Professional Documents
Culture Documents
Karya Ilmiah
Karya Ilmiah
Oleh:
MARISKA AMALIA NURSYAM
Nomor Induk Mahasiswa : 105190124
2023
SKRIPSI
MARISKA AMALIA
NURSYAM
Nomor Induk Mahasiswa : 105190124
Kepada
Menyatakan bahwa benar skripsi ini adalah karya saya sendiri dan bukan hasil
plagiat dari sumber lain. Pernyataan ini saya buat dengan sesungguhnya dan
apabila dikemudian hari ini tidak benar, maka saya bersedia menerima sanksi
akademik berupa pencabutan gelar akademik dan pemberian sanksi lainnya sesuai
dengan aturan yang berlaku di Universitas Muhammadiyah Makassar.
Yang Menyatakan,
Kasma
iv
ABSTRAK
v
KATA PENGANTAR
Penulis panjatkan rasa syukur yang tidak terhingga kehadirat Allah SWT,
yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya, sehingga penulis dapat
menyelesaikan skripsi yang berjudul “Pelayanan Publik Berbasis LAPOR
(Layanan Aspirasi Dan Pengaduan Online Rakyat) Di Kantor Sekretariat Daerah
Kabupaten Gowa”.
Penulis menyadari bahwa penyusunan skripsi ini tidak akan terwujud tanpa
adanya bantuan dan dorongan dari berbagai pihak. Oleh karena itu pada
kesempatan ini penulis menyampaikan ucapan terima kasih kepada yang
terhormat:
1. Ibu Dr. Fatmawati, M.Si selaku Pembimbing I dan Ibu Sitti Rahmawati
Arfah,S.Sos.,M.Si selaku Pembimbing II yang senantiasa meluangkan
waktunya membimbing dan mengarahkan penulis, sehingga skripsi ini dapat
diselesaikan.
2. Ibu Dr. Hj. Ihyani Malik, M.Si selaku Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu
Politik Universitas Muhammadiyah Makassar.
3. Bapak Nasrul Haq, S.Sos., M.PA selaku Ketua Prodi dan Ibu Nurbiah Tahir,
S.Sos., M.AP selaku Sekretaris Prodi Ilmu Administrasi Negara Fakultas Ilmu
Sosial dan Ilmu Politik Universitas Muhammadiyah Makassar
4. Kedua orang tua kepada ayahanda Haruna dan ibunda Hasrawati yang
senantiasa mendoakan, memberi kasih sayang, nasehat, dukungan dan
bantuan material maupun non material agar penulis dapat menyelesaikan studi
(S1). Dan juga kepada saudara- saudaraku (Harianti, Risna,S.Pd dan
Muhammad Rifai) atas semangat dan dukungan kepada penulis dalam
menjalani studi.
5. Bapak Indra Said selaku pegawai yang telah memberikan kesempatan dan
membantu penulis dalam melakukan penelitian di Kantor Sekretariat Daerah
di Kabupaten Gowa.
6. Rekan-rekan Mahasiswa Jurusan Pendidikan Matematika dan terkhususnya
kepada angkatan 2016 Kelas D dan C tanpa terkecuali yang telah bersama-
sama penulis menjalani masa-masa perkuliahan, atas sumbang, saran
vi
motivasinya selama ini.
7. Teman-teman seangkatanku Indra Suwesti, Nismawati, Magfirah, Asnawi
yang telah bersama-sama penulis menjalani masa-masa perkuliahan, atas
sumbang sumbang, saran dan motivasinya selama ini. Semoga persaudaraan
kita tetap terajut untuk selamanya.
8. Terkhusus buat sahabat-sahabatku, Linda, Kurni, Erna, Sindi, Fitri, Rahma,
Tika, Astrid dan Fina yang telah menjadi pendengar yang baik dalam suka
maupun duka, semua kenangan yang ada akan menjadi cerita indah dalam
lembar kehidupan kita.
Demi kesempurnaan skripsi ini, saran dan kritik yang sifatnya membangun
sangat penulis harapkan.Semoga karya skripsi ini bermanfaat dan dapat
memberikan sumbangan yang berarti bagi pihak yang membutuhkan.
Kasma
vii
DAFTAR ISI
HALAMAN PERSETUJUAN........................................................................ ii
HALAMAN PERNYATAAN ......................................................................... v
KATA PENGANTAR ..................................................................................... vi
ABSTRAK........................................................................................................ vii
DAFTAR ISI.................................................................................................... ix
BAB I. PENDAHULUAN…………………………………………………. 1
A. Latar Belakang………………………………………………………… .... 1
B. Rumusan Masalah ....................................................................................... 4
C. Tujuan Penelitian ........................................................................................ 4
D. Manfaat Penelitian ...................................................................................... 5
viii
DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................81
LAMPIRAN..........................................................................................................83
ix
DAFTAR TABEL
x
DAFTAR GAMBAR
xi
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dalam rangka peningkatan kualitas pelayanan publik, pemerintah telah melakukan berbagai langkah maupun
upaya perbaikan pelayanan publik secara berkesinambungan demi terwujudnya pelayanan publik yang prima.
