Download as pdf or txt
Download as pdf or txt
You are on page 1of 14

[Document Title]

PENGARUH LATIHAN LUNGES DAN SQUAT JUMP TERHADAP TINGKAT


KEMAMPUAN TENDANGAN JARAK JAUH PEMAIN
SEPAK BOLA SSB BROWIDJOYO, YOGYAKARTA

TUGAS E-JURNAL

Oleh:
IVAN STYAWAN
14602244010

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KEPELATIHAN OLAHRAGA


FAKULTAS ILMU KEOLAHRAGAAN
UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA
2019
[Document Title]
[Document Title]

Pengaruh Latihan… (Ivan Styawan) [1]

PENGARUH LATIHAN SQUAT JUMP DAN LUNGES TERHADAP TINGKAT KEMAMPUAN


TENDANGAN JARAK JAUH PEMAINSEPAK BOLA SSB BROWIDJOYO YOGYAKARTA

THE EFFECT OF EXERCISE SQUAT JUMP AND LUNGES ON THE LEVEL OF LONG-
RANGE KICK ABILITY OF THE SSB BROWIDJOYO SOCCER PLAYER, YOGYAKARTA.

OLEH : IVAN STYAWAN (14602244010), PKO A 2014, FIK,UNY

ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh latihan squat jump dan lunges terhadap
tingkat kemampuan tendangan jarak jauh pemain sepak bola SSB Browidjoyo, Yogyakarta.
Penelitian ini menggunakan metode eksperimen dengan desain “two groups pre-test-post-test
design”. Populasi dalam penelitian ini adalah pemain sepak bola SSB Browidjoyo, Yogyakarta yang
berjumlah 12 orang, yang diambil menggunakan teknik total sampling. Seluruh sampel tersebut
dikenai pretest tendangan jarak jauh untuk menentukan kelompok treatment, diranking nilai pretest-
nya, kemudian dipasangkan (matched) dengan pola A-B-B-A dalam dua kelompok dengan anggota
masing-masing 6 orang. Instrumen menggunakan tes kemampuan tendangan lambung dari Barrow,
dengan validitas sebesar 0,978 dan reliabilitas sebesar 0,989. Analisis data menggunakan uji t taraf
signifikansi 5%.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) Ada pengaruh yang signifikan latihan squat jump
terhadap tingkat kemampuan tendangan jarak jauh pemain sepak bola SSB Browidjoyo, Yogyakarta,
dengan t hitung 6,045 > t tabel 2,571, dan nilai signifikansi 0,002 < 0,05, dan kenaikan persentase sebesar
8,10%. (2) Ada pengaruh yang signifikan latihan lunges terhadap tingkat kemampuan tendangan jarak
jauh pemain sepak bola SSB Browidjoyo, Yogyakarta, dengan t hitung 2,797 > t tabel 2,571, dan nilai
signifikansi 0,038 < 0,05, dan kenaikan persentase sebesar 2,73%. (3) Latihan squat jump lebih baik
daripada latihan lunges terhadap tingkat kemampuan tendangan jarak jauh pemain sepak bola SSB
Browidjoyo, Yogyakarta, dengan t hitung 3,163 > t tabel = 2,228 dan sig, 0,010 < 0,05.

