Download as docx, pdf, or txt
Download as docx, pdf, or txt
You are on page 1of 42

1

2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20

C. GBPP dan Kurikulum BK yang Berlaku


 STRUKTUR ORGANISASI BK SMK BAHARI KOTA
TEGAL

KEPALA SEKOLAH KOMITE

SMK BAHARI TEGAL SMK BAHARI

KOORDINATOR BK

SMK BAHARI TEGAL

WALI GURU GURU BIDANG


BIMBINGAN DAN STUDI /
KELAS KONSELING PRAKTEKAN

SISWA

SMK BAHARI TEGAL


21

 TUGAS PERSONIL BIMBINGAN DAN KONSELING


SMK BAHARI KOTA TEGAL
I. Kepala Sekolah
1. Membuat rencana atau program sekolah secara
menyeluruh.
2. Mendelegasikan tanggung jawab tertentu dalam
pelaksanaan bimbingan konseling.
3. Melengkapi dan menyediakan kebutuhan fasilitas
bimbingan dan konseling.
4. Mengawasi pelaksanaan program.
5. Memberikan tanggung jawab ke dalam dan ke luar.
6. Mengadakan hubungan dengan lembaga-lembaga di
luar sekolah dalam rangka kerja sama pelaksanaan
bimbingan konseling.

II. Koordinator Bimbingan Dan Konseling


1. Menyusun program bimbingan konselig bersama
kepala sekolah.
2. Memberikan garis-garis kebijaksanaan mengenai
kegiatan bimbingan konseling.
3. Bertanggung jawab terhadap jalannya program.
4. Mengkoordinasikan laporan kegiatan pelaksanaan
program sehari-hari.
5. Memberikan laporan kegiatan kepada kepala sekolah.
6. Membantu siswa untuk memahami dan mengadakan
penyesuaian kepada dirinya sendiri, lingkungan
sekolah, lingkungan sosial yang makin lama makin
berkembang.
7. Menerima dan mengklasifikasi informasi pendidikan
dan informasi pekerjaan serta informasi lainnya yang
22

diperoleh serta mengirimkannya sehingga menjadi


catatan komulatif siswa.
8. Menganalisa dan menafsirkan data siswa guru
mendapatkan suatu rencana tindakan positif terhadap
siswa.
9. Menyelenggarakan pertuman staff.
10. Melaksanakan bimbingan kelompok, konseling
kelompok dan konseling individu.
11. Memberikan informasi pendidikan dan jabatan kepada
siswa-siswa dan menafsirkannya untuk keperluan
perencanaan pendidikan jabatan.
12. Mengadakan konsultasi dengan instansi-instansi yang
berhubungan dengan program bimbingan dan
program bimbingan dan konseling dan menyimpan
usaha penyelidikan masyarakat di sekitar sekolah
untuk mengetahui lapangan kerja yang tersedia.
13. Bersama guru membentuk siswa memilih pengalaman
atau kegiatan-kegiatan kurikuler yang sesuai dengan
bakat minat dan kemampuan.
14. Membantu guru menyusun pengalaman belajar dan
membuat penyesuaian metode mengajar yang sesuai
dengan keadaan masing-masing siswa.
15. Mengadakan penelahan lanjutan terhadap siswa-siswa
tamatan sekolah dan siswa yang keluar sebelum tamat
dan melakukan penilaian yang lain secara bertahap.
16. Mengadakan konsultasi dengan orang tua siswa dan
mengadakan kunjungan rumah.
17. Menyelenggarakan pembicaraan kasus
18. Menyelenggarakan penyuluhan dengan siswa
19. Menyelenggarakan program latihan bagi para petugas
Bimbingan Konseling
23

20. Melakukan referal kepada lembaga atau ahli yang


lebih berwenang.

