Professional Documents
Culture Documents
Laporan Latsar
Laporan Latsar
Laporan Latsar
Memenuhi
kader Posyandu dalam
pengukuran status gizi
pada balita di wilayah
kerja Puskesmas Bintang
Kurangnya pembinaan
dan orientasi ke kader
posyandu dalam
pengukuran status gizi
pada balita di wilayah
kerja puskesmas
bintang
2 Kurangnya minat 4 4 4 3 15 III
Memenuhi
masyarakat dalam
melaksanakan Posbindu
PTM
Kurangnya sosialisasi
petugas dalam
menggerakkan kegiatan
Posbindu PTM
3 Kurang optimalnya 4 5 5 4 18 I
Memenuhi
penerapan Perilaku
Hidup Bersih dan Sehat
(PHBS) tingkat rumah
tangga di wilayah kerja
Puskesmas Bintang
Berdasarkan analisis kriteria isu menggunakan AKPK, ketiga isu tersebut memenuhi.
Kemudian dilakukan kembali analisis menggunakan analisis USG untuk menentukan isu mana
yang paling prioritas untuk diselesaikan dengan metode USG (Urgency, Seriousness, Growth).
2.2.2 Penetapan Isu Prioritas dengan Menggunakan Metode USG
Metode USG adalah salah satu alat untuk menyusun urutan prioritas isu yang harus
diselesaikan. Analisis yang dilakukan akan dilihat dari segi seberapa mendesak isu harus dibahas,
dianalisa, dan ditindaklanjuti (Urgency), seberapa serius dengan akibat yang ditimbulkan
(Seriousness), dan seberapa besar memburuknya apabila tidak ditangani segera (Growth). Skala
Likert digunakan untuk membantu penulis dalam menentukan score pada masing-masing
indikator USG. Adapun nilai yang ditentukan adalah sebagai berikut:
5 = Sangat Urgent/ Serius/ Mendesak
4 = Urgent/ Serius/ Mendesak
3 = Cukup Urgent/ Serius/ Mendesak
2 = Kurang Urgent/ Serius/ Mendesak
1 = Tidak Urgent/ Serius/ Mendesak
Hasil analisis nya dapat dilihat pada table dibawah ini:
No Isu/Masalah U S G Total Peringkat
1 Kurangnya pengetahuan kader 5 3 4 17 II
Posyandu dalam pengukuran status
gizi pada balita di wilayah kerja
Puskesmas Bintang
Kurangnya pembinaan dan
orientasi ke kader posyandu
dalam pengukuran status gizi
pada balita di wilayah kerja
puskesmas bintang
2 Kurangnya minat masyarakat 4 4 4 15 III
dalam melaksanakan Posbindu
PTM
Kurangnya sosialisasi petugas
dalam menggerakkan kegiatan
Posbindu PTM
3 Kurang optimalnya penerapan 4 5 5 18 I
Perilaku Hidup Bersih dan Sehat
(PHBS) tingkat rumah tangga di
wilayah kerja Puskesmas Bintang
Berdasarkan hasil analisis dengan metode USG, ditemukan 1 (satu) isu prioritas
yang harus diselesaikan denga jumlah skor tertinggi yaitu sebesar 15 point yaitu: “Kurang
optimalnya penerapan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) tingkat rumah tangga di
wilayah kerja Puskesmas Bintang”. Isu prioritas tersebut merupakan hal yang mendesak karena
jika tidak ditangani akan berdampak pada kesehatan keluarga itu sendiri karena pemahaman
keluarga untuk berprilaku hidup sehat sehingga mendorong perilaku masyarakat yang tidak sehat.