Salah satu upaya perbaikan kualitas pelayanan publik adalah dengan memberikan akses seluas-luasnya kepada
masyarakat agar dapat menyampaikan pengaduan atas pelayanan yang diberikan oleh penyelenggara. Dengan
adanya akses seluas- luasnya masyarakat diharapkan dapat berpartisipasi aktif dalam mendorong terwujudnya
pelayanan publik yang prima.
Salah satu pelayanan publik terhadap masyarakat yaitu pengelolaan pengaduan yang merupakan
tanggungjawab pemerintah sesuai dengan peraturan menteri pendayagunaan aparatur negara dan reformasi
birokrasi republik indonesia nomor 3 tahun 2015 tentang road map pengembangan sistem pengelolaan
pengaduan pelayanan publik nasional. Oleh karena itu, pengelolaan pengaduan harus dikelola dengan baik
yaitu antara lain menyediakan sarana pengaduan, menugaskan pelaksana yang berkompeten, menangani
pengaduan dan menindaklanjuti pengaduan.
Namun realita dilapangan masyarakat sebagian besar masih enggan untuk memanfaatkan sarana pengaduan
dikarenakan kesadaran masyarakat dalam berpartisipasi untuk pelayanan publik masih rendah sehingga sarana
pengaduan relatif tidak dimanfaatkan, disamping itu sebagian masyarakat juga merasa bahwa
1
2
dengan melaporkan pihak tertentu terkait pemberian layanannya maka akan menimbulkan masalah dan juga
membutuhkan waktu yang cukup lama dalam menyelesaikan masalah tersebut.
Penyampaian aspirasi dan pengaduan sangat diperlukan bagi Pemerintah Daerah untuk dapat meningkatkan
kualitas pelayanan yang lebih baik. Dalam hal ini sebagai tindak lanjut amanat Undang-Undang No. 25 Tahun
2009, telah diterbitkan Peraturan Presiden No 76 Tahun 2013 tentang pengelolaan pengaduan pelayanan
publik yang mengisyaratkan sistem pengelolaan pengaduan pelayanan publik nasional (SP4N) yang merupakan
integrasi pengelolaan pengaduan pelayanan publik secara berjenjang pada setiap penyelenggara dalam
kerangka sistem informasi pelayanan publik yaitu melalui LAPOR (Layanan Aspirasi dan Pengaduan Online
Rakyat).
Pada mulanya, layanan aspirasi dan pengaduan online rakyat dipelopori oleh Unit Kerja Presiden Bidang
Pengawasan dan Pembangunan (UKP4) dan dikelola secara koordinatif bersama dengan Kementerian
Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (KemenPANRB). Selain itu, layanan aspirasi dan
pengaduan online rakyat juga melibatkan seluruh instansi pemerintah sebagai penyelenggara pelayanan publik
yang akan menindaklanjuti setiap aspirasi, kritik pengaduan maupun saran akan pelaksana pemerintahan.
kemudian dalam perkembangannya Kecamatan Pemayung menjadi salah satu Kecamatan yang menyambut
baik adanya LAPOR ini, hal ini tercermin dari keikutsertaan Pemerintah Daerah Kecamatan Pemayung
bekerjasama dengan UKP4 dalam menggunakan LAPOR sebagai media untuk memfasilitasi aspirasi
masyarakat di kecamatanpemayung.
3
Layanan aspirasi dan pengaduan online rakyat di Kecamatan Pemayung sudah ada sejak tahun 2017 tetapi baru
resmi di lauching pada tahun 2019. LAPOR ini dilakukan dalam rangka meningkatkan pelayanan pengaduan
kepada masyarakat, utamanya dalam hal menyiapkan layanan pengaduan yang mudah bagi masyarakat,
layanan tersebut merupakan sarana aspirasi dan pengaduan berbasis media sosial yang dijalankan dengan
prinsip mudah, terpadu serta tuntas. Pelayanan pengaduan ini dapat melalui website www.lapor.go.id, akses
pada email laporgowa@gmail.com, instagram dan twitter @laporgowa, dengan facebook lapor gowa serta
melalui SMS dengan cara mengetik LAPORGOWA (spasi) isi aduan dan kirm ke 1708.
Tabel 1 Jumlah Laporan Masuk
Berdasarkan hasil penelitian sebelumnya, pelaksanaan LAPOR masih belum maksimal karena pengaduan
masyarakat belum sepenuhnya tersosialisasikan, sehingga masyarakat bingung jika ingin melakukan
pengaduan, meskipun LAPOR (layanan aspirasi pengaduan online rakyat) telah diluncurkan tetapi tidak banyak
orang yang mengetahui karna pemerintah daerah khususnya kecamatan pemayung tidak melakukan sosialisasi
secara langsung kepada masyarakat sehingga menyebabkan masih banyaknya masyarakat yang belum tau
bahkan menggunakan LAPOR secara maksimal.
4
Berdasarkan latar belakang tersebut, peneliti bermaksud dan tertarik untuk melakukan penelitian dengan
berfokus mengamati kualitas pelayanan publik berbasis LAPOR ( Layanan Aspirasi dan Pengaduan Online
Rakyat ) yang akan dijabarkan dalam penelitian ini. Sehingga penelitian ini mengangkat judul “Pelayanan
Publik Berbasis LAPOR (laporan aspirasi pengaduan online rakyat) di Kantor kecamatan pemayung
kabupaten batanghari”.
Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang tersebut, maka rumusan masalah yang dijadikan tolak ukur dalam penelitian
sebagai berikut :
Bagaimana kualitas pelayanan publik berbasis LAPOR (Layanan Aspirasi dan Pengaduan Online Rakyat) di
Kantor Kecamatan Pemayung Kabupaten Batanghari?
Apa yang menjadi faktor pendukung dan penghambat pelayanan publik berbasis LAPOR (Layanan Aspirasi
dan Pengaduan Online Rakyat) di Kantor Kecamatan Pemayung Kabupaten Batanghari ?
B. Tujuan Penelitian
C. Manfaat Penelitian
LAPOR.
ini.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Penelitian Terdahulu
6
7
penelitian yang telah dipaparkan diatas, jika penelitian yang telah dipaparkan
2011:46) untuk mengetahui kualitas pelayanan terletak pada lima indikator yaitu
selain itu dijelaskan sekali lagi oleh Dwiyanto bahwa literatur terdahulu
Para ahli memiliki ragam definisi terkait pelayanan publik. Berikut ini
publik menurut Fadhilla Putra (2012) secara singkat bisa diartikan sebagai
layanan yang diberikan oleh pemerintah kepada warga negaranya baik secara
Oleh karena itu, adanya Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2009 (dalam Ulum
undangan bagi setiap warga negara dan penduduk atas barang,jasa atau
berikut:
2. Kejelasan :
3. Kepastian dan tepat waktu yaitu pelaksanaan pelayanan publik itu dapat
4. Akurasi yakni produk pelayanan publik diterima dengan tepat, benar dan
sah.
11
publik.
8. Kemudahan akses yaitu lokasi atau tempat serta sarana pelayanan yang
9. Kejujuran yaitu sikap yang penting dalam melayani masyarakat yang harus
telaten.
12. Keamanan dan kenyamanan yakni proses dan produk pelayanan publik
pelayanan dan acuan penilaian kualitas pelayanan sebagai kewajiban dan janji
penyelenggaraan pelayanan.
2. Persyaratan ialah syarat (dokumen atau hal lain) yaang harus dipenuhi
maupun teknis.
13
3. Sistem, mekanisme dan prosedur yaitu tata cara yang dibakukan bagi
pengalaman.
langsung pelaksana.
kerja.
14
komitmen untuk memberikan rasa aman bebas dari bahaya serta resiko
keragu-raguan.
14. Evaluasi kinerja pelaksana yaitu penilaian untuk melihat seberapa jauh
pengguna layanan.
positif. Jika persepsi terhadap layanan melebihi apa yang diharapkan maka
Sumber daya manusia adalah salah satu hal yang paling penting dalam
bagi kualitas pelayanan suatu perusahaan, sebab jika suatu SDM tidak
pelayanan asalkan pekerjaan yang mereka lakukan sesuai dengan tugas yang
suatu intansi.
b. Organisasi / Struktur
hingga menjadi satu kesatuan yang utuh dan menjalankan upaya pelayanan
terhadap pengguna jasa sesuai dengan tugas dan fungsinya secara tersusun
organisasi harus melakukan dan megupayakan apa yang menjadi visi dan misi
yang jelas. Jika pegawai suatu perusahaan tidak menjalankan tugas dan fungsi
c. Pengukuran
kesetaraan antara penyedia jasa dan harapan, maka kualitas pelayanan tersebut
buruk.
d. Pendukung sistem
penggunaan komputer tersebut terjadi kesalahan yang datang baik dari pihak
adanya sistem komputer yang lancar tanpa gangguan dan database yang
pengguna jasa, sebab segala bentuk data pelayanan akan tersusun dalam
e. Program
pelayanan seperti sumber daya manusia, biaya pelayanan, cara yang dilakukan
f. Komunikasi internal
yang ada di instansi penyedia layanan dan terdiri atas prosedur dan kebijakan
dalam organisasi.
g. Komunikasi eksternal
a. Pengertian Lapor
yang ada.
ini dimulai sejak September 2010. Pemerintah dalam hal ini presiden
terpadu, dan tuntas. Sistem LAPOR ini dibuat karena pengawasan kinerja
terkendala di teknisnya.
(LAPOR)
nasional. Lebih jauh lagi sebagai tindak lanjutnya yaitu melalui roadmap
secara dari unit terbawah sampai unit tertinggi, dan untuk Kabupaten Gowa
Bupati No. 4 Tahun 2019 tentang Pedoman pengelolaan layanan aspirasi dan
yang cepat serta perkembangan dunia yang cepat juga menuntut pemerintah
dimensi tempat dan waktu, rakyat lebih dekat dengan pemerintah dengan
berperan aktif melapor untuk perbaikan lini ke lini agar terjadi peningkatan
1 2 3
Admin
kab
upaten
5 4
10 Hari Kerja
Admin Kabupaten Respon Pelapor
Dalam alur bisa digunakan dengan berbagai macam cara baik melalui website,
sms, maupun aplikasi mobile sesuai dengan ranahnya, yaitu sesuai tingkat dan
efektif tentunya lewat online dimana tidak terbatas pada jarak untuk melapor tidak
24
harus ke tempatnya, sehingga mudah dan praktis bagi pelapor untuk melapor dari
melakukan tindak lanjut terkait pengaduan yang masuk. Adapun alur pengaduan
a. Input Pengaduan
2) Website (www.lapor.go.id);
3) Mobile Apps;
5) Media sosial
b. Verifikasi pengaduan :
c. Disposisi :
yang berlaku;
Nasional.