III. Konselor / Guru BK


1. Mengumpulkan data tentang siswa.
2. Menyimpan catatan-catatan siswa.
3. Meyelesaikan laporan dan pengumpulan data tentang
siswa
4. Mengirim dan menerima surat panggilan dan surat
pemberitahuan
5. Menyimpan alat-alat atau formulir-formulir
pengumpulan data siswa seperti : angket, observasi,
wawancara, sosiometri dan sosiogram,kunjungan
rumah, panggilan orang tua, dll
6. Mengungkapkan kemampuan dasar siswa
7. Mengungkapkan masalah siswa secara umum
8. Memberi pengarahan kepada siswa yang dapat dipilih
menjadi peserta konseling kelompok
9. Observasi kegiatan belajar yang sedang berlangsung
10. Mewawancarai atau konsultasi dengan guru dalam
usaha pemecahan masalah siswa
11. Menyelidiki faktor-faktor yang menjadi kesulitan
belajar siswa
12. Menyelenggarakan bimbingan kelompok,konseling
kelompok dan konseling individu
13. Meneliti kemajuan dan perkembangan siswa
14. Mengawasi kegiatan siswa sehari-hari
15. Mengobservasi kegiatan siswa dirumah
16. Mengadakan kegiatan orientasi
17. Pemberian informasi kepada siswa
24

18. Mengawasi hubungan sosial seorang siswa dengan


individu lain
19. Mengidentifikasikan siswa yang memerlukan bantuan
20. Ikutserta ataupun menyelenggarakan sendiri
pertemuan kasus
21. Bersama-sama dengan guru menyusun program
perbaikan
22. Memberi informasi
23. Konsultasi dengan orang tua
24. Menggunakan analisa hasil tes formatif,sumatif untuk
penggunaan program selanjutnya
25. Mengobservasi tingkah laku siswa dalam rangka
mengatasi kesulitan siswa
26. Wawancara dengan orang tua siswa
27. Mengkoordinir dan melaksanakan pelaksanaan
bimbingan karir
28. Bersama bidang akademis dan walikelas dalam
penjurusan siswa
29. Merevisi program sesuai dengan hasil umpan balik
melanjutkan program

IV. Guru
1. Turut sertaaktif dalam membantu pelaksanaan
program
2. Memberikan informasi tentang siswa kepada staf
bimbingan dan konseling
3. Memberikan pelayanan pengajaran
4. Memberikan informasi kepada siswa
5. Meneliti kesulitan dan kemajuan siswa
6. Menilai hasil kemajuan belajar siswa
7. Mngadakan hubungan dengan orang tua siswa
25

8. Bekerjasama dengan konselor dalam mengumpulkan


data dan mengidentifikasi masalah siswa
9. Membantu memecahkan masalah siswa
10. Mengirim atau mereferal masalah siswa yang tidak
dapat diselesaikan oleh konselor
11. Mengidentifikasikan, menyalurkan,dan membina
bakat

V. Wali Kelas
1. Mengelola pelaksanaan dan pelajaran bidang studinya
2. Mengisi leger atau raport
3. Memelihara dan mempertanggungjawabkan inventaris
barang dikelasnya
4. Melaksanakan tugas piket
5. Melaporkan dan memusyawarahkan permasalahan
yang dihadapi oleh siswa dikelasnya
6. Membina dan membimbing siswa dengan Guru BK
7. Melaksanakan tugas yang diberikan oleh kepala
sekolah
8. Memonitor dan mengevaluasi siswa

Berikut Struktur Kurikulum SMK Negeri 1 Slawi secara


berurutan: Kurikulum pendidikan terbaru yang berlaku saat itu
(untuk tahun 2009, KBK menjadi KTSP), biasanya program-
program layanan terdiri dari perencanan, pelaksanan, evaluasi dan
tindak lanjut, yang berdasarkan pada BK pola 17 Plus, kegiatan
BK seperti : 4 bidang layanan, 9 jenis layanan, 5 kegiatan
pendukung, plus alih tangan kasus.
Rencana pengajaran adalah sarana yang harus disiapkan
seorang guru sebelum melaksankan kegiatan belajar mengajar,
26

