tugas - Perkembangan - MAKALAH Save As
Disusun Oleh :
IMAM NAKHOI
0105.2001.030
i
KATA PENGANTAR
Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Panyayang, kami
panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan rahmat, hidayah,
dan inayah-Nya, sehingga pemakalah bisa dapat kepada titik saat ini untuk mengikuti UTS
(ujian tengah semester) serta dapat menyelesaikan makalah ini guna memenuhi syarat agar
mendapatkan nilai UTS (ujian tengah semester) sehingga pemakalah menyelesaikan makalah
ini dengan baik.
Adapun makalah ini telah diusahakan semaksimal mungkin dan tentunya masih saja
ditemukan kekuranganya. Untuk itu pemakalah tidak lupa menyampaikan banyak maaf
kepada semua pihak yang terkait dalam makalah ini. Oleh karena itu dengan lapang dada dan
tangan terbuka pemakalah membuka selebar-lebarnya bagi pembaca yang ingin memberi
saran dan kritik kepada pemakalah sehingga pemakalah dapat memperbaiki makalah ini.
Akhirnya pemakalah mengharapkan semoga dari makalah ini dapat diambil hikmah
dan manfaatnya sehingga dapat memberikan inpirasi terhadap pembaca.
Imam Nakhoi
ii
DAFTAR ISI
Halaman Sampul.................................................................................................................... i
Kata Pengantar....................................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN:
BAB II PEMBAHASAN:
3.1. Kesimpulan............................................................................................................... 20
Daftar Pustaka........................................................................................................................ 22
iii
BAB I
PENDAHULUAN
1
6. Bagaimana Asas bimbingan dan konseling ?
7. Bagaimana kedudukan anak dan remaja dalam rentang
perkembangan manusia ?
8. Bagaimana mengetahui tugas-tugas perkembangan anak dan
remaja ?
1.3. Tujuan
Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas UTS (ujian tengah
semeseter) mata kuliah Bimbingan dan Konseling serta juga untuk
menambah wawasan kita mengenai Tugas-Tugas Perkembangan disetiap
masannya, diantaranya:
1. Untuk mengetahui kedudukan bimbingan dan konseling
dalam pendidikan
2. Untuk mengetahui wilayah pelayanan guru BK dan guru
mata pelajaran dalam kurikulum sekolah
3. Untuk mengetahui latar belakang perlunya BK di Sekolah
4. Untuk mnngetahui tujuan bimbingan dan konseling
5. Untuk mengetahui fungsi bimbingan dan konseling
6. Untuk mengetahuia Asas bimbingan dan konseling
7. Untuk mengetahui kedudukan anak dan remaja dalam
rentang perkembangan manusia
8. Untuk mengetahui tugas-tugas perkembangan anak dan
remaja
2
BAB II
PEMBAHASAN
3
Konseling dalam keempat aspek inilah yang menjadikan bimbingan
konseling ikut berperan dalam peningkatan mutu pendidikan.
2.2 Wilayah pelayanan guru BK dan guru mata pelajaran dalam
kurikulum di sekolah
Layanan bimbingan dan konseling adalah kegiatan Guru Bimbingan
dan Konseling atau Konselor dalam menyusun rencana pelayanan
bimbingan dan konseling, melaksanakan pelayanan bimbingan dan
konseling, mengevaluasi proses dan hasil pelayanan bimbingan dan
konseling serta melakukan perbaikan tindak lanjut memanfaatkan
hasil evaluasi.
Layanan bimbingan dan konseling dalam implementasi kurikulum
2013 dilaksanakan oleh konselor atau guru bimbingan dan konseling
sesuai dengan tugas pokoknya dalam upaya membantu tercapainya
tujuan pendidikan nasional, dan khususnya membantu siswa/konseli
mencapai perkembangan diri yang optimal, mandiri, sukses, sejahtera
dan bahagia dalam kehidupannya. Untuk mencapai tujuan tersebut
diperlukan kolaborasi dan sinergisitas kerja antara guru bimbingan
dan konseling, guru matapelajaran, pimpinan sekolah/madrasah, staf
administrasi, orang tua, dan pihak lain yang dapat membantu
kelancaran proses dan pengembangan peserta didik/konseli secara
utuh dan optimal dalam bidang pribadi, sosial, belajar, dan karir.