Admin Instansi/Organisasi;
Instansi/Organisasi.
dipertanggungjawabkan;
11) Laporan dalam status selesai apabila dalam 10 (sepuluh) hari setelah
pengadu.
dan acuan utama dalam peningkatan kualitas pembangunan dan pelayanan publik
di Indonesia.
Dari penjelasan tersebut ada dua poin penting yang menjadi tujuan LAPOR,
yang pertama yaitu LAPOR mempunyai tujuan sebagai suatu sistem yang
mengelola aspirasi dan pengaduan secara menyeluruh baik pada daerah terkait,
antar daerah, maupun pusat ke daerah secara sinergi, yang kedua LAPOR
transparan, akuntabel, dapat diandalkan, serta memiliki dasar hukum yang kuat.
Dari poin tersebut dapat dijabarkan bahwa misinya untuk mengembangkan sistem
yaitu:
2) Akuntabel, artinya apa-apa saja yang ada pada LAPOR sifatnya sudah
3) Dapat diandalkan, berarti bahwa LAPOR selalu siap untuk menelusuri dan
4) Memiliki dasar hukum yang kuat, sangat jelas bahwa setiap putusan dan
alur dijamin secara kuat oleh hukum, sehingga tindakannya bersifat legal
laporan manual saja yang bisa disampaikan, serta sumber daya internal
mekanisme pelaporan, bahkan sampai lini antar daerah dan nasional, maka dengan
program pemerintah.Sangat jelas bahwa dengan adanya program ini dimana jarak,
waktu serta biaya dapat berkurang dalam pelaporan oleh pelapor, bersifat mobile
bisa dilakukan dimanapun, kapanpun oleh siapapun jikalau memang ada hal yang
secara nasioanal tersebut jelas jika dijalankan dengan baik dan partisipasi
di Indonesia akan menjadi lebih baik, karena tidak ada hal yang bisa ditutup-tutupi
karena bersifat online, meski ada kekurangan jika laporan tersebut adalah palsu
satu wadah dan sistem dengan alur koordinasi yang efektif dan efisien, tidak
artinya bahwa setiap laporan yang masuk itu secara transparan ditindaklanjuti, ada
30
fitur tracking untuk melihat perkembangan laporan, serta hasilnya akuntabel dapat
D. Kerangka Pikir
2011:46) untuk mengetahui kualitas pelayanan terletak pada indikator yaitu: bukti
Gambar
Gambar 2
E. Fokus Penelitian
menetapkan secara jelas apa yang semestinya diteliti. Adapun fokus dalam
F. Deskripsi Fokus
nyata secara fisik dapat terlihat atau digunakan oleh pegawai sesuai
rasa kepercayaan yang tinggi kepada pengguna layanan dalam hal ini
METODE PENELITIAN
1. Jenis Penelitian
rinci dan tuntas dengan menjelaskan sedetail mungkin objek dan masalah
artistik, karena dalam proses penelitian lebih bersifat seni (kurang terpola)
2. Tipe Penelitian
32
33
C. Informan Penelitian
masalah penelitian guna memperoleh data serta informasi yang lebih akurat.
Tabel 3 Informan
No Informan
yang paling utama dalam penelitian, karena tujuan utama dari penelitian adalah
valid dan juga relevan di lapangan maka harus didukung oleh prosedur
kompleks, suatu proses yang tersusun dari berbagai proses biologis dan
unsur peneliti, metode dan obyek yang diteliti) sesuai pemeriksaan keabsahan
35
data yang memanfaatkan sesuatu yang lain diluar data bersangkutan untuk
1. Triangulasi Sumber
2. Triangulasi Teknik
dari suatu data yang diperoleh melalui pengecekan data dengan sumber
yang sama namun tekniknya berbeda. Contohnya ketika data dari hasil
3. Triangulasi Waktu
Teknik analisis data yang digunakan oleh peneliti dalam penelitian ini
kualitatif. Teknik analisis data ini difokuskan untuk mengola data-data yang di
penelitian ini yaitu melakukan kegiatan proses analisis data. Hal ini ditujukan
untuk memilih data-data yang telah terkumpul pada saat penelitian ini
dilaksanakan.
a. Reduksi data
inovasi.
37
b. Display
Dalam penelitian ini peneliti berusaha menyusun data yang relevan.
tertentu. Adapun langkah kedua dari kegiatan analisis data ini peneliti
dalam bentuk narasi. Artinya, setiap fakta dan informasi yang didapatkan,
digunakan untuk melihat hasil reduksi dan tetap mengacu pada rumusan
disebut verifikasi data, verifikasi data ini dilakukan secara terus menerus
menganalisis lebih lanjut dan mencari makna dari data ulang yang
dikumpulkan, berbobot dan kuat sedang data yang lain tidak menunjang,
naratif.
1. Sejarah
39
41
2. Keadaan Geografis
a. Visi
Perubahan menuju arah baru batanghari tangguh
(Terdepan, Agamis, Nyaman, Gotong Royong, Bermutu Dan Harmonis)
b. Misi
Kompetitif.
teknis daerah.
pelaksanaan tugas lain dari bupati sesuai dengan tugas dan fungsinya.
a. Sekertaris Daerah
Desa.
