Download as docx, pdf, or txt
Download as docx, pdf, or txt
You are on page 1of 9

TUGAS UJIAN AKHIR SMESTER PROFESI PENDIDIKAN

‘’Analisis Penyebab Rendahnya Minat Belajar Siswa’’

DOSEN PENGAMPU MATA KULIAH


Ahmad Busyairi,M.Pd

DISUSUN OLEH :
LALU AZIKRI AMRULLAH
NIM: E1Q022041

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN FISIKA


JURUSAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS MATARAM
2023
PENDAHULUAN

1. Latar Belakang
Sekolah juga memiliki peranan penting dalam mewujudkan tujuan pendidikan
nasional melalui proses pembelajaran. Kegiatan pembelajaran di sekolah merupakan
kegiatan utama dalam proses pendidikan, kegiatan ini bertujuan membawa peserta
didik menuju keadaan yang lebih baik. Berhasil tidaknya proses pembelajaran dapat
diketahui dari hasil belajar yang dicapai oleh peserta didik. Hasil belajar tersebut
biasanya dikaitkan dengan tinggi rendahnya nilai yang diperoleh peserta didik
tersebut. Keberhasilan peserta didik dalam belajar pada suatu sekolah dipengaruhi
oleh beberapa faktor, diantaranya ialah minat belajar peserta didik, Minat belajar
merupakan unsur utama dalam keberhasilan belajar peserta didik. Dengan adanya
minat belajar maka proses belajar mengajar berjalan lancar. Minat timbul apabila
individu tertarik pada sesuatu, karena sesuai dengan ada kebutuhannya atau
merasakan bahwa sesuatu yang akan dipelajari dirasakan berarti bagi dirinya dan
peserta didik berniat untuk mempelajarinya.
Menurut Djaali (2013:1 22) minat adalah perasaan ingin tahu, mempelajari,
mengagumi atau memiliki sesuatu. Seorang siswa hendaknya memilki minat yang
timbul dari dalam diri pribadi untuk belajar. Belajar adalah sesuatu yang terjadi secara
alami untuk mendapatkan pengetahuan atau keterampilan dengan melalui kegiatan
belajar mengajar (Pritchard, 2014: 1).
Siswa yang memiliki minat untuk belajar akan lebih bersemangat untuk
belajar. Menurut Lee et al., (2011: 142) minat belajar adalah preferensi pribadi
berkaitan dengan pembelajaran yang berarti individu lebih mengutamakan suatu hal
dibandingkan hal lainnya. Minat belajar berkaitan dengan fungsi afektif dan
pengetahuan yang akan menimbulkan emosi kuat seperti perasaan positif terhadap
sesuatu, rasa terikat, terpesona dan meningkatkan proses kognitif (Kpolovie et al.,
2014: 75). Menurut Slameto (2010: 180) menyatakan minat belajar adalah minat yang
dimiliki siswa yang dapat diekspresikan sebagai suatu pernyataan yang menunjukkan
11 bahwa siswa lebih menyukai sesuatu hal daripada hal lainnya, dimanifestasikan
melalui partisipasi dalam suatu aktivitas. Siswa yang memiliki minat terhadap subyek
tertentu cenderung untuk memberikan perhatian yang lebih besar terhadap subyek
tertentu
Slameto, (2013:180) mendefinisikan “minat adalah suatu rasa suka dan rasa
ketertarikan pada suatu hal atau aktivitas, tanpa ada yang menyuruh dan cenderung
untuk memberikan perhatian yang lebih besar terhadap hal atau aktivitas tersebut”.
Menurut Indra (2017:33) minat belajar peserta didik dalam mengikuti pembelajaran
merupakan sesuatu yang penting dalam kelancaran proses belajar mengajar. Peserta
didik yang mempunyai minat belajar tinggi dalam proses pembelajaran dapat
menunjang hasil belajar semakin baik, begitupun sebaliknya minat belajar peserta
didik yang rendah maka kualitas pembelajaran akan menurun dan akan berpengaruh
pada hasil belajar peserta didik. Jika minat belajar peserta didik kurang baik, maka
peserta didik akan merasa malas belajar sehingga akan berdampak pada prestasi
peserta didik yang menjadi kurang optimal.
Suryabrata (1997:10) mengatakan “kalau seorang tidak berminat untuk
mempelajari sesuatu, tidak dapat diharapkan bahwa dia akan berhasil dalam proses
belajarnya, dan begitu pula sebaliknya”. Peserta didik yang menunjukkan bahwa
kurangnya minat belajar dapat mengakibatkan bosan bahkan malas mengikuti
pelajaran tersebut. Dia memang mungkin bisa saja tetap duduk, melihat dan
mendengarkan gurunya mengajar namun hatinya belum tentu sejalan dengan mata dan
telinganya. Akhirnya proses belajar mengajar yang dilakukannya hanya sebatas angin
lalu saja, akibatnya prestasinya kurang memuaskan .Kurangnya rasa ketertarikan pada
suatu bidang tertentu, bahkan dapat melahirkan sikap penolakan kepada guru. Minat
mempunyai ciri-ciri antara lain: (1) minat tidak dibawa sejak lahir melainkan dibentuk
dan dipelajari selama perkembangan anak tersebut dalam hubungannya dengan obyek,
(2) minat dapat berubahubah, (3) minat tidak dapat berdiri sendiri melainkan
mengandung relasi terhadap suatu obyek, (4) minat mempunyai segi motivasi dan
perasaaan.
Jadi, dapat disimpulkan bahwa minat merupakan rasa suka atau tertarik
terhadap suatu hal atau aktivitas seseorang yang mendorongnya untuk melakukan
sesuatu kegiatan. Minat dapat juga dikatakan sebagai suatu keinginan atau kemauan
yang merupakan dorongan seseorang untuk melakukan suatu hal atau aktivitas tanpa
adanya paksaan dari luar dirinya. Minat bisa juga diartikan sebagai kecenderungan
jiwa yang relatif menetap kepada diri seseorang dan biasanya dengan perasaan
senang. Jadi minat dapat diekspresikan melalui pernyataan yang menunjukkan bahwa
seseorang lebih menyukai suatu hal dari pada hal lainnya melalui partisipasi dalam
suatu aktivitas. Minat tidak dibawa sejak lahir seperti bakat,melainkan diperoleh
kemudian.

