Professional Documents
Culture Documents
Bab Iv.
Bab Iv.
persero didokumentasikan dengan akta No. 133 tanggal 31 Juli 1992 Notaris
Muhani Salim, S.H dan telah disahkan oleh menteri kehakiman Republik
Agustus 1992 serta diumumkan dalam berita Negara Republik Indonesia No.
1998 di Negara Republik Indonesia dengan akta notaris Sutjipto, S.H., No.
Tambahan No. 6859 dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 97 tanggal
1955 No. 38 dengan nama “N.V. Perseroan Dagang Dan Industrie Semarang
Knitting Factory”. Akta ini disetujui oleh Menteri Kehakiman dengan No.
595 pada Berita Negara No. 62 tanggal 3 Agustus 1956. Nama Bank telah
Persero, dinyatakan dalam Akta No. 131, tanggal 31 Juli 1992, dibuat di
hadapan Muhani Salim, S.H., yang telah diumumkan dalam Berita Negara
bank milik Belanda termasuk De Post paar bank yang diambil alih
oleh Pemerintah Jepang tepat pada tanggal 1 April 1942. Dalam peralihan
kembali dikuasai oleh Belanda melalui agresi militer, sehingga semua KTP
berhenti bekerja. Baru pada tahun 1949, KTP kembali beroperasi dan
mengganti nama menjadi Bank Tabungan Pos RI. Tetapi nama tersebut tidak
tersebut menandai hari lahir Bank Tabungan Negara yang secara resmi
tertanggal 9 Februari 1950. Hal ini juga sesuai dengan ketetapan Direksi No.
akta dari notaris yang sama No. 9 tanggal 4 November 1955. Akta-akta
(sekarang Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia) dengan surat keputusan
berdasarkan Akta Pendirian No. 4 tanggal 3 April 1969 yang dibuat dihadapan
Liem Toeng Kie, S.H., Notaris di Jakarta. Akta pendirian ini disahkan oleh
J.A.5/70/4 tanggal 28 Mei 1970 dan telah diumumkan dalam Berita Negara
Perubahan nama dan kegiatan usaha berdasarkan prinsip syariah dari BJA
Terbatas BJA, sesuai dengan Akta No. 45 tanggal 22 April 2008 yang dibuat
BJA memperoleh izin usaha untuk beroperasi sebagai bank umum dari
Indonesia.
April 2009 dibuat dihadapan Notaris Fathiah Helmi, S.H., yang selanjutnya
diubah dengan Akta Keputusan Persetujuan Bersama Seluruh Pemegang
dihadapan Notaris Fathiah Helmi, S.H., yang telah mendapat persetujuan dari
Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dalam Surat
Desember 2009.
didirikan pada tahun 1941 berdasarkan akta No. 6 tanggal 4 April 1941 dari
Pengadilan Negeri dengan No. A 42/6/9 tanggal 28 April 1941. Pada awal
tanggal 19 Mei 1990, dan mencatatkan saham di Bursa Efek Indonesia pada
dan pada tanggal 15 Agustus 2016 mendapatkan Surat penegasan dengan No.
S-56/PB.32/2016.
Terbatas No. 12 tanggal 8 Januari 1972, yang dibuat oleh Moeslim Dalidd,
Dubai Syariah Bank telah beberapa kali melakukan perubahan nama, berturut-
Rapat No. 25 tanggal 8 Januari 1990, yang dibuat oleh Indrawati Setiabudhi,
Berita Acara No.27 tanggal 27 Maret 1997 yang dibuat oleh Alfian Yahya,
syariah dengan prinsip bagi hasil berdasarkan syariat Islam, berdasarkan Akta
Berita Acara RUPS Luar Biasa No. 1 tanggal 3 Agustus 2009, yang dibuat
oleh Drs. Bambang Tedjo Anggono Budi, S,H., M.Kn., pengganti dari
terbuka, berdasarkan Akta Berita Acara RUPS Luar Biasa No. 71 tanggal 19
Juni 2013 yang dibuat oleh Fathiah Helmi, S.H., Notaris di Jakarta. Pada
2016, nama Panin Dubai Syariah Bank berubah menjadi PT Bank Panin Dubai
Syariah Tbk sehubungan dengan masuknya Dubai Islamic Bank PJSC sebagai
Keputusan RUPS Luar Biasa No. 54 tanggal 19 April 2016, yang dibuat oleh
Fathiah Helmi, Notaris di Jakarta, yang berlaku efektif sejak 11 Mei 2016
sesuai Surat Keputusan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia RI No.AHU-
Selatan, didirikan pada tanggal 16 Juli 1956 berdasarkan akta notaris Meester
Raden Soedja, S.H. No.134. Akta pendirian ini disahkan oleh Menteri
tanggal 24 April 1957 dan telah diumumkan dalam Tambahan No.664, pada
memperoleh izin usaha sebagai bank umum, bank devisa, dan bank yang
a. Uji Normalitas
penelitian ini adalah bila nilai asymp.sig (2-tailed) diatas level of signifikan
Tabel 4.1
Uji Normalitas
(2-tailed) sebesar 0,160, artinya nilai tersebut lebih besar dari 0,05 atau
0,160> 0,05 sehingga dapat disimpulkan bahwa nilai residual berdistribusi
b. Uji Multikolinieritas
Inflatio Factor) Jika VIF < 10, maka tidak terjadi multikolonieritas antar
Tabel 4.2
Uji Multikolinieritas
Coefficientsa
Tolerance VIF
1 (Constant)
Berdasarkan tabel diatas, maka dapat dilihat bahwa nilai VIF untuk
semua variabel tidak lebih dari 10 atau > 10. Maka dapat disimpulkan bahwa
semua variabel independen yang terdiri dari CR, QR, DAR dan DER tidak
terdapat multikolinieritas.