Kata Kunci: Squat Jump, Lunges, Kemampuan Tendangan Jarak Jauh

ABSTRACT
This study aims to determine the effect of exercise squat jump and lunges on the level of long-
range kick ability of the SSB Browidjoyo soccer player, Yogyakarta. This study uses an experimental
method with the design of “two groups pre-test-post-test design”.
The population in this study were SSB Browidjoyo, Yogyakarta soccer players totaling 12 people,
taken using total sampling technique. All of these samples are subjected to pretest long-range kicks to
determine treatment groups, ranked pretest, and then matched with the A-B-B-A pattern in two groups
with 6 members each. The instrument uses a test of hull kick ability from Barrow, with a validity of
0.978 and reliability of 0.989. Data analysis used a t test of significance level of 5%.
The results of the study showed that (1) There was a significant squat jump exercise on the level of
long-range kick ability of SSB Browidjoyo soccer player, Yogyakarta, with t count of 6.045> t table
2.571, and significance value of 0.002 <0.05, and a percentage increase of 8.10%. (2) There is a
significant influence on lunges training on the level of long-range kick ability of the SSB Browidjoyo
SSB, Yogyakarta, with t count 2,797> t table 2,571, and significance value 0.038 <0.05, and a
percentage increase of 2.73%. (3) Squat jump is better than lunges training on the level of long-range
kick ability of SSB Browidjoyo soccer players, Yogyakarta, with t count 3.163> t table = 2.288 and
sig, 0.010 <0.05.

Keywords: Squat Jump, Lunges, Long Range Kick Ability


[Document Title]

[2] Jurnal Kepelatihan Edisi 1 Tahun 2019

PENDAHULUAN passing datar (bawah menyusur tanah).

Pada permainan sepak bola, seorang Dalam passing, bagian tubuh yang banyak

pemain bukan saja dituntut harus memegang peranan penting salah satunya

mempunyai fisik, teknik, taktik serta mental adalah kaki. Herwin (2004: 28) menyatakan

yang kuat, akan tetapi setiap pemain juga bahwa menendang bola atas atau

harus mempunyai keterampilan teknik melambung (long-pass) sering dilakukan

dasar permainan yang baik dan benar. saat terjadi pelanggaran di lapangan tengah,

Passing sebagai salah satu teknik dasar umpan bola dari samping (crossing),

dalam permainan sepak bola yang tendangan sudut. Pada permainan sepak

dilakukan dengan cara menendang bola ke bola terdapat berbagai macam bentuk long

sasaran yang telah ditentukan, harus pass dengan ragam kegunaan masing-

dikuasai oleh seorang pemain, karena masing, di antaranya long pass melengkung

keterampilan tersebut (tendangan) ke dalam, melengkung keluar, parabol, dan

membantu dalam membangun serangan ke drive (datar). Long pass melengkung

arah pertahanan lawan dan sekaligus digunakan untuk mengumpan silang untuk

menciptakan peluang-peluang untuk mengelabuhi lawan, bola parabol biasanya

terjadinya gol. Menendang bola adalah penjaga gawang yang melakukan teknik ini,

teknik dasar yang sangat penting dan harus dan untuk long pass drive dimanfaatkan

dikuasai oleh seorang pemain sepakbola. dalam mengirim umpan dengan cepat

Menendang bola merupakan suatu usaha dalam proses serangan balik. Dalam

untuk memindahkan bola dari suatu tempat permainan sepakbola untuk bisa

ketempat yang lain dengan menggunakan menghasilkan tendangan jarak jauh lebih

kaki atau bagian kaki (A. Sarumpaet, tepat bila menggunakan punggung kaki

1992:20). bagian dalam, karena akan menghasilkan

Dalam permainan sepak bola, teknik tendangan bola yang semakin jauh,

passing menurut keadaannya dibagi sehingga jarak yang akan ditempuh

menjadi dua, yakni passing lambung dan semakin jauh dan mencapai tujuan.
[Document Title]

Pengaruh Latihan... (Ivan Styawan) [3]

Scheunemann (2008: 126) menyatakan pemain sepak bola SSB Browidjoyo,

power training juga perlu sekali dilakukan Yogyakarta”.

karena selain akan meningkatkan kerasnya METODE PENELITIAN

tendangan, power training juga membantu Jenis Penelitian

stabilitas tubuh, sehingga tidak mudah Jenis penelitian ini adalah

limbung saat beradu badan dengan lawan. eksperimen. Metode eksperimen

Latihan pembentukan otot kaki didefinisikan sebagai metode sistematis

sangat dibutuhkan karena menyangkut guna membangun hubungan yang

daerah otot yang sangat luas. Salah satu mengandung fenomena sebab akibat

latihan yang tepat yaitu latihan lunges. (Causal-effect relationship) (Sukardi, 2015:

Latihan ini memperkuat paha belakang dan 178). Desain yang digunakan dalam

otot gluteal dan meningkatkan kontrol penelitian ini adalah “Two Groups Pretest-

gerakan. Menurut Baechle (2000: 138) Posttest Design”.

latihan lunges merupakan suatu bentuk Tempat dan Waktu Penelitian

latihan untuk membentuk kekuatan otot Tempat penelitian yaitu di SSB

tungkai atau latihan pembentukan kaki atas. Browidjoyo, Yogyakarta yang beralamat di

Secara fisik latihan ini sangat dibutuhkan Jalan Pakel Baru Selatan, Sorosutan,

karena menyangkut daerah otot yang luas. Umbulharjo, Kota Yogyakarta, Daerah

Latihan lunges ini dilakukan dengan beban Istimewa Yogyakarta 55162. Waktu

bebas, dan relatif sulit dalam melakukan penelitian dilaksanakan pada bulan April-

lunges, karena diperlukan keseimbangan. Mei 2019. Pemberian perlakuan (treatment)

Berdasarkan permasalahan di atas dilaksanakan sebanyak 16 kali pertemuan,

maka penulis ingin melakukan penelitian dengan frekuensi 3 kali dalam satu Minggu,

yang berjudul “Pengaruh latihan squat yaitu hari Selasa, Jum’at, dan Minggu.

jump dan lunges terhadap tingkat

kemampuan tendangan jarak jauh


[Document Title]

Populasi dan Sampel Penelitian [4] Jurnal Kepelatihan Edisi 1 Tahun 2019

1. Populasi pembagian sampel yang dilakukan dalam

Sugiyono (2007: 55) menyatakan penelitian ini yaitu dengan menggunakan

populasi adalah wilayah generalisasi yang ordinal pairing. Ordinal pairing adalah

terdiri atas objek atau subjek yang pembagian kelompok menjadi dua dengan

mempunyai kuantitas dan karakteristik tujuan keduanya memiliki kesamaan atau

tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk kemampuan yang merata, (Sugiyono, 2007:

dipelajari dan kemudian disimpulkan. 61). Sampel dibagi menjadi dua kelompok,

Populasi adalah keseluruhan subjek Kelompok A sebagai kelompok eksperimen

penelitian (Arikunto, 2006: 115). Populasi diberi latihan squat jump dan kelompok B

dalam penelitian ini adalah pemain sepak diberi latihan lunges.

bola SSB Browidjoyo, Yogyakarta yang


Instrumen Penelitian
berjumlah 12 orang.
Arikunto (2006: 134) menyatakan
2. Sampel
instrumen penelitian adalah alat bantu yang
Sugiyono, (2007: 56-61) menyatakan
digunakan dan dipilih peneliti dalam
sampel adalah sebagian jumlah
kegiatannya mengumpulkan agar kegiatan
karakteristik yang dimiliki oleh populasi
tersebut menjadi sistematis dan
tersebut. Sampel dalam penelitian ini
dipermudah. Instrumen tes yang digunakan
adalah pemain sepak bola SSB
untuk pengukuran awal (pretest) maupun
Browidjoyo, Yogyakarta yang diambil
pengukuran akhir (posttest) menggunakan
menggunakan teknik total sampling.
tes kemampuan tendangan lambung dari
Seluruh sampel tersebut dikenai pretest
Barrow, (dalam Yon, 2016) yang
tendangan jarak jauh untuk menentukan
mempunyai tujuan untuk mengukur
kelompok treatment, diranking nilai
kemampuan jauhnya pass atas pemain
pretest-nya, kemudian dipasangkan
sepak bola. Pelaksanaan tes kemampuan
(matched) dengan pola A-B-B-A dalam dua
tendangan dari Barrow, yaitu siswa
kelompok dengan anggota masing-masing
melakukan pass atas ke dalam lapangan tes
6 orang. Teknik
[Document Title]

