Download as xlsx, pdf, or txt
Download as xlsx, pdf, or txt
You are on page 1of 146

BAB I.

KEPEMIPINAN DAN MANAJEMEN PUSKESMAS

Nama Puskesmas : Puskesmas Kedaung Barat


Jenis Puskesmas : (Rawat Jalan / Rawat Inap)
Kab./Kota : Kabupaten Tangerang
Provinsi : Banten
Tanggal SA : 22 juni 2023
Petugas : Ka.Pus

STANDAR KRITERIA ELEMEN PENILAIAN

Ditetapkan visi, misi, tujuan, dan tata


nilai Puskesmas yang menjadi acuan
dalam penyelenggaraan Puskesmas
mulai dari perencanaan, pelaksanaan
kegiatan hingga evaluasi kinerja
Puskesmas. (R)

1.1 1.1.1 a

Ditetapkan jenis-jenis pelayanan yang


disediakan berdasarkan hasil
identifikasi dan analisis sesuai
dengan ketentuan yang berlaku. (R, D,
W)

b
Rencana Lima Tahunan Puskesmas
disusun dengan melibatkan lintas
program dan lintas sector, dengan
berdasarkan pada rencana strategis
dnas kesehatan daerah kabupaten/
kota. ( R, D,W)

Rencana Usulan Kegiatan (RUK)


disusun dengan melibatkan lintas
program dan lintas sektor,
berdasarkan rencana lima tahunan
Puskesmas, hasil analisis kebutuhan
dan harapan masyarakat, dan hasil
analisis data kinerja. (R, D, W).
d

Rencana pelaksanaan kegiatan (RPK)


Puskesmas disusun bersama lintas
program sesuai dengan alokasi
anggaran yang ditetapkan oleh dinas
kesehatan daerah kabupaten/ kota.
(R, D, W)

e
Rencana pelaksanaan kegiatan
bulanan disusun sesuai dengan
rencana pelaksanaan kegiatan
tahunan serta hasil pemantauan dan
capaian kinerja bulanan. (R, D, W)

Apabila ada perubahan kebijakan


pemerintah dan/ atau pemerintah
daerah dilakukan revisi perencanaan
sesuai kebijakan yang ditetapkan. (D,
W).

Ditetapkan kebijakan tentang hak dan


1.1.2 a
kewajiban pasien (R)
Dilakukan sosialisasi tentang hak dan
kewajiban pasien serta jenis-jenis
pelayanan yang disediakan oleh
Puskesmas kepada pengguna layanan
b
dan kepada petugas dengan
menggunakan strategi komunikasi
yang ditetapkan Puskesmas (R, D, O,
W).

Dilakukan evaluasi dan tindak lanjut


kepatuhan petugas dalam
implementasi pemenuhan hak dan
kewajiban pasien, dan hasil sosialisasi
jenis-jenis pelayanan yang disediakan
oleh Puskesmas kepada pengguna
layanan (D, O, W).

Dilakukan upaya untuk memperoleh


umpan balik pengguna layanan dan
pengukuran kepuasan pasien serta
penanganan aduan/keluhan dari
pengguna layanan maupun tindak
lanjutnya yang didokumentasikan
sesuai dengan aturan yang telah
d ditetapkan dan dapat diakses oleh
publik (R, D, O, W).
Kepala Puskesmas menetapkan
penanggung jawab dan koordinator
pelayanan Puskesmas sesuai struktur
organisasi yang ditetapkan (R).

1.2 1.2.1 a

Ditetapkan kode etik perilaku yang


berlaku untuk seluruh pegawai yang
bekerja di Puskesmas serta dilakukan
evaluasi terhadap pelaksanaannya
dan dilakukan tindak lanjutnya (R, D,
W).

Terdapat kebijakan dan prosedur yang


jelas dalam pendelegasian wewenang
manajerial dari kepala Puskesmas
kepada penanggung jawab upaya, dari
penanggung jawab upaya kepada
koordinator pelayanan, dan dari
koordinator pelayanan kepada
c pelaksana kegiatan (R, D).
Ditetapkan pedoman tata naskah
Puskesmas (R).
1.2.2 a

Ditetapkan kebijakan,
pedoman/panduan, prosedur, dan
kerangka acuan untuk KMP,
penyelenggaraan UKM serta
penyelenggaraan UKP, laboratorium,
dan kefarmasian yang didasarkan
pada ketentuan peraturan perundang-
b undangan dan/atau berbasis bukti
ilmiah terkini (R, W).

Dilakukan pengendalian, penataan,


dan distribusi dokumen sesuai dengan
prosedur yang telah ditetapkan (R, D,
O, W).

Ditetapkan indikator kinerja


pembinaan jaringan pelayanan dan
1.2.3 a jejaring Puskesmas (R).
Dilakukan identifikasi jaringan
pelayanan dan jejaring di wilayah
kerja Puskesmas untuk optimalisasi
b koordinasi dan/atau rujukan di
bidang upaya kesehatan (D).

Disusun dan dilaksanakan program


pembinaan terhadap jaringan
pelayanan dan jejaring Puskesmas
dalam rangka mencapai indikator
kinerja pembinaan dengan jadwal dan
penanggung jawab yang jelas (R, D,
W).
c

Dilakukan evaluasi dan tindak lanjut


terhadap pencapaian indikator kinerja
pembinaan jaringan pelayanan dan
jejaring Puskesmas (D).
d
Dilaksanakan pengumpulan,
penyimpanan, analisis data, dan
pelaporan serta distribusi informasi
sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan terkait sistem
informasi Puskesmas (R, D, W).

1.2.4 a

Dilakukan evaluasi dan tindak lanjut


terhadap penyelenggaraan sistem
informasi Puskesmas secara periodik
(D, W).

Terdapat informasi pencapaian kinerja


Puskesmas melalui sistem informasi
Puskesmas (D, O).

c
Puskesmas mempunyai prosedur
pelaporan dan penyelesaian bila
terjadi dilema etik dalam pelayanan
UKP dan pelayanan UKM (R).
1.2.5 1

Dilaksanakan pelaporan apabila


terjadi dilema etik dalam pelayanan
UKP dan pelayanan UKM (D, W).
2

Terdapat bukti bahwa pimpinan


dan/atau pegawai Puskesmas
mendukung penyelesaian dilema etik
dalam pelayanan UKP dan pelayanan
UKM dan telah dilaksanakan sesuai
regulasi (D, W).
3

Dilakukan analisis jabatan dan


analisis beban kerja sesuai kebutuhan
pelayanan dan ketentuan peraturan
perundang-undangan (D, W).

1.3 1.3.1 a
Disusun peta jabatan, uraian jabatan
dan kebutuhan tenaga berdasar hasil
analisis jabatan dan hasil analisis
beban kerja (D, W).

Dilakukan upaya untuk pemenuhan


kebutuhan tenaga baik dari jenis,
jumlah maupun kompetensi sesuai
dengan peta jabatan dan hasil analisis
c beban kerja (D, W).

Terdapat bukti Puskesmas


mengusulkan kredensial dan/atau
rekredensial tenaga kesehatan kepada
tim kredensial dinas kesehatan daerah
kabupaten/kota dan dilakukan tindak
lanjut terhadap hasil kredensial
dan/atau rekredensial sesuai
ketentuan yang berlaku (D, W).
d

Ada penetapan uraian tugas yang


berisi tugas pokok dan tugas
tambahan untuk setiap pegawai (R).
1.3.2 a
Ditetapkan indikator penilaian kinerja
pegawai (R).

Dilakukan penilaian kinerja pegawai


minimal setahun sekali dan tindak
lanjutnya untuk upaya perbaikan
sesuai dengan mekanisme yang telah
ditetapkan (R, D, W).

Ditetapkan indikator dan mekanisme


survei kepuasan pegawai terhadap
penyelenggaraan KMP, UKM, UKP,
laboratorium, dan kefarmasian serta
d kinerja pelayanan Puskesmas (R).
Dilakukan pengumpulan data, analisis
dan upaya perbaikan dalam rangka
meningkatkan kepuasan pegawai
sesuai kerangka acuan (R, D, W).

Tersedia informasi mengenai peluang


untuk meningkatkan kompetensi bagi
semua tenaga yang ada di Puskesmas
(D).
1.3.3 a

Ada dukungan dari manajemen bagi


semua tenaga yang ada di Puskesmas
untuk memanfaatkan peluang
tersebut (R, W).

Jika ada tenaga yang mengikuti


peningkatan kompetensi, dilakukan
evaluasi penerapan terhadap hasil
peningkatan kompetensi tersebut di
tempat kerja (R, D, W).

c
Ditetapkan dan tersedia isi dokumen
kepegawaian yang lengkap dan
mutakhir untuk tiap pegawai yang
bekerja di Pukesmas, serta terpelihara
sesuai dengan prosedur yang telah
ditetapkan (R, D, O, W).

1.3.4 a

Dilakukan evaluasi dan tindak lanjut


secara periodik terhadap kelengkapan
dan pemutakhiran dokumen
kepegawaian (D, W).

Orientasi pegawai dilaksanakan sesuai


kerangka acuan yang disusun (R, D,
W).

1.3.5 a

Dilakukan evaluasi dan tindak lanjut


terhadap pelaksanaan orientasi
pegawai (D, W).

b
Ditetapkan petugas yang bertanggung
jawab terhadap program K3 dan
program K3 Puskesmas serta
dilakukan evaluasi terhadap
pelaksanaan program K3 (R, D, W).

1.3.6 a

Dilakukan pemeriksaan kesehatan


secara berkala terhadap pegawai
untuk menjaga kesehatan pegawai
sesuai dengan program yang telah
ditetapkan oleh kepala Puskesmas (R,
D, W).
b

Ada program dan pelaksanaan


imunisasi bagi pegawai sesuai dengan
tingkat risiko dalam pelayanan (R, D,
W).

c
Apabila ada pegawai yang terpapar
penyakit infeksi, kekerasan, atau
cedera akibat kerja, dilakukan
konseling dan tindak lanjutnya (D, W).

Terdapat petugas yang bertanggung


jawab dalam MFK serta tersedia
program MFK yang ditetapkan setiap
tahun berdasarkan identifikasi risiko
(R).

1.4 1.4.1 a

Puskesmas menyediakan akses yang


mudah dan aman bagi pengguna
layanan dengan keterbatasan fisik (O,
W).

b
Dilakukan identifikasi terhadap area-
area berisiko (D, W).

Disusun daftar risiko (risk register)


yang mencakup seluruh lingkup
program MFK (D).
d

Dilakukan evaluasi dan tindak lanjut


per triwulan terhadap pelaksanaan
program MFK (D).

Dilakukan identifikasi terhadap


pengunjung, petugas dan pekerja alih
daya (outsourcing) (R, O, W).

1.4.2 a
Dilakukan inspeksi fasilitas secara
berkala yang meliputi bangunan,
prasarana dan peralatan (R, D, O, W).

Dilakukan simulasi terhadap kode


darurat secara berkala (D, O, W, S).

c
Dilakukan pemantauan terhadap
pekerjaan konstruksi terkait
keamanan dan pencegahan
penyebaran infeksi (D, O, W).

Dilakukan inventarisasi B3 dan


limbah B3 (D).

1.4.3 a

Dilaksanakan manajemen B3 dan


limbah B3 (R, D, W).

Tersedia IPAL sesuai dengan


ketentuan peraturan perundang-
undangan (D, O, W).
c
Apabila terdapat tumpahan dan/atau
paparan/pajanan B3 dan/atau limbah
B3, dilakukan penanganan awal,
pelaporan, analisis, dan tindak
lanjutnya (D, O, W).

Dilakukan identifikasi risiko terjadinya


bencana internal dan eksternal sesuai
dengan letak geografis Puskesmas dan
akibatnya terhadap pelayanan (D).
1.4.4 a

Dilaksanakan manajemen
kedaruratan dan bencana (D, W).

b
Dilakukan simulasi dan evaluasi
tahunan terhadap manajemen
kedaruratan dan bencana yang telah
disusun, dan dilanjutkan dengan
debriefing setiap selesai simulasi. (D,
W).
c

Dilakukan perbaikan terhadap


manajemen kedaruratan dan bencana
sesuai hasil simulasi dan evaluasi
tahunan. (D).
d

Dilakukan manajemen pengamanan


kebakaran (D, O, W).

1.4.5 a

Dilakukan inspeksi, pengujian dan


pemeliharaan terhadap alat deteksi
dini, alarm, jalur evakuasi, serta
keberfungsian alat pemadam api (D,
O).
b
Dilakukan simulasi dan evaluasi
tahunan terhadap manajemen
pengamanan kebakaran (D, W, S).

Ditetapkan kebijakan larangan


merokok bagi petugas, pengguna
layanan, dan pengunjung di area
Puskesmas (R, O, W).

Dilakukan inventarisasi alat


kesehatan sesuai dengan ASPAK (D).

1.4.6 a

Dilakukan pemenuhan kompetensi


bagi staf dalam mengoperasikan alat
kesehatan tertentu (D, W).

b
Dilakukan pemeliharaan dan kalibrasi
terhadap alat kesehatan secara
periodik (R, D, O, W).

Dilakukan inventarisasi sistem utilitas


sesuai dengan ASPAK (D).
1.4.7 a

Dilaksanakan manajemen sistem


utilitas dan sistem penunjang lainnya
(R, D).
b

Sumber air, listrik, dan gas medik


beserta cadangannya tersedia
selama 7 hari 24 jam untuk pelayanan
di Puskesmas (O).
c

Ada rencana pendidikan manajemen


fasilitas dan keselamatan bagi petugas
(R).
1.4.8 a
Dilakukan pemenuhan pendidikan
manajemen fasilitas dan keselamatan
bagi petugas sesuai rencana (D, W).

Dilakukan evaluasi dan tindak lanjut


perbaikan pelaksanaan pemenuhan
pendidikan manajemen fasilitas dan
keselamatan bagi petugas (D, W).

Ditetapkan kebijakan dan prosedur


manajemen keuangan dalam
pelaksanaan pelayanan Puskesmas
serta petugas pengelola keuangan
1.5 1.5.1 a Puskesmas dengan kejelasan tugas,
tanggung jawab, dan wewenang (R).

Dilaksanakan pengelolaan keuangan


sesuai dengan kebijakan dan prosedur
manajemen keuangan yang telah
ditetapkan (D, O, W).

b
Ditetapkan indikator kinerja
Puskesmas sesuai dengan jenis-jenis
pelayanan yang disediakan dan
kebijakan pemerintah pusat dan
1.6 1.6.1 a daerah (R).

Dilakukan pengawasan, pengendalian,


dan penilaian terhadap kinerja
Puskesmas secara periodik sesuai
dengan kebijakan dan prosedur yang
ditetapkan, dan hasilnya
diumpanbalikkan kepada lintas
program dan lintas sektor (R, D, W).

Dilakukan evaluasi dan tindak lanjut


terhadap hasil pengawasan,
pengendalian, dan penilaian kinerja
terhadap target yang ditetapkan dan
hasil kaji banding dengan Puskesmas
lain (D, W).

c
Dilakukan analisis terhadap hasil
pengawasan, pengendalian, dan
penilaian kinerja untuk digunakan
dalam perencanaan kegiatan masing-
masing upaya Puskesmas, dan untuk
perencanaan Puskesmas (D, W).

Hasil pengawasan dan pengendalian


dalam bentuk perbaikan kinerja
disediakan dan digunakan sebagai
dasar untuk memperbaiki kinerja
pelaksanaan kegiatan Puskesmas dan
revisi rencana pelaksanaan kegiatan
bulanan (D, W).
e

Hasil pengawasan, pengendalian, dan


penilaian kinerja dibuat dalam bentuk
laporan penilaian kinerja Puskesmas
(PKP), serta upaya perbaikan kinerja
f dilaporkan kepada dinas kesehatan
daerah kabupaten/kota (D).
Dilakukan lokakarya mini bulanan
dan triwulanan secara konsisten dan
periodik untuk mengomunikasikan,
mengoordinasikan, dan
mengintegrasikan upaya-upaya
Puskesmas (D, W).
1.6.2 a

Dilakukan pembahasan permasalahan


dan hambatan dalam pelaksanaan
kegiatan, serta rekomendasi tindak
lanjut dalam lokakarya mini bulanan
dan triwulanan (D, W).

Dilakukan tindak lanjut terhadap


rekomendasi lokakarya mini bulanan
dan triwulanan dalam bentuk
perbaikan pelaksanaan kegiatan (D,
W).
c

Kepala Puskesmas membentuk tim


audit internal dengan uraian tugas,
wewenang, dan tanggung jawab yang
jelas (R).
1.6.3 a
Disusun rencana program audit
internal tahunan yang dilengkapi
kerangka acuan dan dilakukan
kegiatan audit internal sesuai dengan
rencana yang telah disusun (R, D, W).

Ada laporan dan umpan balik hasil


audit internal kepada kepala
Puskesmas, tim mutu, pihak yang
diaudit dan unit terkait (D, W).

Tindak lanjut dilakukan terhadap


temuan dan rekomendasi dari hasil
audit internal, baik oleh kepala
Puskesmas, penanggung jawab
maupun pelaksana (D, W).
d

Kepala Puskesmas bersama dengan


tim mutu merencanakan pertemuan
tinjauan manajemen dan pertemuan
tinjauan manajemen tersebut
dilakukan dengan agenda
sebagaimana tercantum dalam pokok
pikiran (D, W).
e
Rekomendasi hasil pertemuan
tinjauan manajemen ditindaklanjuti
dan dievaluasi (D, W).

Terdapat penetapan organisasi


Puskesmas sesuai dengan ketentuan
peraturan perundang-undangan (R).

1.7 1.7.1 a

Dinas kesehatan daerah


kabupaten/kota menetapkan
kebijakan dan jadwal pembinaan
terpadu Puskesmas secara periodik (R,
b D, W).

Ada bukti bahwa dinas kesehatan


daerah kabupaten/ kota
melaksanakan pembinaan secara
terpadu melalui TPCB sesuai
ketentuan, kepada Puskesmas secara
periodik, termasuk jika terdapat
c pembinaan teknis sesuai dengan
pedoman (D, W).
Ada bukti bahwa TPCB
menyampaikan hasil pembinaan,
termasuk jika ada hasil pembinaan
teknis oleh masing-masing bagian di
dinas kesehatan, kepada kepala dinas
kesehatan daerah kabupaten/kota
dan memberikan umpan balik kepada
Puskesmas (D, W).
d

Ada bukti bahwa TPCB melakukan


pendampingan penyusunan rencana
usulan kegiatan dan rencana
pelaksanaan kegiatan Puskesmas,
yang mengacu pada rencana lima
tahunan Puskesmas (R, D, W).

e
Ada bukti bahwa TPCB
menindaklanjuti hasil pelaksanaan
lokakarya mini dan pertemuan
tinjauan manajemen Puskesmas yang
menjadi kewenangannya dalam
rangka membantu menyelesaikan
masalah kesehatan yang tidak bisa
f diselesaikan di tingkat Puskesmas (D,
W).

Ada bukti TPCB melakukan verifikasi


dan memberikan umpan balik hasil
pemantauan dan evaluasi
penyelenggaraan pelayanan di
Puskesmas secara berkala (D, W).
g

Puskesmas menerima dan


menindaklanjuti umpan balik hasil
pembinaan dan evaluasi kinerja oleh
TPCB (D, W)

h
SKOR RDOWS

SK tentang Penetapan Visi, Misi, Tujuan, dan


Tata Nilai Puskesmas.
Catatan:
Jika kebijakan daerah menyatakan
bahwapenetapan visi dan misi oleh Kepala
daerah, maka Kelapa Puskesmas hany
menetapkan tujuan dan tata nilai.
10

1) SK tentang Jenis-jenis Pelayanan Puskesmas


2) Hasil identifikasi dan
analisis yang mendasari penetapan jenis-jenis
pelayanan khususnya untuk jenis pelayanan
yang bersifat pengembangan, baik UKM
maupun UKP.
Wawancara Kepala Puskesmas dan KTU:
10 penggalian informasi terkait proses identifikasi
dan analisis yang mendasari penetapan jenis-
jenis pelayanan.
1) Rencana lima tahunan Puskesmas
2) Bukti pertemuan
penyusunan rencana lima tahunan bersama
lintas program dan lintas sektor: daftar hadir,
notula, foto kegiatan (berlaku untuk rencana
lima tahunan yang disusun dalam 2 tahun
terakhir dari saat survei akreditasi
10 dilaksanakan.) Wawancara
dengan Kepala Puskesmas, KTU, Tim
Manajemen Puskesmas: penggalian informasi
terkait proses penyuaunan rencana lima
tahunan

1) Rencanan usulan kegiatan (RUK) tahun n


(dan n+1 disesuaikan dengan saat
dilangsungkannya survei akreditasi)

2) Rencana lima tahunan Puskesmas


3) Hasil analisis
kebutuhan dan harapan masyrakat
10 4) Bukti pertemuan penyusunan RUK
bersama lintas program dan lintas sektor,
(minimal daftar hadir, notula, foto).
Wawancara: Kepala Puskesmas,
KTU dan tim manajemen Puskesmas :
penggalian informasi terkait proses penyusunan
RUK

1) Rencana Pelaksanaan Kegiatan (RPK)


Tahunan, tahun n. 2) Bukti
pertemuan penyusunan RPK bersama Lintas
program, minimal melampirkan daftar hadir
dan notula yang disertai dengan foto
kegiatan. Wawancara: Ka
Puskeskasmas, Ka TU, Tim manajemen
10 Puskesmas tentang penyusunanan RPK
Tahunan.
1). Rencana Pelelaksanaan Kegiatan (RPK)
Bulanan. 2). Hasil pemantauan capaian
kinerja bulanan. 3) Bukti
pertemuan penyusuanan RPK bulanan minimal
melampirkan daftar hadir dan notula yg disertai
foto keg. Wawancara: kepala Puskesmas,
KTU, Tim manajemen Puskesmas: penggalian
10 informasi terkait proses penyusunan RPK
bulanan.