2.2.3 Analisis Penyebab Isu Menggunakan Metode Fishbone (Sebab-Akibat)
Untuk menentukan penyebab dari isu prioritas yang terpilih, penulis menggunakan fishbone diagram. Watson (2004) dalam Illie G. Dan
Ciocoiu C.N. (2010) mendefinisikan diagram Fishbone sebagai alat (tool) yang menggambarkan sebuah cara yang sistematis dalam memandang
berbagai dampak atau akibat dan penyebab yang membuat atau berkontribusi dalam berbagai dampak tersebut. Oleh karena fungsinya tersebut,
diagram ini biasa disebut dengan diagram sebab-akibat.
DIAGRAM SEBAB AKIBAT DARI ISHIKAWA (FISHBONE)
MANUSIA METODE
1. Kurangnya pemahaman keluarga mengenai cara 1. Pemberian edukasi dan pembinaan dari petugas
ber-BHPS yang tidak berkala ke rumah tangga
2. Banyaknya anggota keluarga yang masih 2. Kurang optimalnya cara penyampaian petugas
merokok didalam rumah tangga tentang PHBS RT Kurang optimalnya
3. Metode penyampaian yang kurang menarik penerapan Perilaku
Hidup Bersih dan
Sehat (PHBS)
tingkat rumah
tangga di wilayah
kerja Puskesmas
SARANA DANA LINGKUNGAN Bintang
1. Belum tersedianya media informasi 1. Terbatasnya anggaran dalam 1. Kebiasaan masyarakat yang
promosi kesehatan yang memadai penggandaan media promosi membuang sampah
2. Masih banyaknya rumah tangga kesehatan sembarangan
yang belum memiliki jamban sehat 2. Belum cukupnya anggaran 2. Masih ada yang belum
dana desa untuk memiliki jamban sehat yang
pengelolaan jamban sehat dapat mencemari lingkungan
2.3 Dampak Isu Terpilih
Berdasarkan hasil analisis dengan metode USG, dapat ditarik kesimpulan bahwa yang menjadi isu
prioritas adalah “Kurang optimalnya penerapan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) tingkat
rumah tangga di wilayah kerja Puskesmas Bintang”. Jika isu tersebut tidak segera diselesaikan akan
menimbulkan beberapa dampak sebagai berikut:
1. Tidak tercapainya tujuan organisasi yaitu mewujudkan masyarakat Kecamatan Bintang
yang sehat dan mandiri
2. Tidak tercapainya mutu pelayanan kesehatan yang sesuai standar
3. Tidak tercapainya kemandirian masyarakat dan keluarga untuk berperilaku hidup
sehat sesuai dengan sasaran organisasi
4. Tidak meningkatnya derajat kesehatan masyarakat melalui upaya promotif dan preventif
5. Tidak tercapainya upaya kesehatan masyarakat sesuai dengan Standar Akreditasi
Puskesmas
Role model adalah panutan, yang dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia sama artinya
dengan teladan yaitu suatu yang patut ditiru atau baik untuk di contoh seperti teladan, kelakuan,
perbuatan, sifat dan sebagainya.
Dalam hal ini role model bagi penulis adalah Kepala UPTD Puskesmas Bintang Bapak
Rahmansah. Beliau merupakan sosok seorang pemimpin yang dapat menjadi panutan, inspirasi,
contoh, dan teladan bagi penulis. Beliau merupakan sosok yang paling bisa menempatkan diri di
manapun, kapanpun, dan bagaimanapun situasi yang ada, memiliki pribadi yang luwes, transparan
dan berorientasi pada mutu.
Beliau merupakan panutan dalam bersikap, karena beliau dapat mengamalkan nilai-nilai
ASN dengan baik, beliau merupakan sosok yang bertanggung jawab dan peduli terhadap semua
bawahannya, menghargai dan menghormati bawahannya tanpa membedakan satu sama lain,
ramah kepada pegawai, pasien dan masyarakat, inovatif terhadap perubahan-perubahan dan ide
baru dan jujur terkait informasi dalam pekerjaan. Selama penulis bekerja di Puskesmas Bintang
beliau selalu memberi aura positif dan selalu support serta menyemangati penulis dalam hal
apapun.