Pengaruh Latihan... (Ivan Styawan) [5]

pass atas, dimulai dari batas bola diam yang Kolmogorov-Smirnov Test dengan bantuan

berada pada garis tepi. Untuk mengukur SPSS 16.

jauhnya pass atas dari batas bola tendang b. Uji Homogenitas

sampai bola jatuh pertama kali di tanah, Di samping pengujian terhadap

lalu diukur dalam satuan meter. penyebaran nilai yang akan dianalisis, perlu

Teknik Analisis Data uji homogenitas agar yakin bahwa

Sebelum dilakukan pengujian kelompok-kelompok yang membentuk

hipotesis, maka perlu dilakukan uji sampel berasal dari populasi yang

prasyarat. Pengujian data hasil pengukuran homogen. Homogenitas dicari dengan uji F

yang berhubungan dengan hasil penelitian dari data pretest dan posttest dengan

bertujuan untuk membantu analisis agar menggunakan bantuan program SPSS 16.

menjadi lebih baik. Untuk itu dalam 2. Pengujian Hipotesis

penelitian ini akan diuji normalitas dan uji Pengujian hipotesis menggunakan

homogenitas data. Sebelum melangkah ke uji-t dengan bantuan program SPSS 16

uji-t, ada persyaratan yang harus dipenuhi yaitu yaitu dengan membandingkan mean

oleh peneliti bahwa data yang dianalisis antara kelompok 1 dan kelompok 2.

harus berdistribusi normal, untuk itu perlu Apabila nilai t hitung lebih kecil dari t tabel,

dilakukan uji normalitas dan uji maka Ha ditolak, jika t hitung lebih besar

homogenitas (Arikunto, 2006: 299). dibanding t tabel dan nilai sig p < 0,05, maka

1. Uji Prasyarat Ha diterima.

a. Uji Normalitas HASIL PENELITIAN dan PEMBAHASAN

Uji normalitas tidak lain sebenarnya Hasil Penelitian

adalah mengadakan pengujian terhadap Hasil penelitian kemampuan

normal tidaknya sebaran data yang akan tendangan jarak jauh pemain sepak bola

dianalisis. Pengujian dilakukan tergantung SSB Browidjoyo, Yogyakarta kelompok

variabel yang akan diolah. Pengujian latihan squat jump dan lunges

normalitas sebaran data menggunakan dideskripsikan sebagai berikut:


[Document Title]

[6] Jurnal Kepelatihan Edisi 1 Tahun 2019

a. Pretest dan Posttest Kemampuan tendangan jarak jauh pada saat pretest
Tendangan Jarak Jauh Kelompok A
mempunyai rata-rata sebesar 36,59 meter,
Hasil penelitian untuk hasil pretest
dan meningkat sebesar 37,58 meter setelah
nilai minimal = 90,00, nilai maksimal =
diberikan latihan lunges (B) selama 16 kali
240,00, rata-rata = 146,00, simpang baku =
pertemuan.
41,15, sedangkan untuk posttest nilai
1. Hasil Uji Prasyarat
minimal = 100,00, nilai maksimal = 250,00,
a. Uji Normalitas
rata-rata = 159,00, simpang baku = 44,33.