1) Rencana Lima tahunan dan/atau


Rencana Pelaksanaan Kegiatan (RPK) revisi.
2)Bukti
penyusunan revisi
perencanaan, minimal melampirkan daftar
hadir dan notula yang diserta dengan foto
kegiatan. Wawancara Kepala
10 Puskesmas, KTU, dan tim manajemen
Puskesmas:
penggalian informasi terkait proses revisi
perencanaan

SK ttg penetapan Hak dan Kewajiban pasien

10
1) SK ttg Media Komunikasi dan Koordinasi.
2) Bukti sosialisasi
jenis-jenis pelayanan Puskesmas, sesuai
dengan media komunikasi yang ditetapkan.
3) Pengamatan surveior thd :
1. Media informasi
tentang hak dan kewajiban pasien.
10 2. Media
informasi tentang jenis-
jenis pelayanan Puskesmas.
Wawancara:
KTU, PJ UKM dan PJ UKP:
penggalian informasi terkait proses
sosialisasi jenis-jenis pelayanan Puskesmas.

1) Bukti hasil evaluasi kepatuhan petugas


dalam implementasi hak dan kewajiban pasien
serta rencana tindak lanjutnya.
2) Bukti evaluasi hasil sosialisasi jenis-jenis
pelayanan Puskesmas serta rencana tindak
lanjutnya. 3) Bukti Tindak lanjutnya.
Pengamatan surveior thd kepatuhan petugas
dalam implementasi pemenuhan hak
Wawancara:
1). PJ UKP: penggalian informasi terkait
0 evaluasi kepatuhan petugas dalam
implementasi hak dan kewajiban pasien dan
tindak lanjutnya.

2). KTU, PJ UKM dan PJ UKP:


penggalian informasi terkait proses evaluasi
hasil sosialisasi jenis-jenis pelayanan
Puskesmas serta tindak lanjutnya.

1) SK tentang Pengelolaan Umpan


Balik dari Pengguna Layanan.
2)SOP Pengelolaan Umpan Balik dari Pengguna
Layanan.
3)SOP Pengukuran Kepuasan Pasien.
4)SOP Penanganan Aduan/Keluhan dari
Pengguna Layanan.
5 5) Bukti umpan balik pengguna layanan
yang diperoleh secara berkala tindak
lanjutnya.
6) Bukti pengukuran kepuasan pasien
(termasuk dapat
menggunakan pengukuran INM Kepuasan
Pasien) dan tindak lanjutnya.
7) Bukti penanganan aduan/keluhan dari
pengguna layanan dan tindak lanjutnya.
Pengamatan surveior: terhadap
bentuk dan proses upaya memperoleh umpan
balik pengguna layanan,
pengukuran kepuasan pasien serta
penanganan aduan/keluhan dari pengguna
layanan dan tindak lanjutnya. Surveior
SK tentang Penetapan Penanggung Jawab dan
Koordinator Pelayanan.

1) SK tentang Penetapan Kode


Etik Perilaku Pegawai Puskesmas.
Catatan: tata nilai budaya keselamatan dapat
menjadi bagian dari kode etik perilaku.
2) Hasil evaluasi pelaksanaan
kode
etik perilaku pegawai.
Catatan: terintegrasi dengan penilaian kinerja
pegawai.
5 3). Tindak lanjut hasil evaluasi pelaksanaan
kode etik perilaku. Wawancara.
Kepala
Puskesmas, KTU dan para PJ:
penggalian informasi terkait proses dan hasil
evaluasi pelaksanaan kode etik perilaku
pegawai serta tindak lanjutnya.

1) SK tentang Pendelegasian Wewenang


Manajerial.
Catatan:
SK Pendelegasian Wewenang Manajerial dapat
terintegrasi dengan SK Pendelegasian
Wewenang Klinis.
2) SOP tentang Pendelegasian Wewenang
10 Manajerial. 3) Surat pendelegasian
wewenang manajerial, jika ada pendelegasian
wewenang manajerial.
1. Pedoman Tata
Naskah Puskesmas
10

1) SK pedoman/panduan, SOP, kerangka


acuan kegiatan KMP.
2) SK, pedoman/panduan, SOP, kerangka
acuan kegiatan penyelenggaraan UKM.
3). SK, pedoman/panduan, SOP, kerangka
acuan kegiatan penyelenggaraan UKP,
kefarmasian dan laboratorium.
10 Wawancara: KTU dan
penanggung jawab upaya:
penggalian informasi terkait proses
penyusunan dokumen regulasi.

1) SOP tentang Pengendalian Dokumen.


2) SOP tentang Penataan Dokumen
3) SOP tentang Distribusi
Dokumen.
Catatan:
yang dimaksud. dengan dokumen
adalah dokumen internal dan dokumen
eksternal. 4) Bukti
pengendalian dan distribusi dokumen: bukti
penomoran regulasi internal, rekapitulasi
distribusi dokumen, bukti distribusi
10 dokumen.
Pengamatan surveior terhadap pengendalian,
penataan, dan distribusi dokumen.
Wawancara: KTU dan petugas
yang ditunjuk untuk pengendalian dokumen:
penggalian informasi terkait proses
pengendalian, penataan, dan distribusi
dokumen.

1. SK tentang Indikator Kinerja Pembinaan


Jaringan Pelayanan dan Jejaring Puskesmas.
10
Daftar identifikasi jaringan pelayanan dan
jejaring
Puskesmas.
10

1) Kerangka acuan
kegiatan pembinaan terhadap jaringan
pelayanan dan jejaring Puskesmas.
2) Jadwal pembinaan
jaringan pelayanan
dan jejaring Puskesmas.
3) Laporan pelaksanaan pembinaan terhadap
5 jaringan pelayanan dan jejaring Puskesmas.
Catatan:
data dukung bukti pelaksanaan
pembinaan disesuaikan dengan jenis kegiatan
yang dilakukan, misalnya pembinaan dalam
bentuk pertemuan minimal berupa daftar
hadir dan notula yang diserta dengan foto
kegiatan.
Wawancara PJ Jaringan
1) Hasil evaluasi
Pelayanan dan terhadap indikator kinerja
pembinaan jaringan pelayanan dan jejaring
Jejaring Puskesmas:
Puskesmas.
penggalian informasi terkait program,
2) Bukti hasil tindak
pelaksanaan, lanjut.
evaluasi, dan tindak lanjutnya
0 terhadap pembinaan jaringan pelayanan dan
jejaring Puskesmas.
1) SK tentang Pengumpulan, Penyimpanan,
dan Analisis Data serta Pelaporan dan
Distribusi Informasi.
2) SOP tentang Pengumpulan dan
Penyimpanan Laporan.
3) SOP tentang Analisis Data.
4) SOP tentang Pelaporan dan
Distribusi Informasi.
Catatan:
Jika menggunakan sistem informasi, maka SOP
poin 2 dan poin 4 menyesuaikan.
5) Bukti pengumpulan dan penyimpanan
laporan.
6) Bukti analisis data.
7) Bukti pelaporan dan distribusi informasi.
10 Catatan:
Jika menggunakan sistem informasi, maka
bukti pelaksanaan poin 5
dan poin 7 menyesuaikan.
Wawancara: KTU, para PJ, para
Koordinator Pelayanan dan
Pelaksana Kegiatan:
penggalian informasi terkait proses
pengumpulan, penyimpanan, dan analisis data
serta pelaporan dan distribusi informasi.

1) Bukti evaluasi penyelenggaraan Sistem


Informasi Puskesmas.
2. Bukti hasil tindak lanjut. Wawancara: KTU
dan petugas
Sistem Informasi Puskesmas: penggalian
0 informasi terkait proses dan hasil evaluasi
serta tindak lanjut penyelenggaraan Sistem
Informasi Puskesmas.

1. Bukti pencapaian
kinerja Puskesmas sesuai dengan sistem
informasi yang digunakan. Pengamatan
surveior terhadap penyajian informasi
0 pencapaian kinerja Puskesmas.
1. SOP tentang
Pelaporan dan Penyelesaian Dilema Etik.

10

1. Bukti pelaporan dilema etik.


Wawancara: Kepala Puskesmas:
penggalian informasi terkait
dilema etik yang pernah terjadi dan
5
pelaksanaan pelaporannya.

1) Bukti dukungan kepala dan/atau pegawai


Puskesmas dalam penanganan/penyelesaian
dilema etik.
Wawancara:Kepala Puskesmas:
penggalian informasi terkait proses
penanganan terhadap dilema etik yang pernah
5 terjadi dan bentuk
dukungan kepala dan/atau pegawai Puskesmas
dalam penanganan/penyelesaiannya.

1). Bukti analisis.jabatan.


2) Bukti analisis beban kerja.
3) Bukti pelaksanaan analisis, minimal daftar
hadir dan notula yang diserta dengan foto
kegiatan. Wawancara: Kepala Puskesmas dan
KTU:
5
penggalian informasi terkait proses analisis
jabatan dan analisis beban kerja.
1. Dokumen peta
jabatan, uraian jabatan, dan dokumen
kebutuhan tenaga. Wawancara: Kepala
Puskesmas dan KTU:
penggalian informasi terkait
5 proses penyusunan peta jabatan dan uraian
jabatan serta kebutuhan tenaga.

1. Bukti upaya
pemenuhan tenaga.
Wawancara Kepala
Puskesmas dan KTU:
5 penggalian informasi terkait proses
pemenuhan tenaga dan hasilnya.

1) Surat permohonan
kredensial dan/atau rekredensial.
2) Surat penugasan klinis yang merujuk pada
penetapan kewenangan klinis dari tim
kredensial dinas kesehatan. daerah
kabupaten/kota
3. Bukti tindak lanjut terhadap hasil
kredensial dan/atau rekredensial (sesuai
petunjuk teknis kredensial tenaga kesehatan
5 di puskesmas). Wwawncara:
KepalaPuskesmas:
penggalian informasi terkait proses, hasil, dan
tindak lanjut kredensial
dan/atau rekredensial tenaga kesehatan.

1. SK tentang Penetapan Uraian Tugas Pegawai.

10
1). SK tentang Penetapan Indikator Penilaian
Kinerja Pegawai.

1. SOP tentang Penilaian Kinerja Pegawai.


2). Hasil penilaian
kinerja pegawai.
3) Bukti tindak lanjut terhadap hasil penilaian
kinerja pegawai. Wawancara: KTU:
penggalian informasi terkait proses
pelaksanaan, hasil dan tindak lanjut penilaian
5 kinerja pegawai.

1) SK tentang Penetapan Indikator Kepuasan


Pegawai.
2) SOP tentang Survei Kepuasan Pegawai.

5
1) Kerangka acuan kegiatan survei kepuasan
pegawai. 2) Jadwal
pelaksanaan survei kepuasan pegawai
3) Instrumen survei kepuasan
pegawai.
4) Bukti pengumpulan data dan analisis hasil
survei kepuasan pegawai.
5 5) Bukti upaya perbaikan.
Wawancara: KTU:
penggalian informasi terkait proses
pengumpulan data, analisis hasil survei
kepuasan pegawai, dan upaya perbaikannya.

1. Bukti informasi peluang peningkatan


kompetensi pegawai.

1. RUK yang mencantumkan kegiatan


peningkatan kompetensi pegawai.
Wawancara: Kepala
Puskesmas, KTU:
penggalian informasi terkait bentuk dukungan
0 dalam peningkatan kompetensi pegawai.

1) SOP tentang Penerapan Hasil Peningkatan


Kompetensi Pegawai. 2) Bukti
pelaksanaan kegiatan peningkatan kompetensi
yang
dilakukan oleh pegawai.
3). Hasil evaluasi terhadap hasil peningkatan
kompetensi yang
5 diikuti pegawai.
Wawancara: KTU dan pegawai
yang mengikuti peningkatan kompetensi:

penggalian informasi terkait proses dan hasil


evaluasi terhadap hasil peningkatan
kompetensi yang diikuti pegawai.
1) SK tentang Kelengkapan Isi
Dokumen Kepegawaian.
2) SOP tentang Pengumpulan
Dokumen Kepegawaian. 3)
Dokumen kepegawaian tiap pegawai.
Catatan: dokumen
kepegawaian dapat
10 dalam bentuk cetak dan/atau digital.
Pengamatan
surveior terhadap
dokumen kepegawaian tiap pegawai serta
kesesuaian kelengkapan dan kemutakhiran
isinya.
Wawancara: KTU:
penggalian informasi terkait proses
pengumpulan dan pengelolaan dokumen
1) Bukti evaluasi terhadap kelengkapan dan
kepegawaian.
pemutakhiran data kepegawaian.
2) Bukti tindak lanjut terhadap hasil evaluasi
kelengkapan dan pemutakhiran data
kepegawaian. Wawancara: KTU:
5 penggalian informasi terkait proses dan hasil
evaluasi kelengkapan dan pemutakhiran data
kepegawaian serta tindak lanjutnya

1) Kerangka acuan kegiatan orientasi pegawai.


2). Bukti pelaksanaan
kegiatan orientasi pegawai
Wawancara: KTU dan pegawai yang mengikuti
orientasi:
10 penggalian informasi terkait proses
pelaksanaan kegiatan orientasi pegawai baru
dan pegawai alih tugas.

1) Bukti evaluasi pelaksanaan kegiatan


orientasi pegawai.
2) Bukti tindak lanjut terhadap hasil evaluasi
pelaksanaan kegiatan orientasi pegawai.
wawancara: KTU:
10 penggalian informasi terkait hasil evaluasi
pelaksanaan kegiatan orientasi pegawai baru
dan pegawai alih tugas serta tindak lanjutnya.
1) SK tentang penetapan koordinator atau tim
K3 yang terintegrasi dengan SK Penanggung
Jawab dan Koordinator Pelayanan pada
Kriteria 1.2.1.
2) SK tentang penetapan program K3 yang
terintegrasi dengan SK Jenis Pelayanan pada
Kriteria 1.1.1.
5 3) Dokumen program K3.
4) Bukti evaluasi program K3.
Wawancara: Koordinator atau Tim K3:
penggalian informasi terkait pelaksanaan
program-program K3 dan hasil evaluasinya.

1. RUK dan RPK yang


mencantumkan kegiatan pemeriksaan
kesehatan berkala bagi pegawai.
2) Bukti hasil pemeriksaan berkala
kesehatan pegawai.
Wawancara : Koordinator atau
5 Tim K3:
penggalian informasi terkait proses
pelaksanaan pemeriksaan berkala kesehatan
pegawai.

1) RUK dan RPK yang


mencantumkan kegiatan imunisasi bagi
pegwai 2)
Dokumen analisis tingkat risiko pelayanan.
3) Bukti pelaksanaan imunisasi bagi pegawai.
Wawancara:
0 Koordinator atau
Tim K3:
penggalian informasi terkait proses
pelaksanaan imunisasi bagi pegawai.
1).Bukti pelaksanaan konseling terhadap
pegawai.
2) Bukti tindak lanjut hasil
konseling terhadap pegawai.
Wawancara: Koordinator atau
Tim K3:
penggalian informasi terkait proses
5 pelaksanaan konseling bagi pegawai dan
tindak lanjutnya.

1) SK penetapan penanggung jawab MFK yang


terintegrasi dengan SK penanggung jawab
pada kriteria 1.2.1
2) SK penetapan program MFK yang
terintegrasi dengan SK Jenis-Jenis Pelayanan
pada Kriteria 1.1.1

10

Pengamatan surveior terhadap pengaturan


ruang yang aman apakah mengakomodasi
Pengguna layanan yang dengan keterbatasan
fisik seperti menyediakan hendrel pegangan
tangan pada kamar mandi, jalur kursi roda dll
Wawancara:
PJ mutu,
5 koordinator MFK dan pasien:
penggalian informasi tentang akses layanan
yang mudah dan
aman bagi pengguna yang keterbatasan fisik
1. Bukti identifikasi terhadap area beresiko
pada keselamatan dan keamanan fasilitas
Wawancara: PJ
mutu, koordinator MFK
10 penggalian informasi terkait dasar penetapan
area beresiko pada keselamatan dan
keamanan fasilitas

1) Daftar risiko (risk register) program MFK.


Catatan: terintegrasi dengan daftar risiko
pada program
5 manajemen risiko.

1) Bukti evaluasi dari pelaksanaan program


MFK
2) Bukti hasil tindak lanjut dari pelaksanaan
evaluasi program MFK.
0 Catatan:
Pemenuhan huruf d) meliputi angka (1) sampai
dengan angka
(7) sesuai pada pokok pikiran

1. SOP identifikasi pengunjung, petugas dan


pekerja alih daya. Pengamatan surveior
terkait identifikasi kepada pengunjung,
petugas dan pekerja alih daya sesuai dengan
regulasi yang ditetapkan Puskesmas
Petugas,
0 Wawancara: pengunjung dan pekerja alih daya:
penggalian informasi terkait
pelaksanaan identifikasi pengunjung, petugas
dan pekerja alih daya
1) SOP inspeksi fasilitas
2). Bukti hasil inspeksi fasilitas
sesuai dengan regulasi yang ditetapkan di
Puskesmas
Pengamatan surveior terkait
hasil pemeliharaan fasilitas termasuk
penyediaan mendukung keamanan dan
fasilitas seperti penyediaan closed circuit
television (CCTV), alarm, alat pemadam api
5 ringan (APAR), jalur evakuasi, titik kumpul,
rambu-rambu mengenai keselamatan dan
tanda-tanda pintu darurat.
Wawancara: Koordinator MFK
Penggalian informasi terkait pelaksanaan
pemeliharaan fasilitas yang ada di Puskesmas

1) Bukti hasil simulasi terhadap kode


darurat (kode merah dan kode biru)
minimal melampirkan daftar hadir dan
foto2 kegiatan simulasi.
Catatan: khusus untuk
simulasi kode biru minimal berupa
pemberian Bantuan Hidup Dasar (BHD).
Pengamatan surveior
terhadap kode darurat yang ditetapkan
dan diterapkan di Puskesmas
10 Wawancara: Petugas Puskesmas:
penggalian informasi terkait dengan
pelaksanaan kode darurat yang di
tetapkan oleh Puskesmas
Simulasi: Surveior meminta
petugas untuk melakukan simulasi kode
darurat (kode merah dan kode biru) yang
ditetapkan oleh Puskesmas
1) Dokumen ICRA bangunan (jika ada renovasi
bangunan) yang dilakukan oleh Tim PPI
bekerja sama dengan Tim MFK serta dengan
multidisplin lainnya Pengamatan
surveior terhadap:
Hasil pelaksanaan ICRA bangunan (jika ada
renovasi bangunan) Wawancara:
5 Koordinator PPI
dan Koordinator MFK:
penggalian informasi terkait dengan
penyusunan ICRA bangunan (jika dilakukan
renovasi bangunan)

1. Daftar
inventarisasi B3 dan limbah B3

10

1) SOP Pengelolaan Limbah B3 di Puskesmas


2) Bukti
pelaksanaan program manajemen B3 dan
limbah B3 yang meliputi (huruf (a) sampai
dengan huruf (f) sesuai pada pokok pikiran
angka (2)
kriteria 1.4.1)
10 Wawancara: Petugas yang
bertanggung jawab terhadap pengelolaan B3
dan limbah B3:

penggalian informasi terkait proses


pengelolaan B3 dan limbah B3

1) Izin IPAL
Pengamatan surveior terhadap penyediaan IPAL
sesuai dengan surat izin
5
1) Bukti dilakukan penanganan awal oleh
petugas.
Bukti hasil pelaporan dan hasil analisis dari
penanganan paparan/pajanan B3 atau limbah
B3 sesuai dengan regulasi yang telah
ditetapkan Puskesmas.
2. Bukti tindak lanjut dari hasil
pelaporan dan analisis.
Pengamatan surveior: ketersedian spill kit
10 untuk penanganan tumpahan limbah B3
Wawancara: Petugas kebersihan/
cleaning service, koordinator PPI, petugas
kesling dan petugas tumpahan:
penggalian informasi terkait penanganan
tumpahan B3 ditempat terjadinya

Hasil indentifikasi resiko bencana di


Puskesmas/ Hazard Vulnerability Assessment
(HVA).