adapun pembuatan rencana pengajaran mengacu pada GBPP yang


berlaku.
Perencanaan program dimulai dari pengumpulan data
menggunakan istrumen-instrumen BK. Barulah disusun program
sebagai berikut :
1. Program Tahunan
yaitu program pelayanan konseling yang meliputi seluruh
kegiatan selama satu tahun untuk masing-masing kelas di suatu
sekolah / madrasah.
2. Program Semesteran
yaitu program pelayanan konseling yang meliputi seluruh
kegiatan selama satu semester yang merupakan jabaran dari
program tahunan.
3. Program Bulanan
yaitu program pelayanan konseling yang meliputi seluruh
kegiatan selama satu bulannya yang merupakan jabaran dari
program semester.
4. Program Mingguan
yaitu program pelayanan konseling yang meliputi seluruh
kegiatan selama satu minggunya yang merupakan jabaran dari
program bulanan.
5. Program Harian
yaitu program pelayanan konseling yang dilaksanakan pada
hari-hari tertentu dalam satu minggu. Program harian
merupakan jabaran dari program mingguan dalam bentuk
satuan layanan (SATLAN) dan atau satuan kegiatan
pendukung (SATKUNG).
Adapun 4 Bidang Layanan dalam kegiatan bimbingan dan
konseling di SMK Negeri 1 Slawi :
1. Pengembangan kehidupan pribadi
27

yaitu bidang pelayanan yang membantu peserta didik dalam


memahami, menilai, dan mengembangkan potensi dan
kecakapan, bakat dan minat, serta kondisi sesuai dengan
karakteristik kepribadian dan kebutuhan dirinya secara
realistik.
2. Pengembangan kehidupan sosial
yaitu bidang pelayanan yang membantu peserta didik dalam
memahami dan menilai serta mengembangkan kemampuan
hubungan sosial yang sehat dan efektif dengan teman sebaya,
anggota keluarga, dan warga lingkungan sosial yang lebih luas.
3. Pengembangan kemampuan belajar
yaitu bidang pelayanan yang membantu peserta didik
mengembangkan kemampuan belajar dalam rangka mengikuti
pendidikan sekolah/madrasah dan belajar secara mandiri.
4. Pengembangan karir
yaitu bidang pelayanan yang membantu peserta didik dalam
memahami dan menilai informasi, serta memilih dan
mengambil keputusan karir.
Adapun 9 Layanan dalam kegiatan bimbingan di SMK
Negeri 1 Slawi :
1. Layanan orientasi, yaitu bimbingan yang membantu peserta
didik memahami lingkungan baru, terutama lingkungan
sekolah dan objek-objek yang dipelajari, untuk menyesuaikan
diri serta mempermudah dan memperlancar peran peserta didik
di lingkungan yang baru.
2. Bimbingan informasi, yaitu bimbingan yang membantu peserta
didik menerima dan memahami berbagai informasi diri, sosial,
belajar, karir/jabatan, dan pendidikan lanjutan.
3. Bimbingan penempatan dan penyaluran, yaitu bimbingan yang
membantu peserta didik memperoleh penempatan dan
penyaluran yang tepat di dalam kelas, kelompok belajar,
28

jurusan/program studi, program latihan, magang, dan kegiatan


ekstrakurikuler.
4. Bimbingan penguasaan konten, yaitu bimbingan yang
membantu peserta didik menguasai konten tertentu, terutama
kompetensi dan atau kebiasaan yang berguna dalam kehidupan
di sekolah/madrasah, keluarga, industri dan masyarakat.
5. Bimbingan konseling perorangan,yaitu bimbingan yang
membantu peserta didik dalam mengentaskan masalah
pribadinya.
6. Bimbingan kelompok, yaitu bimbingan yang membantu
peserta didik dalam pengembangan pribadi, kemampuan
hubungan sosial, kegiatan belajar, karir/jabatan, dan
pengambilan keputusan, serta melakukan kegiatan tertentu
melalui dinamika kelompok.
7. Bimbingan konseling kelompok, yaitu bimbingan yang
membantu peserta didik dalam pembahasan dan pengentasan
masalah pribadi melalui dinamika kelompok.
8. Bimbingan konsultasi, yaitu bimbingan yang membantu
peserta didik dan atau pihak lain dalam memperoleh wawasan,
pemahaman, dan cara-cara yang perlu dilaksanakan dalam
menangani kondisi dan atau masalah peserta didik
9. Bimbingan mediasi, yaitu bimbingan yang membantu peserta
didik menyelesaikan permasalahan dan memperbaiki
hubungan antar mereka.
Adapun 5 kegiatan pendukung, plus alih tangan kasus
dalam kegiatan bimbingan di SMK Negeri 1 Slawi :
1. Aplikasi Instrumentasi Data
yaitu kegiatan untuk mengumpulkan data dan keterangan
tentang peserta didik, tentang lingkungan peserta didik dan
lingkungan lainnya, yang dapat dilakukan dengan
menggunakan berbagai instrumen, baik tes maupun non tes,
29