Hasil selengkapnya sebagai berikut: Uji normalitas dimaksudkan untuk

Berdasarkan hasil, menunjukkan mengetahui apakah variabel-variabel dalam

bahwa kemampuan tendangan jarak jauh penelitian mempunyai sebaran distribusi

pada saat pretest mempunyai rata-rata normal atau tidak. Penghitungan uji

sebesar 35,58 meter, dan meningkat sebesar normalitas ini menggunakan rumus

38,46 meter setelah diberikan latihan squat Kolmogorov-Smirnov Z. Dengan

jump (A) selama 16 kali pertemuan. pengolahan menggunakan bantuan

b. Pretest dan Posttest Kemampuan komputer program SPSS 16. Hasilnya dapat

Tendangan Jarak Jauh Kelompok B dilihat bahwa semua data memiliki nilai p

Hasil penelitian untuk hasil pretest (Sig.) > 0.05. maka variabel berdistribusi

nilai minimal = 100,00, nilai maksimal = normal. Karena semua data berdistribusi

200,00, rata-rata = 145,00, simpang baku = normal maka analisis dapat dilanjutkan

35,98, sedangkan untuk posttest nilai dengan statistik parametrik. Hasil

minimal = 120,00, nilai maksimal = 250,00, selengkapnya disajikan pada lampiran 5

rata-rata = 165,00, simpang baku = 48,13. halaman 82.

Hasil selengkapnya sebagai berikut:

Berdasarkan diagram di atas,

menunjukkan bahwa kemampuan


[Document Title]

Pengaruh Latihan... (Ivan Styawan) [7] signifikan jika nilai t hitung >t tabel dan nilai

b. Uji Homogenitas sig lebih kecil dari 0.05 (Sig < 0.05).

Uji homogenitas berguna untuk

menguji kesamaan sampel yaitu seragam Berdasarkan hasil analisis diperoleh data

atau tidak varian sampel yang diambil dari sebagai berikut.

populasi. Kaidah homogenitas jika p > Dari hasil uji-t dapat dilihat bahwa t

0.05. hitung 6,045 dan t tabel (df 5) 2,571 dengan nilai

Pengaruh latihan... (Ivan Styawan) [7] signifikansi p sebesar 0,002. Oleh karena t
maka tes dinyatakan homogen, jika p < 6,045 > t 2,571, dan nilai
hitung tabel

0.05. maka tes dikatakan tidak homogen. signifikansi 0,002 < 0,05, maka hasil ini
Hasil uji homogenitas penelitian dapat menunjukkan terdapat perbedaan yang
dilihat nilai pretest-posttest sig. p > 0,05 signifikan. Dengan demikian hipotesis
sehingga data bersifat homogen. Oleh alternatif (Ha) yang berbunyi “Ada
karena semua data bersifat homogen maka pengaruh yang signifikan latihan squat
analisis data dapat dilanjutkan dengan jump terhadap tingkat kemampuan
statistik parametrik. tendangan jarak jauh pemain sepak bola
2. Hasil Uji Hipotesis SSB Browidjoyo, Yogyakarta”, diterima.
Hipotesis dalam penelitian ini diuji Dari hasil uji-t dapat dilihat bahwa t
menggunakan paired t test dan independent 2,797 dan t table (df 5) 2,571 dengan nilai
hitung

t test dengan menggunakan bantuan SPSS signifikansi p sebesar 0,038. Oleh karena t
16, hasil uji hipotesis sebagai berikut: 2,797 > t 2,571, dan nilai
hitung tabel

Hipotesis yang pertama berbunyi signifikansi 0,038 < 0,05, maka hasil ini
“Ada pengaruh yang signifikan latihan menunjukkan terdapat perbedaan yang
squat jump terhadap tingkat kemampuan signifikan. Dengan demikian hipotesis
tendangan jarak jauh pemain sepak bola alternatif (Ha) yang berbunyi “Ada
SSB Browidjoyo, Yogyakarta”, pengaruh yang signifikan latihan lunges
Kesimpulan penelitian dinyatakan terhadap tingkat kemampuan tendangan
[Document Title]

jarak jauh pemain sepak bola SSB [8] Jurnal Kepelatihan Edisi 1 Tahun 2019

Browidjoyo, Yogyakarta”, diterima. Pembahasan

Hipotesis ketiga yang berbunyi Berdasarkan hasil

”Latihan squat jump lebih baik daripada penelitian yang pertama

latihan lunges terhadap tingkat kemampuan menunjukkan bahwa ada

tendangan jarak jauh pemain sepak bola pengaruh yang signifikan

SSB Browidjoyo, Yogyakarta”, dapat latihan squat jump terhadap

diketahui melalui selisih mean antara tingkat kemampuan tendangan

kelompok A dengan kelompok B. jarak jauh pemain sepak bola

Berdasarkan hasil analisis diperoleh data SSB Browidjoyo, Yogyakarta.