10

1. Bukti pelaksanaan
program manajemen kedaruratan dan bencana
yang meliputi huruf (a) sampai dengan huruf
(g) sesuai pada pokok pikiran angka 3) pada
kriteria 1.4.1
10 Wawancara: Petugas Puskesmas, pasien dan
pengunjung:
penggalian informasi terhadap penerapan
manajemen kedaruratan dan bencana
1) Bukti pelaksanaan simulasi (minimal
melampirkan daftar hadir dan foto kegiatan
simulasi dan laporan)
2) Bukti hasil evaluasi tahunan 3). Bukti
pelaksanaan debriefing setiap selesai simulasi
(minimal melampirkan daftar hadir, foto
kegiatan dan laporan) Wawancara
10
Petugas Puskesmas:
penggalian informasi kepada pelaksanaan
simulasi, evaluasi dan debriefing setiap selesai
simulasi

1) Bukti rencana perbaikan program


manajemen kedaruratan dan bencana sesuai
hasil simulasi
2) Bukti hasil evaluasi tahunan
5

1). Bukti pelaksanaan program manajemen


pengamanan sesuai huruf (a) sampai dengan
huruf (d) pada angka (4) sesuai pokok pikiran
kriteria 1.4.1 Pengamatan
surveior terhadap penerapan pengamanan
yang ditetapkan oleh Puskesmas seperti
penerapan resiko kebakaran, penyediaan
10 proteksi kebakaran baik aktif mau pasif, dan
himbauan dilarang merokok
Wawancara Petugas Puskesmas:
penggalian informasi terkait dengan penerapan
manajemen risiko kebakaran

1) Bukti pelaksanaan
dan hasil inspeksi/ pengujian.
2. Bukti pemeliharaan alat deteksi dini jalur
evakuasi, serta keberfungsian alat pemadam
api Pengamatan surveior
0
terhadap alat deteksi dini, jalur evakuasi, serta
keberfungsian alat pemadam api
1) Bukti pelaksanaan simulasi minimal
menyertakan notula dan foto- foto kegiatan
simulasi
2) Bukti evaluasi tahunan terhadap program
manajemen pengamanan kebakaran
Wawncara Petugas
Puskesmas, pengunjung:
10 penggalian informasi terhadap sistem
pengamanan kebakaran. Simulasi Petugas
Puskesmas melakukan simulasi pengamanan
kebakaran

1) SK tentang larangan merokok bagi petugas,


pengguna layanan, dan pengunjung di area
Puskesmas Pengamatan terhadap
penerapan
kebijakan larangan merokok di Puskesmas
10 Wawancara Kepada petugas
dan pengunjung :
penggalian informasi terkait kebijakan
larangan merokok

Bukti kesesuaian inventarisasi alkes dengan


ASPAK.

10

1) Bukti pemenuhan kompetensi staf dalam


mengoperasikan alat kesehatan tertentu (contoh
pengajuan pelatihan mengoperasional- kan
alat ke dinas kesehatan)
Wawancara Petugas yang
bertanggungjawab dalam mengoperasikan
5 alat:
penggalian informasi tentang mengoperasikan
alat kesehatan tertentu
1) SOP pemeliharaan alat kesehatan
2) Jadwal pemeliharaan alat
3) Bukti pemeliharaan alat kesehatan
4) Bukti kalibrasi alat kesehatan
Catatan:
Jika pelaksanaan kalibrasi dilakukan oleh
Dinkes
Kab/Kota, maka Puskesmas cukup
menyerahkan surat permohonan pengajuan
kalibrasi beserta notula pembahasan tentang
kalibrasi (notula lokokarya bulanan dan/ atau
5 pertemuan tinjauan manajemen)
Pengamatan surveior terhadap alat
kesehatan yang dilakukan pemeliharaan dan
kalibrasi Wawancara: Petugas
yang bertanggung jawab terhadap
pemeliharaan dan kalibrasi alat kesehatan:
penggalian informasi terkait pemeliharaan dan
kalibrasi alat kesehatan

1. Daftar inventarisasi sistem utilitas

10

1). SOP pelaksanaan manajemen sistem utilitas


dan sistem penunjang lainnya.
2). Bukti pelaksanaan program manajemen
0
utilitas dan sistem penunjang lainnya

Pengamatan surveior terhadap


ketersediaan sumber air, listrik, dan gas
medik beserta cadangannya tersedia selama 7
hari 24 jam untuk pelayanan di Puskesmas
10

1). Usulan peningkatan


kompetensi tenaga Puskesmas terkait MFK
yang teringrasi dengan Kriteria 1.3.3
0
1). Bukti pelaksanaan pemenuhan program
pendidikan manajemen fasilitas dan
keselamatan bagi
petugas
Wawancara Kepala Puskesmas, KTU, Petugas
5 yang mendapatkan pendidikan manajemen
fasilitas dan keselamatan:
penggalian informasi terkait pemenuhan
program pendidikan MFK bagi petugas.

1) Bukti evaluasi program pendidikan


manajemen fasilitas dan keselamatan bagi
petugas Puskesmas
2). Bukti tindak lanjut perbaikan berdasarkan
hasil evaluasi Wawancara Kepala
Puskemas,
KTU, petugas yang mendapatkan pendidikan
0 MFK:
penggalian informasi terkait
evaluasi dan tindaklanjut program pendidikan
manajemen fasilitas dan keselamatan bagi
petugas Puskesmas

1) SK Penetapan Pengelola Keuangan.


2) SK Pengelolaan
Keuangan.
3) SOP Pengelolaan Keuangan.
5

1) Laporan keuangan bulanan/ triwulanan/


semesteran/tahunan.
Pengamatan surveior terhadap
kesesuaian pengelolaan keuangan yang
dilaksanakan oleh pengelola keuangan dengan
SK dan SOP. Wawancara
a) Pengelola Keuangan:
10 penggalian informasi terkait proses
pengelolaan keuangan,
b) Kepala Puskesmas:
penggalian informasi terkait pelaksanaan
pengelolaan keuangan oleh pengelola
keuangan.
1) SK indikator kinerja Puskesmas
sesuai dengan jenis-jenis pelayanan yang
disediakan dan kebijakan pemerintah pusat
dan daerah
10

1) SK tentang pengawasan,
pengendalian dan penilaian kinerja
2) SOP Pemantauan dan evaluasi
3) SOP Supervisi
4) SOP Lokakarya mini
5) SOP Audit internal
6) SOP Pertemuan tinjauan manajemen.
7) Bukti pelaksanaan
pengawasan, pengendalian, dan penilaian
kinerja secara periodik sesuai dengan regulasi
yang ditetapkan, antara lain :
a) Bukti pelaksanaan pemantauan dan
evaluasi
10 b) Bukti pelaksanaan supervisi
c) Bukti pelaksanaan lokakarya mini,
d) Bukti audit
internal,
e) Bukti pertemuan tinjauan manajemen.
Wawancara
Kepala Puskesmas, KTU, PJ Pelayanan, PJ
Mutu:
penggalian informasi terkait pelaksanaan
pengawasan, pengendalian, dan penilaian
kinerja secara periodik

1) Bukti hasil evaluasi, 2) Bukti


tindak lanjut terkait hasil pengawasan,
pengendalian, dan penilaian kinerja secara
periodik,
3) Bukti hasil kaji banding dan tindaklanjut
yang dilakukan Wawancara Kepala
Puskesmas, KTU, PJ Pelayanan, PJ Mutu dan
10 tim manajemen Puskesmas:
penggalian informasi tentang pelaksanaan
evaluasi dan tindak lanjut terhadap hasil
pengawasan, pengendalian, dan penilaian
kinerja
terhadap target yang ditetapkan dan hasil kaji
banding dengan Puskesmas lain
1) Bukti hasil analisis terkait hasil pengawasan,
pengendalian, dan penilaian kinerja secara
periodik untuk digunakan dalam perencanaan
masing-masing pelayanan dan perencanaan
Puskesmas
Wawancara Kepala
Puskesmas, KTU, PJ Pelayanan, PJ Mutu dan
10 tim manajemen Puskesmas:
penggalian informasi tentang pelaksanaan
analisis kegiatan pengawasan, pengendalian
dan penilaian kinerja untuk perencanaan
kegiatan masing- masing pelayanan dan
perencanaan Puskesmas berikutnya

1) Bukti perbaikan kinerja dari hasil


pengawasan dan pengendalian yang
dituangkan ke dalam RPK
Bukti revisi perencanaan kegiatan bulanan
(revisi RPK bulanan) Wawancara
Kepala Puskesmas, KTU, PJ Pelayanan, PJ
Mutu dan tim manajemen Puskesmas:
10 penggalian informasi terkait dengan dasar
perbaikan kinerja pelaksanaan kegiatan dan
revisi perencanaan kegiatan bulanan
berdasarkan hasil pengawasan dan
pengendalian

1. Dokumen PKP

10
1) Jadwal Lokmin bulanan dan triwulanan
2)Notula Lokmin bulanan dan triwulanan yang
disertai foto
kegiatan
3) Undangan Lokmin bulanan dan triwulanan
4) Daftar Hadir Lokmin bulanan dan
10 triwulanan
Wwancara Kepala Puskesmas, KTU dan
penanggung jawab Upaya Puskesmas:
penggalian informasi tentang pelaksanaan
Lokmin secara priodik

1) Notula lokmin yang berisi pembahasan


permasalahan, hambatan dalam pelaksanaan
kegiatan, dan rekomendasi
tindak lanjut
Wawancara Kepala
Puskesmas, KTU dan penanggung
10 jawab Upaya Puskesmas:
penggalian informasi tentang
pembahasan permasalahan dan hambatan
pelaksanaan kegiatan

1) Bukti tindak lanjut perbaikan pelaksana


kegiatan berdasarkan rekomendasi hasil
lokmin bulanan dan triwulanan
Wawancara Kepala
Puskesmas, KTU dan penanggung jawab
5 Upaya Puskesmas:
penggalian informasi tentang tindak lanjut
hasil rekomendasi lokmin

1. SK tim audit Internal beserta


uraian tugas dan tanggung jawab yang dapat
terintegrasi dengan SK
penanggungjawab upaya pelayanan di
10 Puskesmas pada kriteria 1.2.1
1) KAK audit internal 2)
Rencana audit internal (audit plan),
3) Bukti pelaksanaan audit internal,
4). Instrumen audit internal
Catatan: Penyusunan rencana audit sampai
dengan pelaksanaan audit, dilakukan secara
10 priodik. Wwancara PJ Mutu,
Koordinator Audit Internal dan auditor
internal:
penggalian informasi tentang pelaksanaan
audit internal

1) Laporan hasil audit internal


2) Bukti umpan balik hasil audit internal
kepada Kepala Puskesmas, tim mutu
Puskesmas, pihak yang diaudit dan unit terkait
Wawancara PJ Mutu,
10 Koordinator Audit Internal dan auditor
internal:
penggalian informasi tentang laporan dan
umpan balik hasil audit internal

1) Bukti pelaksanaan tindak lanjut dan


rekomendasi hasil audit internal
Wawancara PJ Mutu, Koordinator Audit
Internal, auditor internal dan pihak yang
diaudit:
0 penggalian informasi tentang tindaklanjut
hasil audit

1) Jadwal pertemuan tinjauan manajemen


2) Undangan pertemuan tinjauan manajemen
3) Notula hasil pertemuan tinjauan manajemen
yang disertai dengan foto kegiatan
4. Daftar hadir peserta pertemuan tinjauan
manajemen
Wawancara Kepala Puskesmas, PJ Mutu,
10 tim mutu Puskesmas, dan petugas
Puskesmas:
penggalian informasi tentang pelaksanaan
pertemuan tinjauan manajemen
1) Bukti pelaksanaan tindak lanjut
rekomendasi hasil pertemuan tinjauan
manajemen Wawancara
Kepala Puskesmas, PJ Mutu, tim mutu
Puskesmas, dan petugas Puskesmas:
penggalian informasi tentang tindaklanjut
rekomendasi pertemuan tinjauan manajemen
0

1) SK Kepala Dinas
Kesehatan tentang organisasi Puskesmas yang
dilengkapi dengan kejelasan tugas, wewenang,
dan tanggung jawab serta tata hubungan
kerja dan persyaratan jabatan
10

1) SK TPCB beserta uraian tugas tim TPCB


2). Jadwal program
pembinaan TPCB Wawancara TPCB
dinas kesehatan Kab/Kota:
penggalian informasi tentang TPCB dan jadwal
10 pembinaan

1) Hasil SelfAssesment (SA) Puskesmas


2) Hasil analisis berdasarkan SA Puskesmas
sebagai bahan pembinaan
3) Surat Tugas TPCB
4) Dokumen pelaporan hasil pembinaan TPCB,
termasuk laporan pembinaan teknis
0 bila anggota TPCB ada yang melakukan
pembinaan teknis
Wawancara TPCB dinas kesehatan
Kab/Kota:
penggalian informasi tentang pelaksanaan
pembinaan oleh TPCB
1) Bukti penyampaian laporan hasil
pembinaan oleh TPCB kepada Kepala Dinas
Kesehatan Kab/Kota, termasuk laporan oleh
tim teknis jika ada pembinaan teknis
berdasarkan hasil pembinaan TPCB.
2) Bukti umpan balik laporan hasil pembinaan
kepada Puskesmas yang disampaikan secara
resmi. Wawancara Tim
TPCB dinas kesehatan Kab/Kota:
0 penggalian informasi tentang laporan
pembinaan oleh TPCB kepada Kepala Dinas
Kesehatan Kab/Kota, termasuk jika ada
pembinaan teknis serta umpan balik hasil
pembinaan kepada Puskesmas.

1) RUK Puskesmas yang mengacu


pada rencana lima tahunan Puskesmas RPK
Puskesmas 2) Bukti hasil
pendampingan
penyusunan rencana usulan kegiatan
Puskesmas dan rencana pelaksanaan
kegiatan minimal melampirkan:
a) Surat tugas TPCB untuk pendampingan
penyusunan RUK, RPK Puskesmas
b) Notula dengan menyertakan foto kegiatan
pendampingan
0 penyusunan RUK dan RPK
c) Daftar hadir
Wawancara TPCB Dinas Kesehatan
Kab/Kota, Kepala Puskesmas, KTU dan tim
manajemen Puskesmas:
penggalian informasi tentang pendampingan
penyusunan RUK dan RPK Puskesmas
1) Bukti pelaksanaan tindaklanjut hasil lokmin
dan pertemuan tinjauan manajemen
Puskesmas oleh TPCB yang disampaikan
secara resmi.
Wawancara TPCB dinas kesehatan Kab/Kota,
Kab/Kota, Kepala Puskesmas, KTU dan PJ
Mutu:
0 penggalian informasi tentang tindaklanjut yang
dilakukan oleh TPCB
berdasarkan hasil
lokmin dan pertemuan tinjauan manajemen
Puskesmas.

1) Bukti verifikasi evaluasi kinerja Puskesmas


2) Bukti umpan balik pemantauan dan
evaluasi kinerja Puskesmas Wawancara
TPCB dinas kesehatan Kab/Kota, Kepala
Puskesmas, KTU dan PJ pelayanan:
0 penggalian informasi tentang pelaksanaan
verifikasi dan umpan balik evaluasi kinerja
Puskesmas

1) Bukti Puskesmas menerima dan


menindaklanjuti hasil umpan balik hasil
pembinaan
2) Bukti Puskesmas menerima dan
menindaklanjuti hasil umpan balik hasil
evaluasi kinerja Wawancara Kepala
Puskesmas, KTU dan PJ pelayanan, petugas
0 Puskesmas:
penggalian informasi tentang
pelaksanaan tindaklanjut hasil pembinaan dan
evaluasi kinerja yang disampaikan oleh TPCB
dinas
kesehatan kab/kota.
REKOMENDASI Nilai Bab

64.71%

IDA DAN RESI//ada

63.73%

sk ada/identipikasi jenis2 pelayanan blm ada


62.75%

rencana lima tahunan ada..////bukti telusur

61.76%

hasil smd ada/bukti lokbul dan loktri,,notul

60.78%

RPK 2023 ada/bukti telusur ada


59.80%

RPK bulanan ada dan bukti telusur

58.82%

RPK revisi ada yg rpk murni ada tp bisa dibunyi 50%

57.84%

/IIP DAN IKI//SK ADA


56.86%

SK ada..sosialisasi ada,foto hak dan kewajiban

55.88%

bukti evaluasi petugas mell observasi blm ada/

55.88%

SK revisi/sop umpan balik revisi/sop dan sk k


55.39%

AI//dilihat kesamaan struktur dgn pmk 43 dgn

54.90%

sk 2023 TP BUKTI DAN TINDak lanjut belum a

54.41%

sk ada/ sop ada/surat dibuat


53.43%

ada

52.45%

ada

51.47%

ada

50.49%

sk 2022 ,,2023 ada revisiGRACE DAN LIS//


49.51%

ada//jaringan blm ada,,,jejaring sdh ada

48.53%

kak revisi sesuaikan dgn kondisi dilapangan,,j

48.04%

blm ada
48.04%

MEITY//SK ada/sop ada

47.06%

bukti blm diprint dan rtl blm di print

47.06%

bukti blm diprint


47.06%

IDA DAN LIS////sop

46.08%

ada…TP BUKTI TELUSUR RTM JULI BLM ADA,,,bu

45.59%

notulen revisi utk tanggapan dilema etik

45.10%

grace// ada anjab,,abk ada,bukti telusur pert


44.61%

peta jabatan ada,uraian jabatan ada/dokumen

44.12%

ada,,BLM LENGKAP,,NOTULEN LOKBUL JUNI,

43.63%

surat permohonan ada tp blm dikirim/blm ada

43.14%

sk 2023 ada revisi/ADE HARIS


42.16%

SK 2022 ada tp 2023 ADA,revisi

41.67%

Sk dan sop adathn 2023 tp revisi….bukti tinda

41.18%

SK DAN SOP ADA,tp revisi


40.69%

KAK ADA tp revisi/JADWAL SURVEI ADA 202

40.20%

TIDAK ADA

40.20%

RUK 2023 TDK ADA

40.20%

ADA sop tapi revisi//sertipikat ada//blm ada


39.71%

SK ADA//SOP ADA//ADA

38.73%

bukti evaluasi ada tp blm ada rtl

38.24%

meity dan ai//ada kak..bukti ada TP BLM LEN

37.25%

evaluasi ada…rtl..ada
36.27%

SOFYAN dan DEDI// sk tim ada,sk program bl

35.78%

ada tp bukti blm//ruk dan rpk blm

35.29%

ada vaksinasi covid,,tp blm dilengkapi bukti,,r


35.29%

ada blm lengkap

34.80%

PAK DEDI DAN SOFYAN/sk penetapan pj.mfk202

33.82%

foto ada tp tdk lengkap


33.33%

ADA

32.35%

ada,,minta dr,defita

31.86%

tdk ada

31.86%

tdk ada
31.86%

sop blm ada,,bukti ada tp blm lengkap

31.37%

ada
30.39%

ada//koordinasi dgn adza

29.90%

LIS///ada

28.92%

ada

27.94%

izin LG DIURUS,,baru ada SPPL


27.45%

BLM ADA KASUS

26.47%

sofyan dan dedi/// ada,

25.49%

menejemen lengkap
24.51%

bukti telusur ada,,evaluasi post simulasi

23.53%

bukti RENCANA ada

23.04%

SOFYAN DAN DEDI/// ADA

22.06%

cek list BLM ADA


22.06%

ADA

21.08%

ADA

20.10%

meity dan resi///ada revisi

19.12%

bukti blm diprint


18.63%

sop tdk ada/jadwal ada/bukti ada

18.14%

meity dan resi///sdh diprint/daftar register inv

17.16%

blm ada

17.16%

foto ada

16.18%

blm ada
16.18%

ada tp 2021 blm lengkap

15.69%

blm ada

15.69%

IIP DAN IKI//SK ADA/SOP ADA tp thn 2022//t

15.20%

LAPORAN KEUANGAN ADA


14.22%

ada,,ida resi

13.24%

blm diprint yg supas

12.25%

pkp ada,usg ada,rtl,kaji banding 2022/2023,,ino


11.27%

hsl lokbul /bln

10.29%

ada

9.31%

ada
8.33%

ida dan resi///ada

7.35%

ada

6.37%

RTL ada TP BLM DIPISAH PER BULAN// BUKT

5.88%

SK ADA
4.90%

KAK ADA/ADA

3.92%

ADA

2.94%

RTL BUKTI TELUSUR BLM ADA

2.94%

ADA
1.96%

BUKTI TELUSUR RTL dari RTM

1.96%

ada

0.98%

ada

0.00%

sa ,,surat tugas,blm ada/dokumen blm ada


0.00%

blm ada

0.00%

blm ada
0.00%

blm ada

0.00%

blm ada

0.00%

blm ada
BAB II. PENYELENGGARAAN UKM YANG BERORIENTASI _x000b_PADA UPAYA PROMOTIF & PR

Nama Puskes: Puskesmas Kedaung Barat


Jenis Puskesm
: (Rawat Jalan )
Kab./Kota : Kab.Tangerang
Provinsi : Banten
Tanggal SA : 22 juni 2023
Petugas : Ka.Pus

STANDAR KRITERIA ELEMEN PENILAIAN

Terdapat kegiatan fasilitasi


Pemberdayaan Masyarakat yang
dituangkan dalam RUK dan RPK
Puskesmas termasuk kegiatan
Pemberdayaan Masyarakat
bersumber dari swadaya masyarakat
dan sudah disepakati bersama
masyarakat sesuai dengan kebijakan
dan prosedur yang telah ditetapkan
(R, D, W).