dengan tujuan untuk memahami peserta didik dengan segala


karakteristiknya dan memahami karakteristik lingkungan.
2. Himpunan Data
yaitu kegiatan untuk menghimpun seluruh data dan keterangan
yang relevan dengan keperluan pengembangan peserta didik.
Himpunan data diselenggarakan secara berkelanjutan,
sistematik, komprehensif, terpadu dan sifatnya tertutup.
3. Konferensi Kasus
merupakan kegiatan untuk membahas permasalahan peserta
didik dalam suatu pertemuan yang dihadiri oleh pihak-pihak
yang dapat memberikan keterangan, kemudahan dan komitmen
bagi terentaskannya permasalahan klien. Pertemuan konferensi
kasus bersifat terbatas dan tertutup. Tujuan konferensi kasus
adalah untuk memperoleh keterangan dan membangun
komitmen dari pihak yang terkait dan memiliki pengaruh kuat
terhadap klien dalam rangka pengentasan permasalahan klien.
4. Kunjungan Rumah
merupakan kegiatan untuk memperoleh data, keterangan,
kemudahan, dan komitmen bagi terentaskannya permasalahan
peserta didik melalui kunjungan rumah klien. Kerja sama
dengan orang tua sangat diperlukan, dengan tujuan untuk
memperoleh keterangan dan membangun komitmen dari pihak
orang tua/keluarga untuk mengentaskan permasalahan klien.
5. Tampilan kepustakaan
Merupakan upaya bantuan layanan untuk memperkaya dan
memperkuat diri berkenaan dengan permasala.han yang
dialami  klien. Layanan ini memandirikan klien untuk mencari
dan memanfaatkan sendiri bahan-bahan yang ada di pustaka
sesuai dengan kebutuhan.
30

6. Alih Tangan Kasus


merupakan kegiatan untuk untuk memperoleh penanganan
yang lebih tepat dan tuntas atas permasalahan yang dialami
klien dengan memindahkan penanganan kasus ke pihak lain
yang lebih kompeten, seperti kepada guru mata pelajaran atau
konselor, dokter serta ahli lainnya, dengan tujuan agar peserta
didik dapat memperoleh penanganan yang lebih tepat dan
tuntas atas permasalahan yang dihadapinya melalui pihak yang
lebih kompeten.

Selain 4 bidang, 9 layanan dan 6 kegiatan pendukung


tersebut di atas, terdapat beberapa fungsi layanan konseling yang perlu
diperhatikan, diantaranya :
1. Fungsi Pemahaman, yaitu fungsi untuk membantu peserta
didik memahami diri dan lingkungannya.
2. Fungsi Pencegahan, yaitu fungsi untuk membantu peserta didik
mampu mencegah atau menghindarkan diri dari berbagai
permasalahan yang dapat menghambat perkembangan dirinya.
3. Fungsi Pengentasan, yaitu fungsi untuk membantu peserta
didik mengatasi masalah yang dialaminya.
4. Fungsi Pemeliharaan dan Pengembangan, yaitu fungsi untuk
membantu peserta didik memelihara dan
menumbuhkembangkan berbagai potensi dan kondisi positif
yang dimilikinya.
5. Fungsi Advokasi, yaitu fungsi untuk membantu peserta didik
memperoleh pembelaan atas hak dan atau kepentingannya
yang kurang mendapat perhatian.
Terdapat pula beberapa Prinsip dan Asas Konseling,
diantaranya :
31

