Askep Ke 3 Perinatal Afiksia Berat

You might also like

Download as docx, pdf, or txt
Download as docx, pdf, or txt
You are on page 1of 10

LAPORAN ASUHAN KEPERAWATAN ANAK

PADA BY. S DENGAN ASFIKSIA NEONATRUM


DI RUANG PERINATALOGI RS PKU
MUHAMMADIYAH WONOSOBO

Disusun Sebagai Syarat Memenuhi Tugas Praktik Stase Keperawatan Anak


Fakultas Ilmu Kesehatan Program Studi Profesi Ners

Disusun Oleh:

NOVI YANTI 12110206125

PROGRAM STUDI PROFESI NERS


FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS ‘AISYIYAH
YOGYAKARTA
2021
Nama Mahasiswa : Novi Yanti
Tempat Praktek : Pku Wonosobo
Tanggal Pengkajian : 08 Desember 2021
I. DATA IDENTITAS
Nama : By. J Alamat : Perboto
Tempat /tanggal lahir : 08/12/2021 Agama : Islam
Nama Ayah/Ibu : Tn. M/ Ny.S Suku Bangsa : Jawa
Pekerjaan ayah : Perawat Pendidikan ayah :-
Pekerjaan ibu : Perawat Pendidikan ibu :-

II. KELUHAN UTAMA


1. Alasan utama masuk Rumah Sakit
Bayi lahir dipuskesmas, tidak menangis dan gerak kurang aktif

III.KESEHATAN SAAT INI


1. Diagnosis medis : Asfiksia Berat
2. Tanggal masuk RS : 0812/2021
3. Tindakan operasi : Tidak ada
4. Status nutrisi/gizi
IMT (BB/TB2):
BB : 3200 kg
PB : 50 cm
5. Status cairan
Input cairan:   Minum dan makan : 120 cc            
                       Infus : 0 cc
   +
120 cc

Output cairan:    Muntah : 0 cc


                           Urin           : 30 cc
BAB : 0 cc
                           IWL           : 50cc
+
80 cc
Balance cairan = Intake cairan - Output Cairan
                            120 cc - 80 cc
                            40 cc  
6. Obat-obatan
No Nama Obat Dosis Indikasi
1. Ampisulbac 2 x 150 mg Untuk Infeksi bakteri
2. Gentamicin 1x 10 mg Antibiotik
3. Aminophilin 3 x 10 mg Untuk mengatasi sesak napas,
mengi, dan sulit bernafas
4. Aminopilin 15 mg loading Untuk mengatasi sesak napas,
mengi, dan sulit bernafas
5. Dexametahson 3 x 0,5 mg Mempercepat proses
kematangan paru dan anti
peradangan
7. Aktivitas
Tidur, gerak aktif, menangis
8. Tindakan keperawatan
Observasi keadaan bayi, seperti warna kulit dan RR bayi
9. Hasil laboratorium
08 Desember 2021
Jenis Pemeriksaan Hasil Nilai Normal Satuan
Lekosit 24.21* 4.0 – 20.0 103/µL
Eritrosit 5.27* 3.50 – 5.20 10^6/uL
Hemoglobin 16.7* 17. – 20. g/dL
Hematokrit 51.3 42. – 66. %
MCV 97.2 95 – 125 fL
MCH 31.7 30.0 – 42.0 pg
MCHC 32.6 31.0 – 37.0 %
RDW-CV 16.8* 11.0 – 16.0 %
Trombosit 256 100 – 300 102/µL
MPV 8.8 6.5 – 12.0 fL
PDW 10.5 9 – 17 fL
PCT 0.170 0.108 – 0.282 %
Total Lymphosit 5.54* 0.80 – 4.00 ribu/uL

10. Hasil rontgen


Tidak ada
11. Data tambahan
Hasil Pemeriksaan Radiologi
Foto babygram, AP view, kesan:
- Pengembangan kedua pulmo cukup
- Infiltrat inhomogen dikedua pulmo, susp M A S, DD : Pneumonia
- Konfigurasi cor normal
- Tak tampak dilatasi gaster
- Konfigurasi hepar normal
- Udara usus masih minimal ( kemungkinan foto babygram < 24 jam post lahir)