2.1.2 a

Terdapat bukti keterlibatan


masyarakat dalam kegiatan
Pemberdayaan Masyarakat mulai dari
b
perencanaan, pelaksanaan,
perbaikan, dan evaluasi untuk
mengatasi masalah kesehatan di
wilayahnya (D, W).
Dilakukan evaluasi dan tindak lanjut
terhadap kegiatan Pemberdayaan
Masyarakat (D, W).

Ditetapkan jenis - jenis pelayanan


UKM Pengembangan sesuai dengan
hasil analisis permasalahan di
2.7 2.7.1 a wilayah kerja Puskesmas (R, D).

Tercapainya indikator kinerja


pelayanan UKM Pengembangan
disertai dengan analisisnya (R,D).
b

Dilaksanakan upaya-upaya promotif


dan preventif untuk mencapai kinerja
pelayanan UKM Pengembangan yang
c telah ditetapkan dan tertuang di
dalam RPK, sesuai dengan kebijakan,
prosedur dan kerangka acuan
kegiatan yang telah ditetapkan (R, D,
W).
Dilakukan pemantauan secara
periodik dan berkesinambungan
terhadap capaian indikator dan
upaya yang telah dilakukan (D, O,
W).

Disusun rencana tindak lanjut


berdasarkan hasil pemantauan yang
terintegrasi ke dalam dokumen
e perencanaan (D, W)

Dilaksanakan pencatatan, dan


dilakukan pelaporan kepada kepala
puskesmas dan dinas kesehatan
daerah kabupaten/kota sesuai
dengan prosedur yang telah
ditetapkan (R, D, W)

f
00b_PADA UPAYA PROMOTIF & PREVENTIF

SKOR RDOWS

a. SK Kepala Puskesmas tentang


fasilitasi pemberdayaan
masyarakat
2. SOP tentang fasilitasi
pemberdayaan masyarakat dalam kegiatan
Puskesmas.
3. KAK Kegiatan Fasilitasi
Pemberdayaan Masyarakat 4. RUK & RPK,
yang mengakomodir kegiatan fasilitasi
pemberdayaan masyarakat
mengacu pada pokok pikiran
termasuk kegiatan Pemberdayaan Masyarakat
bersumber dari swadaya masyarakat
10 2. Bukti kesepakatan kegiatan pada angka 1
bersama dengan masyarakat.
Catatan: Bukti kesepakatan
disesuaikan dengan kegiatan
yang dilakukan saat menyusun RUK & RPK.
WAWANCARA Kepala
Puskesmas, Pj UKM, Koordinator
Pelayanan UKM dan pelaksana
pelayanan UKM, serta masyarakat:
Penggalian informasi terkait
isi RUK & RPK yang memuat
kegiatan fasilitasi pemberdayaan
masyarakat bersumber dari
swadaya masyarakat
1. Bukti pelaksanaan keterlibatan
masyarakat:
2. RPK yang memuat kegiatan
10
pemberdayaan masyarakat.
3. Bukti keterlibatan masyarakat
dalam kegiatan pemberdayaan
sesuai angka 1 mulai dari
perencanaan, pelaksanaan,
perbaikan dan evaluasi
Catatan:
Bukti keterlibatan masyarakat
disesuaikan dengan
kegiatan yang dilakukan.
Misal, kegiatan dilakukan dalam
bentuk pertemuan minimal
melampirkan daftar hadir, dan notula yang
diserta dengan
foto kegiatan. WAWANCARA
Puskesmas, Pj
1. Bukti hasil evaluasi kegiatan
pemberdayaan masyarakat.
Untuk mengevaluasi dapat dilakukan dengan
melihat KAK Pemberdayaan Masyarakat dan
disandingkan dengan hasil
kegiatan.
2. Bukti hasil tindaklanjut dari
pelaksanaan evaluasi. WAWANCARA Kepala
Puskesmas, Pj UKM,Koordinator
5
Pelayanan UKM, dan pelaksana
pelayanan UKM:
Penggalian informasi terkait
keterlibatan masyarakat
dalam pelaksanaan evaluasi dan
tindaklanjut kegiatan pemberdayaan
masyarakat.

1) SK Jenis-jenis Pelayanan
UKM pengembangan yang terintegrasi dengan
SK Jenis pelayanan yang telah ditetapkan
10 oleh Puskesmas 2) Hasil
analisis penetapan UKM Pengembangan

1) SK Kepala Puskesmas tentang Indikator dan


target Kinerja UKM pengembangan yang
terintegrasi dengan indikator kinerja
10 Puskesmas 2) Bukti capaian
kinerja UKM pengembangan

1) RPK tahunan dan RPK Bulanan


2) KAK pelayanan UKM pengembangan
3) SOP sesuai dengan pelayanan UKM
10 pengembangan. 4) Bukti
pelaksanaan pelayanan UKM pengembangan
sesuai kebijakan Puskesmas minimal. Bukti
pelaksanaan disesuaikan dengan jenis
kegiatan Misal, apabila kegiatan dalam
bentuk pertemuan, minimal melampirkan:
a) Undangan
b) Notula dan/ atau laporan yang disertai
dengan foto kegiatan
c) Daftar hadir
Wwancara PJ UKM, Koordinator dan
pelaksana UKM Pengembangan :
Penggalian informasi upaya promotof dan
preventif UKM pengembangan
1) Bukti pemantauan UKM
pengembangan
2) Bukti penilaian serta rencana tindak lanjut
UKM pengembangan
Pengamatan
terhadap upaya pemantauan capaian
indikator Wawncara PJ
UKM, Koordinator dan pelaksana UKM
10 pengembangan:
Penggalian informasi upaya pemantauan dan
penilaian UKM pengembangan

1) Rencana tindak lanjut UKM pengembangan


berdasarkan hasil pemantauan
Wwancara PJ UKM,
0 Koordinator dan pelaksana UKM
pengembangan:
Penggalian informasi terhadap proses
penyusunan rencana tindak lanjut
1) SOP Pencatatan dan
Pelaporan (lihat bab I) 2) Bukti
pencatatan
indikator kinerja pelayanan UKM
pengembangan.
3) Bukti pelaporan capaian indikator
pelayanan UKM pengembangan Kepala
Puskesmas sesuai mekanisme yang telah
ditetapkan.
4) Bukti pelaporan indikator kinerja UKM
pengembangan yang terintegrasi dengan
10 pelaporan kinerja Puskesmas kepada Dinas
Kesehatan.
Catatan:
Sistem pelaporan eletronik mengikuti dengan
jenis pelayanan UKM pengembangan yang
ditetapkan oleh Puskesmas, (ika ada sistem
pelaporan elektonik yang ditetapkan oleh
Kemenkes maka pastikan Puskesmas sudah
melaksanakan) Kepala
Puskesmas, PJ UKM, Koordinator dan
pelaksana Wwancara UKM
pengembangan:
Penggalian informasi pencatatan dan
pelaporan UKM Pengembangan
REKOMENDASI Nilai Bab

57.69%

SRI W//sk 2023 ada,TP 2022 blm ada//sop ada /kak ada/ruk
dan rpk /notulen loktri feb blm dgn bukti telusur

50.00%
bukti dari spj bok..kegiatan luar gedung,notulen loktri RTL dari
8 desa
42.31%

monev kegiatan luar gedung,,spt punya sutihat

7.04%

SRI //sk ambil dari bab.1…revisi/analisa ukm


pengembangan,,,,,revisi

5.63%

SK ada..bukti capaian ukm pengembangan ada, diprint

4.23%

rpk tahunan dan bulanan dilengkapi yg kesorga ..2022 dan


2023 lengkap
2.82%

evaluasi dan RTL ada

1.41%

bukti RTL dilaksanakan,blm ada

1.41%

sop /bukti laporan bulanan,bukti indikator dan pws ada /sikat


atau email lap.kedinkes
BAB III. PENYELENGGARAAN PELAYANAN UKP, FARMASI & LABORATORIUM

Nama Puskesmas : Puskesmas Kedaung Barat


Jenis Puskesmas : Rawat Jalan
Kab./Kota : Tangerang
Provinsi : Banten
Tanggal SA : 22 juni 2023
Petugas : Ka.Pus

STANDAR KRITERIA ELEMEN PENILAIAN SKOR FAKTA DAN ANALISIS RDOWS Nilai Bab

a Tersedia kebijakan dan prosedur yang mengatur identifikasi 1) SK Kepala Puskesmas tentang
dan pemenuhan kebutuhan pasien dengan risiko, kendala, Kebijakan identifikasi dan pemenuhan kebutuhan
dan kebutuhan khusus (R). pasien dengan risiko, kendala, dan kebutuhan
3.1 3.1.1 10 khusus. 85.71%
2) SOP Identifikasi dan pemenuhan Kebutuhan Pasien
dengan resiko, kendala, dan kebutuhan Khusus. IKA//sk ada revisi//sop revisi
b Pendaftaran dilakukan sesuai dengan kebijakan, pedoman, 1) SK tentang Pelayanan Klinis (mulai dari pendaftaran
protokol kesehatan, dan prosedur yang ditetapkan dengan sampai dengan pemulangan dan rujukan)
menginformasikan hak dan kewajiban serta memperhatikan 2) SK tentang kewajiban menginformasikan hak dan
keselamatan pasien kewajiban serta memperhatikan keselamatan pasien
(R, O, W, S). 3) SOP pendaftaran
4) SOP informed consent
Pengamatan surveior terhadap: a) Alur pelayanan,
b) Alur pendaftaran, c) Penyampaian informasi tentang
hak dan kewajiban kepada pasien
Wawancara Pj UKP, Petugas pendaftaran dan
pasien:
5 Penggalian informasi tentang Pemahaman petugas 83.33%
dalam menyampaikan informasi tentang hak dan
kewajiban pasien, proses identifikasi pasien di
pendaftaran, dan pemahaman pasien tentang hak dan
kewajiban pasien, jenis dan jadwal pelayanan pasien
Simulasi
terhadap petugas tentang pelayanan yang
memperhatikan hak dan kewajiban pasien, proses
identifikasi pasien termasuk penanganan jika
ditemukan kendala dalam pelayanan (misal kendala
bahasa)
SK yanis revisi ada//sk infor
c Puskesmas menyediakan informasi yang jelas, mudah Pengamatan surveior terhadap:
dipahami, dan mudah diakses tentang tarif, jenis pelayanan, Informasi tentang jenis pelayanan dan tarif, jadwal
proses dan alur pendaftaran, proses dan alur pelayanan, pelayanan, Informasi kerjasama rujukan, informasi
rujukan, dan ketersediaan tempat tidur untuk Puskesmas ketersediaan tempat tidur untuk Puskesmas rawat
5 82.14%
rawat inap (O, W). inap.
Wawancara Pasien Penggalian informasi terkait
kemudahan informasi pelayanan di Puskesmas
wawancara foto ada kurang lengkap
d Persetujuan umum diminta saat pertama kali pasien masuk 1) Dokumen General Concent
rawat jalan dan setiap kali masuk rawat inap (D, W). 2) Wawancara Pasien:
10 80.95%
Penggalian informasi tentang pemberian informasi
persetujuan pasien sebelum dilakukan pelayanan ada
a Dilakukan skrining dan pengkajian awal secara paripurna 1) SK pelayanan klinis tentang pengkajian,
oleh tenaga yang kompeten untuk mengidentifikasi rencana asuhan, pemberian asuhan dan pendidikan
kebutuhan pelayanan sesuai dengan panduan praktik klinis, pasien/keluarga
termasuk penangan nyeri dan dicatat dalam rekam medis (R, 2) SOP pengkajian awal klinis (screening) yang
D, O, W). meliputi: kajian medis, kajian penunjang medis, dan
kajian keperawatan
3). SOP Penulisan Rekam Medis termasuk penulisan
jika ada penanganan nyeri (lokasi nyeri)
4) Hasil pengkajian awal
3.2 3.2.1 5 perawat dan dokter yang dituangkan kedalam form 78.57%
pengkajian skrining
5) Telaah rekam medis jika ada keluhan nyeri
Pengamatan surveior terhadap proses:
a) Pengkajian awal
b) Triase (proses skrining) dan lokasi nyeri.
Wawancara Dokter, Perawat, Bidan:
Penggalian informasi terkait skrining dan pengkajian
awal secara paripurna dalam mengidentifikasi
kebutuhan pelayanan pasien. VIVIN///revisi LG KE dok ev
b Dalam keadaan tertentu jika tidak tersedia tenaga medis, 1) SK pelimpahan wewenang
dapat dilakukan pelimpahan wewenang tertulis kepada 2) SOP pelimpahan wewenang
perawat dan/atau bidan yang telah mengikuti pelatihan, 3) Dokumen kualifikasi petugas yang
untuk melakukan kajian awal medis dan pemberian asuhan dilimpahkan sesuai dengan yang ditetapkan dalam
medis sesuai dengan kewenangan delegatif yang diberikan (R, 5 Surat Keputusan Kepala Puskesmas. 77.38%
D). 4) Telaah RM: Bukti dilakukan kajian awal medis dan
pemberian asuhan medis sesuai dengan kewenangan
delegatif yang diberikan.

sk REVISI dan sop ada REVIS


c Rencana asuhan dibuat berdasarkan hasil pengkajian awal, 1) Telaah Rekam Medis
dilaksanakan dan dipantau, serta direvisi berdasarkan hasil 2) Bukti dilakukan asuhan pasien sesuai rencana,
kajian lanjut sesuai dengan perubahan kebutuhan pasien PPK, dan SOP. (S-O-A-P)
(D, W). 3) Tdk ada pengulangan yang tidak perlu
S : Subjective O : Objective
5 A : Assesment P : Planning 76.19%

Wawancara Dokter, perawat, bidan, petugas


gizi dan farmasi tentang asuhan kolaboratif Penggalian
ada/REVISI PASIEN PONED
informasi tentang asuhan
d Dilakukan asuhan pasien, termasuk jika diperlukan asuhan 1) Catatan Perkembangan Pasien Terintegrasi/CPPT
secara kolaboratif sesuai dengan rencana asuhan dan Wawancara Dokter,
panduan praktik klinis dan/atau prosedur asuhan klinis agar 5 perawat, bidan, petugas gizi dan farmasi tentang 75.00%
tercatat di rekam medis dan tidak terjadi pengulangan yang asuhan kolaboratif Penggalian informasi tentang
tidak perlu (D, W). asuhan secara kolaboratif
ada koordinasi dgn devi dan d
e Dilakukan penyuluhan/pendidikan kesehatan dan evaluasi 1) Bukti dilakukan pemberian penyuluhan/pendi
serta tindak lanjut bagi pasien dan keluarga dengan metode dikan kesehatan kepada pasien/keluarga
yang dapat dipahami oleh pasien dan keluarga (D, O). 2) Evaluasi pemahaman pasien dan keluarga
3). Tindaklanjut sesuai hasil evaluasi
5 Pengamatan surveior Pelaksanaan 73.81%
penyuluhan/pendidikan kesehatan bagi pasien dan
keluarga
kie pasien ,,ttd keluarga,lengk
f Pasien atau keluarga pasien memperoleh informasi mengenai 1) Dokumen Informed Concent
tindakan medis/pengobatan tertentu yang berisiko yang akan
dilakukan sebelum memberikan persetujuan atau penolakan
(informed consent), termasuk konsekuensi dari keputusan 10 72.62%
penolakan tersebut (D).

ada
a Pasien diprioritaskan atas dasar kegawatdaruratan sebagai 1) SK tentang pelayanan klinis
tahap triase sesuai dengan kebijakan, pedoman dan prosedur 2) SK tentang triase
yang ditetapkan (R, D, O, W, S). 3) Panduan Tata laksana Triase,
4) SOP triase,
5) SOP Penanganan gawat darurat
6) Telaah Rekam Medis
3.3 3.3.1 5 Pengamatan surveior terhadap pelaksanaan 70.24%
pelayanan klinis dan triase
Wawancara Petugas di pelayanan
kegawatdaruratan:
Penggalian informasi terkait pelaksanaan prosedur
triage
Simulasi pelaksanaan triase dr.eva// sk yanis tdk ada 202
b Pasien gawat darurat yang perlu dirujuk ke FKRTL diperiksa 1) SK tentang pelayanan rujukan
dan distabilisasi terlebih dahulu sesuai dengan kemampuan 2) SOP Rujukan
Puskesmas dan dipastikan dapat diterima di FKRTL sesuai 3) Telaah rekam medis pelaksanaan
dengan kebijakan, pedoman dan prosedur yang ditetapkan (R, stabilisasi,
D, O). 4) Bukti pelaksanaan rujukan yang berisikan
5 komunikasi dan SBAR sebelum rujukan, observasi 69.05%
selama rujukan,
5) Bukti dilakukan komunikasi dengan RS rujukan.
Pengamatan surveior terhadap proses penanganan
pasien rujukan (pelaksanaan stabilisasi dan sk ada 2023///sop 2023 ada/
a Pelayanan anestesi lokal dilakukan oleh tenaga kesehatan komunikasi
1) SK tentangsebelum rujukan)
pelayanan anastesi
yang kompeten sesuai dengan kebijakan dan prosedur (R, D, 2) SOP pelayanan anastesi
O, W). 3) Telaah rekam medis pasien dengan
anastesi. Pengamatan surveior terhadap proses
pelayanan
3.4 3.4.1 10 anastesi oleh tenaga kesehatan (menyesuaikan kondisi 67.86%
di Puskesmas) . Wawancara Dokter,dokter gigi,
perawat, bidan, dan tenaga kesehatan Penggalian
informasi tentang pelaksanaan anestesi lokal
dipuskesmas
dr.eva//sk ada //sop ada 202
b Jenis, dosis, dan teknik anestesi lokal dan pemantauan 1) Telaah rekam medis
status fisiologi pasien selama pemberian anestesi lokal oleh 10 65.48%
petugas dicatat dalam rekam medis pasien (D). ada
a Rencana asuhan gizi disusun berdasar kajian kebutuhan gizi 1) SOP Konseling Gizi
pada pasien sesuai dengan kondisi kesehatan dan kebutuhan 2) SOP Kajian Kebutuhan Pasien.
pasien (R, D, W). 3) Hasil konseling gizi kepada pasien
3.5 3.5.1 10 4) Hasil kajian kebutuhan gizi pada pasien 63.10%
Wawancara Petugas gizi Penggalian informasi tentang
rencana asuhan gizi
otun//
b Makanan disiapkan dan disimpan dengan cara yang baku 1) SOP Penyiapan makanan
untuk mengurangi risiko kontaminasi dan pembusukan (R, D, 2) SOP Penyimpanan makanan
O, W).). 3) Form penyimpanan makanan
4) Catatan pemisahan
Pengamatan surveior terhadap cara penyimpanan
10 60.71%
makanan makanan yang cepat membusuk
Wwancara Petugas gizi Penggalian
informasi tentang cara penyimpnan makanan

c Distribusi dan pemberian makanan dilakukan sesuai dengan 1) SOP Distribusi makanan
jadwal dan pemesanan, serta hasilnya didokumentasikan (R, 2) SOP Pemberian makanan
D, O, W) 3) Bukti dilakukan identifikasi makanan
sebelum
diberikan ke pasien
4) Form distribusi makan
10 58.33%
5) Jadwal pemberian makan pada pasien
Pengamatan surveior terhadap proses
distribusi dan pemberian makanan kepada pasien