1. Prinsip-prinsip konseling berkenaan dengan sasaran layanan,


permasalahan yang dialami peserta didik, program pelayanan,
serta tujuan dan pelaksanaan pelayanan.
2. Asas-asas konseling meliputi :
a. Asas Kerahasiaan
b. Asas Kesukarelaan
c. Asas Keterbukaan
d. Asas Kegiatan
e. Asas Kemandirian
f. Asas Kekinian
g. Asas Kedinamisan
h. Asas Keterpaduan
i. Asas Kenormatifan
j. Asas Keahlian
k. Asas Alih Tangan Kasus
l. Tut Wuri Handayani
32
33

D. Materi /Bahan Bimbingan dan Konseling (BK)


Materi layanan Bimbingan dan Konseling yang diberikan oleh
mahasiswa PPL (praktikan) pada pelaksanaan pembelajaran di SMK Bahari
Kota Tegal adalah materi yang diberikan dengan memperhatikan kebutuhan
siswa dan program yang telah dibuat.
Materi-materi yang diberikan merupakan materi yang ada dikelas X,
XI dan XII. Pemberian materi dilakukan secara klasikal, ataupun kelompok.
Adapun materi yang diberikan secara klasikal dimana mahasiswa
praktikan memberikan materi dengan menggunakan media seperti Laptop,
LCD, hal ini bertujuan agar siswa lebih tertarik untuk mengikuti kegiatan
layanan.
Sedangkan materi yang disampaikan melalui kelompok berupa
Bimbingan Kelompok, hal ini dilakukan agar siswa mampu berpendapat
mengenai topik yang sedang hangat-hangatnya di lingkungan melalui
dinamika kelompok.

E. Pendekatan dan Metode Bimbingan dan Konseling

1. Pendekatan Bimbingan dan Konseling


a) Pendekatan Individual
Pendekatan individual siswa tersebut memberikan wawasan
kepada guru bahwa strategi pengajaran harus memperhatikan
perbedaan siswa. Dengan kata lain guru harus melakukan
pendekatan individual dalam strategi belajar mengajarnya. Jika hal
ini terabaikan, maka strategi belajar tuntas yang menuntut
penguasaan penuh terhadap siswa tidak terlaksana dengan baik.
Dengan pendekatan individual siswa akan lebih optimal dalam
penguasaan materi.
b) Pendekatan Bervariasi
Dalam belajar, siswa memiliki motivasi yang berbeda-
beda.Pengaruh kondisi serta mental masing-masing siswa.
34

Keberagaman akan motivasi berimplikasi pada semangat dan


keseriusan siswa dalam mengikuti pelajaran. Hal tersebutlah yang
sering kali menjadi permasalahan dalam proses pembelajaran.
Contohnya seperti, siswa yang tidak disiplin dan siswa yang suka
berbicara akan berbeda pemecahannya dan menghendaki
pendekatan yang berbeda-beda pula. Begitu pula penanganan
terhadap siswa yang suka membuat ribut dikelas. Singkat kata,
guru harus tahu apa yang sebaiknya dilakukan untuk siswa.
c) Pendekatan Edukatif
Proses pembelajaran di kelas dimana guru adalah fasilitator
memiliki tujuan untuk menumbuh kembangkan potensi serta daya
berfikir siswa. Untuk itu seorang guru melakukan pendekatan
edukatif terhadap siswa. Sudah semestinya seorang guru
mengajarkan pengetahuan dengan penuh tanggung jawab akan
keberhasilan proses pembelajaran, sehingga apa yang diajarkan
mengandung muatan edukatif yang diperlukan oleh siswa. Selain
itu, penanaman nilai-nilai kebaikan dan pemahaman akan norma-
norma yang berlaku juga menjadi bagian dari pendekatan edukatif
seorang guru.