Fungsi layanan bimbingan dan konseling. Layanan Bimbingan dan
Konseling berfungsi untuk :
1. Perluasan pemahaman diri dan lingkungan
2. Pendorong pertumbuhan dan perkembangan
3. Proses penyesuaian diri dengan lingkungan
4. Penyaluran pilihan pendidikan,pekerjaan da karir
5. Solusi atas masalah
6. Perbaikan dan penyembuhan
7. Pemeliharaan kondisi pribadi dan situasi yang kondusif
8. Pengembangan potensi diri secara optimal
4
Bimbingan dan konseling dalam bingkai budaya Indonesia
Bimbingan dan konseling bersifat fleksibel, adaptif, dan
berkelanjutan
Pelayanan bimbingan dan konseling ditangani tenaga professional
Pelayanan bimbingan dan konseling berlandaskan program yang
berbasis hasil analisis kebutuhan siswa sesuai dengan
perkembangannya
Bimbingan dan konseling dievaluasi secara berkala untuk sebagai
dasar perbaikan proses layanan dan untuk mengukur hasil yang
dicapai.
5
informasi klasikal. Layanan informasi ini dapat dilengkapi
dengan layanan orientasi melalui kunjungan ke sekolah/
madrasah dan/atau lembaga kerja yang dapat menjadi arah
pemi-natan/ pilihan siswa.
6
pilihan tidak tepat, maka siswa yang bersangkutan perlu
mengganti pilihan lain dan perlu dilakukan penyesuaian-
penyesuaian pada diri siswa dan pihak pihak yang
berkepntingan. Untuk ini diperlukan layananan konseling
perorangan bagi siswa yang bersangkutan. Demikian, langkah
keempat dilaksanakan seoptimal mungkin demi kesuksesan
studi siswa.
5. Langkah kelima: Monitoring dan Tindak Lanjut
Guru BK atau Konselor memonitor penampilan dan kegiatan
siswa asuhnya secara keseluruhan dalam menjalani program
pendidikan yang diikutinya, khususnya berkenaan dengan
arah peminatan yang dipilihnya. Perkembangan dan berbagai
permasalahan siswa perlu diantisipasi dan memperoleh
pelayanan Bimbingan dan Konseling secara komprehensif dan
tepat. Kegiatan monitoring dapat menggunakan format-format
yang diadministrasikan, secara berkala, minimal setiap tengah
dan akhir/awal semester, yang isian format itu kemudian
mendapatkan pembahasan dan tindak lanjut secara tepat.
7
3. Mengetahui dan membantu menyelesaikan hambatan yang peserta didik
hadapi baik dalam belajar, menyesuaikan diri dengan sekitar atau dengan
keluarga.
4. Membantu dalam mengembangkan minat, bakat dan potensi yang dimiliki
oleh peserta didik secara maksimal.
5. Membantu peserta didik dalam mengembangkan kesadaran diri akan
kemampuan, potensi, keunikan dan citra diri.
6. Agar peserta didik mampu dalam mengembangkan kemampuan untuk
belajar dengan baik.
7. Mampu menumbuhkan sikap positif terhadap diri serta orang-orang dan
lingkungan sekitar mereka.
8
2.6 Asas Bimbingan dan Konseling
asas-asas bimbingan dan konseling yaitu asas kerahasiaan, kesukarelaan,
keterbukaan, kekinian, kemandirian, kegiatan, kedinamisan, keterpaduan,
kenormatifan, keahlian, alih tangan dan tut wuri handayani. Adapun
penjelasan mengenai asas-asas tersebut adalah sebagai berikut:
9
9. Asas Kenormatifan. Usaha bimbingan dan konseling tidak boleh
bertentangan dengan norma-norma yang berlaku, baik ditinjau dari norma
agama, norma adat, norma hukum/negara, norma ilmu ataupun kebiasaan
sehari-hari. Asas kenormatifan ini diterapkan terhadap isi maupun proses
penyelenggaraan bimbingan dan konseling.
10. Asas Keahlian. Usaha layanan bimbingan dan konseling secara teratur,
sistematik dan dengan mempergunakan teknik serta alat yang memadai.
Untuk itu para konselor perlu mendapatkan latihan secukupnya, sehingga
dengan itu akan dapat dicapai keberhasilan usaha pemberian layanan.
11. Asas Alih tangan. Asas ini mengisyaratkan bahwa bila seorang petugas
bimbingan dan konseling sudah mengerahkan segenap kemampuannya
untuk membantu klien belum dapat terbantu sebagaimana yang
diharapkan, maka petugas ini mengalih-tangankan klien tersebut kepada
petugas atau badan lain yang lebih ahli.