Wawancara Petugas gizi Penggalian informasi tentang


distribusi dan pemberian makanan kepada pasien
d Pasien dan/atau keluarga pasien diberi edukasi tentang 1) Bukti dilakukan pemberian edukasi gizi kepada
pembatasan diet pasien dan keamanan/kebersihan makanan 10 pasien dan / atau keluarga pasien jika keluarga ikut 55.95%
bila keluarga ikut menyediakan makanan bagi pasien (D). menyediakan makanan bagi pasien.
e Proses kolaboratif digunakan untuk merencanakan, 1) CPPT ( Catatan Perkembangan Pasien Terintegrasi)
memberikan, dan memantau pelayanan gizi (D, W). dalam rekam medis . Wawancara Petugas gizi
10 Penggalian informasi tentang pelaksanaan 53.57%
kolaboratid dalam merencanakan, memberikan dan
memantau pelayanan gizi
f Respons pasien pelayanan Gizi dipantau dan dicatat dalam 1) CPPT ( Catatan Perkembangan
rekam medisnya (D). 10 Pasien Terintegrasi) dalam rekam medis 51.19%

a Dokter/dokter gigi, perawat/bidan, dan pemberi asuhan yang 1) SK pelayanan klinis tentang kriteria pemulangan
lain melaksanakan pemulangan, rujukan, dan asuhan tindak pasien gawat darurat, pasien dengan persalinan dan
lanjut sesuai dengan rencana yang disusun dan kriteria bayi
3.6 3.6.1 pemulangan (R, D). 5 2) SOP pemulangan dan tindak lanjut pasien, 48.81%
3) Rekam medis pasien/CPPT, resume medis
pasien pulang/ dirujuk, dan catatan Tindak lanjut
ELIS// sk ada tp dirapikan lg
b Resume medis diberikan kepada pasien dan pihak yang 1) Rekam Medis
berkepentingan saat pemulangan atau rujukan (D, O, W). 2) Telaah catatan dalam resume medis yang diberikan
kepada pasien, didalam rekam medis Pengamatan
surveior terhadap pemberian resume medis oleh
tenaga medis pada saat pelaksanaan pemulangan
10 pasien/rujukan 47.62%
Wawancara Dokter, Perawat, Bidan Penggalian
informasi tentang pemberian resume medis
pemulangan pasien/rujukan

ada
a Pasien/keluarga terdekat pasien memperoleh informasi 1) Surat Persetujuanrujukan
rujukan dan memberi persetujuan untuk dilakukan rujukan 2) Informed consent.
berdasarkan kebutuhan pasien dan kriteria rujukan untuk Wawancara Pasien/keluarga pasien
menjamin kelangsungan layanan ke fasilitas kesehatan yang Penggalian informasi tentang pelayanan rujukan dan
3.7 3.7.1 10 45.24%
lain (D, W). persetujuan untuk dilakukan rujukan
Catatan:
Jika ada kasus rujukan
DEVI//ada
b Dilakukan komunikasi dengan fasilitas kesehatan yang 1) Bukti komunikasi efektif (SBAR dan TBAK) dengan
menjadi tujuan rujukan dan dilakukan tindakan stabilisasi fasilitas kesehatan rujukan
terlebih dahulu kepada pasien sebelum dirujuk sesuai kondisi 2) Telaah Rekam medis (catatan stabilisasi pasien
pasien, indikasi medis dan kemampuan dan wewenang yang sebelum dirujuk ke FKTRL),
dimiliki agar keselamatan pasien selama pelaksanaan rujukan 3). Ceklist persiapan pasien rujukan.
dapat terjamin (D, Wawancara Petugas yang
W). memberikan rujukan :
10 Penggalian informasi tentang pelaksanaan komunikasi 42.86%
dengan fasilitas kesehatan yang menjadi tujuan
rujukan dan pelaksanaan monitoring/stabilisasi
pasien
Catatan:
Jika ada kasus rujukan
ada
c Dilakukan serah terima pasien yang disertai dengan informasi 1) Resume pasien,
yang lengkap meliputi situation, background, assessment, 2) Bukti serah terima pasien yang dilengkapi dengan
recomemdation (SBAR) kepada petugas (D, W). SBAR, stempel FKTRL serta nama petugas yang
menerima rujukan.
3).Surat Rujukan dan form monitoring selama rujukan
10 Wawancara 40.48%
Petugas yang memberikan rujukan
Penggalian informasi tentang proses serah terima
pasien termasuk implementasi
SBAR
ada // ada/ada
a Dokter/dokter gigi penangggung jawab pelayanan melakukan 1) SK tentang rujuk balik
kajian ulang kondisi medis sebelum menindaklanjuti umpan 2) SOP Rujuk Balik
balik dari FKRTL sesuai dengan kebijakan dan prosedur yang 3) SOP Kajian ulang kondisi pasien rujuk balik FKTRL
ditetapkan (R, D, O). dan tindak lanjut
4) Telaah rekam medis/CPPT yang
3.7.2 10 berisi kajian ulang oleh dokter/ dokter gigi tentang 38.10%
kondisi pasien program rujuk balik
5) Surat rujuk balik dari RS
Pengamatan surveior terhadap pelaksanaan
pengkajian ulang kondisi pasien program rujuk balik
sk ada/SOP ada/2023 ada revi
b Dokter/dokter gigi penanggung jawab pelayanan melakukan 1) Telaah rekam medis/CPPT tentang
tindak lanjut terhadap rekomendasi umpan balik rujukan tindak lanjut rekomendasi umpan balik rujukan.
sesuai dengan kebijakan dan prosedur yang ditetapkan (D, O, Pengamatan surveior terhadap pelaksanaan tindak
W). lanjut terhadap rekomendasi umpan balik rujukan
10 35.71%
Wawancara Dokter/dokter gigi. penanggung jawab
(DPJP)
Penggalian informasi tentang tindak lanjut terhadap ada pasien rujuk balik, ada d
rekomendasi umpan balik rujukan
c Pemantauan dalam proses rujukan balik harus dicatat dalam 1) Hasil pelaksanaan monitoring proses rujukan balik
0 33.33%
formulir pemantauan (D). dalam CPPT blm ada
a Penyelenggaraan rekam medis dilakukan secara berurutan 1) SK penyelenggaraan rekam medis
dari sejak pasien masuk sampai pasien pulang, dirujuk, atau 2) SK tentang akses rekam medis
meninggal meliputi kegiatan: (1) registrasi pasien; 3) SOP pelayanan rekam medis
(2) pendistribusian rekam medis; 4) SOP pengisian rekam medis.
(3) isi rekam medis dan pengisian informasi klinis; 5) Rekam Medis
(4) pengolahan data dan pengkodean; a) Kelengkapan rekam medis
(5) klaim pembiayaan; b) Singkatan yang boleh dan tidak boleh dipakai
(6) penyimpanan rekam medis; dalam rekam medis
(7) penjaminan mutu; c) Penulisan Riwayat alergi pasien pada
(8) pelepasan informasi kesehatan; Pengamatan surveior terhadap penyelenggaraan rekam
3.8 3.8.1 (9) pemusnahan rekam medis; dan 10 medis di Puskesmas rekam medis 33.33%
(10) termasuk riwayat alergi obat, 6) Berita acara pemusnahan rekam medis, sesuai
dilakukan sesuai dengan kebijakan dan prosedur yang ketentuan peraturan perundang-undangan .
ditetapkan (R, D, O, W). Wawancara Petugas rekam medik
Penggalian informasi tentang penyelenggaraan,
pendistribusian, pengolahan data dan pengkodean
dan penyimpanan serta pemusnahan rekam medis

mamah///ADA TP REVISI
b Rekam medis diisi secara lengkap dan dengan tulisan yang 1) Telaah rekam medis
terbaca serta harus dibubuhi nama, waktu pemeriksanaan, Pengamatan surveior terhadap pengisian rekam
dan tanda tangan dokter, dokter gigi dan/atau tenaga medis
kesehatan yang melaksanakan pelayanan kesehatan Wawancara Dokter, Dokter Gigi dan/ atau
10 30.95%
perseorangan; apabila ada kesalahan dalam melakukan tenaga kesehatan:
pencatatan di rekam medis, dilakukan koreksi sesuai dengan Penggalian informasi tentang pengisian rekam medis
ketentuan peraturan perundang-undangan (D, O, W).
ADA
a Kepala Puskesmas menetapkan nilai normal, rentang nilai 1) SK jenis pelayanan laboratorium
rujukan untuk setiap jenis pemeriksaan yang disediakan, dan 2) SK tentang rentang nilai normal laboratorium
nilai kritis pemeriksaan laboratorium (R). 3) SK tentang nilai kritis laboratorium
3.9 3.9.1 10 28.57%
4. SOP – SOP terkait pelayanan laboratorium
dan pengelolaan limbah
FAHMI// sk ada,,,sop ada
b Reagensia esensial dan bahan lain tersedia sesuai dengan 1) SOP pelabelan reagen esensial dan bahan lain
jenis pelayanan yang ditetapkan, pelabelan, dan 2) SOP penyimpanan reagen esensial dan bahan lain
penyimpanannya, termasuk proses untuk menyatakan jika 3) SOP Bahan Medis Habis pakai (bahan dan alatnya)
reagen tidak tersedia (R, D, W). 4) SOP penyampaian pelayanan laboratorium jika
reagen tidak tersedia
5) Material Safety
6) Data Sheet (MSDS) tiap reagen
7) Bukti penyimpanan dan pelabelan reagensia sesuai
dengan regulasi (check list),
8) Bukti perhitungan kebutuhan reagensia termasuk
10 26.19%
buffer stock,
9) Bukti pemesanan reagensia, Check list monev.
ketersediaan reagensia
10). Bukti penyampaian pelayanan laboratorum jika
reagen tidak tersedia. Wawancara Petugas
Laboratorium:
Penggalian informasi tentang Pengelolaan reagen,
pelabelan dan penyimpanan

sop /msds ada/cek list perbu


c Penyelenggaraan pelayanan laboratorium, yang meliputi (1) 1) SOP jika terjadi tumpahan reagen dan pajanan
sampai dengan (9), dilaksanakan sesuai dengan kebijakan petugas,
dan prosedur yang ditetapkan (R, D, O, W). 2) SOP pelayanan laboratorium meliputi angka 1
s.d. 9 sesuai pokok pikiran
3) Bukti pelaksanaan pelayanan
10 laboratorium meliputi angka 1 s.d. 9 sesuai pokok 23.81%
pikiran Pengamatan surveior
terhadap pelaksanaan pelayanan laboratorium
meliputi angka 1 s.d.9 sesuai pokok pikiran.
Wawancara Petugas Laboratorium
Penggalian informasi tentang pelaksanaan pelayanan
ada
laboratorium meliputi angka 1 s.d.9 sesuai pokok
d Pemantapan mutu internal dan pemantapan mutu eksternal 1) SK tentang pelaksanaan PMI dan PME
pikiran
dilakukan terhadap pelayanan laboratorium sesuai dengan 2) SOP Pemantapan Mutu Internal
ketentuan peraturan perundang-undangan dan dilakukan 3) SOP Pemantapan Mutu Eksternal
perbaikan jika terjadi penyimpangan (R, D, O, W). 4) Bukti pelaksanaan PMI dan PME
5). Bukti pelaksanaan perbaikan bila
terjadi penyimpangan
10 Pengamatan surveior tentang elaksanaan PMI dan bukti 21.43%
dilakukan PME
Wawancara Petugas Laboratorium Penggalian
informasi tentang pelaksanaan PMI dan hasil PME

ada
e Evaluasi dan tindak lanjut dilakukan terhadap waktu 1) Bukti hasil evaluasi terhadap waktu pelaporan hasil
pelaporan hasil pemeriksaan laboratorium (D, W). pemeriksaan laboratorium
2) Bukti Hasil tindaklanjut dari pelaksanaan evaluasi

10 Wawancara Petugas Laboratorium 19.05%


Penggalian informasi tentang pelaksanaan evaluasi
dan tindaklanjut terhadap waktu pelaporan hasil
pemeriksaan laboratorium
bukti ada
a Tersedia daftar formularium obat puskesmas (D). 1) Formularium Obat Puskesmas
3.10 3.10.1 10 2) Bukti Penyusunan Formularium Obat 16.67%
MIMI//ada 2022 dan 2023//b
b Dilakukan pengelolaan sediaan farmasi dan bahan medis 1) SK tentang pelayanan kefarmasian
habis pakai oleh tenaga kefarmasian sesuai dengan pedoman 2) SOP tentang pengelolaan sediaan farmasi dan bahan
dan prosedur yang telah ditetapkan (R, D, O, W). habis pakai .
3) LPLPO serta bukti pengawasan
pengelolaan dan penggunaan obat oleh Dinas
Kesehatan
4) Bukti penerimaan obat dan kartu stok obat
10 5) Bukti penanganan obat kadaluarsa 14.29%
6) Bukti penyimpanan obat FIFO, FEFO
Pengamatan surveior terhadap pengelolaan
sediaan farmasi dan bahan medis habis pakai
Wawancara Petugas
Farmasi Penggalian informasi tentang farmasi dan dan
bahan medis habis pakai
SK ada//sop ada 2023// 2022
c Dilakukan rekonsiliasi obat dan pelayanan farmasi klinik oleh 1) SOP rekonsiliasi obat
tenaga kefarmasian sesuai dengan prosedur yang telah 2) SOP pelayanan farmasi klinik
ditetapkan (R, D, O, W). 3) Bukti rekonsiliasi obat
4) Bukti asuhan farmasi dalam CPPT rekam medis.
10 11.90%
Pengamatan surveior terhadap pelaksanaan
rekonsiliasi obat dan pelayanan farmasi klinik
Wawancara Petugas Farmasi
Penggalian informasi tentang pelaksanaan rekonsiliasi
sop ada 2023////bukti rekon
obat dan pelayanan farmasi klinik
d Dilakukan kajian resep dan pemberian obat dengan benar 1) SOP kajian resep dan pemberian obat
pada setiap pelayanan pemberian obat (R, D, O, W) 2) Bukti kajian/telaah resep
Pengamatan surveior terhadap kajian resep
10 dan 9.52%
pemberian obat
Wawancara Petugas Farmasi Penggalian informasi sop ada 2023//bukti kajian a
tentang kajian resep dan pemberian obat
e Dilakukan edukasi kepada setiap pasien tentang indikasi dan 1) SOP pemberian informasi obat (PIO)
cara penggunaan obat (R, D, O, W). 2) Bukti pelaksaaan PIO
Pengamatan surveior terhadap pelaksanaan
10 PIO. Wawancara Petugas Farmasi 7.14%
Penggalian informasi tentang pelaksanaan PIO

ada 2023/2022 ada


f Obat gawat darurat tersedia pada unit yang diperlukan dan 1) SOP penyediaan dan penyimpanan obat gawat
dapat diakses untuk memenuhi kebutuhan yang bersifat darurat
gawat darurat, lalu dipantau dan diganti tepat waktu setelah 2) SOP pemantauan/ monitoring obat gawat darurat
digunakan atau jika kedaluwarsa ( R, D, O, W). secara berkala
3) Bukti penyediaan obat emergensi serta
monitoringnya
10 Pengamatan surveior terhadap tempat 4.76%
penyimpanan obat emergensi, cara mengakses,
pemantauan dan penggantian obat emergensi, jumlah
stock obat dengan kartu stock obat
Wawancara Petugas di ruang yang
melaksanakan tindakan Penggalian informasi tentang
pelaksanaan pengelolaan obat gawat darurat sop ada/bukti ada,tp fofo blm
g Dilakukan evaluasi dan tindak lanjut terhadap ketersediaan 1) Bukti evaluasi ketersediaan obat dan kesesuaian
obat dan kesesuaian peresepan dengan formularium (D, W). peresepan dengan formularium
2) Bukti hasil tindaklanjut dari pelaksanaan evaluasi
obat dan kesesuaian peresepan dengan formularium.
10 2.38%
Wawancara Petugas farmasi
Penggalian informasi tentang pelaksanaan evaluasi
dan tindaklanjut terhadap ketersediaan obat dan
kesesuain peresepan dengan formularium.
ada 2022
BAB IV. PROGRAM PRIORITAS NASIONAL

Nama Puskesmas: Puskesmas Kedaung Barat


Jenis Puskesmas: (Rawat Jalan )
Kab./Kota : Kab.Tangerang
Provinsi : Banten
Tanggal SA : 22 juni 2023
Petugas Ka.Pus:

KRITERI
STANDAR ELEMEN PENILAIAN SKOR FAKTA DAN ANALISIS RDOWS Nilai Bab
A
Ditetapkan indikator dan target kinerja 1) SK Indikator kinerja dan target terkait
stunting dalam rangka mendukung pencegahan dan penurunan stunting yang
program pencegahan dan penurunan, yang merupakan bagian dari indikator kinerja
disertai capaian dan analisisnya (R, D, W). pelayanan UKM di bab II. 2) Bukti
pencapaian indikator stunting yang disertai
dengan analisisnya

Wawancara Kepala Puskesmas, Pj UKM,


4.1 4.1.1 a 5 Koordinator Gizi dan pelaksana: 67.65%
Penggalian informasi terkait penetapan
indikator, pencapaian dan analisanya

otun dan nike//sk kinerja ada//


Ditetapkan program pencegahan dan 1) RUK dan RPK terkait dengan kegiatan pencegahan
penurunan stunting. (R, W) dan penanggulangan stunting yang terintegrasi
dengan RUK dan RPK pelayanan UKM Gizi
2) RPK Bulanan kegiatan pencegahan dan
penanggulangan stunting
3) KAK terkait dengan kegiatan pencegahan dan
penanggulangan stunting
Wawancara Kepala Puskesmas, Pj UKM,
b 10 Koordinator Gizi dan pelaksana 66.18%
Penggalian informasi terkait proses penetapan
program pencegahan dan penurunan stunting

ruk ..rpk tahunan dan bulanan


Dikoordinasikan dan dilaksanakan kegiatan 1) SK tentang media komunikasi dan koordinasi di
pencegahan dan penurunan stunting dalam Puskesmas (lihat bab I)
bentuk intervensi gizi spesifik dan sensitif 2) SOP komunikasi dan koordinasi di Puskesmas
sesuai dengan rencana yang disusun (lihat bab II)
3) Bukti koordinasi kegiatan
bersama lintas program dan lintas sektor pencegahan dan penurunan stunting sesuai dengan
sesuai dengan kebijakan, prosedur, dan regulasi yang ditetapkan di Puskesmas.
kerangka acuan yang telah ditetapkan (R, 4) Bukti hasil pelaksanaan kegiatan sesuai dengan
D, W). RPK dan RPKB, dan mengacu pada SK, SOP dan
KAK yang ditetapkan. (lihat dokumen regulasi pada
EP b)
Wawancara Kepala Puskesmas, Pj UKM, Koordinator
c 5 Gizi dan lintas sektor:
63.24%
Penggalian informasi terkait koordinasi dan
pelaksanaan kegiatan pencegahan & penurunan
stunting sesuai dengan yang direncanakan

ada bab 2..bu iis/meity//sk kcm


Dilakukan pemantauan, evaluasi, dan 1) Jadwal pemantauan dan evaluasi
tindak lanjut terhadap pelaksanaan 2) Hasil pemantauan dan evaluasi sesuai dengan
program pencegahan dan penurunan jadwal
stunting (D, W).. 3) Bukti hasil tindaklanjut dari pelaksanaan
pemantauan dan evaluasi Wawancara Kepala
Puskesmas, Pj UKM, Koordinator Gizi: Penggalian
informasi terkait kegiatan pemantauan dan evaluasi
beserta tindaklanjutnya

d 5 61.76%

jadwal pemantauan stunting blm


Dilaksanakan pencatatan dan dilakukan 1) SK tentang Pencatatan dan Pelaporan
pelaporan kepada kepala puskesmas dan 2) SOP pencatatan dan pelaporan.
dinas kesehatan daerah kabupaten/kota
sesuai dengan prosedur yang telah
ditetapkan (R, D, W). 3)Bukti pencatatan kasus stunting di Puskesmas

Catatan: SK dan
SOP pencatatan dan pelaporan lihat di bab I
4) Bukti pelaporan kasus stunting kepada
Kepala Puskesmas sesuai
mekanisme yang telah ditetapkan
Catatan: Pencatatan pelaporan mengikuti
regulasi saat ini, jika ada sistem pelaporan
elektonik yang ditetapkan oleh Kemenkes maka
pastikan Puskesmas sudah melaksanakan
e 10 Pencatatan pelaporan stunting misal melalui 60.29%
melalui aplikasi gizi terpadu (e-PPBGM)
Jenis pelaporan elektronik mengikuti
pemberlakukan saat dilaksanakan survei
Wawancara Kepala Puskesmas, Pj
UKM, Koordinator Gizi, Dinas Kesehatan:
Penggalian informasi
terkait dengan pencatatan dan pelaporan
kepada Kepala Puskesmas, Dinas Kesehatan
Daerah Kab/Kota