2. Metode Bimbingan dan Konseling


Pada upaya mencapai tujuan layanan maka banyak metode
yang dalam pemberian layanan.Dengan metode yang tepat maka
seorang guru BK akan mudah dalam menyampaikan suatu materi
kepada peserta didik. Mahasiswa Program Studi Bimbingan sendiri
dan Konseling dalam pelaksanaan Praktek di SMK Negeri 1 Slawi
menggunakan banyak metode antara lain :
a. Konseling individual yaitu format konseling yang melayani
peserta didik secara perseorangan.
b. Konseling kelompok, yaitu format konseling yang dilakukan
secara kelompok.
35

c. Bimbingan kelompok, yaitu bimbingan yang diberikan secara


kelompok.
d. Bimbingan klasikal, yaitu bimbingan yang diberikan dalam satu
kelas.
Ada beberapa metode yang digunakan praktikan dalam
pemberian layanan bimbingan klasikal, metode-metode itu antara lain:
a. Metode Ceramah
Adalah suatu cara penyajian bahan pelajaran dengan cara
guru memberi penjelasan secara lisan dengan sepihak untuk
mencapai tujuan pengajaran .Dengan metode ceramah ini,
peserta didik dalam menerima bahan pelajaran dengan
mendengarkan.

b. Metode Tanya Jawab


Adalah suatu cara penyajian bahan pelajaran dengan cara
mengadakan Tanya jawab secara lisan kepada peserta didik
dalam rangka untuk mencapai tujuan pengajaran.

c. Pembelajaran Langsung / Ceramah ( DL, Direct Learning )


Pengetahuan yang bersifat informasi dan prosedural yang
menjurus pada ketrampilan dasar akan lebih efektif jika
disampaikan dengan cara pembelajaran langsung. Sintaknya
adalah menyiapkan siswa, sajian informasi dan prosedur, latihan
terbimbing, refleksi, latihan mandiri, dan evaluasi.Cara ini
sering disebut dengan metode ceramah atau ekspositori
(ceramah bervariasi).
36

BAB II
KEGIATAN PEMBELAJARAN

Beberapa hal yang harus dilakukan oleh praktikan dalam melaksanakan


pemberian layanan Bimbingan dan Konseling (BK) di SMK Bahari Kota Tegal
adalah sebagai berikut:

A. PERENCANAAN LAYANAN BK
1. Perencanaan kegiatan bimbingan dan konseling mengacu pada program
tahunan yang telah dijabarkan ke dalam program semesteran, bulanan,
serta mingguan.
2. Perencanaan kegiatan layanan konseling harian yang merupakan
jabaran dari program mingguan disusun dalam bentuk Rencana
Pelaksanaan Layanan (RPL) yang masing-masing memuat :
a. Sarana layanan/kegiatan pendukung
b. Subtansi layanan/kegiatan pendukung
c. Jenis layanan, dan alat bantu yang digunakan dalam layanan
d. Pelaksanaan layanan dan pihak-pihak yang terlibat
e. Waktu dan tempat pelaksanan layanan
f. Tujuan dab Arah Pengembangan Layanan
g. Sasaran Penilaian hasil Pembelajaran
h. Langkah Kegiatan layanan
3. Rencana kegiatan layanan konseling mingguan meliputi kegiatan dalam
kelas dan diluar kelas untuk masing-massing kelas menjadi tanggung
jawab konselor.
4. Satu kali layanan konseling berbobot satu jam pelajaran, ± 40 menit.
5. Volume keseluruhan kegiatan pelayanan konseling satu minggu
minimal ekuivalen dengan beban tugas wajib konselor di sekolah.
37

