Download as docx, pdf, or txt
Download as docx, pdf, or txt
You are on page 1of 10

SATUANACARAPEMBELAJARAN

MASALAH SEPUTAR MENYUSUI


DI DUSUN LINGGASARI

Oleh:
PEMINATANMATERNITAS
ANGKATANXII

KEMENTRIANPENDIDIKANDANKEBUDAYAAN
UNIVERSITAS JENDERAL SOEDIRMAN
FAKULTASKEDOKTERANDANILMU-ILMUKESEHATAN
PENDIDIKAN PROFESI NERS
PURWOKERTO
2014
SATUAN ACARA PENYULUHAN

Pokok Bahasan : ASI Eksklusif


Sasaran : Ibu menyusui
Waktu : Pukul 09.00WIB
Hari/ Tanggal : Jum’at, 10 Juni 2022
Tempat : Posyandu Sekar Mukti 1 kampung Sendang Mukti
Penceramah / penyuluh : Nurjanah, A.Md.Keb

A. Tujuan
1. Tujuan Instruksional Umum
Setelah mengikuti kegiatan diharapkan ibu-ibu mampu mempraktekan
cara pemberian ASI eksklusif untuk ibu yang dirumah maupun yang
bekerja, cara menyimpan ASI, cara memerah ASI, danmasalah dalam
menyusui.
2. Tujuan Khusus
Setelah mengikuti kegiatan pembelajaran, diharapkan ibu-ibu mampu :

a. Memahami mengenai ASI eksklusif

b. Memahami cara memerah ASI

c. Mendemostrasikan cara memerah


ASI

d. Mengetahui cara penyimpanan ASI

e. Memahami masalah menyusui dan


cara mengatasinya
B. Materi
Terlampir

C. Metode
1. Ceramah
2. Diskusi

D. Media
1. Lembar Balik

E. Pelaksanaan Kegiatan
No Kegiatan Penyuluh Waktu KegiatanPeserta
1 Pendahuluan 10menit
a. Memberi salam a. Menjawab salam
b. Menjelaskan pokok bahasan b. Memperhatikan
c. Menjelaskan tujuan c. Memperhatikan
d. Memberi pertanyaan apersepsi d. Menjawab pertanyaan

2 Kegiatan Inti 20menit


a. Memberikan materi mengenai ASI a. Memperhatikan
eksklusif, masalah-masalah dalam
menyusui serta cara
mengatasinya,
cara memerah ASI dan cara
penyimpananASI b. Bertanya
b. Memberikan materi tentang ASI c. Memperhatikan
untuk ibu bekerja
c. Diskuskusi materi
d. Menjawab pertanyaan peserta

3 Penutup 10
a. Memberikan evaluasi secara lisan
menit
dengan memberikan pertanyan
a. Menjawab pertanyaan
b. Memberikan salam penutup

b. Menjawab salam

F. Evaluasi
Evaluasi kegiatan dilakukan dengan cara memberikan beberapa pertanyaan untuk
dijawab oleh peserta kemudian di evaluasi bersama, Butir pertanyaan;

1. Apakah yang di maksud dengan ASI Eksklusif ?


2. Bagaimana cara memerah ASI untuk ibu yang bekerja?
3. Sebutkan cara penyimpanan ASI yang tepat?
4. Sebutkan masalah apa saja yang terjadi pada ibu menyusui dan cara
mengatasinya?
DAFTARPUSTAKA