IV. PEMERIKSAAN FISIK


a. Keadaan Umum
b. Kesadaran : Sadar Penuh
c. Tanda vital: Nadi:133 Suhu:36,8℃ RR:68 x/menit Spo2: 97
d. Saat lahir Saat ini:
 Berat Badan : 3200
 Panjang Badan : 50 cm
 Lingkar kepala : 32 cm

1. Reflek
(√ ) Moro ( √) Menggenggam
( ) Rooting ( ) Babinski ( ) Startle
( ) Merangkak ( ) Berkedip

2. Tonus/aktivitas
( √) Aktif ( √) Tenang ( ) Letargi ( ) Kejang
( √) Menangis keras ( ) Lemah ( ) Melengking
( ) Sulit Menangis

3. Kepala/Leher
a. Fontanel anterior
( ) Lunak (√ ) Tegas ( ) Datar
( ) Menonjol ( ) Cekung
b. Sutura Sagitalis
( ) Tepat (√ ) Terpisah ( ) Menjauh
c. Gambaran wajah
( √) Simetris ( ) Asimetris
d. Molding
( √) Bersesuaian ( ) tumpang tindih
( ) Caput Succedaneum
( ) Chepalohematoma

4. Mata
(√ ) Bersih ( ) Sekresi

5. THT
a. Telinga
(√ ) Normal ( ) Tidak Normal
b. Hidung
(√) Bilateral ( ) Obstruksi ( ) Cuping Hidung
c. Palatum
(√)Normal ( )Tidak Normal

6. Abdomen
( ) Lunak (√) Tegas ( ) Datar ( ) Kembung
Liver : ( ) Kurang dari 2 cm ( ) lebih dari 2cm

7. Thoraks
(√) Simetris ( ) Asimetris
Retraksi : simetris
Klavikula :simetris

8. Paru-paru
a. Suara Nafas
(√) Bersih
( ) Whezzing
( ) Ronchi
( ) Terdengar disemua lapang paru
( ) Tidak Terdengar
( ) Menurun
b. Respirasi
(√) Spontan, jumlah : 48x/menit
( ) Sungkup/headbox
( ) Ventilator

9. Jantung
(√ ) Bunyi jantung Normal
( ) Mur-mur
( ) Lain-lain, sebutkan…
( ) Nadi perifer
Brakhial ( ) berat ( ) lemah (√ ) tidak ada
Femoral ( ) berat ( ) lemah (√) tidak ada

10. Ekstermitas
(√) Semua ekstremitas bergerak normal
( ) ROM Terbatas
( ) Tidak bisa dikaji
( ) Ekstremitas atas bawah simetris

11. Umbilikus
(√) Normal ( ) Abnormal
( ) Inflamasi ( ) Drainase

12. Genital
( ) Laki-laki normal
(√ ) Perempuan normal
( ) Ambivalen
( ) Lain-lain,sebutkan

13. Anus
( ) Paten Imperforata
( ) Spina
(√) Normal
( ) Abnormal, sebutkan…..

14. Kulit
Warna
(√ ) Pink ( ) Pucat ( ) Joundice
( ) Rash
( ) Tanda lahir, sebutkan…

15. Suhu
( ) Penghangat radian pengaturan suhu
( ) Inkubator suhu ruang Boks terbuka

V. Informasi Lain
Tidak ada

VI. Ringkasan riwayat kesehatan


Tidak ada
PENGKAJIAN JATUH SKALA HUMPTY DUMPTY

Parameter Kriteria Skor Nilai


Usia Usia kurang dari 3 tahun 4
Usia 3 - < 7 tahun 3
4
Usia 7 - < 13 tahin 2
Usia ≥ 13 tahun 1
Jenis Kelamin Laki-laki 2
2
Perempuan 1
Diagnosa Diagnosa neurologis 4
Perubahan pada oksigenasi (diagnosis 3
pernapasan, dehidrasi, anemia,
3
anoreksia, pusing, dan lain-lain)
Gangguan perilaku 2
Diagnosis lain 1
Gangguan kognitif Tidak menyadari keterbatasan 3
Lupa keterbatasan 2 3
Orientasi mengakui kemampuan 1
Faktor lingkungan Riwayat jatuh atau bayi-balita 4
ditempatkan di tempat tidur.
Pasien menggunakan alat bantu atau 3
bayi-balita di buai atau pencahayaan 4
(kamar tiga kali lipat)
Pasien ditempatkan ditempat tidur 2
Area rawat jalan 1
Respon terhadap Dalam 24 jam 3
obat/efek anastesi Dalam 48 jam 2 1
Lebih dari 48 jam / tidak ada 1
Penggunaan obat Banyak penggunaan seperti : sedative, 3
hipnotik, barbiturates, phenothiazines,
antidepressants, laxatives/diuretic,
1
narkotik
Satu dari daftar obat diatas 2
Medikasi lainnya/tidak ada 1
TOTAL 18