1 dan 2 minta bab 1 atau nurul/


Ditetapkannya indikator dan target kinerja 1) SK indikator kinerja pelayanan ibu dan bayi yang
dalam rangka penurunan jumlah kematian merupakan bagian dari indikator & target kinerja
ibu dan jumlah kematian bayi yang disertai pelayanan UKM di bab II
capaian dan analisisnya (R, D, W).
2) Bukti pencapaian
indikator kinerja dalam rangka penurunan jumlah
kematian ibu dan jumlah kematian bayi yang disertai
analisisnya.
Wawancara Pj
UKM, Koordinator dan pelaksanan pelayanan
kesehatan ibu dan bayi:
Penggalian informasi terkait penetapan indikator,
pencapaian dan analisanya

4.2 4.2.1 a 10 57.35%

ada
Ditetapkan program penurunan jumlah 1) RUK dan RPK terkait dengan kegiatan
kematian ibu dan jumlah kematian bayi (R, program penurunan jumlah kematian ibu dan
W). jumlah kematian bayi yang terintegrasi dengan
RUK dan RPK pelayanan UKM Kesehatan Ibu
dan Anak
2) RPK Bulanan program penurunan jumlah
kematian ibu dan jumlah kematian bayi
3) KAK terkait program penurunan jumlah
kematian ibu dan jumlah kematian bayi
Wawancara Kepala Puskesmas, Pj
UKM, Koordinator dan pelaksana pelayanan
kesehatan ibu dan bayi: Penggalian informasi
terkait proses penetapan program penurunan
jumlah kematian ibu dan jumlah kematian bayi.

b 10 54.41%

ada
Tersedia alat, obat, bahan habis pakai dan 1) SOP ketersediaan obat, bahan habis pakai dan
prasarana pendukung pelayanan kesehatan prasarana pendukung pelayanan kesehatan ibu dan
ibu dan bayi baru lahir termasuk standar bayi baru lahir
alat kegawatdaruratan maternal dan 2. SOP pelayanan kegawatdaruratan maternal dan
neonatal,
neonatal sesuai dengan standar dan 3) Bukti pengelolaan alat, obat,
dikelola sesuai dengan prosedur (R, D, O, bahan habis pakai dan prasarana pendukung
W). pelayanan kesehatan ibu dan bayi baru lahir,
termasuk alat kegawatdaruratan maternal dan
neonatal. Pengamatan surveior
terhadap ketersediaan alat, obat, bahan habis pakai
dan prasarana pendukung pelayanan kesehatan ibu
dan bayi baru lahir termasuk standar
kegawatdaruratan maternal dan neonatal, sesuai
dengan standar minimal ketersediaan alat yang
harus ada di Puskesmas. Wawancara Pj UKP, Pj
Pelayanan ibu dan bayi Penggalian
c 0 informasi terkait ketersediaan alat, obat, bahan habis 51.47%
pakai dan prasarana pendukung pelayanan
kesehatan ibu dan bayi baru lahir termasuk
standar kegawatdaruratan maternal dan neonatal
ketersediaan alat, obat, bahan habis pakai dan
prasarana pendukung pelayanan kesehatan ibu dan
bayi baru lahir termasuk standar kegawatdaruratan
maternal dan neonatal

sop blm ada/bukti pengelolaan


Dilakukan pelayanan kesehatan pada masa 1) SK Puskesmas PONED (jika Puskesmas ditetapkan
hamil, masa persalinan, masa sesudah sebagai Puskesmas PONED)
melahirkan, dan pada bayi baru lahir 2) SOP pelayanan ANC
sesuai dengan prosedur yang ditetapkan; 3) SOP pelayanan persalinan
4) SOP pelayanan sesudah melahirkan
ditetapkan kewajiban penggunaan partograf 5) SOP pelayanan bayi baru lahir
pada saat pertolongan persalinan dan 6) SOP Pengisian Partograf
upaya stabilisasi prarujukan pada kasus 7) SOP Stabilisasi prarujukan (lihat di bab III)
komplikasi, termasuk pelayanan pada
Puskesmas mampu PONED, sesuai dengan 8) Bukti
kebijakan, pedoman/panduan, prosedur, pelaksanaan:
dan kerangka acuan yang telah ditetapkan a). Pemberian pelayanan ANC,
(R, D, W).
b) Persalinan,
c) Pelayanan sesudah melahirkan,
d) Pelayanan bayi baru lahir,
d 5 e) Pengisian partograf, dan 51.47%
f) Bukti stabilisasi prarujukan pada kasus
komplikasi Wawancara Dokter,
Bidan, Perawat dan/atau tim poned
Penggalian informasi tentang pelayanan kesehatan
pada masa hamil, masa persalinan,masa sesudah
melahirkan, dan pada bayi baru lahir sesuai dengan
prosedur yang ditetapkan; ditetapkan kewajiban
penggunaan partograf pada saat pertolongan
persalinan dan upaya stabilisasi prarujukan pada
kasus komplikasi termasuk
pelaksanaan pelayanan PONED

sk poned/semua sop blm ada/buk


Dikoordinasikan dan dilaksanakan program 1) SK tentang media komunikasi dan koordinasi di
penurunan jumlah kematian ibu dan Puskesmas. (lihat bab I)
jumlah kematian bayi sesuai dengan 2) SOP komunikasi dan koordinasi (lihat bab II)
regulasi dan rencana kegiatan yang disusun 3) Bukti koordinasi
pelaksanaan program penurunan jumlah kematian
bersama lintas program dan lintas sektor ibu dan jumlah kematian bayi.
(R, D, W). 4) Bukti hasil pelaksanaan kegiatan sesuai dengan
RPK dan RPKB, serta mengacu pada SK, SOP dan
KAK yang ditetapkan. (lihat dokumen regulasi pada
EP b). Wawancara Kepala
Puskesmas, Pj UKM, Koordinator & Pelaksana
Kesehatan Ibu/Anak:
Penggalian informasi terkait koordinasi dan
pelaksanaan kegiatan penurunan jumlah kematian
ibu dan jumlah kematian bayi sesuai dengan yang
direncanakan.

e 5 50.00%

ada sk/sop ada revisi/bukti M


Dilakukan pemantauan, evaluasi, dan 1) Jadwal pemantauan dan evaluasi
tindak lanjut terhadap pelaksanaan 2) Hasil pemantauan dan evaluasi sesuai
program penurunan jumlah kematian ibu dengan jadwal
dan jumlah kematian bayi termasuk 3) Bukti hasil tindaklanjut dari pelaksanaan
pelayanan kesehatan pada masa hamil, pemantauan dan evaluasi
persalinan dan pada bayi baru lahir di Wawancara Kepala Puskesmas, Pj UKM,
Puskesmas (D, W). Koordinator
& Pelaksana Kesehatan Ibu/Anak:
Penggalian informasi terkait kegiatan
pemantauan dan evaluasi beserta
f 10 tindaklanjutnya 48.53%

jadwal lokbul di kak,bukti capai


Dilaksanakan pencatatan, lalu dilakukan 1) SK tentang Pencatatan dan Pelaporan
pelaporan kepada kepala puskesmas dan 2) SOP pencatatan dan
dinas kesehatan daerah kabupaten/kota pelaporan Catatan: SK dan SOP pencatatan dan
sesuai dengan prosedur yang telah pelaporan lihat di bab I
ditetapkan (R, D, W). 3) Bukti pencatatan jumlah kematian
ibu dan jumlah kematian bayi di Puskesmas
4) Bukti pelaporan jumlah kematian ibu dan
jumlah kematian bayi kepada Kepala
Puskesmas sesuai mekanisme yang telah
ditetapkan.
5) Bukti jumlah kematian ibu dan jumlah
kematian bayi di Puskesmas kepada Dinas
Kesehatan sesuai dengan regulasi yang
ditetapkan.
Catatan:
g 5 Pencatatan pelaporan mengikuti regulasi saat 45.59%
ini, jika ada sistem pelaporan elektonik yang
ditetapkan oleh Kemenkes maka pastikan
Puskesmas sudah melaksanakan.
Pencatatan pelaporan jumlah kematian ibu dan
jumlah kematian bayi misal melalui melalui
aplikasi MPDN dan pelayanan ANC melalui e-
kohort
Jenis pelaporan elektronik mengikuti
pemberlakukan saat dilaksanakan survei.
Wawancara Kepala Puskesmas, Pj
UKM, Koordinator & Pelaksana. Kesehatan
Ibu/Anak
Penggalian informasi terkait dengan pencatatan
dan pelaporan kepada Dinas Kesehatan Daerah
Kab/Kota ada sk dan sop revisi/ ada revisi
Ditetapkan indikator dan target kinerja 1) Indikator dan target kinerja imunisasi yang
program imunisasi yang disertai capaian merupakan bagian dari indikator kinerja pelayanan
dan analisisnya (R, D, W). UKM di bab II
2) RUK dan RPK terkait dengan kegiatan program
imunisasi yang terintegrasi dengan RUK dan RPK
pelayanan P2
3) RPK Bulanan program imunisasi.
4). KAK terkait program imunisasi
5) Bukti pencapaian indikator
kinerja pelayanan imunisasi yang disertai dengan
analisisnya Wawancara
Kepala Puskesmas, Pj UKM, Koordinator P2 dan
4.3 4.3.1 a 10 44.12%
pelaksanan
imunisasi:
Penggalian informasi terkait proses penetapan
indikator, pencapaian dan analisanya

DESI//ada
Ditetapkan program Imunisasi. (R) 1) RUK dan RPK terkait dengan kegiatan
program imunisasi yang terintegrasi dengan
2) RUK dan RPK pelayanan P2
RPK Bulanan programimunisasi.
3). KAK terkait program imunisasi
Wawancara Kepala Puskesmas, Pj UKM,
Koordinator P2 dan pelaksanan imunisasi:
Penggalian informasi terkait proses penetapan
program imunisasi

b 10 41.18%

ada
Tersedia vaksin dan logistik sesuai dengan 1) SOP penyediaan kebutuhan vaksin dan
kebutuhan program imunisai. (R, D, O, W) logistik 2) Bukti pengelolaan
vaksin dan logistiknya
Pengamatan surveior terhadap ketersediaan
vaksin dan logistik Wawancara Pj UKP,
Koordinator dan/ atau pelaksana Imunisasi
Penggalian informasi terkait ketersediaan
vaksin dan logistik program imunisasi.

c 10 38.24%

ada
Dilakukan pengelolaan vaksin untuk 1) SOP penyimpanan vaksin
memastikan rantai vaksin dikelola sesuai 2) SOP pemantauan suhu vaksin dan kondisi
dengan prosedur. (R, D, O, W) vaksin
3) Bukti
pemantauan suhu vaksin
4) Bukti pengecekkan kondisi vaksin

5) Bukti kalibrasi terhadap alat ukur


d 10 suhu vaksin 35.29%
Pengamatan
surveior terhadap pengelolaan vaksin untuk
memastikan rantau vaksin dikelola sesuai
standar . Wawancara Pj UKP, Koordinator dan/
atau pelaksana Imunisasi
Penggalian informasi terkait pemantauan rantai
vaksin
ada
Kegiatan peningkatan cakupan dan mutu 1) SK tentang media komunikasi dan koordinasi
imunisasi dikoordinasikan dan di Puskesmas. (lihat bab I)
dilaksanakan sesuai dengan rencana dan 2) SOP komunikasi dan koordinasi (lihat bab II)
prosedur yang telah ditetapkan bersama
secara lintas program dan lintas sektor 3) Bukti
sesuai dengan kebijakan, koordinasi kegiatan peningkatan cakupan dan
pedoman/panduan, prosedur dan kerangka mutu imunisasi
acuan yang telah ditetapkan (R, D, W). 4) Bukti hasil pelaksanaan kegiatan sesuai
dengan RPK dan RPKB, serta mengacu pada SK,
SOP, dan KAK yang ditetapkan. (lihat dokumen
e 10 32.35%
regulasi pada EP b)
Wawancara Kepala Puskesmas, Pj UKM,
Koordinator P2P & Pelaksana imunisasi:
Penggalian informasi terkait koordinasi dan
pelaksanaan kegiatan peningkatan cakupan dan
mutu imunisasi.

ada
Dilakukan pemantauan dan evaluasi serta 1) Jadwal pemantauan dan evaluasi
tindak lanjut upaya perbaikan program 2) Hasil pemantauan dan evaluasi sesuai
imunisasi (D, W). dengan jadwal
3) Bukti hasil tindaklanjut dari pelaksanaan
pemantauan dan evaluasi
Wawancara Kepala Puskesmas, Pj UKM,
Koordinator P2P & Pelaksana Imunisasi:
Penggalian informasi terkait kegiatan
f 10 pemantauan dan evaluasi beserta 29.41%
tindaklanjutnya

ada
Dilaksanakan pencatatan dan dilakukan 1) SK tentang Pencatatan dan Pelaporan
pelaporan kepada kepala puskesmas dan 2). SOP pencatatan dan pelaporan Catatan: SK
dinas kesehatan daerah kabupaten/kota dan SOP pencatatan dan pelaporan lihat di bab
sesuai dengan prosedur yang telah I 3) Bukti pencatatan program imunisasi di
ditetapkan (R, D, W). Puskesmas
4) Bukti pelaporan program imunisasi kepada
Kepala Puskesmas sesuai mekanisme yang
telah ditetapkan.
5) Bukti pelaporan program imuniasi
Puskesmas kepada Dinas Kesehatan sesuai
dengan regulasi yang ditetapkan
Catatan: Pencatatan pelaporan mengikuti
regulasi saat ini, jika ada sistem pelaporan
elektonik yang ditetapkan oleh Kemenkes maka
pastikan Puskesmas sudah melaksanakan.
g 10 Untuk Pencatatan pelaporan program imunisasi 26.47%
saat ini menggunakan aplikasi SMILE dan/
atau ASIK. Jenis pelaporan elektronik mengikuti
pemberlakukan saat dilaksanakan survei.
Wawancara Kepala Puskesmas,
Pj UKM, Koordinator P2P & Pelaksana Imunisasi:
Penggalian informasi terkait dengan pencatatan
dan pelaporan kepada Dinas Kesehatan Daerah
Kab/Kota

ada
Ditetapkan indikator dan target kinerja 1) SK indikator dan target kinerja Tuberkulosis
penanggulangan tuberkulosis yang disertai yang merupakan bagian dari indikator & target
capaian dan analisisny. (R, D, W). kinerja pelayanan UKM di bab II. 2) Bukti
pencapaian indikator kinerja pelayanan
tuberkulosis yang disertai dengan analisisnya
Wawancara Kepala Puskesmas, Pj UKM,
Koordinator P2P dan pelaksanan Tuberkulosis:
Penggalian informasi terkait proses penetapan
indikator, pencapaian dan analisanya
4.4 4.4.1 a 5 23.53%

sk ada 2023 ada revisi khusu


Ditetapkan rencana program 1) RUK dan RPK terkait dengan kegiatan
penanggulangan tuberkulosis (R). program penanggulangan tuberkulosis yang
terintegrasi dengan RUK dan RPK pelayanan
P2P
RPK Bulanan program penanggulangan
tuberkulosis
2) KAK terkait program penanggulangan
tuberculosis.
b 5 22.06%

ruk 2023 ada//rpk 2023 tahunan


Ditetapkan tim TB DOTS di Puskesmas SK Tim TB DOTS di
yang terdiri dari dokter, perawat, analis Puskesmas.
laboratorium dan petugas pencatatan
pelaporan terlatih (R)

c 5 20.59%

SK ADA TP REVISI
Tersedia logistik, baik OAT maupun non- 1) SOP perhitungan kebutuhan logistik OAT dan
OAT, sesuai dengan kebutuhan program Non OAT
serta dikelola sesuai dengan prosedur (R, D, 2) SOP pengelolaan OAT dan non OAT
O, W).

3) Bukti perhitungan kebutuhan OAT dan


non OAT sesuai dengan SOP yang ditetapkan.
Pengamatan surveior terhadap
ketersediaan dan pengelolaan OAT dan non OAT
d 5 19.12%
Wawancara Pj UKP,
Koordinator dan/ atau pelaksana TB:
Penggalian informasi terkait ketersediaan dan
pengelolaan OAT dan non OAT

sop perhitungan blm ada//sop


Dilakukan tata laksana kasus tuberkulosis 1) SOP tata laksana kasus tuberkulosis
mulai dari diagnosis, pengobatan,
pemantauan, evaluasi, dan tindak lanjut
sesuai dengan kebijakan, 2) Telaah rekam medis pasien TB Pengamatan
pedoman/panduan, dan prosedur yang surveior terhadap tata laksana pasien TB
telah ditetapkan ( R, D, O, W). Wawancara PJ UKP, DPJP Penggalian
informasi terkait tata laksana pasien TB di
Puskesmas.
e 5 17.65%

revisi sop 2023// ada telaah RM


Dikoordinasikan dan dilaksanakan program 1) SK tentang media komunikasi dan koordinasi
penanggulangan tuberkulosis sesuai di Puskesmas. (lihat bab I)
dengan rencana yang disusun bersama 2) SOP komunikasi dan koordinasi (lihat bab II)
secara lintas program dan lintas sektor (R,
D, W). 3)
Bukti koordinasi kegiatan peningkatan program
penanggulangan tuberkulosis
4) Bukti hasil pelaksanaan kegiatan sesuai
dengan RPK dan RPKB, serta mengacu pada SK,
SOP dan KAK yang ditetapkan. (Lihat dokumen
regulasi pada EP b).
f 5 Wawancara Kepala Puskesmas, Pj UKM, 16.18%
Koordinator P2P & Pelaksana Tuberkulosis,
lintas program dan lintas sektor: Penggalian
informasi terkait koordinasi dan pelaksanaan
kegiatan penanggulangan tuberkulosis.

SK ADA/SOP BLM ADA//bukti KOO


Dilakukan pemantauan dan evaluasi serta 1) Jadwal pemantauan dan evaluasi
tindak lanjut upaya perbaikan program 2) Hasil pemantauan dan evaluasi sesuai
penanggulangan tuberculosis (D, W). dengan jadwal
3) Bukti hasil tindaklanjut dari pelaksanaan
pemantauan dan evaluasi
Wwawncara Kepala Puskesmas, Pj UKM,
Koordinator P2P & Pelaksana Tuberkulosis:
Penggalian informasi terkait kegiatan
pemantauan dan evaluasi beserta
tindaklanjutnya

g 0 14.71%

jadwal blm ada/analisa ada/ buk


Dilaksanakan pencatatan dan dilakukan 1) SK tentang Pencatatan dan Pelaporan
pelaporan kepada kepala puskesmas, dinas 2) SOP pencatatan dan pelaporan Catatan SK
kesehatan daerah kabupaten/kota sesuai dan SOP pencatatan dan pelaporan lihat di bab
dengan prosedur yang telah ditetapkan (R, I
D,W).

3) Bukti
pencatatan kasus TB di Pukesmas
4) Bukti pelaporan kasus TB kepada Kepala
Puskesmas
sesuai mekanisme yang telah ditetapkan.
5). Bukti pelaporan kasus TB Puskesmas kepada
Dinas Kesehatan sesuai dengan regulasi yang
ditetapkan. Catatan: Pencatatan pelaporan
mengikuti regulasi saat ini, jika ada sistem
h 5 pelaporan elektonik yang ditetapkan oleh 14.71%
Kemenkes maka pastikan Puskesmas sudah
melaksanakan. Untuk pencatatan pelaporan
kasus TB melalui aplikasi SITB.
Jenis pelaporan elektronik mengikuti
pemberlakukan saat dilaksanakan survei.
Wawancara Kepala
Puskesmas, Pj UKM, Koordinator P2P &
Pelaksana Tuberkulosis:
Penggalian informasi terkait dengan pencatatan
dan pelaporan kepada Dinas Kesehatan Daerah
Kab/Kota

sk dan sop minta bab 1//bukti p


Ditetapkan indikator kinerja pengendalian 1) SK indikator dan target kinerja PTM yang
penyakit tidak menular yang disertai merupakan bagian dari indikator & target
capaian dan analisisnya (R, D, W). kinerja pelayanan UKM di bab II. 2) Bukti
pencapaian indikator kinerja PTM yang disertai
dengan analisisnya . Wawancara Kepala
Puskesmas, Pj UKM, Koordinator P2P dan
pelaksanan PTM: Penggalian informasi terkait
proses penetapan indikator, pencapaian dan
analisanya.