B. PELAKSANAAN PEMBERIAN LAYANAN


1. Bersama pendidik dan personil sekolah lainnya, konselor berpartisipasi
secara aktif dalam kegiatan pengembangan diri yang bersifat rutin,
incidental dan keteladanan.
2. Program layanan konseling yang direncanakan dalam bentuk Rencana
Pelaksanaan Layanan (RPL) dilaksanakan sesuai dengan sasaran ,
substansi, jenis kegiatan, waktu, tempat dan pihak-pihak terkait.
3. Pelaksanaan kegiatan konseling
a. Didalam jam pelajaran sekolah :
1). Kegiatan tatap muka secara klasikal dengan peserta didik
untuk menyelenggarakan layanan informasi, penempatan,
penguasan konten, kegiatan instrumensasi, serta
layanan/kegiatan lainnya yang dapat dilakukan dalam kelas.
2). Volume kegiatan tatap muka klasikal adalah satu jam
perkelas per minggu dan dilaksanakan secara terjadwal.
3). Kegiatan tidak tatap muka dengan peserta didik untuk
menyelenggaran kegiatan konsultasi, kegiatan konfrensi
kasus, himpunan data, kunjungan rumah, pemanfaatan
kepustakaan dan alih tangan kasus.
b. Diluar jam pelajaran sekolah
1). Kegiatan tatap muka peserta didik untuk menyelenggarakan
layanan orientasi, konseling individu, bimbingan kelompok,
konseling kelompok, mediasi dan kegiatan lainnya yang
dapat dilaksanakan diluar kelas.
2). Satu kali kegiatan layanan/pendukung konseling dilaur jam
pembelajaran ekuivalen dengan satu jam pembelajaran tatap
muka dalam kelas.
3). Kegiatan pelayanan konseling diluar jam pembelajaran
sekolah maksimal 50% dari keseluruhan kegiatan layanan
konseling, diketahui dan dilaporkan kepada kepala sekolah.
38

4). Kegiatan layanan konseling dicatat dalam laporan


pelaksanaan program (LAPELPROG).
5). Volume dan wktu untuk pelaksanaan kegiatan layanan
konseling didalam kelas dan diluar kelas setiap minggu
diatur oleh konselor dengan persetujuan kepala sekolah
6). Program layanan konseling pada maing-masing sekolah
dikelola dengan memperhatikan keseimbangan dan
kesinambungan program antar kelas dan antar jenjang kleas
dan mensinkronasikan program layanan konseling dengan
kegiatan pembelajaran mata pelajara sertaa kegiatan
ekstrakurikuler serta mengefektifkan dan mengefisienkan
penggunaan fasilitas sekolah.

Pelaksanaan pembelajaran mahasiswa BK PPL di SMK Bahari Kota


Tegal dimulai tanggal 13 Oktober 2014. Masing-masing mahasiswa BK
melakukan layanan klasikal sesuai dengan jadwal guru pamong masing-
masing. Pembelajaran dilakukan 1 kali dalam seminggu untuk masing-
masing kelasnya. Penulis berpedoman pada Rencana Pelaksanaan Layanan
(RPL) yang telah dibuat sebelum pelaksanaan pembelajaran dan penulis
berusaha menguasai materi yang akan diajarkan, dan yang paling penting
harus dapat memotivasi siswa dengan baik.

C. TEKNIK EVALUASI
1. Penilaian hasil kegiatan layanan konseling dilaksanakan melalui :
a. Penilaian segera (LAISEG) yaitu penilaian pada akhir setiap jenis
layanan dan kegiatan pendukung konseling untuk mengetahui perolehan
siswa yang dilayani.
b. Penilaian jangka pendek (LAIJAPEN) yaitu penilaian dalam waktu
tertentu (satu minggu sampai dengan satu bulan) setlah memberika satu
jenis layanan dan kegiatan pendukung konseling yang dilaksankan
untuk mengetahui dampak layanan/pendukung terhadap siswa.
39

c. Penilaian jangka panjang (LAIJAPANG) yaitu penilaian dalam jangka


wakut tertentu (satu bulan sampai satu semester) setelah atau beberapa
layanan dan kegiatan pendukung konseling diselenggarakan untuk
mengetahui lebih jauh dampak layanan/ pendukung trehadap siswa.
2. Penilaian proses kegiatan layanann konseling dilakukan melalui analisis
terhadap keterlibatan unsur-unsur sebagaiamana tercantum dalam
SATLAN dan SATKUNG, umtuk mengetahui efektivitas dan efisiensi
pelaksanan kegiatan.
3. Hasil penilaian kegiatan pelayanan konseling dicantumkan dalam laporan
program.
4. Hasil kegiatan layanan konseling secara keseluruhan dalam satu semester
untuk setiap siswa dilaporkan secara kualitatif.