Keterangan
Risiko Jatuh Rendah = 7-11
Risiko Jatuh Tinggi = >12
ANALISIS DATA

DATA FOKUS ETIOLOGI PROBLEM


DS : Dispnea Pola nafas tidak efektif
- Ku sedang , menangis
kuat dan bayi gerak aktif
DO :
- Nadi kuat : 133
- Suhu : 36,8 ℃
- RR : 68 X/menit
- Spo2 : 98%
- Akral hangat
- CRT < 2 detik
- Sesak (+)
- Retraksi minimal
- Terpasang OGT
- BAB baik
- BAK baik

DIAGNOSIS KEPERAWATAN

 Pola nafas tidak efektif berhubungan dengan Dispnea

PRIORITAS MASALAH / DIAGNOSIS KEPERAWATAN

 Pola nafas tidak efektif berhubungan dengan Dispnea


RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN

MASALAH
N
KEPERAWATA TUJUAN DAN KRITERIA HASIL (SLKI) RENCANA TINDAKAN (SIKI) RASIONAL
O
N
1. Pola nafas tidak Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama Manajemen Jalan Nafas
efektif 1x24 jam diharapkan Pola nafas tidak efektif dapat (1.03091) 1. Mengetahui
berhubungan teratasi (01004) dengan kriteria hasil : Observasi perkembangan
dengan Dispnea Adaptasi neonatus 1. Monitor pola nafas (frekuensi, pernafasan bayi
Indikat Dipertahan Ditingkat kedalaman, dan usaha nafas)
2. Untuk mengetahui
or kan kan 2. Monitor bunyi nafas (gurgling,
mengi, whezzing, ronkhi adanya suara
Dispnea 2 3
Frekuen 3 4 kering) tambahan dan
si nafas 3. Monitor Saturasi Oksigen keefektifan jalan
Kedala 3 4 4. Monitor sputum (jumlah, nafas
man warna) 3. Mengetahui adanya
nafas perubahan SpO2
Keterangan : Terapeutik
4. Mengetahui
1 : meningkat/memburuk 5. Berikan Oksigen
pengeluaran sputum
2 : cukup meningkat/cukup memburuk
3 : sedang 5. Membantu
4 : cukup menurun/cukup membaik kebutuhan oksigen
5 : menurun/membaik pasien
IMPLEMENTASI DAN EVALUASI HARIAN

Hari/ Tanggal : selasa, 07 Desember 2021 – Rabu, 08 Desember 2021


Ruangan : Perinatalogi RS PKU Muhammadiyah Wonosobo

RISIKO KETIDAKSEIMBANGAN ELEKTROLIT


TANDA
TGL JAM IMPLEMENTASI EVALUASI (SOAP)
TANGAN
03/12/2021 14.00 Jam 10.00
1. Memonitor pola S:
nafas (frekuensi, - Bayi menangis kuat
kedalaman, dan dan gerak aktif
usaha nafas)
2. Melakukan O:
observasi bunyi - Ku cukup
nafas (gurgling, - Nadi kuat : 134
mengi, whezzing, - Suhu : 36,6 ℃
ronkhi kering) - RR : 39 X/menit
3. Monitor Saturasi - Spo2 : 98% Novi Yanti
Oksigen setiap 4 jam - Akral hangat
sekali - CRT < 2 detik
4. Monitor pengeluaran - Bayi masih nafas cepat
sputum melalui OGT - Terpasang oksigen
(jumlah, warna) - Terpasang cairan infus
5. Mengobservasi
kepatenan oksigen- A:
dan jalan nafas bayi Masalah Pola nafas tidak
efektif belum teratasi

P : Lanjutkan intervensi
- Tetap beri oksigen
- Pemberian ASI melalui
OGT setiap 1-2 jam
sekali
- Cek sPo2 setiap 4 jam
sekali
- Observasi pola nafas
pasien.

You might also like