4.5 4.5.1 a 10 13.24%

ICE//SK ada//bukti telusur ada


Ditetapkan program pengendalian Penyakit 1) RUK dan RPK terkait dengan kegiatan
Tidak Menular termasuk rencana program pengendalian Penyakit Tidak Menular
peningkatan kapasitas tenaga terkait yang terintegrasi dengan RUK dan RPK
P2PTM (R, W). pelayanan P2
2) RPK Bulanan program pengendalian
Penyakit Tidak Menular
3) KAK terkait program pengendalian Penyakit
Tidak Menular
Wawancara Kepala Puskesmas, Pj
UKM, Koordinator P2P dan pelaksanan PTM:
Penggalian informasi terkait
proses penetapan program PTM

b 5 10.29%

ruk 2023 ada REVISI…rpk 2023


Kegiatan pengendalian penyakit tidak 1) SK tentang media komunikasi dan koordinasi
menular dikoordinasikan dan dilaksanakan di Puskesmas. (lihat bab I)
sesuai dengan rencana yang telah disusun 2). SOP komunikasi dan koordinasi
bersama Lintas program dan Lintas Sektor lihat bab II)
sesuai dengan kebijakan,
pedoman/panduan, prosedur dan kerangka 3) Bukti koordinasi kegiatan peningkatan
acuan yang telah ditetapkan (R, D, W). program pengendalian Penyakit Tidak Menular
4). Bukti hasil pelaksanaan kegiatan sesuai
dengan RPK dan RPKB, serta mengacu pada SK,
SOP dan KAK yang ditetapkan. (lihat dokumen
regulasi pada EP b).
Wawancara Kepala
c 5 8.82%
Puskesmas, Pj UKM, Koordinator P2P &
Pelaksana PTM kader dan sasaran PTM:
Penggalian informasi terkait koordinasi dan
pelaksanaan kegiatan Penanggulangan PTM

sk dan sop ada bab 1 dan 2//d


Diselenggarakan tahapan kegiatan dan 1) SK tentang pemeriksaan PTM di Posbindu
pemeriksaan PTM di Posbindu sesuai 2) SOP terkait kegiatan PTM di Posbindu
dengan ketentuan yang berlaku (R, D, O,
W).
3) Bukti pelaksanaan PTM di Posbindu

Pengamatan surveior terhadap pelaksanaan


pelayanan
Posbindu Wawancara Kepala Puskesmas, Pj
UKM, Koordinator P2P & Pelaksana PTM dan
kader: Penggalian informasi terkait pelaksanaan
pelayanan PTM di Posbindu

d 5 7.35%

sk dan sop blm ada,,bukti pelak


Dilakukan tata laksana Penyakit Tidak 1) Telaah rekam medis terkait tata laksana
Menular secara terpadu mulai dari PTM secara terpadu
diagnosis, pengobatan, pemantauan, terhadap pasien
evaluasi, dan tindak lanjut sesuai dengan
panduan praktik klinis dan algoritma Pengamatan surveior terhadap tata laksana
pelayanan PTM oleh tenaga kesehatan yang
PTM secara terpadu Wawancara Pj UKP,
berkompeten ( D, O, W).
DPJP Penggalian informasi terkait tata
laksana PTM secara terpadu

e 5 5.88%

ada TP BARU DI PENGOBATAN


Dilakukan pemantauan, evaluasi, dan 1) Jadwal pemantauan dan evaluasi
tindak lanjut terhadap pelaksanaan
program pengendalian penyakit tidak 2) Hasil pemantauan dan evaluasi sesuai
menular (D, W). dengan jadwal
3) Bukti hasil tindaklanjut dari pelaksanaan
pemantauan dan evaluasi
Wawancara Kepala Puskesmas, Pj UKM,
Koordinator P2P & Pelaksana PTM: Penggalian
f 5 informasi terkait kegiatan pemantauan dan 4.41%
evaluasi penanggulangan PTM

ada// KATANYA ADA DI UKM,,


Dilaksanakan pencatatan, dan dilakukan 1) SK tentang Pencatatan dan Pelaporan
pelaporan kepada kepala puskesmas dan 2) SOP pencatatan dan pelaporan
dinas kesehatan daerah kabupaten/kota
sesuai dengan prosedur yang telah
ditetapkan (R, D, W). Catatan: SK dan SOP pencatatan dan
pelaporan lihat di bab I

3) Bukti pencatatan kasus PTM di Puskesmas


4) Bukti pelaporan kasus PTM kepada Kepala
Puskesmas sesuai mekanisme yang telah
ditetapkan.
5) Bukti pelaporaan kasus PTM Puskesmas
kepada Dinas Kesehatan sesuai dengan regulasi
yang ditetapakan. Catatan: Pencatatan
pelaporan mengikuti regulasi saat ini, jika ada
g 10 sistem pelaporan elektonik yang ditetapkan oleh 2.94%
Kemenkes maka pastikan Puskesmas sudah
melaksanakan. Pencatatan pelaporan kasus PTM
menggunakan aplikasi ASIK
Jenis pelaporan elektronik mengikuti
pemberlakukan saat dilaksanakan survei
Wawancara Kepala Puskesmas, Pj
UKM, Koordinator P2P & Pelaksana PTM:
Penggalian informasi terkait dengan pencatatan
dan pelaporan kepada Dinas Kesehatan

sk dan sop bab 1/bukti kasus


BAB V. PENINGKATAN MUTU PUSKESMAS

Nama Puskesmas : Puskesmas Kedaung Barat


Jenis Puskesmas : Rawat Jalan
Kab./Kota : Tangerang
Provinsi : Banten
Tanggal SA : 19 juni 2023
Petugas : Kapus

STANDAR KRITERIA ELEMEN PENILAIAN SKOR RDOWS REKOMENDASI Nilai Bab


Kepala Puskesmas membentuk tim mutu 1) Program peningkatan mutu yang terintegrasi dalam bu nyoman dan winda….kak
sesuai dengan persyaratan dilengkapi RUK Puskesmas 2022 dan 2023..ada/SK2022 ada
dengan uraian tugas, dan menetapkan 2) Kerangka acuan kegiatan SK 2023 ada/RUK 2022 DAN
program peningkatan mutu (R, W). 3). SK Tim peningkatan mutu dilengkapi uraian tugas RUK 2023 ada /RPK 2022 dan
yang terintegrasi dengan SK penanggung jawab 2023
Puskesmas
5.1 5.1.1 a 10 80.36%
Wawancara Kepala Puskesmas
dan PJ mutu
Penggalian informasi terkait penyusunan program mutu
di Puskesmas.

Puskesmas bersama tim mutu 1) Bukti pelaksanaan program peningkatan mutu ada 14 kegiatan,no.1.ada/no.2
mengimplementasikan dan mengevaluasi menyesuaikan dengan jenis kegiatan yang dilakukan. blm ada/no.3 tdk ada/no.4.tdk
program peningkatan mutu (D, W). 2) Bukti evaluasi pelaksanaan program peningkatan ada/no.5.blm ada/no.6 tdk
mutu ada/no.7.thn 2022 tdk ada dan
Wawancara PJ Mutu dan Tim mutu 2023 tdk ada/no.8.blm ada/no.9
Penggalian informasi terkait proses pelaksanaan dan thn 2022 ada/no.10 blm
b 5 evaluasi program peningkatan mutu ada/no.11.ada 78.57%

Tim Mutu menyusun program peningkatan 1) Bukti penyusunan rencana peningkatan mutu bukti RTM ada,tp notulen blm
mutu dan melakukan tindak lanjut upaya berdasarkan evaluasi diketik dan blm dilengkapi/pdca
peningkatan mutu secara 2) Bukti hasil tindak lanjut upaya peningkatan mutu thn 2022 dan 2023,blm direkap
berkesinambungan (D, W). secara berkesinambungan
Wawancara PJ mutu dan tim mutu Penggalian
informasi dalam proses evaluasi program mutu,
c 5 penyusunan rencana perbaikan, tindak lanjut upaya 77.68%
perbaikan berkesinambungan

Program peningkatan mutu 1) Bukti pelaksanaan komunikasi program peningkatan thn 2022 bukti telusur blm
dikomunikasikan kepada lintas program mutu sesuai media komunikasi kepada LP dan LS yang ada/thn 2023 ada tp direvisi
dan lintas sektor, serta dilaporkan secara ditetapkan oleh Puskesmas. Wawancara PJ mutu, tim notulen
berkala kepada kepala Puskesmas dan mutu Puskesmas, LP, LS Penggalian informasi terkait
dinas kesehatan daerah kabupaten/kota pelaksanaan komunikasi program peningkatan mutu
sesuai dengan prosedur yang telah kepada LP dan LS
d ditetapkan (D, W). 5 76.79%
Terdapat kebijakan tentang indikator mutu 1) SK tentang indikator mutu di Puskesmas yang ada 2022 dan 2023//dewi
Puskesmas yang dilengkapi dengan profil terintegrasi dengan indikator kinerja Puskesmas,
indikator (R).

5.1.2 a 10 75.89%

Dilakukan pengukuran indikator mutu 1) Bukti pengukuran indikator mutu sesuai profil ada
sesuai profil indikator (D, W). indikator mutu dan periode pelaporan
Wawancara PJ indikator, PJ mutu dan
tim mutu: Penggalian informasi terkait pengukuran
indikator mutu

b 10 74.11%

Dilakukan evaluasi terhadap upaya 1) Bukti evaluasi peningkatan mutu sesuai dengan hasil rekapan ada,bukti ada
peningkatan mutu Puskesmas berdasarkan pelaksanaan tindak lanjut
tindak lanjut dari rencana perbaikkan (D, Wawancara Kepala Puskesmas, PJ mutu dan tim mutu:
W). Penggalian informasi terkait proses evaluasi pengukuran
mutu

c 10 72.32%

Dilakukan validasi data terhadap hasil 1) Bukti dilakukan validasi data hasil pengukuran sdh//nita
pengumpulan data indikator sebagaimana indikator mutu sesuai pokok pikiran
diminta pada pokok pikiran (D, O, W). Pengamatan terhadap proses validasi
hasil pengumpulan data indikator mutu Puskesmas
Wawancara PJ
Mutu, tim mutu serta PJ indikator Penggalian informasi
5.1.3 a 10 terkait proses validasi hasil pengukuran indikator mutu 70.54%

Dilakukan analisis data seperti yang 1) Hasil analisis data yang dilakukan oleh tim mutu ada
disebutkan dalam pokok pikiran (D, W). sesuai dengan pokok pikiran Wawancara Tim mutu dan
PJ indikator mutu Penggalian informasi terkait analisis
data capaian indikator

b 10 68.75%
Disusun rencana tindak lanjut berdasarkan 1) Bukti penyusunan rencana tindak lanjut berdasarkan ada
hasil analisis dalam bentuk program hasil analisis Wawancara Kepala Puskesmas, Pj mutu
peningkatan mutu. (R, D, W) dan tim mutu Penggalian informasi terkait penyusun
rencana tindak lanjut

c 10 66.96%

Dilakukan tindaklanjut dan evaluasi 1) Bukti tindak lanjut dan evaluasi program mutu minimal ada TP undangan belum
terhadap program peningkatan mutu pada terdiri dari daftar hadir dan notula yang diserta dengan
huruf c. (D, W) foto kegiatan Wawancara PJ mutu dan tim Penggalian
informasi terkait tindak lanjut dan evaluasi program
mutu

d 10 65.18%

Dilakukan pelaporan indikator mutu 1) Bukti pelaporan indikator mutu sesuai prosedur yang sk indikator ada,sop blm ada
kepada kepala puskesmas dan dinas ditetapkan Pengamatan hasil pengukuran indikator msh mau ditanyakan dulu/bukti
kesehatan daerah kabupaten/kota sesuai mutu melalui aplikasi mutu fasyankes Wawancara PJ ada
dengan prosedur yang telah ditetapkan (D, Mutu, tim
W). mutu dan Dinas Kesehatan Kab/ Kota Penggalian
informasi terkait pelaporan indikator mutu
e 5 63.39%

Terdapat bukti Puskesmas telah 1) Bukti rencana uji coba peningkatan mutu (PDSA) pdsa,kegiatan penalti tb
mengujicobakan rencana peningkatan mutu berdasarkan hasil evaluasi program mutu dan capaian
berdasarkan kriteria 5.1.1 dan 5.1.2 (D, W). indikator mutu
2) Bukti pelaksanaan uji coba rencana peningkatan
mutu Wawancara PJ Mutu dan tim mutu
Penggalian informasi terkait penyusunan proses
5.1.4 a 10 peningkatan mutu (PDSA) 62.50%
berdasarkan hasil capaian indikator mutu

Terdapat bukti Puskesmas telah melakukan 1) Bukti evaluasi hasil uji coba peningkatan mutu ada datanya
evaluasi dan tindak lanjut terhadap hasil uji 2) Bukti hasil tindak lanjut berdasarkan hasil evaluasi
coba peningkatan mutu (D, W). Wawancara PJ
Mutu dan tim
Penggalian informasi terkait evaluasi dan tindak lanjut
peningkatan mutu (PDSA)
b 10 berdasarkan hasil capaian indikator mutu 60.71%
Keberhasilan program peningkatan mutu di 1) Bukti dokumentasi (laporan) pelaksanaan LENGKAP
Puskesmas dikomunikasikan dan keberhasilan upaya peningkatan mutu
disosialisasikan kepada LP dan LS serta 2) Bukti komunikasi hasil peningkatan mutu sesuai
dilakukan pendokumentasian kegiatan mekanisme komunikasi yang ditetapkan oleh
program peningkatan mutu (D, W). Puskesmas
3) Bukti sosialisasi keberhasilan upaya peningkatan
mutu Wawancara
PJ mutu dan tim mutu
c 10 Penggalian informasi terkait pendokumentasia n dan 58.93%
komunikasi upaya perbaikan.

Dilakukan pelaporan program peningkatan 1) Bukti pelaporan program peningkatan mutu ke Dinkes blm diolah datanya//MINTA
mutu kepada dinas kesehatan daerah Kab/kota yang terintegrasi dalam laporan kinerja BUKTI PENGIRIMAN LAPORAN
kabupaten/kota minimal setahun sekali (D, Puskesmas Wawancara PJ mutu dan tim mutu Penggalian KINERJA KE ADMEN
W). informasi terkait laporan hasil program peningkatan
mutu ke Dinkes termasuk pelaporan INM
d 5 57.14%

Disusun program manajemen risiko untuk 1) Ditetapkan SK tentang pelaksanaan manajemen resiko sk dan sop ada/bu
ditetapkan oleh Kepala Puskesmas (R, W). dan SOP nya Wawancara partini,ice,feri,pak uki
Penggalian informasi kepada PJ Manajemen resiko
tentang pelaksanaan manajemen resiko di Puskesmas

5.2 5.2.1 a 10 56.25%

Tim Mutu Puskesmas memandu 1) Bukti pelaksanaan manajemen resiko, yang meliputi ada
penatalaksanaan risiko (D, W) poin b).(1) sd b). (4) Wawancara Penggalian informasi,
tentang progress pelaksanaan manajemen resiko di
Puskesmas

b 10 54.46%

Dilakukan identifikasi, analisis dan evaluasi 1) Bukti identifikasi, analisis dan evaluasi risiko yang ada
risiko yang dapat terjadi di Puskesmas yang terangkum dalam daftar resiko Wwancara
didokumentasikan dalam daftar resiko (D, Penggalian informasi tentang proses identifikasi, analisis
W). dan evaluasi risiko

c 10 52.68%
Disusun profil risiko yang merupakan risiko 1) Bukti profil resiko Wawancara Penggalian ada
prioritas berdasar evaluasi terhadap hasil informasi proses penyusunan profil resiko
identifikasi dan analisis risiko yang ada
pada daftar risiko yang memerlukan
penanganan lebih lanjut (D,W)

d 10 50.89%

Disusun rencana penanganan risiko yang 1) Bukti rencana penanganan risiko, yang di ada diregister resiko,tp RUK dan
diintegrasikan dalam perencanaan tingkat implementasikan dalam RUK dan RPK Puskesmas RPK blm
Puskesmas sebagai upaya untuk
meminimalkan dan/atau memitigasi risiko
(D).

5.2.2 a 5 49.11%

Tim Mutu Puskesmas membuat 1) Bukti pemantauan pelaksanaan rencana penanganan blm ada
pemantauan terhadap rencana penanganan risiko Wawancara Penggalian
(D,W). informasi progress pelaksanaan rencana penanganan
risiko beserta hambatan dan upaya solusi atas
hambatan yang ditemukan

b 0 48.21%

Dilakukan pelaporan kepada Kepala 1) Bukti penyampaian pelaksanaan manajemen resiko blm ada
Puskesmas dan kepada dinas kesehatan Puskesmas beserta hambatan dan peran serta dinkes
daerah kabupaten/kota serta lintas program kabupaten/kota dan lintas sektor dalam membantu
dan lintas sektor terkait (D, W). mengatasi hambatan yang ditemukan Puskesmas
Wawancara Penggalian informasi upaya solusi atas
hambatan yang ditemukan dan peran dinkes
c 0 kabupaten/kota dan lintas sektor 48.21%

Ada bukti Puskesmas telah melakukan dan 1) Bukti FMEA fmea tertinggi R.Obat,ada tp blm
menindaklanjuti analisis efek modus cut off
kegagalan (failure mode effect analysis) Wawancara Penggalian informasi proses penyusunan
minimal setiap setahun sekali pada proses FMEA
berisiko tinggi yang diprioritaskan (D, W).

d 5 48.21%
Dilakukan identifikasi pasien sebelum 1) SK tentang pelaksanaan SKP rika,/SK 2022 ada,2023 ada/sop
dilakukan prosedur diagnostik, tindakan, 2) SOP pelaksanaan identifikasi pasien ada/bukti observasi diambil imut
pemberian obat, pemberian imunisasi, dan 3)
pemberian diet sesuai dengan kebijakan dan Bukti observasi kepatuhan identifikasi pasien
prosedur yang ditetapkan (R, D, O, W). Pengamatan surveior terhadap pelaksanaan identifikasi
pasien oleh petugas Puskesmas Wawancara Penggalian
5.3 5.3.1 a 10 informasi tentang siapa saja yang melakukan 47.32%
identifikasi pasien dan cara melakukan identifikasi
pasienien.

Dilakukan prosedur tepat identifikasi 1) SOP pelaksanaan identifikasi pasien dengan kondisi ada sop dan bukti foto
apabila dijumpai pasien dengan kondisi khusus 2)
khusus seperti yang disebutkan pada pokok Bukti identifikasi pasien dengan kondisi khusus yang
pikiran sesuai dengan kebijakan dan tercantum dalam rekam medis Pengamatan surveior
prosedur yang ditetapkan (R, D, O, W). terhadap proses identifikasi pasien dengan kondisi
khusus Wwancara Penggalian informasi kepada
b 10 petugas Puskesmas, terkait tata cara indentifikasi 45.54%
pasien apabila ditemukan pasiendengan kondisi khusus

Pemberian perintah secara verbal lewat 1) Bukti TBAK dan/atau Bukti SBAR yang dimasukkan rika// ada
telepon menggunakan teknik SBAR dan dalam rekam medis pasien Wwancara
TBAK sesuai dalam pokok pikiran (D, W). Penggalian informasi tentang proses pelaksanaan TBAK
atau SBAR

5.3.2 a 10 43.75%

Pelaporan kondisi pasien dan pelaporan 1) Telaah rekam medis ada foto
nilai kritis hasil pemeriksaan laboratorium 2). Telaah buku pencatatan hasil laboratorium
dilakukan sesuai dengan prosedur, yaitu
ditulis lengkap, dibaca ulang oleh penerima Wawancara Penggalian informasi tentang pelaporan
pesan, dan dikonfirmasi oleh pemberi kondisi pasien dan pelaporan nilai kritis
pesan, dan dicatat dalam rekam medis, Simulasi Petugas Puskesmas
b termasuk identifikasi kepada siapa nilai 10 diminta untuk mensimulasikan pelaporan nilai kritis 41.96%
kritis hasil pemeriksaan laboratorium
dilaporkan (D,W, S).