Afifah, D. N. (2007). Faktor Yang Berperan Dalam Kegagalan Praktik Pemberian


ASI Eksklusif. Universitas Diponegoro, Program Pasca Sarjana. Semarang:
SUniversitas Diponegoro.
Departemen Kesehatan. Strategi Nasional PP-ASI. gizi.depkes.go.id/kebijakan-
gizi/download/stranas%20final.doc. Jakarta.
Depkes RI. (2006). Makanan Pendamping Air Susu Ibu (MP-ASI), DirektoratGizi
Masyarakat. Jakarta: Direktorat Jendral Kesehatan Masyarakat.
Nyoman, P & Jeanne, P. (2009). Kendala pemberian ASI eksklusif Dalam: Bedah
ASI. Jakarta: IDAI
Santoso, H. (2007). Faktor-Faktor Kekebalandalam Air Susu Ibu. Dalam : ASI
Petunjuk Untuk Tenaga Kesehatan. Jakarta: EGC.
A. Asi Eksklusif Untuk Ibu Bekerja
1. Susuilah secara eksklusif dan sesering mungkin selama cuti melahirkan
Cara ini memberi bayi keuntungan menyusu, dan akan membangun pasokan
ASI. Dua bulan pertama adalah penting
2. Belajarlah memerah ASI segera setelah bayi lahir
Ini akan memudahkan ibu melakukannya saat ibu kembali bekerja. Beberapa
wanita merasa lebih cepat memerah kedua payudara sekaligus.
3. Jangan mulai memberi makanan lain selain ASI
Jangan berpikir “saya akan kembali bekerja dalam 12minggu, jadi sebaiknya
saya memberikan susu botol sekrang juga.
Jangan memberikan ASI kepada bayi menggunakan botol. Bayi yang masih
sangat muda dapat meminum ASI dari sendok atau cangkir.
4. Teruskan menyusui dimalamhari, dinihari, dan kapan saja saat dirumah
a. Membantu mempertahankan pasokan ASI, dan memberi keuntungan
kepada bayi untuk menyusu dan jumlah ASI dapat meningkat pada waktu
ini
b. Lebih mudah apabila bayi tidur bersama ibu, atau diletakkan di ranjang
bayi yang dekat dengan ibu. Sehingga ibu dapat menyusui bayinya tanpa
harus bangun dari tempat tidur dan dapat membantu ibu untuk istirahat
dengan cukup.
c. Bayi lebih aktif menyusu pada malam hari, dan mendapatkan hampir
semua kebutuhannya saat itu. Bayi tidur lebih lama dan membutuhkan
lebih sedikit susu di siang hari
5. Perah ASI ibu sebelum ibu pergi bekerja dan tinggalkan ASI perah tersebut
untuk diberikan kepada bayi
a. Simpan ASI perah tersebut di tempat sejuk yang dapat ditemukan di
rumah, di lemari es bila punya atau dipojok rumah yang aman dan agak
gelap
b. Jangan mendidihkan atau memanaskan ulang ASI untuk bayi. Panas akan
menghancurkan beberapa faktor anti-infeksi
c. ASI perah lebih awet dari susu sapi karena adanya faktor anti-infeksi di
dalamnya. Kuman tidak berkembang dalam ASI perah sekurang-
kurangnya selama 8 jam, sekali pun di daerah beriklim panas, dan diluar
lemari es. ASI ini aman untuk diberikan kepada bayi sekurang-kurangnya
untuk satu hari kerja.
6. Untuk ibu bekerja perah ASI sekitar 2-3 jam sekali (sekitar 3jam sekali)
a. Bila ASI tidak diperah, pasokan ASI mungkin berkurang. Pemerahan ASI
membuat nyaman dan mengurangi rembes
b. Bila tidak ada lemari es di tempat kerja, bawalah termos bersih dan
tertutupuntuk menyimpan ASI perah, dan untuk dibawa pulang kemudian
diberikan kepada bayi.

B. CaraMenyimpanASI
1. Masukan ASI dalam kantung plastik polietilen (misal plastik gula); atau
wadah plastik untuk makanan atau yang bisa dimasukkan dalam microwave,
wadah melamin, gelas, cangkir keramik.
2. Jangan masukkan dalam gelas plastik minuman kemasan maupun plastik
styrofoam.
3. Beri tanggal dan jam pada masing-masing wadah.
4. Dinginkan dalam refrigerator (kulkas). Simpan sampai batas waktu yang
diijinkan ( + 2 minggu).
5. Jika hendak dibekukan, masukkan dulu dalam refrigerator selama semalam,
baru masukkan ke freezer (bagian kulkas untuk membekukan makanan),
6. Gunakan sebelum batas maksimal yang diijinkan. (+3-6bulan)
7. ASI yang disimpan diudara kamar atau luar akan tahan 6-8jam pada suhu
260C atau lebih rendah
8. ASI yang disimpan didalam termos berisi es batu tahan 24 jam
9. ASI yang disimpan dilemari es ditempat buah dibagian paling dalam dimana
tempat yang terdingin tahan 2-3 x 24 jam
10. Menyimpan perahan ASI yang disimpan di freezer yakni lemari es dengan
satu pintu, tahan 2 minggu
11. ASI yang disimpan di freezer yang mempunayai pintu terpisah
sendiri tahan 3 bulan
12. ASI yang disimpan dideep freezer akan tahan selama 6-12 bulan
Setelah disimpan selama beberapa lama, maka untuk menggunakannya kembali
perhatikan panduan menghangatkan ASI berikut ini:
1. Hangatkan wadah ASI dengan mengalirinya dengan air hangat, atau
merendam sebagian wadah dalam air hangat. Usahakan agar bagian atas
wadah (bagian yang ditutup rapat) tidak terkena air hangat tersebut.
2. Jika dikeluarkan dari freezer (ASI dalam keadaan beku), simpan terlebih
dahulu di kulkas selama beberapa jam hingga tampak mulai mencair
sebelum dihangatkan.
3. Jangan memanaskan ASI pada suhu yang sangat tinggi (direbus pada air
mendidih), karena akan merusak kandungan di dalam ASI