2. Deskripsi Masalah

Semua berita di atas adalah menjelaskan akan dampak dan penyebab rendanya
minat belajar dari siswa. Mulai dari adanya tantangan global, sarana yang kurang
memadai, imbas dari Covid-19 sampai dengan masalah karakter. Nah kesemuanya itu
akan saling berkaitan dengan rendahnya minat belajar dari siswa.
Masalah rendahnya minat belajar siswa adalah kondisi di mana siswa atau
murid tidak memiliki antusiasme atau motivasi yang kuat untuk belajar. Mereka
mungkin merasa bosan, tidak tertarik, atau kurang termotivasi dalam mengikuti proses
pembelajaran. Adapun menurut Sutikno (2009: 16) minat belajar siswa ditandai
dengan adanya beberapa ciri, yaitu :
a. Perhatian, seseorang yang memilki minat pasti akan berlaku perhatian terhadap
apa yang akan dijadikan objek pada minat itu sendiri. Ia akan memperhatikan
dengan antusias apa yang telah menjadi minatnya.
b. Rasa suka dan ketertarikan, seseorang yang mempunyai minat terhadap sesuatu
hal, maka akan muncul rasa ketertarikan dalam dirinya. Ada rasa penasaran untuk
mengetahui lebih dalam segala hal yang berhubungan dengan hal tersebut.
c. Antusias siswa adalah dorongan yang muncul atas sesuatu yang dikehendaki
sehingga menimbulkan proses perhatian dan berujung pada minat ingin
mengetahui.
d. Partisipasi dan keaktifan, seseorang yang mempunyai minat maka akan menjadi
aktif pada suatu yang diminati. Melalui partisipasi seseorang dalam melakukan
suatu kegiatan karena ingin memenuhi kebutuhannya.
e. Perasaan senang akan menimbulkan minat karena didorong oleh rasa senang pada
sesuatu yang kemudian timbul untuk menjadi suatu keinginan yang mendorong
seseorang memilikinya. Seorang siswa yang memilki perasaan senang atau suka
terhadap suatu pelajaran, maka siswa tersebut akan terus mempelajari ilmu yang
disenanginya. Tidak ada perasaan terpaksa pada siswa untuk mempelajari bidang
tersebut.
3. Analisis Akar Masalah
Minat belajar pada peserta didik sangat menentukan keberhasilannya dalam proses
belajar. Adapun beberapa faktor yang mempengaruhi minat belajar peserta didk, yaitu
sebagai berikut:
a. Faktor dalam diri siswa (Internal)
Faktor dalam diri siswa (internal) merupakan faktor yang mempengaruhi minat
belajar peserta didik yang berasal dari peserta didik sendiri. Faktor dari dalam diri
siswa terdiri dari:
1) Aspek Jasmaniah
Aspek jasmaniah mencakup kondisi fisik atau kesehatan jasmani dari individu
siswa. Kondisi fisik yang prima sangat mendukung keberhasilan belajar dan
dapat mempengaruhi minat belajar. Namun jika terjadi gangguan kesehatan
pada fisik terutama indera penglihatan dan pendengaran, otomatis dapat
menyebabkan berkurangnya minat belajar pada dirinya.
2) Aspek Psikologis (kejiwaan) Aspek psikologis (kejiwaan) menurut Sardiman
(1992:44) faktor psikologis meliputi perhatian, pengamatan, tanggapan,
fantasi, ingatan, berfikir, bakat,dan motif.Pada pembahasan berikut tidak
semua faktor psikologis yang dibahas, tetapi hanya sebagian saja yang sangat
berhubungan dengan minat belajar.
b. Faktor dari luar siswa (Eksternal)
Faktor dari luar diri siswa meliputi:
1) Keluarga
Keluarga memiliki peran yang besar dalam menciptakan minat belajar bagi
anak. Seperti yang kita tahu, keluarga merupakan lembaga pendidikan yang
pertama bagi anak. Cara orang tua dalam mengajar dapat mempengaruhi minat
belajar anak. Orang tua harus selalu siap sedia saat anak membutuhkan