12. Asas Tutwuri handayani. Asas ini menunjukkan pada suasana umum
yang hendaknya tercipta dalam rangka hubungan keseluruhan antara
pembimbing dan yang dibimbing.1
1
Prayetno dan Emti, Erman. Dasar-dasar Bimbingan dan Konseling. (Jakarta: Rieneka
Cipta, 2009)
10
terbentuknya individu dari proses bertemunya sperma dengan sel telur
dan berlangsung sampai ahir hayat yang bersifaf timbulnya adanya
perubahan dalam diri individu.2
Perkembangan adalah berkaitan dengan mengapa dan bagaimana
individu itu berkembang dan membesar, menyesuaikan diri dengan
masyarakat dan berubah melalui peredaran masa. Perkembangan
melibatkan fizikal, emosi, personality, sosioekonomi, kognitif dan bahasa.
Dapat disimpulkan bahwa perkembangan merupakan suatu proses
perubahan-perubahan yang terjadi/dialami oleh setiap individu yang
berkaitan dengan psikhis.3
11
yang dilakukan seseorang pada masa kehidupan tertentu adalah
disesuaikan dengan norma-norma sosial serta norma-norma
kebudayaan.Tugas-tugas perkembangan dituntut adanya korelasi antara
potensi diri dan pendidikan yang diterima anak, serta norma-norma sosial
budaya yang ada.
Tugas perkembangan adalah tugas-tugas yang harus diselesaikan
individu pada fase-fase atau periode kehidupan tertentu, dan apabila
berhasil mencapainya mereka akan berbahagia, tetapi sebaliknya apabila
mereka gagal akan kecewa dan dicela orang tua atau masyarakat dan
perkembangan selanjutnya juga akan mengalami kesulitan.
Hurlock (1981) menyebutkan tugas-tugas perkembangan ini
sebagai Social Expectations. Dalam arti, setiap kelompok budaya
mengharapkan anggotanya menguasai keterampilan tertentu yang penting
dan memperoleh pola perilaku yang disetujui bagi berbagai usia sepanjang
rentang kehidupan.
Tugas perkembangan merupakan suatu tugas yang muncul pada
periode tertentu dalam rentang kehidupan individu, yang apabila tugas itu
dapat berhasil dituntaskan akan membawa kebahagiaan dan kesuksesan
dalam menuntaskan tugas berikutnya, sementara apabila gagal maka akan
menyebabkan ketidakbahagiaan pada diri individu yang bersangkutan,
menimbulkan penolakan masyarakat dan kesulitan dalam menuntaskan
tugas berikutnya (Yusuf 1992:3).
Sumber faktor-faktor perkembangan diantaranya:
1. Kematangan fisik, misalnya;
a. Belajar berjalan karena kematangan otot-otot kak
b. Belajar bertingkah laku, bergaul dengan jenis
kelamin yang bebeda pada masa remaja karena
kematangan organ-organ seksual.
2. Tuntutan masyarakat secara kultural, misalnya;
a. Belajar membaca
b. Belajar menulis
c. Belajar berhitung
12
d. Belajar berorganisasi.
3. Tuntutan dari dorongan dan cita-cita individu sendiri,
misalnya;
a. Memilih pekerjaan
b. Memilih teman hidup.
4. Tuntutan norma-norma agama, misalnya;
a. Taat beribadah kepada Allah SWT
b. Barbuat baik kepada sesama manusia.
13
anak diperlukan waktu sampai usia 5 tahun. Dalam proses
mencapai kestabilan jasmaniah ini, orangtua perlu
memberikan perawatan yang intensif, baik menyangkut
pemberian makanan yang bergizi maupun pemeliharaan
kebersihan.
e. Membentuk konsep-konsep sederhana kenyataan sosial dan
alam.
Pada mulanya dunia ini bagi anak merupakan suatu keadaan
yang kompleks dan membingungkan. Lama kelamaan anak
dapat mengamati benda-benda atau orang-orang
disekitarnya. Perkembangan lebih lanjut, anak menemukan
keteraturan dan dapat membentuk generalisasi (kesimpulan)
dari berbagai benda yang pada umumnya mempunyai ciri
yang sama. Anak belajar bahwa bayangan tertentu dengan
suara tertentu yang nyaring memenuhi kebutuhannya
disebut “orang”,”ibu” dan ”ayah”. Anak belajar bahwa
benda-benda khusus dapat dikelompokkan dan diberi satu
nama, seperti kucing, ayam, kambing, dan burung dapat
disebut binatang. Untuk mencapai kemampuan tersebut
(mengenal pengertian-pengertian) diperlukan kematangan
sistem syaraf, pengalaman dan bimbingan dari orang
dewasa.
f. Belajar membedakan benar dan salah, dan mulai
mengembangkan hati nurani.