Masyarakat.
KB
dari :
Sekretariat Daerah
B. Hasil
B. Hasil Penelitian
juga meneliti apa yang menjadi faktor pendukung dan penghambat kualitas
(LAPOR ).
nyata secara fisik dapat terlihat atau digunakan oleh pegawai sesuai dengan
penggunaan serta pemanfaatannya dalam hal ini berupa fasilitas serta media
a. Fasilitas
Bentuk dari fasilitas fisik dapat dilihat melalui perlengkapan yang dimiliki
oleh penyedia jasa layanan dalam melayani masyarakat. Fasilitas fisik yang
dapat diukur melalui fasilitas nyata terlihat yang diberikan oleh penyedia
yang baik terhadap masyarakat dapat dilihat dari segi fasilitas melalui upaya-
baru pada tampilan lapor serta jaringan internet untuk mendukung pelaksanaan
Hal ini sesuai dengan pernyataan Indra selaku tim admin kabupaten,
mengatakan bahwa:
mengatakan bahwa:
“Fasilitas yang disediakan di kantor, yang pertama ada wifi, yang kedua ketika
pengguna pelayanan publik itu datang langsung maka kami sediakan ruangan
khusus untuk pengaduan”. (Wawancara tanggal 10 Agustus 2020).
Hal ini juga dikatakan oleh Dian selaku pejabat penghubung LAPOR PDAM :
“Di kantor ini kami menggunakan perangkat keras yang menunjang berupa PC
dan smartphone”. (Wawancara tanggal 11 Agustus 2020).
sehingga proses pelayanan dapat berjalan dengan baik sehingga apa yang
Gowa ini sudah memadai, berupa perangkat komputer yang ada di dalam
ruangan dan handphone, selain itu jaringan internet yang digunakan yang
Hal ini terlihat dari akses cepat dari jaringan internet yang digunakan aparatur
lanjuti.
b. Media Komunikasi
Media komunikasi yang tersedia merupakan salah satu unsur yang harus
menyampaikan informasi.
pelayanan yang diberikan dalam hal ini diarahkan untuk mendorong kita
seperti brosur, koran dan media massa lain seperti iklan di televisi, koran dan
radio. Sebagai penyampaian pesan melalui media, pada biro iklan, pemancar
televisi, atau berbagai bidang lain yang berkaitan dengan materi komunikasi
50
Kualitas suatu pelayanan dapat dinilai dari media komunikasi yang ada
menyampaikan informasi. .
Hasil wawancara yang dilakukan peneliti kepada Indra selaku tim admin
Hal yang sama disampaikan oleh Edy Selaku Pejabat penghubung Dinas
Sosial :
“Ada spanduk, banner di setiap OPD kemudian lewat informasi media seperti
instagram kemudian facebook, twitter”, (Wawancara tanggal 10 Agustus
2020).
Hal yang sama disampaikan oleh Dian Selaku Pejabat penghubung Dinas
Sosial :
Lingkungan Hidup:
Peneliti juga mewawancarai firah salah satu warga gowa yang mengatakan
bahwa:
“ Saya tidak tahu mengenai lapor dan saya baru tahu sekarang, mungkin
karena saya kurang update atau karena memang sosialisasi dari pemerintah
yang masih kurang ”.(Wawancara tanggal 11 Agustus 2020).
telah berjalan dengan baik hal itu dapat dilihat dari media komunikasi yang
tetapi masih ada sebagian masyarakat yang belum mengetahui, seperti ini
layanan aspirasi dan pengaduan online rakyat (LAPOR) rata-rata orang tua
dan orang yang bisa dikatakan kurang mengenal banyak tentang teknologi
rakyat (LAPOR) Kabupaten Gowa yang bisa diakses untuk dijadikan media
2. Kehandalan ( Reliability )
menunjukkan arahan yang benar kepada setiap bentuk pelayanan yang belum
bagi proses pelayanan. Jika pegawai tidak cermat dalam melayani maka akan
dari itu pegawai harus cermat dalam mengerjakan tanggung jawab khususnya
yang berkaitan dengan pelayanan agar tercipta pelayanan yang baik dan juga
melengkapi semua hal mulai dari nama pelapor, isi laporan, lokasi serta bukti
baik.
mengatakan bahwa:
“Pegawai disini saya rasa sudah cermat, karena saya pernah melapor dan
pejabat disana mengembalikan laporan lagi kepada saya karena data yang saya
masukan tidak lengkap, dan menurut saya itu adalah bentuk kecermatan
pegawai agar nanti ketika aparatur turun lapangan tidak lagi mengalami
kesalahan dalam penanganan“.(Wawancara tanggal 15 Agustus 2020).
54
Pernyataan senada juga di perkuat Indra selaku tim admin kabupaten bahwa :
keluhan maupun aspirasi berbasis lapor untuk mengisi ketentuan yang ada.