C. CaraMemerahASI
1. Tips sebelum memerah agar ASI mudah dikeluarkan:
a. Memijat payudara mulai dari bagian atas dengan gerakan memutar dan
menekan lembut ke arah dada.
b. Menekan lembut daerah payudara dari bagian atas dengan gerakan
seperti menggelitik.
c. Mengguncang lembut payudara dengan arah memutar untuk membantu
keluarnya ASI.
2. Langkah-langkah sebelum memerah ASI:
a. Mencuci dan merebus semua alat makan bayi yang akan di gunakan
b. Keringkan alat makan bayi dengan meniriskan
c. Cuci tangan dengan sabun
d. Bersihkan puting susu dengan memerah sedikit ASI, dan areola (kulit
gelap yang mengitari puting)
3. Langkah-langkah cara memerah ASI dengan tangan:
a. Cuci tangan dengan air dan sabun, lalu bersihkan puting susu dengan
memerah sedikit ASI, dan areola (kulit gelap yang mengitari puting)
b. Cari posisi nyaman seperti duduk atau berdiri sambil memegang wadah
penampung dekat dengan areola.
c. Tempatkan ibu jari sekitar 4-5cm dari puting susu dan jari-jari lain
dibawahnya sehingga membentuk huruf C disekitar areola.
d. Remas payudara bersama sembari mendorong tangan ke belakang hingga
menekan dinding dada dan lanjutkan proses dalam gerakan memutar di
sekitar areola.
e. Setiap payudara di perleh paling sedikit dalam 3-5 menit sampai aliran
melambat
f. Gunakan wadah penampung bermulut lebar yang steril untuk menampung
ASI
g. Cara memerah yang benar akan mampu mengsongkan payudara dan
meningkatkan produksi ASI.
4. Langkah-langkah memerah dengan pompa:
a. Duduk dengan nyaman dan santai
b. Pegang corong pompa ASI antara telunjuk dan jari tengah , serta tekan
dengan lembut tapi kuat di atas aerola dan putting, posisi puttingdi tengah
corong (payudara di sangga dengan tangan yang sama)
c. Dengan tangan lainnya mulai menggerakkan piston peerlahan-lahan
(manual) , atau nyalakan pompa ASI dengan tingkat ispan yang terendah
(listrik)
d. Pilih tingkat isapan yang nyaman
5. Cara mencairkan ASI beku:
a. ASI perah beku untuk yang akan dikonsumsi esok hari terlebih dahulu
diturunkan dari freezer ke kulkas bawah pada malam harinya. Tujuannya
agar asi mencair secara perlahan-lahan dan tidak terjadi perubahan suhu
yang mendadak. Biasanya asi perah beku akan mencair dalam waktu 12-
14 jam
b. Setelah ASI mencair di dalam kulkas bisa dikeluarkan dari kulkas dan
dihangatkan untuk diminumkan pada bayi
c. Menghangatkan ASIperahyaitu dengan meletakkan botol berisi asi perah
di dalam mangkuk yang berisi air hangat, tunggu sampai hangatnya pas
d. Jangan menghangatkan asi perah diatas kompor menggunakan api atau
menggunakan microwave karena dapat merusak kandungan nutrisi asi.
e. Hangatkan asi sesuai dengan kebutuhan minum bayi, sehingga
meminimalisir resiko asi tidak habis terminum dan terbuang
f. Jika tidak sempat menurunkan asi dari freezer pada malam harinya, bisa
gunakan cara alternatif lain, yaitu dengan cara mengaliri botol asi dibawah
air keran (lebih baik lagi jika suhu aliran keran dapat diatursemakin lama
semakin hangat) atau dengan cara merendam botol asi pada air hangat dan
jika airnya telah dingin diganti kembali dengan air hangat, begitu
seterusnya sampai asi mencair.
g. Asi tidak harus dihangatkan, hal ini lebih pada kebiasaan, juga karena asi
segar dari payudara ibu cenderung hangat.

D. MasalahdalamMenyusuidanCaraMengatasinya
1. Putting susu datar atau terbenam ( pijat dengan ibu jari dan telunjuk pada
puting susu menuju ke arah yang berlawanan)
2. Putting susu tidak lentur ( lakukan latihan seperti cara mengatasi putting
susu yang terbenam).
3. Putting susu lecet
a. kalau lecet tidak terlalu berat, ibu bisa terus menyusui bayi.
putting susu diolesi ASI dan biarkan mengering
b. Menggunakan BH yang tidak terlalu ketat.
c. Apabila nyeri hebat, atau luka makin berat, putting susu yang sakit
diistirahatkan sampai memungkinkan untuk kembali menyusui bayi
d. Selama putting susuyang bersangkutan diistirahatkan, ASI dikeluarkan
oleh ibu dengan tangan.
4. Payudara bengkak
a. Bayi disusui sampai payudara harus kosong.
b. Gunakan BH yang dapat menopang dengan nyaman.
c. Kompres dingin dapat mengurangi rasa tidak enak.
d. ASI dapat diperas sedikit dengan tangan, frekuensi pengeluaran harus
lebih sering. Dalam waktu 1-2 hari keluhan akan reda.

You might also like