Belajar mengadakan hubungan baik dan buruk, yang berarti
mengembangkan kata hati. Anak kecil dikuasai oleh
hedonisme naif, dimana kenikmatan dianggapnya baik,
sedangkan penderitaan dianggapnya buruk (hedonisme
adalah aliran yang menyatakan bahwa manusia dalam
hidupnya bertujuan mencari kenikmatan dan kebahagiaan).
Apabila anak bertambah besar ia harus belajar pengertian
tentang baik dan buruk, benar dan salah, sebab sebagai
14
makhluk sosial (bermasyarakat), manusia tidak hanya
memperhatikan kepentingan/kenikmatan sendiri saja, tetapi
juga harus memperhatikan kepentingan/kenikmatan sendiri
saja, tetapi juga harus memperhatikan kepentingan orang
lain. Anak mengenal pengertian baik dan buruk, benar dan
salah ini dipengaruhi oleh pendidikan yang diperolehnya.
Pada mulanya, anak belajar apa yang dilarang itu berarti
buruk atau salah dan apa yang diperbolehkan itu berarti
baik dan benar. Pengalaman ini merupakan permulaan
pembentukkan kata hati anak. Perkembangan selanjutnya
terjadi melalui nasihat, bimbingan, buku-buku bacaan dan
analisis pikiran sendiri. Sesuatu yang penting dalam
mengembangkan kata hati anak adalah suri teladan dari
orang tua dan bimbingannya. Hal ini lebih baik daripada
penggunaan hukuman dan ganjaran, meskipun dalam situasi
tertentu masih tetap diperlukan.
Tugas Perkembangan pada Masa Remaja
a. Mencapai hubungan yang lebih matang dengan teman
sebaya.
Hakikat tugas, Tujuannya:
1. Belajar melihat kenyataan, anak wanita sebagai
wanita, dan anak pria sebagai pria.
2. Berkembang menjadi orang dewasa di antara orang
dewasa lainnya.
3. Belajar bekerja sama dengan orang lain untuk
mencapai tujuan bersama.
4. Belajar memimpin orang lain tanpa
mendominasinya.
b. Mencapai peran sosial sebagai pria dan wanita.
Hakikat tugasnya, Remaja dapat menerima dan belajar
peran sosial sebagai pria atau wanita dewasa yang dijunjung
tinggi oleh masyarakat.
15
c. Menerima keadaan fisik dan menggunakannya secara
efektif.
Hakikat tugasnya, tugas ini bertujuan agak remaja merasa
bangga, atau bersikap toleran terhadap fisiknya,
menggunakan dan meemlihara fisiknya secara efektif, dan
merasa puas dengan fisiknya tersebut.
d. Mencapai kemandirian emosional dari orangtua dan orang
dewasa lainnya. Hakikat tugasnya,
1. Membebaskan diri dari sikap dan perilaku yang
kekanak-kanakan atau bergantung pada orangtua,
2. Mengembangkan afeksi (cinta kasih) kepada
orangtua, dan
3. Mengembangkan sikap respek terhadap orang dewasa
lainnya tanpa bergantung kepadanya.
e. Mencapai jaminan kemandirian ekonomi.
Hakikat tugasnya, tujuannya agar remaja merasa mampu
menciptakan suatu kehidupan (mata pencaharian). Penting
buat remaja pria dan tidak terlalu penting buat remaja
wanita.
f. Memilih dan mempersiapkan karier (pekerjaan).
Hakikat tugasnya:
1. Memilih suatu pekerjaan yang sesuai dengan
kemampuannya,
2. Mempersiapkan diri-memiliki pengetahuan dan
keterampilan- untuk memasuki pekerjaan tersebut.
g. Mempersiapkan pernikahan dan hidup berkeluarga.
Hakikat tugasnya.
1. Mengembangkan sikap positif terhadap pernikahan,
hidup berkeluarga, dan memiliki anak.
2. Memperoleh pengetahuan yaang tepat tentang
pengelolaan keluarga dan pemeliharaan anak.
16
h. Mengembangkan keterampilan intelektual dan konsep-
konsep yang diperlukan bagi warga negara.