bahwa t hitung sebesar 3,163 dan t-tabel (df =10) Besarnya peningkatan

= 2,228, sedangkan besarnya nilai kemampuan tendangan jarak

signifikansi p 0,010. Karena t hitung 3,163 > t jauh setelah diberikan latihan

tabel = 2,228 dan sig, 0,010 < 0,05, berarti squat jump yaitu sebesar

ada perbedaan yang signifikan. 8,10%.

Berdasarkan hasil analisis diperoleh nilai Berdasarkan hasil

rerata selisih postest kelompok latihan penelitian yang kedua

squat jump dengan rerata posttest kelompok menunjukkan bahwa ada

latihan lunges sebesar 1,88, dengan pengaruh yang signifikan

kenaikan persentase latihan squat jump latihan lunges terhadap tingkat

lebih tinggi, yaitu 8,10%. Dengan demikian kemampuan tendangan jarak

menunjukkan bahwa hipotesis (Ha) yang jauh pemain sepak bola SSB

berbunyi “Latihan squat jump lebih baik Browidjoyo,Y ogyakarta.

daripada latihan lunges terhadap tingkat Besarnya peningkatan

kemampuan tendangan jarak jauh pemain kemampuan tendangan jarak

sepak bola SSB Browidjoyo, Yogyakarta”, jauh setelah diberikan latihan

diterima. lunges yaitu sebesar 2,73%.


[Document Title]

Pengaruh Latihan... (Ivan Styawan) [9]

Berdasarkan hasil signifikansi 0,038 < 0,05, dan kenaikan

analisis, menunjukkan bahwa persentase sebesar 2,73%.

latihan squat jump lebih baik 3. Latihan squat jump lebih baik daripada

daripada latihan lunges latihan lunges terhadap tingkat

terhadap tingkat kemampuan kemampuan tendangan jarak jauh

tendangan jarak jauh pemain pemain sepak bola SSB Browidjoyo,

sepak bola SSB Browidjoyo, Yogyakarta, dengan t hitung 3,163 > t tabel

Yogyakarta, dengan selisih = 2,228 dan sig, 0,010 < 0,05.

rata-rata posttest sebesar 1,88. Implikasi

SIMPULAN DAN SARAN Berdasarkan kesimpulan dari hasil

Simpulan penelitian di atas, implikasi dari hasil

Berdasarkan hasil analisis data, penelitian yaitu: hasil penelitian dapat

deskripsi, pengujian hasil penelitian, dan digunakan sebagai bahan pertimbangan

pembahasan, dapat diambil kesimpulan, bagi pelatih sepakbola dalam membuat

yaitu: program latihan yang sesuai untuk

1. Ada pengaruh yang signifikan latihan meningkatkan kemampuan tendangan jarak

squat jump terhadap tingkat kemampuan jauh. Dengan demikian latihan akan efektif

tendangan jarak jauh pemain sepak bola dan akan mendapatkan hasil sesuai dengan

SSB Browidjoyo, Yogyakarta, dengan t apa yang diharapkan oleh pelatih.