Ketentuan yang harus diisi tersebut berguna agar proses pelayanan dapat
agar komuniksi antara tim admin instansi dengan pejabat penghubung sertat
dengan tepat sasaran dan akurat tanpa terjadi kesalahpahaman antara aparatur
sehingga proses pelayanan lebih cepat dan tidak mengandalkan orang lain.
dalam bidang yang akan dipertanggung jawabkan. Hal ini bertujuan untuk
pengaduan keluhan dengan pelayanan yang tidak pernah keliru dalam menilai
handal dalam segala bidang yang tentunya berkaitan dengan pelayanan kepada
masyarakat. Hal tersebut dapat terlaksana dengan baik karena sebelum terjun
para aparatur telah mendapatkan pelatihan yang cukup melalui pelatihan dan
program diklat yang dilakukan oleh pemerintah daerah. Hal ini sesuai dengan
wawancara yang dilakukan dengan Indra selaku tim admin kabupaten yang
mengatakan bahwa :
Hal yang sama disampaikan oleh Edy selaku pejabat penghubung Dinas Sosial
dimiliki oleh tiap-tiap aparatur. Aparatur cukup handal dalam segala bidang
3. Ketanggapan (Responsiviness)
dengan cepat sesuai dengan jangka waktu yang telah dijanjikan. Kecepatan
pelayanan yang diberikan ini merupakan sikap tanggap dari pegawai dalam
berikut :
pengaduan ataupun keluhan ini yang kemudian akan ditanggapi oleh aparatur
57
yang dapat diakses selama 24 jam oleh masyarakat sebagai bentuk respon
.Seperti yang dikatakan Edy selaku pejabat penghubung Dinas Sosial bahwa:
“Tetap kita layani, ketika informasi dari admin kabupaten masuk ke OPD
khususnya Dinas Sosial maka kami langsung merespon walaupun bukan pada
jam kerja tetapi selalu diusahakan ontime, tindak lanjut yang pertama yaitu
saya selaku penghubung merespon terlebih dahulu kemudian saya
koordinasikan melalui WA ke pimpinan untuk menyampaikan bahwa ada
aduan yang masuk dengan masalah seperti ini, dan pimpinan akan cepat
memberikan informasi kepada kepala bidang yang bersangkutan”.
(Wawancara tanggal 10 Agustus 2020).
“Ya tetap kami layani walaupun itu hari ahad dan bukan jam kerja misalnya
jam kerja kami dari pukul 07:30 sampai pukul 16:00, ketika ada pengaduan
yang masuk tetap ditangani dan tetap kami tindaklanjuti”. (Wawancara
tanggal 10 Agustus 2020).
daya tanggap telah dilakukan oleh aparatur dengan baik yaitu dengan
bahkan sms selama 24 jam meskipun bukan pada jam kerja tetapi tetap
proses layanan dengan cepat dan tepat. Tepat dalam arti pegawai memberikan
yang menjadi keperluan yang dihadapi dapat terselesaikan dengan baik. Hal
bahwa :
“Intinya semua pengaduan yang masuk ke LAPOR pasti kita respon dengan
tindakan di lapangan, sampai saat ini semua yang melapor langsung ditangani
dengan cepat”. (Wawancara tanggal 11 Agustus 2020).
Hal yang sama juga disampaikan oleh Nirmala selaku pejabat penghubung
“Respontimenya itu 24 jam, ketika aduan masuk maka akan direspon dengan
cepat kemudian setelah itu kami koordinasikan aduan ke pimpinan”.
(Wawancara tanggal 6 Agustus 2020).
diberikan oleh aparatur didapatkan data fakta yang ada yaitu aparatur telah
yang cepat didukung oleh kesiapan dan kesigapan dari aparatur dalam
pengaduan yang masuk yang terkait dengan kewenangan atau urusan pemerintah
daerah. Pada tahun 2017 Laporan yang masuk sebanyak 7 laporan ini dikarenakan
Lapor pada saat itu belum tersosialisasikan sehingga masih banyak masyarakat
yang belum mengetahui mengenai adanya layanan aspirasi dan pengaduan online
rakyat (LAPOR) khusunya di Kabupaten Gowa, kemudian pada tahun 2018 masih
dengan kondisi yang sama dimana masih dalam tahap belum tersosialisai dengan
baik sehingga pengaduan yang masuk masih kurang yaitu sebanyak 26 pengaduan
layanan air minum dimana informasi yang disampaikan tidak jelas oleh pengguna
layanan. Pada tahun 2019 sudah mengalami peniungkatan jumlah laporan atau
masyarakat dan dengan adanya kebijakan atau peraturan bupati Kabupaten Gowa
2020 jumlah laporan kembali menurun ini dikarenakan penyelenggara lapor sudah
masyarakat pun berkurang, dimana jumlah laporan sebanyak 147 laporan, dengan
4. Jaminan ( Assurance )
layanan, dalam hal ini pemberi layanan memberikan jaminan tepat waktu
dalam pelayanan.
Hal ini berdasarkan wawancara yang dilakukan peneliti dengan Indra selaku
“Selama aduan yang masuk itu diverifikasi dulu oleh admin kabupaten,
aduannya itu kemana dan ditujukan untuk dinas apa dan untuk dinas sosial
semua aduan itu kami jawab sesuai dengan tenggang waktu yang diberikan. “.
(Wawancara tanggal 10 Agustus 2020).