D. ANALISIS DAN TINDAK LANJUT


1. Setelah kegiatan layanan dilaksanakan, maka selanjutnya kegiatan akan
dianalisis, dievaluasi dan dibina melalui kegiatan analisis layanan.
2. Analisis kegiatan layanan dilaksnakan secara :
 Interen oleh konselor (Guru BK)
 Ekstern oleh pihak yang secara struktural/fungsional memiliki
wewenang.
3. Hasil analisis didokumentasikan, dianalisis, dan ditindaklanjuti untuk
peningkatan mutu layanan bimbingan dan konseling.
40

BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
Setelah melakukan Praktek Pengalaman Lapangan (PPL) di SMK
Bahari Kota Tegal selama kurang lebih 2 bulan, penulis dapat memberikan
kesimpulan sebagai berikut :
1. PPL adalah program wajib mahasiswa Universitas Pancasakti Tegal
khususnya bagi mahasiswa FKIP.
2. Program PPL bertujuan membentuk calon-calon guru yang professional
dan ahli di bidangnya masing-masing serta memberikan pengalaman
kepada mahasiswa.
3. Dengan adanya kegiatan orientasi dan observasi yang dilakukan oleh
penulis, maka banyak sekali pengalaman yang didapat. Misalnya
tentang data identitas sekolah, data keberadaan sekolah, dan
pengelolaan sekolah untuk kesejahteraan tenaga pendidikan yang ada di
sekolah tersebut.
4. SMK Bahari Kota Tegal merupakan salah satu sekolah kejuruan
Pelayaran di Kota Tegal
5. Perkembangan SMK Bahari Kota Tegal sangat baik, terbukti dengan
banyaknya peralatan dan sarana penunjang lainnya yang dapat
dilengkapi untuk kelancaran proses belajar mengajar.
serta banyak peserta didik yang mendapat prestasi baik dibidang
akademik maupun non akademik
41

B. Saran

Melaui Laporan Praktek Pengalaman Lapangan ini penulis menyarankan :

1. Bagi Mahasiswa Praktikan


a. Mahasiswa lebih pro-aktif.
b. Jadikanlah ilmu dan pengalaman yang diperoleh pada saat Praktek
Pengalaman Lapangan (PPL) disekolah sebagai pemacu untuk
menjadi guru atau tenaga pengajar yang kompeten, berdedikasi
tinggi, dan professional sesuai dengan prinsip-prinsip dunia
pendidikan.
c. Dalam melaksanakan kegiatan PPL hendaknya selalu kompak dan
tertib administrasi sehingga mencerminkan kasatuan dan
kredibilitas Universitas.
d. Setiap peserta PPL hendaknya dapat menjaga nama baik diri
sendiri, kelompok dan Universitas.

2. Bagi Sekolah Latihan


a. Jadikanlah Praktek Pengalaman Lapangan (PPL) oleh mahasiswa
praktikan sebagai momentum untuk menjalin kerjasama yang baik.
b. Keramahan dalam pelayanan yang baik terhadap mahasiswa
praktikan membuat mahasiswa lebih terkesan dan simpatik dengan
sambutan dan pelayanan dalam membantu pemberian data guna
keperluan laporan

3. Bagi Siswa
Untuk siswa-siswi SMK Bahari Kota Tegal, jadikan apa yang
disampaikan oleh mahasiswa PPL sebagai masukan / tambahan ilmu
pengetahuan. Hormati guru dan jaga keharmonisan lingkungan sekolah,
khususnya lingkungan kelas.
42

4. Bagi Universitas
Dengan Praktek Pengalaman Lapangan (PPL) yang dilakukan oleh
mahasiswa diharapkan dapat dijadikan sebagai barometer dan umpan
balik dalam upaya penyempurnaan system pendidikan dilingkungan
Universitas Pancasakti Tegal.

You might also like