hitung 6,045 > t tabel 2,571, dan nilai Saran-Saran

signifikansi 0,002 < 0,05, dan kenaikan Berdasarkan hasil penelitian maka

persentase sebesar 8,10%. kepada pelatih dan para peneliti lain,

2. Ada pengaruh yang signifikan latihan diberikan saran-saran sebagai berikut:

lunges terhadap tingkat kemampuan 1. Bagi peneliti selanjutnya agar

tendangan jarak jauh pemain sepak bola melakukan karantina, sehingga dapat

SSB Browidjoyo, Yogyakarta, dengan t mengontrol aktivitas yang dilakukan

hitung 2,797 > t tabel 2,571, dan nilai sampel di luar latihan secara penuh.
[Document Title]

[10] Jurnal Kepelatihan Edisi 1 Tahun 2019

2. Bagi para peneliti yang bermaksud Fifth Edition. United State of America:
Human Kinetics.
melanjutkan atau mereplikasi penelitian
Budiwanto, S. (2013). Metodologi latihan
ini disarankan untuk melakukan kontrol olahraga. Malang: Penerbit
Universitas Negeri Malang (UM
lebih ketat dalam seluruh rangkaian PRESS).

eksperimen. Chu D.A. (2000). Jumping into


plyometrics. California: Leisure
3. Bagi peneliti yang ingin melakukan Press. Champaign, Illinois.

penelitian lebih lanjut agar dapat Clark, M.A. (2008). Jumping in to


Plyometrics. Human Kinetics,
menjadikan penelitian ini sebagai bahan Champaign. IL: 2nd edition.

informasi dan dapat meneliti dengan Coggin, S. (2002). World soccer.


California: Kingston University.
jumlah populasi serta sampel yang lebih
Fahey, T.D. (2005). Weight training basics.
banyak dan berbeda. USA: The McGraw-Hill
Companies, Inc.
Daftar Pustaka
Faidlullah, H.Z & Kuswandari, D.R.
Anshori, H. (2016). Pengaruh latihan knee (2009). Pengaruh latihan pliometrik
tuck jump dan barrier hops depth jump dan knee tuck jump
terhadap jauhnya tendangan long terhadap hasil tendangan lambung
pass pada pemain SSB Forza Junior atlet sepak bola pemula di SMP Al-
Kaliwungu - Kendal ku 14-15 tahun. Firdaus Surakarta. Jurnal
Skripsi Sarjana, tidak diterbitkan, Fisioterapi. Volume 9 Nomor 1,
Universitas Negeri Yogyakarta, April.
Yogyakarta.
Gill, H. (2003). Teknik mengoper dan
Arikunto, S. (2006). Prosedur penelitian menembak. Jakarta: PT.
suatu pendekatan praktek. Jakarta: Gapuramitra Sejati.
PT Bina Aksara.
Harsono. (2015). Kepelatihan olahraga.
Azhar Fadhil Saudini & Sulistyorini (teori dan metodologi). Bandung:
Sulistyorini. (2017). Pengaruh Remaja Rosdakarya.
latihan squat terhadap peningkatan
power otot tungkai. Performance Herwin. (2004). Pembelajaran
Journal. Vol 1 No 2. keterampilan sepakbola dasar.
Yogyakarta: UNY Press.
Baechle, R T. (2000). Latihan beban.
Jakarta. PT Rajagrafindo Persada Irianto, D.P. (2002). Dasar kepelatihan.
Bompa, T. O. (1994). Theory and Yogyakarta: FIK UNY.
methodology of training. Toronto:
Kendall/ Hunt Publishing Company. Irianto, S. (2010). Pengembangan tes
kecakapan david lee untuk sekolah
Bompa, T.O., & Haff, G.G. (2009). sepakbola (SSB) kelompok umur 14-
Periodization training for sports: 15 tahun. Tesis magister, tidak
theory and methodelogy of training. diterbitkan, Universitas Negeri
Yogyakarta, Yogyakarta.
[Document Title]

Pengaruh Latihan... (Ivan Styawan) [11]

Lumintuarso, R. (2013). Pembinaan berbeban terhadap peningkatan smash


multilateral bagi atlet pemula. forehand bulutangkis ditinjau
Yogyakarta: UNY Press.