c. Uji Autokorelasi
pada periode t-1 (sebelumnya). Salah satu cara untuk mendeteksi ada atau
Tabel 4.3
Uji Autokorelasi (Durbin-Watson)
Model Summaryb
berikut :
autokorelasi.
autokorelasi.
c. DL < DW < DU atau 4-DU < DW < 4-DL, dalam artian tidak ada
kejelasan.
berikut :
dan nilai 4-DU sebesar 2,280, maka dapat disimpulkan DW < DL atau 0,795
< 1,335 yang artinya ada gangguan autokorelasi positif. Karena regresi
Tabel 4.4
Uji Autokorelasi (Cocrane Orcutt)
Model Summaryb
orcutt menunjukan nilai DW sebesar 2,039 nilai DU sebesar 1,720 dan nilai
4-DU sebesar 2,280, maka dapat disimpulkan DU < DW < -4DU atau 1,720
< 2,039 < 2,280 yang artinya pengujian tidak terjadi autokorelasi.
d. Uji Heteroskedastisitas
dilakukan dengan analisis grafik, yaitu melihat grafik scartter plot antara nilai
2) Jika tidak ada pola yang jelas seperti titik-titik menyebar diatas dan
heteroskedastisitas.
Gambar 4.1
Uji Heteroskedastisitas (Scartter Plot)
secara acak dan tidak membentuk suatu pola tertentu yang jelas, serta
tersebar baik diatas dan dibawah angka 0 pada sumbu y. Hal ini berarti tidak
Coefficientsa
tabel diatas, dapat dilihat bahwa nilai sig. Pada masing-masing variabel
bernilai lebih dari 0,05 dan dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi
fungsional dua atau lebih variabel bebas dengan variabel terikat, atau untuk
meramalkan dua variabel bebas atau lebih terhadap variabel terikat. Hasi uji
linier berganda dalam penelitian ini dapat dilihat dalam tabel dibawah ini:
Tabel 4.6
Uji Regresi Linier Berganda
Coefficientsa
Model Unstandardized Standardized T Sig.
Coefficients Coefficients
sebesar -0,372 yang artinya apabila CR, QR, DAR dan DER sama
3. Koefisien Korelasi
Tabel 4.7
Uji Koefisien Korelasi
Model Summaryb
DAR (X3) dan DER (X3) dengan variabel terikat ROA (Y) adalah sangat
kuat.
dependen.
Tabel 4.8
Uji Koefisien Determinasi
Model Summaryb
18,5% dijelaskan oleh variabel lain selain variabel yang teliti oleh peneliti.
5. Pengujian Hipotesis
a. Uji-t (Parsial)
Tabel 4.9
Hasil Uji t (Parsial)
Coefficientsa
bersama sama terhadap variabel dependen (Y). Jika signifikan 0,05< maka
H0 ditolak dan Ha diterima atau jika signifikan > 0,05 maka H0 di terima dan
Ha ditolak.
Tabel 4.10
Hasil Uji f (Simultan)
ANOVAa
Total 182.339 69
(simultan) menunjukkan bahwa nilai dengan tingkat signifikan 0,000 < 0,05
QR, DAR dan DER berpengaruh signifikan terhadap variabel terikat yaitu
ROA.
4.2 Pembahasan
Rasio secara parsial terhadap Return on Aset pada perusahaan sub sektor
memiliki nilai signifikansi lebih kecil dari 0.05 yakni 0,006 sehingga di
peroleh 0,006 < 0.05 yang artinya bahwa variabel Current Ratio (CR) secara
Sagita Riski tahun (2019) dan Novita dan Endang tahun (2019) dimana
menyatakan bahwa Current Ratio (CR) secara parsial berpengaruh terhadap
secara parsial terhadap Return on Aset pada perusahaan sub sektor perbankan
signifikansi lebih besar dari 0.05 yakni 0,908 sehingga di peroleh 0,662 > 0.05
yang artinya bahwa variabel Quick Ratio (QR) secara parsial tidak
Sagita Riski tahun (2019) dimana menyatakan bahwa Quick Ratio (QR)
Asset Ratio secara parsial terhadap Return on Aset pada perusahaan sub sektor
perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Hasil uji t DAR memiliki
nilai signifikansi lebih kecil dari 0.05 yakni 0,001 sehingga di peroleh 0,001
< 0.05 yang artinya bahwa variabel Debt to Asset Ratio (DAR) secara parsial
Melati Sagita Riski (2019), Husniar (2022) dan Andriani (2022) dimana
(ROA)
Equity Ratio secara parsial terhadap Return on Aset pada perusahaan sub
sektor perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Hasil uji t DER
memiliki nilai signifikansi lebih kecil dari 0.05 yakni 0,000 sehingga di
peroleh 0,000 < 0.05 yang artinya bahwa variabel Debt to Equity Ratio (DER)
Melati Sagita Riski (2019), Andriani (2022) dan Novita (2019) dimana
pengaruh signifikan Current Rasio, Quick Rasio, Debt to Assets Ratio, Debt
menunjukkan bahwa nilai dengan tingkat signifikan 0,000 < 0,05 H0 ditolak
dan Ha diterima. Kesimpulan menunjukan secara simultan CR, QR, DAR dan
Sagita Riski (2019), Husniar (2019), Andriani (2022) dan Novita tahun (2019)
dimana menyatakan bahwa rasio likuiditas dan solvabilitas secara simultan