Professional Documents
Culture Documents
(#03K#) - Aplikasi Hukum Henry Dan Hitungan Dalam Absorpsi (2022) #
(#03K#) - Aplikasi Hukum Henry Dan Hitungan Dalam Absorpsi (2022) #
Setijo Bismo
Senin, 07 November 2022
Model Pendekatan berdasarkan Sifat Fisika:
Solution:
The easiest way is to use mass transfer coefficients. If
you use diffusion coefficients, you must somehow
specify the distance across which diffusion occurs.
This distance is unknown unless the detailed flows
of gases and the water are known; they rarely
are...(?!?!)
Reminder #2
#7. Scale-up of wet scrubbers You want to use a wet scrubber to remove sulfur
oxides from the flue gas of a large power plant.A wet scrubber is essentially
a large piece of pipe set on its end and filled with inert ceramic material. You
pump the flue gas up from the bottom of the pipe and pour a lime slurry
down from the top. In the scrubber, there are various reactions, such as:
The lime reacts with the sulfur oxides to make an insoluble precipitate,
which is discarded. You have been studying a small unit and want to use
these results to predict the behavior of a larger unit. Such an increase in
size is called a scale-up. Should you make these predictions using a model
based on diffusion or mass transfer coefficients?
Solution:
This situation is complex because of the chemical reactions and the irregular
flows within the scrubber. Your first try at correlating your data should be
a model based on mass transfer coefficients. Should these correlations
prove unreliable, you may be forced to use the more difficult diffusion
model.
Reminder#4: Penting untuk solusi dengan Metode Grafis
Lmin
Reminder#5: Luaran Operasi Absorpsi dari kuliah ini?
V, y1
L, x0
V, y N +1 L, x N
CSO2 pSO2 y x
(g SO2 per 100 g H 2O ) (tekanan parsial SO2 ) (fraksi mol SO2 dalam gas) (fraksi mol SO2 dalam cairan)
Dari sistem larutan SO2 − H 2O seperti di atas, maka langkah-langkah pengerjaannya adalah sbb:
(a). Hitunglah y dan x !
(b). Plot diagram kesetimbangan yang terbentuk !
(c). Tentukan atau perkirakan apakah Hukum Henry dapat digunakan (berlaku) untuk Operasi Absorpsi !
CONTOH: Soal #1
Jawaban:
Sistematika jawaban soal ini diberikan dalam beberapa tahap (langkah) yang diharapkan dapat
mempermudah para mahasiswa untuk mempelajari dan memahaminya.
Dalam tahapan 1 dan 2 di bawah ini, dilakukan konversi data untuk konsentrasi dari SO2 dalam
air ( H 2O ) dan tekanan parsial dari SO2 dalam H 2O ke dalam fraksi molar.
Tahap : menghitung fraksi mole dari SO2 dalam fasa gas, y , dengan cara membagi tekanan
parsial gas SO2 dengan tekanan total dari sistem.
pSO2
y =
pT
6 kPa
y =
101,3 kPa
= 0, 06
Harga-harga fraksi mole dari SO2 dalam fasa gas ( y ) tersebut di atas kemudian
akan disusun dalam suatu tabel, di halaman selanjutnya...
CONTOH: Soal #1
Tahap : menghitung fraksi mole dari absorbat SO2 dalam fasa cair, x , dengan cara membagi
jumlah mole SO2 yang terlarut dalam larutan air ( H 2 O ) dengan jumlah mole total dari
cairan sistem.
jumlah mole SO2 dalam larutan
x =
jumlah mole SO2 dalam larutan + jumlah mole H 2O
0,5 64
=
0,5 64 + 5,55
= 0, 0014
CONTOH: Soal #1
Harga-harga fraksi mole dari SO2 (sebagai absorbat) dalam fasa cair ( x )
tersebut disusun juga dalam tabel jawaban seperti di bawah ini.
x y
0,009 0,06 0,0014
x
0,008 0,115 0,0028
0,007 0,18 0,0042
0,006 0,239 0,0056
0,005 0,298 0,007
0,359 0,0084
0,004
0,003
slope = m =
y = 42,70
0,002 x
0,001
y
0
0 0,1 0,2 0,3 0,4
CONTOH: Soal #1 (bagian akhir)
slope = m =
y = 42,70
x
Periksalah, apakah harga “kelandaian” (slope) di atas adalah
‘konstan’ untuk setiap titik ?
Jika data dalam tabel di atas dianggap memenuhi Hukum Hanry,
maka persamaan yang terbentuk adalah:
yA = 42,70 xA
Aplikasi Komputasi Numerik:
V, y1
L, x0
V, y N +1 L, x N
CONTOH: Soal #2
Dari data yang telah dihitung dan ditabelkan pada contoh soal #1 di atas,
diperoleh “Persamaan Hukum Henry” yang dimaksud adalah:
𝑦𝐴 = 42,70𝑥𝐴
Dengan menggunakan hasil tersebut di atas, hitunglah laju cairan
minimum ( Lmin ) berupa air murni yang diperlukan untuk mengabsorpsi
90 %-v gas SO2 dalam aliran gas utama yang memiliki laju alir ( Gi )
sebesar 84,9 m3/menit (3.000 acfm) yang mengandung 3 %-v SO2 !