bantuan terlebih terhadap materi pelajaran yang sulit ditangkap oleh anak.
Peralatan belajar yang dibutuhkan anak, jugaperlu diperhatikan oleh orang tua.
Dengan kata lain, orang tua harus terus mengetahui perkembangan belajar
anak pada setiap hari.Suasana rumah juga harus mendukung anak dalam
belajar, kerapian dan ketenangan di dalam rumah perlu dijaga. Hal tersebut
bertujuan agar anak merasa nyaman dan mudah membentuk konsentrasinya
terhadapa materi yang dihadapi.
2) Sekolah
Faktor dari dalam sekolah meliputi metode mengajar, kurikulum, sarana dan
prasarana belajar, sumber-sumber belajar, media pembelajaran, hubungan
siswa dengan temannya, guru-gurunya dan staf sekolah serta berbagai kegiatan
kokurikuler. Pengetahuan dan pengalaman yang diberikan melalui
sekolahharus dilakukan dengan proses mengajar yang baik. Pendidik
menyelenggarakan pendidikan dengan tetap memperhatikan kondisi anak
didiknya. Dengan demikian, anak tercipta situasi yang menyenangkan dan
tidak membosankan dalam proses pembelajaran.
3) Lingkungan masyarakat
Lingkungan masyarakat meliputi hubungan dengan teman bergaul, kegiatan
dalam masyarakat, dan lingkungan tempat tinggal. Kegiatan akademik, akan
lebih baik apabila diimbangi dengan kegiatan di luar sekolah. Banyak kegiatan
di dalam masyarakat yang dapat menumbuhkan minat belajar anak. Seperti
kegiatan karang taruna, anak dapat belajar berorganisasi di dalamnya. Tapi,
orang tua perlu memperhatikan kegiatan anaknya di luar rumah dan sekolah.
Sebab kegiatan yang berlebih akan menurunkan semangatnya dalam
mengikuti pelajaran di sekolah.
4. Solusi Penyelesaian
Berdasarkan akar masalah diatas terdapat beberapa solusi yang dapat dilakukan
untuk mengatasi faktor-faktor penyebab rendahnya minat belajar siswa:
a. Faktor dalam diri siswa (internal):
1) Aspek jasmaniah: Penting untuk menjaga kesehatan fisik siswa dengan
menerapkan gaya hidup sehat, seperti pola makan yang baik, olahraga teratur,
dan istirahat yang cukup.
2) Aspek psikologis: Perhatikan dan pahami kebutuhan emosional dan psikologis
siswa. Berikan dukungan dan dorongan agar siswa merasa percaya diri,
termotivasi, dan bersemangat dalam belajar. Juga perlu mengenali
keberagaman bakat dan minat siswa serta memberikan kesempatan untuk
mengembangkannya.
b. Faktor dari luar siswa (eksternal):
1) Keluarga: Libatkan orang tua dalam mendukung minat belajar anak dengan
memberikan dukungan, bimbingan, dan fasilitas yang diperlukan. Orang tua
juga perlu mengoptimalkan komunikasi dengan anak dan berperan aktif dalam
mengawasi dan memantau perkembangan belajar anak.
2) Sekolah: Sekolah perlu menyediakan metode mengajar yang variatif dan
menarik, sesuai dengan kebutuhan dan gaya belajar siswa. Kurikulum yang
relevan dan disusun dengan baik juga penting untuk membangkitkan minat
belajar siswa. Penggunaan sarana dan prasarana belajar yang memadai serta
pembelajaran yang interaktif dan melibatkan siswa dapat meningkatkan minat
belajar.
3) Lingkungan masyarakat: Masyarakat dapat mendukung minat belajar siswa
dengan menghadirkan kegiatan dan program yang memotivasi dan
mengembangkan keterampilan siswa di luar lingkungan sekolah. Kolaborasi
antara sekolah, orang tua, dan masyarakat dalam mengadakan kegiatan
ekstrakurikuler, kunjungan ke tempat-tempat edukatif, atau program mentoring
dapat meningkatkan minat belajar siswa.
Penting untuk melibatkan semua pihak terkait, mulai dari siswa, orang tua,