Luxbacher, J.A. (2011). Sepakbola dari motor ability. Jurnal Ilmiah


langkah-langkah menuju sukses. SPIRIT, Vol. 13 No. 1.
Jakarta: PT. Rosda Jaya Putra.
Siska Kartikasari. (2017). Pengaruh antara
Mielke, D. (2007). Dasar-dasar sepakbola. latihan squat jump dan naik turun
Jakarta: PT. Intan Sejati. tangga terhadap peningkatan daya
ledak otot tungai pada atlet klub
Putri Eka Hutanty. (2015). Pengaruh latihan bola voli 76 Kediri Tahun 2016.
walking lunges terhadap tendangan Jurnal Kesehatan Olahraga.
mawashi geri pada cabang olahraga Volume 3. Nomor 1.
karate pada anak usia 11-14 tahun di
Dojo Aspol KPPP Benowo Siswantoyo. (2015). Peningkatan power
Surabaya. Jurnal Prestasi tungkai pesilat remaja melalui
Olahraga. Vol 1 No 1. latihan pliometrik. Cakrawala
Pendidikan Februari 2014, Th.
Radiclife. J.C & Farentinous. R.C. (2002). XXXIII, NO. 1.
Power training for sport,
plyometrics for maximum power Soedarminto. (1999). Dasar-dasar
development. Canada: Coaching kinesiologi. Jakarta: Universitas
Association of Canada. Terbuka.

Rohim, A. (2008). Bermain sepakbola. Sucipto. (2000). Sepakbola. Jakarta:


Semarang: CV. Aneka Ilmu. Departemen Pendidikan Nasional.

Roji. (2007). Pendidikan jasmani dan Sugiyono. (2007). Metode penelitian


kesehatan jilid II. Jakarta: Erlangga. pendidikan: pendekatan
kuantitatif, kualitatif, dan R & D.
Rushall B.S & Pyke, F.S. (1992). Training Bandung: Alfabeta.
for sport and fitness. South
Melbourne: The Macmillan _______. (2011). Statistik untuk penelitian.
Company of Australian PTY Ltd. Bandung: Alfabeta.

Sandler, D. (2010). Fudamental weight Suharjana. (2013). Kebugaran jasmani.


training. Canada: Human Kinetics. Yogyakarta. Jogja Global Media.

Santosa, D.W. (2015). Pengaruh pelatihan Sukadiyanto. (2011). Pengantar teori dan
squat jumpdengan metode interval metodologi melatih fisik. Bandung:
pendek terhadap daya ledak CV Lubuk Agung.
(power) otot tungkai. Jurnal
Kesehatan Olahraga. Vol 3. Sukardi. (2015). Evaluasi pendidikan.
Nomor 1, halaman 158-164. Jakarta: Bumi Aksara.

Scheunemann, T. (2008). Dasar-dasar Sukatamsi. (2001). Teknik dasar bermain


sepak bola modern. Malang : Dioma. sepakbola. Surabaya: Tiga
Serangkai.
Sholeh, M. (2013). Perbedaan pengaruh
metode latihan plyometric dan
[Document Title]

[12] Jurnal Kepelatihan Edisi 1 Tahun 2019

terhadap daya ledak otot tungkai.


Jurnal Kesehatan. Vol. 07 No. 3,
Hal (53 – 61).

Yon, N.M. (2016). Pengaruh latihan single


multiple jump dan frog jump
terhadap jauhnya passing atas
dalam permainan sepakbola pada
siswa SSO Real Madrid UNY U-15.
Skripsi Sarjana, tidak diterbitkan,
Universitas Negeri Yogyakarta,
Yogyakarta.

Herwin.(2004). Keterampilan Sepak Bola

Dasar. Yogyakarta: FIK UNY.

Umaya, B.I. (2017). Perbedaan pengaruh

latihan half squat jump dengan tempo cepat

dan tempo lambat

You might also like