Dilakukan komunikasi efektif pada proses 1) SOP pelaksanaan komunikasi efaektif sop ada .,,bukti ada
serah terima pasien yang memuat hal 2)
kritikal dilakukan secara konsisten sesuai Bukti SBAR yang tercatat dalam formular SBAR
dengan prosedur dan metode SBAR dengan Wawancara
menggunakan formulir yang dibakukan (R, Penggalian informasi tentang pelaksanaan komunikasi
D, W, S). efektif pada proses serah terima pasien . Simulasi
c 10 Petugas Puskesmas diminta untuk mensimulasikan 40.18%
komunikasi efektif pada proses serah terima pasien
Disusun daftar obat yang perlu diwaspadai 1) SOP tentang pengelolaan obat yang perlu diwaspadai SHINTA//sop ada thn
dan obat dengan nama atau rupa mirip dan obat dengan nama dan 2023..daftar obat ada
serta dilakukan pelabelan dan penataan rupa mirip
obat yang perlu diwaspadai dan obat
dengan nama atau rupa mirip sesuai 2) Daftar obat yang perlu diwaspadai dan obat
dengan kebijakan dan prosedur yang dengan nama atau rupa mirip
5.3.3 a disusun (R, D, O, W). 10 Pengamatan surveior terhadap 38.39%
pelabelan dan penataan obat yang perlu diwaspadai dan
obat dengan nama atau rupa mirip. Wawancara
Penggalian informasi tentang proses pengelolaan obat
yang perlu diwaspadai dan obat dengan nama dan rupa
mirip
Dilakukan pengawasan dan pengendalian 1) ADA Dokumentasi : Daftar Obat ada thn 2023,tp thn 2022 blm
penggunaan obat-obatan Psikotropika/Narkotika. ada,foto ada,,cek list ada
psikotropika/narkotika dan obat-obatan
lain yang perlu diwaspadai (high alert) (D, O,
W). 2) Observasi
penyimpanan Obat Psikotropika/Narkotika (lemari dgn
b 10 kunci ganda yg dipegang oleh 2 orang). 36.61%

3) Wawancara petugas Farmasi.

Dilakukan penandaan sisi operasi/tindakan 1) Daftar obat psikotropika/narko tika dan obat- obatan SHINTA//ada
medis secara konsisten oleh pemberi lain yang perlu diwaspadai
pelayanan yang akan melakukan tindakan (high alert)
sesuai dengan kebijakan dan prosedur yang 2) Bukti monitoring penggunaan obat-obatan
ditetapkan (R, O, W, S). psikotropika/narko tika dan obat- obatan lain yang
perlu diwaspadai (high alert) Pengamatan
5.3.4 a 10 surveior terhadap pelaksanaan penyimpanan, 34.82%
pengawasan dan
pengendalian penggunaan obat- obatan
psikotropika/narkotika dan obat-
obatan lain yang perlu diwaspadai (high alert) .
Wawancara Penggalian
informasi tentang proses penyimpanan, pengawasan
Dilakukan verifikasi sebelum 1) SOP penandaan sisi operasi/tindakan medis. dr.DEFITA//ada TP BLM
dan pengendalian penggunaan obat- obatan
operasi/tindakan medis untuk memastikan Pengamatan surveior terhadap pelaksanaan penandaan DIPRINT//simulasi blm ada
psikotropika/narkotika dan obat-obatan lain yang perlu
bahwa prosedur telah dilakukan dengan sisi operasi/tindakan medis.
diwaspadai (high alert).
benar (D, O, W). Catatan: Observasi dilakukan apabila ada kasus yang
memerlukan operasi/tindakan medis
Wawancara Penggalian
b 10 informasi tentang proses penandaan sisi 33.04%
operasi/tindakan medis yang dilakukan di Puskesmas.
Simulasi Petugas Puskesmas diminta mensimulasikan
proses penandaan sisi operasi/tindakan medis

Dilakukan penjedaan (time out) sebelum 1) Bukti pelaksanaan upaya untuk memastikan benar blm ada DAFTAR TILIK dan bkti
operasi/tindakan medis untuk memastikan pasien dan benar prosedur, sebelum dilakukan
semua pertanyaan sudah terjawab atau operasi/tindakan medis. Bukti tersebut dimasukkan ke
meluruskan kerancuan (O, W). dalam rekam medis. Pengamatan surveior terhadap
pelaksanaan benar pasien dan benar prosedur, sebelum
dilakukan operasi/tindakan medis.
Catatan: Observasi dilakukan apabila ada kasus yang
memerlukan operasi/tindakan medis
c 5 Wawancara 31.25%
Penggalian
informasi tentang proses pelaksanaan benar pasien dan
benar prosedur, sebelum dilakukan operasi/tindakan
medis.
Ditetapkan standar kebersihan tangan yang 1) SOP tentang Langkah kebersihan tangan sop 2023 blm ada,thn 2022
mengacu pada standar WHO (R). 2). SOP tentang indikasi kebersihan tangan dan peluang revisi/sop peluang ada
kebersihan tangan

5.3.5 a 10 30.36%

Dilakukan kebersihan tangan sesuai dengan 1) Bukti observasi kepatuhan kebersihan tangan ada
regulasi yang ditetapkan (D, O, W).
Pengamatan surveior terhadap budaya kebersihan
tangan di Puskesmas Wawancara
Penggalian
informasi kepada petugas Puskesmas untuk mengetahui
b 10 tingkat pemahaman petugas Puskesmas terkait : 28.57%
a) Langkah kebersihan tangan
b) Indikasi kebersihan tangan

c) Peluang kebersihan tangan

Dilakukan penapisan pasien dengan risiko 1) SOP penapisan pasien dengan risiko jatuh di rawat sop baru sop penapisan ada tp
jatuh jatuh di rawat jalan dan pengkajian jalan revisi//sop pengkajian di
risiko jatuh di IGD dan rawat inap sesuai 2) SOP pengkajian risiko jatuh di IGD rg.tindakan terbatas blm
dengan kebijakan dan prosedur serta 3) SOP pengkajian risiko jatuh di rawat inap. ada//simulasi blm ada
dilakukan upaya untuk mengurangi risiko Pengamatan
tersebut (R, O, W, S). surveior terhadap pelaksanaan penapisan pasien
5.3.6 a 5 dengan risiko jatuh Wwancara Penggalian 26.79%
informasi kepada Puskesmas untuk mengetahui tingkat
pemahaman tentang tata cara pelaksanaan penapisan
pasien dengan risiko jatuh sesuai dengan tempatnya
(rawat jalan/rawat inap/IGD). Simulasi Petugas
Puskesmas diminta mensimulasikan tata cara
penapisan pasien dengan risiko jatuh sesuai dengan
Dilakukan evaluasi dan tindak lanjut untuk 1) Bukti dilakukan evaluasi untuk mengurangi risiko blm ada foto
tempatnya (rawat jalan/rawat inap/IGD)
mengurangi risiko terhadap situasi dan terhadap situasi dan lokasi yang diidentifikasi berisiko
lokasi yang diidentifikasi berisiko terjadi terjadi pasien jatuh
pasien jatuh (D, W).). 2) Bukti dilakukan tindaklanjut dari hasil evaluasi
Wwancara
Penggalian informasi tentang evaluasi dan tindak lanjut
b 0 untuk mengurangi risiko terhadap situasi dan lokasi 25.89%
yang diidentifikasi berisiko terjadi pasien jatuh

Dilakukan pelaporan jika terjadi insiden 1) SK pelaporan insiden keselamatan pasien endrik dan dr.defita/ada sk /ada
sesuai dengan kebijakan dan prosedur yang 2) SOP pelaporan insiden keselamatan pasien secara sop /bukti pelaporan internal
ditetapkan kepada tim keselamatan pasien internal ada dan eksternal blm ada
dan kepala puskesmas yang disertai dengan 3) SOP pelaporan insiden keselamatan pasien secara kasus/bukti analisis ada /ada
analisis, investigasi insiden, dan tindak eksternal 4) Bukti
lanjut terhadap insiden (R, D, W). dilakukan pelaporan IKP,baik internal atau eksternal
5) Bukti analisis, investigasi insiden
6) Bukti tindaklanjut perbaikan untuk mencegah
5.4 5.4.1 a 10 25.89%
terjadinya insiden secara berulang Wawancara
Penggalian informasi tentang proses pelaporan insiden
keselamatan pasien
Dilakukan pelaporan kepada Komite 1) Bukti pelaporan IKP melalui aplikasi pelaporan IKP, ada
Nasional Keselamatan Pasien (KNKP) baik pelaporan nihil atau
terhadap insiden, analisis, dan tindak lanjut pelaporan jika terjadi KTD atau sentinel
sesuai dengan kerangka waktu yang
ditetapkan (D, O, W). Pengamatan surveior terhadap pelaporan IKP melalui
aplikasi pelaporan IKP Wwancara Penggalian
b 10 informasi tentang proses pelaporan insiden 24.11%
keselamatan pasien ke KNKP

Dilakukan pengukuran budaya keselamatan 1) Bukti observasi kepatuhan terhadap kode etik dan ENDRIK dan BU VINA//ada
pasien dengan menlakukan survei budaya peraturan internal Puskesmas, yang terdiri dari unsur
keselamatan pasien yang menjadi acuan untuk meningkatkan mutu dan keselamatan pasien
dalam program budaya keselamatan (D,W). Wawancara Penggalian
informasi terkait latar belakang penyusunan komponen
dalam kode etik dan peraturan internal yang disusun
5.4.2 a 10 untuk meningkatkan mutu dan keselamata pasien 22.32%

Puskesmas membuat sistem untuk 1) Terdapat mekanisme atau sistem yang tertuang dalam SK DAN SOP ADA
mengidentifikasi dan menyampaikan SOP, untuk laporan terhadap penemuan perilaku yang
laporan perilaku yang tidak mendukung melanggar kode etik dan peraturan internal
budaya keselamatan atau "tidak dapat Wawancara Penggalian informasi alur
diterima" dan upaya perbaikannya (D, pelaporan dan sistem jaminan kerahasiaan pelapor
W).
b 10 20.54%

Dilakukan edukasi tentang mutu klinis dan 1) Bukti sosialisasi kode etik dan peraturan internal, BUKTI TELUSUR NOTULEN
keselamatan pasien pada semua tenaga dimana komponennya terdiri dari unsur peningkatan MEI…KASUS KODE ETIK
kesehatan pemberi asuhan (D, W). mutu dan keselamatan pasien
2) Terdapat bukti tindak lanjut atas pelaporan adanya
tindakan yang melanggar kode etik dan peraturan
internal

c 10 Wawancara Penggalian informasi kepada petugas 18.75%


Puskesmas, terkait pemahamannya terhadap kode etik
dan peraturan internal Puskesmas serta hubungannya
antara isi dalam kode etik dan peraturan internal
tersebut dengan peningkatan mutu dan keselamatan
pasien

Puskesmas menyusun rencana dan 1) Ditetapkan SK Pelaksanaan PPI Terdapat : teguh/sk 2023 ada/sop
melaksanakan program PPI yang terdiri atas 2) SOP Perencanaan PPI perencanaan ada/sop
(R, D): (1) implementasi kewaspadaan isolasi 3) SOP Pelaksanaan PPI pelaksanaan ada/ruk 2023 blm
yang terdiri atas kewaspadaan standar dan ada/rpk 2022 ada/bukti
kewaspadaan berdasar transmisi, 4) Bukti Dokumen Perencanaan PPI yang terdapat pelaksanaan ada
(2) pendidikan dan pelatihan PPI (dapat dalam RUK dan RPK Puskesmas
5.5 5.5.1 a berupa pelatihan atau lokakarya) baik bagi 5 5) Bukti Pelaksanaan PPI di Puskesmas 16.96%
petugas maupun pasien dan keluarga, serta
masyarakat, (3) penyusunan dan penerapan
bundel infeksi terkait pelayanan kesehatan,
(4) pemantauan (monitoring) pelaksanaan
kewaspadaan isolasi,
(5) surveilans penyakit infeksi terkait
pelayanan kesehatan dan,
(6) penggunaan anti mikroba secara bijak
dan komprehensif dalam penyelenggaraan
Dilakukan pemantauan, evaluasi, tindak 1) Bukti pelaksanaan monitoring dan bukti telusur cuci tangan
lanjut, dan pelaporan terhadap pelaksanaan evaluasi pelaksanaan program PPI dengan indikator ada/bukti telusur apd ada/bukti
program PPI dengan menggunakan yang telah ditetapkan. penilaian ppi diprint/rtl ada
indikator yang ditetapkan (D, W). 2) Bukti penilaian kinerja PPI
3) Bukti rekomendasi perbaikan dan tindaklanjutnya
dari hasil monev program PPI
b 10 Wwancara Penggalian Informasi 16.07%
terkait pemantauan, evaluasi, tindak lanjut, dan
pelaporan terhadap pelaksanaan program PPI

Dilakukan identifikasi dan kajian risiko 1) Datasupervisi/hasil audit Program PPI adzania/ ada audit program
infeksi terkait dengan penyelenggaraan 2) Jika ada renovasi dilakukan ICRA konsturksi ppi/icra dilengkapi,foto sblm dan
pelayanan di Puskesmas (D, W). sesudah,tgl pelaksanaan, foto
Wawancara Penggalian Informasi terkait pelaksanaan bukti2 pencegahan ada,,tp blm
audit program dan penyusunan ICRA konstruksi jika ada dijelaskan//audit blm di
renovasi. fishbone
5.5.2 a 10 14.29%

Disusun dan dilaksanakan strategi untuk 1) Dokumen ICRA Program PPI dokumen ada/rpk icra ada blm
meminimalkan risiko infeksi terkait dengan 2) Dokumen Plan of Action (POA) sesuai hasil ICRA lengkap /bukti evaluasi ada tp
penyelenggaraan pelayanan di Puskesmas 3) Bukti evaluasi hasil kegiatan program PPI. blm lengkap
dan dipastikan ketersediaan (a) sampai (c)
yang tercantum dalam bagian Pokok Pikiran Wawancara Penggalian Informasi terkait penyusunan
(D, W). ICRA program dan penyusunan POA dan evaluasi
b 5 kegiatan PPI 12.50%

Terdapat bukti penerapan dan pemantauan 1) SOP penerapan kewaspadaan standar seperti sop linen 2022 ,2023 ada/sop
prinsip kewaspadaan standar sesuai dengan Penggunaan APD, pengelolaan Linen, penempatan apd 2022 dan 2023 ada/sop
Pokok Pikiran pada angka (1) sampai pasien, pengelolahan limbah, Dekontamina si peralatan penempatan pasien /sop
dengan angka (9) sesuai dengan prosedur perawatan pasien dengan benar dll pengelolaan limbah thn 2023
yang ditetapkan (R, D, O, W). /sop dekontaminasi ada/sop
2) Dokumen Bukti distribusi alat thn 2023,
penerapan kewaspadaan standar berdasarkan regulasi mengikuti tata naskah/dokumen
5.5.3 a 10 yang telah ditetapkan di Puskesmas bukti cek list dan foto 11.61%
pengangkutan blm,tp linen dan
Pengamatan surveior terhadap sterilisasi ada(dwi)
pelaksanakan penerapan kewaspadaan standar sesuai
regulasi yang ditetapkan

Wwancara Penggalianin formasi terkait proses penerapan


kewaspadaan standar
Jika ada pengelolaan pada pokok pikiran 1) Bukti MOU dengan pihak ketiga mou limbah medis ada,limbah
angka (6) sampai dengan angka (8) yang domestik ada TP BLM TTD
dilaksanakan oleh pihak ketiga, Puskesmas Wawancara Penggalian informasi terkait proses dan
harus memastikan standar mutu diterapkan pelaksanaan kerjasama dengan pihak ketiga
oleh pihak ketiga sesuai dengan ketentuan
peraturan perundang-undangan (D, W).
b 5 9.82%
Dilakukan edukasi kebersihan tangan pada 1) Dokumen edukasi kebersihan tangan kepada karyawan SHINTA//ada dibuat…lokbul
seluruh karyawan Puskesmas, pasien, dan Puskesmas, pasien, dan keluarga pasien seperti NOTULEN JANUARI…lengkapi
keluarga pasien (D, W). penyediaan media edukasi leflet,video dll, foto2 edukasi, notulen
daftar hadir
dan undangan saat melakukan edukasi jika ada
Wawancara
5.5.4 a 5 Penggalian informasi tentang pelaksanaan edukasi 8.93%
kebersihan tangan kepada petugas Puskesmas dan
pasien

Sarana dan prasarana untuk kebersihan Pengamatan surveior terhadap tersedianya perlengkapan foto wastapel dan hand rub, ada
tangan tersedia di tempat pelayanan (O). dan peralatan kebersihan tangan seperti wastafel, BLM LENGKAP
ketersediaan air, handrub, tisu dll

b 5 8.04%

Dilakukan evaluasi dan tindak lanjut 1) Dokumen audit kebersihan tangan ada AUDIT 2022 dan 2023 BLM
terhadap pelaksanaan kebersihan tangan 2) Dokumen evaluasi penyediaan perlengkapan dan ADA// DOKUMEN EVALUASI
secara periodik sesuai dengan ketentuan peralatan kebersihan tangan BLM ADA
yang ditetapkan (D, W). Wawancara Penggalian informasi terkait
pelaksanaan evaluasi kebersihan tangan

c 5 7.14%

Dilakukan identifikasi penyakit infeksi yang 1) SOP /alur pemisahan pelayanan Pasien untuk rika, ada
ditularkan melalui transmisi airborne dan mencegah terjadinya transmisi
prosedur atau tindakan yang dilayani di 2) SOP penetapan prosedur pelayanan unbtuk mencegah
Puskesmas yang menimbulkan aerosolisasi terjadinya transmisi Pengamatan
serta upaya pencegahan penularan infeksi surveior terhadap proses pemisahan pasien untuk
melalui transmisi airborne dengan mencegah terjadinya
pemakaian APD, penataan ruang periksa, transmisi penularan sesuai dengan regulasi dan
5.5.5 a penempatan pasien, ataupun transfer 10 penerapan prosedur pelayanan untuk mencegah 6.25%
pasien sesuai dengan regulasi yang disusun transmis Wawancara Penggalian informasi terkait proses
(R, O, W) pemisahan pelayanan pasien dan penerapan prosedur
pelayanan untuk mencegah terjadinya transmisi

Dilakukan evaluasi dan tindak lanjut 1) Dokumen bukti evaluasi penerapan kewaspadaan bukti foto blm ada,,bukti evaluasi
terhadap hasil pemantauan terhadap berdasarkan transmisi ada//BLM ADA DOKUMEN
pelaksanaan penataaan ruang periksa, 2) Dokumen hasil tindaklanjut penerapan kewaspadaan TINDAK LANJUT
penggunaan APD, penempatan pasien, dan berdasarkan transmisi Wwancara
transfer pasien untuk mencegah transmisi Penggalian informasi terkait proses monitoring dan
infeksi (D, W). evaluasi penerapan kewaspadaan berdasarkan
b 5 transmisi 4.46%
Dilakukan identifikasi mengenai 1) Dokumen data kasus outbreak yang terjadi di shinta/tdk ada kasus
kemungkinan terjadinya outbreak infeksi, Puskesmas dan wilayah kerja Puskesmas. Wawancara
baik yang terjadi di Puskesmas maupun di Penggalian informasi terkait proses pengumpulan data
wilayah kerja Puskesmas (D, W). outbreak kepada petugas Puskesmas, Dinkes
Kabupaten/kota dan lintas sektor

5.5.6 a 10 3.57%

Jika terjadi outbreak infeksi, dilakukan 1) Dokumen penanganan kejadian outbreak di sk revisi 2023 ada dan sop ada
penanggulangan sesuai dengan kebijakan, Puskesmas
panduan, protokol kesehatan, dan prosedur Wwancara Penggalian informasi terkait dengan kejadian
yang disusun serta dilakukan evaluasi dan KLB kepada petugas Puskesmas, Dinkes
tindak lanjut terhadap pelaksanaan
penanggulangan sesuai dengan regulasi
b yang disusun (D, W). 10 1.79%
REKAPITULASI CAPAIAN SELURUH BAB

NB : Halaman ini tidak perlu diisi / diketik. Skor dan Nilai akan muncul otomatis.

NO

Nama Puskesmas
Jenis Puskesmas
Kab./Kota
Provinsi
Tanggal SA
Petugas
REKAPITULASI CAPAIAN SELURUH BAB

man ini tidak perlu diisi / diketik. Skor dan Nilai akan muncul otomatis.

BAB

Bab I. Kepemimpinan dan Manajemen Puskesmas

Bab II. Penyelenggaraan UKM yang berorientasi pada upaya promotf


dan preventf

Bab III. Penyelenggaraan UKP, Farmasi dan Laboratorium

Bab IV.Program Prioritas Nasional

Bab V. Peningkatan Mutu Puskesmas

CAPAIAN Puskesmas

:
:
:
:
:
:
matis.

TIDAK
CAPAIAN BAB
TERAKREDITASI

64.71% 1 KMP < 75%

Err:509 2 UKM < 60%

85.71% 3 UKPP < 50%

67.65% 4 PPN < 60%

80.36% 5 PMP < 60%

Err:509
TERAKREDITASI TERAKREDITASI TERAKREDITASI
DASAR MADYA UTAMA

≥ 75% ≥ 75% ≥ 80%

≥ 75% ≥ 75% ≥ 80%

≥ 50% ≥ 60% ≥ 70%

≥ 60% ≥ 75% ≥ 80%

≥ 60% ≥ 70% ≥ 75%


TERAKREDITASI
PARIPURNA

≥ 80%

≥ 80%

≥ 80%

≥ 80%

≥ 80%

You might also like