Hakikat tugasnya.
1. Mengembangkan konsep-konsep hukum,
pemerintahan, ekonomi, politik, geografi, hakikat
manusia, dan lembaga-lembaga sosial yang cocok
dengan dunia modern,
2. Mengembangkan keterampilan berbahasa dan
kemampuan nalar (berfikir) yang penting bagi upaya
memecahkan masalah-masalah secara efektif.
i. Mencapai tingkah laku yang bertanggung jawab secara
sosial.
Hakikat tugasnya.
1. Berpartisipasi sebagai orang dewasa yang
bertanggung jawab sebagai masyarakat,
2. Memperhitungkan nilai-nilai sosial dalam tingkah
laku dirinya.
j. Memperoleh seperangkat nilai dan sistem etika sebagai
petunjuk/pembimbing dalam bertingkah laku.
Hakikat tugasnya.
1. Membentuk seperangkat nilai yang mungkin dapat
direalisasikan,
2. Mengembangkan kesadaran untuk merealisasikan
nilai-nilai,
3. Mengembangkan kesadaran akan hubungannya
dengan sesama manusia dan juga alam sebagai
lingkungan tempat tinggalnya, dan
4. Memahami gambaran hidup dan nilai-nilai yang
dimilikinya, sehingga dapat hidup selaras (harmoni)
dengan orang lain.
k. Beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa.
17
Mencapai kematangan sikap, kebiasaan dan pengembangan
wawasan dalam mengamalkan nilai-nilai keimanan dan
ketakwaan kepada Tuhan dalam kehidupan sehari-hari, baik
pribadi maupun sosial.
Tugas Perkembangan pada Masa Dewasa Awal
Tugas perkembangan fase dewasa awal
a. Mampu menjalin hubungan lebih matang dengan sebaya
dan jenis kelaminlain.
b. Mampu melakukan peran-peran sosial sebagai laki-laki dan
wanita.
c. Menerima kondisi jasmani dan dapat menggunakannya
secara efektif.
d. Memiliki keberdirisendirian emosional dari orang tua dan
orang dewasa lainnya.
e. Memiliki perasaan mampu berdiri sendiri dalam bidang
ekonomi.
f. Mampu memilih dan mempersiapkan diri untuk sesuatu
pekerjaan.
g. Belajar mempersiapkan diri untuk perkawinan dan hidup
bekeluarga.
h. Mengembangkan konsep-konsep dan keterampilan
intelektual untuk hidup bermasyarakat.
i. Memiliki perilaku sosial seperti yang diharapkan
masyarakat.
j. Memiliki seperangkat nilai yang menjadi pedoman bagi
perbuatannya.
18
b. Mengembangkan dan memelihara standar kehidupan
ekonomi.
c. Membimbing anak dan remaja agar menjadi orang dewasa
yang bertanggung jawab dan berbahagia.
d. Mengembangkan kegiatan-kegiatan waktu senggang
sebagai orang dewasa.
e. Menerima dan menyesuaikan diri dengan perubahan-
perubahan fisik sebagaiorang setengah baya.
f. Menyesuaikan diri dengan kehidupan sebagai orang tua
yang bertambah tua.
19
BAB III
PENUTUP
3.1. Kesimpulan
2. Penulis membahas
secara rinci dalam setiap
poin pada makalah ini.
Penulis berharap
3. penjelasan yang penulis
jelaskan bisa dipahami
dengan baik. Setelah
melakukan pembahasan
4. mengenai Konsep Dasar
Bimbingan dan
20
Konseling, penulis dapat
menyimpulkan menjadi
5. beberapa poin penting.
Berikut kesimpulan dari
makalah ini
6. Penulis membahas
secara rinci dalam setiap
poin pada makalah ini.
Penulis berharap
7. penjelasan yang penulis
jelaskan bisa dipahami
dengan baik. Setelah
melakukan pembahasan
8. mengenai Konsep Dasar
Bimbingan dan
21
Konseling, penulis dapat
menyimpulkan menjadi
9. beberapa poin penting.
Berikut kesimpulan dari
makalah ini
10. Penulis membahas
secara rinci dalam setiap
poin pada makalah ini.
Penulis berharap
11. penjelasan yang
penulis jelaskan bisa
dipahami dengan baik.
Setelah melakukan
pembahasan
12. mengenai Konsep
Dasar Bimbingan dan
22
Konseling, penulis dapat
menyimpulkan menjadi
13. beberapa poin
penting. Berikut
kesimpulan dari makalah
ini
Penulis membahas secara rinci dalam setiap poin pada makalah ini.
Penulis berharappenjelasan yang penulis jelaskan bisa dipahami dengan
baik. Setelah melakukan pembahasanmengenai Konsep Dasar Bimbingan
dan Konseling, penulis dapat menyimpulkan menjadibeberapa poin
penting. Berikut kesimpulan dari makalah ini :
1. Bimbingan konseling merupakan salah satu komponen dalam satuan
sistem pendidikankhususnya di sekolah. Guru sebagai salah satu
pendukung unsur pelaksana pendidikanyang mempunyai tanggung
jawab sebagai pendukung pelaksana layanan bimbinganpendidikan
di sekolah, dituntut memiliki wawasan yang memadai terhadap
konsep-konsep dasar bimbingan dan konseling di sekolah.
2. Tujuan bimbingan dan konseling yaitu:
1) Untuk mengenal diri sendiri dan lingkungan
2) Untuk dapat menerima diri sendiri dan lingkungan secara positif dan
dinamis
3) Untuk dapat mengambil keputusan sendiri tentang berbagai hal
4) Untuk dapat mengerahkan diri sendiri
5) Perwujudan diri sendiri.
3. Prinsip-prinsip bimbingan dan kosenling yaitu:
1) Prinsip berkenaan dengan sasaran pelayanan
23
2) Prinsip berkenaan dengan masalah individu
3) Prinsip berkenaan dengan program
4) Prinsip berkenaan dengan pelaksanaan layanan
5) Prinsip bimbingan dan konseling di sekolah.
4. Fungsi bimbingan konseling yaitu:
1) Fungsi pemahaman
2) Fungsi fasilitasi
3) Fungsi penyesuaian
4) Fungsi adaptasi
5) Fungsi penyaluran
6) Fungsi pencegahan
7) Fungsi perbaikan
8) Fungsi pemeliharaan
9) Fungsi pengembangan
5. Asas-asas bimbingan konseling yaitu:
1) Asas kerahasiaan
2) Asas kesukarelaan
3) Asas keterbukaan
4) Asas kegiatan
5) Asas kemandirian
6) Asas kekinian
7) Asas kedinamisan
8) Asas keterpaduan
9) Asas keharmonisan
10) Asas keahlian
11) Asas alih tangan kasus
14. 8) Fungsi
pemeliharaan
24
15. 9) Fungsi
pengembangan
16. 5. Asas-asas
bimbingan konseling
yaitu:
17. 1) Asas kerahasiaan
18. 2) Asas kesukarelaan
19. 3) Asas keterbukaan
20. 4) Asas kegiatan
21. 5) Asas kemandirian
22. 6) Asas kekinian
23. 7) Asas kedinamisan
24. 8) Asas keterpaduan
25. 9) Asas keharmonisan
26. 10) Asas keahlian
25
27. 11) Asas alih tangan
ka
28. 8) Fungsi
pemeliharaan
29. 9) Fungsi
pengembangan
30. 5. Asas-asas
bimbingan konseling
yaitu:
31. 1) Asas kerahasiaan
32. 2) Asas kesukarelaan
33. 3) Asas keterbukaan
34. 4) Asas kegiatan
35. 5) Asas kemandirian
36. 6) Asas kekinian
37. 7) Asas kedinamisan
26
38. 8) Asas keterpaduan
39. 9) Asas keharmonisan
40. 10) Asas keahlian
41. 11) Asas alih tangan
kas
DAFTAR PUSTAKA
Sumber Internet:
https://www.academia.edu/19171838/
Tugas_tugas_Perkembangan_MAKALAH_ (di akses pada tanggal 20
November 2022)
27
https://media.neliti.com/media/publications/290712-posisi-dan-
urgensi-bimbingan-konseling-d-a35a41ba.pdf
https://memperoleh.com/wilayah-pelayanan-guru-bk-dan-guru-
mata-pelajaran-dalam-kurikulum-sekolah
https://masoemuniversity.ac.id/berita/bimbingan-konseling-
pengertian-fungsi-dan-tujuan.php#:~:text=Secara%20umum%20tujuan
%20bimbingan%20dan,sebagai%20makhluk%20ciptaan%20Allah
%20SWT.
Sumber Buku:
Prayetno dan Emti, Erman. 2009. Dasar-dasar Bimbingan dan Konseling.
Jakarta: Rieneka Cipta.
28