guru, sekolah, dan masyarakat dalam menciptakan lingkungan yang mendukung
minat belajar siswa. Dengan adanya kerjasama dan upaya bersama, diharapkan
minat belajar siswa dapat ditingkatkan dan kualitas pendidikan dapat meningkat.
5. Penutup
a. Kesimpulan
Masalah rendahnya minat belajar siswa adalah kondisi di mana siswa tidak
memiliki antusiasme atau motivasi yang kuat dalam belajar. Hal ini dapat
disebabkan oleh berbagai faktor, baik internal maupun eksternal. Faktor internal
meliputi kondisi fisik dan psikologis siswa, sedangkan faktor eksternal melibatkan
peran keluarga, sekolah, dan lingkungan masyarakat. Untuk mengatasi rendahnya
minat belajar siswa, beberapa solusi dapat dilakukan. Dalam faktor internal,
penting untuk menjaga kesehatan fisik siswa melalui pola makan yang baik,
olahraga teratur, dan istirahat yang cukup. Selain itu, perhatian terhadap
kebutuhan emosional dan psikologis siswa juga penting, dengan memberikan
dukungan dan dorongan agar siswa merasa percaya diri dan termotivasi. Dalam
faktor eksternal, keluarga dapat mendukung minat belajar siswa dengan
memberikan dukungan, bimbingan, dan fasilitas yang diperlukan. Sekolah perlu
menyediakan metode mengajar yang variatif dan menarik, kurikulum yang
relevan, serta sarana dan prasarana belajar yang memadai. Lingkungan
masyarakat juga dapat mendukung minat belajar siswa melalui kegiatan dan
program yang memotivasi serta kolaborasi antara sekolah, orang tua, dan
masyarakat dalam mengadakan kegiatan ekstrakurikuler dan program mentoring.
Dengan melibatkan semua pihak terkait, seperti siswa, orang tua, guru, sekolah,
dan masyarakat, diharapkan dapat menciptakan lingkungan yang mendukung
minat belajar siswa. Melalui kerjasama dan upaya bersama, diharapkan minat
belajar siswa dapat ditingkatkan dan kualitas pendidikan dapat meningkat.
b. Saran
Adapun saran yang dapat saya berikan terkait kasus rendahnya minat belajar
pada siswa adalah seorang guru harus bisa menciptakan suasana belajar yang
positif, membuat tujuan belajar yang jelas, menggunakan pendekatan
pembelajaran yang aktif dan interaktif, menyediakan tantangan dan keberagaman
dalam pembelajaran, dan menghubungkan materi pembelajaran dengan
kehidupan nyata. Dengan begitu menurut saya siswa akan lebih berminat dalam
belajar, pun sebaliknya siswa juga memiliki tanggapan balik kepada seorang guru
supaya keduanya saling berjalan.

Daftar Pustaka

Aritonang, K. T. (2008). Minat dan Motivasi dalam Meningkatkan Hasil Belajar Siswa.
Jurnal Pendidikan Penabur - No.10/Tahun ke-7/Juni 2008.

Hartati, L., & Copriadi, J. (2023). Rendahnya Minat Belajar Siswa pada Masa Covid-19:
Kajian Aksiologi. Jurnal Filsafat Indonesia, 6(1), 75-81.

Korompot, S., Rahim, M., & Pakaya, R. (2020). Persepsi Siswa Tentang Faktor yang
Mempengaruhi Minat Belajar. JAMBURA Guidance and Counseling Journal, 1(1),
40-48.

Muliani, R. D. M. R. D., & Arusman, A. (2022). Faktor-faktor yang mempengaruhi minat


belajar peserta didik. Jurnal Riset Dan Pengabdian Masyarakat, 2(2), 133-139.

Simbolon, N. (2014). Faktor-faktor yang mempengaruhi minat belajar peserta didik.


Elementary School Journal Pgsd Fip Unimed, 1(2).

Slameto. (2010). Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya. Bandung: Tarsito.

Slameto. (2013). Belajar & Faktor-faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta: Rineka Cipta.

You might also like