Hal yang sama disampaikan Dian selaku pejabat penghubung PDAM yang
mengatakan bahwa :
“Untuk jaminan waktunya itu sudah sesuai dengan yang di janjikan karena
saya sebelumnya pernah melapor dan tidak membutuhkan lama menunggu
tanggapan dari pejabat lapor disana“. ( Wawancara tanggal 13 Agustus 2020).
ketepatan waktu dalam pelayanan ini sudah cukup baik hanya saja ada
63
masalahnya karena harus turun langsung kelapangan terlebih lagi untuk lokasi
yang berada jauh dari pusat kota yang membutuhkan waktu yang cukup lama
untuk menempuhnya, namun dari hal itulah kita dapat melihat usaha pemberi
layanan dalam memberi layanan sesuai dengan waktu yang telah dijanjikan.
5. Empati (Emphaty)
berkomunikasi dapat dilihat dari sarana dan prasarana yang disediakan oleh
Hal tersebut sesuai sesuai dengan pernyataan Indra selaku tim admin
aparatur kapan saja dan dimana saja yang diberikan kepada masyarakat
apabila ada masalah yang ingin diadukan dan dapat diakses dalam 24 jam
Pada tahun 2017 pengaduan yang masuk terkait masalah kesehatan sebanyak
1 laporan dengan isi laporan terkait pustu yang tidak dimaanfaatkan lagi, pada
tahun 2018 sebanyak 1 laporan dengan isi laporan terkait bantuan kesehatan, pada
tahun 2019 dengan jumlah laporan sebanyak 5 laporan dimana laporan yang
masuk salah satunya terkait pelayanan RSUD yang memprihatinkan. Pada tahun
2020 sebanyak 8 laporan yang terdiri dari pasien yang disuruh untuk membeli
66
dengan isi laporan terkait pengaduan pendaftaran siswa baru, 2 laporan pada tahun
2018 terkait guru yang malas mengajar dan guru yang meninggalkan jam sekolah
pada saat bersamaan pada jam sekolah, 9 laporan pada tahun 2019 dengan isi
kekerasan, gaji guru tidak sesuia UMR, siswa dikeluarkan paksa dsb, dan pada
tahun 2020 sebanyak 5 laporan dengan isi pengaduan anak dikeluarkan dari
Bantuan sosial, pada tahun 2017 dan 2018 tidak ada laporan yang masuk,
kemudian pada tahun 2019 meningkat menjadi 10 pengaduan yang masuk dimana
sosial dsb. Untuk tahun 2020 meningkat menjadi 24 pengaduan yang masuk
beberapa diantaranya terkait isu yang terdiri dari sebagian korban bencana belum
tidak tepat sasaran, belum terdaftar sebagai keluarga penerima manfaat dsb
Infrastruktur, pada tahun 2017 tidak ada pengaduan yang masuk, kemudian
pada tahun 2018 sebanyak 7 pengaduan dengan isi aduan yang di dominasi oleh
lampu jalan di bontonompo, perbaikan jalan di desa tamaona tombolo pao, jalanan
67
depan kampus UIN Samata belum diperbaiki dsb. Kemudian pada tahun 2020
Bencana, dimana pada tahun 2017, 2018, 2020 tidak terdapat pengaduan
yang masuk, dan hanya ada pada tahun 2019 sebanyak yaitu terkait bencana banjir
nomor kartu keluarga tidak terbaca oleh sistem bpjs, nik baru belum terdaftar, data
tidak bisa ditemukan, ktp tidak terdaftar di perbankan, nik tidak terdaftar secara
nasional, nik tidak sesuai, nik tidak terbaca, antrian pelayanan ktp dan kk
dibenahi, blangko ktp kosong, pungutan liar pengurusan ktp . untuk tahun 2018
Perizinan, untuk tahun 2017 dan 2020 tidak terdapat laporan pengaduan,
kemudian pada tahun 2018 dan 2019 sebanyak 2 laporan dimana isi pengaduan
terkait hal penertiban bangunan liar, dan juga membangun tanpa papan IMB,
Lingkungan hidup, untuk jumlah laporan pada tahun 2017 dan 2018 tidak
terdapat laporan yang masuk sedangkan untuk tahun 2019 sebanyak 18 laporan
menumpuk dan tidak adanya tempat pembuangan sampah, untuk tahun 2020
pencemaran lingkungan.
sedangkan untuk tahun 2018 sebanyak 3 laporan dan tahun 2019 sebanyak 5
laporan dimana isi pengaduan terdiri atas pengurusan akta hibah, pelayanan bea
perolehan hak atas tanah dan bangunan (Bphtb), Penetapan nilai SSPD-BPHTB,
Tanda Terima atas Permohonan Penerbitan Balik Nama SPPT PBB-P2 Tahun
2018 dsb.
Layanan air minum, pada tahun 2017 tidak terdapat pengaduan yang masuk,
sedangkan untuk tahun 2018 sebanyak 2 laporan, tahun 2019 sebanyak 19 laporan
dan tahun 2020 sebanyak 6 pengaduan dimana isi pengaduan didominasi terkait
air PDAM yang keruh dan asin , air tidak mengalir dan kadang berbau.