Suhu operasi yang digunakan adalah 293,15 K dan tekanannya 101,3 kPa
(1 atm).
CONTOH: Soal #2
Jawaban:
Seperti jawaban sebelumnya, sistematika jawaban soal #2 ini juga diberikan dalam
beberapa tahap untuk dapat mempermudah para mahasiswa dalam mempelajari serta
memahaminya.
Tahap : menentukan fraksi-fraksi molar dari polutan dalam fasa gas, yaitu: Y1 dan
Y2 . Sketsa ilustrasi proses dan pelabelan proses absorpsi yang dimaksud,
dapat dibuat sebagai berikut:
CONTOH: Soal #2
Y1 = 3 % − v gas SO2
= 0, 03 fraksi-molar dalam aliran gas umpan (kotor)
Y2 = pengurangan kadar SO2 sebesar 90 % − v pada aliran gas umpan
= (10 %) (Y1 )
= (0,1) (0, 03)
= 0, 003 fraksi-molar dalam aliran gas keluar (bersih)
CONTOH: Soal #2
Tahap : menentukan fraksi molar gas SO2 dalam cairan (pelarut air) yang keluar meninggalkan
absorber untuk memenuhi efisiensi absorpsi yang diinginkan. Pada laju cairan absorben
yang minimum, fraksi-molar gas polutan yang memasuki absorber ( = Y1 ) berada dalam
kesetimbangan dengan fraksi-molar cairan yang meninggalkan absorber ( = X1 ). Dalam
hal ini, cairan absorben akan menjadi terjenuhkan oleh adanya SO2 yang terlarut. Dalam
kondisi kesetimbangan tersebut, berlaku:
Y1 = H X1
Dan, konstanta HENRY ( = H ) yang didapat dari soal sebelumnya adalah:
fraksi-molar SO2 di udara (fasa gas)
H = 42,7
fraksi-molar SO2 di dalam air
sehingga
Y1
X1 =
H
0, 03
=
42, 7
= 0, 000703
CONTOH: Soal #2
Lm
Tahap : menghitung rasio massa (molar) cairan-terhadap-gas ( = )
Gm
menggunakan persamaan:
Lm
Y1 − Y2 = ( X1 − X2 )
Gm
sehingga
Lm
=
( Y1 − Y2 )
Gm min ( X1 − X 2 )
=
( 0, 03 −0, 003)
( 0, 000703 − 0, 0 )
g-mol air
= 38, 4
g-mol udara
“Slope” dari Garis operasi dengan Lmin
CONTOH: Soal #2
P1 V1 P2 V2
=
T1 T2
CONTOH: Soal #2
dalam hal ini, untuk tekanan sistem yang sama (pada 1 atm), diperoleh:
P1 V1 P V P1 V1 T2
= 2 2 V2 =
T1 T2 T1 P2
yang berarti
1 0, 0224 293,15 3
( )20 C 273,15 1 m g-mol gas
V =
= 0, 0240 m3 g-mol gas
sehingga
1 g-mol gas
( m )20 C
G = G
i 3
0, 0240 m
1 g-mol gas
= 84,9 m menit
3
3
0, 0240 m
= 3538 g-mol gas (udara) menit
= 3,538 kg-mol gas (udara) menit
CONTOH: Soal #2
Tahap : menghitung laju alir minimum cairan ( = Lm,min ). Dalam hal ini, rasio minimum
cairan-terhadap-gas (udara) telah dihitung pada Tahap-, yang harganya:
Lm g-mol air
= 38, 4
Gm min g-mol udara
yang berarti:
( Lm )min = 38, 4 ( Gm )20 C
sehingga didapat:
kg-mol air
( Lm )min = 38, 4 ( 3,538 )
menit
kg-mol air
= 135,86
menit
Bagian
BAWAH kolom
(Bottom
Section)
Jumlah TAHAP yang diperoleh dari
“metode grafis” ini adalah: 6 tahap
Bagian ATAS
kolom
(Top Section)
Pelajaran selanjutnya, dalam Contoh #3 ini..
“Top Dome”
diperhitungkan
sebagai 1 Tahap
tersendiri
“Bottom Dome”
(bukan Bottom Tray)
diperhitungkan
sebagai 1 Tahap
tersendiri
Tugas Selanjutnya…
0,49 0,4620
0,74 0,7000
0,98 0,9114
1,49 1,3952
1,73 1,6195
1,96 1,8258
2,45 2,2829
(Lanjutan..)
Pertanyaan: