Professional Documents
Culture Documents
Analisis Stakeholder
Analisis Stakeholder
2. Studi Kelayakan
Tahap studi kelayakan merupakan poin penting dalam mengukur keberlanjutan dan potensi
keuntungan proyek. Analisis mendalam terkait aspek finansial, teknis, sosial, dan lingkungan
digunakan sebagai dasar untuk mengambil keputusan yang informasi-basis. Kolaborasi antara
project owner, pengembang, ahli keuangan, dan pemerintah pusat dan daerah menjadi landasan
bagi evaluasi yang lebih komprehensif, yang membantu mengarahkan pengembangan menuju
tujuan yang lebih terencana dan terukur.
Pada tahapan ini jugam perencanaan dibuat menjadi lebih rinci dengan mengubah konsep awal
menjadi rencana yang konkret dan terperinci. Project owner, kontraktor EPC (engineering,
procurement & construction) domestik maupun internasional, perencana tata kota, ahli
transportasi, dan pengembang perlu bekerja bersama dalam mengintegrasikan aspek-aspek
penting seperti tata ruang, infrastruktur, aksesibilitas, serta estetika. Dalam tahap ini, kerjasama
aktif dari berbagai pihak yang memiliki keahlian berbeda memberikan sumbangan yang
signifikan dalam memastikan bahwa pengembangan kawasan melibatkan solusi yang holistik dan
berkelanjutan.
Secara khusus, pada tahap ini, investor dapat berkontribusi dalam pembiayaan studi kelayakan
yang lebih mendalam, membantu menghitung estimasi biaya, mengukur potensi keuntungan,
dan merumuskan rencana bisnis yang kuat. Selain itu, meraka dapat memberikan pendanaan
yang lebih besar untuk pengembangan rencana rinci, termasuk perancangan arsitektur, desain
teknis, dan rencana infrastruktur. Investor juga dapat membantu dalam menyediakan teknologi
atau sumber daya khusus yang diperlukan dalam tahap ini. Lebih lanjut, investor berperan
penting sebagai pembiaya utama pembiayaan pada tahap konstruksi dan pelaksanaan proyek
secara keseluruhan. Mereka juga dapat membawa teknologi inovatif atau metode konstruksi
yang efisien.
4. Pelaksanaan Konstruksi
Tahap pelaksanaan konstruksi menggambarkan transformasi rencana menjadi realitas fisik. Kerja
sama erat antara project owner, kontraktor EPC (engineering, procurement & construction)
domestik maupun internasional, pengembang, dan lembaga pengawas sangatlah penting untuk
memastikan bahwa setiap detail diimplementasikan sesuai dengan rencana dan spesifikasi yang
telah ditetapkan. Dalam tahap ini, kedisiplinan dan ketekunan dalam menghadapi tantangan
teknis dan logistik adalah esensi.
Secara spesifik peran dari masing-masing stakeholder dapat dilihat pada tabel di bawah ini.
Stakeholder Peran Tahapan