Ketertiban umum, pada tahun 2017 dan 2018 tidak terdapat pengaduan yang
masuk, sedangkan tahun 2019 sebanyak 11 laporan dan tahun 2020 sebanyak 6
operasional kerja. Dengan adanya lapor ini sangat memudahkan dan sangat
keluhan yang akan dilakukan sehingga masyarakat tidak perlu datang langsung ke
69
OPD terkait.
layanan aspirasi dan pengaduan online rakyat (LAPOR) yaitu sebagai berikut:
1. Faktor Pendukung
Pada setiap pelayanan tentunya harus ada hal-hal yang dapat membuat
koordinasi yang baik satu sama lain serta sumber daya manusia yang
pengelola lapor. Pernyataan ini sesuai hasil wawancara peneliti dengan Indra
Adapun hasil wawancara dengan Edy selaku pejabat penghubung dinas sosial
mengatakan bahwa :
“Kalau faktor pendukung dari pimpinan mulai dari kepala dinas, sekretaris
dinas, kepala bidang, seksi semua mendukung dan cepat memberikan
informasi ketika ada aduan yang masuk”. (Wawancara tanggal 10 Agustus
2020).
70
Nirmala bahwa :
“Kalau faktor yang mendukung menurut saya yang pertama itu wifi karena
jika jaringannya bagus maka responnya juga akan cepat kemudian kedua dari
pejabat yang bersangkutan, kalau dari pejabat cepat ditindaklanjuti maka
sebagai pejabat penghubung juga akan cepat melaporkan hal itu, tapi karena
aplikasi lapor langsung diawasi oleh pak bupati maka penanganannya itu
selalu cepat”. (Wawancara tanggal 10 Agustus 2020).
2. Faktor Penghambat
terciptanya pelayanan publik tetapi ada pula faktor yang menghambat . Salah
satu faktor yang menghambat yaitu sumber daya manusia, ketika sumber daya
pelayanan yang baik begitu pun sebaliknya . Hal ini sesuai dengan pernyataan
“Menurut saya salah satu hal yang menghambat yaitu pejabat penghubungnya,
apabila pejabat penghubung lambat menindaklanjuti, maka respontimenya
juga akan lambat”. (Wawancara tanggal 10 Agustus 2020).
Adapun faktor lain yang menghambat yaitu seperti pernyataan Indra selaku
C. Pembahasan Penelitian
bentuk barang publik maupun jasa publik yang pada prinsipnya merupakan
71
sudah berjalan baik atau tidak ini diperlukan cara untuk mengetahuinya yaitu
dengan melihat atau mengukur kualitas pelayanan yang ada pada pelayanan
publik tersebut dalam hal ini pelayanan publik berbasis layanan aspirasi dan
lingkungan, dan yang menjadi kebutuhan serta keinginan baik itu berupa
barang dan jasa yang diharapkan dapat memenuhi harapan dan kepuasan
pengguna layanan atas pelayanan yang mereka terima dengan pelayanan yang
adalah bentuk aktualisasi nyata secara fisik dapat terlihat atau digunakan oleh
yang sudah berjalan sesuai dengan harapan masyarakat dalam dimensi ini
masyarakat. .
yang diharapkan oleh masyarakat. Dapat dilihat dari pelayanan yang diberikan
dengan meminta masyarakat untuk melengkapi semua hal mulai dari nama
73
pelapor, isi laporan, lokasi serta bukti jika diperlukan dari masyarakat tersebut.
Upaya tersebut dilakukan oleh aparatur yang mengendalikan agar tidak terjadi
dapat berjalan dengan baik. Untuk keahlian pegawai dalam melakukan proses
jelas hal-hal apa saja yang perlu dilakukan dalam pelayanan publik dan sesuai
dengan harapan masyarakat ini antara lain merespon setiap pengguna layanan
tanpa mengenal waktu meskipun bukan pada jam kerja, pegawai selalu
pegawai sebab jika pelaksanaan pelayanan didasari oleh sikap ,keinginan dan
rasa kepercayaan yang tinggi kepada pengguna layanan dalam hal ini
berjalan sesuai dengan baik ini dapat dilihat dari aparatur yang
waktu dalam layanan yang memberikan rasa kepercayaan yang tinggi kepada
sudah memenuhi apa yang diharapkan oleh masyarakat dalam indikator ini
layanan.
Dalam proses pelayanan publik tidak selalu berjalan sesuai dengan yang
pegawai dalam menangani laporan yang masuk, selain faktor sumber daya
faktor penghambat lain yaitu aplikasi yang kadang bermasalah seperti eror,
76
tentu hal ini akan membutuhkan waktu sehingga masyarakat tidak meras puas
cepat, dengan hal ini pegawai pelayanan mempunyai suatu tanggung jawab
pengguna layanan yaitu berupa alat bantu komputer dan perangkatnya serta
adanya wifi sehingga proses pelayanan dapat berjalan dengan berjalan dengan
lancar.
BAB V
A. Kesimpulan
online rakyat (LAPOR) dapat dinilai dari 5 indikator yaitu bukti fisik
77
78
dengan cepat ini sudah diterapkan dan berjalan dengan baik yang
ditetapkan.
B. Saran
berikut:
laporan.
DAFTAR PUSTAKA
Anandita, N. (2016). "Elemen Sukses E–Government: Studi Kasus Layanan
Aspirasi Dan Pengaduan Online Rakyat (Lapor!) Kota Bandung."
Universitas Katolik Parahyangan, Bandung.
81
82
Wahid, Ulfi Tantri, Ruskin Azikin, Adnan Ma’ruf. (2017). Kualitas Pelayanan
Dalam Pengurusan Paspor di Kantor Imigrasi Kelas 1 Makassar. Jurnal
Administrasi Publik. 3( 3 ), hal 374-388.